Anda di halaman 1dari 5

Nama: Vena Lian Rosita Indah Sari

Nim:17041025

Akuntansi Keperilakuan

FRAMING & GROUPTHINK

JAWABAN

1. Pengertian farming dan groupthink

 Analisis framing adalah salah satu metode analisis media, seperti halnya analisis isi dan
analisis semiotik. Secara sederhana, Framing adalah membingkai sebuah peristiwa, atau
dengan kata lain framing digunakan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara
pandang yang digunakan wartawan atau media massa ketika menyeleksi isu dan
menulis berita. Framing merupakan metode penyajian realitas di mana kebenaran
tentang suatu kejadian tidak diingkari secara total, melainkan dibelokkan secara halus,
dengan memberikan penonjolan pada aspek tertentu.

 Groupthink adalah salah satu teori dalam komunikasi kelompok. Groupthink


merupakan pemikiran kelompok yang muncul dari anggota kelompok yang berusaha
keras untuk mencapai kata mufakat ( adanya kebulatan suara ) saat merumuskan
satu keputusan di dalam kelompok. Gejala groupthink dapat diamati dalam
kehidupan sehari-hari khususnya dalam kehidupan berorganisasi. Gejala tersebut
dapat berupa munculnya penilaian yang berlebihan, ketertutupan pikiran dan
tekanan untuk mencapai keseragaman. Groupthink dapat dihindari diantaranya
memberi kesempatan setiap anggota kelompok untuk berpartisipasi dan
mengembangkan sumberdaya untuk melakukan pengawasan dalam pembuatan
kebijakan.
2. Aspek dalam farming

 Memilih fakta/realitas

Proses memilih fakta ini didasarkan pada asumsi, wartawan tidak mungkin melihat
peristiwa tahap perspektif. Dalam memilih fakta ini selalu terkandung dua
kemungkinan; apa yang dipilih (included) dan apa yang dibuang (excluded).

 Menulis fakta

Proses ini berhubungan dengan bagaimana fakta yang dipilih itu disajikan kepada
khalayak. Gagasan itu diungkapkan dengan kata, kalimat dan proposisi apa, dengan
bantuan aksentuasi foto dan gambar apa, dan sebagainya.

3. Berikut adalah beberapa teknik framing dari para ahli:

1) Entman

a) Identifikasi masalah.

b) Peristiwa dilihat sebagai apa dan dengan nilai apa, positif atau negatif.
c) Identifikasi penyebab masalah.

d) Siapa yang dianggap penyebab masalah.


e) Evaluasi moral.

f) Penilaian atas penyebab masalah.


g) Penanggulangan masalah.

h) Menawarkan suatu cara penanganan masalah dan kadangkala memprediksi


hasilnya.

2) Abrar

a) Ketidaksesuaian sikap dan perilaku (cognitifdissonance)

b) Empati atau membentuk “pribadi khayal”


c) Daya tarik yang melahirkan ketidakberdayaan (packing).
d) Menggabungkan kondisi, kebijakan, dan objek yang sedang aktual dengan
fokus berita (asosiasi).

Ada tiga bagian berita yang menjadi objek framing:

1. Judul berita di-framing dengan teknik empati yaitu menciptakan “pribadi khayal”

dalam diri khalayak, khalayak diangankan menempatkan diri seperti korban,


sehingga mereka ikut merasakan kepedihan.
2. Fokus berita di-framing dengan teknik asosiasi, yaitu menggabungkan kebijakan
aktual dengan fokus berita.
3. Penutup berita di-framing dengan menggunakan teknik packing, yaitu menjadikan
khalayak tidak berdaya untuk menolak ajakan yang dikandung berita dan sama
sekali tidak membantah kebenaran yang dikonstruksikan berita.

4. Faktor Terbentuknya Groupthink

a. Kohesivitas Kelompok

Kohesivitas kelompok mendukung terjadinya groupthink. Di dalam kelompok yang


memiliki kohesivitas yang tinggi akan lebih antusias mengenai tugas-tugas mereka, dan
anggotanya merasa dimampukan untuk melaksanakan tugas-tugas tambahan, karena
kelompok mereka sangat kompak atau kohesif.

b. Faktor Struktural

Karakteristik struktural yang spesifik, atau kesalahan, mendorong terjadinya


groupthink. Faktor-faktor ini juga termasuk isolasi kelompok, kurangnya kepemimpinan
imparsial, kurangnya prosedur yang jelas dalam mengambil keputusan, dan
homogenitas latar belakang anggota kelompok.

c. Tekanan Kelompok (Group Stress)


Tekanan internal dan eksternal (internal andexternalstress) yang dialami kelompok
dapat menuntun kepada groupthink. Jika suatu kelompok dalam membuat keputusan
sedang mengalami tekanan yang berat — baik disebabkan oleh dorongan-dorongan
dari luar maupun dari dalam kelompok — mereka cenderung tidak dapat menguasai
emosi, sehingga dapat mencari segala cara agar masalah dapat cepat diselesaikan
tanpa memikirkan akal sehat, maka kelompok tersebut sedang menuju groupthink.

5. Dampak Negative Groupthink

a) Diskusi amat terbatas pada beberapa alternatif keputusan saja.


b) Pemecahan masalah yang sejak semula sudah cenderung dipilih, tidak lagi dievaluasi

atau dikaji ulang.


c) Alternatif pemecahan masalah yang sejak semula ditolak, tidak pernah dipertimbangkan

kembali.
d) Tidak pernah mencari atau meminta pendapat para ahli dalam bidangnya.

e) Kalau ada nasehat atau pertimbangan lain, penerimaannya diseleksi karena ada bias
pada pihak anggota.
f) Cenderung tidak melihat adanya kemungkinan-kemungkinan dari kelompok lain akan
melakukan aksi penentangan, sehingga tidak siap melakukan antisipasinya.
g) Sasaran kebijakan tidak disurvei dengan lengkap dan sempurna.

6. Contoh kasus

Kasus terhadap anak yang sering terjadi membuat banyak pihak sadar betapa rentannya anak menjadi
korban kejahatan asusila. Kekerasan seksual terhadap anak akan memberikan dampak atau efek yang
berat kepada anak sebagai korban. Di media sosial terdapat grup Facebook (FB) bernama Loli Candy's
yang mengumpulkan foto porno anak-anak. Pada kasus terungkapnya jaringan pedofilia di Facebook,
beberapa media memiliki gaya masing-masing dalam penulisan beritanya. Setiap media sesungguhnya
memiliki ideologi yang berbeda mengingat bahwa media bukanlah saluran yang bebas tetapi telah
mengonstruksi berita sedemikian rupa. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana dua media
online yaitu Kompas.com dan Republika Online membingkai pemberitaan tentang pedofilia melalui akun
Facebook. Model analisis framing yang digunakan adalah model Robert N. Entman.

7. contoh kasus

keputusan AS menyerang Irak, banyak ditentang oleh negara lain dan bahkan sebahagian warga
negaranya sendiri, meskipun dengan alasan adanya senjata pemusnah massal dan terorisme. Buktinya,
dalam pemilu sela di AS dalam beberapa hari ini, partai Republik yang merupakan partainya
pemerintahan Bush, kalah dari partai Demokrat. Di antara sebab kekalahan itu adalah karena masalah
kebijakan pemerintah AS (yang dikuasai partai Republik) menyerang Irak (Reuter, 8/11). Akan tetapi
buktinya keputusan itu telah dilaksanakan juga, dan media massa juga ikut membentuk pandangan
masyarakat dengan memberitakan alasan-alasan yang membolehkan serangan tersebut. Para anggota
kelompok yang tergabung dalam groupthink tersebut tidak pernah dan bahkan pantang menyalahkan
pihak pemrakarsa gagasan serangan tersebut.

8. Pernah, sebuah kelompok membuat keputusan yang tidak masuk akal untuk menolak anggapan/ opini
publik yang sudah nyata buktinya, dan memiliki nilai moral. Keputusan kelompok ini datang dari
beberapa individu berpengaruh dalam kelompok yang irrasional tapi berhasil mempengaruhi kelompok
menjadi keputusan kelompok.

9. 1.Jangan tergesa-gesa,

2. Cari opini alternatif,

3.Tetap bahagia, dan

4.Berpikir hal yang lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai