Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MATA KULIAH

NTSI 6053 PERAWATAN DAN PERBAIKAN GEDUNG


Dosen Pembina : Apif M. Hajji, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D.

TUGAS INDIVIDU
UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

Oleh:
Nama: Elma Muhajjir

NIM: 180523600149
OFFERING 13SA

PROGRAM S1 TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


2020
PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR
DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS
TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

M. Hariansyah1, Joni Setiawan2


1
Dosen Tetap Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Ibn Khaldun Bogor, Jl. KH
Sholeh Iskandar km 2, Bogor, Kode Pos 16162
2
Mahasiswa Program Sarjana Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Ibn Khaldun
Bogor, Jl. KH Sholeh Iskandar km 2, Bogor, Kode Pos 16162

E-mail: m.hariansyah@ft.uika-bogor.ac.id
Joni1010409@gmail.com

ABSTRAK
PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK
GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR. Telah dilakukan pemasangan kapasitor bank
untuk perbaikan factor daya pada panel untuk mengurangi penurunan kemampuan suplai daya listrik, timbulnya tegangan
jatuh, kenaikan arus dan kenaikan temperatur disepanjang penghantar. PLN mengharuskan setiap pelanggannya supaya
selalu menjaga faktor daya jala-jala sistem kelistrikannya pada batas yang telah ditetapkan dan akan memberi pinalti apabila
faktor daya pelanggan berada di bawah batas yang telah ditetapkan yaitu minimal 0,8. Perbaikan faktor daya listrik pada
sistem kelistrikan FT-UIKA Bogor dengan cara pemasangan kapasitor bank yang dapat beroperasi secara otomatis.
Kebutuhan kapasitas kapasitor bank dengan menggunakan Metoda Tabel Kompensasi guna memperbaiki faktor daya sistem
kelistrikan FT UIKA Bogor dan membuat panel kapasitor bank FT UIKA Bogor yang dapat beroperasi secara otomatis.

Kata kunci: Pemasangan Kapasitor Bank, Perbaikan Factor Daya, Panel Listrik

1. PENDAHULUAN Metoda Tabel Kompensasi guna memperbaiki faktor


Bangunan gedung Fakultas Teknik Universitas daya sistem kelistrikan FT UIKA Bogor dan (b)
Ibn Khaldun Bogor (FT-UIKA Bogor) merupakan Merancang dan membuat panel kapasitor bank FT
bangunan gedung bertingkat yang terdiri dari 3 UIKA Bogor yang dapat beroperasi secara otomatis.
(tiga) lantai. Sistem kelistrikan FT-UIKA Bogor
dibagi menjadi 6 (enam) kelompok beban dengan
jenis beban yaitu penerangan dan sistem tata udara
(pendinginan ruangan) pada tegangan 380 V, 50 Hz. 2. TINJAUAN PUSTAKA
Hasil pengukuran pada panel listrik utama MCCB
3F 250 A diperoleh faktor kerja sebesar 0,61. Hal ini 2.1 Sistem kelistrikan FT-UIKA Bogor
menunjukkan bahwa beban penerangan dan Sejak pembangunan Gedung Fakultas Teknik
pendingin ruangan bekerja pada faktor daya rendah. tahun 2012, sudah terjadi 3 (tiga) kali perubahan
Pemasangan kapasitor bank untuk perbaikan daya kontrak ke PT. PLN. Pada awal
factor daya ini meliputi: (a) perhitungan kebutuhan pembangunannya gedung Fakultas Teknik
kapasitas kapasitor bank yang digunakan untuk menggunakan daya kontrak sebesar 33 kVA akan
memperbaiki faktor daya pada panel listrik LVMDP tetapi dengan bertambahnya kebutuhan daya listrik
bangunan gedung FT UIKA Bogor dan (b) maka pada tahun 2013 pihak Fakultas Teknik
Rancangan dan pembuatan panel kapasitor bank mengajukan penambahan daya sebesar 41,5 kVA.
untuk panel listrik LVMDP bangunan gedung FT Dengan daya sebesar 41,5 kVA tersebut ternyata
UIKA Bogor yang dapat beroperasi secara otomatis. masih sering terjadi trip karena disebabkan beban
Berdasarkan latar belakang tersebut telah pemakaian yang berlebih (Overload ). Oleh sebab
dilakukan pemasangan kapasitor bank untuk itu pada bulan November 2014 diajukan kembali
perbaikan faktor daya melalui perolehan tujuan perubahan daya kontrak menjadi 66 kVA.
Penelitian, yaitu: (a) Menghitung kebutuhan
kapasitas kapasitor bank dengan menggunakan

26
Daya listrik PLN FT-UIKA Bogor disuplai dari faktor daya akan menjadi lebih rendah. Faktor daya
gardu distribusi outdoor milik PLN dengan selalu lebih kecil atau sama dengan satu. Secara teori
kapasitas 630 kVA menggunakan transformator apabila seluruh beban daya yang terpakai oleh suatu
penurun tegangan 20 kV/400 VAC 3 fasa melalui perusahaan memiliki faktor daya mendekati satu,
jaringan tegangan rendah bawah tanah. Penyaluran maka daya maksimum yang dipakai setara dengan
daya listrik PLN ke masing-masing beban listrik kapasitas daya yang disalurkan oleh sistem
meliputi beban penerangan, tenaga dan sistem distribusi. Sehingga dengan beban yang diinduksi
pendingin ruangan AC (Air Conditioner), dan apabila faktor daya yang terukur dari 0,2
menggunakan kWH meter, sub panel distribusi hingga 0,5, maka kapasitas jaringan distribusi akan
listrik, alat pengukur dan pembatas, serta kabel TIC tertekan. Jadi daya reaktif (VAR) harus lebih rendah
(Twice Insulation Cable) 4 x 35 mm2. Sistem listrik untuk keluaran kWh yang sama untuk
FT-UIKA Bogor dirancang sedemikian sehingga meminimalkan kebutuhan daya yang terpakai atau
mampu memasok energi listrik yang handal kepada daya total (VA).
beban-beban yang terdiri dari berbagai klasifikasi
keselamatan dan berbagai jenis tegangan yaitu 2.4 Kapasitor
tegangan 3 fasa 380 VAC dan tegangan 1 fasa 220 Kapasitor adalah suatu komponen elektronika
VAC. Diagram satu garis sistem kelistrikan yang berfungsi untuk menyimpan arus listrik dalam
FT-UIKA Bogor ditunjukan pada Gambar 1. bentuk muatan, selain itu kapasitor juga dapat
digunakan sebagai penyaring frekuensi. Kapasitas
PANEL AIR CONDITIONER LT.2

PANEL AIR CONDITIONER LT.3

untuk menyimpan kemampuan kapasitor dalam


PANEL AIR CONDITIONER

MCB 3F, 60 A

MCCB 3F, 60 A

muatan listrik disebut Farad (F) sedangkan simbol


MCCB 3F, 60 A
LT.1

dari kapasitor adalah C (kapasitor). sebuah


kapasitor pada dasarnya terbuat dari dua buah
PANEL PENERANGAN LT.2
PANEL PENERANGAN LT.1

PANEL PENERANGAN LT.3

lempengan logam yang saling sejajar satu sama


MCCB 3F, 30 A

MCCB 3F, 40 A
MCB 3F, 60 A

lain dan diantara kedua logam tersebut terdapat


Gambar 3.5 Single Line Low Voltage Main Distribusi Panel (LPMDP)[13]ain

bahan isolator yang sering disebut dielektrik.


NYY 4X10 mm2 + BC 6 mm2

NYY 4X10 mm2 + BC 6 mm2

NYY 4X10 mm2 + BC 6 mm2

mm2

mm2
NYY 4X10 mm2 + BC 6

BC 6

BC 6

Gambar 2 menunjukan bagian-bagian dari kapasitor.


mm2 +

mm2 +
mm2

NYY 4X10

NYY 4X10

)
20
MCCB 60 A

MCCB 60 A
MCCB 60 A

MCCB 60 A

MCCB 60 A

MCCB 60 A
MCCB 3F
250 A

BC 16mm2
NYY 4x95mm2

Gambar 2 Bagian-bagian dari kapasitor


66 kVA / 100 A

kWH Meter

Bagian-bagian dari kapasitor terdiri atas dua keping


konduktor yang ruang diantaranya:
1) Dielektrik (penyekat)
Gambar 1 Diagram satu garis sistem kelistrikan
2) Besaran kapasitor adalah Kapasitas.
FT-UIKA Bogor
3) Satuan SI dari kapasitas adalah farad (F)

2.2 Daya Listrik 2.5 Kapasitor Bank


Daya listrik terbagi menjadi tiga bagian, yaitu Kapasitor bank adalah peralatan listrik yang
daya aktif, daya semu, daya reaktif. Daya listrik mempunyai sifat kapasitif yang berfungsi untuk
dinyatakan dalam satuan W atau Horsepower (Hp). mengimbangi sifat induktif atau sekumpulan
Daya listrik 1 Hp setara dengan 746 W atau beberapa kapasitor yang dihubungkan secara paralel
lbft/second. Sedangkan W merupakan unit daya untuk mendapatkan kapasitas kapasitif yang akan
listrik dimana 1 W memiliki daya setara dengan digunakan.
daya yang dihasilkan oleh perkalian arus 1 A dan
Kapasitas kapasitor dari ukuran 5 KVar sampai
tegangan 1 Volt.
60 Kvar. Dari tegangan kerja 230 V sampai 525
2.3 Faktor Daya (power factor, pf) Volt. Untuk suatu besaran kapasitor yang sering
Faktor daya adalah perbandingan antara daya dipakai adalah kVAr (kilo volt ampere reaktif)
aktif (W) dengan daya semu atau daya total (VA) meskipun di dalam kVAr terkandung atau tercantum
atau cosinus sudut antara daya aktif dan daya semu besaran kapasitas yaitu Farad atau microfarad (µF).
atau daya total. Daya reaktif yang baik akan Gambar 3 memperlihatkan bentuk panel kapasitor
memperbaiki sudut cosinus dan sebagai hasilnya bank.

27
2.7 Metode Penelitian
Tahapan penelitian yang dilaksanakan terdiri
atas 6 (enam) tahapan kegiatan yaitu persiapan,
pengukuran, perhitungan, perancangan pembuatan
dan analisa, seperti ditunjukkan pada Gambar 4.

Gambar 3 Panel Capasitor bank

2.6 Tata Kerja


1. Bahan dan Alat
Spesifikasi bahan dan komponen yang
dibutuhkan untuk pembuatan panel kapasitor bank
ditunjukkan pada Tabel 1. Sedangkan peralatan
bantu yang digunakan untuk pembuatan panel
kapasitor bank ditunjukkan pada Tabel 2.
Tabel 1 Spesifikasi bahan dan komponen
Gambar 4 Tahapan kegiatan Penelitian

Berdasarka Gambar 4 menunjukkan tahapan


Penelitian di mulai dari persiapan dan pengumpulan
data, pengukuran, perhitungan, perancangan,
pembuatan kapasitor bank hingga analisa hasil.

3. HASIL DAN BAHASAN


3.1 Hasil pengukuran listrik FT-UIKA Bogor
sebelum kapasitor dipasang
Daya listrik PLN yang terpasang pada sistem
kelistrikan FT-UIKA Bogor sebesar 66 kVA pada
tegangan 380/220 VAC; 3 phasa. Di mana daya
tersebut digunakan untuk instalasi penerangan,
peralatan elektronik, motor pompa air dan Air
Conditioner.
Untuk kebutuhan penelitian ini, data yang
diambil yaitu daya listrik, arus, tegangan dan faktor
daya. Data hasil pengukuran tersebut selanjutnya
Tabel 2 Alat pembuatan kapasitor bank
disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Untuk
mengakomodasi fluktuasi beban maka pengukuran
di lakukan dalam 2 (dua) kondisi yaitu pertama
kondisi pengukuran sebelum kapasitor bank
dipasang dan kedua yaitu kondisi setelah kapasitor
bank di pasang.
Hasil pengukuran sebelum kapasitor bank
dipasang hari Senin, 11 April 2016 ditunjukkan pada
Gambar 4 sampai dengan Gambar 6.

28
Kompensasi Cos .
Fakultas teknik pada beban rendah diperoleh
data:
Daya terpasang= 6.6 KVA
Arus= 13 Ampere
Tegangan= 370 Volt
Faktor daya listrik / cos φ= 0,61
Frekuensi= 50 Hz
Gambar 4 Grafik hasil pengukuran arus pada fasa R, S, T
Faktor daya listrik pabrik tersebut akan
dan arus netral sebelum pemasangan kapsitor bank
diperbaiki menjadi 0,99 dengan menggunakan
kapasitor bank.
Dari data-data tersebut di atas dapat dihitung
besarnya daya aktif / beban tersebut:
P= √3 x V x I x cos φ
= 1,73 x 370 x 13 x 0,61
= 5075,9 watt
= 5,07 kW
Besarnya rating kapasitor daya dapat dihitung
Gambar 5 Grafik hasil pengukuran faktor daya sebelum sebagai berikut:
pemasangan kapsitor bank
Qc = P (tan φ1 - tan φ2)

Dimana:
cos φ 1 = 0,61 maka tan φ 1 = 1,30
cos φ 2 = 0,99 maka tan φ 2 = 0,17
nilai φ didapat dari Tabel 2.1

jadi :
Qc = 5075,9 (1,30 – 0.17)
Gambar 6 Grafik hasil pengukuran daya aktif (P) = 5,7 kVAr
sebelum pemasangan kapsitor bank Adapun perhitungan pada beban puncak dipanel
utama listrik gedung Fakultas Teknik sebagai
Tabel 3 Hasil pengukuran panel LVMDP FT-UIKA berikut:
Bogor sebelum pemasangan kapsitor bank tanggal 11 Daya terpasang= 6.6 KVA
April 2016 Arus = 60 Ampere
Tegangan= 370 Volt
Faktor daya listrik / cos φ= 0,61
Frekuensi= 50 Hz
Dari data-data tersebut diatas dapat
dihitung besarnya daya aktif / beban tersebut yaitu:

P= √3 x V x I x Cos φ
= 1,73 x 370 x 60 x 0,61
= 23.427,66 W
Berdasarkan Tabel 3 rata-rata arus fasa R sebesar = 23,4 kW
39,33 A; fasa S sebesar 44,87 A; fasa T sebesar
44,27 A dan arus netral sebesar 11,6 A. Sedangkan Besarnya rating kapasitor daya dapat dihitung
rara-rata Cos  sebesar 0,6 pada daya aktif rata-rata dengan menggunakan persamaan (2.15) yaitu:
sebesar 16.988 W (16,99 kW). Dari Tabel 4.1
tersebut, terlihat bahwa faktor daya yang digunakan Qc= P (tan φ1 - tan φ2)
pada sistem kelistrikan FT-UIKA lebih rendah dari
nilai faktor yang disyaratkan PLN yaitu minimal 0,8. Dimana:
cos φ1 = 0,61 makatan φ1 = 1,30
cos φ2 = 0,99 makatan φ2 = 0,17
3.2 Hasil perhitungan kebutuhan kapasitas nilai φ didapat dari Tabel 2.1
kapasitor bank
Setelah data yang dibutuhkan terkumpul yaitu
jadi :
data tegangan, data arus tiap phasa, faktor kerja.
Qc = 23,4 (1,30 – 0.17)
Perhitungan nilai daya semu, daya nyata dan daya
= 26,4 kVAR
reaktif. Perhitungan mengunakan metoda Tabel

29
Untuk memperbaiki faktor daya listrik / cos φ P = √3 x V x I x Cos φ
dari 0,61 menjadi 0,99 pada beban puncak 23,4 kW = 1,73 x 370 x 14,3 x 0,61
dibutuhkan kapasitor dengan rating sebesar 26 = 5596,7 W  5,597 kW
kVAR
Frekuensi= 50 Hz Cos φ = 0,61
P= √3 x V x I x Cos φ φ = cos-1 0,61
= 1,73 x 370 x 60 x 0,61 = 52,4
= 23.427,66 W
= 23,4 kW
Q = √3 x V x I x Sin φ
= 1,73 x 370 x 14,3 x Sin 52,4
Besarnya rating kapasitor daya dapat dihitung
= 7219,07 Var  7,219 kVAr
dengan menggunakan persamaan (2.15) yaitu:
Analisis Kedua:
Qc= P (tan φ1 - tan φ2)
S= √3 x V x I
= 1,73 x 370 x 60,6
Dimana:
cos φ1 = 0,61 makatan φ1 = 1,30 = 38832,7 VA  38,832 kVA
cos φ2 = 0,99 makatan φ2 = 0,17 P= √3 x V x I x Cos φ
nilai φ didapat dari Tabel 2.1 = 1,73 x 370 x 60,6 x 0,61
jadi : = 23687,9 W  23,687 kW

Qc = 23,4 (1,30 – 0.17) Cos φ= 0,61


φ = cos-1 0,61
= 26,4 kVAR
= 52,4
3.3 Penggunaan Metode Tabel Kompensasi
Untuk menghitung besarnya daya reaktif dapat Q = √3 x V x I x Sin φ
dilakukan melalui tabel kompensasi, tabel ini = 1,73 x 370 x 60,6 x sin 52,4
menyajikan suatu data dengan input pf sebenarnya = 30766,7 VAr  30,766 kVAr
(Cos φ1), dan pf yang diinginkan (Cos φ2) maka
besarnya faktor pengali dapat dilihat melalui Tabel Analisa perhitungan setelah pemasangan
4. kapasitor bank, perubahan terlihat pada daya reaktif
lebih rendah dibandingkan dengan daya aktif.
Tabel 4 Tabel kompensasi faktor daya Hasil analisis diberikan 2 contoh analisis sebagai
berikut:

Analisis Pertama:
S = √3 x V x I
= 1,73 x 370 x 8,8
= 9174,7 VA  9,174 kVA

P= √3 x V x I x Cos φ
= 1,73 x 370 x 8,8 x 0,99

= 5595,5 W  5,595 kW
Cos φ= 0,99
φ = cos-1 0,99

3.4 Perhitungan Daya Aktif, Daya Semu dan = 8,1


Daya Reaktif sebelum dan setelah pemasangan
kapasitor bank Q = √3 x V x I x Sin φ
Hasil analisis diberikan 2 contoh analisis sebagai = 1,73 x 370 x 8,8 x Sin 8,1
berikut:
= 796,3 VAr  0,796 kVAr
Analisis Pertama:
S= √3 x V x I Analisis Kedua:
= 1,73 x 370 x 14,3
S = √3 x V x I
= 9174,7 VA  9,174 kVA

30
= 1,73 x 370 x 54,4 rata-rata sebesar 16.929 W (16,93 kW).

= 34835,2 VA  34,835 kVA Rangkuman hasil pengukuran arus pada fasa R,


P= √3 x V x I x Cos φ1 S, T dan N, Cos  dan daya aktif (P) setelah
pemasangan kapsitor bank tanggal 11 April 2016,
= 1,73 x 370 x 54,4 x 0,68 ditunjukkan pada Tabel 6.

= 23687,9 W  23,687 kW Tabel 6 Hasil pengukuran panel LVMDP FT-UIKA


Bogor setelah pemasangan kapsitor bank tanggal 12 April
Cos φ= 0,68 2016

φ = cos-1 0,68
= 47,1
Q = √3 x V x I x Sin φ
= 1,73 x 370 x 54,4 x Sin 47,1

= 25518,3 VAr  25,518 kVAr Berdasarkan Tabel 6, rata-rata arus fasa R sebesar
32,51 A; fasa S sebesar 36,30 A; fasa T sebesar
Hubungan antara ketiga daya tersebut,
35,31 A dan arus netral sebesar 9,24 A. Sedangkan
diperlihatkan pada Gambar 7 berikut:
rara-rata Cos  sebesar 0,79 pada daya aktif rata-rata
sebesar 16.646,49 W (16,65 kW).

Rangkuman hasil pengukuran arus pada fasa R,


S, T dan N, Cos  dan daya aktif (P) setelah
pemasangan kapsitor bank tanggal 13 April 2016,
ditunjukkan pada Tabel 7.
Tabel 7 Hasil pengukuran panel LVMDP FT-UIKA
Bogor setelah pemasangan kapsitor bank tanggal 13 April
Gambar 7 Hubungan Ketiga daya listrik
2016

Hubungan daya listrik pada gambar 7 setelah


pemasangan kapasitor bank terlihat pada perubahan
daya semu dari 8321,3 VA menjadi 5127,2 VA dan
daya reaktif Q1 6592,3 VAR menjadi 722,4 VAR.
3.4 Hasil pengukuran listrik setelah dipasang Berdasarkan Tabel 7, rata-rata arus fasa R sebesar
kapasitor bank 32,51 A; fasa S sebesar 36,30 A; fasa T sebesar
Rangkuman hasil pengukuran arus pada fasa R, 35,31 A dan arus netral sebesar 9,24 A. Sedangkan
S, T dan N, Cos  dan daya aktif (P) setelah rara-rata Cos  sebesar 0,79 pada daya aktif rata-rata
pemasangan kapsitor bank tanggal 11 April 2016, sebesar 16.610,18 W (16,61 kW).
ditunjukkan pada Tabel 5.
Tabel 5 Hasil pengukuran panel LVMDP FT-UIKA
Bogor setelah pemasangan kapsitor bank tanggal 11 April 3.5 Pemasangan Kapasitor Bank
2016 Pemasangan kapasitor bank di gedung Fakultas
Teknik menggunakan sistem Global compensation.
Dengan metode ini kapasitor bank dipasang pada
panel utama distribusi dan arus yang turun dari
pemasangan model ini hanya pada penghantar antara
panel utama distribusi dan transformator[6].
1. Wiring Diagram Panel Control
Wiring diagram daya dan single line panel
Berdasarkan Tabel 5, rata-rata arus fasa R sebesar control kapasitor bank di gedung Fakultas Teknik
32,45 A; fasa S sebesar 36,51 A; fasa T sebesar dapat dilihat pada Gambar 8 dan 9 dengan
36,51 A dan arus netral sebesar 9,36 A. Sedangkan menggunakan RVC.
rara-rata Cos  sebesar 0,79 pada daya aktif

31
Gambar 8 Wiring daya kapasitor bank

Gambar 8 wiring daya listrik kapasitor bank


terdiri dari dua buah kapasitor. Kapasitor yang
terpasang dengan kapasitas 6 kVAr yang di proteksi
oleh fuse 25 A. Model kapasitor 3 fasa dengan
tegangan 380 V, frekuensi 50 Hz.
Gambar 9 Flow Chart Setting Power Factor
Controller

3.6 Pengujian Capacitor Bank


Pengujian dilakukan dengan mengambil data
arus yang mengalir pada kapasitor (Ic) untuk
mengetahui kinerja dari kapasitor bank. Data lain
yang diperlukan yaitu tegangan, arus, frekuensi,
faktor daya, daya aktif, dan daya reaktif.
Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan
alat ukur berupa ampere meter otomatis pada
pukul 08.00 yaitu waktu yang masih termasuk
rentang waktu beban rendah yaitu. Hasil
pengukuran dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8 Hasil pengujian kapasitor Bank
Gambar 9 Rangkaian kontrol kapasitor bank

Pada Gambar 9 ditunjukkan rangkaian kontrol


kapasitor bank yang diatur oleh power factor
controller MH Esta. Power factor controller yang
digunakan sebanyak dua step dan diproteksi oleh
fuse 2 A. Perubahan step kapasitor diatur oleh
pembacaan current transformator.

Berdasarkan Tabel 8 hasil pengujian kapasitor


2. Cara seting power factor controller MH bank terjadi pada perubahan nilai cos Ø dari 0,61
Power factor controller yang dipakai untuk leading sebelum pemasangan dan setelah
mengatur perubahan step kapasitor bank secara pemasangan nilai cos Ø naik menjadi 0,99 leading.
otomatis. Adapun cara seting power factor contoller Perubahan juga terjadi pada arus dimana sebelum
MH Esta dapat dilihat pada Gambar 9. pemasangan arusnya sebesar 13 A dan setelah
pemasangan arus berubah turun menjadi 8,01 A.
Daya semu sebelum pemasangan 8321,3 VA dan
setelah pemasangan menjadi 5127,2 VA. Nilai
tegangan dan frekuensi stabil di 370 V dan 50 Hz.

32
4. Kesimpulan dan Saran 10. Febriadi, Nanda, Analisis Koordinasi Arus
Lebih dan Rele Gangguan Tanah Sebagai
Mengacu pada hasil dan bahasan, maka dapat
Pengaman Motor Induksi, Kabel dan Trafo
ditarik simpulan seperti berikut:
Pada Plant XI di PT. Indocement,Universitas
1) Kubikel yang digunakan adalah kubikel
Indonesia, Jakarta, 2008.
dengan Setelah dipasang kapasitor bank sebesar
6 kVAr pada panel LVMDP FT-UIKA Bogor, 11. ______,_____,Rendra, Prambudi S, Institut
pemakaian arus fasa R mengalami penurunan Sepuluh November, 2010
rata-rata dari 39,16 A menjadi 32,49;
pemakaian arus fasa S mengalami penurunan 12. Marsudi, Djiteng, Operasi Sistem Tenaga
rata-rata dari 44,71 A menjadi 36,37 A; Listrik, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2006.
pemakaian arus fasa T mengalami penurunan
rata-rata dari 43,29 A menjadi 35,66 dan
pemakaian arus fasa Netral mengalami
penurunan rata-rata dari 11,47 A menjadi 9,29
A, Setelah dipasang kapasitor bank sebesar 6
kVAr pada panel LVMDP FT-UIKA Bogor,
faktor daya (Cos ) dapat diperbaiki rata-rata
dari 0,62 menjadi 0,79;
2) Pemasangan kapasitor bank dapat
menurunkan daya aktif rata-rata dari 16,77 kW
rata-rata menjadi 16,73 kW, Pemasangan
kapasitor bank dapat menurunkan daya reaktif
rata-rata dari 21,29 kVAr menjadi 14,41 kVAr;
3) Hasil perhitungan dengan menggunakan d
metoda menunjukkan bahwa kapasitas kebutuhan
kapasitor bank untuk panel LVMDP FT-UIKA
Bogor sebesar 20 kVAR, namun karena
keterbatasan biaya maka kapasitor yang baru
terpasang sebesar 6 kVAr sehingga Cos  yang
baru dapat di capai hanya sebesar 0,79.

UCAPAN TERIMAKASIH

DAFTAR PUSTAKA
1. ____,___,__Notje Manoppo, PT PLN (Persero)
Cabang Maluku dan Maluku Utara
2. http://mtrpagi.blogspot.com/2012/09/pengetahu
an-dasar-gardu-induk-20-kv.html
3. http://electricdot.wordpress.com/
4. http://electricdot.wordpress.com/2012/07/01/ku
bikel-20-kv/
5. http://mashudankurniawan.blogspot.com/2013/
01/teknik-pengoperasian-kubikel-20-kv.html
6. Wahyudi, Sariumun N, Pengaruh Instrumen
Pada Transasksi Tenaga Listrik, Jakarta, 2009
7. Andi Mahardi Hendrawan, Pemeliharanan
Peralatan Hubung Bagi (Kubikel) 20kV
Pelanggan Besar,____,___,2010
8. http://www.scribd.com/doc/110265360/Konstr
uksi-KUBIKEL
9. http://teguhpati.blogspot.com/2012/09/rumus-
menentukan-diameter-kabel.html

33
Jurnal Ilmiah Elektrokrisna Vol.4 No.1 Oktober 2015

STUDI PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA GEDUNG FT UNKRIS

Arie Mutaqim1 Abdul Kodir2


mutaqinarie@gmail.com, abdulkodiralbahar@unkris.ac.id

ABSTRAK Dalam kenyataan sebagian besar dari beban, baik beban penerangan, beban
komersial maupun beban industri tersambung pada jaringan distribusi primer adalah bersifat
induktif. Beban-beban ini meyebabkan faktor kerja tertinggal menjadi relatif rendah
dikerenakan beban ini mengambil arus megnetisasi dari jala-jala sehinga faktor daya menjadi
rendah, memperbesar jatuh tegangan dan menimbulkan rugi-rugi daya. Bertambahnya beban
yang bersifat induktif, maka keperluan arus induktif menjadi lebih besar sehingga sehingga
untuk menanggulangi kerugian tersebut diperlukan sumber daya reaktif tambahan yang dapat
mereduksi daya reaktif induktif yang diperlukan oleh beban.

Dalam penelitian ini digunakan kapasitor yang dihubung shunt sebesar 7kVar yang
dapat memperbaiki kondisi faktor daya gedung fakultas teknik di lantai 4 dari 0,32 menjadi
0,70. Dengan dipasangnya kapasitor shunt akan menimbulkan dampak positif baik bagi
pemasok listrik dalam hal ini PT.PLN (Persero) juga bagi konsumen listrik, karena kapasitor
tersebut dapat memperkecil jatuh tegangan pada sisi teriman, rugi-rugi daya pada saluran akan
berkurang juga segi ekonomis.

ABSTRACT In fact, most of the load, both the load lighting, commercial and industrial
load load is connected to the primary distribution network is inductive. This led burdens
become a factor behind the relatively low work load dikerenakan took megnetisasi flow from
the netting so that the power factor is low, increase voltage drop and cause power loss.
Increased load is inductive, the inductive current needs to be larger so that to overcome such
losses required additional reactive power source that can reduce inductive reactive power
required by the load.

This study used a shunt capacitors are linked by 7kVar that can improve the condition
of the power factor engineering faculty building on the 4th floor of 0.32 to 0.70. With the
installation of shunt capacitors will create a positive impact for both electricity supplier in this
case PT PLN (Persero) also for electricity consumers, because the capacitor can minimize the
voltage drop on the side teriman, power losses in the channel will be reduced as well
economically.
Key words: power factor, losses, watt, kvar, capacitor.

ISSN : 2302-4712
Jurnal Ilmiah Elektrokrisna Vol.4 No.1 Oktober 2015

1. Latar Belakang kapasitas dan lokasi dari pemasangan


Penggunaan energi listrik dalam kapasitor yang sesuai dengan kebutuhan
kapasitas besar, umumnya digunakan untuk beban sehingga didapatkan suatu
keperluan usaha atau bisnis. Namun dalam pengurangan rugi-rugi daya dan jatuh
penggunaan energi listrik kapasitas besar, tegangan semaksimal mungkin.
banyak kalangan pengusaha menghadapi Penelitian ini dilakukan pada
permasalahan. Permasalahan tersebut gedung teknik Universitas
antara lain adanya rugi-rugi jaringan dan krisnadwipayana. Penggunaan energi.
penurunan tegangan yang terjadi pada listrik pada gedung teknik Universitas
saluran. Penyaluran daya listrik dari Krisnadwipayana banyak mempergunakan
pembangkit ke konsumen yang diharapkan alat-alat yang bersifat induktif seperti
adalah daya yang disalurkan sama dengan motor-motor induksi, AC, pompa air listrik,
jumlah daya yang sampai ke konsumen. penerangan lampu TL dan lain-lain. Hal ini
Tetapi dalam kenyataannya, daya yang yang kemudian menyebabkan faktor daya
disalurkan tidak sama dengan daya yang menjadi rendah.
sampai ke konsumen. Oleh karena itu untuk mengatasi
Umumnya penyaluran akan daya permasalahan diatas, maka diperlukan cara
listrik digunakan melayani beban-beban untuk dapat mengendalikan rugi-rugi daya
seperti : motor-motor listrik, transformator, tersebut dengan jalan mengatur daya reaktif
lampu TL dan sebagainya yang mana yang diperlukan beban. Dengan
beban-beban tersebut mengandung penggunaan sumber daya reaktif seperti
gulungan-gulungan kawat (induktor). kapasitor pada jaringan maka rugi-rugi
Induktor merupakan komponen yang daya tersebut dapat diperkecil walaupun
menyerap daya listrik untuk keperluan tidak secara menyeluruh.
magnetisasi dan daya lisrik tersebut disebut 2. Tujuan
daya reaktif. Suatu beban dikatakan a. Mempelajari sistem kelistrikan FT.
induktif apabila beban tersebut UNKRIS
membutuhkan daya reaktif dan disebut b. Mengamati beban beban listrik di FT.
kapasitif apabila menghasilkan daya UNKRIS
reaktif. Bertambahnya beban yang bersifat c. Menganalisa dan penanggulangan
induktif membutuhkan daya reaktif yang agar faktor daya menjadi lebih baik
sangat besar sehingga sumber (pembangkit dan efisien
listrik) harus mensuplai daya yang lebih
besar. Keadaan seperti ini dapat 3. Teori Singkat
menyebabkan jatuh tegangan, arus pada Daya reaktif berlebih yang
jaringan bertambah dan faktor daya rendah dimaksudkan disini adalah membesarnya
pada daerah dekat beban. arus reaktif yang mengalir pada jaringan,
Salah satu untuk mengatasi masalah sehingga arus reaktif terscbut menyebabkan
tersebut adalah dengan menambahkan meningkatnya rugi-rugi daya, rugi-rugi
suatu sumber daya reaktif pada daerah energi, membesarnya jatuh tegangan dan
dekat beban untuk mensuplai daya reaktif memburuknya faktor daya serta
yang dibutuhkan oleh beban tersebut. menurunkan kapasitas penyaluran daya.
Sumber daya reaktif yang lebih banyak Oleh sebab itu arus reaktif yang mengalir
digunakan adalah kapasitor. Penambahan dalam jaringan sebaiknya diusahakan
sumber daya reaktif ini juga diharapkan sekecil mungkin, dengan tujuan untuk
dapat mengurangi rugi-rugi daya dan jatuh mengurangi akibat yang ditimbulkan arus
tegangan serta memperbaiki faktor daya. reaktif yang berlebihan tersebut.
Ada pun hal yang perlu
dipertimbangkan dalam penggunaan 3.1.Membesarnya Rugi-rugi
kapasitor yaitu bagaimana menentukan

ISSN : 2302-4712
Jurnal Ilmiah Elektrokrisna Vol.4 No.1 Oktober 2015

Arus beban total yang mengalir Bila untuk pendekatan, bagian imajiner
pada suatu jaringan yang mempunyai diabaikan maka :
resistensi R dan reaktansi X akan Vs = VR + I.R. cos Ø + I.X. sin
menyebabkan rugi-rugi daya dan rugi-rugi Ø
energi. Rugi-rugi daya : VS-VR = I.R. cos Ø + LX. sin Ø
Ploss = I2 R VD = I.R.cos Ø + I.X.sin Ø
= [(IcosØ)2 + ((IsinØ)2]R = R.Ir + X.Ix
= [(Ir2 + IX2]R (Watt) Dengan :
Rugi-rugi energi : 𝑉̅ S = phasor tegangan sumber
Eloss = I2 R T ̅
𝑉K = phasor tegangan beban
= [Ir2 + Ix2] R . T (Watt) 𝐼̅ = phasor arus jaringan
Dimana T adalah lama waktu pembebanan Ø = beda sudut rasa antara VR
jaringan. Dari persamaan 3.1 dan 3.2 dengan I
terlihat bahwa dengan membesarnya Ic = komponen arus aktif
komponen arus reaktif maupun komponen Ix = komponen arus reaktif
arus aktif, akan menyebabkan VD = jatuh tegangan
membesarnya ragi-rugi daya dan rugi-rugi
energi.

3.2. Membesarnya Jatuh Tegangan


Jatuh tegangan mulai dari sumber
sampai sisi beban, dapat dijelaskan melalui
gambaran rangkaian pengganti hubungan
sumber, jaringan distribusi dan beban.
Untuk rangkaian pengganti ini kapasitansi
Gambar 2. Diagram Phasor Tegangan dan
jaringan distribusi diabaikan.
Arus
Dari persamaan jatuh tegangan
terlihat bahwa dengan makin besar
komponen arus reaktif, maka akan makin
Gambar 1. Rangkaian Pengganti Sistem besar jatuh tegangan antara tegangan
Distribusi Sederhana sumber dengan tegangan beban.
3.3. Memburuknya Faktor Daya
Jika tegangan beban, 𝑉̅ R =
VR∠O diambil sebagai referensi, sedangkan Beda sudut fasa antara tegangan dan
arus beban tergantung kepada jenis
tegangan sumber,𝑉̅ S = VS∠𝛿 dan arus beban
bebannya. Pada beban yang bersifat
𝐼 ̅ = 𝐼∠ − ∅ , maka
induktif, maka phasor arus beban tertinggal
𝑉̅ S = 𝑉̅ R𝐼 .̅ 𝑍̅
terhadap phasor tegangan beban. Defmisi
Vs (cos .δ + I sin δ) = VRZ 0° + I (cos Ø - j
dari faktor kerja adalah harga, kosinus dari
sin Ø). 𝑍̅ sudut fasa phasor arus. Dari gambar 3.11.
terlihat bahwa untuk arus aktif yang tetap,
Pada umumnya harga δ relatif kecil jika kenaikan arus reaktif, maka sudut fasa
dibanding harga Ø sehingga dapat diambil arus menjadi makin besar. Sehingga faktor
harga δ = 0; dan untuk jaringan distribusi daya menjadi lebih kecil.
nilai resisteansi dan reaktansi jaringan
biasanya hampir sama, sehingga :
Vs =VR + I (cos Ø – j sin Ø)
(R+jX)
= VR + I.R. cos Ø + I.X. sin
Ø + j (I.X.cos Ø - I.R. sin Ø)

ISSN : 2302-4712
Jurnal Ilmiah Elektrokrisna Vol.4 No.1 Oktober 2015

pemasangan kapasitor shunt, maka arus


yang mengalir pada jaringan menjadi lebih
kecil. Dengan mengecilnya arus tersebut
maka rugi-rugi daya puncak dan rugi-rugi
energi menjadi lebih kecil,disamping itu
jatuh tegangan dapat di perkecil.

3.5.1 Pengurangan Rugi-rugi


Rugi-rugi daya puncak (∆L) dan
Gambar 3. Phasor Tegangan dan Arus Pada rugi-rugi energi (∆E) sebelum adanya
Daya Reaktif Yang Berlebih pemasangan kapasitor adalah sebagai
berikut:
3.4 Menurunnya Kapasitas Penyaluran Daya ∆L = (I. cos Ø)2 . R . t + (I. sin Ø)2 . R .t
Pada daya aktif yang tetap, maka = Ir2. R + Ix2. R
jika terjadi kenaikan daya reaktif, misalnya ∆E = (I. Cos Ø)2. R . t + (I. sin Ø)2 . R .t
karena memburuknya faktor daya beban,
maka akan terjadi kenaikan daya semu yang
mengalir pada jaringan. Dengan
membesarnya daya reaktif, maka akan
menyita sebagian kapasitas jaringan yang
seharusnya sebagian kapasitas jaringan
tersebut dapat dipergunakan untuk
mengalirkan day a aktif, KW untuk beban Gambar 4.Diagram Vektor Sebelum Dan
yang lainnya. Jadi dengan adanya kenaikan Sesudah Pemasangan Kapasitor
daya reaktif, maka akan menurunkan
kapasitas penyaluran daya. Setelah pemasangan kapasitor
shunt, maka sebagian kebutuhan arus
3.5 Kapasitor Sebagai Sumber Daya Reaktif reaktip beban dapat disuplai kapasitor,
sehingga arus yang mengalir pada jaringan
Sumber daya reaktif yang sering menjadi berkurang.
digunakan untuk memenuhi kebutuhan Rugi-rugi daya puncak dan rugi-
daya reaktif beban adalah kondensator rugi energi setelah dipasang kapasitor
sinkron dan kapasitor shunt, disamping shunt, sebagai berikut:
generator. Generator terletak pada sisi ALC = (I. cos Ø)2 . R + (I. sin Ø -Ic)2 . R
pembangkit, sedangkan kondensator = (I. cos Ø)2 . R + [(I. sin Ø)2 - 2 I.Ic
sinkron dan kapasitor terletak dibandingkan . sin Ø + IC2] . R
dengan kondensator sinkron, maka Ir2. R + (Ix2 - 21c. Ix + IC2).R
kapasitor shunt, biasanya yang sering ∆EC = (I. cos Ø)2 . R . t + (I. sin
banyak dipakai sebagai sumber daya Ø-Ic)2. R .t
reaktif. = (I. cos Ø)2 . R . t + [(I. sin Ø)2 - 2 I.Ic.sin
Sebelum adanya pemasangan Ø + IC2] . R .t
kapasitor, maka arus reaktif beban, = Ir. R . t + (Ix2 - 2IC. Ix + IC2
seluruhnya disuplai oleh pembangkit yang
dalam hal ini adalah generator. Dengan Dari pers diatas, maka terjadi pengurangan
demikian arus total yang mengalir pada rugi-rugi daya puncak dan rugi-rugi energi
jaringan menjadi lebih besar. Setelah sebesar :
adanya pemasangan kapasitor shunt, maka ∆L = 2 . Ic. Ix - Ic2 .
arus reaktif beban sebagian atau seluruhnya ∆E = 2 . Ic. Ix .R . t - Ic2. R
dapat disuplai oleh kapasitor shunt tersebut. Dengan adanya pengurangan rugi-rugi
Dengan demikian setelah adanya maka biaya operasional dapat diperkecil.

ISSN : 2302-4712
Jurnal Ilmiah Elektrokrisna Vol.4 No.1 Oktober 2015

3.5.2 Perbaikan Tingkat Tegangan


Jatuh tegangan (∆VD) pada hantaran
sebelum pemasangan kapasitor shunt
adalah :
∆VD = I cos Ø . R + I sin Ø . X
= Ir . R + Ix . X
Setelah adanya pemasangan kapasitor
shunt, maka jatuh tegangan (∆VDC)
dapatditurunkan :
Vs = VR + [I. cos Ø - j (I. sin Ø - Ic) (R
+ jX) Gambar 5. Diagram Phasor Daya Sebelum
Vs - VR= I cos Ø . R + j I. cos Ø . X - j (I sin dan Sesudah Pemasangan Kapasitor
Ø - IC) R + X (I.sin Ø -Ic)
AVDC = I cos Ø.R + X.I sin Ø -IcX + j [I Hubungan antara faktor daya, sudut phasa
cos Ø .X-(I sin Ø -Ic) R] dan daya aktif serta daya semua adalah:
𝐾𝑊
Pf = cos Ø = 𝐾𝑉𝐴
Sebagai pendekatan, bagian imajiner sehingga :
diabaikan, sehingga diperoleh : KW = KVA cos Ø
AVDC = I cos Ø . R + X . I sin Ø - IC . X Sebelum pemasangan kapasitor:
AYDC = R. Ir + X .IX- X .IC 𝐾𝑊
Pflama = cos Ø lama = 𝐾𝑉𝐴
Secara pendekatan, setelah kapasitor shunt 𝑙𝑎𝑚𝑎
dipasang akan terjadi pengurangan rugi Setelah pemasangan kapasitor
𝐾𝑊
tegangan atau merupakan besarnya Pfbaru = cos Ø baru = 𝐾𝑉𝐴
𝑏𝑎𝑟𝑢
kenaikan tegangan pada titik pemasangan
Dari gambar 3.14, diketahui:
kapasitor, sebesar:
KVAbaru = [(KVAlama cos Ø lama )2 +
δV = AVD - AVDC = X . IC
(KVAlama cos Ø kap)2]1/2

Sehingga :
3.5.3 Penambahan Kapasitas Penyaluran
𝑃𝑓𝑏𝑎𝑟𝑢
Daya 𝐾𝑉𝐴𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑐𝑜𝑠∅𝑙𝑎𝑚𝑎
Dengan adanya pemasangan =
𝐾𝑉𝐴𝑏𝑎𝑟𝑢 = [(𝐾𝑉𝐴𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑐𝑜𝑠∅𝑙𝑎𝑚𝑎 )2 + (𝐾𝑉𝐴 𝑠𝑖𝑛∅𝑙𝑎𝑚𝑎 −𝐾𝑉𝐴𝑅𝑘𝑎𝑝 )
kapasitor shunt, maka sebagian kebutuhan
KVAR beban disuplai oleh kapasitor shunt Seperti telah diterangkan di atas, setelah
tersebut. Hal ini dapat dijelaskan seperti pemasangan kapasitor, maka daya semu
dibawah ini. yang mengalir pada jaringan menjadi lebih
kecil. Hal ini memungkinkan jaringan dapat
memenuhi kebutuhan day beban dalam
jumlah yang lebih besar.
KVAlama = KVAlama – KVAbaru

4.1. PENGAMBILAN DATA


Setelah melakukan pengambilan
data di Gedung Fakultas Teknik Lantai 4
Universitas Krisnadwipayana, adapun hasil
yang di dapat dari pengujian tersebut adalah
sebagai berikut :

ISSN : 2302-4712
Jurnal Ilmiah Elektrokrisna Vol.4 No.1 Oktober 2015

Table 1 Data Beban Menurut Perhitungan

Pengambilan data pada table .1 dilakukan di Gedung Fakultas Teknik Lantai 4


Universitas krisnadwipayana pada saat kondisi beban hidup semua.
Table .2 Perbaikan faktor daya

Gambar .1 Grafik perbaikan faktor daya

4.2. Perhitungan Kompensasi Daya memberikan kompensasi reactive power


Reaktif (Qc). Kebutuhan kompensasi reactive
Capasitor bank adalah kumpulan power (Qc) yang dibutuhkan untuk
kapasitor yang digunakan untuk

ISSN : 2302-4712
Jurnal Ilmiah Elektrokrisna Vol.4 No.1 Oktober 2015

mencapai power faktor dapat dihitung 1. Beban reaktif yang besar akan
berdasakan rumus : menimbulkan rugi-rugi energi dan rugi
Qc = P .( tan ( cos −1 Ø1 - cos−1 Ø2 tegangan dalam sistem kelistrikan
)) 2. Dari banyak sumber daya reaktif, maka
Dimana pada hasil pengujian diketahui : penggunaan kapasitor dipandang lebih
P = 14417 W (data beban menurut sesuai ditinjau dari segi teknis maupun
perhitungan) ekonomis.
Ø1 = 0,32 3. Pemasangan kapasitor harus memakai
Ø2 = 0,70 power factor controller sebab fluktuasi
Qc = 7KVar beban yang bervariasi.
Berdasarkan rumus : 4. Untuk memperbaiki faktor daya pada
Qc = 14417 ( tan ( cos −1 0,32 – lantai 4 gedung Fakultas Teknik
−1 Universitas Krisnadwipayana dari
cos 0,70 ))
= 14417 ( tan 25,76 ) cosphi 0,32 mejadi 0,85 membutuhkan
= 6957 Var (dibulatkan menjadi 7KVar) daya reaktif sebesar 12KVar.
Seharusnya besar kapasitor yang terpasang
jika ingin mencapai Cos phi 0,85 adalah,
Qc = 14417 ( tan ( cos−1 0,32-
−1 6. DAFTAR PUSAKA
cos 0,85 ))
= 14417 ( tan 39,55 ) 1. Basri, Hasan, Sistem Disribusi Daya
= 11905 Var ( dibulatkan menjadi 12KVar Listrik, ISTN Jakarta, 1997.
) 2. Cronen, Turan, Electrik Power
5. KESIMPULAN Distribusi System Enginering, Mc.
3. Graw Hill Book Company, Singpura, 5. Freeman, Electric Power
1986. Transmission and Distribution
4. Kostenko, M, Electrical Machines, Mit Referance Book, Oxford Pub. House,
Publisher, Moscow. 1968.

ISSN : 2302-4712

Anda mungkin juga menyukai