Teknologi Modofokasi Cuaca berbasis Artificial Intelegence

Aprilia Khoirunnisa
195080600111037

Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Brawijaya Malang, Jalan Veteran Malang 65145
Email : aprilianissa@student.ub.ac.id

Abstrak

Kata kunci : pesisir, Gunung Kidul, kewenangan, ekonomi, ekosistem

1. PENDAHULUAN juga semakin marak. Salah satu

Indonesia merupakan negara penerapannya dilakukan pada TMC
kepulauan yang kaya akan uap air. di Indonesia. Penulisan artikel ini
Hal ini disebakan karena Indonesia bertujuan untuk mengetahui
berada di antaradua samudera, penggunaan TMC berbasis Artificial
Samudera Pasifik dan Samudera Intelligence.
2. METODE PENELITIAN
Hindia. Selain itu letak Indonesia
Metode analisis yang digunakan
yang berada di garis Khatulistiwa
yakni penelitian deskriptif kualitatif
mengakibatkan rentan terhadap
berdasarkan teori-teori terkait
perubahan iklim.
dengan kata kunci penelitian. Metode
Dampak serius dengan adanya
review artikel, jurnal, dan video
perubahan iklim di Indonesia antara
merupakan metode yang digunakan
lain perubahan pola curah hujan,
untuk menganalisis secara
banjir, kekeringan maupun kenaikan
konstruktif, kritis. Literatur yang
muka air laut dan perubahan suhu.
digunakan yaitu dari berbagai bidang
Untuk menghindari dampak
melalui ringkasan, analisis, dan
perubahan iklim yang lebih parah,
perbandingan (Mayer, 2009). Selain
para Ilmuwan telah menciptakan
itu, review ini termasuk teks ilmiah
inovasi berupa Teknologi Modifikasi
yang mengandalkan literatur yang
Cuaca atau biasa disebut TMC.
telah diterbitkan sebelumnya.
Seiring perkembangan industry,
penggunaan Artificial Intelegence kini
3. HASIL DAN PEMBAHASAN

1
 Secara terminologi, Teknologi Presiden Soeharto yang
Modifikasi Cuaca (TMC) atau lebih menginginkan dilaksanakannya
dikenal oleh orang awam dengan kegiatan hujan buatan di Indonesia
istilah hujan buatan adalah suatu untuk memberikan dukungan
bentuk upaya manusia untuk kepada sektor pertanian di
memodifikasi cuaca dengan tujuan Indonesia, seperti halnya yang sudah
tertentu agar mendapatkan kondisi dilaksanakan di Thailand. Gagasan
cuaca seperti yang diinginkan. tersebut direspon oleh Prof.Dr.Ing.BJ
Disebut sebagai suatu teknologi Habibie yang saat itu menjabat
karena memang aktivitas sebagai Menteri Negara Riset dan
memodifikasi cuaca pada dasarnya Teknologi dengan melakukan
merupakan suatu aplikasi yang percobaan hujan buatan pada tahun
memerlukan sentuhan teknologi 1977 di daerah Bogor, Sukabumi dan
dalam prosesnya. Hasil akhir dari Solo dibawah asistensi Prof. Devakul
upaya memodifikasi cuaca tersebut dari Royal Rainmaking Thailand.
umumnya adalah untuk Penerapan TMC di Indonesia pada
meningkatkan intensitas curah tahun tersebut memiliki berbagai
hujan di suatu tempat (rain tujuan, antara lain menambah curah
enhancement), meski untuk tujuan hujan untuk mengatasi kekeringan,
tertentu dapat juga dikondisikan pengisian air waduk/danau untuk
sebaliknya, yaitu untuk menurunkan kebutuhan irigasi dan PLTA,
intensitas curah hujan di suatu mengurangi curah hujan untuk
lokasi tertentu (rain reduction). Di mengatasi banjir dan longsor, serta
negara-negara barat, khususnya di mengurangi kabut asap akibat
negara-negara yang berada pada kebakaran hutan dan lahan. Sampai
daerah lintang tinggi, aktivitas dengan bulan Maret 2013,
modifikasi cuaca (weather penerapan TMC pada berbagai
modification) juga dilakukan dengan daerah di Indonesia sudah seringkali
tujuan untuk mereduksi badai es dilakukan dengan berbagai tujuan.
atau hail suppression (Seto et al., TMC dilakukan dengan meniru
2014). proses yang terjadi di dalam awan
Sejarah modifikasi cuaca di melalui aktivitas penyemaian awan
Indonesia bermula dari gagasan (cloud seeding). Sejumlah partikel

2
higroskopik yang dibawa dengan
pesawat sengaja ditambahkan
langsung ke dalam awan agar proses
pengumpulan butiran tetes air di
dalam awan segera di mulai.
Pelepasannya bisa dilakukan di
bawah dasar awan, atau bisa juga
dilepas langsung ke dalam awan,
yang penting dilakukan pada daerah
up draft. Dengan berlangsungnya
pembesaran tetes secara lebih awal
maka hujan juga turun lebih cepat
dari awan, dan proses yang terjadi
lebih efektif. Awan yang dijadikan
obyek penyemaian adalah jenis awan
Cumullus (Cu) yang berpotensi
menjadi hujan.
Dalam proses berkembangnya
teknologi untuk modifikasi cuaca
terdapat perkembangan dalam
memperbaiki kekurangan yang ada.

4. KESIMPULAN
Simpulan yang dapat ditarik
yakni penanggulangan masalah yang
terjadi di pesisir. Penanggulagan
tersebut yaitu, penentuan jalur
evakuasi untuk meminimalisir
dampak secara ekonomis dan
ekologis, meningkatkan personel
untuk mengurangi terjadinya
pelanggaran dalam penangkapan
ikan, dan pengolahan perikanan

3
secara baik. Dampak negatif dari Teluk Ambon. Jurnal
adanya perubahan kewenangan Perencanaan Wilayah dan
memamng belum berdampak secara Kota, 10(2).
langsung, namun dapat dicegah Badingah. 2016. Peraturan Daerah
dengan salah satu cara tersebut. Kabupaten Gunung Kidul
Interaksi antara kebijakan tentang Rencana Pembangunan
pemerintah dan dukungan Jangka Menengah Daerah
masyarakat sangat penting untuk Tahun 2016-2021.
meningkatkan potensi perikanan, BPS. (2018). Kabupaten Gunung
menjaga ekosistem, dan mengurangi Kidul Dalam Angka 2018.
dampak bencana alam. Chandra, W. (2017). Kewenangan
Ditarik ke Provinsi Efektivitas
Laut Dipertanyakan. Mongabay.
5. DAFTAR PUSTAKA
www.mongabay.co.id. Dapat
Anonim. (2020). Analisis UU Cipta
diakses pada 26 November 2020
Kerja Sektor Kaelautan
pukul 12.35
Perikanan. IOJI
Harjiyatni, F. R. (2001). Peran Serta
Aji, L. W. (2019). Penentuan Tempat
Masyarakat Dalam Pelestarian
Evakuasi (TE) Tsunami Pada
Terumbu Karang Di Pesisir
Pantai Nguluran-Gesing-Butuh-
Pantai Kabupaten Gunung Kidul
Ngedan Di Kabupaten
(Community Participation in the
Gunungkidul. INformasi dan
Preservation of Coral Reef at the
Ekspose hasil Riset Teknik SIpil
Coastal Area of Gunung Kidul
dan Arsitektur, 15(1), 74-86.
Regency, Yogyakarta, Indonesia).
Asyiawati, Y. (2010). Pengaruh
Jurnal Manusia dan Lingkungan,
Pemanfaatan Lahan Terhadap
8(1), 49-60.
Ekosistem Pesisir di Kawasan
Kamim, A. B. M., Amal, I., &
Teluk Ambon. Jurnal
Khandiq, M. R. Pemerintah
Perencanaan Wilayah dan
Sebagai Agen Perubahan Sosial
Kota, 10(2).
yang Direncanakan: Studi Atas
Asyiawati, Y. (2010). Pengaruh
Pembangunan Kemaritiman
Pemanfaatan Lahan Terhadap
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ekosistem Pesisir di Kawasan
Dialektika Masyarakat: Jurnal

4
 Sosiologi, 2(2), 95-120. dynamics, and potential disaster
Kandar, K.H. (2016). Potensi dan in the coastal area district Karst
Ragam Produk Olahan Gunungkidul. Forum Geografi,
Perikanan Gunung Kidul. 27(2), 147-158.
KabarHandayani. https:// Mayer, P. (2009). Guidline for Writing
kabarhandayani.com/. Dapat a Review. Zurich: Uni Basel
diakses pada 28 November Nareswara, S., Hardiyati, H., &
2020 pukul 02.44 Mustaqimah, U. (2019).
Kurniawan, D. 2017. Potensi ARSITEKTUR ZONA SEISMIK
Perikanan di Gunungkidul Untuk Menentukan Kriteria
Belum Tergarap Maksimal. Seismic Resistant Architecture
Dapat diakses di (SRA) Pada Kawasan Wisata
https://jogjapolitan.harianjogja. Pantai Gesing Kabupaten
com/ pada 30 November 2020 Gunung Kidul. Senthong, 2(1).
pukul 00.58. Nucifera, F., Riasasi, W., Putro, S. T.,
Kusumastuti, A. H., & Pamungkas, & Marfai, M. A. (2019). Penilaian
A. (2018). Identifikasi Potensi Kerentanan dan Kesiapsiagaan
dan Permasalahan Daya Bencana Tsunami di Pesisir
Dukung Lingkungan Sadeng, Gunung Kidul. JURNAL
berdasarkan Aspek Daya GEOGRAFI, 11(2), 182-192.
Dukung Fisik, Daya Dukung Nugraha, F. S., & Santoso, A. (2018).
Ekologis, dan Daya Dukung Kajian Kesesuaian Dan Daya
Sosial pada Pantai Baron, Dukung Kawasan Pesisir Pantai
Kabupaten Gunungkidul, Nglambor Kab. Gunungkidul
Yogyakarta. Jurnal Teknik ITS, Yogyakarta Sebagai Kawasan
7(1), C55-C59. Wisata Bahari. Journal of Marine
Latief, H., Puspito, N. T., & Research, 7(3), 159-168.
Fumihiko, I. (2000). Tsunami Pahleviannur, M. R., Kinthen, N.,
Catalog and Zones in Indonesia. Novitasari, H., Purwitasari, I. N.,
Journal of Natural Disaster & Jordan, E. (2020). Studi
Science, Vol. 22. Komparasi Identifikasi
Marfai, M. A., Cahyadi, A., & Sumberdaya Alam di Wilayah
Anggraini, D. F. (2013). Typology, Kepesisiran Gunung Kidul.

5
 LaGeografia, 18(2), 129-136. Media Iuris, 2(2), 279-300
Patimah, S., Wibowo, N. B., & Raharjo, Budi. 2016. Mulai 2017,
Darmawan, D. (2018). Analisis Sejumlah Wewenang di Bidang
Litologi Bawah Permukaan Kelautan Ditarik ke Provinsi.
Berdasarkan Ground Profiles www.republika.co.id. Dapat
Kecepatan Gelombang Geser diakses pada 28 November 2019
Dengan Metode Ellipticity Curve pukul 09.09.
Di Kecamatan Prambanan Dan Rif'an, A. A. (2018). Daya Tarik
Kecamatan Gantiwarno Wisata Pantai Wediombo
Kabupaten Klaten. E-Journal Sebagai Alternatif Wisata Bahari
Fisika, 7(1), 59-66. di Daerah Istimewa
Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal
Yogyakarta. 2011. Peraturan Geografi, 10(1), 63-73.
Daerah Provinsi Daerah Soedarmo, S.P.K. (2018). Mengelola
Istimewa Yogyakarta Tentang Laut untuk Kesejahteraan
Rencana Zonasi Wilayah Pesisir Rakyat. Semarang: Undip Press.
Dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Suryaningrum. (2018). Peta Indeks
Daerah Istimewa Yogyakarta Kesiapan Pengembangan
Tahun 2011-2030. Industri Pengolahan Perikanan
Pinandito, T. S., Asfiani, N., di WPPNRI 573.
Mardziyah, A., & Pawestri, N. Suwartimah, K., Wati, D. S.,
(2019). Pengembangan Potensi Endrawati, H., & Hartati, R.
Ekonomi Pesisir Kabupaten (2017). Komposisi
Gunungkidul Berbasis Echinodermata Di Rataan
Interconnected Governance. Litoral Terumbu Karang Pantai
Spirit Publik: Jurnal Krakal, Gunung Kidul,
Administrasi Publik, 14(2), 177- Yogyakarta. Buletin Oseanografi
188. Marina, 6(1), 53-60.
Prihatiningtyas, W. (2019). Wibowo, S., & Jayawiguna, M. H.
Pengelolaan Wilayah Laut oleh (2019) Potensi Sumberdaya
Pemerintah Daerah berdasarkan Kelautan dan Perikanan WPPNRI
Prinsip-Prinsip Good 573. Jakarta: Amafred Press.
Environmental Governance.

6
Yusron, E. (2016). Struktur Lamun di Pantai Gunung Kidul,
Komunitas Ekhinodermata Yogyakarta. Zoo Indonesia,
(Holothuroidea, Echinoidea dan 24(2).
Ophiuroidea) di Daerah Padang