Menurut Samadi (2000) sistematika tanaman bawang putih adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Klas : Monocotyledoneae
Ordo : Liliflorae
Famili : Liliales atau Liliaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium sativum L.
Nama ilmiah : Allium sativum
Senyawa aktif : Alliin (alkilsistein sulfoksida), allylalliin, profenil alliin, dan allisin
(termasuk gama glutamil).
Struktur kimia
putih) tidak mutagenik secara in vitro. Dapat menyebabkan ulkus pada gaster.
Data manfaat :
Uji praklinik : Pada cell line binatang dan manusia, terlihat penurunan lemak jaringan vaskular,
Uji klinik : Sebuah meta-analisis mereview 16 uji klinik random dengan control (14 paralel
dan 2 cross-over) dari 952 subjek tentang efek Bulbus Allii sativi terhadap lipid dan lipoprotein
serum. Dosis serbuk A. sativum (bawang putih) 600–900 mg/hari, atau umbi segar 10 g atau
minyak 18 mg, atau ekstrak (dosis tidak disebut). Median lama terapi 12 minggu. Subjek yang
mendapat A. sativum (serbuk/bukan serbuk) menunjukkan rerata penurunan kolesterol total 12%,
dan trigliserida serum 13% (hanya serbuk). Namun kualitas uji klinik kurang baik. Minyak
bawang putih 0.25 mg/kg BB (15 g minyak setara 30 g umbi untuk BB 61 kg) menurunkan kadar
kolesterol 18% setelah penggunaan 8 bulan (dari rerata 298 ke 244 mg/dL). Pemberian umbi 10
g setelah makan pagi selama 2 bulan menurunkan kadar kolesterol 15% (pada pasien dengan
kolesterol 160-250 mg/dL). Pada 50 pasien dengan rerata kadar kolesterol 213 mg/dL penurunan
kadar kolesterol total 16%. Pada uji klinik lain, A. sativum 7.2 g setiap hari selama 6 bulan pada
hiperkolesterolemia sedang (kolesterol darah 220-290 mg/dL) dibanding plasebo menunjukkan
penurunan kolesterol total 6.1%, dan kadar LDL 4%. Kajian sistematik terhadap potensi
menurunkan lipid terhadap 8 studi dari 500 subyek yang mendapat - 23 - serbuk A. sativum 600-
900 mg menghasilkan penurunan serum kolesterol dan trigliserida sebesar 5-20%, dan
disimpulkan bahwa serbuk bawang putih berpotensi menurunkan kadar lemak darah.
Interaksi : Menurunkan kadar lisinopril, dan dapat menyebabkan perdarahan pada mereka
yang menggunakan warfarin atau fluindione.Efek antiplatelet bawang putih mungkin aditif
dengan obat antiplatelet konvensional dan NSAID, dan penelitian menunjukkan bahwa bawang
Mekanisme Aksi : Allicin mempunyai peranan dalam penghambatan kerja enzim tiolase. Enzim
tiolase merupakan enzim yang berperan dalam pengubahan 2 asetil KoA menjadi asetoasetil
KoA. Dengan adanya penghambatan ini maka pembentukan asetil KoA sebagai sumber semua
atom karbon dalam kolesterol menjadi menurun, yang berimplikasi pada penurunan sintesis
kolesterol.
Peringatan: Mengkonsumsi dalam jumlah yang besar akan meningkatkan resiko pendarahan
Makan umbi segar, ekstrak atau minyak dalam keadaan perut kosong dapat menimbulkan
heartburn, nausea, vomitus dan diare. Nafas dan keringat bau bawang putih. Orang yang belum
Anonim, 2009, Informatorium Obat Nasional Indonesia 2008, Badan Pengawas Obat dan
Makanan Republik Indonesia, Jakarta.
Menteri Kesehatan RI, 2016, Permenkes No 6 Tahun 2016 tentang Formularium Obat Herbal
Asli Indonesia, Jakarta.
Hernawan Udi, 2003, Senyawa Organosulfur Bawang Putih (Allium sativum L.) dan Aktivitas
Biologinya, FMIPA UNS, Surakarta.
Pramitasari, 2012. Pengaruh Ekstrak Bawang Putih (Allinum sativum L) Terhadap Perbaikan
Profil Lipid pada Rattus norvegicus strain wistar Hiperkolesterolemia,Skripsi, Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang, Malang,pp 17-18.Price, Sylvia A,
Lorraine M, Wilson, 2012,Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit,Edisi 6, Vol
1, Jakarta, EGC. Pp 439-477