Anda di halaman 1dari 14

Religious Peak-Experience

Fahruddin Faiz
Peak Experience
Abraham Maslow

“Suatu pengalaman mengenai perasaan dan sensasi


yang mendalam, saat seseorang mengalami ekstasi-
keajaiban-terpesona-kebahagiaan yang luar biasa,
seperti pengalaman ke-Ilahian yang mendalam,
dimana saat itu diri seperti hilang atau mengalami
transendensi. "
RARE EXICITING OCEANIC

DEEPLY
EXHILARATING ELEVATING
MOVING
NATURE ART MUSIC CREATIVE WORK

SCIENTIFIC
INSTROSPECTION SEX
KNOWLEDGE
The emotional reaction in the peak experience has
a special flavor of wonder, of awe, of reverence, of
humility and surrender before the experience as
before something great

Abraham Maslow
 Sensual peak experience: berupa sensasi yang menyenangkan.
 Emotional peak experience: berupa cinta, euforia, dan humor
 Cognitive peak experience: berupa pemahaman, penemuan,
penciptaan dan kreativitas.
 Conative peak experience: berupa pengembangan
pengalaman, melakukan yang seseorang paling tinggi dalam
kemampuannya
 Self-actualization: menjadi sesuatu yang bisa dilakukan/dicapai
seseorang
 Climax experience : rasa pemenuhan atau merasa total dalam
perannya, khususnya pada ranah spiritual.
CIRI PEAK-EXPERIENCE

Ineffability Transiency Noetic

Passiv
KESADARAN
KESATUAN
KEPENUHAN DIRI KEBEBASAN CINTA
DENGAN
ALAM/MANUSIA/

KELEMBUTAN
MOTIVASI KEGEMBIRAAN
JIWA
Expression and communication in the peak–
experiences tend often to become poetic, mythical,
and rhapsodic, as if this were the natural kind of
language to express such states of being.

Abraham Maslow
RELIGIOUS PEAK-EXPERIENCE

PENCERAHAN KESATUAN PERJUMPAAN

PENGABDIAN PENGORBANAN
POLA: INTELEKTUAL

MUKASYAFAH MUSYAHADAH MA’RIFAT


POLA: EKSISTENSIAL

Wahdat
Ittihad Hulul
Al-Wujud
POLA: FANA
Ibnu Arabi

– Fana’ ‘an al-Mukhalafat (sirna dari segala dosa).


– Fana’ ‘an af’al al-‘ibad (sirna dari tindakan-tindakan hamba). menyadari bahwa
segala tindakan manusia pada hakikatnya dikendalikan oleh Tuhan.
– Fana’ ‘an sifat al-makhluqin (sirna dari sifat-sifat makhluk).
– Fana’ ‘an kull az-zat (sirna dari personalitas diri). Pada tahap ini sufi menyadari
non-eksistensi dirinya
– Fana’ ‘an kull al-‘alam (sirna dari segenap alam). Menyadari bahwa segenap
aspek alam fenomenal ini pada hakikatnya hanya khayal.
– Fana’ ‘an kull ma siwa ‘l-lah (sirna dari segala sesuatu yang selain Allah).
JALAN MENUJU PEAK-EXPERIENCE

PURGATIVA CONTEMPLATIVA ILLUMINATIVA

Anda mungkin juga menyukai