4. Konsumsi Pakan
Konsumsi pakan diperoleh dari hasil pembagian jumlah konsumsi pakan selama satu
minggu tertentu. Misalnya pada minggu I, Bobot badan per ekor 172 gr dengan
pakan yang dikonsumsi 165 gr/ekor maka konsumsi pakan komulatif selama 1
minggu yaitu :
Konsumsi Pakan(Feed Intake) = Konsumsi pakan harian x 7 hari
= 165 gram/ekor/hari x 7 hari
= 1155 gr/ekor.
5. Konversi Pakan
Konversi Pakan diperoleh dari jumlah pakan yang dikonsumsi dalam kurun waktu
tertentu dibagi dengan jumlah berat badan pada akhir kurun waktu tersebut.
Misalnya pada minggu I, Jumlah pakan yang dikonsumsi 1155 gr/ekor dengan Berat
badan per ekor
FCR per ekor pada minggu I = Jumlah Pakan yang dikonsumsi per ekor
Berat badan per ekor
= 165 gr/ 172 gr
= 0, 95
6. Rata-rata Umur Panen
Umur panen merupakan umur ayam saat dijual.Apabila dalam satu kandang ayam
dijual dalam beberapa hari maka dihitung rata-rata umur panen.
Rata-rata Umur Panen = Umur ayam panen x Jumlah ayam terjual
Jumlah ayam terjual
= 28 hari x 193 ekor
193 ekor
= 5.404 hari/ekor / 193 ekor
= 28 hari
7. Index Performance
Index Performance merupakan parameter yang banyak dipakai untuk menilai
prestasi ayam ras pedaging komersial.IP dapat dipakai untuk mengukur tingkat
efisiensi produksi unggas pedaging khususnya ayam broiler dalam satu periode
pemeliharaan. Semakin besar nilai IP nya maka performa ayam tersebut semakin
baik yang berarti semakin efisien penggunaan pakannya. Nilai FCR komulatif saat
panen diperoleh dari total konsumsi pakan per ekor 2980 gr/ekor dibagi dengan
Bobot badan panen 1650 gr/ekor sehingga FCRnya 1,81.
IP = (100 % - Persentase Deplesi) x Rata-rata Berat ayam x 100
FCR x Rata-rata Umur panen
= (100% - 5,39%) x 1,65 kg x 100
(1,81) x 28 hari
= 94,61 x 1,65 x 100
50,68
= 94,61 x 1,65 kg x 100
50,68
= 308,02
= 308
Berdasarkan kriteria penilaian maka IP ayam tersebut baru masuk kriteria CUKUP (301
-325) sesuai dengan Standart Index produksi Ayam Ras Pedaging.
B. ANALISA EKONOMI
1. Biaya Tetap
a. Penyusutan Kandang = Rp. 500.000
b. Penyusutan Peralatan = Rp. 1.465.000
Total Biaya Tetap = Rp. 1.965.000
2. Biaya Variabel
3. Biaya Total
a. Biaya Tetap = Rp. 1.965.000
b. Biaya Varibel = Rp. 8.035.000
Total = Rp. 10.000.000
c. Penerimaan
C. ANALISIS R/C
Nilai R/C diperoleh dari hasil perbandingan antara penerimaan hasil penjualan dengan
jumlah biaya produksi yang dikeluarkan. Bila nilai R/C >1 maka usaha tersebut
memberikan keuntungan. Semakin besar nilai R/C maka semakin besar keuntungan
yang diperoleh.
R/C = Jumlah Penerimaan
Jumlah Biaya Produksi
= Rp.10.325.500
Rp. 8.035.000
= 1.28
D. ANALISIS B/C
Nilai B/C diperoleh dari hasil perbandingan keuntungan yang diperoleh dengan jumlah
biaya yang dikeluarkan. Jika nilai B/C >0 berarti usaha tersebut menguntungkan.
B/C = Total Keuntungan
Jumlah Biaya Produksi
= Rp.2.290.500
Rp. 8.035.000
= 0,28
E. ANALISIS BEP
BEP merupakan titik impas suatu usaha. Pada Nilai Suatu Usaha tidak memberikan
keuntungan dan tidak memberikan kerugian.
a. BEP Volume Produksi
BEP = Jumlah Biaya Prod
Harga Jual/satuan
= Rp. 8.035.000
Rp. 53.500 per ekor
= 150.18 ekor ( Dibulatkan 150 ekor)
Hasil perhitungan tersebut diartikan bahwa usaha budidaya ayam ras pedaging
sebanyak 150 ekor berada dalam titik impas yang tidak memberikan kerugian
ataupun keuntungan.
Demikian penyajian data analisa hasil produksi pemeliharaan ayam PKL ATU Tahun 2020, untuk
dipergunakan sebagai acuan dalam penyususnan laporan PKL.