Anda di halaman 1dari 2

STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL
Halaman 1 dari 2

PENYUSUNAN
No. Revisi : FORMULARIUM RUMAH Nomor :
- SAKIT 6 - 170
Tanggal Revisi : Mulai Berlaku :
- 8 Agustus 2021

1. TUJUAN
Digunakan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memelihara ketersediaan
stok sehingga dapat memberikan pelayanan yang berkesinambungan dan teratur dan
sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memastikan bahwa obat yang tersedia
terjamin keamanannya dan sesuai dengan mutu yang dipersyaratkan.

2. PENANGGUNGJAWAB
Penanggungjawab mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Standar Prosedur
Operasional penyusunan Formularium Rumah Sakit adalah Komite Farmasi dan
Terapi (KFT) dan Direktur Rumah Sakit.

3. PROSEDUR
3.1 Kriteria pemilihan Obat untuk masuk Formularium Rumah Sakit:
a. Obat yang dikelola di rumah sakit merupakan obat yang memiliki
Nomor Izin Edar (NIE)
b. Mengutamakan penggunaan Obat generik;
c. Memiliki rasio manfaat-risiko (benefit-risk ratio) yang paling menguntungkan
penderita;
d. Mutu terjamin, termasuk stabilitas dan bioavailabilitas;
e. Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan oleh pasien;
f. Memiliki rasio manfaay-biaya (benefit-cost ratio) yang tertinggi berdasarkan
biaya langsung dan tidak langsung
g. Obat lain yang terbukti paling efektif secara ilmiah dan aman (evidence based
medicines) yang paling dibutuhkan untuk pelayanan dengan harga yang
terjangkau.

Dilaksanakan Oleh Diperiksa Oleh

Paraf Paraf

(Ketua KFT) (Direktur RS)


STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Halaman 2 dari 2

PENYUSUNAN
No. Revisi : FORMULARIUM RUMAH Nomor :
- SAKIT 6 - 170
Tanggal Revisi : Mulai Berlaku :
- 8 Agustus 2021

Lanjutan:
3.2 Tahapan penyusunan Formularium Rumah Sakit:
a. Staf Medik Farmasi (SMF) mengajukan usulan obat berdasarkan pada Panduan
Praktek Klinik (PPK) atau clinical pathway;
b. Membuat rekapitulasi usulan Obat dari masing-masing Staf Medik Farmasi
(SMF) berdasarkan standar terapi atau standar pelayanan medik;
c. Mengelompokkan usulan Obat berdasarkan kelas terapi;
d. Membahas usulan tersebut dalam rapat Komite/Tim Farmasi dan Terapi, jika
diperlukan dapat meminta masukan dari pakar;
e. Mengembalikan rancangan hasil pembahasan Komite/Tim Farmasi dan
Terapi, dikembalikan ke masing-masing SMF untuk mendapatkan umpan
balik;
f. Membahas hasil umpan balik dari masing-masing SMF untuk mendapat obat
yang rasional dan cost effective;
g. Menyusun usulan daftar Obat yang masuk ke dalam Formularium Rumah
Sakit;
h. Menyusun kebijakan dan pedoman untuk implementasi; dan
i. Melakukan edukasi mengenai Formularium Rumah Sakit kepada seluruh
tenaga kesehatan rumah sakit dan
j. melakukan monitoring dan evaluasi kepatuhan.

Dilaksanakan Oleh Diperiksa Oleh

Paraf Paraf

(Ketua KFT) (Direktur RS)

Anda mungkin juga menyukai