Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Pembangunan Manusia Vol.6 No.

1 Tahun 2012

PENGARUH PEMBERIAN AIR REBUSAN SELEDRI TERHADAP


PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI

Muzakar*, Nuryanto**

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian air rebusan seledri
terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi di Puskesmas
Kenten Laut. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian kuasi
eksperimen. Kriteria subjek adalah penderita hipertensi, berusia > 20 tahun, tidak menderita
penyakit penyerta/komplikasi, tidak merokok, tidak menjalani terpi diet, tidak menjalani latihan fisik,
tidak melakukan terapi akupuntur, tidak menjalani relaksasi progresif, bersedia menjadi sampel
penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik tekanan darah sistole maupun diastole terjadi
penurunan secara bermakna setelah diberikan air rebusan seledri + obat anti hipertensi selama 3
hari berturut-turut. Rata-rata penurunan tekanan sistolik 20,32 mmHg dan Diastolik 7,09 mmHg.
Hasil Uji statistik didapatkan p value < 0.05 disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian air
rebusan seledri terhadap penurunan tekanan darah.

Kata Kunci ;Seledri, hipertensi

ABSTRACT
This study aims to determine the effect of boiled water celery to the decrease of systolic
and diastolic blood pressure inhypertensive patients at Kenten Laut health centers. This type of
research is a quantitative study with quasi-experimental study design. Criteria is the subject of
hypertension, age>20 years, did not suffercomorbidities / complications, do not smoke, do not
undergo integraldiet, do not undergo physical exercise, do not do acupuncture, did not undergo
progressive relaxation, woiuld be the study sample. The results showed that both systolic and
diastolic bloodpressure decreased significantly after being given the water boiled celery + anti-
hypertensive medication for 3 consecutive days. The average reduction in systolic pressure of
20.32 mmHg and 7.09 mmHg Diastolic. (p<0.05) was concluded that there is influence of the
cooking water celery to the decrease in blood pressure.

Key words: Celery, hypertension

Tanggal masuk naskah : 25 Januari 2012


Tanggal disetujui : 26 April 2012

* Poltekkes Depkes Palembang


** Balitbangnovda Provinsi Sumatera Selatan
Jl. Demang Lebar Daun No.4864 Telp.(0711)374456
Email : nuryanto_dcn@yahoo.co.id
Jurnal Pembangunan Manusia Vol.6 No.1 Tahun 2012

PENDAHULUAN dilakukan secara terpisah, pada


Tekanan Darah Tinggi umumnya prevalensi berkisar antara 8,6
(Hipertensi) adalah salah satu penyebab – 10 % dan hasil penelitian terakhir
kematian nomor satu di dunia. mengungkapkan, prevalensi hipertensi
Komplikasi hipertensi dapat di Indonesia berkisar antara 17-22 %.(3)
menyebabkan penyakit jantung koroner, Bila ditinjau perbandingan antara
imfark miokard, stroke, dan gagal ginjal. laki-laki dan perempuan, ternyata
Penderita hipertensi mempunyai faktor perempuan lebih banyak menderita
risiko 3-5 kali lipat untuk terkena hipertensi. Survei Kesehatan Rumah
serangan jantung dibandingkan dengan Tangga (SKRT) 2004, menunjukkan
bukan penderita hipertensi. (1) proporsi hipertensi pada pria 12,2 % dan
(2)
Menurut Wolff (2008), dalam wanita 15,5 %. Hasil laporan Sugiri
bukunya Speaking of High Blood (1981) di Jawa Tengah didapatkan
Pressure, satu dari tiap lima orang angka prevalensi 6,0 % untuk pria dan
menderita tekanan darah tinggi. Data 11,6 % untuk perempuan daerah
WHO tahun 2000 menunjukkan, di perkotaan di Semarang didapatkan 7,5
seluruh dunia, sekitar 972 juta orang % pria dan 10,9 % wanita, dan Survei di
atau 26,4 % penghuni bumi mengidap pedesaan Bali (2004) menemukan
hipertensi dengan perbandingan 26,6 % prevalensi pria sebesar 46,2% dan
(4)
pria dan 26,1 % wanita. Angka ini 53,9% pada wanita.
kemungkinan akan meningkat menjadi Perkembangan penyakit
29,2 % di tahun 2025. Dari 972 juta hipertensi dari data Badan Pusat Statistik
pengidap hipertensi, 333 juta berada di (BPS) berdasarkan pola penyakit rawat
negara maju dan 639 sisanya berada di jalan di puskesmas untuk semua
negara sedang berkembang, termasuk kelompok umur di Provinsi Sumatera
Indonesia. Di Amerika, 15 % golongan Selatan menunjukkan kenaikan jumlah
orang kulit putih dewasa dan 25-30 % kasus yang sangat signifikan untuk
golongan kulit hitam adalah penderita daerah Banyuasin yaitu sebesar 12,39
hipertensi. Di Indonesia sampai saat ini kali lipat, dimana pada tahun 2007
belum terdapat penyelidikan yang terdapat jumlah kasus sebanyak 499
bersifat nasional yang dapat menjadi 6183 pada tahun 2008.
menggambarkan prevalensi hipertensi Data Puskesmas Kenten Laut
secara tepat namun penyelidikan menunjukkan jumlah kunjungan pasien
prevalensi penyakit ini telah banyak hipertensi terus meningkat selama 5

Muzakar, Nuryanto : Pengaruh Pemberian Air Rebusan Seledri Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Pada Penderita Hipertensi
Jurnal Pembangunan Manusia Vol.6 No.1 Tahun 2012

bulan terakhir disepanjang tahun 2008, tujuan menurunkan tekanan darah juga
yaitu pada bulan Agustus terdapat telah merasakan manfaat tersebut .(6)
sebanyak 180 kunjungan, September Seledri diketahui mengandung
188 kunjungan, Oktober 200 kunjungan, senyawa aktif yang dapat menurunkan
November 210 kunjungan dan Desember tekanan darah yaitu ''apiin'' (yang
218 kunjungan. berfungsi sebagai calcium antagonist)
Meskipun kemajuan dalam dan manitol yang berfungsi seperti
penemuan obat-obat anti hipertensi diuretik. Daun seledri banyak
sangat membantu pengobatan hipertensi mengandung Apiin dan substansi diuretik
perlu dicari obat-obatan tradisional yang bermanfaat untuk menambah
sehingga pasien tidak tergantung jumlah air kencing.(7)
selamanya pada obat medis yang dapat Berdasarkan penelitian yang
menyebabkan efek samping. Tanaman telah diujicobakan pada hewan diatas,
obat secara empiris telah dibuktikan dari maka peneliti tertarik untuk melakukan
generasi ke generasi sebagai salah satu penelitian pemberian air rebusan seledri
obat yang berkhasiat bahkan dengan pada pasien hipertensi dan membuktikan
penelitian laboratorium yang ketat. Salah apakan ada pengaruh perlakuan
satu diantaranya yang dipergunakan terhadap tekanan darah pasien.
untuk menurunkan tekanan darah tinggi Penelitian ini dimaksudkan agar
(5)
adalah seledri. penderita hipertensi dapat mengatasi
Hasil penelitian Djojosugito, air penyakitnya tanpa menggunakan obat
daun seledri dapat menurunkan tekanan anti hipertensi.
/darah dan bersifat hipotensif pada Penelitian ini bertujuan untuk
hewan percobaan kucing. Daun seledri mengetahui apakah ada pengaruh
banyak mengandung apiin, suatu pemberian air rebusan seledri terhadap
senyawa yang bersifat diuretik dan penurunan tekanan darah sistolik dan
diduga mampu melebarkan pembuluh diastolik pada penderita hipertensi di
darah pada kucing percobaan. Puskesmas Kenten Laut.
Seledri telah banyak digunakan di
METODE PENELITIAN
masyarakat dan telah banyak dilakukan
penelitian mengenai efek farmakologinya Jenis penelitian ini adalah
dan telah terbukti mampu menurunkan penelitian kuantitatif dengan rancangan
tekanan darah tinggi. Beberapa orang penelitian kuasi eksperimen yaitu
yang telah menggunakannya untuk penelitian percobaan yang dilakukan

Muzakar, Nuryanto : Pengaruh Pemberian Air Rebusan Seledri Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Pada Penderita Hipertensi
Jurnal Pembangunan Manusia Vol.6 No.1 Tahun 2012

kepada subjek yang akan di teliti dengan sphygmomanometer dengan satuan


tujuan untuk mendapatkan gambaran mmHg.
pengaruh pemberian air rebusan seledri Prosedur Pembuatan air rebusan
(9)
terhadap penurunan tekanan darah pada seledri:
(8)
penderita hipertensi. Bahan yang digunakan adalah
Rancangan penelitian yang akan seledri (Apium graveolens) segar,
digunakan yaitu rancangan pretest - sebanyak 40 gr dan air 2 gelas.
perlakuan - postes dengan Prosedur pembuatan air rebusan
menggunakan kelompok pembanding / seledri : 1) Daun seledri segar
kontrol, skema sebagai berikut: sebanyak 40 gr, 2) Direbus dengan 2
gelas (400 cc) hingga didapatkan
Kelompok Perlakuan :
O1  X  O2 segelas air (200cc) selama  15 menit. 3)
Pre test Perlakuan Post test Setelah dingin, di saring lalu hasil
Kelompok Pembanding/ Kontrol : saringan diminum 2 kali sehari
O3  O4 sebanyak 100 cc pagi hari dan 100 cc
Pre test Post test
sore hari
Keterangan: Populasi dalam penelitian ini
a. Pre test adalah tekanan darah sampel adalah penderita penyakit hipertensi
yang diukur sebelum diberikan air yang berada di Wilayah Kerja
rebusan seledri (tekanan darah awal) Puskesmas Kenten Laut. Sampel dalam
dengan menggunakan alat penelitian ini yaitu sebagian dari
sphygmomanometer dengan satuan penderita hipertensi yang berada di
mmHg. wilayah kerja Puskesmas Kenten Laut
b. Perlakuan adalah pemberian air yang mempunyai kesempatan yang
rebusan seledri sebanyak 200 cc sama untuk terpilih dan bersedia untuk
yang diberikan 2 kali sehari yaitu dijadikan sampel dalam penelitian ini.
pada pagi hari pukul 10.00 wib Besar sampel diambil
sebanyak 100cc dan sore pada pukuk berdasarkan banyaknya sampel yang
16.00 wib sebanyak 100cc selama 3 memenuhi kriteria sampel. Pengambilan
hari bertut-turut. sampel dalam penelitian ini akan
c. Post test adalah tekanan darah dilakukan dengan cara purposive
sample yang diukur setelah diberikan sampling.
air rebusan seledri (tekanan darah Adapun kriteria inklusi sampel
awal) dengan menggunakan alat sebagai berikut: 1) Penderita hipertensi

Muzakar, Nuryanto : Pengaruh Pemberian Air Rebusan Seledri Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Pada Penderita Hipertensi
Jurnal Pembangunan Manusia Vol.6 No.1 Tahun 2012

yang diberi perlakuan, 2) Berusia > 20 oleh 2 orang tenaga perawat yang telah
tahun, 3) Penderita yang tidak disertai terlatih.
penyakit komplikasi, 4) Penderita yang Analisis data dilakukan dengan
tidak mengkonsumsi rokok, 5) Penderita menggunakan komputerisasi SPSS versi
yang tidak menjalani terapi diet, 6) 15,0, data dianalisis secara univariat dan
Penderita yang tidak menjalani latihan analisis bivariat. Uji statistik yang
fisik, 7) Penderita yang tidak melakukan digunakan adalah uji t pasangan untuk
terapi akupuntur, 8) Penderita yang tidak mengetahui adanya perbedaan tekanan
menjalani relaksasi progresif, 9) darah pada sampel yang diberi
Penderita yang tidak menjalani meditasi, perlakuan air rebusan seledri dan yang
10) Penderita yang bersedia menjadi tidak diberikan (10).
responden
Rumus Uji t Pasangan:
Kriteria eksklusi sampel sebagai
berikut : 1) Berusia < 20 tahun, 2) d
Penderita yang mengkonsumsi rokok, 3) t = 
Sd / n
Penderita yang menolak menjadi
responden Keterangan:

d : Perbedaanperlakuan
Perlakuan Kepada Sampel pertama dan kedua
n : Jumlah sampel
Setelah sampel didapat kemudian Sd : Standar deviasi dari selisih
akan diberikan perlakuan yaitu pengamatan sebelum dan
sesudah perlakuan
pemberian air rebusan seledri sebanyak
200 cc yang diberikan 2 kali sehari yaitu HASIL PENELITIAN

pada pagi hari pukul 10.00 wib sebanyak Analisis Univariat


100 cc dan sore pada pukul 16.00 wib Jenis Kelamin
sebanyak 100 cc selama 3 hari berturut-
turut. Tabel 1
Distribusi Sampel Berdasarkan
Cara Pengumpulan data melalui Jenis Kelamin
mewawancara langsung terhadap Jenis Kelamin Sampel
masing- masing sampel yang dilakukan N %
oleh peneliti. Data Tekanan Darah: Laik – Laki 16 25,8
Diukur dengan menggunakan Perempuan 46 74,2
Sphygmomanometer yang dilakukan
Jumlah 62 100

Muzakar, Nuryanto : Pengaruh Pemberian Air Rebusan Seledri Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Pada Penderita Hipertensi
Jurnal Pembangunan Manusia Vol.6 No.1 Tahun 2012

Hasil pada tabel 1 menunjukkan Analisis Bivariat


bahwa sebagian besar subyek penelitian Tekanan Darah Awal dan Akhir pada
Kelompok Perlakuan
(74,2%) adalah berjenis kelamin
perempuan dan 25,8% berjenis kelamin
Tabel 3
laki-laki. Hal ini sesuai denga hasil Rata-rata Tekanan Darah Awal dan Akhir
pada kelompok Perlakuan
survey kesehatan rumah tangga (SKRT)
2004 bahwa proporsi hipertensi pada Tekanan Mean Mean
Darah awal akhir Thitung P
perempuan lebih tinggi dari pada laki- ± SD ± SD
laki. Sistole 157.42 137.10 7.80 0.0001
(mmHg) ± ±
10.318 15.534
Diastole 89.03 81.91 4.79 0.0001
Usia (mmHg) ± ±
Tabel 2 8.309 8.334
Distribusi Sampel Berdasarkan Usia
Sampel Hasil pada tabel 3 menunjukan
Usia (tahun)
N % bahwa baik tekanan darah sistole

30 – 49 20 32 maupun. diastole terjadi penurunan


50 – 64 32 51 secara bermakna setelah diberikan air
65 + 10 16
Jumlah 62 100 rebusan seledri + obat anti hipertensi
selama 3 hari berturut-turut. Rata-rata

Hasil pada tabel 2 menunjukkan penurunan tekanan sistole 20,32 mmHg

bahwa sebagian besar subyek penelitian dan Diastole 7,09 mmHg.

adalah kelompok usia 50–64 tahun Hasil Uji statistik (Uji t-dependent)

(51%), usia 30-49 tahun (32%) dan usia didapatkan baik tekanan sistole maupun

65+ tahun (16%). Hal ini tidak berbeda diastole p value < 0.05. Sehingga

dengan hasil penelitian Purwati dkk disimpulkan bahwa ada pengaruh

(2006) yang menyatakan bahwa pada pemberian air rebusan seledri + obat anti

usia menjelang tua prevalensi hipertensi hipertensi terhadap penurunan tekanan

pada wanita lebih tinggi dari pria. darah.

Keadaan ini dapat disebabkan oleh


beberapa faktor antara lain pengaruh
pemakaian alat kontrasepsi, kehamilan
yang sering dan sebagainya.

Muzakar, Nuryanto : Pengaruh Pemberian Air Rebusan Seledri Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Pada Penderita Hipertensi
Jurnal Pembangunan Manusia Vol.6 No.1 Tahun 2012

Tekanan Darah Awal dan Akhir pada maupun kelompok kontrol tidak terdapat
Kelompok Pembanding / Kontrol
perbedaan yang bermakna pada
(Tanpa Perlakuan)
penurunan tekanan darah baik pada
Tabel 4
tekanan sistole maupun diastole.
Rata-rata Tekanan Darah Awal dan Akhir
pada kelompok Kontrol Hasil ini dapat disimpulkan
(Tanpa Perlakuan)
bahwa pada kedua kelompok baik yang
Tekanan Mean Mean diberikan air rebusan seledri + obat anti
Darah awal ± akhir ± T P
SD SD hipertensi maupun yang hanya diberikan
Sistole 151.61 145.48 3.712 0.001 obat anti hipertensi sama-sama terjadi
(mmHg) ± ±
15.007 18.590 penurunan. Hasil uji statistik (T-
Diastole 89.03 86.131 2.334 0.026
(mmHg) ± ± Independent) untuk kedua tekanan darah
7.463 8.437 p value >  (0.05). Artinya kedua

Hasil pada tabel 4 menunjukkan kelompok baik kasus maupun kontrol

bahwa baik tekanan darah sistole tidak terdapat perbedaan yang

maupun diastole terjadi penurunan rata- bermakna penurunan tekananan darah.

rata yaitu 6,13 mmHg untuk sistole dan Akan tetapi bila dilihat besarnya

2,90 mmHg untuk diastole. Hasil uji perbedaan penurunan tekanan darah

statistik ( T- Dependent ) terhadap sistole antara kelompok kasus dan

kedua-dua p value <  (0.05). Sehingga kelompok kontrol yaitu 14,19 mmHg.

disimpulkan bahwa ada pengaruh yang Selanjutnya dapat diasumsikan bahwa

bermakna pemberian obat hipertensi pada kelompok kasus terjadi penurunan

terhadap penurunan tekanan darah baik tekanan sistole dua kali lebih besar

sistole maupun diastole. dibandingkan dengan kelompok kontrol


(6,13 mmHg ).
Perbedaan Tekanan Darah Pada Begitu juga pada tekanan
Kelompok Perlakuan dan Kontrol
diastole (7,09 mmHg kelompok kasus)
Tabel 5 terdapat perbedaan sebesar 4,19 mmHg.
Hasil Uji Statistik Tekanan Darah (mmHg)
Kelompok Perlakuan dan Kontrol Sehingga dapat diasumsikan bahwa

Tekanan Mean kelompok kasus terjadi penurunan


darah dief F p T P
(mmHg) ference tekanan diastole dua kali lebih besar dari
Sistole awal 5.806 2.147 0.148 1.770 0.082
Diastole awal 0.000 0.000 1.000 0.000 1.000 kelompok kontrol (2,90 mmHg kelompok
Sistole akhir -8.387 0.440 0.510 -1.926 0.059
Diastole akhir -4.194 0.232 0.632 -1.969 0.054 kontrol).
Hasil pada tabel 5 menunjukkan
bahwa baik pada kelompok kasus

Muzakar, Nuryanto : Pengaruh Pemberian Air Rebusan Seledri Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Pada Penderita Hipertensi
Jurnal Pembangunan Manusia Vol.6 No.1 Tahun 2012

PEMBAHASAN rata penurunan tekanan sistole 6,13


Karakteristik Subyek mmHg dan diastole 2,90 mmHg.
Hasil pada tabel 1 dan 2 Hasil ini dapat diasumsikan
diketahui bahwa sebagian besar jenis bahwa perbedaan penurunan tekanan
kelamin subyek adalah perempuan sistolik pada kelompok perlakuan
(74,2%) dan untuk kelompok usia dengan kelompok kontrol adalah 14,19
ditemukan sebagian besar pada usia 50 mmHg dan tekanan diastole adalah 4,19
– 64 tahun. Hal ini sejalan dengan mmHg. Artinya penurunan tekanan
penelitian Purwati dkk (2006) bahwa sistoleh dan diastole kelompok perlakuan
semakin tua usia maka angka kejadian terhadap kelompok kontrol dua kali lebih
hipertensi semakin meningkat. Begitu besar. Hasil ini sejalan dengan penelitian
juga dengan jenis kelamin bahwa Retno Sari dkk, (2009) yang dilakukan
proporsi hipertensi pada perempuan pada tikus jantan yang dibuat hipertensi
lebih tinggi daripada laki-laki. jenis galur Sprague Dawler (30 hari).
Selanjutnya hasil ini sesuai Tikus – tikus tersebut diberi ekstrak
dengan hasil Riskesdas tahun 2007 seledri dan daun tempuyung dengan
bahwa prevalensi hipertensi penduduk rancangan acak lengkap (RAL), hasilnya
usia > 18 tahun 31,5%. Begitu juga menunjukan tekanan darah tikus yang
dengan hasil SKRT 2004 bahwa proporsi mendapat dosis ekstrak seledri+daun
hipertensi pada perempuan lebih tinggi tepuyung lebih besar maka tekanan
dari laki-laki. darahnya lebih rendah dibandingkan
dengan yang mendapat dosis lebih
Penurunan Tekanan Darah Setelah
rendah, tetapi masih lebih tinggi
Pemberian Air rebusan Seledri
dibandingkan dengan kontrol yang
Hasil pada 3 dan 4 menunjukkan
tekanan darahnya normal.
bahwa tekanan darah sistole maupun
Selanjutnya hasil ini didukung
diastole terjadi penurunan yang
oleh penelitian Supari (2001) dimana
bermakna baik pada kelompok perlakuan
pada penelitian tersebut digunakan
maupun kelompok kontrol yaitu pada
rancangan Randomized double blind
kelompok perlakuan rata-rata penurunan
control study. Dimana kelompok satu
tekanan sistole adalah 20,32 mmHg dan
diberikan fitofarmaka (seledri+kumis
diastole 7,09 mmHg. Sedangkan pada
kucing) dosis 3 x 250 mg selama 12
kelompok kontrol tekanan sistole rata-
minggu dan kelompok kedua diberi
Amlodipin dosis 1 x 5 mg (farmakologi).

Muzakar, Nuryanto : Pengaruh Pemberian Air Rebusan Seledri Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Pada Penderita Hipertensi
Jurnal Pembangunan Manusia Vol.6 No.1 Tahun 2012

Hasilnya dinyatakan berbeda makna p Pengaruh Pemberian Air Rebusan


Seledri Terhadap Penurunan Tekanan
value <  (0.05). Kesimpulannya bahwa Darah
pemberian fitofarmaka mampu
Hasil Uji Statistik Tekanan Darah
menurunkan tekanan darah sistolik
Kelompok Kasus dan Kelompok Kontrol
maupun diastolik setara dengan
menunjukan bahwa nilai P > 0.05,
farmakologik Amlodipin 1 x 5 mg / hari.
sehingga dapat disimpulkan bahwa
Selain itu hasil ini bersesuaian
varians kedua kelompok sama, maka
dengan penelitian Somali, (2009),
nilai p value untuk uji t independent yang
bahwa konsumsi 2 batang seledri (40
digunakan adalah nilai p pada equal
gram) / hari selama satu minggu dapat
variances assumed, yaitu baik pada
menurunkan tekanan darah dari 158 /
tekanan darah sistole dan diastole pada
96 mmHg menjadi 118 / mmHg . Hal ini
kelompok kasus maupun pada kelompok
dapat terjadi karena daun seledri banyak
kontrol p value >  (0.05). Artinya tidak
mengandung Apiin dan substansi diuretik
ada perbedaan yang bermakna besarnya
yang bermanfaat untuk menambah
penurunan tekanan darah antara
jumlah air kencing, penenang (senyawa
kelompok perlakuan dan kelompok
sedtif / Pthalides), karminatif dan
kontrol. Dengan demikian dapat
mencegah penyempitan pembuluh darah
disimpulkan bahwa pemberian air
(Widyawaruyanti, 2009). Disamping
rebusan seledri + obat anti hipertensi
kandungan Pthalides dan magnesium,
pada kelompok perlakuan maupun
zat lain yang mampu menurunkan
hanya obat anti hipertensi pada
tekanan darah adalah Apigenin yang
kelompok kontrol sama-sama dapat
bersifat kalsium antagonis yang sangat
menurunkan tekanan darah.
bermanfaat untuk mencegah
Akan tetapi upaya penurunan
penyempitan pembulu darah. Serta
tekanan darah dengan menggunakan
perbandingan kalium dan natrium yang
ramuan tradisional atau disebut back to
mendekati rasio ideal (2,75 : 1) untuk
nature akan jauh lebih murah dan mudah
mencegah hipertensi ( Khomsan, 2009
untuk didapat, sehingga penderita tidak
dan Hartati, 2009 ).
menjadi ketergantungan dengan obat
farmakologik.

Muzakar, Nuryanto : Pengaruh Pemberian Air Rebusan Seledri Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Pada Penderita Hipertensi
Jurnal Pembangunan Manusia Vol.6 No.1 Tahun 2012

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Berdasarkan hasil penelitian yang
1. Hull, Alison, alih bahasa Wendra
telah dilakukan pada penderita hipertensi Ali.(1993).Penyakit Jantung,
di wilayah kerja Puskesmas Kenten Laut Hipertensi, dan Nutrisi. Jakarta,
Bumi Aksara
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Rata-rata penurunan tekanan darah 2. Peter Wolff, Hanns, alih bahasa Lily
sistolik setelah diberikan air rebusan Endang Joeliani. (2008). Hipertensi.
Jakarta, Aneka Solo
seledri adalah 20,32 mmHg.
2. Rata-rata penurunan tekanan darah 3. Marliani, Lili.(2007). 100 Question &
diastolik setelah diberikan air Answer Hipertensi. Jakarta, PT Elek
Media Komputindo
rebusan seledri adalah 7,09 mmHg.
3. Hasil uji statistik menunjukkan 4. Busran, MN. (1997). Epidemiologi
terdapat pengaruh yang bermakna Penyakit Tidak Menular. Jakarta,
Rineka Cipta
pemberian air rebusan seledri
5. Wiryowidagdo, Sujaswadi & M.
terhadap penurunan tekanan darah Sitahang. (2004). Tanaman Obat
baik pada tekanan darah sistolik untuk Penyakit Jantung, Tekanan
maupun diastolik. Darah Tinggi dan Kolesterol.
Tanggerang, Agro Media Pustaka

SARAN 6. Bangun, A.P.(2003).Terapi Jus dan


1. Berdasarkan hasil penelitian ini maka Ramuan Tradisional untuk
Hipertensi. Jakarta, Agro Media
air rebusan seledri perlu
Pustaka
dipertimbangkan dan disosialisasi
pada penderita hipertensi agar dapat 7. Hariana, Arief .(2008).Tumbuhan
Obat dan Khasiatnya. Jakarta,
dipergunakan sebagai obat alternatif
Penebar Swadaya
untuk menurunkan tekanan darah.
2. Perlu diteliti lebih lanjut untuk 8. Notoatmojo,
Soekidjo.(2005).Metodologi
mengetahui besarnya penurunan
Penelitian Kesehatan, Edisis Revisi.
tekanan darah dengan hanya Jakarta, Rineka Cipta
menggunakan daun seledri (tanpa
9. Soetomo, M.(2008).Bercocok Tanam
menggunakan obat) pada penderita
Seledri Khasiat Seledri Sebagai
hipertensi. Obat. Jakarta, Titik Terang,

10. Wijaya,IR. (2000). Analisis Statistik


dengan Program SPSS 10.0.
Bandung, Alfabet

Muzakar, Nuryanto : Pengaruh Pemberian Air Rebusan Seledri Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Pada Penderita Hipertensi

Anda mungkin juga menyukai