Anda di halaman 1dari 108

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan RS Husada

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN.A


KHU S US N YA TN .A DEN GA N GAS TR I TI S D I
RT 009 RW 010 KELURAHAN SEMANAN
KECAMATAN KALIDERES
JAKARTA BARAT

ALFIAH KHOIRIYYAH

181003

PRODI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RS HUSADA
JAKARTA, 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan RS Husada

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN.A


KHU S US N YA TN .A DEN GA N GAS TR I TI S D I
RT 009 RW 010 KELURAHAN SEMANAN
KECAMATAN KALIDERES
JAKARTA BARAT

Laporan Tugas Akhir

Diajukan sebagai persyaratan dalam menyelesaikan


pendidikan diploma III Keperawatan

ALFIAH KHOIRIYYAH

181003

PRODI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RS HUSADA
JAKARTA, 2021
ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Laporan Tugas Akhir ini adalah hasil karya sendiri,

dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Alfiah Khoiriyyah

NIM : 181003

Tanda tangan :

Tanggal : 16 Juni 2021

iii
LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Keperawatan Keluarga P ada Tn.A Khususnya Tn.A


Dengan Gastritis Di RT 009 RW 010 Kelurahan Semanan
Kecamatan Kalideres Jakarta Barat

Dewan Penguji
Ketua

(Ns. Puspita Hanggit Lestari, M.Kep.,Sp.Kep. Kom)

Anggota

(Ns. Ressa Andriyani U, M.Kep.,Sp.Kep.Kom) (Dameria Saragih, M. Kep)

Menyetujui
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan RS Husada

(Ellynia, SE., MM)


Ketua Stikes RS Husada

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia -Nya, saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulisan Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi persyaratan untuk
menyelesaikan pendidikan Diploma Tiga Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan RS Husada Prodi D3 Keperawatan. Dalam penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini saya mengalami banyak hambatan dan kesulitan, namun berkat
bimbingan dan pengarahan serta motivasi dari berbagai pihak akhirnya saya dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini
saya ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ellynia, SE.,MM. Selaku Ketua Stikes RS Husada Jakarta.
2. Ns. Veronica Yeni Rahmawati, M.Kep.,Sp.Kep.Mat selaku Kaprodi Diploma
Tiga Keperawatan Stikes RS Husada Jakarta.
3. Ns. Puspita Hanggit Lestari, M.Kep.,Sp.Kep.Kom selaku dosen pembimbing
Karya Tulis Ilmiah yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
4. Ns. Ressa Andriyani Utami, M.Kep.,Sp.Kep.Kom selaku penguji dalam Karya
Tulis Ilmiah yang telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
5. Dameria Saragih, M.Kep selaku penguji dalam Karya Tulis Ilmiah yang telah
banyak memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan Karya
Tulis Ilmiah.
6. Dosen beserta staf STIKes RS Husada yang telah membimbing dari semester
pertama sampai semester terakhir.

v
7. Keluarga Tn. A khususnya Tn.A yang telah menerima kedatangan penulis dan
kooperatif dalam menjalankan asuhan keperawatan dari awal sampai akhir.
8. Kedua Orang Tua saya Santo Warsito dan Siti Muslimah yang selalu
memberikan do’a, semangat, dukungan dan motivasi untuk belajar
bersungguh-sungguh dan adik saya Ayu Aulia yang selalu ada serta memberi
dukungan dan semangat.
9. Siti Nur azizah, Fara Azahra, Neneng Hasanah, Ely Puspita Sari dan Nia
Qoriyati, Sahabat baik saya yang selalu memberikan dukungan dan semangat.
10. Aji, Salmon, Aldi, Reza dan Shinta yang membantu saya dalam proses
penulisan Karya Ilmiah ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya tulis
ini.
11. Gebi Novitalia, Annisa Rahmawati, Adinda Nadhifa, Siti Selyna, Febrizka
Hanifa, Nabila Amiratuzzahra, Devi Wulandari, Nisa Febrianti Anwar, Helena
Nazhifa dan Annisa Lutfiani yang menjadi sahabat baik selama di kampus.
12. Nisma Mahardika, Bondan Mahardika, Sherly Marcelina dan Imam Farwis
yang selalu memberi dukungan dan semangat.
13. Teman seperjuangan di kelas 3C angkatan XXX1
14. Teman seperjuangan Kelompok Komunitas Gelombang 4 Misdalifa, Siti
Melisa, Gita dan Exxy yang saling mendukung.
15. Teman- teman seperjuangan STIKes RS Husada angkatan XXXI
16. Haris Iswahyudi orang terdekat yang selalu memberi dukungan dan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini masih
banyak kekurangan. Saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga Karya Tulis Ilmiah
membawa manfaat bagi pengembang ilmu.

Penulis

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................i
PERNYATAAN ORISINALITAS..................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................................iv
KATA PENGANTAR.....................................................................................................v
DAFTAR ISI..................................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................................viii

BAB I :PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Tujuan Penulisan...........................................................................................4
1. Tujuan Umum...........................................................................................4
2. Tujuan Khusus..........................................................................................4
C. Ruang Lingkup..............................................................................................5
D. Metode Penulisan..........................................................................................5
E. Sistematika Penulisan....................................................................................6
BAB II : TINJAUAN TEORI
A. Konsep Masalah Kesehatan..........................................................................7
1. Definisi......................................................................................................8
2. Patofisiologi..............................................................................................9
3. Penatalakasanaan Keperawatan...............................................................10
4. Penatalaksanaan Medis............................................................................10
B. Asuhan Keperawatan Keluarga....................................................................11
1. Konsep Keluarga......................................................................................11
2. Konsep Proses Keperawatan Keluarga....................................................23
BABIII TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian.....................................................................................................26
B. Diagnosis Keperawatan.................................................................................39
C. Intervensi, Implementasi dan Evaluasi..........................................................41
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian....................................................................................................53
B. Diagnosis Keperawatan................................................................................55
C. Perencanaan Keperawatan............................................................................57
D. Pelaksanaan Keperawatan............................................................................59
E. Evaluasi Keperawatan..................................................................................63

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................68
B. Saran..............................................................................................................69
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tussakinah, Masrul dan Burhan (2017) menjelaskan gastritis

merupakan salah satu masalah saluran pencernaan yang paling sering

terjadi dan paling sering dijumpai di pelayanan kesehatan karena

diagnosisnya sering hanya berdasarkan gejala klinis misalnya mual,

muntah, tidak nafsu makan dan nyeri pada ulu hati, bukan pemeriksaan

histopatologi. Gastritis dianggap sesuatu hal yang remeh namun gastritis

merupakan awal dari suatu penyakit yang dapat menganggu kualitas hidup

seseorang. Gastritis terjadi karena pola makan yang tidak baik. Pola makan

adalah susunan jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi seseorang atau

kelompok orang pada waktu tertentu terdiri dari frekuensi makan, jenis

makanan, dan porsi makan.

Pola makan yang tidak teratur dan tidak baik dapat menyebabkan

gangguan di sistem pencernaan (Sulastri, 2012). Salah satu penyebab

gangguan sistem pencernaan adalah gastritis. Gastritis adalah suatu

peradangan pada mukosa lambung, peradangan ini dapat mengakibatkan

pembengkakan mukosa lambung sampai terlepasnya epitel akan gangguan

saluran pencernaan, pelepasan epitel akan merangsang timbulnya proses

inflamasi pada lambung (Ratu, 2013).

1 Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


2

Suparyanto (2012) menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan

gastritis antara lain pola makan, alkohol, kopi dan rokok, terjadinya

gastritis dapat disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur sehingga

lambung menjadi sensitif bila asam lambung meningkat. Beberapa jenis

makanan yang dapat menyebabkan gastritis yaitu makanan yang bersantan,

makanan yang pedas, asam dan lain-lain. Mengonsumsi makanan pedas

secara berlebihan akan merangsang sistem pencernaan terutama lambung

dan usus untuk berkontraksi.

Badan kesehatan World Health Organization (2013) Insiden

terjadinya gastritis di Asia Tenggara sekitar 583.635 dari jumlah penduduk

setiap tahunnya. Menurut WHO di Indonesia angka kejadian gastritis

adalah 40,8% dan angka kejadian gastritis di beberapa daerah di Indonesia

cukup tinggi dengan angka kejadian 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa.

Secara global penduduk Indonesia menempati urutan ke empat dengan

jumlah penderita gastritis terbanyak yaitu sebesar 430 juta penderita

gastritis. Hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan oleh

Departemen kesehatan RI angka kejadian gastritis di Jakarta menempati

peringkat ketiga dengan presentase 40%. Berdasarkan profil kesehatan

Indonesia tahun 2018, gastritis termasuk ke dalam sepuluh penyakit

terbanyak pada klien rawat inap rumah sakit di Indonesia dengan jumlah

30.154 kasus (Kemenkes RI, 2019).

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


3

Kowalak,Welsh dan Mayer (2011) menjelaskan komplikasi gastritis

yaitu gangguan penyerapan vitamin B12, anemia pernisiosa, gangguan

penyerapan zat besi dan penyempitan daerah antrum pilorus. Gastritis jika

dibiarkan tidak terawat menyebabkan ulkus peptikus dan perdarahan

lambung. Beberapa bentuk gasrtitis dapat meningkatkan risiko kanker

lambung terutama jika terjadi penipisan secara terus-menerus pada dinding

lambung dan perubahan pada sel-sel dinding lambung.

Upaya promotif adalah pelayanan bagi kelompok masyarakat yang

sehat agar kelompok ini tetap sehat dan bahkan meningkatkan status

kesehatannya dengan tujuan memberikan informasi tentang masalah

gastritis dan cara perilaku hidup bersih sehat. Upaya preventif adalah

pelayanan bagi kelompok yang berisiko (high risk) yaitu ditujukan untuk

pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan individu, keluarga, kelompok

dan masyarakat dengan cara mencegah gastritis yaitu menghindari

makanan pedas, terlalu asam atau mengandung gas seperti kol dan sawi,

kurangi atau hindari konsumsi kopi, teh, dan minuman bersoda, perbanyak

frekuensi makan namun dalam porsi kecil kurang lebih 5-6 x/hari dan

usahakan jadwal makan teratur jangan sampai terlambat. Upaya kuratif

adalah pelayanan kelompok masyarakat yang sakit agar kelompok sembuh

dari sakitnya dan menjadi pulih kesehatannya yaitu dengan cara

memberikan perawatan sesuai kebutuhan keluarga berkolaborasi dengan

tenaga kesehatan lainnya untuk mencegah akibat lanjut dari suatu penyakit

misalnya mendemonstrasikan menu diit gastritis. Upaya rehabilitatif

adalah pasien atau penderita yang baru sembuh dari sakit (recovery) tujuan

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


4

utama promosi pada tingkat ini adalah agar mereka segera pulih kembali

kesehatannya.

Berdasarkan data yang diperoleh maka penulis tertarik membuat

karya tulis ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Keluarga dengan

gastritis di RT 009/RW 010 Kelurahan Semanan Kecamatan Kalideres

Jakarta Barat”.

B. Tujuan Penulisan

1) Tujuan Umum

Diperolehnya pengalaman secara nyata dalam memberikan asuhan

keperawatan keluarga dengan masalah kesehatan gastritis.

2) Tujuan Khusus

a. Melakukan pengkajian keperawatan keluarga kepada

keluarga Tn.A dengan gastritis.

b. Menganalisa data untuk menemukan diagnosa keperawatan

keluarga kepada keluarga Tn.A dengan penyakit gastritis.

c. Merencanakan diagnosa keperawatan keluarga pada keluarga

Tn.A dengan gastritis.

d. Melaksanakan tindakan keperawatan keluarga kepada

keluarga Tn.A dengan penyakit gastritis.

e. Melakukan evaluasi keluarga kepada keluarga Tn.A dengan

penyakit gastritis.

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


5

f. Mengidentifikasi kesenjangan yang terdapat pada teori dan

praktek keluarga kepada keluarga Tn.A dengan penyakit

gastritis.

g. Mengidentifikasi faktor pendukung, penghambat serta cara

mengatasi penyakit gastritis keluarga kepada keluarga Tn.A

dengan masalah keperawatan.

h. Mendokumentasikan semua kegiatan asuhan keperawatan

keluarga yang telah dilakukan keluarga kepada keluarga

Tn.A dengan masalah keperawatan.

C. Ruang Lingkup

Dalam menyusun karya tulis ini, penulis melakukan pembatasan

pemberian asuhan keperawatan yaitu asuhan keperawatan keluarga kepada

keluarga Tn.A khususnya Tn.A dengan Gastritis di RT 009 RW 010

Kelurahan Semanan Kecamatan Kalideres dengan menggunakan tahap-

tahap proses keperawatan yang dilaksanakan mulai 1 April 2021 sampai

15 April 2021.

D. Metode Penulisan

Dalam menyusun karya tulis ilmiah ini, metode yang digunakan

adalah metode deskriptif dengan menggambarkan keadaan klien yang

diberikan asuhan keperawatan. Pengumpulan data teknik yang

penulisannya gunakan adalah menggunakan metode wawancara yaitu

melalui tanya jawab langsung dengan keluarga serta mencatat data-data

yang diperoleh dan observasi yaitu dengan melakukan pengamatan

terhadap hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan fisik misalnya

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


6

ventilasi, penerangan dan kebersihan lingkungan Pemeriksaan klien yaitu

dengan cara melakukan pemeriksaan fisik yaitu inspeksi, palpasi,

auskultasi, perkusi yang dilakukan kepada anggota keluarga. Metode studi

kepustakaan yaitu mempelajari buku-buku keperawatan literatur lain yang

berhubungan dengan gastritis dan keperawatan gastritis.

E. Sistematika Penulisan

Penulisan karya tulis ilmiah di susun secara sistematik yang terdiri

dari lima bab yaitu: Bab I yang berisi pendahuluan yang menguraikan latar

belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup, metode penulisan. Bab II yang

menguraikan tentang tinjauan teoritis yang meliputi landasan teori, konsep

dasar keluarga dan asuhan keperawatan keluarga. Bab III yang berisi

tinjauan kasus yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan,

intervensi, implementasi dan evaluasi. Bab IV yang menguraikan tentang

pembahasan, membandingkan, menganalisa antara teori dan kasus

termasuk faktor pendukung dan penghambat. Bab V penutup yang

meliputi kesimpulan dan saran. Diakhir penulisan terdapat daftar pustaka.

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Konsep Masalah Kesehatan

1. Pengertian

Gastritis atau maag berasal dari bahasa Yunani, yaitu gastro

yang berarti perut atau lambung dan itis yang berarti inflamasi atau

peradangan. Gastritis adalah proses inflamasi atau peradangan lapisan

mukosa dan submukosa lambung yang bersifat akut, kronis, difus,

atau lokal dan secara histopatologi terdapat infiltrasi sel radang

(Kowalak, Welsh & Mayer, 2011). Sedangkan menurut Barret et al

(2015) gastritis bukan penyakit tunggal tetapi terbentuk dari beberapa

kondisi yang mengakibatkan peradangan lambung. Peradangan terjadi

akibat infeksi bakteri yang samaa dengan bakteri yang mengakibatkan

borok di lambung yaitu, Helicobacter pylori. Peradangan

mengakibatkan sel darah putih menuju ke dinding lambung sebagai

respon terjadi kelainan bagian tersebut.

2. Patofisiologi

Nuari (2015) menjelaskan penyebab penyakit gastritis adalah

mengkonsumsi bahan-bahan makanan yang mengandung gas,

minuman beralkohol, obat-obatan anti inflamasi maupun zat kimia

yang masuk ke dalam lambung yang menyebabkan iritasi pada mukosa


8

lambung sehingga lambung kehilangan barrier (pelindung) yang

mengakibatkan terjadinya peningkatan difusi balik ion hidrogen.

Gangguan difusi tersebut akan meningkatkan sekresi asam lambung

yang meningkat kemudian dapat menginvasi mukosa lambung dan

terjadilah reaksi peradangan yang disebut gastritis. Iritasi yang terus

menerus jaringan menjadi meradang dan dapat terjadi perdarahan,

masuknya zat-zat seperti asam dan basa kuat yang bersifat korosif

mengakibatkan peradangan dan nekrosis pada dinding lambung.

Nekrosis dapat mengakibatkan perforasi dinding lambung yang

menyebabkan terjadinya perdarahan.

3. Etiologi

Penyebab utama gastritis adalah Helicobacter pylori, virus atau

parasit lainnya juga dapat menyebabkan gastritis. Kontributor gastritis

akut adalah meminum alkohol secara berlebihan, infeksi dan

kontaminasi makanan yang dimakan dan penggunaan kokain.

Kortikosteroid juga dapat menyebabkan gastritis seperti NSAID,

aspirin dan ibuprofen (Dewit, strombreg & Dallred, 2016).

Gomez (2012) menjelaskan penyebab gastritis adalah sebagai

berikut : Infeksi bakteri, sering menggunakan pereda nyeri, autoimun.

Selain penyakit gastritis di atas, ada penderita yang merasakan

gejalanya dan ada juga yang tidak. Beberapa gejala gastritis

diantaranya : Nyeri epigastrium, mual, muntah, perut terasa penuh,

muntah darah, bersendawa.

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


9

4. Manifestasi klinis

Gejala gastritis akut adalah anoreksia, mual dan muntah,

perasaan perut penuh. Gambaran klinis pada gastritis menurut Dirksen,

Lewis, Heitkemper & and Bucher (2011) yaitu :

a. Gastritis akut, gambaran klinis meliputi : Dapat terjadi ulserasi dan

dapat menimbulkan hemoragik, rasa tidak nyaman pada abdomen

dengan sakit kepala, kelesuan, mual, dan anoreksia. Disertai

muntah dan cegukan, dapat terjadi kolik dan diare jika makanan

yang mengiritasi tidak dimuntahkan.

b. Gastritis kronis

Pada gastritis kronis terjadi anoreksia (nafsu makan menurun),

nyeri ulu hati setelah makan, lambung, rasa asam di mulut, atau

mual dan muntah.

5. Komplikasi

Hardi dan Huda (2015) menjelaskan komplikasi gastritis akut

adalah perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa

haematomesis dan melena, dapat berakhir dengan syok hemoragik.

Khusus untuk perdarahan SCBA perlu dibedakan dengan tukak peptic.

Gambaran klinis yang diperlihatkan hampir sama namun pada tukak

peptic penyebab utamanya adalah helicobacter pylory, sebesar 100%

pada tukak duodenum dan 60-90% pada tukak lambung. Sedangkan

gastritis kronis adalah perdarahan saluran cerna bagian atas, ulkus,

perforasi dan anemia karena gangguan absorpi vitamin B12.

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


10

6. Penatalaksanaan Medis

Nauri (2015) menjelaskan penatalaksanaan medis bagi penderita

gastritis bertujuan untuk menghilangkan penyebab dan mengobati

manifestasi. Obat-obatan seperti phenotiazine sering digunakan untuk

mengobati mual sedangkan nyeri berespon terhadap antasida, obat-

obatan untuk menetralkan asam lambung seperti alumunium

hidroksida atau antacid obat tersebut digunakan bila penyebab gastritis

sangat iritatif. Terapi suportif seperti pemasangan Naso Gastric Tube

(NGT) analgetik sedative, antacid dan terapi intravena perlu dilakukan

bila ada indikasi terjadi kondisi yang lebih buruk seperti dehidrasi,

perdarahan hebat dan syok.

7. Penatalaksanaan Keperawatan

Black & and Hawks (2014) menjelaskan penatalaksanaan

keperawatan dengan gastritis adalah tentang manajemen diit, pola

makan serta penggunaan resep dan obat-obatan bebas gaya hidup

seperti menghentikan kebiasaan minum alkohol, merokok,

mengkonsumsi kafein dan mencukupi kebutuhan istirahat.

B. Asuhan Keperawatan Keluarga

1. Konsep Keluarga

a. Definisi Keluarga

Padila (2012) menjelaskan keluarga adalah kumpulan dua

orang atau lebih yang hidup bersama dengan kertetarikan aturan,

emosional dan individu mempunyai peranmasing-masing yang

merupakan bagian dari keluarga.

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


11

Andarmoyo (2012) menjelaskan ada beberapa tipe keluarga

diantaranya Commuter Family yaitu suami, istri dan keduanya

merupakan orang karier atau bekerja dan tinggal terpisah dengan

jarak tertentu. Single Adult baik pria ataupun wanita dewasa yang

tinggal sendiri dan berkomitmen untuk tidak menikah. Three

generation, yaitu tiga generasi yang tinggal dalam satu rumah.

Group Marriage, yaitu satu lingkungan rumah dengan komposisi

orang tua dan keturunannya di dalam satu kesatuan keluarga dan

tiap individu adalah orang yang sudah menikah dengan yang lain

dan semua adalah orang tua dari anak-anak.

b. Tipe Keluarga

Nadirawati (2018) menjelaskan tipe keluarga di bagi dua

yaitu : Keluarga tradisional dan nontradisional. Keluarga

tradisional diantaranya the nuclear family/keluarga inti, keluarga

tanpa anak atau the dyad family, the children family, keluarga

adopsi, the extended family, keluarga dengan orang tua

tunggal/the single parent family, commuter family,

multigenerational family, kin-network family dan keluarga

campuran (blended family). Sedangkan keluarga nontradisional

diantaranya communal/commune family,unmarried parent and

child, cohibing couple dan intusional.

Keluarga inti/the nuclear family adalah keluarga yang

terdiri dari suami, istri dan anak yang tinggal dalam satu rumah,

dimana suami adalah pencari nafkah dan istri sebagai ibu rumah

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


12

tangga. Keluarga tanpa anak/the dyad family adalah keluarga

yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama

dalam satu rumah. The children family adalah keluarga tanpa anak

karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak terlambat

waktunya yang disebabkan mengejar karier/pendidikan yang

terjadi pada wanita. Keluarga adopsi adalah keluarga yang

mengambil tanggung jawab secara sah dari orangtua kandung ke

keluarga yang menginginkan anak.

The extended family adalah keluarga yang terdiri dari tiga

generasi yang hidup bersama dalam satu rumah, seperti nuclear

family disertai paman, tante, orang tua (kakek-nenek), keponakan,

dan lain-lain. Commuter family adalah kedua orang tua bekerja di

kota yang berbeda, tetapi salah satu kota tersebut sebagai tempat

tinggal dan orang tua yang bekerja di luar kota bisa berkumpul

dengan anggota keluarga pada saat “weekends” atau pada waktu-

waktu tertentu.

Multigenerational family adalah keluarga dengan beberapa

generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu

rumah. Kin-network family adalah keluarga inti yang tinggal

dalam satu rumah atau saling berdekatan dan saling menggunakan

barang-barang dan pelayanan yang sama, contoh : dapur, kamar

mandi, kamar tidur, televisi, telepon, dan lain-lain. Keluarga

campuran/blended family adalah duda atau janda (karena

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


13

perceraian) yang menikah kembali dan membesarkan anak dari

hasil perkawinan atau dari perkawinan sebelumnya.

Keluarga nontradisional communal/commune family adalah

keluarga di mana dalam satu rumah terdiri dari dua atau lebih

pasangan yang monogami tanpa pertalian keluarga dengan anak-

anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas kebutuhan.

Unmarried parent and child adalah keluarga yang terdiri dari ibu-

anak, tidak ada perkawinan dan anaknya dari hasil adopsi.

Kemudian cohibing couple merupakan keluarga yang terdiri dari

dua orang atau pasangan yang tinggal bersama tanpa kawin.

Sedangkan keluarga instusional adalah keluarga yang terdiri

dari anak-anak atau orang-orang dewasa yang tinggal dalam

panti. Sebenarnya keluarga ini tidak cocok untuk disebut sebagai

sebuah keluarga, tetapi mereka sering mempunyai sanak saudara

yang mereka anggap sebagai keluarga sehingga sebenarnya terjadi

berupa jaringan yang berupa kerabat.

c. Struktur Keluarga

Padila (2012) menjelaskan struktur keluarga diantaranya

struktur peran, struktur nilai, struktur pola komunikasi keluarga

dan struktur kekuasaan keluarga. Struktur peran dibagi menjadi

peran formal dan informal. Peran formal adalah peran yang

berkaitan dengan posisi keluarga yang bersifat homogen yaitu

peran parental dan perkawinan yakni suami (ayah), istri (ibu),

kakek/nenek. Peran informal adalah keluarga yang bersifat

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


14

implisit dan mempunyai tuntutan yang berbeda yang tidak terlalu

didasarkan pada usia, jenis kelamin, namun lebih didasarkan pada

personalitas, peran tersebut berfungsi sebagai penolong,

dominator, penyalah, pengikut, perawat keluarga, koordinator

keluarga, penghubung keluarga dan saksi.

Struktur nilai dan norma keluarga. Nilai adalah sistem ide,

sikap dan keyakinan yang mengikat anggota keluarga dalam

budaya tertentu, sedangkan norma adalah pola perilaku yang

diterima pada lingkungan sosial tertentu. Sebuah nilai dari

keluarga akan membentuk pola tingkah laku dalam menghadapi

masalah yang dialami keluarga. Sedangkan struktur pola dan

komunikasi keluarga merupakan suatu proses simbolik dan

transaksional untuk menciptakan dan mengungkapkan pengertian

dalam keluarga.

Struktur pola dan proses komunikasi keluarga mempunyai

beberapa karakterisitik yaitu komunikasi fungsional dan

disfungsional, karakteristik komunikasi fungsional antara lain ada

toleransi antara penerima dan pengirim, memahami

ketidaksempurnaan dan individualitas, terbuka dan jujur untuk

mengakui kebutuhan, emosi, dan proses komunikasi bersifat

dinamis artinya mampu saling menukar komunikasi antara

komunikator dan komunikan. Sedangkan karakteristik

komunikasi disfungsional merupakan sebagai pengiriman dan

penerima isi dari pesan yang tidak jelas, tidak langsung dan tidak

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


15

sepadan seperti menghakimi, ekspresi tidak jelas, menggunakan

asumsi-asumsi dankurang validasi.

Struktur kekuasaan keluarga memiliki tipe-tipe kekuasaan

yang berlaku dalam keluarga diantaranya kekuasaan yang sah

atau wewenang primer, kekuasaan yang tak berdaya atau putus

asa, kekuasaan referen, kekuasaan ahli atau sumber, kekuasaan

penghargaan, kekuasaan dominasi atau paksaan dan kekuasaan

efektif. Kekuasaan yang sah atau wewenang yaitu wewenang

yang didasarkan oleh kepercayaan dan persepsi bersama dari

anggota keluarga bahwa satu orang mempunyai hak untuk

mengontrol tingkah laku dari anggota keluarga yang lain.

Kekuasaan yang tidak berdaya atau putus asa yaitu bentuk

lain dari kekuasaan yang sah yang didasarkan pada hak untuk

menerima sesuatu dari orang yang mampu memberikan bantuan.

Sedangkan kekuasaan referen yaitu kekuasaan yang didasarkan

pada proses identifikasi positif terhadap orang lain, kekuasaan inti

ini dimiliki oleh seseorang anak untuk meniru peran yang

dimainkan oleh orangtuanya. Kemudian kekuasaan ahli dan

sumber yaitu di dasarkan dari orang yang mempunyai

sumber/keahlian yang berharga dalam jumlah besar, kekuasaan

ini dapat dimiliki oleh seorang ayah karena memiliki penghasilan

yang tinggi, atau dimiliki seorang ibu yang pandai mengatur

keuangan rumah tangga atau hal lain yang dapat di tonjolkan.

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


16

Kekuasaan penghargaan yaitu kekuasaan yang terjadi

adanya harapan bahwa orang berpengaruh dan dominan akan

melakukan sesuatu yang bersikap positif terhadap kekuatan

seseorang. Sedangkan kekuasaan dominasi/ paksaan yaitu

kekuasaan yang berdasarkan persepsi dan kepercayaan bahwa

orang yang memiliki kekuasaan mungkin akan menghukum

dengan mengancam, paksaan atau kekerasan dari individu lain

jika tidak kuat, kekuasaan ini dimiliki oleh orangtua terhadap

anak.

Kekuasaan afektif yaitu kekuasaan yang didasarkan pada

pemberian afeksi/perasaan dan kehangatan serta seks, kekuasaan

ini secara umum dimiliki oleh seorang istri atau ibu dan

kekuasaan manajemen ketegangan yaitu didasarkan dari kontrol

untuk mengawasi ketegangan dan konflik dari keluarga yaitu

yang didasarkan dari kontrol untuk mengawasi ketegangan dan

konflik dari keluarga, kekuasaan ini biasanya menggunakan

perdebatan, air mata ataupun ketidaksepakatan ketika menghadapi

konflik sehingga anggota keluarga yang lain akan mengalah.

d. Peran Keluarga

Andarmayo (2012) menjelaskan peranan keluarga

menggambarkan perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang

berhubungan dengan individu, dalam posisi dan situasi tertentu.

Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga dianaranya

adalah peranan sebagai ayah, peran sebagai ibu dan peran sebagai

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


17

anak. Peran ayah adalah sebagai suami dan ayah dari anak-anak

yang berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan

pemberi rasa aman sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari

kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari

lingkungan.

Peranan ibu adalah sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya,

ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai

pengasu dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah

satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota

masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat

berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarga.

Sedangkan peran anak adalah anak-anak melaksanakan peranan

psiko-sosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik,

mental, sosial dan spiritual.

e. Fungsi Keluarga

Fungsi keluarga menurut Friedman, Bowden, & Jones

(2003) dalam Widyanto (2014) menjelaskan fungsi keluarga

secara umum didefinisikan sebagai hasil akhir atau akibat dari

struktur keluarga. Adapun keluarga mempunyai fungsi antara

lain:

a. Fungsi afektif

Fungsi ini berkaitan dengan fungsi internal keluarga yang

merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna

untuk pemenuhan kebutuhan psikososial keluarga. Keluarga

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


18

harus memenuhi kebutuhan anggota keluarga ke anggota

keluarga lainnya memberikan dasar penghargaan terhadap

kehidupan keluarga.

b. Fungsi sosialisasi

Sosialisasi merupakan proses perkembangan dan perubahan

yang dilalui individu yang menghasilkan interaksi sosial dan

belajar berperan dalam lingkungan sosial. Fungsi sosialisasi

dapat ditunjukkan dengan membina sosialisasi pada anak,

membentuk norma-norma tingkah laku sesuai tingkat

perkembangan anak serta meneruskan nilai-nilai budaya

keluarga.

c. Fungsi reproduksi

Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan

menambah sumber daya manusia dengan memelihara dan

membesarkan anak. Fungsi ini dibatasi oleh adanya program

KB dimana setiap rumah tangga dianjurkan hanya memiliki

2 orang anak.

d. Fungsi ekonomi

Fungsi ekonomi keluarga dengan mencari sumber-sumber

penghasilan untuk memenuhi kebutuhan semua anggota

keluarga seperti kebutuhan makanan, tempat tinggal, pakaian

dan lain sebagiannya. Fungsi ini juga termasuk pengaturan

pemakaian penghasilan keluarga serta menabung untuk

memenuhi kebutuhan keluarga di masa yang akan datang.

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


19

e. Fungsi perawatan keluarga

Fungsi keluarga dalam perawatan kesehatan dengan

melaksanakan praktek asuhan kesehatan yaitu keluarga

mempunyai tugas untuk memelihara kesehatan anggota

keluarganya agar tetap memiliki produktivitas dalam

menjalankan perannya masing-masing. Fungsi perawatan

kesehatan ini dikembangkan menjadi tugas keluarga di

bidang kesehatan. Adapun tugas kesehatan keluarga

(Friedman, 2010) :

1) Mengenal masalah atau gangguan kesehatan keluarga

Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang perlu

mendapatkan perhatian. Orang tua perlu mengenal

keadaan kesehatan dan perubahan yang dialami anggota

keluarganya terutama berkaitan dengan kesehatan.

Alasannya adalah ketika terjadi perubahan sekecil

apapun yang dialami keluarga, maka secara tidak

langsung akan menjadi perhatian orang ua dan

keluarga.

2) Mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat

bagi keluarga

Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk

mencari bantuan yang tepat sesuai dengan masalah

kesehatan yang menimpa keluarga. Sumber daya

internal keluarga yang dianggap mampu memutuskan

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


20

dan menentukan tindakan keluarga dalam mengatasi

masalah kesehatan yang dialami. Jika secara internal

keluarga memiliki keterbatasan sumber daya maka

keluarga akan mencari bantuan dari luar.

3) Merawat anggota keluarga yang sakit

Tugas merawat anggota keluarga yang sakit seringkali

harus dilakukan keluarga untuk memberikan perawatan

lanjutan setelah memperoleh pelayanan kesehatan di

institusi pelayanan kesehatan. Tidak menutup

kemungkinan juga ketika keluarga memiliki

kemampuan untuk melakukan tindakan pertolongan

pertama, maka anggota keluarga yang sakit dapat

sepenuhnya di rawat oleh keluarga sendiri.

4) Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin

kesehatan keluarga

Tugas ini merupakan upaya keluarga untuk

mendayagunakan potensi internal yang ada di

lingkungan rumah untuk mempertahankan kesehatan

atau membantu proses perawatan anggota keluarga

yang sakit.

5) Menggunakan fasilitas kesehatan

Tugas ini merupakan bentuk upaya keluarga untuk

mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya

dengan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


21

1. Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga

Burhanto (2019) menjelaskan terdapat tahapan

perkembangan keluarga keluarga yaitu : Tahap I merupakan

tahapan keluarga yang baru menikah/pemula,tugas

perkembangannya yaitu membangun perkawinan yang saling

memuaskan, membina hubungan persaudaraan, teman dan

kelompok sosial, dan mendiskusikan rencana memiliki anak.

Tahap II merupakan tahap perkembangan keluarga dengan anak

baru lahir, tugas perkembangannya adalah membenruk keluarga

muda, mengintegrasikan bayi yang baru lahir ke dalam keluarga.

Tahap III merupakan tahap perkembangan keluarga dengan anak

usia pra sekolah, tugas perkembangannya adalah memenuhi

kebutuhan anggota keluarga seperti rumah, ruang bermain,

privasi, dan keamanan. Tahap IV merupakan tahap perkembangan

keluarga dengan anak usia sekolah, tugas perkembangannya

adalah mensosialisasikan anak-anak, termasuk meningkatkan

prestasi sekolah dan hubungan dengan teman sebaya yang sehat,

mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan,

memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga. Tahap V

merupakan tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja,

tugas perkembangannya adalah menyeimbangkan kebebasan

dengan bertanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa dan

semakin mandiri, memfokuskan kembali hubungan perkawinan,

berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak.

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


22

Tahap VI merupakan tahap perkembangan keluarga melepas anak

usia dewasa muda, tugas perkembangannya adalah memperluas

siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru yang

didapatkan melalui perkawinan anak-anak, melanjutkan untuk

memperbaharui dan menyesuaikan kembali hubungan

perkawinan, membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan

dari suami atau istri. Tahap VII merupakan tahap perkembangan

keluarga dengan usia pertengahan, tugas perkembangannya

adalah menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan,

mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arti

dengan parah orang tua lansia dan anak-anak, memperkokoh

hubungan. Tahap VIII merupakan tahap perkembangan keluarga

dengan usia dengan usia lanjut, tugas perkembangannya adalah

mempertahankan hidup yang memuaskan, menyesuaikan terhadap

pendapatan menurun, mempertahankan hubungan perkawinan,

menyesuaikan diri terhadap, mempertahankan ikatan keluarga

antar generasi, meneruskan untuk memahami eksistensi mereka

(penelaahan hidup).

2. Konsep Proses Keperawatan Keluarga

a. Pengkajian Keluarga

Riasmini et al (2017) adalah pengkajian dimaksudkan untuk

mendapatkan data yang dilakukan secara terus menerus terhadap

anggota keluarga yang dibina. Sumber data pengkajian dapat

dilakukan dengan metode wawancara, observasi, pemeriksaan

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


23

fisik atau melalui data sekunder seperti data di puskesmas dan

lain sebagainya. Pengkajian dalam keluarga memiliki dua

tahapan, pengkajian tahap satu berfokus pada masalah kesehatan

keluarga, pengkajian tahap dua menyajikan kemampuan keluarga

dalam melakukan lima tugas kesehatan keluarga. Namun dalam

pelaksanaanya, kedua tahapan ini dilakukan secara bersamaan.

b. Diagnosa Keperawatan

Andarmoyo (2012) menjelaskan diagnosa keperawatan

keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapat pada

pengkajian. Dikenal tipologi dari diagnosa keperawatan, yaitu:

actual (terjadi defisit/gangguan kesehatan) : merupakan hasil dari

pengkajian yang didapatkan dari data mengenai tanda dan gejala

dari gangguan kesehatan, resiko (ancaman kesehatan) : sudah ada

data yang menunjang namun belum terjadi gangguan, potensial

(keadaan sejahtera “wellness” ) : suatu keadaan dimana keluarga

dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan keluarga dapat di

tingkatkan.

Bailon dan Magloya (2009 dalam Andarmoyo 2012)

menentukan prioritas masalah dengan menghitung skala prioritas

yaitu skor dibagi angka tertinggi dan dikalikan dengan bobot,

berdasarkan bobot sifat masalah 1, kemungkinan masalah dapat di

ubah 2, potensi masalah untuk dicegah 1 dan menonjolnya

masalah 1. Kriteria sifat masalah: actual 3, resiko 2 dan keadaan

sejahtera 1, kemungkinan masalah dapat diubah : mudah 2,

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


24

sebagian 1 dan tidak dapat 0, potensi masalah untuk dicegah :

tinggi 3 sedang 2 dan rendah 1, menonjolnya masalah : masalah

berat harus segera ditangani 2, ada masalah tetapi tidak perlu

ditangani 1 dan masalah tidak dirasakan.

Nuari (2015) menjelaskan diagnosa yang mengacu pada

penyakit gastritis terdapat beberapa diantaranya nyeri akut,

kecemasan/ansietas, resiko tinggi syok hipovolemi dan

ketidakefetifan pemeliharaan kesehatan. Pada Tn.A hanya

ditemukan satu diagnosa menurut Standar Diagnosa Keperawatan

Indonesia (SDKI) yaitu ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan

hal ini menunjukkan kurang pengetahuan tentang gastritis, perilaku

yang kurang sehat seperti makan-makanan yang pedas dan

mengandung gas.

c. Perencanaan Keperawatan

Sutanto (2012) menjelaskan perencanaan keperawatan

keluarga merupakan kumpulan tindakan yang di tentukan oleh

perawat bersama-sama sasaran yaitu keluarga, sehingga masalah

kesehatan dan masalah keperawatan yang telah di identifikasi dapat

diselesaikan. Kualitas rencana keperawatan keluarga sebaiknya

berdasarkan masalah yang jelas harus sesuai dengan keadaannya,

tujuannya, dibuat secara tertulis dan dibuat bersama keluarga.

Dalam perencanaan keperawatan keluarga ada beberapa hal yang

harus dilakukan perawat keluarga yaitu penyusunan tujuan,

mengidentifikasi sumber-sumber, mengartikan pendekatan

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


25

alternatif, memilih intervensi perawat dan penyusunan prioritas

masalah.

Intervensi keperawatan adalah segala treatment yang

dikerjakan oleh perawat yang didasarkan pada pengetahuan dan

penilaian klinis untuk mencapai luaran (outcome) yang diharapkan.

Klasifikasi intervensi keperawatan merupakan sistem

pengelompokan berdasarkan hierarki dari bersifat lebih

umum/tinggi ke lebih khusus/rendah. Standar intervensi

keperawatan Indonesia menggunakan sistem klasifikasi yang sama

dengan klasifikasi SDKI. Sistem klasifikasi diadaptasi dari sistem

klasifikasi Internasional Classification of Nursing Practice (ICNP)

yang dikembangan oleh International Council of Nurses (ICN)

sejak 1991 (PPNI, 2018).

d. Implementasi Keperawatan

Susanto (2012) menjelaskan implementasi keperawatan

keluarga merupakan pelaksanaan dari rencana asuhan keperawatan

yang telah di buat oleh perawat. Inti dari pelaksanaan pemberian

asuhan keperawatan keluarga adalah perhatian, jadi perawat harus

memiliki falsafah untuk memberikan perhatian. Perawat pada tahap

ini menghadapi kenyataan dimana keluarga mencoba segala upaya

dalam mengadakan perubahan versus frustasi sehingga tidak dapat

berbuat apa-apa. Disini peran perawat harus membangkitkan

keinginan keluarga untuk bekerja sama melaksanakan tindakan

keperawatan.

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


26

e. Evaluasi

Andarmoyo (2012) menjelaskan evaluasi merupakan proses

berkesinambungan yang terjadi setiap kali seorang perawat

memperbarui rencana asuhan keperawatan, sebelum perencanaan

dikembangkan dan dimodifikasi, perawat bersama keluarga perlu

melihat tindakan-tindakan keperawatan tertentu, apakah tindakan

keperawatan tersebut benar-benar membantu. Faktor yang perlu di

evaluasi dalam asuhan keperawatan keluarga bias meliputi

beberapa ranah diantaranya ranah kognitif/pengetahuan dan ranah

afektif/ emosional. Ranah kognitif pengetahuan menitikberatkan

pada pengetahuan dan pemahaman keluarga tentang masalah, misal

pengetahuan tentang penyakit, tanda gejala yang menyertai,

pengobatan dan perilaku pencegahan, upaya untuk menimialkan

komplikasi dan sebagainya. Sedangkan ranah afektif / emosional

perawat bisa mengamati ekspresi wajah, nada suara, isi pesan yang

disampaikan dan ranah psikomotor, dapat melihat bagaimana

keluarga melakukan tindakan yang sudah direncanakan apakah

sesuai atau tidak dengan harapan. Terdapat kemungkinan

keputusan pada tahap evaluasi ini antara lain keluarga telah

mencapai hasil yang ditentukan dalam tujuan sehingga rencana

mungkin dihentikan. Keluarga masih dalam proses mencapai hasil

yang ditentukan sehingga perlu mengkaji ulang masalah, membuat

rencana yang baru dan mengevaluasi rencana untuk mencapai

tujuan.

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


BAB III
TINJAUAN KASUS

Bab ini penulis membahas mengenai “Asuhan Keperawatan

Keluarga Tn.A khusunya Tn.A dengan masalah kesehatan gastritis di RT

009 RW 010 Kelurahan Semanan Kecamatan Kalideres Jakarta Barat”.

Dalam penyusunan karya tulis ini menggunakan pendekatan proses

keperawatan yang meliputi pengkajian, perumusan masalah, perencanaan,

pelaksanaan, evaluasi asuhan keperawatan dilaksanakaan pada tanggal 1-

15 April 2021.

A. Pengkajian

Pada tanggal 19 Maret 2021, pukul 10.00 WIB penulis mendatangi

rumah keluarga Tn.A khususnya Tn.A (41 tahun) dan menjelaskan

maksud dan tujuan penulis yaitu ingin membantu dan memberikan

penjelasan mengenai asuhan keperawatan keluarga dengan Gastritis.

Setelah itu penulis melakukan pengkajian dan mengumpulkan data

meliputi data dasar keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi

keluarga, stress dan koping keluarga, fungsi perawatan kesehatan, harapan

26 Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


27

keluarga, dan analisa data, selain itu penulis juga memperoleh data tentang

status kesehatan anggota keluarga.

Dari hasil pengkajian diperoleh data dasar sebagai berikut kepala

keluarga Tn.A berusia 41 tahun pendidikan tamat SMK (Sekolah

Menengah Kejuruan) pekerjaan sebagai ojek online beragama Islam

beralamat di Jl. Kp. Pangkalan Gg. Dahlia RT 009 RW 010 kelurahan

Semanan Kecamatan Kalideres Jakarta Barat. Tn.A mempunyai 1 orang

anak , anak Tn.A masih sekolah (SMP) dan tinggal serumah dengan Tn.A.

komposisi keluarga Tn.A dapat dilihat pada lampiran 1, dan genogram

keluarga dapat dilihat pada lampiran 2, tipe keluarga Tn.A adalah inti

dimana terdiri dari suami, istri dan anak.

Keluarga Tn.A berasal dari Jakarta, bahasa yang digunakan setiap hari

adalah Bahasa Indonesia, hubungan sosial dengan etnis yang sama dan

berbeda sangat baik dan terjalin akrab, masyarakat yang tinggal disekitar

rumah Tn.A rata-rata berasal dari suku Betawi, Sunda, Jawa dan China.

Setiap anggota keluarga Tn.A aktif dalam kegiatan beragama di

lingkungan seperti sholat 5 waktu berjamaah. Keluarga sudah memakai

pakaian yang modern dan pakaian yang digunakan tidak mengacu budaya

tertentu, struktur keluarga tidak dipengaruhi oleh budaya tertentu.

Keluarga Tn.A sudah mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada

di lingkungan rumah namun belum optimal, seperti praktek kesehatan

modern yang tersedia di lingkungannya antara lain : puskesmas, klinik

dokter dan rumah sakit terdekat, bila ada anggota keluarga yang sakit

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


28

meminum obat warung namun jika belum membaik keluarga

mengantarkan ke puskesmas ataupun klinik dokter terdekat.

Keluarga Tn.A menganut agama Islam, tidak ada perbedaan agama

didalam keluarganya. Keluarga Tn.A menjalankan ibadah keagamaan

dengan rajin dan menjalankan ibadah puasa dan sering mengikuti

pengajian di lingkungannya dengan kerabat dan tetangga sekitar rumah

Tn.A, keluarga Tn.A sudah mengajarkan kepada anaknya untuk berpuasa

sejak kecil dan menjadikan agama sebagai nilai keyakinan atau sebagai

tiang agama bagi keluarga Tn.A.

Keluarga Tn.A mengatakan hanya Tn.A yang bekerja , Ny.N hanya

sekedar membantu pekerjaan seadanya seperti berjualan makanan ringan,

es di depan rumahnya, keluarga Tn.A berpenghasilan Rp.3.2 00.000/bulan

dengan biaya yang dikeluarkan untuk membayar kontrakan

Rp.700.000,-/bulan, biaya untuk kebutuhan sehari-hari seperti makan dan

belanja kebutuhan rumah tangga Rp.1.00.000,-/bulan, sisanya Rp.500.000

untuk keperluan membeli perabotan untuk berdagang. Uang hasil jualan

makanan ringan Rp.1.000.000,-/bulan. Keluarga Tn.A tidak memiliki

tabungan dan biaya berobat ke pelayanan kesehatan keluarga tidak

menyisihkan uang untuk itu keluarga jarang pergi ke pelayanan kesehatan.

Tetapi keluarga memiliki kartu BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial).

Keluarga Tn.A jarang melakukan rekreasi, penggunaan waktu

senggang keluarga Tn.A berkumpul bersama istri dan anaknya menonton

televisi atau berbincang-bincang dengan tetangga sekitar rumah.

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


29

Tahap perkembangan keluarga Tn.A saat ini adalah keluarga dengan

tahap perkembangan V keluarga dengan anak usia remaja yaitu dimulai

sejak anak berusia 13 tahun sampai 20 tahun dengan tugas perkembangan

memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab,

mempertahankan hubungan intim dalam keluarga, perubahan system peran

dan peraturan yang ada, serta mempertahankan komunikasi yang terbuka

antara orang tua dan anak untuk menghindari perdebatan, kecurigaan dan

permusuhan dalam keluarga. Tahap perkembangan keluarga Tn.A yang

belum terpenuhi adalah mempersiapkan biaya anaknya untuk pendidikan

selanjutnya.

Pada saat pengkajian Tn.A mengatakan memiliki riwayat penyakit

gastritis sejak 2 tahun yang lalu, Tn.A mengatakan penyakit gastritisnya

kambuh karena sering telat makan, Tn.A mengeluh nyeri bagian ulu hati,

merasa perut kembung dan mual, tekanan darah Tn.A 140/90 mMhg, Tn.A

mengatakan sakit kepala, pusing, rasa berat di tengkuk, Tn.A mengatakan

hipertensi disebabkan karena stress, obesitas, keturunan. Dan pada saat

pengkajian Ny.N mengatakan memiliki riwayat gout athritis sejak 1 tahun

yang lalu, Ny.N mengatakan nyeri pada sendi dan sulit digerakkan pada

saat bangun tidur saat dilakukan pemeriksaan didapatkan asam urat 7,5

mg/dl.

Tn.A sebelumnya sering mengkonsumsi makanan yang pedas-pedas,

gorengan, juga mengkonsumsi kopi hitam sehari 2-3 kali/hari dan sering

telat makan, jika gastritisnya kambuh Tn.A hanya meminum obat

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


30

diwarung saja seperti promag, antasida. Ny.N belum mampu mengambil

keputusan terkait masalah gout arthritis ditandai dengan apabila ada

masalah seperti nyeri pada sendi Ny.N hanya memberikan obat warung

saja, Ny.N tidak begitu memahami penyakit yang dideritanya. Tn.A

mengatakan bahwa hipertensi adalah tekanan darah tinggi >120/80 mmHg.

Tn.A mengatakan sakit kepala, pusing, rasa berat di tengkuk, Tn.A

mengatakan hipertensi disebabkan karena stress, obesitas, keturunan.

Keluarga mengatakan saat Tn. A sakit, keluarga tidak membawa ke

pelayanan kesehatan dan hanya memberikan obat warung.

Rumah yang ditempati Tn.A adalah kontrakan dengan luas bangunan

10m2 luas perkarangan 125m2, jenis rumah yang ditempati semi permanen

tidak ada halaman. Rumah terdiri dari satu lantai yaitu kamar mandi,

dapur, kamar tidur, pintu, dan jendela. Denah rumah selanjutnya dapat

dilihat pada lampiran 3.

Keluarga Tn.A mengatakan cara pengelolaan sampah rumah tangga

dikumpulkan di tempat sampah lalu jika sudah penuh diangkut oleh

petugas kebersihan tiga kali dalam seminggu. Sumber air yang digunakan

yaitu air PAM untuk keperluan mandi, BAB/BAK, mencuci pakaian dan

juga masak, sedangkan untuk minum sehari-hari keluarga menggunakan

air isi ulang.

Pembuangan air limbah keluarga di kamar mandi lalu dialirkan ke

selokan. Fasilitas kesehatan di wilayah RT 009 RW 010 adalah

puskesmas, klinik, dan praktek dokter. Tn.A mengatakan jika ada keluarga

yang sakit dibelikan obat warung jika belum kunjung sembuh baru dibawa

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


31

ke puskesmas atau klinik terdekat dengan jarak tidak jauh dari rumah dan

dapat ditempuh dengan sepeda motor atau kendaraan umum.

Karakteristik tetangga dan komunitas RT 009 RW 010, penduduk

disekitar rumah Tn.A merupakan tipe penduduk perkotaan kawasan padat

penduduk dengan rata-rata penduduk urban atau perpindahan dari desa ke

kota dengan rata-rata dengan tipe hunian terletak berdekatan satu sama

lain dan berjenis rumah permanen, semi permanen, sanitasi tidak tertata

rapi, jalan hanya cukup untuk berjalan kaki, atau kendaraan beroda dua.

Terdapat suku macam bangsa yaitu Betawi, Jawa, Sunda, Thionghoa.

Terdapat pula fasilitas yang ada di komunitas seperti warung makan,

warung sembako, rumah ibadah seperti mushola dan masjid, pasar.

Mobilitas geografis Keluarga Tn.A adalah penduduk baru desa

Semanan, Kalideres. Keluarga Tn. A menempati rumah kontrakan yang

dihuni sejak tahun 2019 saat ini sudah 2 tahun di tempati dan kondisi

tempat tinggal masih sama dengan kondisi rumah yang sekarang, tidak ada

perubahan dari segi bangunan.

Tn.A mengatakan hubungan dalam keluarga terjalin baik, di keluarga

Tn.A masih ada beberapa kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan

kebudayaan seperti selamatan, hajatan, rasulan dan lain-lain. Tn.A

biasanya berbincang-bincang dengan tetangga samping rumah. Keluarga

Tn.A terdiri dari Tn.A, Ny.N dan An.F mereka memiliki hubungan yang

sangat baik, keluarga saling mendukung satu sama lain, dan menjalin

keakraban dengan warga yang disekitarnya.

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


32

Pola komunikasi yang digunakan keluarga Tn.A adalah 2 arah dimana

jika ada masalah dalam keluarga keluarga Tn.A selalu diselesaikan

bersama-sama dengan istrinya Ny.N sehingga masalah dapat diselesaikan

dengan baik tanpa ada pertengkaran dalam keluarga Tn.A, Ny.N

mengatakan setiap ada masalah dalam keluarganya selalu diceritakan

kepada suaminya Tn.A namun keputusan selalu diputuskan oleh Tn.A

sebagai kepala keluarga, dimana sebelumnya keputusan itu

dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan anggota keluarga Tn.A

kemudian sebagai pengatur untuk anggaran keluarga dan pengeluaran

keuangan keluarga diatur oleh Ny.N.

Tn.A adalah seorang kepala keluarga dan sekaligus mencari nafkah

untuk keluarganya, Ny.N adalah seorang istri dan ibu rumah tangga yang

mengatur segala kebutuhan rumah tangga dan mengatur keuangan. Ny.N

mengatakan selalu memberikan perhatian untuk suaminya seperti

menyiapkan makan dan pakaian untuk suaminya. Tn.A menerapkan nilai-

nila ajaran syariat islam yang dianut keluarga dan berharap anggota

keluarga menjalankan nilai dan norma sesuai dengan ajaran yang dianut.

Keluarga memiliki kesesuaian nilai yang ada di komunitas yaitu

menghormati sesama walau berbeda agama dan budaya, dalam keluarga

Tn.A memiliki nilai dan norma dalam bersikap yaitu, sopan menghormati

yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda. Jika ada anggota

keluarga yang sakit maka akan dibawa ke puskesmas terdekat.

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


33

Keluarga Tn.A mengatakan saling menyayangi satu sama lain dan

saling mendukung atas anggota keluarga. Kasih sayang yang diberikan

keluarga secara tulus tanpa membeda-bedakan satu sama lain. Di dalam

anggota keluarga Tn.A sangat berespon bila ada anggota keluarga yang

sakit atau masalah kesehatan untuk langsung diputuskan. Didalam

keluarga Tn.A dan Ny.N terjalin kepercayaan yang kuat dan harmonis.

Ny.N mempunyai 1 orang anak yaitu An.F yang berusia 16 tahun dan

masih melanjutkan sekolah menengah pertama (SMP).

Keluarga Tn.A dan Ny.N dalam membesarkan anaknya dengan dasar

setiap perilaku yang baik, disiplin dan memberi cinta sesuai dengan

perkembangan anak. Kemudian bertanggungjawab dan berperan

membesarkan anak bersama-sama oleh Tn.A dan Ny.N tidak ada pengaruh

dari budaya lain.

Stressor jangka pendek Tn.A mengatakan bila asam lambungnya

kambuh, nyeri dibagian ulu hati, nyeri timbul secara secara bertahap,

merasa perut kembung dan mual sehingga menyebabkan Tn.A sulit

menjalankan aktivitasnya sehari-hari dan tidak bisa bekerja untuk mencari

nafkah. Kemudian stressor jangka panjang keluarga Tn.A mencari

informasi tentang keluhan yang dirasaakn dan bagaimana pencegahannya

sehingga keluhannya tidak muncul lagi. Kemampuan keluarga merespon

masalah jika ada masalah tentang kesehatan, anggota keluarga Tn.A

menanggulanginya dengan membelikan obat diwarung, jika tidak ada

perubahan anggota keluarga Tn.A membawa anggota keluarga ke

puskesmas atau klinik terdekat.

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


34

Strategi koping yang dilakukan keluarga Tn.A jika ada masalah selalu

dibicarakan bersama keluarga untuk dimusyawarahkan secara mufakat

agar tercapai keputusan bersama, startegi adaptasi disfungsional dari

pengkajian tidak didapatkan adanya cara-cara keluarga mengatasi masalah

secara maladaptif.

Pada pemeriksaan fisik Tn.A didapatkan data-data sebagai berikut:

tekanan darah 140/90 mMhg, suhu tubuh 36,2oC, nadi 84x/menit,

pernafasan 18x/menit, Ny.N didapatkan data-data sebagai berikut: tekanan

darah 100/60 mMhg, suhu tubuh 37oC, nadi 85x/menit, pernafasan

20x/menit, An.F didapatkan data-data sebagai berikut: tekanan darah

120/80 mMhg, suhu tubuh 37oC, nadi 85x/menit, pernafasan 20x/menit.

Kulit kepala bersih, telinga tidak ada kelainan dan tidak ada masalah

pendengaran, kedua mata simetris tidak ada masalah penglihatan,

konjungtiva merah muda, sklera anikterik, hudung normal tidak ada

masalah, mulut tidak ada lesi, leher klien tampak normal tidak ada

benjolan, dada tampak simetris suara napas bersih dan tidak ada

penggunaan otot bantu, abdomen teraba lunak, tidak ada distensi dan nyeri

tekan, kulit klien tampak kekuningan, bersih tidak ada luka,tangan dan

kaki tidak ada pembengkakan BB 60kg TB 170cm. Tn.A mengeluh sering

mual, sakit kepala, merasa kembung dan rasa tidak enak pada perutnya

juga tidak nafsu makan, pusing, rasa berat ditengkuk, Ny.N mengeluh

nyeri pada persendian kaki sulit digerakkan sehabis bangun tidur pada

tanggal 19 maret 2021 hasil asam urat 7,5 mg/dl. Kesimpulan keadaan

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


35

umum Tn.A terdapat masalah gastritis, Ny.N terdapat masalah gout

arthritis, Tn.A terdapat masalah hipertensi.

Keluarga Tn.A mengatakan merasa senang dengan kedatangan

mahasiswa Stikes RS Husada dan berharap dapat membantu masalah

kesehatan yang ada dikeluarga Tn.A dengan memberikan informasi

kesehatan tentang penyakit gastritis, gout arthritis dan hipertensi. Dari

pengkajian di atas didadapatkan masalah kesehatan pada keluarga Tn.A

khususnya Tn.A dengan gastritis, Ny.N dengan gout arthritis, Tn.A dengan

hipertensi.

Fungsi Keperawatan Kesehatan (Penjajakan II)

1. Gastritis

a. Kemampuan Keluarga Mengenal Masalah

Keluarga Tn.A sudah mampu mengenal masalah gastritis. Hal ini

dibuktikan saat dikaji Tn.A mengatakan gastritis adalah penyakit

yang terjadi karena pola makan yang tidak teratur, ketika ditanya

soal penyebab gastritis Tn.A mengatakan disebabkan karena telat

makan, tanda dan gejala yang dirasakan Tn.A nyeri dibagian ulu

hati, perut kembung dan merasa mual.

b. Kemampuan Keluarga Dalam Mengambil Keputusan

Keluarga Tn.A belum mampu mengambil keputusan terkait

masalah gastritis ditandai dengan akibat lanjut apabila gastritis

tidak segera diobati dapat menyebabkan perdarahan pada lambung.

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


36

c. Kemampuan Keluarga Dalam Merawat Anggota Keluarga

Keluarga Tn.A mengatakan kurang memiliki pengetahuan dalam

merawat anggota keluarga. Hal ini dibuktikan bahwa Tn.A belum

menerapkan pola makan yang baik, Tn.A masih suka makan-

makanan yang pedas, asam dan sering telat makan.

d. Kemampuan Keluarga Dalam Memodifikasi Lingkungan

Keluarga Tn.A belum mampu memelihara lingkungan mengenai

masalah gastritis. Hal ini dibuktikan bahwa keluarga Tn.A sudah

berusaha menciptakan suasana tenang dalam rumah dan keluarga

Tn.A mengatakan belum mengetahui cara memodifikasi

lingkungan khususnya Tn.A mengenai masalah gastritis hal ini

dibuktikan dengan keluarga Tn.A masih sering membeli makanan

diluar, masih mengonsumsi makanan pedas, asam dan sering

menunda makan.

e. Kemampuan Keluarga Dalam Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan

Keluarga Tn.A belum optimal dalam memanfaatkan fasilitas

kesehatan terkait masalah gastritis. Hal ini dibuktikan saat dikaji

Tn.A tidak pernah melakukan pemeriksaan kesehatan ke

Puskesmas jika Tn.A merasakan perutnya sakit hanya membeli

obat di warung saja.

2. Hipertensi

a. Kemampuan Keluarga Mengenal Masalah

Keluarga Tn.A mampu mengenal masalah kesehatan hipertensi,

ketika ditanya tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, cara

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


37

perawatan maupun pencegahan tn.A paham. Tn.A mengatakan

bahwa hipertensi adalah tekanan darah tinggi >120/80 mmHg.

Ketika ditanya apa saja penyebab hipertensi, Tn.A mengatakan

hipertensi disebabkan karena stress, obesitas, keturunan. Kemudian

saat ditanya tanda dan gejala hipertensi, keluarga Tn.A mengatakan

tanda dan gejalanya yaitu sakit kepala, pusing, rasa berat di

tengkuk.

b. Kemampuan Keluarga Dalam Mengambil Keputusan

Keluarga Tn.A belum mampu mengambil keputusan terkait

masalah hipertensi ditandai dengan akibat lanjut apabila hipertensi

tidak segera diobati dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke.

c. Kemampuan Keluarga Dalam Merawat Anggota Keluarga

Keluarga belum mampu merawat anggota keluarga yang sakit

khususnya Tn.A dengan masalah kesehatan hipertensi. Hal ini

dibuktikan saat dikaji Tn.A mengatakan masih suka makan yang

bersantan, merokok,minum kopi dan minuman bersoda.

d. Kemampuan Keluarga Dalam Memodifikasi Lingkungan

Keluarga sudah mampu memodifikasi lingkungan baik fisik,

psikologis ataupun social Ny.N selalu menjaga perasaan suaminya

agar tidak mudah stress.

e. Kemampuan Keluarga Dalam Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan

Keluarga Tn.A belum mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan

yang ada disekitar lingkungan rumahnya. Hal ini dibuktikan Tn.A

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


38

mengatakan belum pernah berobat ke puskesmas jika kepalanya

sering sakit.

3. Gout Arthritis

a. Kemampuan Keluarga Mengenal Masalah

Ny.N mengatakan dirinya menderita gout arthritis sejak 1 tahun

yang lalu. Ketika ditanya tentang pengertian, penyebab, dan tanda

dan gejala keluarga Ny.N tidak terlalu paham. Ketika ditanya soal

pengertian gout arthritis, keluarga Ny.N mengatakan gout arthritis

adalah penyakit persendian tulang. Ketika ditanya soal penyebab

gout arthritis Ny.N mengatakan karena pola makan yang tidak

teratur. Kemudian saat ditanya tanda dan gejala gout arthritis, Ny.N

mengatakan bahwa tanda dan gejala yang sering ia rasakan

dipersendian terasa sakit.

b. Kemampuan Keluarga Dalam Mengambil Keputusan

Keluarga Tn.A khususnya Ny.N belum mampu mengambil

keputusan terkait masalah gout asthritis hal ini dibuktikan pada saat

pengkajian komplikasi dari gout arthritis Ny.N belum dapat

mengetahui akibat lanjut apabila gout arthritis tidak segera

ditangani.

c. Kemampuan Keluarga Dalam Merawat Anggota Keluarga

Kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit

adalah belum mampu, hal ini dibuktikan dengan Ny.N masih suka

makan soto ayam, jeroan, sayuran hijau dan jarang minum air

putih.

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


39

d. Kemampuan Keluarga Dalam Memodifikasi Lingkungan

Keluarga Tn.A khususnya Ny.N belum mampu memodifikasi

lingkungan hal ini dibuktikan dengan keluarga Tn.A khususnya

Ny.N masih sering membeli makanan diluar dan tidak pernah

mengontrol makanan yang tinggi purin.

e. Kemampuan Keluarga Dalam Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan

Keluarga tidak memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan baik, hal

ini dibuktikan saat dikaji Ny.N mengatakan kakinya pegal-pegal

dan nyeri pada sendi hanya istirahat saja .

B. Diagnosa keperawatan

Analisa Data

Setelah dilakukan pengkajian keperawatan mulai dari penjajakan I dan

penjajakan II, maka data-data yang terkumpul lalu dianalisa untuk

menetukan masalah keperawatan yang muncul pada Tn.A analisa data

Tn.A dapat dilihat pada lampiran 4.

Penapisan masalah untuk setiap diagnosa dapat dilihat pada lampiran

5 dan 6. Dari hasil penapisan masalah didapatkan diagnosa

keperawatan scoring sebagai berikut.

1. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada keluarga Tn.A

khususnya Tn.A b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota

keluarga yang sakit skor 3 2/3

2. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif .d Ketidakmampuan

Keluarga Dalam Merawat Anggota Keluarga skor 3 1/2

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


40

3. Manajemen kesehatan diri tidak efektif Tn.A khususnya Ny. N

b.d ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah

kesehatan penyakit gout atritis skor 2 1/3

C. Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada keluarga Tn.A khususnya Tn.A

b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

Tujuan umum : setelah dilakukan 6x kunjungan rumah diharapkan

keluarga mampu memahami tentang gastritis khususnya pada Tn.A

Tujuan Khusus 1: setelah dilakukan kunjungan rumah dalam waktu 1 x

30 menit diharapkan keluarga mampu mengenal masalah gastritis,

menyebutkan penyebab gastritis, menyebutkan tanda dan gejala gastritis.

Kriteria: respon verbal

Standar: menyebutkan pengertian gastritis adalah peradangan pada

lambung, menyebutkan 4 dari 6 penyebab gastritis adalah infeksi bakteri,

penggunaan alkohol, pola makan tidak teratur, stress fisik, makanan pedas

atau asam dan minum kopi. Memberikan pujian atau usaha klien untuk

menjawab pertanyaan. Responnya Tn.A sangat senang atas penjelasan dari

perawat.

Perencanaan : Beri penjelasan pada keluarga tentang pengertian penyakit

gastritis, beri penjelasan pada keluarga tentang penyebab penyakit

gastritis, beri penjelasan pada keluarga tentang tanda dan gejala penyakit

gastritis, beri pujian atau reinforcement pada keluarga atas jawaban yang

tepat.

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


41

Implementasi pada tanggal 1 April 2021, Pukul 10.00 WIB.

Perawat melakukan kunjungan rumah Tn.A dengan menjelaskan maksud

dan tujuan kunjungan rumah. Membina hubungan saling percaya, keluarga

Tn.A dapat menerima dengan baik kehadiran perawat. Menjelaskan

maksud dan tujuan kunjungan rumah yaitu : Mendiskusikan dengan

keluarga mengenai pengertian, penyebab, tanda dan gejala penyakit

gastritis, Respon : Keluarga mendengarkan penjelasan perawat dengan

baik, menanyakan kembali tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala

gastritis.

Respon Verbal : Tn.A dapat menyebutkan pengertian, 3 dari 5 penyebab

penyakit gastritis dan menyebutkan 4 dari 8 tanda dan gejala gastritis,

memberikan pujian atas keberhasilan keluarga menjawab pertanyaan.

Evaluasi tanggal 1 April 2021

Subjektif: keluarga Tn.A menjawab salam, Tn.A dapat menyebutkan

pengertian, “gastritis adalah terjadinya peradangan pada lambung”, Tn.A

mengatakan “penyebab pada dirinya karena sering menunda makan, sering

makan makanan yang pedas, sering minum kopi 3-4x/hari, Tn.A

menyebutkan bahwa tanda dan gejala gastritis adalah ”mual, muntah, nyeri

pada ulu hati, tidak nafsu makan dan merasa pusing”, Tn.A mengatakan

akan makan dengan teratur dan mengurangi makan makanan yang pedas

dan asam agar tidak bertambah parah”. Objektif: Tn.A tampak

mendengarkan penjelasan yang diberikan, Tn.A kooperatif dan aktif saat

dijelaskan. Tn.A dapat mengidentifikasi penyebab gastritis yang

dialaminya.

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


42

Respon Verbal: Tn.A dapat menyebutkan pengertian, penyebab, tanda

dan gejala gastritis. Tn.A dapat mengidentifikasi masalah gastritis yang

dialaminya.

Tujuan : Keperawatan tercapai.

Perencanaan: Lanjutkan tindakan keperawatan selanjutnya TUK 2.

Tujuan khusus 2: Setelah dilakukan kunjungan rumah dalam waktu

1x30menit diharapkan keluarga mampu mengambil keputusan untuk

merawat keluarga yang menderita gastritis dengan cara: menyebutkan

akibat lanjut bila tidak diobati, mampu mengambil keputusan akibat dari

gastritis.

Kriteria: Respon verbal dan afektif

Standar: Menyebutkan 3 dari 3 akibat lanjut: perdarahan pada lambung,

kerusakan pada lambung, kanker lambung, keluarga mampu

mengungkapkan keinginannya untuk mengambil keputusan dalam

mengatasi gastritis dengan memeriksakan kesehatannya lebih lanjut.

Perencanaan: Jelaskan pada keluarga akibat lanjut apabila gastritis tidak

diobati, motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali akibat lanjut dari

gastritis yang tidak diobati, identifikasi kemampuan keluarga dalam

mengambil keputusan untuk mengatasi akibat lanjut dari gastritis, berikan

pujian atas usaha yang dilakukan oleh keluarga.

Implementasi tanggal 2 April 2021, pukul 09.00 WIB.

Menjelaskan pada keluarga akibat lanjut apabila gastritis tidak diobati.

Respon: Tn.A mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh perawat.

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


43

Memotivasi keluarga untuk menyebutkan akibat lanjut dari gastritis yang

tidak diobati.

Respon Verbal: Tn.A menyebutkan 3 dari 3 akibat lanjut dari gastritis

yaitu perdarahan pada lambung, kerusakan pada lambung, kanker

lambung. Mengidentifikasi kemampuan keluarga dalam mengambil

keputusan untuk mengatasi akibat dari gastritis.

Respon Afektif: Keluarga memutuskan untuk mengatasi akibat dari

gastritis dan akan merawat Tn.A sesuai dengan apa yang dijelaskan

perawat agar kondisi Tn.A tidak semakin parah. Memberikan pujian

positif atas keputusan untuk merawat anggota keluarga dengan gastritis.

Respon: Tn.A berkooperatif dan antusias selama diberikan penyuluhan.

Evaluasi tanggal 2 April 2021

Subjektif: Tn.A mengatakan akibat lanjut dari gastritis jika tidak segera

diobati dapat menyebabkan luka pada lapisan lambung dan kanker

lambung. Keluarga memutuskan untuk mengatasi akibat lanjut dari

gastritis dan akan merawat Tn.A sesuai apa yang sudah dijelaskan perawat

agar kondiasi Tn.A tidak semakin parah. Objektif: Tn.A tampak

mendengarkan penjelasan

dengan baik, Tn.A kooperatif dan aktif saat diskusi.

Respon Verbal: Tn.A dapat menyebutkan kembali akibat lanjut dari

gastritis bila tidak ditangani.

Respon Afektif: Keluarga memutuskan untuk mengatasi akibat dari

gastritis dan akan merawat Tn.A sesuai dengan apa yang dijelaskan

perawat agar kondisi Tn.A tidak semakin parah.

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


44

Tujuan : Keperawatan tercapai

Perencanaan: Lanjutkan tidakan keperawatan selanjutnya TUK3.

Tujuan khusus 3.1: Setelah dilakukan kunjungan rumah dalam waktu

1x30 menit diharapkan keluarga mampu merawat anggota keluarga

dengan mengubah pola hidup yang lebih baik dengan cara: mengatur pola

makan dengan diit lambung dengan teratur, mendemonstrasikan menu diit

untuk gastritis, dan cara penanganan obat tradisional dengan kunyit.

Kriteria: Respon verbal, afektif dan psikomotor.

Standar: Menyebutkan 3 dari 3 syarat pemberian diit lambung,

meredemonstrasikan diit gastritis dan cara penanganan obat tradisional

dengan kunyit. Diit lambung Tn.A beserta keluarga terlihat mampu

memilih makanan yang harus dihindari dan diperbolehkan untuk penderita

gastritis dan keluarga Tn.A mampu meredomenstrasikan obat tradisional

kunyit untuk penderita gastritis.

Perencanaan 12 April 2021: Diskusikan kembali dengan keluarga

tentang keinginan keluarga merawat anggota keluarga dengan gastritis,

motivasi dan evaluasi keluarga untuk menyebutkan kembali cara merawat

gastritis dengan pola diit lambung secara teratur. Jelaskan kepada keluarga

tentang pengertian, syarat, tujuan diit lambung, jelaskan cara menu diit

lambung yang baik untuk penderita gastritis, obat tradisional kunyit untuk

penderita gastritis, mendemonstrasikan cara penanganan obat tradisional

dengan kunyit, beri pujian atas usaha yang dilakukan keluarga.

Implementasi tanggal 12 April 2021

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


45

Mendiskusikan tentang cara merawat gastritis seperti pola makan diit

lambung, seperti: Pengertian, tujuan, syarat, menu-menu diit lambung,

cara penanganan obat tradisional kunyit.

Respon Verbal: Keluarga dapat menyebutkan pengertian, tujuan, syarat,

menu-menu diit lambung, cara penanganan obat tradisional kunyit.

Respon Afektif: Keluarga mau melakukan diit lambung.

Respon Psikomotor: Keluarga mampu mendemonstrasikan kembali cara

diit menu yang baik untuk gastritis, mendemonstrasikan penanganan obat

tradisional dengan kunyit. Memberikan pujian positif atas usaha yang

dilakukan oleh keluarga.

Evaluasi tanggal 12 April 2021

Subjektif: Tn.A mengatakan keinginannya untuk merawat gastritis dengan

cara menjaga pola makan yang baik sesuai diit lambung, Tn.A mengatakan

senang dan menjadi tahu setelah diberikan penyuluhan tentang cara

merawat gastritis serta mencoba menerapkannya. Objektif: Tn.A sangat

kooperatif dan aktif saat dijelaskan dan mendengarkan penjelasan perawat,

Respon Verbal : Tn.A dapat menyebutkan cara pengertian, tujuan, syarat,

menu-menu diit lambung, cara penanganan obat tradisional kunyit.

Respon Afektif: Keluarga mau melakukan diit lambung untuk Tn.A

dengan cara menjaga pola makan yang baik.

Respon Psikomotor: Keluarga mampu mendemonstrasikan kembali cara

diit menu yang baik untuk gastritis, mendemonstrasikan penanganan obat

tradisional dengan kunyit

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


46

Respon: Tn.A menjawab pertanyaan dari perawat. Mengobservasi

lingkungan rumah pada kunjungan dengan terencana. Mendiskusikan dan

beri motivasi pada keluarga tentang hal positif yang sudah dilakukan.

Memberikan pujian pada keluarga atas usaha jawaban keluarga. Respon:

Tn.A sangat berkooperatif dan antusias pada saat penyuluhan.

Tujuan : Keperawatan tercapai

Perencanaan : Lanjutkan tindakan keperawatan selankutnya TUK 3.2

TUK 3.2 : Melakukan kompres hangat

Kriteria: Respon verbal, afektif dan psikomotor.

Standar : Kompres adalah pemeliharaan suhu tubuh dengan

menggunakan cairan atau alat yang dapat menimbulkan hangat atau dingin

untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman dan mengurangi nyeri. Keluarga

mampu menyebutkan tujuan dari kompres hangat yaitu memperlancar

peredaran darah, memberikan rasa nyaman atau hangat dan mengurangi

nyeri. Alat dan bahan yang diperlukan yaitu baskom, waslap, air hangat.

Cara kompres hangat siapkan baskom yang sudah berisi air hangat,

siapkan handuk kecil atau waslap yang digunakan untuk mengompres,

basahi waslap atau handuk kecil tersebut setelah itu kompres ke area yang

terasa nyeri kurang lebih 3-5 menit, lakukan beberapa kali sampai nyeri

berkurang.

Perencanaan 13 April 2021: diskusikan kembali dengan keluarga tentang

keinginan keluarga merawat anggota keluarga dengan gastritis, motivasi

dan evaluasi keluarga untuk menyebutkan kembali cara merawat gastritis

dengan kompres hangat. Jelaskan kepada keluarga tentang pengertian,

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


47

tujuan, manfaat kompres hangat, mendemonstrasikan cara penanganan

kompres hangat, beri pujian atas usaha yang dilakukan keluarga.

Implementasi tanggal 13 April 2021

Mendiskusikan tentang cara merawat gastritis seperti kompres hangat,

seperti: Pengertian, tujuan, manfaat dan cara penanganan kompres hangat.

Respon: Tn.A mendengarkan dan memperhatikan.

Respon Verbal: Tn.A dapat menyebutkan cara pengertian, tujuan,

manfaat dan cara penanganan kompres hangat.

Respon Afektif: Keluarga mau melakukan keinginan untuk melakukan

kompres hangat.

Respon Psikomotor: Keluarga mampu mendemonstrasikan kembali cara

kompres hangat untuk gastritis dan memberikan pujian positif atas usaha

yang dilakukan oleh keluarga. Respon: Tn.A sangat senang dan dapat

diterapkan dalam kesehariannya.

Evaluasi tanggal 13 April 2021

Subjektif: Tn.A mengatakan keinginannya untuk merawat gastritis dengan

cara melakukan kompres hangat untuk mengurangi rasa nyeri, Tn.A

mengatakan senang dan menjadi tahu setelah diberikan penyuluhan

tentang cara merawat gastritis serta mencoba menerapkannya. Objektif:

Tn.A sangat kooperatif dan aktif saat dijelaskan dan mendengarkan

penjelasan perawat.

Respon Verbal: Tn.A dapat menyebutkan cara pengertian, tujuan,

manfaat dan cara penanganan kompres hangat.

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


48

Respon Afektif: Keluarga mau melakukan keinginan untuk melakukan

kompres hangat.

Respon Psikomotor: Keluarga mampu mendemonstrasikan kembali cara

kompres hangat untuk gastritis Respon: Tn.A menjawab pertanyaan dari

perawat. Mendiskusikan dan beri motivasi pada keluarga tentang hal

positif yang sudah dilakukan. Memberikan pujian pada keluarga atas usaha

jawaban keluarga. Respon: Tn.A sangat berkooperatif dan antusias pada

saat penyuluhan.

Tujuan : Keperawatan tercapai.

Perencanaan : Lanjutkan tindakan keperawatan selanjutnya TUK 3.3

TUK 3.3 : Melakukan terapi teknik relaksasi nafas dalam

Kriteria : Respon verbal, afektif dan psikomotor.

Standar : Menyebutkan cara teknik relaksasi nafas dalam,

meredemonstrasikan teknik relaksasi nafas dalam dan cara melakukan

teknik relaksasi nafas dalam. Teknik relaksasi nafas dalam Tn.A beserta

keluarga terlihat mampu melakukan teknik relaksasi nafas dalam untuk

mngurangi nyeri.

Perencanaan 14 April 2021: diskusikan kembali dengan keluarga tentang

keinginan keluarga merawat anggota keluarga dengan gastritis, motivasi

dan evaluasi keluarga untuk menyebutkan kembali cara merawat gastritis

dengan Teknik relaksasi nafas dalam. Jelaskan kepada keluarga tentang

pengertian, tujuan, manfaat relaksasi nafas dalam, mendemonstrasikan

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


49

cara penanganan relaksasi nafas dalam, beri pujian atas usaha yang

dilakukan keluarga.

Implementasi tanggal 14 April 2021

Mendiskusikan tentang cara merawat gastritis seperti teknik relaksasi

nafas dalam untuk mengurangi rasa nyeri, seperti: Pengertian, tujuan,

manfaat dan cara penanganan teknik relaksasi nafas dalam.

Respon Verbal: Tn.A dapat menyebutkan cara pengertian, tujuan,

manfaat dan cara melakukan teknik relaksasi nafas dalam. \

Respon Afektif: Keluarga mau melakukan teknik relaksasi nafas dalam

untuk mengurangi rasa nyeri.

Respon Psikomotor: Keluarga mampu mendemonstrasikan kembali

teknik relaksasi nafas dalam. Respon: Tn.A mendengarkan dan

memperhatikan. Mendemonstrasikan kembali cara teknik relaksasi nafas

dalam untuk gastritis dan memberikan pujian positif atas usaha yang

dilakukan oleh keluarga. Respon: Tn.A sangat senang dan dapat

diterapkan dalam kesehariannya.

Evaluasi tanggal 14 April 2021

Subjektif: Tn.A mengatakan keinginannya untuk merawat gastritis dengan

cara melakukan teknik relaksasi nafas dalam, Tn.A mengatakan senang

dan menjadi tahu setelah diberikan penyuluhan tentang cara merawat

gastritis serta mencoba menerapkannya. Objektif: Tn.A sangat kooperatif

dan aktif saat dijelaskan dan mendengarkan penjelasan perawat.

Respon Verbal: Tn.A dapat menyebutkan cara pengertian, tujuan,

manfaat dan cara melakukan teknik relaksasi nafas dalam.

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


50

Respon Afektif: Keluarga mau melakukan teknik relaksasi nafas dalam

untuk mengurangi rasa nyeri.

Respon Psikomotor: Keluarga mampu mendemonstrasikan kembali

teknik relaksasi nafas dalam.

Respon: Tn.A menjawab pertanyaan dari perawat. Mendiskusikan dan beri

motivasi pada keluarga tentang hal positif yang sudah dilakukan.

Memberikan pujian pada keluarga atas usaha jawaban keluarga. Respon:

Tn.A sangat berkooperatif dan antusias pada saat penyuluhan.

Tujuan : Keperawatan tercapai.

Perencanaan : Lanjutkan tindakan keperawatan selanjutnya TUK 4.

Tujuan khusus 4: Setelah dilakukan 1x30 menit keluarga mampu

memodifikasi lingkungan dengan cara menyebutkan cara-cara

memodifikasi lingkungan dengan cara menyebutkan memodifikasi

lingkungan yang sehat bagi keluarga Tn.A khususnya Tn.A dengan

gastritis.

Kriteria : respon verbal, afektif dan psikomotor.

Standar: Keluarga mampu memodifikasi lingkungan dengan

menyebutkan cara-cara memodifikasi lingkungan dan melakukan

modifikasi yang tepat bagi Tn.A dengan gastritis seperti cara mengelola

makanan yang ditumis, dikukus, direbus dan tidak menggoreng dengan

minyak berlebih. Keluarga mengungkapkan keinginannya untuk merubah

cara memasak dengan direbus, ditumis, dikukus dan tidak menggoreng

minyak berlebih.

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


51

Perencanaan tanggal 15 April 2021: Memberikan pendidikan kesehatan

mengenai memodifikasi lingkungan dengan cara menjelaskan lingkungan

yang nyaman bagi Tn.A dengan gastritis, observasi lingkungan rumah

pada saat kunjungan rumah dengan terencana. Diskusikan dan motivasi

keluarga untuk menciptakan lingkungan yang nyaman. Beri pujian positif

atas usaha yang dilakukan keluarga.

Implementasi tanggal 15 April 2021:

Memberikan pendidikan kesehatan mengenai memodifikasi lingkungan

dengan menjelaskan lingkungan yang sehat dan nyaman bagi Tn.A.

Respon : Keluarga mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh perawat.

Evaluasi keluarga untuk mengulangi penjelasan lingkungan yang baik dan

sehat bagi Tn.A dengan gastritis seperti cara mengelola makanan yang

ditumis, dikukus, direbus dan tidak menggoreng dengan minyak berlebih.

Respon Verbal: keluarga mampu menyebutkan kembali cara

memodifikasi lingkungan dengan menjelaskan lingkungan yang sehat dan

nyaman.

Respon Afektif: keluarga mau melakukan keinginan untuk memodifikasi

lingkungan yang sehat dan baik.

Respon Psikomotor : keluarga mampu mendemonstrasikan cara

memodifikasi lingkungan yang sehat dan baik dengan cara mengelola

makanan yang ditumis, dikukus, direbus dan tidak menggoreng dengan

minyak berlebih. Respon : Tn.A menjawab pertanyaan dari perawat.

Mengobservasi lingkungan rumah pada kunjungan dengan terencana.

Mendiskusikan dan beri motivasi pada keluarga tentang hal positif yang

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


52

sudah dilakukan. Memberikan pujian pada keluarga atas usaha jawaban

keluarga. Respon : Tn.A sangat berkooperatif dan antusias pada

penyuluhan.

Evaluasi tanggal 15 April 2021

Subjektif : Tn.A mengatakan akan berusaha untuk menjaga dan

menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Objektif : Keluarga

kooperatif saat diskusi.

Respon Verbal: keluarga mampu menyebutkan kembali cara

memodifikasi lingkungan dengan menjelaskan lingkungan yang sehat dan

nyaman.

Respon Afektif: keluarga mau melakukan keinginan untuk memodifikasi

lingkungan yang sehat dan baik.

Respon Psikomotor : keluarga mampu mendemonstrasikan cara

memodifikasi lingkungan yang sehat dan baik dengan cara mengelola

makanan yang ditumis, dikukus, direbus dan tidak menggoreng dengan

minyak berlebih.

Tujuan : keperawatan tercapai.

Perencanaan : Lanjutkan tindakan keperawatan selanjutnya TUK 5

Tujuan khusus 5: setelah dilakukan kunjungan rumah dalam waktu 1x30

menit diharapkan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan

dengan cara menyebutkan manfaat kunjungan kefasilitas kesehatan dan

memanfaatkan pelayanan kesehatan dalam merawat penyakit gastritis.

Kriteria : respon verbal, afektif dan psikomotor.

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


53

Standar : manfaat kunjungan fasilitas kesehatan adalah mendapatkan

pelayanan kesehatan pengobatan gastritis dan mendapat pendidikan

kesehatan tentang gastritis. Manfaat mempunyai kartu sehat/BPJS adalah

keluarga mendapat pelayanan kesehatan secara gratis. Keluarga membawa

anggota keluarga dengan gastritis apabila kondisi: mual muntah, sakit

kepala, lemas dan kondisi bertambah parah.

Perencanaan : informasikan tempat pelayanan kesehatan memanfaatkan

fasilitas kesehatan. Motivasi keluarga untuk membawa Tn.A apabila

kondisi tidak dapat ditangani dirumah. Informasikan kepada keluarga

untuk memanfaatkan kartu sehat/BPJS yang telah dimiliki. Berikan pujian

positif untuk hal yang dicapai keluarga.

Pelaksanaan tanggal 15 April 2021

Menginformasikan tempat pelayanan. Respon : keluarga dapat

memperhatikan dan mendengarkan penjelasan yang diberikan perawat.

Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali tentang manfaat

fasilitas kesehatan seperti puskesmas, klinik dan rumah sakit. Memberikan

pujian positif untuk hasil yang dicapai keluarga.

Respon verbal : keluarga dapat menyebutkan kembali manfaat fasilitas

pelayanan kesehatan. Mengantar Tn.A untuk melakukan kunjungan ke

puskesmas dengan diantar perawat untuk memeriksa kondisinya. Motivasi

keluarga agar mau memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan.

Respon afektif dan psikomotor : keluarga mengemukakan kemauannya

untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan. Respon : keluarga

sangat senang. Motivasi keluarga untuk membawa Tn.A apabila


Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada
54

kondisinya tidak dapat ditangani di rumah. Menganjurkan keluarga untuk

memanfaatkan kartu sehat/BPJS yang telah dimiliki. Berikan pujian positif

untuk hal yang dicapai keluarga.

Evaluasi tanggal 15 April 2021

Subjektif : keluarga mengatakan akan memanfaatkan fasilitas kesehatan

dan tetap mengontrol kondisi Tn.A. Objektif : keluarga kooperatif saat

diskusi.Respon verbal : keluarga dapat menyebutkan kembali manfaat

fasilitas pelayanan kesehatan. Mengantar Tn.A untuk melakukan

kunjungan ke puskesmas dengan diantar perawat untuk memeriksa

kondisinya. Motivasi keluarga agar mau memanfaatkan fasilitas pelayanan

kesehatan.Respon afektif dan psikomotor : keluarga mengemukakan

kemauannya untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan.

Tujuan : Keperawatan tercapai. Perencanaan : ingatkan kembali pada

keluarga agar selalu memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk mengontrol

keadaan Tn.A.

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


BAB IV
PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis akan membahas tentang teori dan kasus

keluarga Tn.A khususnya Tn.A dengan masalah gastritis di RT 009 RW

010 Kelurahan Semanan Kecamatan Kalideres Jakarta Barat, yang

dilaksanakan pada tanggal . Adapun pembahasan ini meliputi pengkajian,

diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi.

A. Pengkajian

Dalam melakukan asuhan keperawatan keluarga pada tahap ini,

penulis berusaha untuk membina hubungan saling percaya terhadap

keluarga klien hingga terjalin keakraban dan kedekatan antara satu sama

lain sehingga penulis dengan mudah memahami apa yang klien dan

keluarga butuhkan.

Dalam pengkajian yang dilakukan oleh penulis, Kowalak, Welsh &

and Mayer, (2011) menjelaskan gastritis atau maag berasal dari bahasa

Yunani, yaitu gastro yang berarti perut atau lambung dan itis yang berarti

inflamasi atau peradangan. Gastritis adalah proses inflamasi atau

peradangan lapisan mukosa dan submukosa lambung yang bersifat akut,

kronis, difus, atau lokal dan secara histopatologi terdapat infiltrasi sel

radang. faktor-faktor yang menyebabkan gastritis antara lain pola makan,


53 Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada
54

alkohol, kopi dan rokok, terjadinya gastritis dapat disebabkan oleh pola

makan yang tidak baik dan tidak teratur sehingga lambung menjadi sensitif

bila asam lambung meningkat. Beberapa jenis makanan yang dapat

menyebabkan gastritis yaitu makanan bergas (sawi, kol, kedondong)

makanan yang bersantan, makanan yang pedas, asam dan lain-lain.

Mengonsumsi makanan pedas secara berlebihan akan merangsang sistem

pencernaan terutama lambung dan usus untuk berkontraksi (Suparyanto,

2012).

Saat pengkajian ditemukan bahwa penyebab dari gastritis yang

dialami oleh klien adalah pola makan klien yang tidak teratur, klien yang

senang dengan makan-makanan yang berkuah/pedas, gemar

mengkonsumsi kopi 3-4 bungkus sehari dan sering menunda makan.

Ada kesenjangan dalam pengkajian antara teori dan kasus yang

ditemukan pada Tn.A. Hal ini ditemukan pada Tn.A apabila gastritis

sedang kambuh tanda dan gejalanya seperti mual, tidak nafsu makan,

nyeri lambung dan badan terasa lemas. Sedangkan teori menurut Black

dan Hawks (2014) menjelaskan tanda dan gejala gastritis seperti mual,

muntah, tidak nafsu makan dan nyeri epigastrium. Hal ini disimpulkan

adanya kesenjangan antara teori dan kasus karena pada pengkajian Tn.A

tanda dan gejala gastritis tidak ditemukan adanya muntah.

Faktor pendukung yang terdapat pada keluarga yaitu keluarga Tn.A

sangat kooperatif saat diberikan penyuluhan maupun saat dikaji. Pada saat

pemeriksaan, keluarga tampak antusias dan terlihat membantu penulis

dengan sukarela memberikan informasi yang dibutuhkan penulis. Selain

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


55

itu keluarga juga mempunyai keinginan keras untuk hidup sehat, sehingga

keluarga sangat membutuhkan informasi lebih lanjut soal gastritis yang

diderita oleh Tn.A.

B. Diagnosa Keperawatan

Andarmoyo (2012) menjelaskan diagnosa keperawatan keluarga

dirumuskan berdasarkan data yang didapat pada pengkajian. Dikenal

tipologi dari diagnosa keperawatan, yaitu : actual (terjadi defisit/gangguan

kesehatan) : merupakan hasil dari pengkajian yang didapatkan dari data

mengenai tanda dan gejala dari gangguan kesehatan, resiko (ancaman

kesehatan) : sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi

gangguan, potensial (keadaan sejahtera “wellness” ) : suatu keadaan

dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan keluarga

dapat di tingkatkan.

Bailon dan Magloya (2009 dalam Andarmoyo 2012) menentukan

prioritas masalah dengan menghitung skala prioritas yaitu skor dibagi

angka tertinggi dan dikalikan dengan bobot, berdasarkan bobot sifat

masalah 1, kemungkinan masalah dapat di ubah 2, potensi masalah untuk

dicegah 1 dan menonjolnya masalah 1. Kriteria sifat masalah : actual 3,

resiko 2 dan keadaan sejahtera 1, kemungkinan masalah dapat diubah :

mudah 2, sebagian 1 dan tidak dapat 0, potensi masalah untuk dicegah :

tinggi 3 sedang 2 dan rendah 1, menonjolnya masalah : masalah berat

harus segera ditangani 2, ada masalah tetapi tidak perlu ditangani 1 dan

masalah tidak dirasakan.

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


56

Diagnosa kesehatan keluarga mengacu pada lima tugas keluarga,

yaitu ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah,

ketidakmampuan keluarga dalam mengambil keputusan, ketidakmampuan

keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit, ketidakmampuan

keluarga dalam memodifikasi lingkungan, ketidakmampuan keluarga

dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan. Setelah dilakukan skoring

sesuai dengan analisa yang didapat penulis menemukan bahwa keluarga

belum mengenal masalah gastritis baik dari pengertian, penyebab, tanda

dan gejala, komplikasi dan cara perawatannya.

Nuari (2015) menjelaskan diagnosa yang mengacu pada penyakit

gastritis terdapat beberapa diantaranya nyeri akut, kecemasan/ansietas,

resiko tinggi syok hipovolemi dan ketidakefetifan pemeliharaan kesehatan.

Pada Tn.A hanya ditemukan satu diagnosa yaitu ketidakefektifan

pemeliharaan kesehatan hal ini menunjukkan kurang pengetahuan tentang

gastritis, perilaku yang kurang sehat seperti makan-makanan yang pedas

dan mengandung gas.

Menggunakan proses skoring penulis menemukan diagnosa

keperawatan keluarga sesuai dengan SDKI (Standar Diagnosa

Keperawatan Indonesia) yang menjadi prioritas yaitu ketidakefektifan

pemeliharaan kesehatan dikeluarga Tn.A khususnya Tn.A dengan batasan

karakteristik kurang perilaku adaptif terhadap perubahan itu, kurang

pengetahuan tentang praktik dasar kesehatan, kurang perilaku mencari

bantuan kesehatan, kurang menunjukkan minat perilaku sehat,

ketidakmampuan bertanggung jawab untuk memenuhi praktik kesehatan

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


57

dasar. Sedangkan yang ditemukan pada Tn.A yaitu Tn.A memiliki gaya

hidup yang kurang baik hal ini dibuktikan Tn.A gemar mengonsumsi

makanan yang pedas, mengonsumsi kopi hitam 2-3bungkus/hari, dan Tn.A

mengatakan ingin mengatasi penyakitnya.

Tujuan diangkatnya diagnosa ini adalah untuk mengubah pola

makan Tn.A agar menghindari hal-hal yang dapat memicu gastritis seperti

mengonsumsi makanan yang pedas, mengonsumsi kafein yang berlebihan,

mengonsumsi makanan yang bertekstur keras dan suhu yang terlalu tinggi

yang akan menyebabkan iritasi pada lambung dan akan menyebabkan

akibat lambung seperti perdarahan pada lambung, anemia dan kanker

lambung. Faktor pendukung yang penulis alami yaitu adanya motivasi dari

keluarga mengontrol pola makan dan bekerjasama untuk merubah gaya

hidup Tn.A. Penulis tidak menemukan faktor hambatan sedangkan faktor

pendukung untuk mengatasi masalah ini adalah keluarga mau menerima

saran dan masukkan dari penulis.

C. Perencanaan Keperawatan

Pada tahap perencanaan keperawatan, penulis membuat rencana

sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan yaitu berfokus

pada lima tugas keluarga. Dalam kasus ini, penulis menekankan pada

ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan gastritis

pada Tn.A. Keluarga hanya tahu gastritis itu adalah asam lambung yang

meningkat, selebihnya keluarga kurang mengerti tentang gastritis itu

sendiri. Apabila keluarga tidak mengerti gastritis secara menyeluruh maka

akan terjadi komplikasi yang tidak diinginkan seperti perdarahan pada

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


58

lambung, anemia, dan kanker lambung. Dengan mengertinya keluarga

tentang gastritis diharapkan keluarga mampu mencegah kekambuhan

gastritis dengan memberikan diit yang tepat pada klien.

Perencanaan keperawatan ini berfokus dalam kapasitasnya untuk

menolong diri sendiri, memanfaatkan sumber pendukung dan fasilitas

kesehatan, sesuai dengan prioritas masalah pada Tn.A yaitu Pemeliharaan

kesehatan tidak efektif pada keluarga Tn.A khususnya Tn.A b.d

ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

Perencanaan keperawatan pemeliharaan kesehatan tidak efektif yaitu

mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan

motivasi perilaku hidup bersih dan sehat, menjelaskan faktor risiko yang

dapat mempengaruhi kesehatan, mengajarkan perilaku hidup bersih dan

sehat, mengajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan

perilaku hidup bersih dan sehat. Oleh karena itu intervensi yang dilakukan

penulis adalah memberikan penyuluhan atau informasi mengenai gastritis,

dari pengetahuan hingga cara perawatan gastritis. Hal tersebut sesuai

dengan teori yang telah dibahas di BAB sebelumnya, dengan adanya

informasi yang cukup diharapkan keluarga mampu melakukan perawatan

dengan baik pada klien dengan gastritis.

Penulis tidak menemukan hambatan saat melakukan perencanaan

keperawatan pada klien dengan gastritis. Sedangkan faktor pendukung

keberhasilan perencanaan dikarenakan sikap kooperatif yang ditunjukkan

klien dengan memberikan data nyata pada penulis.

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


59

D. Pelaksanaan

Pada tahap implementasi keperawatan yang dilakukan selama 3 hari

sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan membuat kontrak dengan

keluarga yaitu tanggal 13-15 April 2021 dimulai dari pukul 09.00-10.00

WIB. Beberapa tindakan yang telah dilaksanakan mengacu pada

perencanaan yang telah disusun. Tindakan yang dilakukan yaitu

melakukan kontrak waktu untuk kunjungan rumah mendiskusikan tentang

pengertian gastritis, tanda dan gejala, penyebab, komplikasi dan perawatan

gastritis.

Pada tanggal 1 April 2021, Pukul 10.00 WIB. Perawat melakukan

kunjungan rumah Tn.A dengan menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan

rumah. Membina hubungan saling percaya, keluarga Tn.A dapat menerima

dengan baik kehadiran perawat. Menjelaskan maksud dan tujuan

kunjungan rumah yaitu : Mendiskusikan dengan keluarga mengenai

pengertian, penyebab, tanda dan gejala penyakit gastritis, Respon :

Keluarga mendengarkan penjelasan perawat dengan baik, menanyakan

kembali tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala gastritis, Respon

Verbal : Tn.A dapat menyebutkan pengertian, 3 dari 5 penyebab penyakit

gastritis dan menyebutkan 4 dari 8 tanda dan gejala gastritis, memberikan

pujian atas keberhasilan keluarga menjawab pertanyaan dengan baik.

Implementasi tanggal 2 April 2021, pukul 09.00 WIB. Menjelaskan pada

keluarga akibat lanjut apabila gastritis tidak diobati. Respon: Tn.A

mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh perawat. Memotivasi

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


60

keluarga untuk menyebutkan akibat lanjut dari gastritis yang tidak diobati.

Respon Verbal: Tn.A menyebutkan 3 dari 3 akibat lanjut dari gastritis

yaitu perdarahan pada lambung, kerusakan pada lambung, kanker

lambung. Mengidentifikasi kemampuan keluarga dalam mengambil

keputusan untuk mengatasi akibat dari gastritis. Respon Afektif: keluarga

memutuskan untuk mengatasi akibat dari gastritis dan akan merawat Tn.A

sesuai dengan apa yang dijelaskan perawat agar kondisi Tn.A tidak

semakin parah. Memberikan pujian positif atas keputusan untuk merawat

anggota keluarga dengan gastritis. Respon: Tn.A berkooperatif dan

antusias selama diberikan penyuluhan. Implementasi tanggal 12 April

2021. Mendiskusikan tentang cara merawat gastritis seperti pola makan

diit lambung, seperti: Pengertian, tujuan, syarat, menu-menu diit lambung,

cara penanganan obat tradisional kunyit. Respon Verbal: Keluarga dapat

menyebutkan pengertian, tujuan, syarat, menu-menu diit lambung, cara

penanganan obat tradisional kunyit. Respon Afektif: Keluarga mau

melakukan diit lambung. Respon Psikomotor: Keluarga mampu

mendemonstrasikan kembali cara diit menu yang baik untuk gastritis,

mendemonstrasikan penanganan obat tradisional dengan kunyit.

Memberikan pujian positif atas usaha yang dilakukan oleh keluarga.

Implementasi tanggal 13 April 2021. Mendiskusikan tentang cara merawat

gastritis seperti kompres hangat, seperti: Pengertian, tujuan, manfaat dan

cara penanganan kompres hangat. Respon: Tn.A mendengarkan dan

memperhatikan. Respon Verbal: Tn.A dapat menyebutkan cara pengertian,

tujuan, manfaat dan cara penanganan kompres hangat. Respon Afektif:

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


61

Keluarga mau melakukan keinginan untuk melakukan kompres hangat.

Respon Psikomotor: Keluarga mampu mendemonstrasikan kembali cara

kompres hangat untuk gastritis dan memberikan pujian positif atas usaha

yang dilakukan oleh keluarga. Respon: Tn.A sangat senang dan dapat

diterapkan dalam kesehariannya. Implementasi tanggal 14 April 2021.

Mendiskusikan tentang cara merawat gastritis seperti teknik relaksasi

nafas dalam untuk mengurangi rasa nyeri, seperti: Pengertian, tujuan,

manfaat dan cara penanganan teknik relaksasi nafas dalam. Respon

Verbal: Tn.A dapat menyebutkan cara pengertian, tujuan, manfaat dan

cara melakukan teknik relaksasi nafas dalam. Respon Afektif: Keluarga

mau melakukan teknik relaksasi nafas dalam untuk mengurangi rasa nyeri.

Respon Psikomotor: Keluarga mampu mendemonstrasikan kembali teknik

relaksasi nafas dalam. Respon: Tn.A mendengarkan dan memperhatikan.

Mendemonstrasikan kembali cara teknik relaksasi nafas dalam untuk

gastritis dan memberikan pujian positif atas usaha yang dilakukan oleh

keluarga. Respon: Tn.A sangat senang dan dapat diterapkan dalam

kesehariannya. Implementasi tanggal 15 April 2021: Memberikan

pendidikan kesehatan mengenai memodifikasi lingkungan dengan

menjelaskan lingkungan yang sehat dan nyaman bagi Tn.A. Respon :

Keluarga mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh perawat. Evaluasi

keluarga untuk mengulangi penjelasan lingkungan yang baik dan sehat

bagi Tn.A dengan gastritis seperti cara mengelola makanan yang ditumis,

dikukus, direbus dan tidak menggoreng dengan minyak berlebih. Respon

Verbal: keluarga mampu menyebutkan kembali cara memodifikasi

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


62

lingkungan dengan menjelaskan lingkungan yang sehat dan nyaman,

Respon Afektif: keluarga mau melakukan keinginan untuk memodifikasi

lingkungan yang sehat dan baik, Respon Psikomotor : keluarga mampu

mendemonstrasikan cara memodifikasi lingkungan yang sehat dan baik

dengan cara mengelola makanan yang ditumis, dikukus, direbus dan tidak

menggoreng dengan minyak berlebih. Respon : Tn.A menjawab

pertanyaan dari perawat. Mengobservasi lingkungan rumah pada

kunjungan dengan terencana. Mendiskusikan dan beri motivasi pada

keluarga tentang hal positif yang sudah dilakukan. Memberikan pujian

pada keluarga atas usaha jawaban keluarga. Respon : Tn.A sangat

berkooperatif dan antusias pada penyuluhan. Pelaksanaan tanggal 15 April

2021. Menginformasikan tempat pelayanan. Respon : keluarga dapat

memperhatikan dan mendengarkan penjelasan yang diberikan perawat.

Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali tentang manfaat

fasilitas kesehatan seperti puskesmas, klinik dan rumah sakit. Memberikan

pujian positif untuk hasil yang dicapai keluarga. Respon verbal : keluarga

dapat menyebutkan kembali manfaat fasilitas pelayanan kesehatan.

Mengantar Tn.A untuk melakukan kunjungan ke puskesmas dengan

diantar perawat untuk memeriksa kondisinya. Motivasi keluarga agar mau

memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan. Respon afektif dan

psikomotor : keluarga mengemukakan kemauannya untuk memanfaatkan

fasilitas pelayanan kesehatan. Respon : keluarga sangat senang. Motivasi

keluarga untuk membawa Tn.A apabila kondisinya tidak dapat ditangani

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


63

di rumah. Menganjurkan keluarga untuk memanfaatkan kartu sehat/BPJS

yang telah dimiliki. Berikan pujian positif untuk hal yang dicapai keluarga.

Dalam melakukan tindakan penulis tidak mengalami hambatan.

Sedangkan faktor pendukung yang ada yaitu motivasi dan partisipasi dari

anggota keluarga yang hadir saat penyuluhan. Saat penyuluhan

berlangsung keluarga terlihat kooperatif, terdapat umpan balik pertanyaan

yang diajukan klien dan keluarga yang menandakan bahwa klien dan

keluarga memperhatikan apa yang sedang dilakukan oleh penulis.

E. Evaluasi

Tahap evaluasi merupakan tahap penilaian terhadap tujuan yang

telah ditetapkan. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil dari

implementasi yang dilakukan meliputi proses dan evaluasi hasil dari lima

tugas keluarga yang telah dilaksanakan oleh keluarga Tn.A khususnya

Tn.A dengan masalah kesehatan gastritis. Hasil yang didapatkan yaitu

keluarga mengenal gastritis dan memahami apa saja yang seharusnya

dilakukan agsr gastritis tidak kambuh.

Evaluasi keperawatan dilakikan setelah tindakan keperawatan

selama 7 kali kunjungan rumah dengan menggunakan evaluasi proses dan

evaluasi hasil. Didapatkan hasil bahwa TUK1, TUK2, TUK3, TUK4, dan

TUK5 telah tercapai, Evaluasi tanggal 1 April 2021. Subjektif: keluarga

Tn.A menjawab salam, Tn.A dapat menyebutkan pengertian, “gastritis

adalah terjadinya peradangan pada lambung”, Tn.A mengatakan

“penyebab pada dirinya karena sering menunda makan, sering makan

makanan yang pedas, sering minum kopi 3-4x/hari, Tn.A menyebutkan

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


64

bahwa tanda dan gejala gastritis adalah ”mual, muntah, nyeri pada ulu hati,

tidak nafsu makan dan merasa pusing”, Tn.A mengatakan akan makan

dengan teratur dan mengurangi makan makanan yang pedas dan asam agar

tidak bertambah parah”. Objektif: Tn.A tampak mendengarkan penjelasan

yang diberikan, Tn.A kooperatif dan aktif saat dijelaskan. Tn.A dapat

mengidentifikasi penyebab gastritis yang dialaminya. Respon Verbal:

Tn.A dapat menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala gastritis.

Tn.A dapat mengidentifikasi masalah gastritis yang dialaminya. Tujuan

keperawatan tercapai. Perencanaan: lanjutkan tindakan keperawatan

selanjutnya TUK 2. Evaluasi tanggal 2 April 2021. Subjektif: Tn.A

mengatakan akibat lanjut dari gastritis jika tidak segera diobati dapat

menyebabkan luka pada lapisan lambung dan kanker lambung. Keluarga

memutuskan untuk mengatasi akibat lanjut dari gastritis dan akan merawat

Tn.A sesuai apa yang sudah dijelaskan perawat agar kondiasi Tn.A tidak

semakin parah. Objektif: Tn.A tampak mendengarkan penjelasan dengan

baik, Tn.A kooperatif dan aktif saat diskusi. Respon Verbal: Tn.A dapat

menyebutkan kembali akibat lanjut dari gastritis bila tidak ditangani.

Respon Afektif: keluarga memutuskan untuk mengatasi akibat dari

gastritis dan akan merawat Tn.A sesuai dengan apa yang dijelaskan

perawat agar kondisi Tn.A tidak semakin parah. Perencanaan: lanjutkan

tidakan keperawatan selanjutnya TUK3. Evaluasi tanggal 12 April 2021.

Subjektif: Tn.A mengatakan keinginannya untuk merawat gastritis dengan

cara menjaga pola makan yang baik sesuai diit lambung, Tn.A mengatakan

senang dan menjadi tahu setelah diberikan penyuluhan tentang cara

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


65

merawat gastritis serta mencoba menerapkannya. Objektif: Tn.A sangat

kooperatif dan aktif saat dijelaskan dan mendengarkan penjelasan perawat,

Respon Verbal : Tn.A dapat menyebutkan cara pengertian, tujuan, syarat,

menu-menu diit lambung, cara penanganan obat tradisional kunyit. Respon

Afektif: Keluarga mau melakukan diit lambung untuk Tn.A dengan cara

menjaga pola makan yang baik. Respon Psikomotor: Keluarga mampu

mendemonstrasikan kembali cara diit menu yang baik untuk gastritis,

mendemonstrasikan penanganan obat tradisional dengan kunyit. Respon:

Tn.A menjawab pertanyaan dari perawat. Mengobservasi lingkungan

rumah pada kunjungan dengan terencana. Mendiskusikan dan beri

motivasi pada keluarga tentang hal positif yang sudah dilakukan.

Memberikan pujian pada keluarga atas usaha jawaban keluarga. Respon:

Tn.A sangat berkooperatif dan antusias pada saat penyuluhan. Evaluasi

tanggal 13 April 2021. Subjektif: Tn.A mengatakan keinginannya untuk

merawat gastritis dengan cara melakukan kompres hangat untuk

mengurangi rasa nyeri, Tn.A mengatakan senang dan menjadi tahu setelah

diberikan penyuluhan tentang cara merawat gastritis serta mencoba

menerapkannya. Objektif: Tn.A sangat kooperatif dan aktif saat dijelaskan

dan mendengarkan penjelasan perawat, Respon Verbal: Tn.A dapat

menyebutkan cara pengertian, tujuan, manfaat dan cara penanganan

kompres hangat. Respon Afektif: Keluarga mau melakukan keinginan

untuk melakukan kompres hangat. Respon Psikomotor: Keluarga mampu

mendemonstrasikan kembali cara kompres hangat untuk gastritis Respon:

Tn.A menjawab pertanyaan dari perawat. Mendiskusikan dan beri

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


66

motivasi pada keluarga tentang hal positif yang sudah dilakukan.

Memberikan pujian pada keluarga atas usaha jawaban keluarga. Respon:

Tn.A sangat berkooperatif dan antusias pada saat penyuluhan. Evaluasi

tanggal 14 April 2021. Subjektif: Tn.A mengatakan keinginannya untuk

merawat gastritis dengan cara melakukan teknik relaksasi nafas dalam,

Tn.A mengatakan senang dan menjadi tahu setelah diberikan penyuluhan

tentang cara merawat gastritis serta mencoba menerapkannya. Objektif:

Tn.A sangat kooperatif dan aktif saat dijelaskan dan mendengarkan

penjelasan perawat, Respon Verbal: Tn.A dapat menyebutkan cara

pengertian, tujuan, manfaat dan cara melakukan teknik relaksasi nafas

dalam. Respon Afektif: Keluarga mau melakukan teknik relaksasi nafas

dalam untuk mengurangi rasa nyeri. Respon Psikomotor: Keluarga mampu

mendemonstrasikan kembali teknik relaksasi nafas dalam. Respon: Tn.A

menjawab pertanyaan dari perawat. Mendiskusikan dan beri motivasi pada

keluarga tentang hal positif yang sudah dilakukan. Memberikan pujian

pada keluarga atas usaha jawaban keluarga. Respon: Tn.A sangat

berkooperatif dan antusias pada saat penyuluhan. Evaluasi tanggal 15

April 2021. Subjektif : Tn.A mengatakan akan berusaha untuk menjaga

dan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Objektif : Keluarga

kooperatif saat diskusi. Respon Verbal: keluarga mampu menyebutkan

kembali cara memodifikasi lingkungan dengan menjelaskan lingkungan

yang sehat dan nyaman, Respon Afektif: keluarga mau melakukan

keinginan untuk memodifikasi lingkungan yang sehat dan baik, Respon

Psikomotor : keluarga mampu mendemonstrasikan cara memodifikasi

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


67

lingkungan yang sehat dan baik dengan cara mengelola makanan yang

ditumis, dikukus, direbus dan tidak menggoreng dengan minyak berlebih.

Respon : Tujuan keperawatan tercapai. Perencanaan : Lanjutkan tindakan

keperawatan selanjutnya TUK 5. Evaluasi tanggal 15 April 2021.

Subjektif : keluarga mengatakan akan memanfaatkan fasilitas kesehatan

dan tetap mengontrol kondisi Tn.A. Objektif : keluarga kooperatif saat

diskusi. Respon verbal : keluarga dapat menyebutkan kembali manfaat

fasilitas pelayanan kesehatan. Mengantar Tn.A untuk melakukan

kunjungan ke puskesmas dengan diantar perawat untuk memeriksa

kondisinya. Motivasi keluarga agar mau memanfaatkan fasilitas pelayanan

kesehatan. Respon afektif dan psikomotor : keluarga mengemukakan

kemauannya untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan. Respon :

tujuan keperawatan tercapai keluarga dapat menyebutkan kembali fasilitas

yang ada di sekitar dan akan memanfaatkan fasilitas kesehatan.

Perencanaan : ingatkan kembali pada keluarga agar selalu memanfaatkan

fasilitas kesehatan untuk mengontrol keadaan Tn.A.

Dalam melakukan evaluasi, penulis sedikit menemukan faktor penghambat

karena perencanaan tindakan selanjutnya membutuhkan peran tim

kesehatan dengan puskesmas dan peran keluarga. Sedangkan faktor

pendukungnya, pencapaian keberhasilan didukung oleh kerjasama antar

penulis dan keluarga.

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


BAB V
PENUTUP

Pada bab ini penulis akan membantu mengenai kesimpulan dan saran

setelah dilakukan asuhan keperawatan di keluarga Tn.A khususnya Tn.A

dengan masalah kesehatan gastritis di RT 009 RW 010 Kelurahan

Semanan Kecamatan Kalideres Jakarta Barat, yang dilakukan pada tanggal

19 Maret 2021.

A. Kesimpulan

Hasil pengkajian ditemukan masalah kesehatan gastritis pada

keluarga Tn.A khususnya Tn.A karena ketidakmampuan keluarga

merawat anggota keluarga yang sakit terjadi akibat dari pola makan

yang tidak teratur, mengkonsumsi makanan yang pedas,

mengkonsumsi kopi yang berlebihan berpengaruh pada kekambuhan

gastritis yang dapat menyebabkan terjadinya beberapa keluhan.

Keluhan yang dirasakan Tn.A antara lain nyeri bagian ulu hati, perut

merasa kembung, mual, tidak nafsu makan dan lemas.

Diagnosa yang mengacu pada penyakit gastritis yang ditemukan

dikeluarga Tn.A khususnya Tn.A adalah pemeliharaan kesehatan tidak

efektif yang menunjukkan kurang pengetahuan tentang pola makan yang

kurang baik. Tujuan diangkatnya diagnosa ini adalah untuk membantu

mengubah pola makan Tn.A yang kurang baik agar tidak terjadinya

kekambuhan lagi.

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


Pada tahap perencanaan tindakan keperawatan dengan cara merawat

anggota keluarga yang sakit dengan gastritis keluarga Tn.A khususnya

Tn.A dilakukan pendidikan kesehatan mengenai penyakit gastritis. Pada

tahap pelaksanaan intervensi yang telah ditentukan dapat dilaksanakan

berkat kerjasama dengan keluarga Tn.A khususnya Tn.A. Evaluasi dari

diagnosa prioritas dengan melaksanakan TUK 1,2,3,4 dan 5 respon Tn.A

dan keluarga menyebutkan kembali sesuai dengan pendidikan kesehatan

yang sudah diberikan perawat, pencapaian didukung oleh kerjasama yang

baik antara keluarga Tn.A khususnya Tn.A dan saya sendiri selaku

mahasiswa/i Stikes RS Husada.

B. Saran

1. Mahasiswa

Untuk mahasiswa diharapkan untuk lebih mempersiapkan diri,

tempat, waktu agar tidak menghambat tindakan penyuluhan kesehatan

kepada klien.

2. Keluarga

Diharapkan pada keluarga lebih memperhatikan masalah kesehatan

di setiap anggota keluarganya khususnya masalah gastritis yang terjadi

pada keluarga harus bisa mengawasi agar Tn.A dapat menerapkan pola

hidup sehat, menghindari makanan pantangan yang sudah diajarkan oleh

penulis. Selain itu juga diharapkan untuk Tn.A lebih rajin mengontrol

masalah kesehatannya untuk memeriksakan keadaannya ke puskesmas

atau klinik terdekat.

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


DAFTAR PUSTAKA

Andarmoyo, S (2012). Asuhan keperawatan keluarga bagi mahasiswa


keperawatan dan praktisi perawat puskesmas. Jakarta: Sagung seto.
Barret, K.E. (2015). Buku ajar fisiologi kedokteran ganong Edisi 24. Jakarta :
EGC.
Black, J & Hawks. (2014). Keperawatan medikal bedah : Manajemen klinis untuk
hasil yang diharapkan. Jakarta : Salemba Emban Patria.
Dewit, Susan C, Stromberg , Holly, Dallred & Carol, (2012). Medical surgical
nursing concept and practice. Philadelphia : Elsevier.
Gomez. (2012). Penyebab gastritis, Yogyakarta : Poltekkes Kemenkes.
Hardi & Amin H. (2015). Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa
medis dan Nanda Nic Noc (2nd ed). Yogyakarta : Me4dication.
Kemenkes, RI. (2019). Riset Kesehatan Dasar. Diaskes Mei 5, 2021, dari
http://kesmas.kemkes.go.id
Kowalak JP, Welsh W & Mayer B, (2011), Buku ajar patofisiologi, Jakarta :
Kedokteran EGC.
Lewis, S. L. Dirksen, S. R Heitkemper M. M. Bucher, L Camera I. M. (2011).
Medical Surgical Nursing Volume 1. United States America : Elsevier
Mosby.
Nadirawati. (2018). Asuhan keperawatan keluarga. Bandung : PT Refika
Aditama.
Nuari. (2015). Asuhan keperawatan klien dengan gangguan gastrointestinal.
Jakarta : Trans Info Media.
Padila. (2012). Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Nuha Medika.
PPNI, T. P. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Definisi dan Tindakan
Keperawatan. Jakarta: DPP PPNI.
Rasmini. (2017). Panduan asuhan keperawatan. Jakarta : UI-PRESS
Ratu. (2013). Penyakit Hati, Lambung, Usus dan ambeien. Yogyakarta : Nuha
Medika.
Sulastri. (2012). Gambaran pola makan penderita gastritis di wilayah kerja
puskesmas kampar kiri hulu kecamatan kampar kiri hulu kabupaten kampar
riau, USU, Fakultas kesehatan masyarakat, Sumatera utara.

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


Susanti. (2013). Kesehatan masyarakat. Jakarta : Yudistira
Tussakinah,W, Masrul & Burhan.I,R. (2017). Hubungan pola makan dan tingkat
stres terhadap kekambuhan gastritis di wilayah kerja puskesmas tarok kota
payakumbuh. Jurnal Kesehatan Andalas.
Widyatanto (2014). Keperawatan komunitas dengan pendekatan praktis.
Yogyakarta : Sorowajan.
WHO (2013). Disease burden and mortality estimates. Global health observatory
(GHO) data. Tersedia dari:
http://www.who.int/gho/mortality_burden_disease/en/index.html

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


Lampiran 1 Komposisi Keluarga

Tabel 3.1 Komposisi Keluarga

No Nama Kelamin Hub.Dg KK TTL/ Umur Pendidikan Pekerjaan


1 Tn.A Laki-laki Suami Jakarta, 20 SMK Ojek
September online
19800 / 41
Tahun
2 Ny.N Perempuan Istri Jakarta, 8 SMK Ibu
Desember Rumah
1981 / 40 Tangga
Tahun
3 Laki-laki Anak Jakarta, 7 SMP Pelajar
An.F Desember
2005 / 16
Tahun

Lampiran 2 Genogram
Tabel 3.2 Genogram

x x x

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

p : Pasien

X : Meninggal

X : Meninggal

a. Tipe Keluarga:
x = keluarga inti = keluarga besar =
janda/ duda

= lain-lain

Lampiran 3 Denah Rumah

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


Tabel 3.3 Denah Rumah

Kamar Kamar mandi

U U

Pintu Dapur

10 m2 B
T 5 m2

Lampiran 4 Analisa Data

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


Tabel 3.4 Analisa Data

DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN


DS: 1. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
- Kemampuan Keluarga pada keluarga Tn.A khususnya Tn.A
Mengenal Masalah b.d ketidakmampuan keluarga
Keluarga Tn.A sudah mampu merawat anggota keluarga yang sakit
mengenal masalah gastritis. Hal
ini dibuktikan saat dikaji Tn.A
mengatakan gastritis adalah
penyakit yang terjadi karena
pola makan yang tidak teratur,
ketika ditanya soal penyebab
gastritis Tn.A mengatakan
disebabkan karena telat makan,
tanda dan gejala yang dirasakan
Tn.A nyeri dibagian ulu hati,
perut kembung dan merasa
mual.

- Kemampuan Keluarga Dalam


Mengambil Keputusan
Keluarga Tn.A belum mampu
mengambil keputusan terkait
masalah gastritis ditandai
dengan apabila ada masalah
seperti nyeri pada ulu hati
keluarga Tn.A hanya meminum
obat warung saja seperti promag.

- Kemampuan Keluarga Dalam


Merawat Anggota Keluarga
Keluarga Tn.A mengatakan
kurang memiliki pengetahuan
dalam merawat anggota
keluarga. Hal ini dibuktikan
bahwa Tn.A masih suka makan
bersantan, pedas, asam dan
Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada
sering telat makan. Jika
gastritisnya kambuh Tn.A hanya
membeli obat di warung saja.

- Kemampuan Keluarga Dalam


Memodifikasi Lingkungan
Keluarga Tn.A belum mampu
memodifikasi lingkungan
mengenai masalah gastritis
dikarenakan keluarga baru
mengetahui bahwa Tn.A
menderita gastritis. Hal ini
ditandai dengan Tn.A
mengkonsumsi makanan yang
mengandung pedas,
mengandung gas seperti :
gorengan, sambal, dan minum
kopi.

- Kemampuan Keluarga Dalam


Memanfaatkan Fasilitas
Kesehatan
Keluarga Tn.A belum optimal
dalam memanfaatkan fasilitas
kesehatan terkait masalah
gastritis. Hal ini dibuktikan saat
dikaji Tn.A mengatakan saat
perutnya sakit hanya minum
obat warung saja.
DO :
- BB : 60 kg
- TB : 170cm
- IMT : 20,7

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


- TD: 140/90 mmHg,
N: 84 x/menit
S: 36,2°C
RR:18x/menit
- P : Tn.A mengatakan nyeri
Q : Nyeri seperti tertusuk-tusuk
R : Ulu hati
S : 5/10
T : Saat Telat Makan
- Tn.A tampak memegangi perutnya
- Tn.A mengkonsumsi obat promag

DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN


DS: Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
- Kemampuan Keluarga Mengenal b.d Ketidakmampuan Keluarga Dalam
Merawat Anggota Keluarga
Masalah
Keluarga Tn.A mampu mengenal
masalah kesehatan hipertensi, ketika
ditanya tentang pengertian,
penyebab, tanda dan gejala, cara
perawatan maupun pencegahan tn.A
paham. Tn.A mengatakan bahwa
hipertensi adalah tekanan darah
tinggi >120/80 mmHg. Ketika
ditanya apa saja penyebab
hipertensi, Tn.A mengatakan
hipertensi disebabkan karena stress,
obesitas, keturunan. Kemudian saat
ditanya tanda dan gejala hipertensi,
keluarga Tn.A mengatakan tanda
dan gejalanya yaitu sakit kepala,
pusing, rasa berat di tengkuk.

- Kemampuan Keluarga Dalam


Mengambil Keputusan

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


Keluarga mengatakan saat Tn. A
sakit, keluarga tidak membawa ke
pelayanan kesehatan dan hanya
memberikan obat warung agar
sakitnya cepat sembuh.

- Kemampuan Keluarga Dalam


Merawat Anggota Keluarga
Keluarga belum mampu merawat
anggota keluarga yang sakit
khususnya Tn.A dengan masalah
kesehatan hipertensi. Hal ini
dibuktikan saat dikaji Tn.A
mengatakan masih suka makan yang
bersantan, merokok,minum kopi dan
minuman bersoda.

- Kemampuan Keluarga Dalam


Memodifikasi Lingkungan
Keluarga sudah mampu
memodifikasi lingkungan baik fisik,
psikologis ataupun sosial.Ny.N
selalu menjaga perasaan suaminya
agar tidak mudah stress.

- Kemampuan Keluarga Dalam


Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan
Keluarga Tn.A belum mampu
memanfaatkan fasilitas kesehatan
yang ada disekitar lingkungan
rumahnya. Hal ini dibuktikan Tn.A
mengatakan belum pernah berobat

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


kepuskesmas jika kepalanya sering
sakit.
DO:
- BB : 60 kg
- TB : 170cm
- IMT : 20,7
- TD : 140/90 mmHg,
N: 84 x/menit
S: 36,2°C
RR:18x/menit
- Tn.A tampak mengabaikan masalah
kesehatannya
- Tn.A tampak memegangi kepalanya

DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN


DS: Manajemen kesehatan diri tidak efektif b.d
- Kemampuan Keluarga Mengenal Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal
Masalah
Ny.N mengatakan dirinya menderita masalah kesehatan penyakit gout arthritis
gout arthritis sejak 1 tahun yang
lalu. Ketika ditanya tentang
pengertian, penyebab, dan tanda dan
gejala keluarga Ny.N tidak terlalu
paham. Ketika ditanya soal
pengertian gout arthritis, keluarga
Ny.N mengatakan gout arthritis
adalah penyakit persendian tulang.
Ketika ditanya soal penyebab gout
arthritis Ny.N mengatakan karena
pola makan yang tidak teratur.
Kemudian saat ditanya tanda dan
gejala gout arthritis, Ny.N
mengatakan bahwa tanda dan gejala
yang sering ia rasakan dipersendian
terasa sakit.

- Kemampuan Keluarga Dalam


Mengambil Keputusan
Keluarga Tn.A khususnya Ny.N
belum mampu mengambil
keputusan terkait masalah gout

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


asthritis ditandai dengan apabila
ada masalah seperti nyeri pada sendi
Ny.N hanya memberikan obat
warung saja.

- Kemampuan Keluarga Dalam


Merawat Anggota Keluarga
belum mampu, hal ini dibuktikan
dengan Ny.N masih suka makan
soto ayam, jeroan, sayuran hijau dan
jarang minum air putih.

- Kemampuan Keluarga Dalam


Memodifikasi Lingkungan
Keluarga Tn.A khususnya Ny.N
belum mampu untuk memodifikasi
lingkungan sekitar rumah, karena
saat dikaji terlihat keadaan didalam
rumah tampak dengan cahaya yang
minimal. Tampak juga ventilasi
udara yang kecil dan jendela yang
tidak pernah dibuka pada pagi hari
sehingga cahaya matahari tidak
dapat masuk kedalam rumah.

- Kemampuan Keluarga Dalam


Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan
Keluarga tidak memanfaatkan
fasilitas kesehatan dengan baik, hal
ini dibuktikan saat dikaji Ny.N
mengatakan kakinya pegal-pegal
dan nyeri pada sendi hanya istirahat

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


ANALISA DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN

saja.
DO:
- BB : 60 kg
- TB : 170cm
- IMT : 20,7
- TD : 100/60 mmHg
N : 85 x/menit,
S : 37,0°C
RR :20x/menit
- P : ketika banyak melakukan
aktivitas,
Q: seperti ditusuk jarum,
R: pada sendi kaki kiri
S : 3 /10
T: selama 3-5 menit
- Pada tanggal 19 Maret 2021 hasil
asam urat 7,5 mg/dl

Lampiran 5 dan 6 Penapisan Massalah

Tabel 3.5 Penapisan Masalah

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


1. Diagnosa Keperawatan : Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada
keluarga Tn.A khususnya Tn.A b.d ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit
NO KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN
1. Sifat masalah: 1 3/3x1= 1 Tn.A memiliki
Tidak/ kurang sehat (3) riwayat penyakit
Ancaman kesehatan (2) gastritis sejak 2 tahun
Keadaan sejahtera (1) yang lalu, Tn.A
mengatakan gastritis
adalah penyakit yang
terjadi karena pola
makan yang tidak
teratur.
Tn.A mengeluh
akhir-akhir ini
perutnya sering sakit
lagi terutama nyeri
dibagian ulu hati,
nyeri timbul secara
secara bertahap,
merasa perut
kembung dan mual.
2. Kemungkinan masalah untuk 2 1/2x2= 1 Tn.A mengatakan
diubah: masih suka makanan
Dengan mudah (2) pedas, asam dan
Hanya sebagian (1) minum kopi 2x/hari
Tidak dapat (0)
pagi dan malam.
Tn.A mengatakan
saat nyerinya kambuh
hanya minum obat
diwarung (promag).
3. Potensi masalah untuk dicegah : 1 2/3x1 = 2/3 Tn.A memiliki
Tinggi (3) riwayat gastritis
Cukup (2) sudah 2 tahun yang
Rendah (1) lalu.
Usaha Tn.A mengatakan
masih sering telat
makan, masih
mengkonsumsi
Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada
makanan pedas,asam
dan minum kopi
2x/hari pagi dan
malam.
4. Menonjolnya masalah : 1 2/2x1=1 Tn.A mengatakan
Masalah berat, harus jika perutnya terasa
segera ditangani (2) nyeri, Tn.A tidak bisa
Ada masalah, tetapi
melakukan aktivitas,
tidak perlu segera
ditangani (1) Tn.A mengatakan
Masalah tidak dirasakan hanya berisitrahat dan
(0)
meminum obat
promag.
Jumlah 3 2/3

2. Diagnosa Keperawatan: Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif b.d


Ketidakmampuan Keluarga Dalam Merawat Anggota Keluarga.
NO KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN
1. Sifat masalah : 1 3/3x1 = 1 Tn.A mengatakan bahwa
Tidak/ kurang sehat (3) hipertensi adalah tekanan
Ancaman kesehatan (2) darah tinggi >120/80 mmHg
Keadaan sejahtera (1) Tn.A mengatakan sakit
kepala, pusing rasa berat
ditengkuk.
TD : 140/90 mmHg,
N: 84 x/menit
S: 36,2°C
RR:18x/menit

2. Kemungkinan masalah 2 1/2 x 2 = 1 Tn.A mengatakan masih suka


untuk diubah : makan yang bersantan,
Dengan mudah (2) merokok,minum kopi dan
Hanya sebagian (1) minuman bersoda.
Tidak dapat (0)
3. Potensi masalah untuk 1 3/3 x 1 = 1 Tn.A mengatakan masih
dicegah : sering makan ikan asin,
Tinggi (3) gorengan, dan mempunyai

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


Cukup (2) selera makan yang asin-asin.
Rendah (1)
4. Menonjolnya masalah : 1 1/2 x 1 = ½ Tn.A mengatakan jika
Masalah berat, harus tensinya sedang naik dan tidak
segera ditangani (2) ada keluhan apa-apa Tn.A
Ada masalah, tetapi hanya beristirahat.
tidak perlu segera
ditangani (1)
Masalah tidak dirasakan
(0)
Jumlah 3½
3. Diagnosa Keperawatan : Manajemen kesehatan diri tidak efektif keluarga
Tn.A Khususnya Ny.N b.d Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal
masalah kesehatan penyakit Gout Arthritis.

NO KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN


1. Sifat masalah: 1 3/3x1=1 Ny.N mengatakan
Tidak/ kurang sehat (3) nyeri pada sendi kaki
Ancaman kesehatan (2) kiri, sulit melakukan
Keadaan sejahtera (1) aktivitas.
Pada tanggal 19
Maret 2021 hasil
asam urat 7,5 mg/dl
2. Kemungkinan masalah untuk 2 1/2x1 = ½ Ny.N mengatakan
diubah: memiliki riwayat
Dengan mudah (2) penyakit asam urat
Hanya sebagian (1) sejak 1 tahun yang
Tidak dapat (0)
lalu, Ny.N
mengatakan saat
nyeri sendinya
kambuh Ny.N
meminum obat nyeri.
3. Potensi masalah untuk dicegah : 1 1/3 x 1 = 1/3 Ny.N masih suka
Tinggi (3) makan soto ayam,
Cukup (2) jeroan, sayuran hijau
Rendah (1) dan jarang minum air
putih
4. Menonjolnya masalah : 1 1/2x1= ½ Ny.N mengatakan

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


Masalah berat, harus jika sakitnya kambuh
segera ditangani (2) hanya istirahat dan
Ada masalah, tetapi
tidak perlu ke
tidak perlu segera
ditangani (1) pelayanan kesehatan
Masalah tidak dirasakan
(0)
Jumlah 2 1/3

Lampiran 8 Skala Prioritas

Tabel 3.8 Skala Prioritas

Daftar Diagnosa Keperawatan berdasarkan prioritas

1. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada keluarga Tn.A khususnya Tn.A


b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit skor 3
2/3

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


2. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif .d Ketidakmampuan Keluarga
Dalam Merawat Anggota Keluarga skor 3 ½
3. Manajemen kesehatan diri tidak efektif Tn.A khususnya Ny. N b.d
ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan penyakit
gout atritis skor 2 1/3

Lampiran 9 Satuan acara penyuluhan

Tabel 3.9 Satuan acara penyuluhan

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

Pokok Bahasan : Gastritis


Sub Pokok Bahasan : Diit Lambung Gastritis

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


Sasaran : Keluarga Tn. A
Hari/Tanggal : Senin, 12 April 2021
Tempat : Rumah Tn.A
Waktu : 30 menit
Penyuluh : Alfiah Khoiriyyah 181003

I. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )


Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan
peserta dapat memahami tentang diit gastritis, peserta menyatakan keinginan
untuk melakukan diit gastritis dan peserta dapat meredemonstrasikan cara diit
gastritis.

II. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )


Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta diharapkan dapat :
1. Menyebutkan pengertian diit lambung gastritis
2. Menyebutkan tujuan diit gastritis.
3. Menyebutkan syarat diit gastritis.
4. Menyebutkan 3 jenis diit gastritis.
5. Menyebutkan makanan yang dianjurkan diit gastritis.
6. Menyebutkan makanan yang tidak dianjurkan diit gastritis.
7. Menyebutkan dan meredemonstrasikan cara diit gastritis.
8. Menyebutkan dan meredemonstrasikan cara penanganan gastritis
dengan obat tradisional kunyit

III. Materi Penyuluhan


1. Pengertian diit gastritis
2. Tujuan diit gastritis.
3. Syarat diit gastritis.
4. Jenis diit gastritis.
5. Makanan yang dianjurkan diit gastritis.
6. Makanan yang tidak dianjurkan diit gastritis.

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


7. Menyebutkan dan meredemonstrasikan cara diit gastritis.
8. Mendemonstrasikan diit gastritis dan penanganan gastritis dengan obat
tradisional kunyit

IV. Metode Penyuluhan


a. Ceramah
b. Tanya jawab/Diskusi
c. Demonstrasi dan redemonstrasi

V. Media Penyuluhan
a. Leaflet
b. Lembar balik/ppt

VI. Rencana Kegiatan Penyuluhan


N Kegiatan Uraian Kegiatan
o Penyuluh Audience
1 Pembukaan a. Mengucapkan salam a. Menjawab
(5 Menit) b. Melakukan kontrak waktu pendidikan salam
kesehatan b. Menyetujui
c. Menyampaikan tujuan penyuluhan kontrak waktu
d. Melakukan apresiasi c. Menyetujui
tujuan
penyuluhan
d. Mengikuti
apresiasi

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


2 Penyampaian a.Menanyakan kepada peserta mengenai a. Bercerita
Materi apa yang diketahui tentang gastritis tentang
(20 menit) b. Memberi pujian atas kemauan perawatan
keluarga/peserta oral hygiene
c. Memberikan penyuluhan dan b. Menyimak
berdiskusi bersama keluarga tentang : penjelasan
1) Pengertian diit gastritis yang
2) Tujuan diit gastritis. diberikan dan
3) Syarat diit gastritis. berdiskusi
4) Jenis diit gastritis. c. Bertanya
5) Makanan yang dianjurkan diit e. Meredem
gastritis. onstrasikan
6) Makanan yang tidak dianjurkan diit gastirtis
diit gastritis. dan
7) Mendemonstrasikan diit gastritis penanganan
dan penanganan gastritis dengan gastritis
obat tradisional kunyit dengan obat
d. Memberikan kesempatan pada peserta tradisional
untuk bertanya tentang hal yang kunyit
belum dipahaminya. f. Menyima
e. Mendemontrasikan diit gastritis k
f. Menjawab pertanyaan g. Menyata
keluarga/peserta kan keinginan
g. Memberikan pertanyaan pada peserta untuk
tentang kesediaan melakukan diit melakukan
gastritis. diit gastritis

3 Penutup a. Melakukan evaluasi a. Menjawab


(5 menit) b. Menyimpulkan materi penyuluhan pertanyaan
dan hasil diskusi b. Menyimak
c. Menganjurkan peserta untuk pergi ke kesimpulan
pelayanan kesehatan jika terjadi c. Menyatakan
masalah pada gastritis keinginan
d. Mengucapkan salam untuk pergi ke
pelayanan
kesehatan
d. Menjawab
salam

VII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a. SAP dan media telah dikonsultasikan kepada pembimbing sebelum
pelaksanaan
b. Pemberi materi telah menguasai seluruh materi
c. Tempat dipersiapkan H-3 sebelum pelaksanaan

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


d. Mahasiswa, pasien dan keluarga berada di tempat sesuai kontrak waktu
yang telah disepakati
2. Evaluasi Proses
a. Proses pelaksanaan sesuai rencana
b. Anggota keluarga aktif dalam diskusi dan tanya jawab
c. Anggota keluarga mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Evaluasi Hasil
a. 60% peserta dapat menyebutkan pengertian diit gastritis, tujuan diit
gastritis, syarat diit gastritis, makanan yang dianjurkan, makanan yang
tidak dianjurkan dan cara penanganan gastritis dengan obat tradisional
kunyit
b. Klien dan keluarga memiliki keinginan melakukan cara diit gastritis
c. Klien dan keluarga dapat meredemonstrasikan cara diit gastritis dan
penanganan gastritis dengan obat tradisional kunyit

Pertanyaan evaluasi
1. Apa yang dimaksud diit gastritis?
2. Sebutkan tujuan diit gastritis!
3. Sebutkan Syarat diit gastritis!
4. Sebutkan 3 jenis diit gastritis!
5. Sebutkan makanan yang dianjurkan diit gastritis!
6. Sebutkan makanan yang tidak dianjurkan diit gastritis!
7. Sebutkan dan redemonstrasikan cara penanganan gastritis dengan obat
tradisional kunyit!

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


VIII. Sumber

Azizah Indah Purwangsa, P. (2020). Asuhan Gizi Pada Pasien Tonsilofaringitis


Dengan Gastritis (Studi Kasus) (Doctoral dissertation, Poltekkes
Kemenkes Riau).

Doengoes, Marilyn E. dkk. (2006).Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta :


Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.

Safitri, D., & Nurman, M. (2020). Pengaruh Konsumsi Perasan Air Kunyit

Terhadap Rasa Nyeri Pada Penderita Gastritis Akut Usia 45-54 Tahun Di

Desa Kampung Pinang Wilayah Kerja Puskesmas Perhentian Raja. Jurnal

Ners, 4 (2), 130-138.

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


Smeltzer, Suzanne C, ,Brenda G. Bare. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner & Sudarth. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

LAMPIRAN MATERI

Pengertian diit lambung gastritis


Diet lambung yang diberikan kepada pasien yang memiliki penyakit asam
lambung baik akut maupun kronik.

Tujuan diit gastritis


Tujuan diet pada penyakit gastritis adalah memberikan makanan dan cairan
secukupnya agar tidak memberatkan lambung serta mencegah dan menetralkan
proses pembuatan asam lambung yang berlebihan.

Syarat diit gastritis


1. Makanan yang diberikan harus mudah dicerna, porsi kecil, dan sering
diberikan.
2. Mengandung energi dan protein.

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


3. Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam.

Jenis diit gastritis


1. Diit Lambung I
Diet lambung I diberikan kepada pasien Gastritis Akut. Makanan diberikan
dalam bentuk saring. Makanan diberikan setiap 3 jam, selama 1-2 hari
saja.
2. Diit Lambung II
Diet lambung II diberikan sebagai perpindahan dari Diet Lambung I,
kepada pasien dengan Gastritis Kronis. Makanan berbentuk lunak, porsi
kecil serta diberikan berupa 3 kali makanan lengkap dan diberikan 2-3 kali
makanan selingan.
3. Diit Lambung III
Diet Lambung III diberikan sebagai perpindahan dari Diet Lambung II
pada pasien dengan Gastritis Kronik yang hampir sembuh. Makanan
berbentuk lunak atau. Makanan ini harus cukup energi dan zat gizi lainnya.

Makanan yang dianjurkan


1. bubur, kentang rebus, biscuit dan tepung –tepungan
2. Sayur labu kuning, labu siam, wortel, brokoli
3. Buah - buahan pisang, pepaya.

Makanan yang tidak dianjurkan


1. Nasi keras, ketan, jagung.
2. Sumber Protein Hewani: ikan asin
3. Sayuran tertentu (sawi, kol, nangka muda,nanas) .
4. Buah- buahan tertentu (nangka, pisang ambon, durian)
5. Minuman yang mengandung soda : soft drink, tape, susu.

Cara penanganan diit gastritis dengan obat tradisional kunyit


Cara pembuatan obat tradisional kunyit :
- Siapkan dan cuci bersih 5 rimpang kunyit

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


- Parut kunyit
- Siapkan 3 gelas air
- Rebus 5 rimpang kunyit dengan 3 gelas air sampai mendidih
- Kemudian saring dan diamkan sampai dingin disuhu ruang
- Setelah dingin ramuan tersebut bisa diminum
- Minum ramuan secara rutin setiap pagi dan malam hari jika sedang merasaakan
nyeri karena asam lambung

Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada


Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada
Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada
Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada
Prodi Diploma Tiga Keperawatan Stikes RS Husada

Anda mungkin juga menyukai