Anda di halaman 1dari 3

Resume Studium Generale (SG)

Program Studi Rekayasa Tata Kelola Air Terpadu


Institut Teknologi Sumatera (ITERA)

Nama Muhammad Sulthan Judul SG:


Climate Change Impacts on Flood Risk in Japan
and Progress Toward Social Implementation of
Adaptation Measures
NIM 121470007 Pembicara
1. Morihiro Harada
Tanggal Jumat, 24 November 2023 Penyelenggara
Rekayasa Tata Kelola Air Terpadu
Tempat Zoom
Resume:
A. Pokok Pembahasan
Seminar kali ini membahas tentang Dampak Perubahan Iklim terhadap Risiko Banjir di Jepang
dan Kemajuan Terhadap Implementasi Tindakan Adaptasi Sosial. Perubahan iklim dapat
memiliki dampak yang signifikan terhadap risiko banjir di Jepang, dan negara ini telah
melakukan sejumlah upaya untuk mengatasi tantangan ini melalui implementasi tindakan
adaptasi sosial. Berikut adalah beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan:
Dampak Perubahan Iklim terhadap Risiko Banjir di Jepang:
1. Peningkatan Intensitas dan Frekuensi Hujan: Perubahan iklim dapat menyebabkan
peningkatan intensitas dan frekuensi hujan di beberapa wilayah Jepang. Hal ini dapat
meningkatkan risiko banjir, terutama di daerah yang rentan terhadap curah hujan tinggi.
2. Penaikan Permukaan Laut: Jepang adalah negara kepulauan, dan peningkatan
permukaan laut dapat meningkatkan risiko banjir pesisir. Kenaikan air laut dapat
menyebabkan genangan air laut dan meningkatkan kerentanan terhadap badai.
3. Perubahan Pola Musim: Perubahan iklim dapat mengubah pola musim, termasuk
musim hujan. Hal ini dapat memengaruhi pola aliran sungai dan meningkatkan risiko
banjir sungai.
4. Topografi dan Tanah Longsor: Jepang memiliki topografi yang kompleks, dengan
banyak daerah berbukit dan berbukit. Perubahan iklim dapat mempengaruhi stabilitas
tanah, meningkatkan risiko tanah longsor, dan konsekuensinya, risiko banjir.

Kemajuan Terhadap Implementasi Tindakan Adaptasi Sosial:


1. Peringatan Dini dan Sistem Penginderaan Dini: Jepang telah meningkatkan sistem
peringatan dini dan penginderaan dini untuk mengurangi risiko banjir. Ini mencakup
penggunaan teknologi canggih untuk memonitor kondisi cuaca dan tingkat air.
2. Rehabilitasi Sungai dan Drainase: Negara ini telah menginvestasikan sumber daya
dalam rehabilitasi sungai dan sistem drainase untuk meningkatkan kapasitas penyerapan
air dan mengurangi risiko banjir.
3. Peningkatan Infrastruktur Tanggul: Jepang terus meningkatkan infrastruktur tanggul
untuk melindungi wilayah pesisir dari kenaikan permukaan laut dan badai.
4. Kebijakan Zonasi Banjir: Pemerintah Jepang telah mengadopsi kebijakan zonasi banjir
yang lebih baik untuk mengurangi pembangunan di daerah rawan banjir dan
meningkatkan
tata ruang yang aman.
5. Pendidikan Masyarakat: Upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang risiko banjir dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk
menguranginya. Ini termasuk program pendidikan dan kampanye sosialisasi.

Penting untuk dicatat bahwa upaya adaptasi sosial ini merupakan bagian dari pendekatan
holistik untuk mengatasi perubahan iklim dan risiko banjir. Jepang terus berupaya meningkatkan
keberlanjutan lingkungan dan mengurangi dampak negatif perubahan iklim melalui inovasi
teknologi dan kebijakan yang berkelanjutan.

Lampiran Foto:
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Jalan Terusan Ryacudu, Way Hui, Jati Agung, Lampung Selatan 35365
Telepon (0721) 8030188, Fax. (0721) 8030189, Email: pusat@itera.ac.id
www.itera.ac.id

LEMBAR PENYERAHAN KEHADIRAN STUDIUM GENERALE


PROGRAM STUDI REKAYASA TATA KELOLA AIR TERPADU

Nama Mahasiswa : Muhammad Sulthan


NIM 121470007
Judul SG : Climate Change Impacts on Flood Risk in Japan and Progress Toward
Social Implementation of Adaptation Measures
Tempat : Zoom
Penyelenggara : Rekayasa Tata Kelola Air Terpadu

No Tanggal Catatan NIlai

Mengetahui,
Dosen Pengampu

M. Hakiem Sedo Putra, S.T., M.T.


NIP. 199202162022031007

Anda mungkin juga menyukai