Anda di halaman 1dari 2

Konsep dalam tari kreasi

Tari Kreasi yang berpola tradisi ini adalah jenis tari yang inovasi atau
pembaharuannya berdasar pada kaidah-kaidah dari tari tradisi tersebut. Baik itu
dalam penggarapan koreografinya, musik, tata rias dan busana serta teknik dan tata
pentasnya.
Tari Kreasi baru yang berpola non-tradisi adalah jenis tari kreasi yang sepenuhnya
melepaskan diri dari kaidah-kaidah tari tradisi yang diubah namun tetap
mempertahankan nilai dari tari tradisional tersebut.

Teknik Dalam Berkarya Dari Sebuah Tari Kreasi.


1. Teknik gerak kepala
Gerak kepala menunduk, lalu gerakan dan bayangkan kamu membuat angka 8 dengan
dahi
Bayangkan kamu menggerakan dagu dengan arah seperti membuat angka 8
 
2. Teknik gerak badan
Coba perhatikan posisi penari ini dengan badan yang lurus ke depan
badan tegak arah hadap ke depan, menurut kamu ini kemana saja badan ini dapat
digerakkan? Nah betul, badan ini dapat digerakkan diputar ke kiri, dan diputar ke kanan.
Apabila diputar ke ke kanan badan menjadi serong kanan, apabila ke kiri menjadi
serong kiri. Gerak badan juga dapat dilakukan ke atas, dan ke bawah. Hampir disetiap
tari di Indonesia menggunakan arah hadap yang bervariasi. Gerak badan yang berputar
180o terdapat pada Topeng Cirebon Gaya Losari yang disebut ngelier dalam Teknik
Dalam Berkarya Dari Sebuah Tari Kreasi.
 
3. Teknik gerak tangan
Coba perhatikan kedua telapak tangannya, membuka ke depan
Coba perhatikan pergelangan dan tangan silang dengan jari-jari menghadap ke bawah
 
4. Teknik gerak kaki
Coba perhatikan kedua kakinya, membuka ke depan berat badan berada di kaki kiri
Coba perhatikan kaki kanan diangkat ke atas setinggi betis, tumpuan badan berada di
kaki kiri
Coba perhatikan kedua gambar yang berasal dari tari Jawa ini, yang merupakan pose
awal untuk melakukan gerak selanjutnya

teknik tari kreasi yang pertama mengolah gerak tari atau koreografi tradisi ke dalam
bentuk-bentuk yang lebih kontemporer. meskipun bebas ada semacam prinsip untuk
menjadikan bentuk tradisinya tetap dominan. namun teknik tari yang kedua,
koreografinya lebih berbasis penghayatan dan landasannya adalah teks yang
hendak ditafsirkan menjadi gerakan tubuh yang teaterikal.

prosedurnya, (1) tari yang berpola mempelajari atau mengetahui bentuk tari tradisi
yang hendak dieksplor lalu mencari bentuk-bentuk kontemporer yang sesuai dengan
semangat jaman. (2) membaca teks yang hendak diacu, lalu ditafsirkan. setelah
tahapan penafsiran rampung, dialihwahanakan dari bentuk gagasan estetis ke gerak
tubuh yang estetis.

Anda mungkin juga menyukai