Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KETIDAKIKUTSERTAAN BAITUL ARQOM 8-9 NOPEMBER 2019

**DYAH AYUK RAHMAWATI**

KONSEP IDEOLOGI MUHAMMADIYAH DAN KONSTRIBUSI PENULIS UNTUK PENEGUHAN


IDEOLOGI MUHAMMADIYAH
Muktamar ke-37 tahun 1968 di Yogyakarta, dalam “rumusan pokok-pokok persoalan tentang ideologi
keyakinan hidup Muhammadiyah” yang disusun panitia tajdid seksi “ideologi keyakinan hidup
Muhammadiyah”dinyatakan bahwa ideologi yaitu: “ajaran atau ilmu pengetahuan yang secara sistematis dan
menyeluruh membahas mengenai gagasan, cara-cara,angan-angan atau gambaran dalam pikiran, untuk
mendapatkan kenyakinan mengenai hidup dan kehidupan yang benar dan tepat”.
Ideologi gerakan Muhammadiyah memiliki kerangka pemikiran yang tercantum dalam Muqaddimah
Anggaran Dasar Muhammadiyah, Kepribadian Muhammadiyah, Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup
Muhammadiyah, Khittah Muhammadiyah dan pemikiran-pemikiran formal lainnya.
Peneguhan Ideolegi Muhammadiyah dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 2 Wedi yaitu dengan
penanaman kurikulum ISMUBA, recruitment pendidik dan tendik oleh yayasan, pengajian tarjih setiap
bulannya bagi seluruh pendidik dan tendik, IGA bagi guru perempuan, keikutsertaan dalam avent
Muhammadiyah yang diadakan bagi pendidik dan tendik lingkup kabupaten, Surakarta, bahkan Jawa
Tengah.

MUHAMMADIYAH SEBAGAI LADANG KADER DAN ACTION PLAN PENULIS DALAM


RANGKA MENCETAK KADER DI SMK MUHAMMADIYAH 2 WEDI
Maju mundurnya persyarikatan terletak di tangan para kadernya. Kader (cadre) berarti elite, ialah
bagian yang terpilih, terbaik karena terlatih, maka kader merupakan jantungnya organisasi. Selagi para kader
masih bergerak, berpikir dan semangat dalam melakukan kegiatan, itu sebagai tanda masih ada kehidupan
dalam peryarikatan. Kader Muhammadiyah adalah tenaga inti dalam persyarikatan yang menggerakan
organisasi ke arah tercapainya tujuan, yakni “menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga
terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”.
Realita saat ini, Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), baik itu lembaga pendidikan, kesehatan,
ekonomi dan lain sebagainya tidak lepas dari kritik masyarakat. Jumlah lembaga pendidikan
Muhammadiyah terbanyak di dunia (dari tingkat Taman Kanak-kanak sampai Sekolah Menengah Atas ada
16.865 sekolah, dan 172 pendidikan tinggi yang berbentuk Universitas, Sekolah Tinggi, Akademi, dan
Politeknik), tetapi mayoritas lembaga tersebut masih memiliki kualitas di bawah lembaga pendidikan
Negara dan lembaga pendidikan swasta lainya. Universitas Muhammadiyah Surakarta menempati urut-an ke
11 universitas terbaik di Indonesia dalam usianya yang ke-51 tahun. Itupun tidak lepas dari kritik, karena
dianggap belum berkualitas, dan mahal. Begitupun lembaga kesehatan Muhammadiyah yang tersebar di
seluruh Indonesia, juga menuai kritik dari masyarakat, terutama dalam segi pelayanan. Sebagai salah satu
SMK Muhammadiyah di Wedi pun SMK Muhammadiyah 2 Wedi yang memiliki jurusan Otomotif pun
termasuk dalam kategori sekolah yang kualitasnya masih jauh dibanding sekolah yang lain di klaten dengan
jurusan yang sama. Hal ini dibuktikan ketika mengikuti kegiatan lomba LKS Automobile Otomotif
kabupaten Klaten yang diadakan di UNY memperoleh skor paling bawah dari 16 SMK di Klaten.
Sekolah atau lembaga Muhammadiyah di seluruh Indonesia tentunya memiliki komitmen yang sama
untuk membesarkan bangsa melalui penyelenggaraan pendidikan, di mana para siswa dikenalkan
pemahaman-pemahaman Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, visi dan misi persyarikatan Muhammadiyah
itu sendiri. Sistem perkaderan Muhammadiyah di sekolah yaitu pada usaha membina, membimbing dan
membentuk individu maupun kelompok untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam pendidikan maupun
perkaderan. Begitu pula dengan SMK Muhammadiyah 2 Wedi sebagai ladang kaderisasi Muhammadiyah
telah berupaya mencetak kader-kader dengan penanaman nilai-nilai ideologi Muhammadiyah yaitu dalam
bentuk kegiatan fortasi, Milad, Podndok Pesantren, Ekstrakurikuler di sekolah, tarjih, pengajian dan lain
sebagainya. Peran SMK Muhammadiyah 2 Wedi dalam kaderisasi Muhammadiyah juga terwujud dalam
kegiatan intrakurikuler dimana para siswa dikenalkan pemahaman-pemahaman Al-Islam dan
Kemuhammadiyahan, visi dan misi persyarikatan Muhammadiyah itu sendiri melalui mata pelajaran serta
dimana peran guru sebagai pembina dan koordinator kegiatan siswa, juga pelatih yang memberikan
pelatihan kegiatan yang diikuti oleh siswa pada maple yang diampunya. Untuk Mencetak Kader
Muhammadiyah di SMK Muhammadiyah menurut penulis, perlu adanya:
a. Peningkatkan kualitas maupun kuantitas sarana dan prasarana pendukung berlangsungnya proses
kegiatan kaderisasi Muhammadiyah.

b. Mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru dan pelatih dalam hal intrakurikuler maupun
ekstrakurikuler.

c. Memberikan peluang atau kesempatan untuk menunjukkan bakat dan minat melalui lomba.

d. Motivasi oleh pamong kepada guru dan pelatih dengan memperhatikan kemampuan ataupun
kesejahteraan.

e. Monitor pembelajaran, terutama pembelajaran intrakurikuler dan ekstrakurikuler.

f. Meningkatkan kompetensi profesional dalam hal mengembangkan materi secara kreatif kepada peserta
didik dalam segala kegiatan.

g. Senantiasa menambah wawasan keilmuan melalui berbagai media yang ada maupun mengikuti berbagai
kegiatan yang berwawasan kompetensi seperti seminar.

h. Meningkatkan kreativitas dan efektivitas dalam proses kaderisasi Muhammadiyah agar dapat menarik
perhatian dan menarik minat belajar peserta didik dalam proses kaderisasi Muhammadiyah sehingga
tujuan dapat tercapai dengan maksimal

i. Memotivasi siswa dalam meningkatkan semangat dalam mengikuti kegiatan sekolah baik kegiatan
belajar maupun ekstrakurikuler dan intrakurikuler.

Anda mungkin juga menyukai