Anda di halaman 1dari 15

Asuhan Keperawatan

Pada NY ”U” Post Partum hari ke-4


 Dengan Bendungan ASI
Di Ruang Obstetri (B31) RSUP Dr. Kariadi Semarang

Nama Mahasiswa : Shinta Putri W Tanggal Pengkajian : 22 April 2013


NIM : P.1420111033 Ruang/ RS : B31/ RSUP Dr.Kariadi

1. PENGKAJIAN
A. DATA UMUM KLIEN
Nama Ibu            : Ny “U”                            Nama Suami   : Tn “J”
Umur                   : 31 tahun                          Umur          : 35 tahun
Suku / bangsa    : Jawa/Indonesia                 Suku / bangsa : Jawa/Indonesia
Agama                : Islam                               Agama            : Islam
Pendidikan          : SMA                               Pendidikan      : SMA
Pekerjaan            : Ibu Rumah Tangga            Pekerjaan         : Swasta
Alamat                : Sadeng Rt: 03/01              Alamat             : Sadeng Rt: 03/01
                           Gunung Pati, Gunung Pati,
Semarang Semarang       
No. Register         : 7261211

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kehamilan Dan Persalinan Yang Lalu
No Jenis Penolong Jenis Kelamin Keadaan bayi Masalah kehamilan
Persalinan waktu lahir
1 Spontan Dokter dan Perempuan Normal, tidak -
prematur Bidan di RSUP ada cacat fisik.
Dr. Kariadi
Semarang
2 Spontan Dokter dan Perempuan Normal, tidak Hipertensi.
prematur Bidan di RSUP ada cacat fisik.
Dr. Kariadi

1
Semarang

Riwayat menstruasi
Menarche         : umur 12 tahun
Siklus               : 28 hari teratur
Banyaknya       : 2 softek/ hari
Lamanya          : 5 hari
Sifat darah        : Encer, warna merah
Fluor albus       : Ya, sebelum menstruasi, bau normal, warna putih
Dismenorea      : Ya, saat haid
Lama dengan suami sekarang : 9 Tahun
Riwayat KB :
KB suntik 1 kali setiap 1 bulan. Selama 1 tahun.
Menginginkan 2 anak.
Menginginkan KB suntik.

2. Keluhan Utama:
Ibu post partum 4 hari, partus tanggal 22 April 2013 mengeluh payudara panas, bengkak, terasa
nyeri dan pengeluaran ASI hanya sedikit.

3. Riwayat Keperawatan Sekarang:


Pada tanggal 18 april 2013 ibu datang dirujuk ke rumah sakit pusat Dr Kariadi Semarang.
Dengan keluhan perut kontraksi terus menerus, rasa ingin mengedan. Ibu setelah post partum
mengalami ketidak efektifan menyusui atau terjadi bendungan ASI. Diagnosa post partum
spontan Partial Hellep Syndrom.

4. Riwayat kehamilan sekarang:


1) Berapa kali periksa kehamilan : 5 kali periksa.
Ibu mengatakan ini adalah anak ke – 2, dengan usia kehamilan 34 minggu. Ibu mengatakan
suntik TT 2X yaitu saat CPW dan pada kehamilan pertama. Ibu melakukan ANC sebanyak 5 kali
ke bidan dengan keluhan :

2
Trimester I                 : nafsu makan menurun dan mual muntah
Trimester II               : nyeri pinggang
Trimester III              : pusing, hipertensi.
HPHT               : 22 Mei 2013
TP                     : 15 Agustus 2012

F. Riwayat Persalinan Sekarang


a.       Kala I
Lamanya 7 jam berlangsung normal, pengeluaran bload slym
b.      Kala II
Lamanya 30 menit, persalinan spontan perdarahan 100 cc. Kelamin : perempuan, berat badan :
2100 gr, panjang badan : 40 cm, apgar score 8-9 hidup.
c.       Kala III
Lamanya 8 menit plasenta lahir lengkap, berat plasenta 500 gr, panjang tali pusat 15 cm dan
perdarahan 100 cc.
d.      Kala IV 
                  Berlangsung normal, kontraksi uterus baik perdarahan 100 cc keadaan umum baik.
 
2) Masalah kehamilan : Pusing, hipertensi.

C. DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI


1. Status Obstetri : P2 A0
2. Keadaan umum            : baik
Kesadaran                   : Composmentis
3. Tanda-tanda vital          : TD : 160 / 100 mmHg
                                       Nadi       : 84 x / menit
                                       Suhu       : 37 0C
                                 RR          : 20x / menit
Berat badan                  : 58 kg
Tinggi badan                 : 156 cm
Ukuran lila                    : 25 cm

3
4. Kepala                
a. Leher : tidak ada pembengkakan vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar
tyroid, dan tidak ada pembesaran kelenjar limfa, tidak ada gangguan gerak.
b. Kepala : simetris, kulit kepala bersih, tidak ada ketombe, distribusi merata,
warna rambut hitam, tidak rontok bila dicabut, tidak ada benjolan.
c. Muka                   :   bentuk simetris, tidak ada oedema, tidak pucat.
d. Mata                    :   bentuk simetris, sclera putih, konjungtifa merah muda,  tidak ada luka,
tidak konjungtifitis, tidak ada bintik bitot, terdapat kantung mata.
e. Hidung                 :   bentuk simetris, tidak ada polip, bersih, tidak ada secret.
f. Mulut dan gigi       :   bersih, tidak berbau, bibir sedikit pucat, tidak ada stomatitis, tidak
ada caries, tidak ada peradangan tonsil.
g. Telinga                 :   bentuk simetris, keadaan bersih, tidak ada serumen, tidak ada
kelainan, pendengaran normal.

5. Dada /thorax       
a. Jantung : inspeksi: tidak ada pembesaran jantung. perkusi suara sonor, palpasi:
batas jantung dalam batas normal, auskultasi: tidak ada suara tambahan jantung.
b. Paru : inspeksi: tidak ada tarikan / retraksi dada, perkusi: ada suara sonor,
palpasi: tidak ada pembesaran paru, auskultasi: tidak ada suara tambahan paru
(weezing, ronchi basah, ronchi kering).
c. Payudara  :
Kebersihan : payudara bersih, terawat
Kesimetrisan :   simetris, payudara membesar, bengkak dan merah mengkilap.
Putting susu : menonjol.
Pengeluaran ASI : Tidak lancar, keluar sedikit.
Kemampuan menyusui : Hanya mampu memenuhi sedikit dari kebutuhan ASI bayi.
6. Abdomen            
a. Involusio Uterus : TFU 3 jari bawah pusat, lokhea rubra, kontraksi uterus baik
b. Kandung Kemih : tidak terpasang DC.
c. Diastasis rektus abdominalis : melebar,
d. Fungsi pencernaan : pencernaan terdengar bising usus 12 kali per menit.

4
7.  Perinium dan Genetalia
Kebersihan : terjaga bersih           
a. Vagina :  lokhea rubra, tidak ada odema, tidak ada varises, tidak ada condiloma, tidak ada
bartolinites.
b. Perinium : utuh
c. Hemorroid : bersih, tidak ada hemmorroid

8. Ekstremitas          
a. Ekstremitas Atas : bentuk simetris, tidak oedema, kuku tidak cyanosis, tangan kanan/kiri
tidak pucat, tidak ada sindaktili, tidak ada polidaktili.
b. Ekstremitas Bawah : bentuk simetris, tidak oedema, kuku tidak cyanosis, tangan
kanan/kiri tidak pucat, tidak ada sindaktili, tidak ada polidaktili.
 
D. POLA FUNGSIONAL
Pola Sebelum Melahirkan Sesudah melahirkan
Nutrisi dan cairan Ibu mengatakan makan 3X Ibu mengatakan makan 3X
sehari porsi sedang, dengan sehari porsi sedang, dengan
menu : nasi, lauk, sayur menu : nasi, lauk, sayur
kadang buah, minum 8-10 kadang buah, minum 10-12 x
gelas / hari gelas / hari
Eliminasi BAK : Ibu mengatakan BAK : Ibu mengatakan
kencing 6-8 x/hari, warna kencing 8-10x/hari, warna
kuning jernih, bau khas. kuning jernih, bau khas.
BAB : Ibu mengatakan berak BAB : Ibu mengatakan berak
1X/hari, warna kuning, 1X/hari, warna kuning,
konsistensi lunak, bau khas konsistensi lunak, bau khas
Personal Hygiene Ibu mengatakan mandi Ibu mengatakan mandi
2X/hari, gosok gigi 3X/hari, 2X/hari, gosok gigi 3X/hari,
ganti baju 2X/hari, mencuci ganti baju 2X/hari, mencuci
rambut 2X/minggu rambut 2X/minggu
Pola Istirahat dan tidur Ibu mengatakan tidur siang ± Ibu mengatakan tidur siang ±

5
2 jam/ hari 2 jam/ hari
Malam ± 7 jam/hari Malam ± 4 jam/hari. Sering
cemas dan terbangun pada
malam hari.
Mobilisasi dan latihan Ibu mengatakan mengerjakan Ibu hanya tiduran di brancard,
pekerjaan rumah sendiri sesekali jalan ke kamar mandi.
bersama suami
Ibu mengatakan jarang
melakukan senam hamil.
Keadaan Mental Ibu sudah merencanakan Ibu mengatakan sangat senang
kehamilan yang kedua ini menerima kelahiran anaknya
setelah anaknya yang pertama. yang kedua.
Suami dan keluarga
mengharapkan kelahiran
bayinya. 

 
E. Obat – Obatan :
Infus : RL 20 ttes / menit
Injeksi :
Dexametason 2 x 5 mg
Obat oral :
Dopamet 500 mg / 8 jam
Asmet 500 mg / 8 jam
Amoxilin 500 mg / 8 jam
Vit BC / C / SF 1 tablet/ 12 jam

F. Hasil Pemeriksaan penunjang


1. Pemeriksaan laborat

6
Hematologi Hasil Satuan Nilai Normal Ket
Hemoglobin 10.46 gr % 12.0 – 15.0 L
Hematokrit 30.6 % 35.0 – 47.0 L
Eritrosit 3,54 Jt / mmk 3.90 – 5.60 L
MCH 29,54 Pg 27.00 – 32.00
MCV 86,58 FL 76.00 – 96.00
MCHC 34,12 g / dL 29.00 – 36.00
Leukosit 15,52 Ribu / mmk 4.00 – 11.00 H
Trombosit 127,1 Ribu / mmk 150.0 – 400.0 L
RDW 18,85 % 11.60 – 14.80 H
MPV 7,85 FL 4.00 – 11.00

Kimia Klinik
SGOT (AST) 67 U/I 15 – 37 H
SGPT (ALT) 164 U/I 30 – 65 H
LDH 828 U/I 120 - 246 H

2. RUMUSAN MASALAH
1. Diagnosa           : Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan pembengkakan payudara.
DS                    : Ibu mengatakan payudara panas, bengkak, terasa nyeri.
DO                   : Keadaan umum   : Baik
Kesadaran                      : Composmentis
Tanda-tanda vital            : TD                 : 160 / 100 mmHg
                                    Nadi               : 84 x/menit
                                        Suhu               : 37 0C
                                        RR                 : 20x/menit
2. Diagnosa : Ketidakefektifan menyusui berhubungan dengan kurangnya managemen
laktasi sekunder terhadap pembengkakan payudara.
DS : Ibu mengatakan payudara membengkak, pengeluaran ASI hanya sedikit.
DO : Payudara : simetris, payudara membesar, bengkak dan merah mengkilap,
putting susu menonjol.
Kesadaran                      : Composmentis
Tanda-tanda vital            : TD                 : 160 / 100 mmHg
                                    Nadi               : 84 x/menit

7
                                        Suhu               : 38 0C
                                        RR                 : 20x/menit
3. Diagnosa : Gangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan cemas, gelisah, faktor
eksternal perubahan lingkungan.
DS : Ibu mengatakan susah tidur dan sering terbangun pada malam hari.
DO : Ada kantung mata, pasien terlihat lesu.

3. DIAGNOSA
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan pembengkakan payudara.
2. Ketidakefektifan menyusui berhubungan dengan kurangnya managemen laktasi sekunder
terhadap pembengkakan payudara.
3. Gangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan cemas, gelisah, faktor eksternal perubahan
lingkungan.
 
4. INTERVENSI
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan pembengkakan payudara.
2. Ketidakefektifan menyusui berhubungan dengan kurangnya managemen laktasi
sekunder terhadap pembengkakan payudara.

Tujuan                      : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan nyeri
berkurang dan ketidakefektifan menyusui (masalah bendungan ASI dapat teratasi).
Kriteria hasil           : Keadaan umum baik
                                      Tanda – tanda vital dalam batas normal yaitu :
                                      TD     : 110/70 – 130/80 mmHg
                                      Nadi   : 80 – 100x/menit
                                      Suhu   : 36,5 – 37,5 º C
                                      RR     : 16 – 20x/menit
Nyeri berkurang
  ASI lancar
  Payudara tidak merah dan bengkak
      Intervensi                :

8
1.      Lakukan pendekatan terapeutik pada klien, suami dan keluarga
Rasional : Dengan pendekatan terapeutik akan terjalin kerjasama yang baik antara ibu dan
petugas kesehatan
2.      Lakukan observasi TTV, TFU, kontraksi uterus
Rasional : Untuk mengetahui status kesehatan ibu saat ini
3.      Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang kondisi ibu saat ini
Rasional : Dengan menjelaskan kondisi ibu dapat mempermudah asuhan yang diberikan dan
ibu lebih kooperatif terhadap tindakan yang akan dilakukan
4.      Jelaskan penyebab nyeri dan cara mengatasi rasa nyeri
Rasional : Agar ibu mengetahui tentang penyebab nyeri yang dialaminya dan ibu dapat
beradaptasi dengan keadaannya sekarang
5.       Berikan penyuluhan tentang perawatan payudara
Rasional : dengan perawatan payudara teratur, produksi ASI akan lancar dan tidak terjadi
bendungan lagi
6.      Berikan penyuluhan tentang cara menyusui yang baik dan benar
Rasional : dengan menyusui secara rutin dapat mengurangi terjadinya bendungan payudara.
7.      Beri terapi obat untuk menghilangkan rasa nyeri bila ibu mengalami nyeri hebat
       Rasional : fungsi independent

3. Gangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan cemas, gelisah, faktor eksternal
perubahan lingkungan.
Tujuan : pasien tidak mengalami gangguan pola tidur.

Kriteria hasil : pasien dapat mengungkapkan pemahaman tentang faktor gangguan tidur,
meningkatkan peningkatan kemampuan untuk tidur, wajah klien rileks.

Intervensi :

1. kaji tingkat kelelahan dan kebutuhan istirahat pasien


Rasional : untuk mengetahui tingkat kebutuhannya sehingga terpenuhi pola istirahatnya.
2. kaji faktor-faktor penyebab gangguan pola tidur
Rasional : untuk mengetahui penyebab sehingga dapat tidur dengan bik.
3. berikan lingkungan yang nyaman

9
Rasional : untuk memberi kenyamanan dan ketenangan pasien.
4. beri kesempatan ibu mengungkapkan perasaannya
Rasional : Untuk terapi psikis dan mengurangi beban pkiran dan membantu mengatasi
masalahnya.
5. batasi kunjungan selama periode istirahat.
Rasional : untuk memberikan waktu istirahat yang cukup kepada pasien untuk mempercepat
pemulihan.

 
.5. IMPLEMENTASI
Tanggal      : 22 April 2013                                                        Jam : 15.00 wib      
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan pembengkakan payudara.
2. Ketidakefektifan menyusui berhubungan dengan kurangnya managemen laktasi
sekunder terhadap pembengkakan payudara.
Implementasi :
1.      Melakukan pendekatan terapeutik pada ibu, suami, dan keluarga dengan komunikasi yang
baik, tidak menyinggung perasaan ibu dan ramah.
2.      Melakukan observasi TTV, TFU, kontraksi uterus.

10
3.      Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang kondisi ibu saat ini :
Keadaan umum            : Baik
Kesadaran                    : Composmentis
Tanda-tanda vital          : TD                 : 130/70 mmHg
                Nadi               : 80x/menit
                Suhu               : 370 C
                RR                 : 20x/menit
           TFU 3 jari bawah pusat, lokhea rubra, kontraksi uterus baik
Menjelaskan pada ibu bahwa saat ini ibu mengalami pembendungan ASI yang menyebabkan
payudara ibu membengkak, nyeri dan suhu tubuh ibu meningkat.
4.      Mejelaskan penyebab nyeri itu dari bendungan ASI pada payudara dan cara mengatasi rasa
nyeri yaitu sebelum menyusui dengan mengkompres payudaranya dengan air hangat,
lakukan pengurutan, peras ASI secara manual sebelum menyusui dan membasahi puting
susunya sebelum menyusui agar bayi mudah menghisap. Untuk mengurangi rasa nyeri
setelah menyusui lakukan pengompresan payudara dengan air dingin dan pakai BH yang
menyagnga payudara. Serta anjurkan ibu tetap menyusui banyinya.
5.      Memberikan penyuluhan tentang perawatan payudara   
persiapan alat  : - air hangat
                           - air dingin
                           - kapas/waslap
                           - minyak

       teknik              :- licinkan tangan dengan sedikit minyak


-lakukan pengurutan secara berturut – turut 20 kali setiap 5 menit dengan cara :
CARA I :
Tempatkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara kemudian urut ke arah atas, terus ke
samping terus ke bawah dan melintang sehingga tangan menyangga payudara kemudian
lepaskan tangan dari payudara.
CARA II :

11
Telapak tangan kiri menopang payudara kiri dan jari – jari tangan kanan saling dirapatkan
kemudian sisi kelingking tangan kanan mengurut payudara kiri dari pangkal ke arah puting.
Demikian pula payudara kanan
CARA III :
Telapak tangan menopang payudara seperti cara II kemudian jari – jari tangan kanan dikepalkan
kemudian buku – buku jari tangan kanan mengurut payudara dari pangkal ke arah puting.
( Rangsang payudara dengan menggunakan air hangat dan air dingin caranya siram atau kompres
dengan waslap.
6.      Memberikan penyuluhan tentang cara menyusui yang baik dan benar yaitu dengan
memasukkan semua areola mamae kedalam mulut bayi serta menyusui bayinya sesering
mungkin sesuai keinginan bayi
7.      Memberikan terapi obat untuk menghilangkan rasa nyeri bila ibu mengalami nyeri hebat
yaitu paracetamol 500 mg untuk mengurangi nyeri dan menurunkan suhu tubuh ibu, bila ibu
sudah tidak bisa menahan rasa nyeri.

3. Gangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan cemas, gelisah, faktor eksternal
perubahan lingkungan.
1. Menanyakan pada klien aktifitas sehari pada hari itu.
2. Menanyakan apakah ibu merasa lelah atau tidak.
3. Menjaga lingkungan agar tetap nyaman, tenang, dan aman.
4. Menggantikan lampu dengan yang lebih redup apabila ibu akan tidur pada malam hari, supaya
lebih nyaman.
5. Menanyakan perasaan dan isi hati ibu. dan membantu apa yang dibutuhkan ibu.
6. Membatasi pengunjung hanya pada jam besuk saja, dan memberi waktu istirahatnya.

6. EVALUASI
      Tanggal     : 22 April 2013                                                Jam     : 20.00 wib     

S : Ibu mengatakan ASI nya mulai lancar  tpi belum banyak,           Ibu mengatakan suhu
badannya mulai turun,  bayinya menyusu dan berkurang rewelnya, Ibu sudah melaksanakan

12
anjuran bidan, dan melakukan psot natal breast care di rumah. Sudah mulai tidur bisa
nyaman.
O : Keadaan umum          : Baik
Kesadaran                  : Composmentis
Tanda-tanda vital        : TD                 : 130/80 mmHg
                                    Nadi               : 88x/menit
                                    Suhu               : 370C
                                    RR                 : 20x/menit
Pengeluaran lochea  rubra
Kontraksi uterus baik (keras), TFU pertengahan sympisis pusat
Kantung mata mulai tidak terlihat.
A  : P2 A0 Post partum hari ke 5 sebagian tujuan teratasi
P   :  - Anjurkan ibu untuk kontrol tepat waktu atau setiap ada keluhan
       

Tanggal     : 23 April 2013                                                Jam     : 15.00 wib    


 S : Ibu mengatakan ASI nya mulai lancar  dan semakin banyak,           Ibu mengatakan suhu
badannya sudah normal seperti biasa,  bayinya menyusu dengan puas, Ibu sudah
melaksanakan anjuran bidan, dan melakukan psot natal breast care di rumah. Sudah mulai
tidur bisa nyaman dan
O : Keadaan umum          : Baik
Kesadaran                  : Composmentis
Tanda-tanda vital        : TD                 : 110/70 mmHg

13
                                    Nadi               : 80x/menit
                                    Suhu               : 370C
                                    RR                 : 22x/menit
Pengeluaran lochea  rubra
Kontraksi uterus baik (keras), TFU pertengahan sympisis pusat
Kantung mata tidak terlihat.
A  : P2 A0 Post partum hari ke 6 tujuan teratasi
P   :  - Anjurkan ibu untuk kontrol tepat waktu atau setiap ada keluhan
        - Anjurkan ibu untuk imunisasi bayinya di puskesmas atau pusat pelayanan kesehatan 
           Terdekat

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Bari Saifuddin. (2002). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternitas dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Sarwono Prawiroharjo

Arif Mansjoer. (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Ed. 3. Jakarta: Media Aesculapius

Carpenito, Linda Juall. (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Ed. 8. Jakarta: EGC

Doenges, E. Marilynn. (2001). Rencana Perawatan Maternal/Bayi: Pedoman untuk


Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Klien. Jakarta: EGC

14
Hanifa Wiknjosastro. (2002). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo

Manuaba, I.B.G. (2001). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Gynekologi dan KB.
Jakarta: EGC

15

Anda mungkin juga menyukai