Anda di halaman 1dari 31

Tugas Final

SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK

“Diagram Satu Garis Dan Gangguan Sistem Listrik Sulawesi Tenggara’

Oleh:

ADZAN RUSMAN
E1D117025

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019

i
KATA PENGANTAR

Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dimana atas kuasanya yang
telah memberikan anugrah, kesempatan dan pemikiran kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Diagram Satu Garis Dan
Gangguan Sistem Listrik Sulawesi Tenggara” ini tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan makalah ini, penulis memiliki


banyak kekurangan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari Dosen
pembimbing dan teman – teman dari penyempurnaan makalah ini.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan dalam penyelesaian makalah ini dan penulis menunggu kritik dan saran
yang membangun, agar makalah yang sederhana ini dapat memberikan manfaat
kepada kita semua.

Kendari, 7 Desember 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul ................................................................................................. i

Kata Pengantar .................................................................................................. ii

Daftar Isi ............................................................................................................. iii

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 2

1.3 Tujuan Program .................................................................................. 2

BAB II. PEMBAHASAN .................................................................................... 3

2.1 Single Line Diagram Sulawesi Tenggara ............................................ 3

2.2 Bagaimana Peralatan Proteksi Single Line Diagram .......................... 5

2.3 Gangguan Kelistrikan Sulawesi Tenggara Pada Tahun 2019 ............. 18

2.4 Analisa Penyebab Gangguan Kelistrikan Sultra Tahun 2019 ............. 23

BAB III. PENUTUP ........................................................................................... 27

3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 27

3.2 Saran .................................................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 28

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada

peralatan-peralatan listrik suatu sistem tenaga listrik, misalnya generator,

transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem

itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat,

tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain.

Proteksi tenaga listrik sangat penting dalam proses penyaluran daya dari satu

tempat ke tempat yang lain. Ini dikarenakan prinsip dalam transmisi tenaga listrik

yang baik salah satunya adalah aman selain andal dan ekonomis.Proteksi tenaga

listrik merupakan bagian yang menjamin bahwa dalam transmisi tenaga lisrik

dapat dikatakan aman. Dapat dikatakan aman karena dalam transmisitenaga

listrik akan diberikan suatu alat yang berfungsi untuk mengamankantransmisi

dari gangguan bahkan mengamankan manusia dari bahaya

yangditimbulkan oleh pemindahan daya listrik dari suatu tempat ke tempat yang

lain.

Proteksi tenaga listrik sangat diperlukan dalam transmisi tenaga listrik.

Dengan proteksi yang bagus, maka transmisi tidak akan rusak ketika ada sebuah

gangguan yang bersifat sementara. Jika proteksi transmisi tenaga listrik baik,

maka nilai ekonomis dapat diperoleh karena jika dalam suatu transmisi terjadi

gangguan, maka kerusakan peralatan tidak dapat menyebar keperalatan yang lain

dikarenakan ada sebuah proteksi transmisi. Nilai ekonomis dan aman dapat

1
dipadukan menjadi nilai andal. Andal yang dimaksud disini adalah tidaK

membahayakan manusia yang berada disekitar transmisi tenaga listrik sehingga

manusia yang berada disekitar transmisi ini tidak mengalami gangguan kesehatan

maupun gangguan material.

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana Single Line Diagram Sulawesi Tenggara ?

b. Bagaimana Peralatan Proteksi Single Line Diagram ?

c. Bagaimana Gangguan Kelistrikan Sulawesi Tenggara Pada Tahun 2019 ?

d. Bagaiamana Analisa Penyebab Gangguan Kelistrikan Sulawesi Tenggara

Pada Tahun 2019 ?

1.3 Tujuan

a. Untuk mengetahui Bagaimana Single Line Diagram Sulawesi Tenggara.

b. Untuk mengetahui Bagaimana Peralatan Proteksi Single Line Diagram .

c. Untuk mengetahui Bagaimana Gangguan Kelistrikan Sulawesi Tenggara Pada

Tahun 2019 .

d. Untuk mengetahui Bagaimana Analisa Penyebab Gangguan Kelistrikan

Sulawesi Tenggara Pada Tahun 2019.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Single Line Diagram Sulawesi Tenggara

Untuk sistem kelistrikan dari provinsi Sulawesi tenggara pada tahun 2019

berasal dari berbagai sistem pembangkit yaitu Pltu Nii Tanasa, PLTU Kendari 3

(Moramo) PLTU Dan PLTD Kendari,PLTD Unaaha Dan Kolaka Serta Sumber

Listrik Dari Sistem Sulawesi Bagain Selatan(Sulbagsel). untuk lebih detai lihat

gambar 2.1 di bawah ini.

SISTEM SULBAGSEL
275 kV Line 1

Line 2
IBT 90
MVA

BUS A GI WOTU GI MALILI


BUS A

150 KV 150 KV
GI NII TANAASA
BUS A BUS B
BUS B
70 KV
PLTU KENDARI - 3 30 MVA
30 MVA
BUS B BUS A

150 KV 20 KV
10 MVA 40 40
MVA MVA 20 KV
BUS B
Line 1

Line 2

CB Blok # 1 CB Blok # 2
20 KV 12,5 75 75
MVA MVA 60 MVA
MVA

G G G G G G G G G
GT 1 GT 2 GT 3 GT 1 GT 2 GT 3 GT 4 GT 5 GT 6
10 MW 10 MW 10 MW 9,7 MW 9,7 MW 9,7 MW 9,7 MW 9,7 MW 9,7 MW
Line 1

Line 2

PLTU Nii TANASA PLTMG Nii TANASA


LL. MEETO

LABIBIA
TORONIPA

G G
TJ TIRAM

GT 1 GT 2 MENYUPLAY
50 MW 50 MW KE F. BACK
FEEDING

Line 1 Line 2
Line 1 Line 1
Line 1 Line 1

Line 2 Line 2 Line 2 Line 2

BUS A GI PUUWATU GI UNAAHA GI KOLAKA GI LASUSUA


BUS A BUS A BUS A BUS A

70 KV 150 KV 150 KV 150 KV 150 KV

BUS B BUS B BUS B BUS B BUS B

TRAFO 3 TRAFO 2 TRAFO 1 60 MVA 30 MVA 30 MVA 30 MVA


30 MVA 30 MVA 20 MVA

20 KV
20 KV GI KENDARI New 20 KV 20 KV 20 KV
POHARA

TOBUHA

KDI TV
MANDONGA

RRI

RUJAB

F. Express KOTA
RS UD Konawe

Express # 2 Lambuya
Unaaha Baru

Express # 1 Lambuya

Abuki
Wawotobi
Puuloro

Express # Wua-Wua
Homebase

F. RANTE ANGING
F. Pendidikan

F. Spare
RSUD Bahtera Mas

F. Pahlawan

F.Dawi Dawi

F.Anaiwoi
F. Toshiba

F. Express Pomala
F. Wundolako
Bandara

Machika

Brimob
Gerbang Puuwatu

Express # Mowila
Express # 2

Express # 4
Express # 5

Express # 3

Express # 6

Express # 7

20 KV 20 KV

20 KV

G G G G G G G G G G G G
PLTMH PLTD Kolaka PLTMH PLTD LASUSUA
Sabilambo 11x1 MW MIKUASI 6 x 1 MW
2x1 MW 0.4 MW
G G G G G G
Express # 3
Express # 5

PLTD Lambuya
Express # 6, AMBAIPUA

9.05 MW
Express # 1

GH 1 POASIA
NO NO
PLTD WUA WUA PLTD POASIA GH 2 POASIA

DISUPLAY DARI
TFT F. TJ TIRAM
Kopling PLTD-GH 2
AIRPORT
MATA

KENDARI BEACH

BALAIKOTA
BATU GONG

BOULEVARD
KONDA

PLTU Moramo
BackFeeding
PPS

KUBRA
ANDONOHU

GUBERNUR
TELUK
LPUKO

Sprare

G G G G G G
G G G G G G G
MAK 3 MAK 2 MaK 1
MAK 5 MAK 4 DHT 1 DHT 2 CAT MIR 1 MIR 2 MIR 3 MIR 4 MIR 5
2 MW 2 MW 2 MW
2 MW 2 MW 2 MW 2 MW 3 MW 2.8 MW 2.8 MW 2.8 MW 2.8 MW 2.8 MW

SUTT 150 kV KETERANGAN : SINGLE LINE DIAGRAM SISTEM KENDARI


SUTT 66 kV PMT MASUK
SKTT 20 kV
PMT KELUAR KONDISI NORMAL
G G G G G G G G PMS MASUK G G G G G G G G G G
Rencana 11 kV PT. PLN (Persero) Dibuat oleh : Update
PMS KELUAR
PLTD Contenerized Wuas 8 X @ 1 MW 6 kV
Pembangkitan Dan Penyaluran
sulawesi, Opsis Sultra Operasi Sistem Sultra Rusli. R PLTD Contenerized Poasia 10 X @ 1 MW

Gambar 2.1 Single line diagram Sulawesi Tenggara

3
Gambar 2.2 Jalur Sistem Kelistrikan Sulawesi Tenggara

4
2.2 Bagaimana Peralatan Proteksi Single Line Diagram

Berikut adalah peralatan proteksi sistem kelistrikan Sulawesi tenggara tidak

jauh bedah dengan sistem proteksi pada umumnya pada sistem tenaga listrik

yang lain yaitu sebagai berikut:

2.2.1 Pada Pembangkit (Generator) dan Trafo Tenaga

Macam-Macam Relai Proteksi Generator Dan Fungsinya

No Nama Relai Fungsi


1 Relai1 Relai jarak Untuk mendeteksi gangguan 2 phasa/ 3 phasa di
(distance relay) muka generator sampai batas jangkauannya
2 Relai periksa Pengaman bantu generator untukmendeteksi
sinkron(synchron persyaratan sinkronisasi atau paralel
check relay)
3 Relai tegangan Untuk mendeteksi turunnya tegangansampai di
kurang(undervolt bawah harga yang diijinkan
age relay)
4 Relai daya balik ( Untuk mendeteksi daya balik sehinggamencegah
reverse power generator bekerja sebagaimotor
relay)
5 Relai kehilangan Untuk mendeteksi kehilangan arus penguat pada
medan penguat rotor
(loss of excita-
tionrelay)
6 Relai phasa Untuk mendeteksi arus urutan negatifyang
urutan disebabkan oleh beban tidakseimbang dari batas-
negatif(negative batas yang diijinkan
phase
sequencerelay)
7 Relai arus lebih Untuk mendeteksi besaran arus yangmelebihi
seketika(instantan batas yang ditentukan dalamwaktu seketika
eous over cur-
rentrelay)

5
8 Relai arus lebih Untuk mendeteksi besaran arus yangmelebihi
denganwaktu batas dalam waktu yang ditentukan
tunda (time
overcurrent relay)

9 Relai penguat Untuk mendeteksi penguat lebih padagenerator


lebih
(overexcitation
relay)
10 Relai tegangan Bila terpasang di titik netral generatoratau trafo
lebih (overvoltage tegangan yang dihubungkansegitiga, untuk
relay) mendeteksi gangguanstator hubung tanah
11 Relai Untuk mendeteksi hilangnya tegangandari trafo
keseimbangan te- tegangan ke pengatur teganganotomatis (AVR)
gangan (voltage dan ke relay
balancerelay)
12 Relai waktu Untuk memperlambat/mempercepatwaktu

13 Relai stator Untuk mendeteksi gangguan hubungtanah pada


gangguantanah(st stator
ator ground
faultrelay)
14 Relai kehilangan Untuk mendeteksi kondisi asinkron
sinkroni-sasi (out padagenerator yang sudah paralel dengan sistem
of step relay)
15 Relai pengunci Untuk menerima signal trip dari relai-relai
(lock outrelay) proteksi dan kemudian meneruskansignal trip ke
PMT, alarm, dan peralatanlain serta penguncinya
16 Relai frekuensi Untuk mendeteksi besaran frekuensirendah/lebih
(frequen-cyrelay) di luar harga yangditentukan

17 Relai differensial Untuk mendeteksi gangguan hubungsingkat pada


(diffe-rential daerah yang diamankan
relay)

6
2.2.2 Pada transformator (Gardu induk)

Relai proteksi gardu induk seperti yang terlihat pada gambar 2.2 terdiri dari :

1. Relai proteksi Trafo Tenaga

2. Lightning Arrester

3. Pemisah (PMS)

4. Relai proteksi busbar atau kopel

5. Relai proteksi PMT

6. Relai proteksi kapasitor dan reactor

7. Relai Differential Busbar

Proteksi Trafo Tenaga

Peralatan proteksi trafo tenaga terdiri dari Relai Proteksi, Trafo Arus

(CT), TrafoTegangan (PT/CVT), PMT, Catu daya AC/DC yang terintegrasi

dalam suaturangkaian, sehingga satu sama lainnya saling keterkaitan. Fungsi

peralatanproteksi adalah untuk mengidentifikasi gangguan dan memisahkan

bagian jaringan yang terganggu dari bagian lain yang masih sehat serta sekalig

usmengamankan bagian yang masih sehat dari kerusakan atau

kerugian yang lebih besar

7
Gambar 2.3 Peralatan Proteksi Pada Proteksi Trafo 150/20 kV

8
Gambar 2.4 Peralatan Proteksi Pada Proteksi Trafo 150/20 kV

Gambar 2.5 Proteksi gardu induk

9
Lightning Arrester

LA adalah alat proteksi bagi peralatan listrik terhadaptegangan lebih

yang disebabkan oleh petir atau surja hubung. Alat ini berfungsi sebagai by

pass disekitar isolasi yang membentuk jalan dan mudah dilalui arus kilatke

sistem pentanahan sehingga tidak menimbulkan tegangan lebih yang tinggi

dantidak merusak isolasi peralatan listrik.

Pemisah (PMS)

PMS adalah sebuah alat yang digunakan untuk menyatakan bahwa

suatuperalatan listrik sudah bebas dari tagangan kerja. Oleh karena itu

pemisah tidakdiperbolehkan untuk dimasukkan atau dikeluarkan pada saat

rangkaian listrik dalamkeadaan berbeban.

Pada umumnya pemisah (PMS) dapat dibedakan menjadi beberapa

jenisberdasarkan fungsi dan penempatannya, yakni Berdasarkan fungsinya,

dibedakan menjadi :

1. Pemisah Peralatan (PMS Bus )Pemisah peralatan merupakan alat yang

berfungsi untukmengisolasi peralatan listrik dari peralatan lain atau instalasi

yangbertegangan. Pemisah ini harus dimasukkan atau dibuka dalamkeadaan

tak berbeban.

2. Pemisah Tanah (PMS Line)Berfungsi untuk mengamankan peralatan dari sisa

tegangan yangtimbul sesudah saluran udara tegangan tinggi diputuskan atau

induksitegangan dari penghantar atau lainnya.

10
Berdasarkan penempatannya dalam sistem tenaga, dibedakan menjadi :

1. Pemisah penghantar Merupakan pemisah yang terpasang di sisi

penghantar.

2. Pemisah rel Merupakan pemisah yang terpasang di sisi rel.

3. Pemisah kabel Merupakan pemisah yang terpasang di sisi kabel.

4. Pemisah seksiMerupakan pemisah yang terpasang pada suatu rel

sehingga reltersebut dapat terpisah menjadi dua seksi.

5. Pemisah tanahMerupakan pemisah yang terpasang pada penghantar

atau kabel untukdi hubungkan ke tanahMengingat besarnya dampak

yang ditimbulkan akibat gangguan hubung singkat di busbar, maka

dirancang suatu proteksi yang selektif dandapat bekerja dengan cepat.

Relai proteksi busbar atau kopel

Gambar 2.6 Proteksi Diferrensial Busbar pada gardu indukk 150 kV

11
Pemutus Tenaga (PMT)

Pemutus tenaga adalah peralatan sistem tenaga yang berfungsi

untukmemutuskan hubungan antara sisi sumber tenaga listrik dan sisi beban

yang dapatbekerja secara otomatis ketika terjadi gangguan atau secara manual

ketikadilakukan perawatan atau perbaikan. Ketika kontak dipisahkan, beda

potensial diantara kontak tersebut menimbulkan medan elektrik di antara

kontak tersebut.

2.2.3 Pada Saluran Transmisi

Peralatan Proteksi Transmisi Tenaga Listrik

Peralatan proteksi transmisi tenaga listrik diantaranya adalah :

1. Relay Arus Lebih

Merupakan relay Pengaman yang bekerja karena adanya besaran arus

dan terpasang pada Jaringan Tegangan tinggi, Tegangan menengah juga pada

pengaman Transformator tenaga. Rele ini berfungsi untuk mengamankan

peralatan listrik akibat adanya gangguan phasa-phasa.

2. Relay Hubung Tanah

Merupakan relay Pengaman yang bekerja karena adanya besaran arus

dan terpasang pada jaringan Tegangan tinggi,Tegangan menengah juga pada

pengaman Transformator tenaga.

12
3. Relay Diferensial

Relay diferensial ini berfungsi untuk mengamankan transformator

tenaga terhadap gangguan hubung singkat yang terjadi didalam daerah

pengaman transformator, yang disambung ke instalasi trafo arus ( CT )

dikedua sisi.

4. Relay Jarak

Memiliki karakteristik :

a. Dapat menentukan arah letak gangguan

b. Gangguan didepan relai harus bekerja.

c. Gangguan dibelakang relai tidak boleh bekerja

d. Dapat menentukan letak gangguan.

e. Gangguan di dalam daerahnya relai harus bekerja.

f. Gangguan diluar daerahnya relai tidak boleh bekerja.

g. Dapat membedakan gangguan dan ayunan daya.

5. Kawat Tanah

Kawat tanah atau overhead grounding adalah media pelindung kawat

fasa dari sambaran petir. Kawat ini dipasang diatas kawat fasa dengan sudut

perlindungan sekecil mungkin karena dianggap petir menyambar diatas kawat.

Pada umumnya ground wire terbuat dari kawat baja (steel wire) dengan

kekuatan St 35 atauSt 50, tergantung dari spesifikasiyang ditentukan oleh

PLN.

13
6. Pemutus Tenaga ( PMT )

Adalah alat untuk memisahkan / menghubungkan satu bagian instalasi

dengan bagian instalasi lain, baik instalasi dalam keadaan normal maupun

dalam keadaan terganggu. Batas dari bagian-bagian instalasi tersebut dapat

terdiri dari satu PMT atau lebih.

7. Sakelar Pemisah (PMS) atau Disconnecting Switch (DS)

Berfungsi untuk mengisolasikan peralatan listrik dari peralatan lain

atau instalasi lain yang bertegangan.

8. Circuit Breaker (CB)

Circuit Breaker (CB) adalah salah satu peralatan pemutus daya yang

berguna untuk memutuskan dan menghubungkan rangkaian listrik dalam

kondisi terhubung ke beban secara langsung dan aman, baik pada kondisi

normal maupun saat terdapat gangguan. Berdasarkan media pemutus listrik /

pemadam bunga api, terdapat empat jenis CB sebagai berikut :

a. Air Circuit Breaker (ACB), menggunakan media berupa udara.

b. Vacuum Circuit Breaker (VCB), menggunakan media berupa vakum.

c. Gas Circuit Breaker (GCB), menggunakan media berupa gas SF6.

d. Oil Circuit Breaker (OCB), menggunakan media berupa minyak.

14
2.2.3 Pada Saluran Distribusi

Sistem proteksi yang terdapat pada jaringan distribusi antara lain :

Fuse Cut Out (FCO)

Fuse Cut Out adalah adalah suatu alat pengaman yang melindungi

jaringan terhadap arus beban lebih (over load current) yang mengalir melebihi

dari batas maksimum, yang disebabkan karena hubung singkat (short circuit) atau

beban lebih (over load). Fuse cut out ini hanya dapat memutuskan satu saluran

kawat jaringan di dalam satu alat. Apabila diperlukan pemutus saluran tiga fasa

maka dibutuhkan fuse cut out sebanyak tiga buah.

Gambar 2.7 penempatan FCo pada tiang penyangga

Relai
merupakan alat yang bekerja secara otomatis untuk mengamankan

suatu peralatan listrik saat terjadi gangguan, menghindari atau mengurangi

terjadinya kerusakan peralatan akibat gangguan. Relai yang digunakan pada

jaringan distribusi, yaitu : Relai gangguan tanah, (Ground Fault Relay), Relai

15
gangguan tanah berarah (Directional Ground Fault Relay), dan Relai arus

lebih (Over Current Relay).

a. Relai Gangguan Tanah

b. Relai Gangguan Tanah Berarah

c. Relai Gangguan Tanah Berarah :

1) Relai waktu seketika (Instantaneous relay)

2) Relai arus lebih waktu tertentu (Definite time relay)

3) Relai arus lebih waktu terbalik

4) PBO ( Pemutus Balik Otomatis)

5) Arrester

6) SSO (Saklar Seksi Otomatis)

Gambar 2.8 PBO

16
Gambar 2.9 Arrester

Gambar 2.10 SSO (Saklar Seksi Otomatis)

17
2.3 Gangguan Kelistrikan Sulawesi Tenggara Pada Tahun 2019 .

Berikut Data Gangguan Kelistrikan Sulawesi Tenggara Pada bulan Maret

sampai dengan Desember Tahun 2019 :

No. Waktu Jenis Gangguan

1. Pltu Moramo #1 Beban Hunting Kemudian Trip Indikasi

Under Frequency (Dari Beban 21.3 Mw Ke 33.492

Frekuensi 43.148 Hz )

Maret 2019 F_Ekspress 6 Sisi Gi Kendari Trip Indikasi Over

Current ( R : 917 A, S : 782 A, T : 159, N : 139 )

F_Lapuko Trip Indikasi Ufr

Containerized Poasia 3 Unit Trip Indikasi Reverse

Power

Mirless 4 Trip Indikasi Under Frequency

Pltmg Blok 1 Dan Blok 2 Trip Indikasi Overload

2. April 2019 Beban PLTU Kendari-3 Turun Dari 38,64 MW Ke 25,0

MW.

PLTU Kendari-3 Beban 25,0 MW Trip Indikasi Valve

Control Loss Power

F. Lapuko Trip Indikasi UFR

18
F. Teluk Trip Indikasi UFR

F. Mandonga Trip Indikasi Ufr

F. Konda Trip Indikasi Ufr

F. Mata Trip Indikasi Ufr

Ekspress # 6 Arah Wuawua Trip Indikasi Ocr ( Gi

Kendari New)

Ekspress # 7 Arah Wuawua Trip Indikasi Ocr ( Gi

Kendari New )

3. Mei Line#1 Gi Unaaha - Gi Kendari Trip Indikasi Distance

Zone 1 R : 165,9 A , S : 96,85, T : 202, N 463

Gi Unaaha Dan Gi Kolaka Hilang Tegangan

Blackout (Padam Total) Sistem Sultra

F_Ekspress#4 Trip 2 Sisi Indikasi Ocr ( R : 1500 A, S :

1810 A, T : 1590 A, N : 7,24 A )

F_Ekspress#2 Arah Pltd Wuawua Trip Indikasi Ocr ( R :

2130 A, S : 300 A, T : 2420 A, N : 42 A )

Mak#4 Trip Tanpa Indikasi

4. Juni 2019 F_Ekspress#7 Sisi Gi Kendari Trip Indiikasi Ocr/Gfr;

R:1170 A, S:1271 A, T:1217 A, N:0 A

19
Pltu Nii Tanasa #2 Trip Indikasi Reverse Power

F_Lapuko Trip Indikasi Ufr Tahap 1

Mak#4 Trip Tanpa Indikasi

5. Juli 2019 Pltmg#1 Trip Indikasi Overload

F_Lapuko Trip Indikasi Ufr ( Tahap 1 )

F_Ekspress#2 Trip Indikasi Ocr ( Overload )

F_Ekspress#4 Trip Indikasi Ocr ( Overload )

F_Ekspress#3 Trip Indikasi Ufr ( Island )

F_Ekspress#5 Trip Indikasi Ufr ( Island )

Pltd Containerized Poasia 1 Blok Trip Indikasi Cb Fail

To Close ( Beban 3 Mw )

6. Agustus 2019 Transmisi Line #2 Unaaha Di Gi Kolaka Trip Indikasi

Sf6 Low Presure Blockmengakibatkanpadam Parsial.

Transmisi Line #2 Unaaha Di GI Kolaka Trip Indikasi

SF6 Low Presure Blockmengakibatkanpadam Parsial.

Transmisi Line #2 Unaaha Di GI Kolaka Trip Indikasicb


Pole Discrepancymengakibatkanpadam Parsial.

PLTD 2 Kolaka 2,3,10 Trip Indikasi Over Frekuensi.

7. September Moramo #1 Trip Mengakibatkanpadam Parsial.

20
2019 PMT 150 Kv Line 2 Unaaha Di GI Kolaka Trip Indikasi

Earth Fault

Feeder Teluk Trip Indikasi Over Current Relay (R 54,0

A S 49,5 A T 636,4 A N 665,5 A)

PMT 70 Kv PLTMG Blok 2 Tanassa Trip Tanpa

Indikasi

PLTMG #5,6 Trip Indikasi Over Voltage & Over

Frequency

Feeder Unaaha Baru, Abuki Dan Wawotobi Trip

Indikasi Under Frequency Relay

Feeder Bandara, RSUD Bahteramas, Boro-Boro,

Ekspress Mowila, Gerbang Puuwatu Di GI Kendari Trip

Indikasi Under Frequency Relay

8. Oktober 2019 PMT INCOMING TRAFO 60 MVA GI KENDARI

TRIP INDIKASI OCR ( R: 2750 A, S : 2901 A, T: 2683

A, N : 150 A ) ( LEPAS SINKRON DENGAN SISTEM

SULBAGSEL )

PMT 150 KV TRAFO 60 MVA GI KENDARI TRIP

INDIKASI SBEF TRIP ( TRIP SAAT F_BORO-BORO

DIMASUKKAN )

PMT INCOMING TRAFO 60 MVA GI KENDARI

21
TRIP INDIKASI SBEF TRIP

PLTU NII TANASA #2 TRIP INDIKASI LOSS OF

EXCITATION

PLTMG Tanassa #1,2,6 Trip Indikasi PLC Error

PLTU Tanassa #2 Trip Indikasi Lost Of Excitation

Penyulang Batugong Dan Konda Trip Indikasi OLS

Penyulang Airpoart Trip Indikasi OLS

9. November Terjadipadamparsialdisebabkan Express #2 Pada Sisi GI

2019 Puuwatu Dan Sisi PLTD Wua – Wua Trip

Karenatiangnyaroboh

PLTMG Tanasa 4 Unit Tripindikasi Over Frekuensidan


Over Voltage

Sistem 70 Kv Kendariterjadi UFR Sampaitahap6

Ekspress#2 Arah Wuawua Trip Indikasi OCR ( R

2230A, S 2560A, T 2440A, N 2600A )

Feeder Brimob Trip Indikasi OLS

PLTMG#1 & #2 Trip Indikasi Under Voltage

PLTMG#4 & #5 Trip Indikasi Under Voltage

Feeder Kendari TV Trip Indikasi UFR

10. Desember PLTU Nii Tanasa #1 Trip Indikasi Voltage Resistance

22
2019 (51V)

PMT Ekspress#6 Di GI PLTD Wuawua Trip Indikasi

GFR (R:511A, S:452A, T:428A, N:69A)

PMT Ekspress#7 Di GI Kendari Trip Indikasi GFR

(R:364A, S:269A, T:260A, N:66A)

2.4 Analisas Penyebab Gangguan Kelistrikan Sulawesi Tenggara Tahun 2019

Berikut Penyebab Gangguan Kelistrikan Sulawesi Tenggara Pada bulan

Maret sampai dengan Desember Tahun 2019 :

No. Bulan Penyebab Gangguan

1. Maret  Memperhatikan kondisi - kondisi dari analisa

penyebab gangguan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa penyebab gangguan padam

total Sistem Kendari diakibatkan oleh

gangguan internal dari sisi generator ke busbar

yang tidak terekam profil gangguannya.

2. April  Memperhatikan kondisi - kondisi dari analisa

penyebab gangguan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa penyebab gangguan padam

Parsial Sistem Kendari Diperkirakan sambaran

petir pada Line #1 Transmisi GI KENDARI

23
NEW - GI PLTU KENDARI-3

 Memperhatikan kondisi - kondisi dari analisa

penyebab gangguan diatas

3. Mei  Memperhatikan kondisi - kondisi dari analisa

penyebab gangguan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa penyebab gangguan padam

Parsial Sistem Kendari Diperkirakan sambaran

petir pada PMT 70 kV Trafo GT #1,2,3 PLTU

Tanassa.

 Gangguan berawal dari tripnya PLTU Nii

Tanassa unit #1 dan #2 (OCR 50/51) beban

11,9 MW menyebabkan PLTMG Tanassa 3

Unit (#1,#2,#3) trip beban 21,3 MW sehingga

UFR tahap 1,2,3,5 serta UFR Island (Exp.#3

&#5) bekerja, menyebabkan frekuensi naik

sampai 52,8 MW yang sulit direspon turun oleh

PLTMG Unit 4,5,6 sehingga PLTMG trip

semua yang menyebabkan Sistem padam Total

(Back out).

 Memperhatikan kondisi - kondisi dari analisa

penyebab gangguan diatas maka dapat

24
disimpulkan bahwa penyebab gangguan padam

parsial Sistem Kendari pada site Moramo

4. Juni  Penyebab Gangguan dikarenakan adanya Mis

Komunikasi antara DCC dan UPB Kendari

sehingga UPB memerintahkan untuk

memasukkan PMS Ground Expres #6 pada sisi

5. Juli  PLTU Moramo Trip dibeban 55 MW ( gross )

indikasi hilang pembakaran pada boiler

mengakibatkan padam meluas

6. Agustus  Penyebab Lepasnya Unit 2 PLTU Moramo

dikarenakan adanya gangguan internal Pada

unit dan adanya kesalahan prosedur dalam

pengoperasian yang dilakukan oleh operator

PLTU Moramo

7. September  Tripnya PMT 150 kV Line 2 Unaaha di GI

Kolaka dengan indikasi Earth Fault yang

mengakibatkan Kurangnya suplay daya pada

sistem Kendari yang memicu tripnya penyulang

8. Oktober  Terjadi problem pada modul PLC CRA yang

menyebabkan modul tidak bisa bekerja

25
sehingga unit PLTMG trip dengan indikasi

reverse power

 Ditemukannya Isolator patah pada penyulang

Boro - boro sehingga penghantarnya

menyentuh Traves

 Tidak bekerjanya relay pada penyulang Boro -

boro yang diakibatkan Tripnya MCB pada

instalasi peralatan relay yang menyebabkan

tripnya incoming 20 kV Trafo 60 MVA di GI

9. November  Terjadinya padam parsial pada Sub Sistem 70

kV diakibatkan karena Gagal Sinkron pada

Express #2 di GI Puuwatu yang menyebabkan

Unit PLTMG trip

10. Desember  Trip Ekspress#7 di GI Kendari dan Express #6

di Wua wua diakibatkan oleh jaringan JUTM

yang tersentuh oleh ekskavator mengakibatkan

Sub Sistem 70 kV Padam

26
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari pembuatan makalah ini adalah sistem kelistrikan

Sulawesi tenggara memiliki sumber Untuk sistem kelistrikan dari provinsi

Sulawesi tenggara pada tahun 2019 berasal dari berbagai sistem pembangkit

yaitu Pltu Nii Tanasa, Pltu Dan Pltd Kendari,Pltd Unaaha Dan Kolaka Serta

Sumber Listrik Dari Sistem Sulawesi Bagain Selatan(Sulbagsel) dan memiliki

banyak sistem proteksi untuk mengatasi gangguan yang terjadi.

3.2 Saran

Dalam penulisan makalah ini kami berharap adanya masuka demi

kemajuan dari pada tulisan ini kedepan nya dan harapan lain nya pembaca dapat

mengetahui sistem kelistrikan di Sulawesi tenggara.

27
DAFTAR PUSTAKA

Sistem Up2b Sistem Makassar

Wahyudi, Fauzi Aditya,Dkk.2010.Pengaman Surja Kawat Tanah. Bali :


Universitas Udayana Tobing, Cristof. 2008. Rele Jarak Sebagai Proteksi
Saluran Transmisi.

Sistem Proteksi, Http://Www.Academia.Edu/25741265/Sistem_Proteksi


Zona _Proteksi, Diakses Tanggal 12 Oktober 2017

28

Anda mungkin juga menyukai