Anda di halaman 1dari 6

ANALISA USAHA

UP. AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS SMK NEGERI 1 WAIBAKUL

A. ANALISA TEKNIS PRODUKSI


1. Persentase Mortalitas
a. Mortalitas
Mortalitas merupakan hasil perhitungan jumlah ayam yang mati dibagi dengan
jumlah ayam awal dikalikan 100 %.
Jumlah Ayam awal = 204 ekor
Mati = 8 ekor
% mortalitas = 8 ekor/ 204 ekor x 100% = 3,92%
b. Daya Hidup(Livebility) = 96,08 %
c. % Deplesi
% Deplesi = (Jumlah ayam mati + Hilang + Afkir) x 100%
Populasi
= (8 + 2 + 1) x 100%
204 ekor
= 5,39%

2. Rata-rata Berat Ayam (gram/ekor)


Rata-rata berat berat ayam dihitung dengan cara total bobot badan dalam satu
minggu tertentu dibagi dengan jumlah ayam yang ditimbang. Misalnya pada akhir
minggu ke-IV dalam menentukan bobot badan panen. Jumlah ayam yang ditimbang
10% dari total populasi 200 ekor dengan bobot total 33 kg.
Jumlah ayam yang ditimbang = 10% x 200 ekor
= 10/100 x 200 ekor
= 20 ekor
Rata-rata bobot panen = Total Bobot badan
Jumlah ayam yang ditimbang
= 33 kg/20 ekor
= 1,65 kg/ ekor

3. Pertambahan Bobot badan harian


Pertambahan bobot badan harian dikenal dengan istilah Average Day Gain (ADG)
dalam satuan gram/ekor/hari. ADG merupakan penimbangan ayam akhir minggu
dikurangi berat badan awal pada minggu tertentu di bagi tujuh. Misalnya pada
minggu I, penimbangan awal saat DOC tiba 40 gr/ekor dan pada hari ke tujuh
dilakukan penimbangan 172 gr/ekor. Dari data tersebut diperoleh ADG berikut ini.
ADG = Bobot akhir minggu I (Hari ke - 7)- Bobot awal minggu I(hari ke - 1)
7 hari
= 172 gr/ekor – 40 gr/ekor
7 hari
= 132 gr /7 hari
= 18, 85 gr/hari/ekor

4. Konsumsi Pakan
Konsumsi pakan diperoleh dari hasil pembagian jumlah konsumsi pakan selama satu
minggu tertentu. Misalnya pada minggu I, Bobot badan per ekor 172 gr dengan
pakan yang dikonsumsi 165 gr/ekor maka konsumsi pakan komulatif selama 1
minggu yaitu :
Konsumsi Pakan(Feed Intake) = Konsumsi pakan harian x 7 hari
= 165 gram/ekor/hari x 7 hari
= 1155 gr/ekor.

5. Konversi Pakan
Konversi Pakan diperoleh dari jumlah pakan yang dikonsumsi dalam kurun waktu
tertentu dibagi dengan jumlah berat badan pada akhir kurun waktu tersebut.
Misalnya pada minggu I, Jumlah pakan yang dikonsumsi 1155 gr/ekor dengan Berat
badan per ekor
FCR per ekor pada minggu I = Jumlah Pakan yang dikonsumsi per ekor
Berat badan per ekor
= 165 gr/ 172 gr
= 0, 95
6. Rata-rata Umur Panen
Umur panen merupakan umur ayam saat dijual.Apabila dalam satu kandang ayam
dijual dalam beberapa hari maka dihitung rata-rata umur panen.
Rata-rata Umur Panen = Umur ayam panen x Jumlah ayam terjual
Jumlah ayam terjual
= 28 hari x 193 ekor
193 ekor
= 5.404 hari/ekor / 193 ekor
= 28 hari
7. Index Performance
Index Performance merupakan parameter yang banyak dipakai untuk menilai
prestasi ayam ras pedaging komersial.IP dapat dipakai untuk mengukur tingkat
efisiensi produksi unggas pedaging khususnya ayam broiler dalam satu periode
pemeliharaan. Semakin besar nilai IP nya maka performa ayam tersebut semakin
baik yang berarti semakin efisien penggunaan pakannya. Nilai FCR komulatif saat
panen diperoleh dari total konsumsi pakan per ekor 2980 gr/ekor dibagi dengan
Bobot badan panen 1650 gr/ekor sehingga FCRnya 1,81.
IP = (100 % - Persentase Deplesi) x Rata-rata Berat ayam x 100
FCR x Rata-rata Umur panen
= (100% - 5,39%) x 1,65 kg x 100
(1,81) x 28 hari
= 94,61 x 1,65 x 100
50,68
= 94,61 x 1,65 kg x 100
50,68
= 308,02
= 308
Berdasarkan kriteria penilaian maka IP ayam tersebut baru masuk kriteria CUKUP (301
-325) sesuai dengan Standart Index produksi Ayam Ras Pedaging.
B. ANALISA EKONOMI
1. Biaya Tetap
a. Penyusutan Kandang = Rp. 500.000
b. Penyusutan Peralatan = Rp. 1.465.000
Total Biaya Tetap = Rp. 1.965.000

2. Biaya Variabel

N URAIAN BESARAN KETERANGAN


O BIAYA (Rp)
I Biaya Variabel
1 Bibit /DOC Platinum MB 202 (204 ekor) 2.500.000
2 Pakan 5.400.000
3 Zat Elektrolit (Gula Merah) 15.000
4 Minyak Tanah 50.000
5 Vaksin 70.000
Total 8.035.000

3. Biaya Total
a. Biaya Tetap = Rp. 1.965.000
b. Biaya Varibel = Rp. 8.035.000
Total = Rp. 10.000.000

c. Penerimaan

NO URAIAN BESARAN KETERANGAN


BIAYA (Rp)
I Penerimaan
1 Mortalitas 8 ekor -
2 Hilang 2 ekor/data error -
3 Afkir 1 ekor -
4 Penjualan Ayam 193 ekor @ Rp.53.500 10.325.500
II Keuntungan Rp.
2.290.500
Persentase keuntungan 28,5%

C. ANALISIS R/C
Nilai R/C diperoleh dari hasil perbandingan antara penerimaan hasil penjualan dengan
jumlah biaya produksi yang dikeluarkan. Bila nilai R/C >1 maka usaha tersebut
memberikan keuntungan. Semakin besar nilai R/C maka semakin besar keuntungan
yang diperoleh.
R/C = Jumlah Penerimaan
Jumlah Biaya Produksi
= Rp.10.325.500
Rp. 8.035.000
= 1.28

D. ANALISIS B/C
Nilai B/C diperoleh dari hasil perbandingan keuntungan yang diperoleh dengan jumlah
biaya yang dikeluarkan. Jika nilai B/C >0 berarti usaha tersebut menguntungkan.
B/C = Total Keuntungan
Jumlah Biaya Produksi
= Rp.2.290.500
Rp. 8.035.000
= 0,28

E. ANALISIS BEP
BEP merupakan titik impas suatu usaha. Pada Nilai Suatu Usaha tidak memberikan
keuntungan dan tidak memberikan kerugian.
a. BEP Volume Produksi
BEP = Jumlah Biaya Prod
Harga Jual/satuan
= Rp. 8.035.000
Rp. 53.500 per ekor
= 150.18 ekor ( Dibulatkan 150 ekor)
Hasil perhitungan tersebut diartikan bahwa usaha budidaya ayam ras pedaging
sebanyak 150 ekor berada dalam titik impas yang tidak memberikan kerugian
ataupun keuntungan.

b. BEP harga Produksi


= Jumlah Biaya Prod
Jumlah Produksi dalam satuan
= Rp. 8.035.000
193 ekor
= Rp. 41.632 per ekor ( Dibulatkan Rp. 42.000 per ekor)
Hasil perhitungan tersebut diartikan bahwa usaha budidaya ayam ras pedaging
sebanyak Rp. 42.000 per ekor berada dalam titik impas yang tidak memberikan
kerugian ataupun keuntungan.

Demikian penyajian data analisa hasil produksi pemeliharaan ayam PKL ATU Tahun 2020, untuk
dipergunakan sebagai acuan dalam penyususnan laporan PKL.

Mengetahui Waibakul , 1 Nopember 2020


Ketua Prog. Keahlian Agribisnis
Ternak Penyusun
Kepala Unit Produksi Farm
ATU

Agustina Dairu Rewa, S.Pt


NIP. 19820820 201101 2 009
Nurwahidah, S.Pt
NIP. 19841028 201403 2 001

Anda mungkin juga menyukai