SMK/MAK
Teknologi Dasar
Perkapalan
M. Syaiful Anam
Ahmad Hanif Ahsan
TEKNOLOGI DASAR
PERKAPALAN
REDAKSIONAL
Pengarah:
Direktur Pembinaan SMK
Kepala Sub Direktorat Kurikulum
Kepala Seksi Penilaian
Kepala Seksi Pembelajaran
Penulis:
M. Saiful Anam
Ahmad Hanif Ahsan
Pengendali Mutu:
Winih Wicaksono
Penyunting:
Rais Setiawan
Erna Fauziah
Editor:
Nur Aini Farida
Desain Sampul:
Sonny Rasdianto
Layout/Editing:
Intan Sulistyani Widiarti
Apfi Anna Krismonita
Rifda Ayu Satriana
KATA PENGANTAR
Dalam menyediakan referensi materi pembelajaran bagi guru dan peserta didik
di SMK, Direktorat Pembinaan SMK berupaya menyediakan bahan ajar kejuruan
yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di SMK pada mata pelajaran C2 dan
CJ dari 142 kompetensi keahlian yang ada pada Perdirjen Dikdasmen
Nomor 06/D.DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 tentang Spektrum Keahlian SMK/
MAK dan Struktur Kurikulum 2013 sesuai Perdirjen Dikdasmen Nomor 07/D.
DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 ten tang Struktur Kurikulum SMK/MAK.
Bah an ajar yang disusun pad a tahun anggaran 2019 diharapkan
dapat rnenumbuhkan motivasi belajar bagi peserta didik maupun guru kejuruan
di SMK. Karena bahan ajar yang telah disusun ini selain menyajikan materi secara
tertulis, juga dilengkapi dengan beberapa materi yang bersifat interaktifdengan
penggunaan tautan pencarian yang dapat mernperluas pernahaman individu yang
menggunakannya.
Bahan ajar kejuruan yang disusun pada tahun 2019 ini disusun oleh para
guru kejuruan di SMK yang telah berpengalalaman menyelenggarakan proses
pembelajaran sesuai dengan kompetensi keahlian masing-rnasing. Oleh karena itu,
diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru yang mengarnpu m a t a pelajaran yang
sama pada program keahlian sejenis di SMK seluruh Indonesia.
Kepada para guru penyusun bahan ajar kejuruan yang telah mendedikasikan
waktu, kompetensi, clan perhatiannya, Direktorat Pembinaan SMK menyampaikan
ucapan terimakasih. Diharapkan karya ini bukan merupakan karya terakhir, namun
seterusnya akan dilanjutkan dengan karya-karya berikutnya, sehingga SMK
rnempunyai guru-guru yang procluktif dan kreatif dalam menyumbangkan
pemikiran, potensi dan kornpetensinya bagi pengembangan pernbelajaran di SMK.
PRAKATA
Jurusan Teknik Konstruksi Kapal Baja (TKKB) masih terdengar asing di telinga
kita untuk jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sehingga kalau ditelusuri setiap
daerah pun belum tentu ada padahal Indonesia adalah Negara kepulauan dan wilayah
Maritim yang cukup luas.
Berdasar itu hal tersebut, Program Keahlian Konstruksi Kapal Baja mempunyai
potensi yang besar untuk mengembangkan keilmuannya mengingat kebutuhan akan
konstruksi dan transportasi laut di bidang perkapalan yang terus meningkat dan masih
banyak dibutuhkan tenaga keilmuan dan tenaga konstruksinya, baik untuk memenuhi
kebutuhan pendidikan / keilmuan maupun kebutuhan konstruksi di industri. Dalam
hal ini seperti, kapal transportasi, kapal niaga, kapal barang dan jasa, kapal penelitian
dan kapal perang untuk menjaga kedaulatan wilayah NKRI.
Penerapan kurikulum 2013 revisi pada kompetensi keahlian Konstruksi Kapal
Baja akan membahas tentang Teknik Dasar Perkapalan, Pekerjaan Dasar Teknik
Perkapalan, Gambar Bukaan Kapal, Konstruksi Bangunan dan Perakitan Kapal Baja.
Tujuan penyusunan buku ini sebagai khasanah wawasan dan pengetahuan tentang
dunia perkapalan di Indonesia.
Dalam buku ini akan dibahas berbagai macam jenis kapal, ukurann kapal,
volume dan berat kapal, titik penting perkapalan, koefisien dan bentuk, renca garis,
jenis dan sistem pengedokan, pembuatan teknologi bangunan baru dan K3. Hal ini
dimaksudkan untuk memudahkan siswa SMK dalam meningkatkan kompetensinya,
memahami isinya dan keterampilan saat mengikuti pembelajaran di sekolah dan
praktik (di bengkel dan galangan), setelah itu akan praktik langsung di industri seperti
Prakerin, karena isi buku ini disesuaikan dengan pelajaran yang ada di sekolah dan
kebutuhan di industri (link and match).
Penulis memahami dan menyadari bahwa dalam penyusunan buku produktif
Teknologi Dasar Perkapalan kelas X ini masih kurang sempurna, oleh karena itu mohon
kritik dan saran yang konstruktif, produktif, kreatif dan inovatif pada penulis untuk
kesempurnaan buku ini dan buku selanjutnya.
M. Saiful Anam
Ahmad Hanif Ahsan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................................. iv
PRAKATA................................................................................................................................................................. v
DAFTAR ISI............................................................................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................................................viii
DAFTAR TABEL..................................................................................................................................................... xi
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU................................................................................................................. xii
PETA KONSEP BUKU......................................................................................................................................... xiii
APERSEPSI...........................................................................................................................................................xiv
BAB I JENIS-JENIS KAPAL................................................................................................................................... 1
A. Kapal Bedasarkan Bahannya...................................................................................................... 2
B. Kapal Berdasarkan Alat Penggeraknya................................................................................... 6
C. Kapal Berdasarkan Mesin Penggerak Utamanya................................................................ 8
D. Kapal Berdasarkan Fungsinya.................................................................................................11
E. Kapal Khusus..................................................................................................................................16
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
PETUNJUK
PENGGUNAAN BUKU
Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmatnya sehingga dapat menyelesaian buku ini.
Buku ini merupakan buku pelajaran Teknologi Dasar Perkapalan yang diharapkan
dapat menjadi panduan, memperkaya dan meningkatkan penguasaan pengetahuan
dan keterampilan bagi peserta didik. Mengingat pentingnya buku ini, disarankan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Bacalah tujuan pembelajaran terlebih dahulu untuk mengetahui apa yang akan
kamu capai dalam bab ini serta lihatlah peta konsep untuk megetahui pemetaan
materi.
2. Bacalah buku ini dengan teliti dan saksama, serta bila ada yang kurang jelas bisa
ditanyakan kepada guru.
3. Lakukan kegiatan literasi pada bagian cakrawala dan jelajah internet untuk
memperluas wawasanmu.
4. Pada bagian akhir bab terdapat tes kompetensi yang dapat kalian gunakan untuk
mengetahui apakah sudah menguasai materi dalam bab ini.
Untuk membantu Anda dalam menguasai kemampuan di atas, materi dalam
buku ini dapat kamu cermati tahap demi tahap. Jangan memaksakan diri sebelum
benar-benar menguasai bagian demi bagian dalam modul ini karena masing-masing
saling berkaitan. Pada akhir bab dilegkapi dengan Penilaian Harian. Jika Anda belum
menguasai 75% dari setiap kegiatan, maka Anda dapat mengulangi untuk mempelajari
materi yang tersedia dalam buku ini. Apabila Anda masih mengalami kesulitan
memahami materi yang ada dalam bab ini, silahkan diskusikan dengan teman atau
guru Anda.
Buku ini terdapat bagian-bagian untuk memperkaya dan menguji pengetahuan
dan keterampilanmu. Adapun bagian-bagian tersebuut adalah:
Contoh Soal Digunakan untuk memberikan gambaran soal yang akan
ditanyakan dan cara menyelesaikannya.
Praktikum Lembar acuan yang digunakan untuk melatih keterampilan
peserta didik sesuai kompetensi keahlianya.
Jelajah Internet Fitur yang dapat digunakan peserta didik untuk menambah
sumber belajar dan wawasan. Menampilkan link sumber belajar
dan QR code yang dapat diakses melalui QR code scanner yang
terdapat pada smartphone.
Cakrawala Berisi tentang wawasan dan pengetahuan yang berkaitan
dengan ilmu yang sedang dipelajari.
Tugas Mandiri Kegiatan yang bertujan untuk melatih peserta didik dalam
memahami suatu materi dan dikerjakan secara individu.
PETA KONSEP
BUKU
BAB I
JENIS-JENIS KAPAL
BAB II
UKURAN UTAMA KAPAL
BAB III
VOLUME DAN BERAT KAPAL
TEKNOLOGI DASAR PERLAPALAN
BAB IV
TITIK PENTING DALAM PERKAPALAN
BAB V
KOEFISIEN BENTUK KAPAL
BAB VI
RENCANA GARIS
BAB VII
JENIS-JENIS DOK DAN SISTEM PENGEDOKAN
BAB VIII
PEMBUATAN TEKNOLOGI BANGUNAN BARU
BAB IX
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
APERSEPSI
BAB
JENIS-JENIS KAPAL I
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi tentang Jenis – Jenis Kapal, Peserta didik mampu
memahami konsep kapal bedasarkan bahannya, alat penggeraknya, mesin
penggerak utamanya, konsep kapal khusus berdasarkan fungsiya. Peserta didik
mampu menjelaskan kapal berdasarkan bahan, alat gerak dan fungsinya,
PETA KONSEP
Kapal Bedasarkan
Bahannya
Kapal Berdasarkan
fungsiya
Kapal
Khusus
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Kapal laut yaitu alat transportasi untuk mengangkut manusia atau barang, dan
salah satunya sebagai alutsista TNI yang beroperasi di laut maupun sungai dalam
kapasitas yang besar. Antara perahu (boat) dan kapal (ship) berdasarkan ukurannya
perahu lebih kecil dari pada kapal meskipun sama-sama alat transportasi di air. Hal ini
tidak terlepas dari sejarah bangsa kita sebagai negara maritim dan kepulauan dimana
masyarakat ini Indonesia dari nenek moyang sudah mengenal dan menggunakan
perahu atau kapal dalam aktivitas sehari-hari seperti para nelayan untuk mencari ikan,
transportasi antarpulau, perdagangan (pasar apung) dan lain sebagainya.
Dunia teknologi berkembang pesat di segala lini di era milinial ini, sehingga
secara langsung maupun tidak langsung turut berpengaruh terhadap industri
perkapalan khususnya di Indonesia. Melihat realitasnya galangan kapal yang ada
sekarang ini baik milik negara maupun galangan swasta sudah sangat modern dan
canggih, hal ini terbukti dengan banyaknya kapal-kapal buatan anak negeri mulai
kapal kargo, kapal cepat sampai pada kapal perang.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Kapal kayu yaitu kapal yang terbuat mayoritas materialnya dari kayu
pilihan yang tahan terhadap suhu, cuaca, pH dan hewan laut parasit. Penggunaan
kayu untuk bahan baku pembuatan kapal sudah lama dilakukan oleh masyarakat
kita sebelum zaman kemerdekan berupa kerajaan sampai sekarang ini, sebab
masyarakat Indonesia pada daerah pesisir mata pencariannya adalah nelayan,
dimana kapal atau perahu rata-rata terbuat dari kayu. Hal ini menjadi sangat
mendasar/pokok karena kayu selain masih mudah di dapatkan juga barang
yang murah dan mudah cara membuatnya. Selain sebagai tempat mencari ikan
perahu/kapal kayu juga sebagai alat transportasi air (laut / sungai) dimana negara
indonesia memiliki banyak pulau-pulau baik kecil maupu besar bahkan sampai
digunakan untuk kendaraan perang. Dalam pembuatan kapal atau perahu kayu
dibutuhkan kualitas kayu yang bagus bahan yang digunakan untuk membuat
kapal. Kayu yang ideal untuk bahan baku pembuatan kapal kayu harus tahan
terhadap hal-hal berikut:
a. Air (tawar dan asin). Artinya kayu tidak mudah rusak ketika tercelup air asin
dan air tawar hampir setiap waktu yang terus menerus.
b. Pasir atau tanah lumpur. Artinya Setiap hari kayu dasar kapal akan selalu
bersentuhan dengan pasir dan tanah atau lumpur
c. Matahari. Artinya kapal akan selalu terpapar sinar matarhari setiap hari
d. Suhu artinya kapal sering digunakan setiap siang dan malam hari
e. Perubahan cuaca artinya perubahan cuaca yang ada dipermukaan air sering
berubah-ubah
f. Cairan solvent. Artinya aktivitas setiap kapal pasti menggunakan bahan bakar
(BBM) dan oli.
g. Binatang laut atau serangga. Artinya semakin lama terendam kapal di air tidak
menutup kemungkinan akan dijadikan habitat oleh hewan lau
MATERI PEMBELAJARAN
2. Kapal Fiberglass
Kapal Fiber yaitu kapal yang seluruh bangunannya (kontruksi) terbuat dari
fiberglass. Seiring dengan semakin terbatasnya bahan baku dari kapal kayu
berbanding lurus dengan rusaknya hutan sebagai ekosistem penyeimbang bumi
dan pemasuk oksigen terbesar untuk keberlangsungan kehidupan makhluk
hidup di permukaan bumi khususnya manusia. Oleh karena itu sekarang manusia
memilih bahan baku dari fiberglass karena lebih ringan, tahan lama terhadap
proses pelapukan dan perawatannya lebih mudah atau minim biayanya. Banyak
keunggulan atau kelebihan dari bahan fiberglass jika kapal terbuat menggunakan
teknologi terbaru yaitu vacum infusion, kapal lebih ringan.
3. Kapal Ferrocement
MATERI PEMBELAJARAN
4. Kapal Baja
Kapal baja merupakan kapal yang dibuat dari bahan dasar material baja
untuk membangun bagian haluan, buritan, baseline, maindeck dan kimbul.
Kebanyakan kapal baja berukuran relatif besar dan penyambungannya dengan
sistem blok, setiap antarblok disambung dengan metode las (welding), seperti
MATERI PEMBELAJARAN
pada kapal-kapal bekas perang dunia waktu itu, yang masih di jumpai paku-
paku untuk memperkuat sambungan dan masih banyak ditemukan kelemahan-
kelemahan pada sistem pengelasan, kurang presisi pemotongnnya dan saking
banyaknya sambungan sehingga terdapat keretakan-keretakan pada konstruksi
kapal.
Semakin pesatnya perkembangan dalam konstruksi kapal baja dan sistem
penyambungan dengan teknik pengelasan, maka sistem konstruksi semakin
canggih dan efektif, dan pada saat melakukan perakitan di bengkel fabrikasi
ukuran potongan pelatnya lebih presisi dan saat disambung lebih pas dan
efektivitas waktu yang digunakan tepat waktu dengan jadwal pembuatan kapal.
Pada kapal ini kecepatannya tergantung pada adanya angin yang berhembus
dan arahnya. Melihat Indonesia adalah Negara Maritim dan kepulauan sehingga
masyarakat sudah terbiasa berakivitas menggunakkan kapal layar untuk
menjangkau pulau satu dengan lainnya saat melakukan perdagangan dan
kunjungan saudara, memenuhi pendidikan dan berwisata.
MATERI PEMBELAJARAN
Pada kapal padle wheel, seperti kapal – kapal pada umumnya namun
yang membuat berbeda adalah roda pendorong yang besar sehingga kelihatan
mencolok baik dipasang di samping maupun di belakang, kapal ini akan efektif
ketika digunakan di perairan yang mempunyai gelombang kecil atau tenang.
Kebanyakan kapal ini dipakai untuk wisata karena kecepatannya yang relatif
pelan seperti di danau, sungai dan waduk.
MATERI PEMBELAJARAN
Sistim kapal ini pada prinsipnya adalah menghisap air di bagian depan
dengan mendorong kebelakang oleh pompa sehingga menciptakan sistem gaya
impuls (jet air ke belakang seperti tug boat). Mesin tug boat dengan berbahan
bakar diesel yang terdapat di lokomotif menggerakkan propeller. Kebanyakan
tug boat menggunakan double mesin induk, untuk menghasilkan tenaga yang
berlipat ganda.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
a. Penyemprot (Nozzle)
b. Sudu jalan(Moving blade)
c. Rotor (As)
d. As poros (Rotor shaft)
5. Turbin Gas.
Turbin gas yaitu mesin kapal yang sistem kerjanya menggunakan turbin
dengan gas fluida. Fungsi turbin gas untuk mengubah energi panas hasil dari
pembakaran di ruang bakar menjadi tenaga mekanis untuk menggerakan mesin
turbin. Mesin kapal bertenaga turbin mempunyai struktur utama terdiri atas rotor
(sudut putar) dan stator (sudut tidak berputar). Selain mesin utama juga terdapat
mesin pelengkap sebagai komponen tambahan antara lain kopling, bantalan dan
sistem bantu lainnya supaya kerja mesin uap ini bisa lebih baik karena seimbang.
Sistem kerja dari mesin turbin gas ini, yaitu dengan mengubah atau
mengonversikan energi potensial menjadi energi kinetik dan mekanik dengan
menggunakan rotor yang berputar dinamis sehingga menghasilkan kekuatan
(daya dorong propeller). Berputarnya rotor dalam generator yang menggerakan
beban untuk menghasilkan daya atau kekuatan guna menciptakan energi
seperti: arus listrik, angin pada pompa kompresor dan yang tidak digunakan
akan dibuang oleh pendingin. Mesin turbin ini menggerakan rotor dengan bahan
bakar yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu turbin, ruang mesin bakar,
dan kompresor. Fungsi sistem motor yaitu untuk pembangkit yang menghasilkan
gas dan menghasilkan kekuatan daya poros rotor. Tipe mesin ini sebetulnya
kombinasi dari “Free Piston Gas Fier” dan gas turbine. Sistem ini belum banyak
digunakan oleh kapal-kapal niaga atau dagang. Penelitian dan percobaan
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Indonesia maupun antarnegara, karena ternak adalah hidup maka kapal didesain
sedemikian rupa agar ternak dalam perjalan tidak setres dan mati.
E. Kapal Khusus
Kapal khusus yang mempunyai fungsi untuk melaksanankan pekerjaan
tertentu.
1. Kapal Perang
Kapal perang yaitu kapal yang dirancang dan dibuat untuk pertahanan
sebuah negara dan mempertahankan kedaulatannya, dilengkapi dengan sejata
lengkap dan canggih. Kapal ini dibangun tidak seperti biasanya sebuah kapal,
dibuat dengan perhitungan yang matang dan teknik pertahanan yang canggih,
selain dilengkapi dengan senjata dan amunisi, kapal perang dirancang memiliki
radar, navigasi yang lengkap dan modern serta menahan kerusakan dari serangan
dan benturan dengan benda yang keras, jalannya lebih cepat dan lincah dari
kapal barang. Oleh karena itu kapal ini hanya dimiliki tentara atau kepolisian.
Di Indonesia kapal ini tidak hanya dimiliki angkatan laut saja, namun angkatan
udara dan darat juga memiliki kapal perang demi untuk menjaga kedaulatan
sebuah negara kesatuan Republik Indonesia
MATERI PEMBELAJARAN
2. Kapal Pemadam
Kapal pemadam kebakaran yaitu kapal yang didesain khusus untuk
membantu memadamkan kebakaran yang ada di tengah laut. Kapal pemadam
ini berfungsi untuk membantu memadamkan segala bentuk kebakaran kapal lain
yang berada di tengah laut, dermaga, pelabuhan atau sekitarnya. Kapal pemadam
dilengkap dengan mesin ganda. Selain untuk menggerakan kapal, mesin yang
lain digunakan untuk memompa air yang disalurkan ke pipa untuk memadamkan
kebakaran, selain mesin dobel sistem pipa yang sistematis dan lengkap untuk
menunjang efisiensi dan kecepatan pemadaman dengan teknik yang canggih.
MATERI PEMBELAJARAN
5. Kapal Selam
Kapal selam ini dirancang dengan misi khusus pergerakanya berada
di bagian bawah air laut, pada umumnya digunakan untuk kebutuhan militer
menjaga dan mengamankan daerah teritorial Indonesia lewat jalur air. Kapal
selam rata-rata mempunyai panjang 65m dan lebar 6m, beratnya kurang lebih
1500 ton dengan kecepatan 12 – 21 knot dan bisa bertahan di dalam air mencapai
2 bulan. Militer menggunakan kapal selam tidak hanya untuk peralatan perang
dan menjaga keamanan wilayahnya, namun kapal selam juga digunakan untuk
kepentingan ilmu pengetahuan (riset dan observasi) di laut, air tawar dan daerah
yang rawan atau berbahaya bagi penyelam yang tidak dapat menjangkaunya
karena lautan yang sangat dalam, gelap, arus bawah air yang kencang, bahaya
lingkungan akibat biota laut. Sampai sekarang ini Indonesia masih memiliki 5
kapal selam, pada kenyataanya negara Indonesia adalah negara maritim dan
kepulauan yang sangat luas maka dengan jumlah kapal selam yang ada, untuk
kepentingan keamanan sebuah negara yang besar tentunya masih kurang
jumlahnya.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Keistimewaan kapal derek/kren ini dapat berputar sehingga lebih efektif dan
efisien waktu.
MATERI PEMBELAJARAN
pada daerah yang ekstrem yaitu gelombang besar dan cuaca yang buruk dan
kedalaman lebih dari 500 m.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
CAKRAWALA
Sumber.http://himateta.lk.ipb.ac.id/files/2011/03/untitled2.jpg 2019
Istilah turanor ada dalam buku Fantasi karangan J.R.R. Tolken. Berat
kapal Turanor memiliki berat sebesar 100 ton dengan mesin dan alat bantu
yang lengkap bertenaga kuda dan kecepatan jelajah mencapai 5 knots. Kapal
mewah ini didesain dengan ramah lingkungan energinya praktis dan efisien
yaitu dengan menggunakan panel tenaga surya sebagai sumber listrik dan energi
lainnya. Dengan bentuk yang mewah dan ekslusif tentu tidak sedikit biaya yang
dikeluarkan untuk membuatnya, sebab desainnya yang khusus dengan bahan
baku seringan mungkin namun mempunyai kerangka yang cukup kuat tentu
harganya mahal. Kapal ini di desain untuk melakukan ekspedisi dengan tujuan
meneliti keadaan laut dan atsmofer. Kapal ini menjadi pilihan yang baik karena
tidak ada emisi gas sisa bahan bakar yang dikeluarkan sama sekali sehingga
setiap daerah yang dikunjunginya bebas dari limbah dan polutan.
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
Kapal adalah media transportasi air yang bergerak dalam bidang angkutan
baik angkutan barang maupun angkutan manusia, sarana pertahanan negara,
membantu dalam bidang kesehatan dan pendidikan (penelitian dan observasi).
Kapal sebagai sarana transportasi mempermudah warga atau masyarakat
menjalankan kegiatan sehari-hari baik di daerah tersebut maupun antarpulau
bahkan antarnegara. Transportasi laut sekarang ini pelayanannya lebih baik,
mempertimbangkan safety, kualiatas kapal terukur karena sering dilakukan
kontrol oleh badan berwenang dan ekonomis dibanding transportasi lainnya.
Kapal berdasarkan bahan yang digunakan terdiri dari kapal kayu, ferosemen, baja
dan fiber; berdasarkan alat penggeraknya: baling baling, layar dll; berdasarkan
mesin penggerak utama: Gas turbine, Nuclear Engine, Turbine uap, uap torak;
dan berdasarkan fungsinya: Kapal pendingin, penumpang, Chargo dan lain
sebagainya.
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
Setelah mengkaji bab satu ini tentang jenis-jenis kapal, peserta didik menjadi
paham tentang bahan dasar, alat gerak, mesin dan fungsinya. Dari semua materi
yang sudah dijelaskan coba kelompokkan hal-hal yang menurut Anda mudah,
dan sulit dipahami. Untuk hal yang sulit dipahami silahkan diskusikan kembali
dengan teman sebangku atau dengan guru Anda, karena pengetahuan dasar ini
akan menjadi penuntun Anda ketika praktik di bengkel / magang di galangan
nanti.
BAB
UKURAN UTAMA KAPAL
II
BAB II UKURAN UTAMA KAPAL
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengkaji materi tentang Ukuran Utama Kapal, Peserta didik mampu
memahami panjang Kapal, Lebar Kapal, Tinggi Kapal, dan Sarat kapal sebagai
ukuran utama kapal, sehingga peserta didik mampu menjelaskan, Panjang, Lebar,
Tinggi dan Sarat kapal sebagai ukuran utama kapal
PETA KONSEP
Panjang Kapal
UKURAN UTAMA KAPAL
Lebar Kapal
Tinggi Kapal
Sarat Kapal
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
A. Panjang Kapal
Panjang kapal yaitu ukuran kapal secara keseluruhan yang dihitung mulai dari bagian
paling depan (haluan) kapal sampai bagian paling belakang (buritan) kapal.
Length over all (Loa) : ukuran panjang garis kapal keseluruhan
ialah ukuran yang membujur secara keseluruhan
diukur mulai bagian paling depan (haluan) sampai
dengan bagian paling belakang (buritan).
Lengh of water line (Lwl) : ukuran panjang garis keseluruhan permukaan air
pada kapal
yaitu garis yang ada pada lambung kapal bagian atas
permukaan setelah kapal diberi muatan, yang diukur
pada pertemuan titik potong linggi haluan terluar
dan titik potong linggi buritan sebuah kapal.
Length between perpendiculars (LBP) : Garis tegak antara haluan dan buritan
kapal (Length between perpendiculars)
yaitu garis yang membentang diantara kedua garis
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
B. Lebar Kapal
Beberapa dimensi yang dipakai untuk mengukuran kapal meliputi breadth
dan breadth over all
Breadth (B) : Lebar yang di rencanakan
yaitu ukuran melintang antara gading sisi pinggir kiri
dan kanan bagian luar yang tidak termasuk tebal plat
bagian lambung sebuah kapal.
Breadth of water line (Bwl) : Lebar pada garis air muat
yaitu ukuran melintang paling luar pada bagian pelat
yang diukur pada garis air muat sebuah kapal
Breadth over all (Boa) : Lebar maksimum (Breatdh over all)
Ukuran melintang pada sisi terluar paling besar
dari kapal kulit kulit lambung samping kiri dan kulit
lambung kapal samping kanan.
B : Lebar Kapal
H : Tinggi Kapal
T : Sarat Kapal
Fb: Free Board (lambung kapal)
Gambar 2.3 Lebar Kapal
Sumber. http://zOnxP9iO4-/TNY89vb9OaI/AAAAAAAAAJk/cXnYEnZ8 xR8/s1600/tengah.jpg 2019
MATERI PEMBELAJARAN
C. Tinggi Kapal
Tinggi Kapal yaitu garis tegak lurus (vertikal) yang diukur mulai di bidang
tengah kapal (hull) sampai pada bidang dasar / baseline (lunas), garis sisi atas
geladak bagian tepi dan tepi geladak utama kapal.
Depth (D / H) : Tinggi geladak bagian bawah
yaitu ukuran tegak lurus yang vertikal dengan
garis permukaan air diukur di tengah-tengah kapal
(midship) dengan ketinggian yang paling bawah.
Tinggi kapal (H) : jarak garis vertikal antara garis lambung kapal paling
dasar (baseline) sampai garis geladak yang diukur
paling rendah dan diukur di tengah-tengah panjang
sebuah kapal.
Tinggi maksimum(Hmax): tinggi sebuah kapal secara keseluruhan yang diukur
mulai dari dasar kapal (baseline) sampai ke garis
geladak paling tinggi dari sebuah kapal.
D. Sarat Kapal
Suatu ukuran yang dimulai dari baseline (lambung paling bawah) dengan
batas teratas pada lambung kapal ketika kapal pada posisi diberi beban atau
muatan penuh yang berada di bawah permukaan air. (draft maximum: d max).
Adapun sarat-sarat pada kapal adalah sebagai berikut:
1. Sarat haluan kapal yaitu posisi permukaan garis air yang diukur pada garis
tegak lurus pada bagian depan sebuah kapal.
2. Sarat buritan kapal yaitu posisi permukaan garis air yang diukur pada garis
tegak lurus pada bagian belakang sebuah kapal.
3. Apabila kapal dalam keadaan trim (oleng), maka yang dijadikan acuan ukuran
MATERI PEMBELAJARAN
kapal rata-rata adalah selisih antara sarat haluan dengan sarat buritan kapal
atau sebaliknya dibagi 2 (dua).
CAKRAWALA
Robert Fulton dilahirkan di sebuah pertanian di Little Britain, Pensylvania, pada
14 November 1765. Ia memiliki tiga saudara perempuan yaitu Isabella, Elizabeth,
dan Mary. Ketika ia berusia sekitar 12 tahun, mengunjungi sebuah negara bagian
Britania untuk menimba ilmu pada seorang ilmuan / tokoh besar yaitu James
Watt seoroang penemu Mesin Uap. Pada usia 23, Fulton bepergian ke pemerintah
Amerika Serikat dan Inggris mengusulkan rencana untuk membuat kapal bertenaga
mesin uap.
Di Inggris, Fulton bertemu dengan Duke of Bridgewater untuk melakukan uji
coba kapal uap dan membangun sejumlah senjata kapal selam yaitu torpedo,
untuk angkatan laut modern pertama di dunia. Fulton bersama Robert R. Livingston
kembali ke Amerika Serikat pada 1807, membangun kapal uap pertama kalinya dan
sukses secara komersial, sampai tiba akhir hayatnya pada tahun 1815 menekuni
pembuatan kapal bertenaga mesin uap.
JELAJAH INTERNET
http://www.youtube.com/watch?v=tfaN0yUiQT4
http://www.youtube.com/watch?v=ZA0f-B-JTWEb
RANGKUMAN
Desain kapal sebagai rancangan pembuatan kapal baru tidak terlepas dari sebuah
ukuran. Adapun ukuran yang paling berpengaruh terhadap hasil pembuatan kapal
yaitu panjang kapal yaitu jarak keseluruhan yang diukur mulai dari bagian paling
depan (haluan) sebuah kapal hingga bagian belakang (buritan) kapal paling ujung
belakang. Lebar yaitu ukuran melintang pada sisi terluar paling besar dari kapal
kulit kulit lambung samping kiri dan kulit lambung kapal samping kanan, Tinggi
kapal yaitu garis tegak lurus (vertikal) yang diukur mulai di bidang tengah kapal
(hull) sampai pada bidang dasar / baseline (lunas), garis sisi atas geladak bagian
tepi dan tepi geladak utama kapal, sarat kapal yaitu Suatu ukuran yang dimulai
dari baseline (lambung paling bawah) dengan batas teratas pada lambung kapal
ketika kapal pada posisi di beri beban atau muatan penuh yang berada di bawah
permukaan air.
TUGAS MANDIRI
Tugas para siswa adalah menggambar ukuran utama kapal memanjang lengkap
dengan keterangannya, digambar di buku gambar dengan pesil. Tugas dikerjakan dalam
bentuk laporan dengan format yang telah disepakati dengan guru pengampu.
REFLEKSI
Setelah mengkaji bab dua ini tentang ukuran utama kapal, peserta didik
menjadi paham tentang panjang, tinggi, lebar, dan sarat kapal. Dari semua materi
yang sudah dijelaskan coba kelompokkan hal-hal yang menurut Anda mudah, dan
sulit dipahami. Untuk hal yang sulit dipahami silakan diskusikan kembali dengan
teman sebangku atau dengan guru Anda, karena pengetahuan dasar ini akan
menjadi penuntun Anda ketika praktIk di bengkel / magang di galangan nanti.
BAB
VOLUME DAN BERAT KAPAL
III
BAB III VOLUME DAN BERAT KAPAL
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi tentang Volume dan Berat Kapal, peserta didik
mampu memahami berat isi kapal, berat pemindahan air, bobot mati kapal, berat
kapal kosong kapal, volume ruang muat kapal, tonase kapal dan kapal, berat kapal
kosong kapal, volume ruang muat kapal, tonase kapal dan peserta didik mampu
mejelaskan isi karene, pemindahan air dan beratnya, bobot mati dan berat kosong,
volume dan tonase kapal.
PETA KONSEP
Isi Karene
Pemindahan air
VOLUME DAN BERAT
Tonase ( Tonnage )
KATA KUNCI
Karene, Displacement, Dead Weight, Light Weight, Volume, Tonnage
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
A. Isi Karene
yaitu suatu lambung kapal termasuk volumenya yang dinyatakan dalam
ukuran meter kubik (m3) berada di bawah air yang tidak termasuk kulit kapal
(shipshell). Sedangkan tebal kulit, tebal lunas sayap (bilge keel), tebal daun
kemudi (steering wheel), baling – baling (propeller) dan perlengkapan kapal yang
terendam di bawah permukaan air bukan bagian dari Karene.
Isi karene adalah isi atau volume seluruh badan kapal yang ada di bawah
permukaan air / muat (tidak termasuk volume kulit kapal dan lain sebagainya).
Adapun rumus volume badan kapal (hull) yang berada di bawah permukaan
air, yaitu:
MATERI PEMBELAJARAN
V = L . B . T . Cb
Ket:
V = Volume (m3)
L = Panjang Karene (m)
B = Lebar Karene (m)
T = Sarat Karene (m)
Cb = Koefisien balok (m)
D = L . B . T . Cb x ρ
Ket:
D = Displacement
ρ = Berat jenis air
MATERI PEMBELAJARAN
Perhitungan volume air yang dipindahkan oleh badan kapal baik yang
terendam di dalam air (karene) dan bukan karene, adalah sebagai berikut. Untuk
volume dari kulit lambung kapal diperkirakan akan sebesar 6% dari Isi Karene,
sedangkan volume dari lunas sayap, kemudi, propeller dan perlengkapan lain yang
masuk ke dalam garis air yaitu 0,075 % sampai dengan 0,15%, Sedangkan volume
kulit lambung kapal kira-kira besarnya 6% Isi Karene, sehingga dapat disimpulkan
adalah sebagai berikut:
Vs = ( 1,00675 – 1,00750 )V.
Untuk kapal yang di buat dari bahan kayu adalah:
Vs = ( 1,00750 – 1,015 )V.
Keterangan :
J = Berat jenis = 1025 joule
W = L . B . T. Cb . C . ρ
Demikian pula bahwa besarnya air yang dipindakan oleh badan kapal yang
terapung di atas air, maka sebesar itu pula gaya tekan ke atas air untuk menyangga
kapal. Dalam hal ini gaya tekan ke atas tersebut adalah perpindahan air (Hukum
Archimedes)
MATERI PEMBELAJARAN
W = ρ . Vs
W = L . B . T. Cb . C . ρ
(w) adalah berat kapal kosong, bila ditambahkan dengan bobot mati kapal (dead
weight), maka berat kapal keseluruhan dapat dirumuskan sebagai berikut:
W = Dwt + Berat Kapal Kosong
Catatan.
1. Displacement (∆) = L . B . T . Cb . ρ . C
2. Gaya berat (volume) (▼) = L . B . T . Cb . C
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
= 17.142ton – 12.000.000
= 5,142 tonase
Bila DT = 12.000.000 ton, maka berat bersihnya dikethui dengan mengira-
ngira sekitar 42% atau 5.142 tone. Bila di bulatkan 40% jadi LWT sebesar
4800 ton
MATERI PEMBELAJARAN
Khusus kapal barang yang bermuatan biji tambang dan biji tumbuhan (curah)
mempunyai kapasitas khusus (spesifik volume) yaitu, sebagai berikut :
Jenis Muatan
Biji Besi : 0,80
Biji Phosphat : 0,85 – 0,9
Biji Batubara : 1,20-1,30
Biji Nikel : 0,80
Biji Kokas : 2,45
Biji Mangan : 0,60
Biji Belerang : 0,80
Biji Tembaga : 0,4-0,6
Biji Barley : 1,44
Biji Oats : 2,0
Biji Gandum : 1,24
MATERI PEMBELAJARAN
H. Tonase (Tonnage)
Tonase adalah perhitungan semua volume baik yang ada di bawah geladak
maupun di atas geladak kapal (main deck), ditambah dengan volume ruangan
tertutup / super structure dan isinya ruangan beserta semua ruangan yang ada di
geladak paling atas (kimbul).
Tonase kotor (bruto) dinyatakan dalam ton artinya suatu unit volume dengan
isi di dalamnya yaitu sebesar 100 ft3 (kaki kubik) atau 1 ton, bila dijadikan m3
(meter kubik) harus mengetahui jenis barang yang diangkutnya sebab barang-
barang tersebut mempnyai masa jenis yang berbeda-beda. Ukuran panjang
dan lebar sebuah kapal yang didasarkan pada hitungan peracangan desain
awal pembuatannya tidak valid digunakan untuk pedoman mengukur besarnya
kapasitas muatan (Carrying capacity), namun ukuran panjang dan besarnya kapal
juga bisa dijadikan pedoman dalam menentukan besarnya pajak tahunan kapal.
Hal ini akan sebanding dengan besarnya / jumlah barang yang dimuat pada kapal
tersebut untuk dikenakan pajak pada sebuah kapal barang atau kapal kargo
dengan panjang dan besarnya kapal berbading dengan kemampuan kapal dalam
mengangkut muatan (Potensial earning capacity).
Jika semua ruangan dalam kapal yang mempunyai nilai beban muatan
diasumsikan mewakili ukuran potensial earning capacity, maka besarnya jumlah
wajib pajak yang dikenakan pada suatu kapal tersebut dapat didasarkan atas
besarnya nilai tonasenya kapal yang nilai beban muatan. Manfaat pada perhitungan
ukuran kapal di atas ialah untuk mengetahui besar-kecilnya nilai muatan yang
dibawa oleh kapal, besar kecilnya muatan nilai beban akan berpengaruh terhadap
kekuatan angkut kapal dan sekaligus mengetahui besarnya biaya pajak angkutan
yang harus dikeluarkan setiap sekali angkut oleh pelaksana pada saat memasuki
pelabuhan untuk sandar dan bongkar muat barang/beban/muatan dengan
membayar bea pelabuhan, bea sandar, bea terusan dan lain sebagainya.
Beberapa jenis volume muatan dalam ton pada sebuah kapal adalah sebagai
berikut:
1. Isi kotor (Bruto Register Ton = BRT/ gross tonnage)
a. Semua jalan pada geladak paling atas (upper most continuously deck)
b. Seluruh ruangan beserta isisnya di geladak bagian bawah.
c. Seluruh ruangan beserta isinya kedua dan jalan diantara geladak kedua
dan atasnya.
d. Seluruh ruangan yang tertutup secara permanen pada geladak.
e. Volume atau kapasitas ambang palka (½ % dari BRT kapal)
Di bawah ini termasuk isi kotor ruangan sebuah kapal (GRT atau BRT), namun
tidak semuanya, melainkan (exempted spaces) atau pengurangan (deducted
spaces) karena sebagai ruangan khusus untuk keamanan dan barang terntentu
saja, seperti:
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Untuk menghitung volume kapal yang terapung di air, kita dapat menggunakan
rumus :
L x B x D x Cb
Keterangan:
L = panjang kapal
B = lebar kapal
D = dalam/sarat kapal 1 long ton = 1016 kg = 2240 lbs Bj air laut diambil
rata-rata 1,025 dan untuk air tawar = 1,000. Cb atau block coefficient berkisar
antara 0.65 – 0.68.
Contoh :
Kapal yang panjangnya 120 m, maximum lebarnya 14 m, mempunyai sarat
kapal kosong (light draft) 0.5 m dan sarat muatan penuh (load draft) 4 m. Block
coefficient of fitness 0.6 pada light draft dan 0.75m pada load draft.
Hitunglah : DWT (Dead Weight Ton) kapal tersebut !
a. Light Displacement = L x B x draft x 1
= 120 x 14 x 0.5 x 0.6
= 504 m³
b. Load Displacement = L x B x draft x Cb
= 120 x 14 x 4 x 0.75
= 5040 m³
c. Jadi nilai berat mati atau Dead Weight Ton, yaitu
DWT = ( Load Displacement – Light Displacement) x 1.025
= (5040 – 504 ) x 1.025
= 4649,4 ton.
MATERI PEMBELAJARAN
TANDA ALTERNATIVE TONNAGE
Keterangan:
K-I : Biro Klas
W : Winter
F : Fresh Water
T : Tropic
TF : Tropic FW
S : Sumber
WNA : Winter North Atlantic
Tebal garis : 1” (inch)
W-WNA : 2” (inch)
K-I : biro klass
CAKRAWALA
Tokoh Ahli Hitung Berat dan Volume Kapal
CAKRAWALA
sebuah bilangan yang paling akurat.
5. Sistem untuk menyatakkan sejumlah besar bilangan.
6. Dalam mekanika Archimedes menemukan teorima fundamental tentang
pusat gravitasi dari papan figura dan benda padat lainnya.
7. Yang paling terkenal adalah berat dari suatu benda yang tercelup kedalam
air yang dikenal dengan prinsip Archimedes atau Archimedes’principle
Sumber: https://www.academia.edu/23680778/Biografi_Archimedes_-Penemu_
Hukum_Archimedes, 2019
JELAJAH INTERNET
Untuk menambah pengetahuan lebih jauh mengenai volume dan berat kapal
para siswa sekalian bisa belajar di rumah secara mandiri lewat media web atau
internet. Melalui internet siswa dapat mengakses lebih jauh materi tentang isi
karene, Pemindahan air dan beratnya, bobot mati dan berat kosong, volume dan
tonase kapal. Salah satu website yang dapat peserta didik jelajahi tentang volume
dan berat kapal maka dapat menscan barcode, di bawah ini:
http://www.youtube.com/watch?v=vOL3XIEr3k
http://www.youtube.com/watch?v=4x8XOld-ZWc
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
Para siswa latihan menghitung volume dan berat kapal dengan mengerjakan di
rumah. Tugas dikerjakan dalam bentuk laporan dengan format yang telah disepakati dengan
guru pengampu.
REFLEKSI
Setelah mengkaji bab ketiga ini tentang volume dan berat kapal, peserta
didik menjadi paham tentang berat kapal yang kosong dan bermuatan, jumlah
air yang pindah dampak dari berat kapal, volume dan tonase. Dari semua materi
yang sudah dijelaskan coba kelompokkan hal-hal yang menurut Anda mudah, dan
sulit dipahami. Untuk hal yang sulit dipahami silakan diskusikan kembali dengan
teman sebangku atau dengan guru Anda, karena pengetahuan dasar ini akan
menjadi penuntun Anda ketika praktik di bengkel / magang di galangan nanti.
TITIK PENTING
BAB
DALAM PERKAPALAN IV
BAB IV TITIK PENTING DALAM PERKAPALAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi tentang Titik Penting dalam Perkapalan: Peserta didik
mampu memahami Titik Berat, Titik Tekan, Titik Berat Garis Air, Tinggi Metasentra
dan peserta didik mampu menjelaskan titik berat, titik tekan, titik berat garis air
dan tinggi metasentra
PETA KONSEP
Titik Berat
(Centre Of Gravity )
Tinggi Metasentra
(Metacentric Height)
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Keseimbangan sebuah kapal pada saat diam di atas air artinya tidak miring baik
kekanan atau kekiri demikian pula pada saat kapal bergerak / jalan tidak oleng oleh
ombak atau terpaan angin kencang / badai dan kapal dapat seimbang hal tersebut
menjadi tujuan utama dibuatnya sebuah kapal. Oleh sebab itu bila tidak memenuhi
unsur-unsur keseimbangan maka akan terjadi ketimpangan dan tenggelam, persoalan
ini menjadi sangat penting ketika masih dalam desain dan perecanaan kapal akan
dibangun.
Untuk menjaga kondisi stabilitas kapal, keselamatan dan kenyamanan saat
berlayaran serta kemampuan dalam mengatasi masalah dalam perjalanan bisa dicapai,
maka harus memperhatikan beberapa perangkat stabilitas kapal seperti sirip lambung
(bilge keel) berfungsi untuk meningkatkan friksi melintang kapal sehingga lebih sulit
untuk terbalik, tangki air berfungsi menstabilkan posisi kapal dengan mengalirkan
air balast dari kiri ke kanan kalau kapal miring kekiri dan sebalikanya kalau miring
kekanan. Dan sirip stabiliser merupakan sirip di lunas kapal yang dapat menyesuaikan
posisinya pada saat kapal oleng.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
kapal tidak persis di tengah-tengah badan kapal. Kesimpulannya bahwa titik G pada
sebuah kapal tidak akan bergeser walaupun kapal dalam keadaan oleng kena badai,
selama tidak ada beban yang dipindah, di kurangi atau ditambahi.
Keterangan :
W = Gaya berat kapal
KG =
Keterangan :
h = Jarak vertical titik berat muatan ke lunas (Keel)
W = Berat beban
W. h = Momen
KG =
KG =
Titik seimbang (G) pada sebuah kapal dapat diasumsikan sebuah timbangan
dimana mempunyai titik imbang sebagai tumpuan. Kapal yang kosong mempunyai
letak titik seimbang sudah bisa diketahui posisinya pada saat percobaan stabilitas
kapal, akan tetapi apabila kapal diberi muatan atau beban, dilakukan pembongkaran,
digeser/dipindah muatannya, pemakaian bahan bakar yang lama sehingga
berkurang/habis, pemakaian air tawar untuk mandi masak cuci dan kegiatan lain
yang ada di atas kapal maka letak titik keseimbangan kapal bisa berubah posisinya
dari semula. Dengan demikian, kita juga perlu mengetahui posisi pasti letak titik
keseimbangan (G) kapal setelah selesai semua kegiatan di atas tersebut. Berikut
MATERI PEMBELAJARAN
ini adalah titik keseimbangan yang mengalami perubahan akibat adanya beberapa
kegiatan di kapal, yaitu:
1. Pengambilan Muatan/beban
Diumpamakan muatan kapal adalah sebuah balok. Balok tersebut
dipotong seberat “w” dengan jarak ”d” pada salah satu sisinya, maka posisi
balik tadi menjadi miring atau tidak seimbang sehingga pada sisi yang
dipotong akan naik dan sisi lainnya turun. Ini disebabkan karena titik berat
balok yang berada di titik G bergeser ke (G1) menjauhi sisi yang dipotong
akibat moment dari bagian balok yang dipotong tersebut.
Adapun titik berat pada balok (G) yang pindah akibat potongan ke G1,
yaitu:
GG1 =
Letak titik keseimbangan (G) pada kapal menjadi bergerak menjauh (G1) dari
balok yang dipotong atau beban yang dibongkar
Selisih pergeseran dari G ke G1, dirumuskan sebagai berikut:
GG1 =
2. Penambahan Muatan
Apabila balok tadi ditambah seberat ”w” dengan jarak ”d” pada salah satu sisi
maka kedudukan balok tadi tidak seimbang sehingga pada sisi yang ditambah
akan turun dan sisi lainnya naik. Hal ini terjadi karena titik berat balok (G)
bergeser ke (G1) mendekati sisi penambahan akibat moment dari bagian yang
ditambah beban.
Adapun rumus jarak bergesernya GG1, yaitu:
GG1 =
MATERI PEMBELAJARAN
3.
Ketika proses bongkar muat barang harus memperhatikan
kemiringan kapal ini biasanya terjadi ketika batang kren
diluar lambung kapal
MATERI PEMBELAJARAN
GGv =
Kesimpulan
a. Kapal yang mempunyai titik berat G akan berpindah ketika muatan digeser
ke tempat lain.
b. Menjauhnya titik berat pada kapal akibat dibongkarnya muatan kapal.
c. Bergesernya titik berat kapal searah dan sejajar dengan muatan yang di
pindahkan ke tempat lain..
d. Titik berat muatan ketika diangkat dari kapal dengan kren (ship crane) berat
muatannya tertumpu berada pada ujung kren.
Pindahnya titik berat pada kapal (GG1) dapat dirumuskan sebagai berikut :
GG1 =
Dimana :
w = bobot (ton)
d = jarak titik berat (M)
MATERI PEMBELAJARAN
KG Akhir =
Keterangan :
Fa = Gaya tekan ke atas
Bj = Berat jenis zat cair
V = Volume kapal yang terendam air
MATERI PEMBELAJARAN
Letak titik tekan pada kapal terapung terdapat dalam satu titik vertikal dengan
titik berat kapal, dan besarnya gaya berat pada kapal sama dengan gaya tekan kapal
ke atas permukaan air.
Lambung bagian bawah kapal yang terendam oleh air mempengaruhi titik
tekan sebuah kapal, apabila kapal mengalami oleng (trim) menghasilkan gaya luar
seperti gelombang yang besar kondisi kapal dalam keadaan membawa beban berat,
maka titik tekannya akan berubah pula.
Keterangan :
B = Titik tekan
Bij = Titik tekan setelah kapal oleng (trim)
çV = Gaya tekan keatas ( ton )
B0 = Titik tekan setelah kapal
G = Titik berat kapal
W = Gaya berat kapal ( ton )
MATERI PEMBELAJARAN
Keterangan :
F = jarak sumbu
Momen inersia melintang pada kapal merupakan kelambaman dari gaya yang
ditimbulkan oleh permukaan air terhadap sumbu x pada kapal yang diperkiran
kapal masih aman untuk melanjutkan perjalan melintasi gelombang permukaan
air. Satuan dari nilai inersia (I) yaitu dinyatakan dalam m4 sedangkan Volume (V)
dinyatakan dalam satuan m3. Jari-jari metra sentris (BM) artinya titik M sebagai
pusat inersia dan titik B sebagai lingkaran, jadi hubungan antara titik B dan M
adalah ukuran panjangnya (jarak) yang mempunyai nilai sudut 0-150 apabila
kapal mengalami oleh sudut maksimum 150 masih dalam keadaan aman. Sehingga
satuan BM dinyatakan dalam meter. Karena I dan V selalu positif, maka nilai BM juga
akan selalu positif, atau dengan perkataan lain letak titik M selalu di atas titik tekan
B. Untuk sebuah ponton (ujung dasar lambung kapal) yang terbentuk kotak dengan
panjang L, lebar B dan sarat T.
Momen inersia ini berlaku untuk garis air berbentuk empat persegi panjang
adalah:
MATERI PEMBELAJARAN
Keterangan :
IL = Momen inersia memanjang terhadap sumbu melintang yang melalui
titik berat bidang garis air ( F ).
Ly = Momen inersia terhadap midship ( sumbu y ).
0F = Jarak sumbu.
A = Luas bidang garis air.
BM dalam meter, dan titik ML selalu di atas B.
MATERI PEMBELAJARAN
Keterangan :
ML = Metasentra memanjang
G = Titik berat kapal
B = Titik tekan
K = Keel
Sehingga :
MLG = KML – KG
= KB + BML – KG
= KB + IL - KG V
Keterangan :
KB = Tinggi titik tekan diatas lunas ( keel )
KG = Tinggi titik berat kapal diatas lunas ( keel )
MATERI PEMBELAJARAN
Karena harga IL besar, maka harga MLG selalu positip jadi titik ML selalu berada di
atas G
Berat
Nama Bagian KG (Cm) Momen (ton)
(Ton)
Kapal kosong 1440 3,62 5212,8
Muatan 1870 3,92 7330,4
Bahan bakar minyak 175 6,7 117,25
Air, anak buah kapal, 90 2,82 253,8
perbekalan
3575 - 12914,25
Sumber: Indra Kusna D
KG =
= 3,61 m
MATERI PEMBELAJARAN
1. Menghitung titik BM dan titik BML dari Ponton (kapal dengan lambung datar)
Contoh soal
Pertama
Sebuah kapal yang mempunyai bottol hull dengan ponton berbentuk datar
dengan L = 9 m, B = 6 m , dan sarat T = 2 m
Hitunglah :
a. Jarak antara titik pusat (M) dengan jarak merlingkar (B) /jari-jari MB
b. panjangnya jarak metasentra memanjang BML
Jawab
BM =
BML =
Contoh soal
Kedua
Bila garis Ordinat kapal adalah garis air dari sebuah perahu yang mempunyai
ukuran sebagai berikut :
No Station 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
½ lebar ( cm ) 0 20 50 70 100 120 110 90 60 25 0
Bila jarak volume kapal sampai garis permukaan air yaitu 10,5 m3 dan jarak setiap
station 90 cm.
Hitunglah :
a. Jari – jari metasentra sepanjang titik pusat M sampai titik B.
b. Inersia melintang luas bidang garis pada air
Jawab
Nilai moment inersia melintang (I) dan Jari-jari metasentra melintang (BM) adalah
MATERI PEMBELAJARAN
CAKRAWALA
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
http://www.youtube.com/watch?v=6XfisVG1o
http://www.youtube.com/watch?v=6n8L99NIc80
TUGAS MANDIRI
4. Jelaskan gaya titik tekan pada sebuah kapal dimana hull bagian bawah
terendam air!
5. Apakah yang dimaksud dengan titik berat garis pada saat kapal sedang
terapung?
6. Bila kapal mgalami trim disebabkan oleh apa, jelaskan!
7. Apa yang dapat digarisbawahi terhadap perlakuan titik berat apabila diberi
beban muatan, dibongkarnya muatan dan digeser muatan tersebut!
8. Apakah yang dimaksud dengan Tinggi Metasentra kapal?
9. Sebuah kapal dengan lambung datar atau ponton kapal bentuknya kotak dengan
panjang L = 13 m, B = 7 m , dan sarat T = 3 m. Hitunglah jari-jari metasentrik
melintang dan membujur sebuah kapal?
10. Apabila berat ton dari sebuah kapal berisi muatan, sayur-sayuaran, dan berat
kapal kosong masing-masing120, 67, 215 dan momen dalam ton 350, 115,
315. Berapakah titik berat dari sebuah kapal baja?
REFLEKSI
Setelah mengkaji bab empat ini tentang titik penting dalam perkapalan,
peserta didik menjadi paham tentang titik berat, apung, daya tekan, dan tinggi
metasentrum. Dari semua materi yang sudah dijelaskan coba kelompokkan hal-
hal yang menurut Anda mudah, dan sulit dipahami. Untuk hal yang sulit dipahami
silakan diskusikan kembali dengan teman sebangku atau dengan guru Anda, karena
pengetahuan dasar ini akan menjadi penuntun Anda ketika praktik di bengkel /
magang di galangan nanti.
BAB
KOEFISIEN BENTUK KAPAL V
BAB V KOEFISIEN BENTUK KAPALZ
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
kapal antara lain: , , ,, dan ,. Sedangkan hitungan koefisien bentuk kapal dibedakan
menjadi koefisien blok (Cb)/(block coefficient), koefisien tengah kapal (Cm)/(midship
coefficient), koefisien garis air (Cw)/ (coefficient waterline), dan koefisien prismatik
(Cp)/(prismatic coefficient).
MATERI PEMBELAJARAN
Cwl adalah luas persegi panjang suatu bidang permukaan air dengan
lebar B yang berbanding terbalik dengan luas bidang lambung kapal secara
horisontal dalam bidang persegi panjang (awl).
Keterangan
Awl = Luas bidang garis air.
MATERI PEMBELAJARAN
Cm =
Keterangan :
Cm = Koefisien Mindship / Gading besar
Am = luas penampang tengah kapal di bawah permukaan air
B = lebar kapal
T = tinggi kapal
MATERI PEMBELAJARAN
Koefisien blok dapat dinyatakan dengan rumus, sebagai berikut:
Cb =
Keterangan :
MATERI PEMBELAJARAN
Cpm =
Keterangan :
Cpm = koefisien prismatik memanjang
V = volume lambung bawah kapal
Am = luas penampang tengah kapal di bawah permukaan air
Lwl = panjang garis air kapal
MATERI PEMBELAJARAN
Cpv =
Keterangan :
Cpv = Koefisien Prismatik Tegak
V = Isi Karene/ volume kapal yang terendam
Awl = Luas bidang datar lambung pada garis air.
T = tinggi sarat kapal.
dan . Di mana L = panjang, B = lebar kapal, T = sarat kapal, H = tinggi kapal. Dari
keterangan di atas, dapat garis simpulkan bahwa mengenai ukuran utama dan
perbandingan ukurannya, dan pengaruhnya terhadap perencanaan kapal.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Kapal cepat
jarak pendek 11,0-
7,50- 0,25- 1,55- 0,70- 0,730 0,95- 0,83-
5. ( Vd = 16-23
8,50 0,35 2,20 0,99 15,4 ,80 0,99 0,87
Knot ).
Kapal Tunda 4,50- 0,37- 1,65- 0,65- 7,90- 0,550 0,80- 0,75-
7.
Samudra 6,0 0,47 1,85 0,82 10,5 ,63 0,92 0,85
Kapal Tunda 3,50- 0,37- 1,73- 0,73- 7,80- 0,440 0,54- 0,68-
8.
Pelabuhan 5,50 0,46 2,20 0,90 10,0 ,55 0,77 0,79
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
https://www.youtube.com/ https://www.youtube.com/
watch?v=TfaN0yUiQT4 watch?v=Jm8pWHUb8vU
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
Setelah mengkaji bab lima ini tentang koefesien bentuk kapal, peserta
didik menjadi paham tentang koefisien bentuk yang meliputi garis air, midship,
blok dan koefisien prismatik. Dari semua materi yang sudah dijelaskan coba
kelompokkan hal-hal yang menurut Anda mudah, dan sulit dipahami. Untuk hal
yang sulit dipahami silakan diskusikan kembali dengan teman sebangku atau
dengan guru Anda, karena pengetahuan dasar ini akan menjadi penuntun Anda
ketika praktik di bengkel / magang di galangan nanti.
3. Mesin turbin pada kapal merupakan bagian yang terpenting untuk menggerakan
seluruh kapal, namun mempunyai kelemahan yaitu ....
a. mempunya 3 mesin utama
b. bergerak dengan mesin utamanya Silindris
c. tidak bisa berputar bak
d . mesin turbin yangb besar sehingga boros
e. Pergerakannya mesinnya halus
5. Berikut ini adalah kapal-kapal khusus yang mempunyai fungsi tertentu, kecuali....
a. kapal perang d . kapal selam
b. kapal pemadam kebakaran e. Kapal penumpang
c. kaapal keruk
7. Garis membujur keseluruhan yang searah dengan kapal yang diukur mulai ujung
haluan bagian depan sampai paling ujung buritan bagan paling belakang disebut...
a. Lwl b. Loa c. Lbp d . AP e. FP
8. Garis perpotongan antara linggi haluan dengan garis air muat dinamakan...
a. Length over all d . Length between
perpendiculars
b. Length of water line e. After perpendicular
c. fore perpendicular
9. Kulit di samping kanan dan kiri bagian lambung kapal yang dipakai untuk mengukur
garis lebar sebuah kapal disebut ...
a. Loa b. lbp c. Lw d . Boa e .
Bwl
11. Garis paling dasar (baseline) sebuah kapal yang dikukur diukur ditengah-tengah
secara vertikal sampai geladak paling bawah disebut...
a. depth b. high ship c. longr ship d. medium ship e. freeboard
14. Berat dari karene yang dikalikan dengan berat jenis air dinyatakan ρ, disebut...
a. volumme d. displacement
b. tonase e. Berat koefisien
c. sarat karene
16. Berat pemindahan air di kapal yaitu pemindahan air yang segaris dengan koefisien
dan masa jenis air, bila tulis dengan rumus
a. W = Vs.C. ρ d .
b. Vs.=W . C. ρ e.
c. W / Vs = C/ ρ Cs
17. Daya angkut dari seluruh kapal termasuk muatan berat bahan bakar. crew dan
bahan makanan disebut..
a. Light Weight Tonnage d . Pemindahan Air
b. Dead Weight e. Volume Ruang Muat
c. Berat Pemindahan Air
18. Ukuran berat isi tolok sebuah kapal untuk mampu dimuati adalah kecuali ....
a. Berat kapal kosong + inventaris tetap d. Berat bahan bakar
b. Berat air tawar Bobot mati DWT e. Berat penyeimbangs
c. Volume ruang isi kapal
19. Kapasitas ruang muatan kapal yang digunakan untuk mengakut/tempat seperti
karung, kotak, derum di sebut...
a. Liquid cargo tank d. Bale cargo capacity
b. Dry cargo hold e. Grain cargo capacity
c. Gross cargo capacity
20. Faktor faktor sering terjadi pada kapal yang tenggelam disebabkan kecuali....
a. kelebihan muatan d. Kondisi kapal
b. keadaan cuaca e. Ketidak kompakan crew
c. medan / lintasan
23. Sebuah palka dengan kapasitas muat 2200 cuft dimuati kapas bal balan sebanyak
508 m tons.
Ditanya : BS kira-kira ?
a. 0,76 % b. 76 % c. 7,6 % d . 67% e. 6,7%
24. Pada suatu kapal yang terapung bila ditambah dengan berat sebesar w, dengan
jarak sepanjang “d” pada salah satu sisi dek kapal, sehingga terjadi perubahan
posisi, hal ini dikarenakan ...
a. titik G akan tetap, sedangkan G1 mendekati perubahan
b. titik G ankan menyerahkan berapa pemabaha
c. titik G1 merubah tekanan menyesuaikan berat dan mencari keseim bangan
d. titik balok G akan berubah ke G1 karena penambahan momen dan gaya
e. titik G1 akan berubah mencari keseimbangan
25. Titik tengah pada garis bagian tengah kapal dimana kapal sedang berapung yaitu....
a. Light Weight Tonnage d . Pemindahan Air
b. Dead Weight e. Center of Floatation
c. Berat Pemindahan Air
26. Titik dimana seolah olah menjadi sebuah pusat ayunan pada pendulum disebut.....
a. Metacentric Height d . Pemindahan Air
b. Dead Weight e. Center of Floatation
c. Berat Pemindahan Air
27. Bila kita ingin merencanakan sebuah gambar kapal, maka yang perlu kita siapkan
adalah....
a. sketsa dan ukuran keseluruhan
b. ukuran utama dan koefisien
c. midship plan dan coefisien waterline
d. Prismatik coefisien dan sketsa kapal
e. ukuran keseluruhan dan prismatik co
28. Perbandingan antara garis panjang keseluruhan kapal dengan lembar kapal
disebut...
a. Awl b. Lwl c. Cwl d . Am e. B
31. Perbandingan volume badan kapal di bawah air dengan volume balok panjang,
lebar, dan tinggi balok disebut....
a. block coefficient
b. prismatic coefficient
c. midship coefficient
d. coefficient waterline
e. Vertical Prismatic Coefficient
34. Perbandingan antara lebar dan panjjang kapal akan berpengaruh terhadap...
a. keseimbangan geser dan kecepatan manuver
b. kemampuan manuver dan keseimbangan
c. keseimbangan dan manuver kapal
d. kecepatan dan stabilitas kapal
e. lama daya apung dan kecepatan
B. Soal Essay
1. Sebutkan yang termasuk kapal keruk, jelaskan masing-masing!
2. Gambarlah tentang ukuran-ukuran memajang dan membujur sebuah kapal
dan beri penjelasan masing-masing!
3. Bila kapal penumpang yang panjangnya 135 m dan lebarnya 14 m, mempunyai
sarat kapal 0.5 m, Block coefficient of fitness 0.6. Hitunglah berat pemindahan
air akibat dapat tekapal berat kapal
4. Pada sebuah kapal mempunyai ponton berbentuk kotak dengan nilainya L =
13 m, B= 7 m, dan sarat T = 3 m. Hitunglah jari-jari metasentrik melintang dan
membujur?
5. Gambar kan koefisien block lengkap dengan keterangannya
BAB
RENCANA GARIS
VI
BAB VI RENCANA GARIS
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
GARIS DIAGONAL
CELADAK
KUBU-KUBU GARIS AIR
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Rencana garis (lines plan) adalah perencanaan sebuah kapal yang di desain dengan
garis-garis terukur dan terarah sesuai dengan ide pembuatan kapal yang diingikan.
Dengan demikian gambar desain yang dirancang dapat diketahui bentuk dan ukuran
kapal yang akan dibuat. Lines plan atau rencana garis merupakan langkah lanjutan
dalam proses kegiatan pembuatan suatu kapal yang berdasarkan pada data yang
diperoleh dari perancangan awal. Sebelum kapal didesain dengan rencana garis (lines
plan) perlu diketahui terlebih dahulu berbagai macam ukuran-ukuran baik dari yang
terkecil sampai keseluruhan, seperti panjang kapal keseluruhan mulai linggi haluan
sampai buritan, lebar lunas maupun tinggi kapal tiap dek dan ukuran keseluruhan
mulai baseline sampai dek paling atas. Dimana nama-nama ukuran tersebut dengan
menggunakan singkatan – singkatan yang mempunyai arti tertentu.
Apabila pembuatan dan pembangunan suatu kapal segera dimulai di galangan
(shipyard), pertama yang harus dilakukan yaitu pemindahan gambar rencana garis yang
sudah didesain dan diprintout dipindahkan gambar lantai (mould loft). Maksudnya,
untuk menghitung ke ukuran yang sebenarnya karena dari gambar rencana garis
masih menggunakan ukuran skala bukan ukuran sebenarnya. Dengan dipindahkan ke
mouldloft ukuran kapal menjadi yang sebenarnya, kita dapat menghitungan ukuran
bentuk kapal yang akan dibangun dengan mengetahui banyaknya material yang
dibutuhkan
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Base Line
MATERI PEMBELAJARAN
Cara menentukan ukuran Garis Geladak Tepi kapal (Sheer Line) yaitu
panjang keseluruhan kapal bagian belakang (AP) sampai bagian depan (FP)
yang dibagi menjadi 6 bagian yang sama seperti pada gambar 6.9 di atas,
yaitu:
a. Panjang kapal keseluruhan dibagi menjadi 6 bagian, masing – masing
ukurannya, yaitu:
L dari AP = 50 ( + 10)
MATERI PEMBELAJARAN
Tinggi B dari garis geladak tepi diukur pada garis tengah (centre
line) dari kapal disebut chamber. Lengkungan dari chamber ke sisi kiri kanan
lambung kapal dan berhenti pada titik garis geladak tepi disebut garis
lengkung geladak.
MATERI PEMBELAJARAN
3) Pada bagian ¼ lingkaran (busur lingkaran kita bagi menjadi 6 bagian
yang sama, sehingga pada gambar kita mendapatkan titik – titik 1,2,3
sampai 6).
4) Selanjutnya setengah lingkaran yang berimpit dengan garis datar
yang ditarik tegak lurus dengan centre line kita bagi menjadi 6 bagian
yang sama juga, sehingga kita dapatkan titik – titik 1,2,3 sampai 6.
5) Kemudian kita hubungkan titik 1 pada busur lingkaran dengan titik 1
pada garis datar, titik 2 pada busur lingkaran dengan titik 2 pada garis
datar dan seterusnya. (lihat gambar 6.12b) Sehingga mendapatkan
panjang X1, X2 dan seterusnya.
6) Pada panjang B/2 dbagi menjadi 6 bagian dan letakkan titik– titik 1, 2,
3 sampai 6.
7) Melalui titik-titik tersebut tarik garis-garis tegak lurus.
8) Ukurkan panjang garis X1 pada garis tegak lurus yang ditarik melalui
titik 1, X2 pada garis tegak lurus yang ditarik melalui titik 2 dan
seterusnya sehingga mendapatkan garis tegak yang mempunyai
ketinggian yang berbeda.
9) Dari ketinggian garis tegak yang berbeda tersebut kita hubungkan
dengan garis sehingga mendapatkan lengkungan garis tengah
geladak. (gambar 6.12c)
Kedua
1) Sebagai acuannya adalah garis tengah (centerline), di tarik garis tegak
lurus pada geladak tepi setinggi H, pada center line ditarik garis lurus
vertikal setinggi 2h = B (B = lebar gading). (gambar 6.13a)
2) Di buat buat segitiga sama kaki. (gambar 6.13b)
3) Pada sisi kedua kai segitiga dibagi menjadi lima (5) bagian.
4) Titik-titik bagian ditandai dengan no. 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, pada sisi kanan
penomoran dari bagian bawah dimulai dar 0, sedangkan pada sisi
sebelah kiri angka no (0) mulai dari sisi atas (puncak). (gambar 6.13b)
5) Bila sudah diberi tanda pada titik tersebut, antartitik nomor
dihubungkan dengan titik normor yang sama, misalkan titik 0
dihubungkan dengan titik 0, titik 1 di sebelah kiri dihubungkan dengan
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Cara membuat buttock line yaitu dengan membuat garis pada badan
kapal atau half bredth plan, dari potongan garis membujur dengan garis
– garis air (water line) kita dapat memproyeksikan ke sheerline, dengan
cara menarik garis lurus ke arah vertikal. Garis arah membujur tersebut jika
dipotongkan dengan garis-garis air (water line) arah bidang datar pada sheer
plan yang sesuai dengan half bredth plan, maka akan terbentuk titik titik jika
dihubungkan akan membentuk buttock line pada sheerplan seperti pada
gambar di bawah ini.
Gambar 6.15 Proyeksi Sheerplan, body plan, dan Half Bredth plan
Sumber. Haqiqi, 2019
2. Potongan arah melintang (Station or Ordinat)
Potongan melintang garis tegak adalah irisan pada potongan kapal
mempunyai arah yang tegak lurus dan berlawanan arah dengan garis bujur
suatu kapal (potongan melintang), bila dilihat dari luas penampang kapal
kelihatan tidak searah dengan panjang kapal.
Penampang kapal yang dibentuk akibat dari perpotongan secara tegak
lurus antara garis membujur dengan garis lebar pada kapal, maka disebut
garis melintang. Adapun garis yang melintang terdapat dua macam, yaitu
sebagai berikut :
a. Gading Ukur (Station)
Bila kita ingin membuat sebuah kapal dengan perencanaan dasar
salah satunya hal yang paling penting yaitu dengan membuat gading
kapal. Misalkan panjang seluruh kapal dibagi 10 bagian arah melintang
yang sama. Titik-titik garis tegak yang digunakan untuk membagi bagian
yang sama dinamakan dengan sation atau gading ukur. Setiap titik
pembatas berupa gading ukur tersebut diberi nomer 1 sampai 10 dimulai
dari kiri (bagian belakang kapal) dengan nomer 0 untuk garis tegak paling
belakang atau After Perpendicular (AP) sedangkan gading ukur dengan
nomer 10 pada garis tegak haluan kapal atau Fore Perpendicular (FP).
Penjumlahan atas pembagian garis tegak (station) contoh di atas sering
kali dilakukan dengan jumlah yang genap. Hal ini dimaksudkan supaya
mempermudah penghitungannya. Pada realitas di lapangan pembagian
batas melintang nomor gading 0 sampai 10 ini, masih dibagi lagi menjadi
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
yang ada pada bagian depan kapal (haluan) ditentukan dari garis perpotongan
antara garis air dengan linggi depan (stem), dan garis tegak yang ada di bagian
belakang (buritan) yang diambil dari garis vertikal poros kemudi. Untuk lebih
jelasnya, perhatikan gambar 6.17 di bawah ini.
MATERI PEMBELAJARAN
CAKRAWALA
Selama ini kapal / perahu kayu nelayan mencari ikan dibuat tanpa perhitungan
dan rancangan gambar line plan dengan pasti dan jelas. Hal ini berdasarkan
pengalaman tukang yang sudah lama dan turun menurun. Namun, ada suatu
daerah di Indonesia tepatnya Kab. Batang Jawa Tengah kapal nelayan pencari
ikan proses perancangannya dengan menggunakan software dalam pembuatan
lines plan kapal perikanan.
Berdasarkan data kapal yang sudah pernah dibangun di galangan kapal kayu
batang hal ini berfungsi untuk menentukan bentuk lambung kapal agar sesuai
dengan gross tonnage dengan cara interpolasi dari data-data kapal sebelumnya.
Software ini beroperasi dengan input gross tonnage kapal perikanan dan output
berupa data offet table kapal dan gambar lines plan berupa sheer plan, body plan,
dan half breadth plan serta ukuran utama kapal dan ukuran bangunan atas kapal
yang sesuai dengan gross tonnage yang diinginkan oleh owner
JELAJAH INTERNET
Untuk menambah pengetahuan lebih luas mengenai renana garis para siswa
dapat membuka wibesite di rumah secara mandiri. Melalui situs website para
siswa bisa mengakses lebih jauh pokok materi tentang garis diagonal, air, dasar
kapal, geladak, kimbul dan lain sebagainya. Salah satu website yang dapat peserta
didik jelajahi mengenai jenis-jenis kapal maka kunjungi alamat dan scan barcode
di bawah ini:
https://www.youtube.com/watch?v=jhT5Jix7ikU
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
Tugas para siswa menggambarkan salah satu gambar rencana garis dengan
autocad / kertas gambar manual. Tugas dikerjakan dalam bentuk laporan dengan
format yang telah disepakati bersama dengan guru mata pelajaran.
REFLEKSI
Setelah mempelajari dan mengkaji bab keenam ini, peserta didik tentu
memahami tentang Lines Plane. Semua materi dalam bab yang sudah dijelaskan
dengan detail, bagian subbab mana yang menurut Anda paling sulit dipahami
dan dimengerti? Coba Anda diskusikan dengan teman sebangku/kelompok kecil
maupun guru Anda, karena pengetahuan dasar tentang bab ini akan menjadi
penuntun Anda ketika praktik di bengkel / galangan nanti.
Setelah mengkaji bab enam ini tentang rencana garis peserta didik menjadi
paham tentang garis diagonal, air, dasar kapal, geladak, kimbul dan lain sebagainya.
Dari semua materi yang sudah dijelaskan coba kelompokkan hal-hal yang menurut
Anda mudah, dan sulit dipahami. Untuk hal yang sulit dipahami silakan diskusikan
kembali dengan teman sebangku atau dengan guru Anda, karena pengetahuan
dasar ini akan menjadi penuntun Anda ketika praktik di bengkel / magang di
galangan nanti.
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
DOK KOLAM
JENIS-JENIS DOK (GRAVING DOCK)
(TEMPAT PERBAIKAN
KAPAL) DOK APUNG
(FLOATING DOCK)
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Dok atau docking adalah suatu tempat dimana dilakukannya suatu proses
pembuatan kapal baru (new building), perbaikan kapal (ship repair) dan pemeliharaan
kapal (maintainence) sebuah kapal. Adapun tahapan pembuatan kapal baru meliputi
desain, mouldloft, pembersihan, penadaan, pembengkokan; keel laying, frabrikasi,
assemby dan subassembly, penggabungan blok (erection); instalasi peralatan,
pengecekan, tes kelayakan hingga klasifikasi oleh Badan Kelas yang telah ditunjuk
untuk proses perbaikan / pemeliharaan. Perbaikan dan pemeliharaan pada kapal
biasanya meliputi perbaikan konstruksi lambung (hull), perbaikan baling-baling
(propeller sterntube), perawatan mesin (main engine) dan lain sebagainya.
Pada dasarnya pengedokan suatu kapal sudah menjadi suatu kebutuhan bagi
setiap owner kapal, antara lain:
1. Dok darurat (emergency docking)
Pengedokan darurat yaitu tempat untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan yang
sifatnya dadakan dan kerusakannya sangat fatal seperti:
a. Baling-baling kapal yang terlepas (propeller)
b. As atau poros baling-baling (propeller) dan kemudi mengalami pembengkokan
atau patah
c. Kerusakan pada daun kemudi (rudder blade).
2. Dok umum (General docking)
Pengedokan kapal (perbaikan dan pemeliharaan) yang dilakukan sesuai dalam
petunjuk aturan secara berkala dalam tenggang waktu lima tahunan untuk
perbaikan dan pemeliharaan totalitas. Bagian-bagian yang diperbaiki diantaranya
adalah:
a. Pemeriksaan mesin induk (Overhoul)
b. Pengecekan dan pengetesan keseluruhan tebal kulit kapal yang diperkirakan
telah mengalami pengurangan ketebalan secara alami (korosif ) atau akibat
perbaikan.
3. Dok Tahunan (Annual docking)
Perbaikan atau pemeliharaan kapal yang akan masuk dok dengan selang waktu
kontinyu setahun sekali (periode tertentu). Bagian-bagian yang akan diperiksa
antara lain:
a. Permbersihan bagian bawah kapal (Bottom cleaning) serta penggantian (seng
anoda) zinc anode
b. Penggantian pelat pada sisi kulit kapal (replating)
c. Pengurangan bagian baling-baling (spelling as propeller)
d. Pengecatan kembali bagian lambung yang terendam air maupun bagian atas
yang sudah keropos/mengelupas.
Proses docking atau pengedokan di suatu tempat dengan fasilitas pendukung yang
cukup lengkap untuk pembuatan kapal baru, perbaikan dan pemeliharaan disebut
galangan atau shipyard. Akhir – akhir ini docking semakin berkembang dengan pesat,
canggih dan modern hal ini bertujuan untuk membantu konstruksi dan repair kapal
supaya lebih efektif waktu yang ditentukan, mengurangi kerusakan dan kecelakaan
saat lounching kapal dan memperlacar pekerjaan. Ada empat jenis docking yang
dikenal sekarang ini antara lain Dok Kolam (Graving dock), Dok Apung (Floating dock),
Dok Luncur (Slipway), Dok Angkat (syncrholift dock)
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
A. Jenis-Jenis Dok
1. Dok Kolam (Graving dock / Dry dock )
Dok Kolam atau graving dock / dry dock adalah suatu bangunan dok yang
berbentuk kolam atau galian yang terletak di tepi laut atau sungai. Dok kolam
ini mempunyai dinding dari beton dan baja yang kokoh seperti kolam renang
karena pada saat kosong tidak ada airnya, dok akan menerima tekanan tanah
dari sekitarnya, sedangkan pada saat dok diisi air dan kapal yang masuk di
dalam dok atau saat kapal keluar dari dok kolam, maka dinding dan lantai dok
kolam akan menerima beban air.
MATERI PEMBELAJARAN
Untuk keluar masuknya sebuah kapal dari dok kolam, dok kolam
mempunyai sebuah pintu berbentuk seperti ponton, terbuat dari suatu
kontruksi baja, dimana pada pintu tersebut terdapat rongga - rongga yang
dapat diisi oleh air atau pun dikosongkan, sehingga pintu itu bisa terapung
di atas air dan dipindahkan, apabila rongga-rongga tersebut dalam kondisi
kosong. Selain itu juga dilengkapi dengan katup - katup yang dapat dibuka
guna mengisi kolam melalui rongga - rongga tersebut dengan air supaya
pintu tersebut tenggelam. Untuk mengeluarkan air baik dari rongga-rongga
pada pintu maupun air yang berada di kolam maka dok ini dilengkapi dengan
pompa – popa air yang besar supaya mempercepat waktu kerja baik untuk
mengisi atau penguras / mengkosongkan air dalam dok kolam (Graving dock).
Galangan sebagai tempat untuk membangun atau memperbaiki kapal,
maka sama fasilitasnya dengan tempat pembangunan kapal yang lain, dok
kolam dalam operasionalnya selalu dilengkapi dengan berbagai peralatan
angkat (crane) yang mempunyai kapasitas angkat cukup besar, sesuai dengan
kapasitas dok kolam, kran pada dok kolam berada di sisi atas dinding kanan
dan kiri dok kolam tersebut.
MATERI PEMBELAJARAN
air dengan membuka dan menutup jalannya aliran air. Fungsi valve yaitu untuk
mengendalikan tekanan aliran air (pressure and flow water), cocok pada suhu
dan temperatur yang tinggi, dan membuka menutup aliran air. Sistem yang
digunakan oleh dok apung ini yaitu landasannya dapat ditenggelamkan dan
diangkat ke atas sesuai dengan ukuran yang sudah ditentukan. Pada saat kapal
masuk dok ditenggelamkan dengan posisi yang sudah ditentukan dengan pas
dan dikunci, apabila pada saat pengerjaan pemeliharaan maupun perbaikan
diangkat ke permukaan dan proses pembuatan, perbaikan dan perawatan dari
keseluruhan perlengkapan dan peralatan kapal di atas dok tersebut.
MATERI PEMBELAJARAN
Pada saat proses perbaikan atau perawatan kapal dok dilengkapi dengan
peralatan mesin yang digunakan untuk menarik atau menggeser kapal dan
kren yang berfungsi untuk menggerakan dan menggeser kapal pada waktu
perbaikan atau reparasi. Dok apung dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
MATERI PEMBELAJARAN
b. Memerlukan daerah perairan yang cukup dalam, agar dok apung tidak
duduk di dasar perairan yang lumpur.
c. Menggunakan energi / tenaga yang lebih besar dibanding dengan dok
kolam.
Selain menggunakan media rel untuk menarik suatu kapal dari perairan
ke daratan di beberapa galangan kapal atau shipyard di daerah Indonesia
juga menggunakan media kantung udara (air bag). Bahan dasar air bag berupa
lapisan-lapisan karet (synthetic-cord-reinforced rubber), yaitu jenis kantung
udara silinder dengan ujung-ujung luarnya berbentuk hemispherical.
Semuanya dipompa bersamaan, kemudian dimasukkan udara bertekanan
yang memungkinkan kantung udara atau air bag tersebut dapat berputar atau
menggelinding.
MATERI PEMBELAJARAN
Peralatan lain untuk mendukung proses dok atau docking dengan air bag
system ini hampir sama dengan peralatan pendukung yang digunakan dalam
proses slipway docking / dok tarik dengan media rel yaitu diantaranya dengan
bantuan mesin derek dan tali baja.
MATERI PEMBELAJARAN
B. Sistem Pengedokan
Pengedokan adalah suatu proses memindahkan badan kapal dari dalam
air diangkat ke atas tempat perbaikan dan perawatan kapal dengan bantuan
fasilitas/alat yang ada di galangan tersebut. Untuk melakukan pengedokan kapal
harus dilakukan persiapan, perhitungan yang matang dan berhati-hati serta tepat
dalam melakukan tindakan karena spesifikasi dan berbeda-beda setiap kapal
Sistem yang harus dipersiapkan pada pengedokan antara lain, yaitu:
1. Kantor
2. Tempat perancangan.
3. Gudang material.
4. Bengkel produksi.
5. Bengkel instalasi mesin dan Listrik.
6. Tempat untuk pembangunan kapal
7. Tempat untuk memperbaiki kapal.
MATERI PEMBELAJARAN
d. Posisi kapal dalam kondisi tegak tidak ke kanan dan kiri atau pun nungging.
e. Kapal yang sudah dinaikan ke dok harus dalam keadaan free gas untu
keselamatan dan keamanan proses perbaikan atau perawatan.
f. Peralatan yang digunakan harus sudah disiapkan, apabila dipakai
sewaktu-waktu
g. Bila ingin menggeser dengan menarik atau mendorong menggunakan
kapal tunda.
h. Pengosongan terhadap tangki minyak/oli dan ballast.
Hal-hal yang perlu disiapkan sebelum memasukan kapal kegalangan
(dok) sebelum dimulai melakukan perbaikan atau perawatan, yaitu sebagai
berikut:
a. Matikan mesin utama pada kapal, kecuali mesin penarik (winch) batek
baik elektrik, hidrolik maupun power take off (PTO)
b. Meminimalisasi trim pada kapal yang di sandaran
c. Bebas bahan berbahaya seperti gas, minyak dan bahan beracun lainnya
d. Disiapan fasilitas sandar (bolder, tali, crew dok dll)
Setelah melakukan persiapan, hal lain yang harus dipenuhi yaitu, sebagai
berikut:
a. Pengaturan penyangga kapal (keel block dan side block), yang mengacu
pada awal kapal didesain (line plan)
b. Pada penyangga (keel block) dengan ketinggian 1000cm, 30 sentimeter
kayu yang keras ditempatkan di atas beton, sedangkan bentonnya dengan
ketinggian 70cm yang ditanam di tanah.
c. Ketinggian side block dari kayu yang keras disesuaikan dengan gading
kapal.
1) Apabila kapal yang masuk dok mempunyai lebar ponton sampai 16
meter, maka jarak antarblok gading sejauh 2 meter dan mengatur
tumpuan landasan graving dock tidak lebih.
2) Peralatan dan perlengkapan kapal yang berposisi di bawah kulit
lambung, tidak boleh bertumpu pada stop bock seperti colokan bawah
(bottom plug), peralatan elektronik, sepatu kemudi dan peti laut.
d. Empat buah penyangga dasar kapal (keel block) pada bagian depan dan
lima buah penyangga bagian belakang, sedangkan jarak antarpenyangga
masing-masing adalah 50 cm. Penyangga-penyangga tersebut diikat
masing-masing menjadi 1 unit agar pada saat kapal duduk posisi keel
block tidak bergeser dari pondasi penyangga tersebut.
e. Setia jarak antarpenyangga (keel block) denga rentang 2 m
f. Setiap pondasi (side block) mempnyai jarak yang tidak sama, bisa 3-4 m
yang dipengaruhi oleh tiap-tiap frame (gading besar) dan besarnya kapal.
g. Setiap pondasi diletakkan setengah dari lebar bilga dan tergantung pada
penyangga badan kapal dan panjang serta lebar kapal yang masuk dalam
dok tersebut
MATERI PEMBELAJARAN
2. Proses Pengedokan
Pada saat melakukan perbaikan atau perawatan kapal, terutama daerah
lambung bawah yang berada di bawah garis permukaan air, sudah seyogyanya
kapal harus melakukan sandar di dermaga dok, guna menjaga keamanan pekerja
saat melakukan pekerjaan, mendapat hasil servis yang maksimal dan efisiensi
waktu yang dibutuhkan saat melakukan perbaikan. Untuk mendapatkan data
kapal yang pernah diperbaiki di dermaga terntentu dan membandingkan hasil
data yang diperoleh di tempat pengedokan tersebut maka wajib diarsipkan.
Apabila kapal tersebut melakukan pengedokan kembali untuk perbaikan atau
perawatan di dok yang sama, maka dapat melakukan persiapan dengan cepat
karena datanya sudah ada pada galangan tersebut.
Sebelum kapal dinaikkan ke atas dok, ada beberapa data yang harus
dipersiapkan yaitu: data-data hasil sevis kapal, informasi tentang kerusakan
kapal kepada kepala dok (dock master) dan besarnya material yang digunakan
untuk servis kapal, semua data di atas masuk kontrak kerja dalam perawatan
dan perbaikan kapal.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
b. Tahap Pelaksanaan
1) Khusus pada pengedokan apung penurunan terhadap kapal harus
memperhatikan pasang surutnya air laut guna menghindari trim dan
kerusakan, robekan pada lambung bagian bawah terhadap kapal yang
diluncurkan.
2) Kapal yang sudah turunkan ke air dicek kembali, bagian crew galangan
bagian kontrol turun mengecek terdapat kebocoran atau tidak.
3) Kapal yang diturunkan dipastikan sudah stabil, aman, dan sesuai
harapan, kapal disandarkan di tempat atau lokasi sandar yang sesuai
kriteria dan telah ditentukan dan siap lounching.
CAKRAWALA
Pertama kali pengedokan yang ada di Indonesia tidak terlepas dari waktu
penjajahan Belanda dan Jepang yang masuk ke Indonesia, bukti ini dengan adanya
peralihan nama galangan pertama kali dibangun sampai sekarang ini. Bermula
di daerah ujung Surabaya pada masa itu masih menjadi wilayah kekuasaan
pemerintahan Belanda oleh Gubernur Jendral Van Der Capellen (1778-1848).
Galangan yang pertama kali diresmikan pada tahun 1939 bernama Marine
Establishment, pada tahun 1942-1945 masa pendudukan jepang diberi nama
Nagamatsu Butai setelah 4 bulan berubah lagi menjadi Kaigunse 21-24. Setelah
kemerdekaan bangsa Indonesia, pemerintahan mulai menasionalisasikan
perusahaan ini menjadi Penantaran Angkatan Laut (PAL) pada 15 April 1980.
Negara mengubah nama perusahaan umum menjadi perseroan terbatas sesuai
dengan Akta No. 12, yang dikeluarkan oleh Notaris Hadi Moentoro, SH.
Operasional PT PAL yang sering dilakukan pada waktu itu yaitu membangun
kapal perang dan kapal niaga (newbuilding), melayani jasa perbaikan (ship repair)
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
https://www.youtube.com/
watch?v=gzLwzG0ogPg
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
Tugas para siswa mencari video tentang Dok Kolam, Dok Apung, Dok
Luncur, Dok Angkat mulai persiapan pengedokan sampai menurunkan kapal
kepermukaan air. Tugas dikerjakan dalam bentuk laporan dengan format yang
telah disepakati dengan guru pengampu
REFLEKSI
Setelah mengkaji bab tujuh ini tentang jenis-jenis dok dan sistem
pengedokan peserta didik menjadi paham tentang berbagai macam jenis dok
seperti dok kolam, dok apung, dok luncur dan dok angkat. Sistem pengedokan
mulai dari persiapan, proses dan penurunan kapal. Dari semua materi yang
sudah dijelaskan coba kelompokkan hal-hal yang menurut Anda mudah, dan
sulit dipahami. Untuk hal yang sulit dipahami silakan diskusikan kembali dengan
teman sebangku atau dengan guru Anda, karena pengetahuan dasar ini akan
menjadi penuntun Anda ketika praktik di bengkel / magang di galangan nanti.
BAB
PEMBUATAN TEKNOLOGI BANGUNAN BARU VIII
BAB VIII PEMBUATAN TEKNOLOGI BANGUNAN BARU
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
Mould loft
Pembuatan Teknologi Bangunan Baru
Fabrication
Sub Assembly
Assembly
Erection
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Seiring dengan perjalanan waktu, didorong dengan semangat inovasi yang tinggi
sehingga muncul obsesi terhadap karya yang spektakuler dapat teralisasi karena
terintegrasinya material pilihan berkualitas yang digunakan dan sumber daya yang
mumpuni, sehingga terciptalah sebuah karya kapal yang canggih dan mewah dengan
kualitas mesin halus dan nyaman.
Angkutan laut dalam hal ini adalah kapal, sekarang ini menjadi pilihan yang menarik
karena semua galangan terus berbenah dalam menciptakan semua jenis kapal ini
didukung dengan semakin canggihnya teknologi yang gunakan dalam berkarya.
MATERI PEMBELAJARAN
A. Persiapan Produksi
Hal yang harus dilakukan setelah galangan menandatangani kontrak
bersama antara owner dengan industri untuk mengambil batasan keputusan,
waktu dihitung mundur dari kesepakan bersama sehingga didapatkan waktu ideal
proses dimulainya produksi. Tahap ini bertujuan untuk mengatur waktu sehingga
meminimalisasi keterlambatan setelah ditetapkannya kontrak kerjasama. Setelah
ada tanda tangan kesepatan seluruh kegiatan perencanaan di tangani oleh Plan
and Production Control (PCC Dept). Adapun tahapan persiapan produksi meliputi,
antara lain :
1. Pengorganisasian artinya penugasan sebuah pekerjaan kepada pejabat
struktural seperti pimpinan proyek (Project Engineer), koordinator lapangan
sebagai orang yang bertanggung jawab atas pembuatan, perbaikan dan
pemeliharaan di lapangan saat proyek berjalan, hitungan tentang list material
dan kuantitas barang, jadwal pekerjaan (time schedule) dan aturan tentang
jam orang (JO) dan karyawan yang mempunyai ikatan kontrak dengan proyek
tersebut (sub-contractor)
2. Menghitung kebutuhan material, peralatan dan perlengkapan, dan berbagai
jenis mesin mesin baik yang utama maupun cadangan, pembelian material
di luar dugaan perhitungan dan tenaga kerja yang dibutuhkan selama waktu
yang ditentukan.
3. Kesiapan bengkel kerja (shop) yang akan digunakan, area kerja perakitan (site)
menyangkut blok-blok kapal akan digabungkan membentuk blok besar.
4. Membuat jadwal kerja dan perencanaan jaringan, penugasan staff, pembagian
tugas bidang, penyusunan jadwal yang sudah disepakati dalam kontrak
dengan owner dan BKI.
Jadwal kerja (times chedule) dalam kontrak yang disepakati berpedoman
terhadap main schedule antara lain pengorderan kapal, fabrikasi (dimulainya
pengerjaan proyek di bengkel), ereksi (pemasangan seksi blok yang sudah dibuat
pada tahap subassemby dan assembly), peluncuran dan pengapungan, pengiriman
(delevery). Adapun isi jadwal kerja, yaitu tentang:
1. Rencana umum (general), meliputi:
a. Rencana kunci (key plan) dan rencana dasar (basic plan)
b. Gambar produksi (production drawing)
c. Pemesanan bahan baku/material (order material)
d. Pemesanan alat dan perlengkapan paketan (mesin induk, mesin bantu,
pipa, valve dan lain sebagainya)
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
C. Fabrikasi (Fabrication)
Fabrikasi merupakan tahapan pengerjaan proses pembuatan kapal mulai
dari identifikasi material, pengamplasan, penandaan, pemotongan, pengeboran
(pembuatan lubang), pembentukan dan pengecatan yang dikerjakan di luar
tempat peluncuran yang menghasilkan komponen organ kapal.
Pada saat proses fabrikasi kegiatan yang dilakukan salah satunya
membuat gambar produksi (production drawings) dan mendata komponen kapal
(piece list) dimana kegiatan tersebut merupakan lanjutan kegiatan key plan dan
detail plan untuk mulai kerja. Gambar produksi tersebut merupakan rancangan
kegiatan per subkomponen yang dijadikan pedoman dari detail plan setelah
mendapat informasi teknis dari bengkel assembling. Gambar produksi dan daftar
data komponen dibuat oleh Departemen Rancang Bangun (Engineering) lengkap
dengan ukurannya masing-masing. Gambar produksi (production drawings)
dan daftar komponen (piece list) digunakan untuk menadi pedoman dan acuan
pekerjaan praktis di lapangan dan untuk mengontrol hasil pekerjaan produksi
kapal (production control) di bengkel assembly.
1. Identifikasi Material
Adalah pengecekan material-material calon bahan baku yang
dibutuhkan untuk konstruksi kapal baja sesuai standart internasional dalam
pembuatan kapal. Material bahan baku pelat dan balok calon rangka dipesan
sesuai dengan sertifikasinya. Adapun ukuran panjang, lebar, dan tebalnya
material bahan baku pelat maupun balok baja sesuai dengan list kebutuhan.
Pada saat pengiriman material yang dipesan terdapat kekeliruan dan kurang
memenuhi standar (cacat), material tersebut di kembalikan ke pengirim
(return).
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
3. Penandaan (Marking)
Marking adalah pemberian tanda pada material untuk dikerjakan
lebih lanjut sesuai dengan perintah gambar yang terakhir di material. Proses
penaandaan dimasukan dalam proses pemindahan dimensi ukuran gambar
kerja dari moudloft, pekerjaan ini harus dilakukan seakurat mungkin karena
kesalahan dari penandaan (marking) dapat menyebabkan tertolaknya
pemakaian material yang akan difitting dan menambahnya material yang
terbuang akibat tidak presisinya ukuran material sehingga tidak terpakai. Pada
pemeriksaan hasil penandaan (marking) dilakukan di bengkel oleh bagian
pengawas/kepala yang berdasarkan pada marking list table, cutting plan,
material list, mal template, dan mal film. Disamping memeriksa tanda pada
material juga dilakukan pemeriksaan ukuran material dengan menggunakan
ukuran penggaris dan meteran dan bentuk meterial apakah rata atau tidak
dapat diperiksa dengan menggunakan mal film. Misalkan segitiga siku,
dimana mempunyai ukuran panjang 4 dan lebar material adalah 3, maka sisi
miringnya dapat diketahui nilainya 5, contoh masalah ini dihitung dengan
rumus phitagoras. Nilai lebar plat 3 dan panjang adalah 4, setelah itu diukur
diagonal-diagonalnya, perbedaan maksimal antara diagonal kiri dan diagonal
kanan maksimum 3 mm. Apabila telah memenuhi syarat, maka pelat tersebut
dianggap siku. Selanjutnya material yang dihitung tersebut diberi tanda
sesuai dengan gambar (nest drawing). Pada nest drawing hanya menunjukkan
gambar keseluruhan untuk suatu komponen konstruksi.
MATERI PEMBELAJARAN
Langkah-langkah pengerjaan :
a. Pelat diletakkan di atas lantai yang rata dan dicek apakah material itu
sesuai dengan material yang ada (identifikasi material).
b. Siapkan cutting plan. Cutting plan ini berguna untuk
meminimalisasi material sisa.
c. Sebelum dimarking maka pelat tersebut dibersihkan dengan sapu agar
kapur dapat melekat betul.
d. Persiapan alat-alat kerja.
e. Pelaksanaan marking
MATERI PEMBELAJARAN
a. In – Ma
Artinya marking di bagian dalam
b. Out – Ma
Artinya marking di bagian dalam
c. Up – Ma
Artinya marking di bagian atas
d. Low-Ma
Artinya marking di bagian bawah
e. Low-side
Artinya marking di dalam menghadap ke bawah
f. Up-Side
Artinya marking di dalam menghadap ke atas
g. Fore-side
Artinya marking di belakang menghadap ke depan
h. Aft-side
Artinya marking di depan menghadap ke belakang
i. Aft-MA
Artinya Marking di belakang
j. Fore-MA
Artinya Marking di Depan
MATERI PEMBELAJARAN
4. Pemotongan (Cutting)
Pemotongan merupakan pemisahan material-material yang
telah ditandai (marking) sesuai dengan fungsinya masing-masing. Proses
pemotongan ini ada dua cara yaitu bila manual dengan menggunakan alat
pemotong brander. Sedangkan brander otomatis dikerjakan dengan mesin
potong menggunakan sistem koordinat, hasilnya lebih rapi, presisi dan sesuai
yang diharapkan. Teknik pemotongan ini akan dikerjakan dengan persetujuan
Quality Assurance (QA). Beberapa item yang perlu diperhatikan dalam proses
pemotongan (cutting), yaitu:
a. Panjang dan lebar material yang dipotong
b. Diagonal bentuk material
c. Penempatan tanda marking
d. Material yang dimarking bebas dari kerak
e. Pemotongan dengan sisitem lurus vertikal dan bevel
f. Teknik pemotongan bevel tidak boleh menoreh
g. Arah potongan bevel
h. dan sebagainya
MATERI PEMBELAJARAN
5. Pembentukan (Forming)
Pembentukan adalah proses melakukan perubahan dimensi material
untuk menciptakan bentuk baru dengan cara memberikan gaya sehingga
terjadi deformasi plastis sesuai yang kita inginkan. Misalkan bentuk
konstruksi pada beberapa bagian kapal seperti gading, kulit kapal, haluan
dan buritan banyak yang melengkung untuk menyesuaikan bentuk utuhnya,
bila ingin membentuk model konstruksi tersebut maka, pada area yang akan
dilengkungkan dapat diberikan gaya dengan cara, yaitu :
a. Mechanical Forming
1) Mesin tekuk (Press dan Press Brake) yaitu alat yang digunakan
untuk membengkokan (bending), meluruskan (straightening) dan
membentuk flenge pada pelat. Flenge yaitu sambungan yang dapat
menghubungkan beberapa pelat, pipa, equipment dan fitting.
2) Mesin Gulung (roll) yaitu alat yang digunakan untuk membuat bentuk
kurva, silinder, kerucut dan lain sebagainya dengan radius tertentu.
Selain semua bentuk di atas juga dapat pula membuat silindris,
untuk komponen yang bersifat melingkar seperti tabung yang ada
di buritan (stern tube), ting (tiang kapal) dan cerobong. Untuk proses
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
2) Membending frame
Pembentukan frame kapal bisa terbuat dari balok dan pelat yang diatur
sedemikian rupa sesuai dengan rancangan gambar yang diinginkan
baik tingkat lengkungan, ketebalan maupun lebar atau panjang frame.
Untuk melakukan pembendingan pada frame ini biasanya dilakukan
dengan arah horizontal, karena arah dapat mempengaruhi mesin
bending yang bekerja, ketika bending dilakukan dengan arah bidang
lurus atau membujur mempunyai kekuatan lebih besar daripada
arah melintang. Sebagai acuan mesin bending bekerja dengan
memperhatikan tanda goresan (marking) yang telah dibuat di bengkel
fabrikasi, bila arah tanda melengkung, lurus atau siku maka opertator
mesin bending yang mempunyai hak otoritas mengoperasikan mesin
harus cermat dan teliti, bila terjadi cacat dan kesalahan maka akan
mengurangi material yang digunakan.
MATERI PEMBELAJARAN
D. Subassembly
Yaitu menggabungkan beberapa komponen kecil menjadi komponen
block yang lebih besar berada di bengkel subassembly. Proses pada bengkel
tersebut terdiri dari Fitting dan Welding. Fitting yaitu penyetelan bagian-bagian
material yang akan disambung sesuai dengan tanda yang telah buat pada bengkel
fabrikasi sebelum dilaksanakan pengelasan (welding). Sedangkan welding yaitu
proses penyambungan material yang sudah difitting baik 2 atau lebih secara
manual, semi otomatis dan otomatis.
Komponen-komponen yang akan digabungkan dalam bentuk irisan dan
lengkungan pelat dengan berbgai macam potongan lurus (paralel) maupun
lingkaran (nonparalel), dan ada beberapa pelat yang telah ditekuk dan sambung
siku sesuai dengan perintah pada tanda marking. Adapun beberapa contoh proses
subassembly ini adalah sebagai berikut:
1. Pemasangan stiffener pada pelat sekat.
2. Pembuatan Wrang.
3. Penyambungan dua lembar plat atau lebih.
4. Pemasangan Braket pada stiffener.
5. Dan lain - lain
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
E. Perakitan (Assembly)
Perakitan (Assembly) adalah proses perakitan part assembly / sub
assembly yang telah digabung dengan seksi-seksi blok menjadi sebuah blok besar.
Pada tahap perakitan ini, beberapa panel yang sudah siap dibentuk diletakkan di
atas jig-jig atau ganjal penyangga yang sudah diatur ketinggiannya, kekuatan dan
perataan permukaan setiap sudut panel. Jig adalah landasan atau tumpuan untuk
menyangga blok yang dibentuk dan pembentuk utama bagian atas dari blok
sehingga diperoleh produk yang seragam/sejajar. Jig dibuat berdasarkan bentuk
luar permukaan bagian battom kapal yang akan dibuat di atas jig, fungsinya
menahan dan menjaga posisi saat perakitan kapal bekerja setiap tahap kapal
dibentuk sampai selesai semuanya dan untuk mengarahkan pergerakan bentuk
pahat permukaan luar kapal yang akan disambung.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
melakukan pengaturan posisi jig tegak lurus pada deck beam dimampatkan
dengan pelat siku, apabila masih terjadi jarak antara deck beam dengan
pelat datar yang kurang pas dan kokoh maka dilakukan penekanan dengan
menggunakan paju/ganjal.
Letak dan urutan pemasangannya, yaitu :
1. Pada bagian bawah (bottom) terdiri atas daerah samping (portside), tengah
(center) dan sisi kanan (starboard).
2. Sekat melintang mulai dari bagian portside sampai bagian starboard
3. Kulit samping (Side shell) terdiri atas portside dan starboard
4. Pada bagian dek terdiri atas portside, center dan bagian starboard
1. Penyambungan (Fit-Up)
Sama halnya dengan proses subassembly, pada proses assembly
ini juga dilakukan pengecekan persiapan penyambungan. Di sini dicek
kelengkapan kapal. Selain itu juga dicek pada bagian penggabungan pelat,
misalkan jika terdapat pelat yang tidak rata, maka yang harus diperhatikan
pada kelengkapan konstruksi, yaitu:
MATERI PEMBELAJARAN
2. Persiapan Pengelasan
Persiapan yang dilakukan pada tahapan ini, yaitu :
a. Memeriksa standar welding dengan detail dan SOP nya.
b. Memperhatikan pada setiap jarak pola dan garis potong, saat melakukan
pengelasan, seperti:
1) Metode yang digunakan saat mengelas
2) Model hasil las kekasaran dan takik pada alur
3) Besarnya gap
4) Bentuk bevel sesuai sesuai WPS
5) Kelurusan (alignment)
6) Disikat hingga bersih hasil bersih
c. Standar sambungan yang perlu diperhatikan, yaitu :
1) Ketidaklurusan (Misalinement)
2) Kekasaran (Takik / roughness)
d. Hasil las diperiksa oleh QC check sheet bengkel.
3. Pemeriksaan Hasil Las
Proses pemeriksaan juga tidak jauh berbeda dengan pengecekan
pengelasan pada subassembly maupun assembly. Adapun area
pemeriksaan meliputi:
a. Sekitar las bersih dari kerak
b. Dalam pemeriksaan las, memperhatikan:
1) Besar leg length
2) Tinggi reinforcement untuk las butt
3) Under cut
4) Round weld, retak, porosity, spatter, bekas stoper, dan
c. Hasil pemeriksaan dicatat dalam QC check sheet
MATERI PEMBELAJARAN
4. Deformasi
Deformasi merupakan perubahan suatu bentuk, posisi, dan
dimensi dari suatu benda akibat kesalahan pengelasan maupun handling.
Pada kapal baru peristiwa deformasi ini sering terjadi, terutama pada
section kapal seperti lambung kapal, geladak, dan sekat. Besarnya
deformasi untuk masing-masing seksi berbeda, hal ini bergantung pada
peraturan yang digunakan oleh galangan kapal sebagai acuan standar
mutu produksi. Untuk mengetahui nilai deformasi digunakan alat yang
bernama tupper gauge. Tahapan tahapan pada saat deformasi, yaitu:
a. Untuk mengetahui besarnya deformasi, salah satunya dengan
menggunakan benang untuk mengukur pelat dengan cara dibentangkan
bagian luar dan dalam pelat.
b. Pengukuran dilakukan pada setiap posisi pelat terdapat deformasi
atau tidak yang sesuai dengan aturan di galangan tersebut, yaitu:
Diantara pelat dengan gading
Diantara gading besar
Pada join pelate
Diantara komponen lainnya
c. Apabila terdapat deformasi yang melebihi batas setelah pemeriksaan
dengan memberi tanda pada objek tersebut.
d. Data hasil pemeriksaan tentang deformasi di catat pada Qc check sheet
oleh pihak bengkel.
5. Ketepatan ukuran
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
5. Pengelasan (Welding)
Pada tahap ini dilakukan pengelasan secara menyeluruh dan permanen
sesuai dengan metode dan standar mutu yang disepakati. Namun sebelum itu
pihak pihak Quality Assurance dan class melakukan pemeriksaan ketepatan
antarseksi blok, kelurusan dan kedataran seksi blok terhadap keel blok serta
dapat dipastikan sudah tidak ada masalah lagi.
G. Instalasi Perlengkapan
1. Perlengkapan Lambung (Hull Fitting)
Dalam instalasi perlengkapan lambung, terdiri atas:
a. Perpipaan
Mengenal istilah dari sistem perpipaan yang ada di bangunan kapal maka,
dapat diuraikan bahwa perpipaan terdiri dari pipa, katup, flens, fliter,
fitting, dan pompa. Pemasangan sistem ini dimulai dari penyambungan
antarblok, dilanjutkan pada sistem bilga (mengatasi kebocoran, drainase,
pengembunan) dan sistem ballast (menyelesaikan stabilitas kapal supaya
tidak terjadi trim akibat bongkar muat barang dan pengurangan bbm akibat
pemakaian), sistem sea chest (dipasang di sisi lambung dasar atau agak
masih di bawah permukaan air laut berfungsi untuk kebutuhan pendingin
mesin, keseimbangan kapal, mencuci dan pemadam kebakaran) dan
cross pipe (mengatur masalah saluran air atau minyak untuk kebutuhan
dalam kapal), semua sistem tersebut di atas berpusat pada kamar mesin.
Selanjutnya memasang sistem pendingin dan pemadam kebakaran,
yang dimulai dengan persiapan peralatan las, penyetelan (fit-up) bahan
dan alat pendingin dan pemadam, dan dilakukan pengelasan permanen.
Dilanjutkan dengan penyambungan antarpipa dengan flens yang harus
memperhatikan kerapihan dalam mengelas di flens dan ujung antarpipa
yang disambung. Untuk merapikannya dengan cara menggerinda supaya
tidak mengurangi kecepatan aliran fluida dan mengurangi kecepatan
korosif pada area pipa yang disambung. Semua sistem perpipaan di atas
sebelum disambung perlu dilakukan tes kedap katup dan fungsi masing-
masing pipa. Sedangkan sistem pompa juga perlu dites untuk mengetahui
kapasitas tekanan dan headnya sesuai dengan aturan pompa.
b. Sistem valve yaitu suatu sistem yang umumnya berbentuk sepeti kran air
dengan bervasiasi model katubnya. Fungsi sistem valve ini untuk untuk
membuka, menutup, mengontrol, mengatur dan mengarahkan aliran
gas, minyak, air melewati tempat aliran atau pipa ke suatu tempat yang
diarahkannya.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Untuk pemasangan kabel harus dilakukan dengan rapi dan kedap supaya
aman tidak terjadi gesekan arus pendek dan menambah nilai estetika kapal,
dan efektivitas tempat.
Sedangkan pemasangan peralatan dan perlengkapan blok rumah-
rumahan kemudi mengikuti rekomenasi BKI dan panduan teknis dari pabrik
pembuat blok tersebut. Adapaun bagian-bagian yang dipasang pada rumah-
rumahan kemudi diantaranya interior setiap ruangan, pelapis dinding (lining
and ceilling), dan pelapis geladak (deck covering).
4. Perlengkapan Geladak
Peralatan dan perlengkapan yang ada di geladak, yaitu:
a. Mesin jagkar (hydralic system)
b. Jangkar dan rantai
c. Peralatan kemudi otomatis dan manual untuk darurat
d. Perlengkapan komunikasi
e. Perlengkapan K3
f. Instalasi lampu penerangan tiap dek
Pengecatan
Sebelum dicat pelat dan profil yang sudah disunblasting di bengkel
fabrikasi, pada tahap assembly semua blok digabungkan dan kemudian diblasting
kembali yang dianggap perlu saja sisa pengelasan dengan 2,5 SA. Setelah semua
bersih baru dicat spesifikasi standar marine dengan ketebalan dasar 25 mikron
sesuai rekomendasi pabrik pembuat cat dan persetujuan owner kapal.
Dalam sistem pengecatan sebuah kapal, terdapat beberapa langkah yang
harus dipenuhi, yaitu:
1. Persiapan
a. Merk dan jenis cat yang digunakan disesuaikan dengan pelatnya.
b. Sebelum digunakan pelat terlebih harus bersihkan dari debu, pasir dan
kotoran yang lainnya.
c. Standar pelat yang digunakan sesuai dengan spesifikasi BKI
MATERI PEMBELAJARAN
4. Pemeriksaan hasil cat dilakukan pada tiap lapisan baik blok, tangki maupun
pipa.
5. Data hasil pemeriksaan dicatat oleh Departemen QC check sheet.
I. Pengujian (Test)
Setelah serangkain konstruksi kapal mulai dari desain sampai dengan
pengecatan, Departemen Qualty Cotrol (QC) melakukan pengujian yang disetujui
oleh Badan Klasifikasi (BKI) bersama owner pada saat Keel laying, jadwal yang
disepakati bersama bisa saja berubah karena disesuaikan dengan kebutuhan dan
regulasi yang ada. Adapun urutan tes antara lain sebagai berikut:
1. Pengecekan Material
Yaitu mengidentifikasi meterial yang digunakan untuk pembuatan
kapal berdasarkan sertifikat material tersebut dikeluarkan. Adapun material-
material terdiri dari pelat, profil, peralatan dan perlengkapan kapal. Jika suatu
material yang digunakan tersebut untuk membuat kapal belum bersertifikat,
maka tetap dilanjutkan proses pengerjaannya dan sambil diajukan surat
permohonan sertifikasi untuk bahan baku pembuatan kapal ke Biro Klasifikasi.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
bagian depan kapal kembali pada posisi 200 ke arah kanan (start board
side), kemudian putar lagi kemudi 200 kearah kiri (port side) dan kemudi
ditahan sampai badan kapal kembali ke arah semula ketika kapal baru
mulai dijalankan.
h. Uji berhenti kapal akibat adanya kecelakaan pada haluan dan buritan.
Uji coba berhenti pada kapal yang mengalami kerusakan pada bagian
depan dan belakang bertujuan untuk mengetahui jarak tempuh kapal
berhenti mulai kapal diberhentikan sampai tidak gerak lagi. Pada saat
kapal sedang melaju lurus dan kencang pada kondisi 9 nonconformance
report (ncr), kecepatannya diturunkan sampai minimum, kemudian kapal
digerakkan mundur dengan kecepatan mesin utama dinaikkan sampai
dengan 50% mcr.
i. Uji Spiral
Tes berliku-liku atau spiral bertujuan untuk mengetahui gerakan
menghindar kapal dari tabrakan dan serang tembakan. Kapal dioperasikan
pada kondisi NCR, kemudi digerakkan 150 ke arah kanan (start board ),
100S, 50S, 30S, 10S, 00, 10P, 30P, 50P, 100P, 150P, 100P, 50P, 30P, 10P, 00, 10S, 30S,
50S, 100S, dan 150S.
j. Tes Kemudi Efektif Berkecepatan Rendah (Low Speed Effective Rudder Test)
Tes ini bertujuan untuk mengetahui perputan mesin kapal pada saat
kecepatannya relatif pelan. Kapal digerakkan pada kecepatan ± 5 knot,
kemudi digerak-gerakkan pada posisi 350 S/P, 200 S/P, dan 150 S/P sampai
kapal bagian depan berubah menjadi 900 dan dilanjutkan pada posisi
lurus
MATERI PEMBELAJARAN
l. Uji Daya Tahan & Pengukuran Konsumsi Bahan Bakar (Endurance Trial &
Fuel Consumption Measurement)
Ujicoba pada konsumsi dan daya tahan bahan bakar ini bertujuan untuk
mengetahui sifat, kekuatan mesin dan banyaknya pemakaian bahan bakar
selama kapal dijalankan mesinnya dengan pengisian awal penuh. Uji coba
kekuatan pada mesin kapal dilakukan berturut-turut lebih kurang selama
120 menit dengan kondisi csr dan 240 menit kapal pada keadaan 100%
mcr supaya kita tahu sifat dan kekuatan mesin utama dan bantu. Selama
proses daya tahan masih berjalan, pengukuran pemakaian bahan bakar
mesin belum bisa diketahui, maka setelah mesin berhenti menyala baru
dapat diketahui hasil atau banyaknya bahan bakar yang digunakan.
MATERI PEMBELAJARAN
CAKRAWALA
Kapal ini di buat oleh Universitas Plymuth, perusahaan kapal laut tanpa
awak MSubs, dan Shuttleworth Design, dengan menggunakan teknologi yang
canggih, panjang 32,5 meter. MAS digerakkan dengan mesin yang menggunakan
energi terbarukan sebagai sumber energinya oleh sistem propulsi hibrida yang
canggih, menggunakan baterai angin, matahari dan generator diesel. MAS akan
memulai pelayarannya pada 6 September 2020 sejak dibangun dibangun
di Aluship Technology di Polandia pada 2 September 2019 akan melintasi
Samudra Atlantik, dari Plymouth ke Plymouth.
MAS akan membawa tiga pod penelitian yang berisi banyak sekali
sensor yang akan digunakan para ilmuwan untuk melakukan penelitian yang
terus-menerus dalam meteorologi, oseanografi, klimatologi, biologi, polusi dan
konservasi laut, dan navigasi otonom.
JELAJAH INTERNET
JELAJAH INTERNET
https://www.youtube.com/results?search_query=proses+blasting+kapal+
https://www.youtube.com/watch?v=ndfYfrvy6Qc
https://www.youtube.com/results?search_query=proses+bending+kapal+
https://www.youtube.com/watch?v=ZytanonpRDE
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
KESEHATAN BAB
DAN KESELAMATAN KERJA (K3) IX
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
Pengertian
DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
Sejarah K3 di Indonesia
KESEHATAN
UU yang mengatur K3
Ruang lingkup
Implementasi K3
SMK3 di Galangan
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Hal yang utama dari masalah kerja adalah kenyamanan, ketenangan keamanan
dan keselamatan kerja, yang jauh dari potensi adanya kecelakaan kerja. Kecelakaan
bukanlah suatu peristiwa dengan sendirinya, namun adanya serangkaian sebab
akibat yang saling berkaitan antara pekerja, manajemen dan pihak perusahaan,
yang disebabkan oleh rendahnya disiplin kerja dalam mengikuti dan mentaati
standar operasionnal prosedur kerja saling tidak kooperatif dalam menjalankan
dan menegakkan K3 di suatu industri tersebut, serta tindakan para pekerja yang
tidak mematuhi aturan kerja sehingga berakibat pada turunnya tingkat produktivitas
kerja.
MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian K3
1. Secara Keilmuan
K3 yaitu sebuah ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya
mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
K3 yaitu suatu bidang yang mengatur tentang kesehatan, keselamatan dan
kesejahteraan manusia yang bekerja di suatu lembaga/institusi/industri
tertentu.
2. Secara filosofis
K3 yaitu suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan
kemampuan jasmani maupun rohani. Adapun upaya yang di terapkan baik
untuk tenaga kerja khususnya maupun masyarakat pada umumnya terhadap
hasil karya anak bangsa menuju masyarakat yang adil dan makmur.
3. Mathis dan Jackson, K3
Yaitu sebagai kegiatan yang menjamin terciptanya kondisi kerja yang
aman, terhindar dari gangguan fisik maupun mental melalui pembinaan,
pelatihan, pengarahan dan kontrol terhadap pelaksanaan tugas dari
karyawan serta pemberian bantuan yang sesuai dengan aturan berlaku, baik
dari lembaga pemerintah maupun perusahaan dimana mereka bekerja.
4. Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 pasal 87, Keselamatan,
dan Kesehatan Kerja (K3)
Yaitu salah satu hal penting yang wajib ada dan diterapkan oleh semua
perusahaan
5. Kepmenaker Nomor 463/MEN/1993
Kesehatan dan Keselamatan Kerja sebagai upaya perlindungan
yang ditujukan agar pekerja dan orang lain yang berada di tempat kerja
atau perusahaan atau di suatu instansi selalu dalam keadaan selamat & sehat.
Selain itu agar setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan
efisien.
6. World Health Organization (WHO)
K3 adalah suatu upaya yang bertujuan untuk meningkatkan dan
memelihara derajat kesehatan fisik, mental dan sosial yang setinggi tingginya
untuk pekerja di semua jenis pekerjaan.
7. Menurut Occupational Health and Safety Assessment Series (OHSAS) dalam
Terms and definitions
Yaitu kondisi kondisi dan faktor - faktor yang berdampak atau dapat
berdampak, pada kesehatan dan keselamatan karyawan atau pekerja lain
(termasuk pekerja kontrak dan personil kontraktor, atau orang lain ditempat
kerja).
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Undang ini mengatur dengan jelas tentang kewajiban pimpinan tempat kerja
dan pekerja dalam melaksanakan keselamatan kerja.
2. Undang-Undang (UU) No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja, disana
terdapat Ruang Lingkup Pelaksanaan, Syarat Keselamatan Kerja, Pengawasan,
Pembinaan, Panitia Pembina K-3, Tentang Kecelakaan, Kewajiban dan Hak
Tenaga Kerja, Kewajiban Memasuki Tempat Kerja, Kewajiban Pengurus dan
Ketentuan Penutup (Ancaman Pidana). Inti dari UU ini adalah, Ruang lingkup
pelaksanaan K-3 ditentukan oleh 3 unsur: Adanya Tempat Kerja untuk keperluan
suatu usaha, Adanya Tenaga Kerja yang bekerja di sana Adanya bahaya kerja.
Dalam Penjelasan UU No. 1 tahun 1970 pasal 1 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 2918, tidak hanya bidang Usaha bermotif Ekonomi
tetapi Usaha yang bermotif sosial pun (usaha Rekreasi, Rumah Sakit, dan lain
lain) yang menggunakan Instalasi Listrik dan atau Mekanik, juga terdapat
bahaya (potensi bahaya tersetrum, korsleting dan kebakaran dari Listrik dan
peralatan Mesin lainnya).
3. Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan yaitu undang-
undang ini menyatakan bahwa secara khusus perusahaan berkewajiban
memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik pekerja
yang baru maupun yang akan dipindahkan ke tempat kerja baru, sesuai dengan
sifat-sifat pekerjaan yang diberikan kepada pekerja, serta pemeriksaan
kesehatan secara berkala. Sebaliknya para pekerja juga berkewajiban
memakai alat pelindung diri (APD) dengan tepat dan benar serta mematuhi
semua syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan.
4. Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Undang-Undang ini mengatur mengenai segala hal yang berhubungan dengan
ketenagakerjaan mulai dari upah kerja, jam kerja, hak maternal, cuti sampi
dengan keselamatan dan kesehatan kerja
5. UU No. 21 tahun 2003 tentang Pengesahan ILO Convention No. 81 Concerning
Labour Inspection in Industry and Commerce (disahkan 19 Juli 1947). Saat ini,
telah 137 negara (lebih dari 70%) Anggota ILO meratifikasi (menyetujui dan
memberikan sanksi formal) ke dalam Undang-Undang, termasuk Indonesia
(sumber: ILO). Ada 4 alasan Indonesia meratifikasi ILO Convention No. 81 ini,
salah satunya adalah point 3 yaitu baik UU No. 3 Tahun 1951 dan UU No. 1
Tahun 1970 keduanya secara eksplisit belum mengatur kemandirian profesi
pengawas ketenagakerjaan serta supervisi tingkat pusat (yang diatur dalam
pasal 4 dan pasal 6 Konvensi tersebut) sumber dari Tambahan Lembaran
Negara RI No. 4309.
6. UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, khususnya Paragraf 5 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, pasal 86 dan 87. Pasal 86 ayat 1berbunyi:
“Setiap Pekerja / Buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas
(a) Keselamatan dan Kesehatan Kerja” Aspek Ekonominya adalah Pasal 86 ayat 2:
“Untuk melindungi keselamatan Pekerja/ Buruh guna mewujudkan produktivitas
kerja yang optimal diselenggarakan upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja.”
Sedangkan kewajiban penerapannya ada dalam pasal 87: “Setiap Perusahaan
wajib menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
terintegrasi dengan Sistem Manajemen Perusahaan.”
MATERI PEMBELAJARAN
E. Ruang Lingkup
Terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam
melaksanaan K3, dimana aspek-aspek tersebut dapat mempengaruhi atau
menimbulkan ketidaknyamanan sampai kecelakaan kerja, jika tidak diatur
sedemikian rupa sesuai standar dan aturan yang berlaku. Adapun ruang lingkup
K3, yaitu sebagai berikut:
1. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja yaitu situasi dimana para pekerja melakukan
aktivitasnya, menggunakan fasilitas atau alat untuk menghasilkan suatu
produk. Lingkungan yang kurang kondusif yaitu tidak sesuai dengan
porposional aktivitas produksinya sehingga potensi kecelakaan kerja dapat
terjadi.
Jika kondisi lingkungan kerja (industri) tidak memadai, alat tidak
mendukung, rendahnya pengendalian kualitas lingkungan seperti debu,
lamanya kerja alat sehingga menciptakan kebisingan, tidak diciptakan adanya
pengendalian getaran dan pencahayaan, kualitas udara kerja (kuantitas dan
kualitas) buruk, dan tingginya radiasi, maka pada jangka waktu tertentu akan
berdampak buruk bagi keselamatan dan kesehatan para pekerja sehingga
dalam jangka waktu tertentu akan menimbulkan persoalan kesehatan pada
pekerja.
2. Alat dan Bahan Kerja
Bila alat yang digunakan untuk produksi di perusahaan semakin canggih
dan lengkap maka, akan mempengaruhi terhadap jumlah, kualitas dan
efektivitas produksi. Bila itu adalah perusahaan atau galangan pembuatan,
perbaikan dan pemeliharaan kapal maka hitungan mulai lineplan, mouldloft,
fabrikasi, marking, cutting, bending, welding, tidak banyak bahan yang dibuang
karena ada kesalahan dalam memotong, membending, dan sebagainya.
Dengan alat yang baik saat digunakan maka hasil produksinyapun juga
maksimal dan efektivitas waktu. Selain itu terhadap pekerja tidak terlalu
berat dan kesulitan untuk menggunakannya, sehingga angka kecelakaan kerja
relatif kecil dan kenyamanan dalam bekerja meningkat.
Merujuk hal di atas tentang kerja alat yang sering digunakan maka,
perlu melakukan kalibrasi alat beberapa waktu tertentu dan perawatan/
checking secara berkala serta peremajaan alat yang sudah tua atau aus. Hal
ini bertujuan untuk memaksimalkan fungsi alat, mengurangi angka kesalahan
dalam penggunaannya, dan efektivitas dalam berproduksi.
MATERI PEMBELAJARAN
3. Metode Kerja
Metode kerja yang dipilih dan diterapkan sebagai prosedur kerja
merupakan standar pekerja dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari di
tempat kerja. Dimana perusahaan dalam hal ini adalah galangan membuat
kesepakatan aturan yaitu Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk
diterapkan di perusahaan mulai dari pekerja kontrak, pekerja tetap seperti
sekuriti sampai tingkat kepala/manajer perusahaan. Hal ini bertujuan untuk
menjalankan efektivitas kerja, menerapkan K3 dan tanggung jawab terhadap
job discription di perusahaan tersebut. Contohnya penggunaan APD saat
mengoperasikan mesin cutting, mesin bending, mesin blasting yang sesuai
standar kerja di perusahaan/galangan. Selain itu, manajemen K3 sudah
mengatur tentang batasan jam kerja maksimum dalam sehari yang berfungsi
untuk meminimalisir potensi risiko kecelakaan kerja akibat kelelahan.
F. Implementasi K3
1. Pengawasan K3 di galangan
a. Kesehatan Kerja
Yang dimaksud dengan kesehatan kerja, yaitu :
1) Program kesehatan kerja
2) Pemeriksaan kesehatan pekerja
3) Pencegahan penyakit akibat kerja
4) Diagnosis dan pemeriksaan penyakit akibat kerja
5) Makan dan minum pekerja
6) Ergonomis dalam bekerja
b. Keselamatan kerja
Yang dimaksud dengan keselamatan kerja, yaitu :
1) Manajemen risiko saat kerja
2) Program keselamatan kerja
3) Pelatihan dan pendidikan keselamatan kerja
4) Administrasi keselamatan kerja
5) Manajemen keadaan darurat
6) Pencegahan dan penyelidikan kecelakaan.
c. Lingkungan Kerja,
Yang dimaksud lingkungan kerja, yaitu :
1) Pengendalian kebisingan kerja mesin
2) Pengendalian debu akibat blasting,
3) Pengendalian getaran mesin alat kerja
4) Pencahayaan
5) Kualitas udara
6) Pengendalian radiasi
7) House keeping
2. Perangkat Operasional K3 di Galangan
a. Pelindung Kepala (Helmet)
Setiap pekerja yang masuk area galangan diharuskan memakai
pelindung kepala (helmet). Helm ini merupakan bagian dari APD
kepala saat kerja, akan tetapi kadang-kadang mereka melalaikan dan
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Bahan yang digunakan untuk pembuatan APD ini dari kain khusus
dengan rajutan kuat dan tidak mudah robek sebab dibuat untuk kebutuhan
khusus pula seperti anti api, anti air, anti kimia dan anti mikroba, terkadang
alat pelindung diri hanya digunakan sekali pakai khususnya pada tenaga
kesehatan (medis). Alat pelindung diri (APD) penggunaannya pun diawasi
oleh badan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) terkadang mempunyai
aturan yang berbeda dengan penggunaanya. Untuk itu harus memenuhi
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Adapun bahan yang digunakan untuk membuat sepatu safety dengan kulit
asli (sapi) dan mitasi (sintetik), sedangkan sole nya menggunakan teknik
lem, press dan tambah jahitan. Sole sepatu safety diantaranya terbuat
dari bahan, sebagai berikut:
1) PVC (polyvinyl cholide)
Terbuat karet dan plastik sehingga sepatu ringan dan keras
2) PU (polyurethane)
Sepatu safety jenis ini tahan terhadap minyak, tidak slip/terpeleset
dan ringan, namun sepatu ini mempunyai expired sehingga kalau
lama tidak digunakan akan rusak/mrepel
3) Rubber sole
Sepatu safety jenis ini tidak mempunyai expired, lentur, kuat dan
mempunyai jahitan, namun sepatunya lebih berat
4) TPR (thermo plastic rubber)
Terbuat dari rubber dan plastik sehingga sepatu safety jenis ini ringat
kuat dan tidak terpeleset, namun kekurangan sole nya mudah putus.
Manfaat memakai sepatu safety pada saat bekerja dilapangan, yaitu
antara lain:
1) Membuat pengguna nyaman dan lincah saat hujan maupun tidak
2) Melindungi kaki dari benda tajam dan berbahaya
3) Membuat pengguna tidak terpeleset/terperosot lumpur
4) Melindungi dari bahan panas saat bekerja
5) Melindungi dari cairan kimia berbahaya
6) Mencegah kecelakaan kerja yang fatal (patah tulang)
d. Pelindung Mata (Kacamata)
Kacamata safety yaitu kaca mata yang biasa digunakan untuk las,
cutting atau gerindra. Organ mata sangat vital bila terjadi luka pada
mata dapat mengakibatkan iritasi sampai kebutaan. Dengan adanya
perlindungan kacamata pada saat kita bekerja terutama mekanik
konstruksi kapal, maka dapat terhindar dari bahan atau beram yang masuk
ke mata akibat pekerjaan dari pengelasan yang menimbulkan bunga
api dan cahaya las, pemotongan/brander ampas logam menimbulkan
percikan bunga api dan butiran/serbuk biji logam, blasting menimbulkan
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Adapun beberapa kelebihan dan kekurangan menggunakan sarung
tangan, yaitu:
1) Kelebihan :
Sarung tangan yang terbuat dari bahan sintetis mempunyai kekuatan
dan tahan lebih lama, dibandingkan dengan sarung tangan dari jenis
lain. Sarung tangan sintetis ini dapat melindungi tangan terhadap
bahan kimia dan biohazard lebih lama, dan tahan lama terhadap objek
tajam, panas dan sulit sobek.
2) Kekurangan :
Kekurangan sarung tangan jenis sintetis yaitu sulit diuraikan dalam
jangka waktu yang dekat (biodegradable), yaitu materi bisa diuraikan
dengan sempurna dengan proses biologi baik itu dengan udara
(aerob) maupun tidak dengan udara (anaerob) dalam jangka waktu
yang sangat lama.
f. Pelindung Telinga (kebisingan)
Earplug adalah alat yang terbuat spon atau sejenisnya digunakan
untuk melindungi organ telinga dari suara yang berlebihan, agar tidak
menyebabkan kerusakan pada selaput gendang (membran tympani).
Batas kritis pendengaran manusia adalah 90 desibel dan apabila telinga
menerima gelombang suara di atas batas tersebut secara terus menerus
dan konstan, maka organ telinga bagian dalam akan merasakan kesakitan
yang luar biasa bahkan bisa trauma pada selaput gendang telinganya.
Menurut WHO, bila seorang sering merima suara yang sering dengan
gelombang tinggi, maka akan ada perubahan emosi yang akan ditunjukkan
pada orang tersebut, seperti mudah mengalami stres, marah atau
tersinggung, susah tidur sampai tiba-tiba memiliki gangguan pembuluh
darah dan jantung (kardiovaskular) sampai pada gangguan pencernaan
dan pernapasan. Oleh karena itu, sebuah kebisingan yang dihasilkan oleh
mesin produksi secara terus menerus khususnya galangan kapal pada
saat produksi di bengkel harus selalu diukur dan diusahakan kurang dari
standar yang telah ditentukan supaya tidak menyebabkan kerusakan
telinga para pekerjanya.
MATERI PEMBELAJARAN
Earplug berfungsi untuk melindungi telinga (membran tympani)
dari paparan kebisingan/tekanan gelombang bunyi yang konstan secara
terus menerus di tempat kita bekerja. Tingkat kebisingan ditempat kerja
yang cukup tinggi baik disadari maupun tidak disadari dapat merusak
organ pendengaran (membran tympani) kita sehingga perlindungan akan
pendengaran sangat penting supaya tidak terjadi kehilangan pendengaran
itu terjadi secara bertahap.
Jenis perlindungan pada pendengaran pada saat bekerja yang
berkaitan dengan gelombang bunyi/suara yang konstan secara terus
menerus sehingga menyebabkan kebisingan pekerja, menurut standar
internasional seri EN 352 ada dua jenis perlidungan, yaitu antara lain:
1) Earplug
a) Foam plug
Benda yang terpasang ditelinga dari busa terasa lembut
dan elastis dirancang dengan bentuk disesuaikan saluran organ
telinga. Alat ini erfungsi untuk menyerap suara atau gelombang
bunyi dengan frekuensi tertentu saja
b) Pre Moulded Plug
Benda yang terbuat dari bahan busa yang fleksibel dapat
menyesuaikan dengan bentuk telinga menyatu dengan kabel
untuk mencegah earplug agar tidak hilang sehingga nyaman
untuk digunakan. Model ini lebih aman tidak mudah jatuh karena
terdapat kabel yang mengikat di belakang kepala sehingga tidak
mudah jatuh
c) Banded Earplug
Alat ini berbahan busa dan fleksibel sudah terpasang
pada head band berbahan ringan dan terdapat kawat penyanga
di belakang kepala. Idealnya digunakan untuk pemakaian secara
berkala atau tidak tiap kali.
d) Detectable Earplug
Alat ini berbahan busa dan fleksibel sudah terpasang
pada head band berbahan ringan dengan visibilitas tinggi dan
dapat dideteksi oleh logam. Alat ini, selain terbuat dari busa
juga dilengkapi dengan bola dari stainless steel mempermudah
pendeteksian. Idealnya digunakan untuk industri manufaktur
makanan.
e) Musician's Earplug
Alat ini didesain khusus bentuknya unik dan menarik
berfungsi untuk melindungi membran tympani dari paparan
kebisingan/tekanan gelombang bunyi yang konstan secara terus
menerus seperti suara musik, suara di acara publik, dan suara
alat transportasi, didesain memberikan perlindungan maksimal
dalam waktu sementara.
2) Earmuff
a) Passive Earmuff
Cup earmuff ini dibuat dengan rancangan dari bahan agak
keras/kaku, akan tetapi mempunyai pembalut lembut berfungsi
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
g. Pelampung
Pelampung adalah salah satu alat perlindungan dikapal sebagai
keamanan yang digunakan oleh kru kapal maupun penumpang untuk
keselamatan bersama. Terutama pada kapal angkutan orang seperti
kapal feri, maka harus menyiapkan pelampung juga untuk penumpang
sebagai bentuk kesiapan dan standar kapal berlayar di atas permukaan
air. Fungsi pelampung yaitu membantu pemakai baik sadar maupun tidak
sadar agar tetap mengapung di atas air dengan posisi mulut dan hidung
supaya tetap bisa menghadap ke atas. Pelampung biasaya berwarna
mencolok yaitu orange, dengan warna yang kontras dan mencolok supaya
regu penyelamat mudah dan cepat mengenalinya. Pelampung di atas
kapal laut harus sesuai dengan saran dan persetujuan Badan Klasifikasi
Indonesia (BKI), tentang jenis dan kualitas pelampung untuk kapal laut,
tentu akan berbeda dengan pelampung untuk penumpang pesawat/heli
untuk bahan yang digunakan dan kualitasnya. Untuk pelampung kapal
laut pada umumnya menggunakan jenis bahan busa styrofoam. Adapun
jenis-jenis pelampung adahah sebagai berikut, yaitu:
1) Offshore life jacket Tipe I
Pelampung atau jacket penyelamat jenis ini didesain untuk
perairan yang terbuka, bebas, dan daerah terpencil sehingga apabila
bantuan datang terlambat masih bisa bertahan lama. Daya beban
pelampung jenis offshore life jacket dapat menahan beban 20 pon
atau 10 kg apung dengan mengondisikan muka tetap menghadap ke
atas.
2) Near-shore vest Tipe II
Pelampung atau jaket penyelamat jenis ini didesain model lama
(classic) yang banyak orang menggunakan, bisa digunakan untuk
anak-anak dan orang dewasa, cocok digunakan untuk kondisi air yang
tenang dan tidak berarus, tidak tahan lama digunakan, bila terjadi
darurat maka segera mendapatkan bantuan pertolongan.
3) Flotation aid Tipe III
Jenis pelampung ini didesain mempunyai banyak varian, bentuk
dan tipenya, bila digunakan sangat nyaman dan disukai banyak orang
karena modelnya, jenis pelampung flotation aid cocok untuk daerah
perairan yang tenang.
4) Throwable device Tipe IV
Jenis pelampung throwable device biasanya bentuknya simple
ada yang berbentuk bulat, cocok digunakan orang yang sudah lemas
untuk diberi pertolongan akibat tidak bisa berenang atau tidak sadar
dan dengan melempar pelampung yang sudah diikat dengan tali
memudahkan untuk mengevakuasi korban.
5) Specialis use deviace Tipe V
Jenis pelampung ini didesain khusus seperti rompi yang
mempunyai daya apung yang tinggi. Kelebihan pelampung ini
dibanding dengan pelampung lainnya terletak pada portablenya
karena bisa dipompa. Orang yang berolahraga di air yang sering
menggunakan pelampung jenis ini.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Manajemen risiko yaitu sistem yang diterapkan dan digunakan secara benar
dan dipatuhi oleh perusahaan sesuai dengan standar operasional kerja guna
menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, kondusif dan bebas dari
ancaman bahaya di tempat kerja.
1. Tujuan Sistem Manajemen (SMK3)
Menurut PP. 50 tahun 2012, yaitu :
a. Meningkatkan efektivitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja
yang terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi.
b. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
dengan melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh, dan atau serikat
pekerja/serikat buruh.
c. Menciptakan tempat kerja yang aman nyaman, efisien untuk mendorong
produktivitas.
2. Penerapan Sistem Manajemen (SMK3), sesuai PP No. 50 tahun 2012 yang
perusahaan mempunyai tenaga kerja di atas 100 orang, dapat diterapkan
dengan beberapa tahapan, yaitu;
a. Penetapan Kebijakan K3
Dalam menerapkan kebijakan K3, perusahaan harus melakukan
tinjauan awal kondisi K3, memperhatikan peningkatan kinerja manajemen
K3, dan memperhatikan saran dari tenaga kerja, kebijakan K3 merupakan
komitmen dan tujuan dari perusahaan dan harus disebarluarkan kepada
seluruh tenaga kerja
b. Perencanaan K3
Kebijakan K3 menjadi acuan perusahaan untuk menetapkan rencana
K3 yang setidaknya memuat tujuan dan saran, skala prioritas, upaya
pengendalian bahaya, penetapan sumber daya, jangka waktu pelaksanaan,
indikator pencapaian, dan sistem pertanggungjawaban. Perencanaan
K3 ini harus mempertimbangkan hasil tinjauan awal, identifikasi bahaya
dan risiko, sumberdaya yang dimiliki, serta peraturan dan persyaratan
yang lainnya. Penyusunan rencana K3 harus melibatkan ahli-ahli serta
perwakilan tenaga kerja.
c. Pelaksanaan Rencana K3
Perusahaan yang melaksanakan rencana K3 didukung oleh
sumberdaya manusia yang kompeten dan berwenang, sarana, serta
prasarana yang sesuai dengan bidang K3 dalam melaksanakan
rencana K3. Sarana dan prasarana yang dimaksud terdiri dari unit yang
bertanggungjawab, anggaran, prosedur, operasi, informasi, pelaporan,
dan pendokumentasian serta intruksi kerja.
d. Pemantauan dan evaluasi Kinerja K3
Kegiatan pemantauan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan oleh
perusahaan meliputi pemeriksaan, pengujian, pengukuran, dan audit
internal, baik menggunakan pihak internal maupun menggunakan
jasa eksternal perusahaan lain. Kegiatan ini, dilakukan sesuai dengan
standar dan peraturan perundang-undangan yang akan digunakan untuk
melakukan tindakan perbaikan.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
b. Ledakan
Ledakan yang sering terjadi biasanya pada kapal tanker dan kapal
angkatan perang yang mengangkut senjata. Ledakan terjadi disebabkan
banyak hal, seperti BBM kapal, gas dalam kapal, genset yang mogok disaat
yang sama mengisi bahan bakar, maupun suhu dengan tekanan yang
tinggi di ruang mesin yang panas sampai pada tempat tangki sehingga
terjadi ledakan.
c. Tenggelam
Tenggelamnya sebuah kapal menjadi risiko yang besar dan menjadi
penyebab utama. Permasalahan yang biasanya dialami antara lain:
1) Kelebihan muatan
Setiap kapal yang beroperasi sudah merencanakan,
menghitungan dan mengukur kapasitas muatan yang diangkat ke
atas kapal, sehingga kapal tidak mengalami masalah saat berlayar
dan mengakibatkan tenggelam. Hal ini pihak penyelenggara dapat
mengurangi beban yang sudah diangkut bila terajadi kelebihan beban
muatan, sebab dengan menyesuaikan muatan kapal sesuai dengan
ukurannya untuk mengutamakan keselamatan seluruh penumpang,
abk dan barang itu sendiri. Oleh karena itu, agar tetap aman, jumlah
muatan kapal harus sesuai dengan manifestasi normalnya.
2) Keadaan cuaca
Faktor yang paling berpengaruh utama dalam perjalanan kapal
adalah cuaca. Dari laporan BMKG tentang tempat dan waktu yang
dilewati perjalanan kapal diinformasikan cuaca buruk, maka sebaiknya
kita bisa menunda atau tidak memberangkatkannya. Karena bila
ada cuaca buru dengan adanya badai dan hempasan ombak atau
gelombang tinggi mengakibatkan badan kapal trim dan tidak balance
sehingga berakibat fatal.
3) Kondisi kapal
Hal yang menentukan keselamatan ketika berangkat berlayar
dengan kondisi kapal yang tidak stabil, dan ada keraguan maka
sebaiknya kembali atau diganti kapal lainnya. Ketika berangkat
berlayar kapal harus sudah benar-benar siap dan sudah dicek
sesuai izin jalan. Bila tidak dicek dan tidak ada ijin jalan maka akan
membahayakan seluruh isi dalam kapal, dan sebaliknya bila kapal
sering melakukan perawatan, maka kesalahan, kekurangan dan
kebocoran sekecil apapun sudah dapat teridetifikasi. Kebocoran
sedikit saja pada lambung bagian bawah kapal dapat menyebabkan
air dengan cepat masuk ke dalam blok lambung kapal, semakin
berat yang dibawa oleh kapal, maka semakin kencang semburan air
yang masuk kelambung kapal, bila ini terjadi keseimbangan kapal
akan hilang sehingga terjadi trim dan mengangguk akhirnya kapal
tenggelam karena kondisi yang tidak baik. Oleh karena itu, perawatan
perlu dilakukan dalam periode tertentu untuk menjaga kapal tetap
stabil dan di dalam kapal harus tetap ada pompa air walaupun kapal
dalam keadaan stabil dan normal, hal ini bila ada kejadian yang tidak
MATERI PEMBELAJARAN
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
https://www.youtube.com/watch?v=gyampIUJRAM
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
Setelah mengkaji bab sembilan ini tentang kesehatan dan keselamatan kerja,
peserta didik menjadi paham tentang pengertian, tujuan dan fungsi K3, sejarah
K3, undang-udang yang mengatur K3, ruang lingkup, implementasi, dan sistem
manjemen K3. Dari semua materi yang sudah dijelaskan coba kelompokkan hal-
hal yang menurut Anda mudah, dan sulit dipahami. Untuk hal yang sulit dipahami
silakan diskusikan kembali dengan teman sebangku atau dengan guru Anda,
karena pengetahuan dasar ini akan menjadi penuntun Anda ketika praktik di
bengkel / magang di galangan nanti.
2. Garis di tengah kapal yang membujur diantara bottom dan beam adalah...
a. line plan
b. water plan
c. breadth Plan
d. diagonal line
e. Sheer Plan
3. Garis yang di tarik pada salah satu titik ditengah membentuk sudut adalah..
a. line plan
b. water plan
c. diagonal line
d. center line
e. sheer Plan
4. Pada saat kapal diberi muatan yang penuh terdapat garis air yang ada dilambung
kapal, garis permukaan air yang paling atas disebut...
a. diagonal line
b. Sheer Plan
c. body line
d. load Water Line
e. base line
6. Sebuah garis membentuk bidang memanjang searah dengan lajur kapal dengan
potongan tegak disebut...
a. buttock Line
b. station ordinat
c. gading
d. chamber
e. poop deck
8. Berfungsi untuk memecah gelombang air, dan mengurangi air masuk lewan haluan
tempatnya di atas main deck, yaitu...
a. poop deck
b. gading
c. geldak akil
d. buttock Line
e. station ordinat
9. Suatu tempat yang berfungsi untuk membangun kapal baru, perbaikan dan
pemeliharaan sebuah kapal di sebut...
a. asembling
b. sub asembling
c. fabrikasi
d. docking
e. erection
10. Pada dasarnya dok yang kita kenal mempunyai beberapa metode, kecuali..
a. Graving dock
b. Floating dock
c. Slipway
d. syncrholift dock
e. base dock
11. Sebuah kapal masuk shipyard biasa ada bagian-bagian yang sering dibenahi
kecuali...
a. drying docking
b. pelurusan spelling as propeller
c. hull baseline
d. penggantian pelat
e. bottom cleaning
12. Apa kelebihan graving dock dibandingkan dengan model dock yang lainnya
kecuali..
a. lebih aman
b. lebih maha
c. tenaga utamanya menggunakan pompa
d. umur pemakaiannya lebih lama
e. dapat digunakan untuk membuat kapal baru
15. Di galangan peluncuran kapal dengan menggunakan balon balon udara yang
diberi miyak bagian luarnya termasuk metode dok...
a. syncrholift dock
b. base dock
c. floating dock
d. graving dock
e. Slipway
17. Pembuatan rancangan kapal dengan ukuran yang sebenarx baik menggunakan
software maupun manual disebut...
a. line plan
b. mouldloft
c. sub assemby
d. fabrication
e. marking
18. Material kapal sebelum dipotong, ditekuk atau disambung dengan cara ditandai,
maka disebut dengan...
a. welding
b. cutting
c. marking
d. forming
e. bending
19. Proses pemanasan dengan gas astilin atau LPJ bertujuan untuk ditekuk/
dibengkokan terjadi pada proses...
a. cool therming
b. assambling
c. cutting
d. thermal forming
e. blending
20. Setiap material yang akan di marking diberi nama supaya tidak tertukar dengan
yang lainnya saat perakitan, istilah Low – side artinya..
a. Marking di belakang
b. marking di depan menghadap ke belakang
c. marking di belakang menghadap ke depan
d. Marking di dalam menghadap ke bawah
e. Marking di dalam menghadap ke atas
23. Sebelum kita melakukan pengelasan permanen pada seksi blok, maka keelblock
diberi tanda untuk meletakan seksi blok yang akan disambung dengan melakukan
penyetelan bagian-bagian tersebut sehingga disebut...
a. cutting
b. forming
c. fitting
d. blending
e. welding
24. Penggabungan part assembly yang telah gabung dalam seksi-seksi blok menjadi
sebuah blok adalah...
a. fabrikasi
b. mould loft
c. sub assembly
d. assembly
e. ereksi
25. Pekerjaan yang memasang kupingan, guide plate, marking dan papan manca
disebut...
a. Loading
b. Adjusting
c. welding
d. Fitting
e. Preparation
28. Di bawah ini adalah undang-undang tentang kesehatan dan keselamatan Kerja
adalah...
a. UU RI No. 3 tahun 1970
b. UU RI No. 2 tahun 1970
c. UU RI No. 1 tahun 1970
d. UU RI No. 3 tahun 1992
e. UU RI No. 2 tahun 1992
29. Keadaan alat seperti mesin-mesin yang rusak tidak diberi pengamanan, pegawai
konstruksi saat bekerja kurang aman, sura bising yang bising akibat alat-alat kerja
yang kurang baik adalah pengertian dari...
a. sarana kerja
b. operator kerja
c. perlengkapan kerja
d. lingkungan kerja
e. keamanan kerja
30. Kecerobohan pekerja saat menjalankan aktivitas (unsafe act) merupakan penyebab
utama dari kecelakaan kerja, hal ini sering mucul dari kesalahan..
a. perlengkapan
b. ligkungan kerja
c. keamanan kerja
d. sarana kerja
e. operator kerja
32. Bila kita sedang bekerja mengalami kebisingan yang cukup hebat akibat alat
bekerja, untuk mengurangi dan melindungi telinga yang bisi merupakan fungsi
dari...
a. safety shoes
b. ear plug
c. body protector
d. dust masker
e. respirator
33. Apabila sedang bekerja dibengkel assembly kaca mata merupakan kebutuhan
yang sangat penting digunakan untuk melindungi mata dari kecelakaan kerja.
Pekerjaan yang wajib menggunakan APD ini adalah...
a. mengecat
b. mengampelas
c. mengelas
d. mengukir
e. melukis
34. Cara yang digunakan untuk mencegah bahaya yang mungkin terjadi akibat kita
tidak memahami tata ruang gedung dan desain mesin yang berkerja, peralatan
untuk pengolahan yang dikembangkan terus dengan metode yang dipakai setelah
dilakukan produksi, pengertian dari ...
a. pemeriksaan kesehatan pekerja
b. melindungi tenaga kerja
c. alat pelindung diri
d. job safety analysis
e. job training
B. Soal Essay
1. Apa yang dimaksud dengan garis diagonal, dan bagai cara menggambar garis
diagonal?
2. Jelaskan yang dimaksud dengan repairdok shipyard!
3. Sebutkan alat-alat yang digunakan dalam pekerjaan marking, jelaskan istilah yang
ada di dalamnya!
4. Jelaskan penkerjaan yang dilakukan pada saat Assembly!
5. Sebutkan beberapa alat yang digunakan untuk melindungi diri saat bekerja,
jelaskan masing-masing!
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Sofi’,M. dkk.2008. Teknik Konstruksi Kapal Baja Jilid I. Direktorat Pembinaan SMK.
Jakarta
Taggart, Robert. 1980. Ship Design and Construction. The Society of Naval Architest
and Marine Enginers, Newyork USA
Taylor, DA. 1985. Merchant Ship Construction Second Edition. Butterworths: Boston_
London.
Thomas C. Gillmer and Bruce Johnson. 1987. Introcduction to naval Architecture.
Institute Press
Utama, AF. 2012. Gambar Kapal 1. Faks Teknik Perkapalan.Undip Press: Semarang
GLOSARIUM
Adjusting Proses meletakkan / menaruh seksi blok pada keel blok dan side
blok sesuai dengan tanda yang dibuat (marking dok) bila masih ada
gap dilakukan paju pada keel blok dan side blok sehingga tepat
pada tanda yang dibuat tersebut.
After Perpendicula Perpotongan garis air dengan linggi buritan.
AP After Perpendicular (Garis tegak buritan)
Assembly proses penggabungan part assembly yang telah gabung seksi-
seksi blok menjadi sebuah blok
B Breadth (lebar yang direncanakan)
Bilge keel suatu plat/sirip pada samping lambung kapal yang biasanya
berbentuk flat bar, bentuk V dan berbentuk bulb dan plat
Blok kapal kelompok sekat-sekat di dalam kapal dibatasi oleh gading-gading
Boa Breatdh over all (lebar maksimum)
Bobot mati (deadweight ) berat dalam ton metrik dari semua muatan termasuk
perbekalan, bahan bakar air tawar, penumpang, dan awak kapal
yang diangkut kapal sampai garis air.
Bulwark pagar samping kapal tertutup yang memiliki konstruksi terbuat dari
pelat baja yang diperkuat dengan frames (Gading)
Build doc shipyard tempat yang digunakan untuk membangun kapal baru saja
Bwl Breadth of water line (lebar pada garis air muat)
Cargo ship Kapal Barang
Centre of Buoyancy Titik berat dari bagian kapal yang berada di bawah permukaan air
akan mengalami gaya tekan keatas
Center of gravity titik tangkap dari semua gaya-gaya yang menekan ke bawah terhadap
kapal
Cutting pemisahan material-material yang telah dimarking sesuai dengan
fungsinya.
Danger (bahaya) merupakan tingkat bahaya dari suatu kondisi di mana atau kapan
muncul sumber bahaya. Seperti Kebakaran, ledakan, tenggelam
Dispalcement jumlah ton air yang dipindahkan oleh bagian kapal yang tenggelam
dalam air. Biasanya dinyatakan dalam long ton atau metrik ton
Docking sebuah kondisi dimana dilakukannya proses pembangunan kapal
disebuah galangan
Errection penggabungan antar seksi blok-blok ke keelblock mulai dari proses
sub assembly, assembly menjadi sebuah kapal.
Fabrikasi tahapan awal setelah desain gambar lineplan ke proses awal
produksi dibengkel mulai dari blasting, marking, cutting, bending,
foarming dan fitting.
Fiberglass salah satu bahan baku yang digunakan untuk pembuatan kapal
fiberglass
Fitting Meletakkan seksi blok sesuai dengan tempat yang ditandai,
kemudian dilakukan pengelasan ikat supaya seksi blok dengan
keelbok tidak bergeser posisinya dan tidak terjadi gap sehingga
benar-benar siap untuk dilakukan pengelasan permanen.
Floating dock sebuah bangunan konstruksi berupa ponton-ponton yang
GLOSARIUM
GLOSARIUM
BIODATA PENULIS
I. Riwayat Penulis : 01
Nama Lengkap : M. SAIFUL ANAM, S.Si.,S.Pd
Telp/Wa : 0856 4960 7028
Email : saifulsmksdl@gmail.com
Akunfacebook : M. Saiful Anam
Alamat Kantor : Jl. Mayang Madu
Komplek PonPes Sunan Drajat Lamongan
BIODATA PENULIS
I. Riwayat Penulis 2
Nama Lengkap : Ahmad Hanif Ahsan.,S.T.M.M.Pd
Telp/Wa : 08121691311
Email : hanifdrajat@yahoo.co.id
Akunfacebook : hanif ahsan
Alamat Kantor : Jl. Mayang Madun
Komplek PonPes Sunan Drajat Lamongan