Anda di halaman 1dari 3

I.

SKENARIO B
Dokter Shanty, seorang dokter IGD yang berpraktek di Rumah sakit Bhayangkara
Palembang, menerima pasien anak laki-laki usia 4 tahun yang mengalami tanda-tanda
kekerasan pada tubuhnya. Pasien datang bersama pembantu rumah tangga sebab orang
tuanya lagi keluar kota.
Dalam wawancara dengan pembantu didapatkan keterangan bahwa anak tersebut
dianggap anak yang nakal, tidak mau menurut perintah ibunya. Anak sering dicubit dan
dipukul karena sering meengek dan menggangu pekerjaan ibunya kadang juga bapaknya.
Anak sering dikurung di kamar mandi karena nakal. Si anak malas makan.
Ketika masuk keruang pemeriksaan tampak anak agak ketakutan dengan mata melotot.
Ketika dilakukan pemeriksaan pada pipi anak, telinga punggung, pinggang dan perut
dijumpai ada bekas memar. Pada bokong anak dijumpai memar dengan bentuk beberapa
garis lurus. Hasil pemeriksaan didapatkan bahwa adanya luka memar dan lecet di sekujur
tubuh. Kemungkinan telah terjadi kekerasan fisik dan mental pada anak, disamping
dugaan terjatuh atau terpeleset.
Tindakan yang telah melakukan pengobatan pada luka dan disarankan pendampingan
psikolog anak.
II. KLARIFIKASI ISTILAH
1. Kekerasan: merupakan tindakan agresi dan pelanggaran (penyiksaan, pemukulan,
pemerkosaan dan dll) yang menyebabkan atau dimaksudkan untuk menyebabkan
penderitaan atau menyakiti orang lain.
2. Memar: adalah suatu jenis cedera pada jaringan tubuh yang menyebabkan aliran
darah dari system kardiovaskular mengendap pada jaringan sekitarnya dan tidak
disertai robeknya lapisan kulit.
3. Lecet: adalah luka akibat geseran kulit dengan benda tumpul yang mempunyai
permukaan kasar dan kerusakkan tubuh yang terbatas pada lapisan kulit yang terluar
atau kulit ari.
4. Terpeleset: terjatuh yang umumnya disebabkan karna keadaan yang licin.
5. Kekerasan fisik: adalah setiap tindakan yang mengakibatkan atau mungkin
mengakibatkan kerusakkan atau sakit fisik seperti menampar, mencekik,membakar,
menendang, ancaman dengan benda atau senjata, dan pembunuhan.
6. Kekerasan mental: meliputi perilaku yang ditujukan untuk mengintimidasi dan
menganiaya, mengancam atau menyalahgunakan wewenang, membatasi keluar
rumah, mengawasi, mengambil hak asuh anak, merusak benda-benda anak,
mengisolasi, agresi verbal dan penghinaan konstan.
III. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Dokter Shanty, seorang dokter IGD yang berpraktek di Rumah sakit Bhayangkara
Palembang, menerima pasien anak laki-laki usia 4 tahun yang mengalami tanda-
tanda kekerasan pada tubuhnya. Pasien datang bersama pembantu rumah tangga
sebab orang tuanya lagi keluar kota.
2. Dalam wawancara dengan pembantu didapatkan keterangan bahwa anak tersebut
dianggap anak yang nakal, tidak mau menurut perintah ibunya. Anak sering sering
dicubit dan dipukul karena sering merengek dan menggangu pekerjaan ibunya
kadang juga bapaknya. Anak sering dikurung di kamar mandi karena nakal. Si anak
malas makan.
3. Ketika masuk keruang pemeriksaan tampak anak agak ketakutan dengan mata
melotot. Ketika dilakukan pemeriksaan pada pipi anak, telinga punggung, pinggang
dan perut dijumpai ada bekas memar. Pada bokong anak dijumpai memar dengan
bentuk beberapa garis lurus. Hasil pemeriksaan didapatkan bahwa adanya luka
memar dan lecet di sekujur tubuh.
4. Kemungkinan telah terjadi kekerasan fisik dan mental pada anak, disamping dugaan
terjatuh atau terpeleset.
5. Tindakan yang telah melakukan pengobatan pada luka dan disarankan pendampingan
psikolog anak.
IV. ANALISIS MASALAH
1. Dokter Shanty, seorang dokter IGD yang berpraktek di Rumah Sakit Bhayangkara
Palembang, menerima pasien anak laki-laki usia 4 tahun yang mengalami tanda-
tanda kekerasan pada tubuhnya. Pasien datang bersama pembantu rumah tangga
sebab orang tuanya lagi keluar kota.
a. Apa saja jenis-jenis kekerasan?
b. Apa saja tanda-tanda bukti kekerasan?
c. Bagaimana sistem pelaporan pada kasus kekerasan?
d. Apa saja bentuk kekerasan pada anak?
e. Bagaimana aspek medikolegal pada kasus kekerasan?
2. Dalam wawancara dengan pembantu didapatkan keterangan bahwa anak tersebut
dianggap anak yang nakal, tidak mau menurut perintah ibunya. Anak sering dicubit
dan dipukul karena sering merengek dan menggangu pekerjaan ibunya kadang juga
bapaknya. Anak sering dikurung di kamar mandi karena nakal. Si anak malas makan.
a. Pada siapa inform consent pemeriksaan ini diminta?
b. Bagaimana proses wawancara kekerasan pada anak?
c. Bagaimana konsep mendidik anak tanpa kekerasan?
d. Bagaimana aspek medikolegal pada kasus ini?
3. Ketika masuk keruang pemeriksaan tampak anak agak ketakutan dengan mata
melotot. Ketika dilakukan pemeriksaan pada pipi anak, telinga punggung, pinggang
dan perut dijumpai ada bekas memar. Pada bokong anak dijumpai memar dengan
bentuk beberapa garis lurus. Hasil pemeriksaan didapatkan bahwa adanya luka
memar dan lecet di sekujur tubuh.
a. Bagaimana cara penulisan visum pada kasus ini?
b. Apa indikasi dilakukan visum pada kasus?
4. Kemungkinan telah terjadi kekerasan fisik dan mental pada anak, disamping dugaan
terjatuh atau terpeleset.
a. Bagaimana cara membedakan luka akibat kekerasan dan luka akibat
kecelakaan?
b. Apa saja tanda-tanda kekerasan mental pada anak?
5. Tindakan yang telah melakukan pengobatan pada luka dan disarankan pendampingan
psikolog anak.
a. Apa saja dampak kekerasan pada anak? (fisik+mental…)
b. Apa peran psikolog dalam penanganan kekerasan mental anak?
c. Apa peran dokter umum dalam kasus ini?

V. LEARNING ISSUE
1. Kekerasan pada anak (child abuse)
2. Traumatology
3. Visum
4. Inform consent
5. UU perlindungan anak

VI. HIPOTESIS: Anak laki-laki usia 4 tahun dengan luka memar dan lecet disekujur tubuh
diduga mengalami kekerasan akibat pola asuh yang salah.

VII. KETERKAITAN MASALAH

Anda mungkin juga menyukai