Anda di halaman 1dari 2

Dengan karakteristik mereka ini, gen X menyukai bekerja secara 

smart  yaitu efisien dari


segi cara dan waktu untuk mendapatkan hasil maksimal. Mereka juga menyukai
struktur yang jelas, namun dengan suasana kerja yang tidak kaku atau informal dan
membutuhkan informasi berkaitan dengan manajemen perusahaan. Hal ini
dibutuhkannya karena gen X cenderung menginginkan kejelasan dalam jenjang
karier mereka dan berprinsip mereka perlu dihargai berdasarkan produktivitas
mereka, bukan sekedar jumlah jam kehadiran bekerja. Dalam dunia kerja boleh
dibilang mereka memiliki beberapa prinsip yang cukup berbeda dari generasi
pendahulunya, namun dengan kelebihan mereka yang adaptif, mereka tetap
nyaman berhubungan dengan figur otoritas yang ada.

Dibandingkan gen X, para milenial cenderung lebih optimis dan high achievers,


mereka memiliki keyakinan bahwa mereka berpotensi menjadi hebat. Dalam
bekerja mereka menyukai kelompok atau tim kerja, namun di sisi lain mereka
merupakan generasi yang dinilai individualis. Mereka bertumbuh di era informasi
digital dimana merupakan generasi pertama yang menikmati mudahnya
mendapatkan segala jenis informasi tanpa perlu bertanya pada orang lain.
Mereka menyukai tantangan, mengejar sebuah makna yang lebih mendalam
dalam bekerja seperti pekerjaan yang sesuai minat, hasrat, cita-cita ideal
mereka, atau keselarasan pekerjaan dengan nilai pribadi mereka. Hal ini di satu
sisi membuat mereka akan sangat tertantang ketika mendapatkan pekerjaan
yang benar-benar sesuai, namun di sisi lain ini menjadi penyebab utama
mengapa mereka mudah bosan bahkan kurang loyal dalam bekerja.

Karakteristik mereka yang paling menonjol adalah menginginkan segala sesuatu


serba instan. Mereka kurang menyukai berhadapan dengan proses panjang
untuk mencermati masalah. Selain itu mereka punya ambisi yang cukup kuat
untuk sukses. Sangat cepat dalam menguasai teknologi karena baginya
teknologi bukanlah seperangkat alat atau platform melainkan telah menjadi gaya
hidup yang menyatu dengannya.
Dengan karakteristik mereka ini, para gen Z membutuhkan lingkungan yang
banyak memberi mereka kebebasan untuk berkreasi dan kesempatan untuk
menyalurkan ambisi mereka yang cukup besar. Siap atau tidak, dewasa ini
organisasi perlu mengembangkan pendekatan yang boleh dibilang sama sekali
berbeda untuk dapat menghadapi generasi penerus para milenial ini.
Di konteks pendidikan, pemahaman tentang karakteristik setiap generasi menjadi penting untuk
menentukan bagaimana strategi pendidikan yang efektif diberikan kepada siswa. Tujuannya tidak
sekadar capaian akademik dan pedagogik siswa, tetapi juga bagaimana proses pendidikan dapat
menumbuhkan karakter dan kecintaan siswa terhadap aktivitas belajar. Saat ini, sebagian besar
dari Gen Z berada pada usia sekolah. Ini berarti, penyesuaian sistem belajar dalam ruang-ruang
pendidikan kita harus mempertimbangkan karakteristik Gen Z agar sesuai dengan kebutuhan
mereka tanpa mengesampingkan minat dan habituasi mereka sebagai sebuah kelompok generasi.
Pada karakter figital, sifat Gen Z sebagai “penduduk asli pribumi” sangat melekat. Guru harus
banyak melakukan pengamatan tentang bagaimana siswa memadukan sisi fisik dan digital dalam
cara mereka berinteraksi, hidup, dan belajar. Ini kemudian akan menjadi landasan bagi guru
untuk menentukan metode pembelajaran yang akan gunakan. Penutupan sekolah karena masa
pandemi COVID-19 sebenarnya memberikan dorongan positif bagi guru untuk lebih berkomitmen,
konsisten dan terbiasa memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Guru sudah harus semakin
terbiasa menggunakan sarana pembelajaran yang beragam melalui teknologi digital, agar siswa
tetap dapat aktif dan tersambung dalam pembelajaran dalam berbagai kondisi pembelajaran yang
ada. Guru juga perlu untuk lebih terbuka terhadap tambahan leksikon baru sebagai media dan
perangkat pembelajaran. Ini dapat berupa visual, video, atau bahkan simbol tertentu yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas komunikasi antara siswa dan guru. Guru perlu lebih kreatif
dalam mencari dan menerapkan solusi figital untuk meningkatkan dan menyebarkan budaya
pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai