Anda di halaman 1dari 18

TUGAS 1

LAPORAN STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1:


SHELTER

DISUSUN OLEH :
NIKO DENNIS HUTABARAT (190406105)
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa KATA PENGANTAR i
karena berkat – Nya kita dapat melaksanakan perkuliahan dengan DAFTAR ISI i
mata kuliah studio Perancangan Arsitektur I dan kami dapat
menyelesaikan laporan studio tentang Shelter ini. Tujuan saya BAB 1 PENDAHULUAN 1
dalam menyusun laporan ini adalah untuk menunjukan hasil studi 1.1. LATAR BELAKANG 1
literature saya tentang merancang shelter dan juga untuk 1.2. RUMUSAN MASALAH 1
memenuhi tugas mata kuliah Perancangan Arsitektur I. 1.3. TUJUAN LAPORAN 1
Setelah melakukan studi literatur, dalam laporan ini akan 1.4. KEGUNAAN LAPORAN 1
membahas tentang shelter yang dibangun di daerah pesisir pantai 1.5. PROSEDUR LAPORAN 1
beserta dengan fungsi. BAB II PEMBAHASAN 2
Terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan saat 2.1. PENGERTIAN SHELTER 2
merancang sebuah shelter, seperti aspek – aspek penting yang 2.2. JENIS – JENIS SHELTER 2
mendukung tercapainya shelter yang memiliki ruang yang
fungsional dan nilai estetika bangunan yang juga dapat menunjang 2.3. MATERIAL SHELTER 14
kenyamanan pengungsi shelter. 2.4. ASPEK – ASPEK PERANCANGAN SHELTER 14
2.5. KELAYAKAN SHELTER 15
2.6. SESUAI IKLIM 15
2.7. PEMELIHARAAN SHELTER 15
BAB III PENUTUP 15
3.1. KESIMPULAN 15
DAFTAR PUSTAKA 16

i
BAB I 1.3. TUJUAN LAPORAN
PENDAHULUAN Tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk menyelesaikan
tugas dan mendapatkan referensi ide dalam merancang sebuah
1.1. LATAR BELAKANG shelter di daerah pesisir secara teoritis dan konsep sesuai dengan
Dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Perancangan tor tugas 1 Perancangan Arsitektur I.
Arsitektur 1 untuk merancang sebuah shelter, mahasiswa diwajibkan
melakukan studi literature tentang shelter yang akan membantu 1.4. KEGUNAAN LAPORAN
mahasiswa untuk menambah referensi dalam merancang sebuah Hasil dari studi literatur ini diharapkan dapat memenuhi
shelter nanti. kelengkapan tugas 1 mata kuliah Perancangan Arsitektur 1 dan
Setelah melakukan studi literature tentang shelter mahasiswa menjadi referensi dan sumber ide dalam merancang shelter di
diharapkan mampu mengidentifikasi dan mengklasifikasi jenis – daerah pesisir pantai.
jenis shelter yang akan membantu mahasiswa dalam menentukan Penulis dan pembaca juga diharapkan dapat memahami
desain sebuah shelter sesuai dengan tujuan tor tugas 1 untuk fungsi dan hal – hal yang harus diperhatikan dalam merancang
merancang shelter yang fungsional dan memiliki nilai estetika. shelter.

1.5. PROSEDUR LAPORAN


1.2. RUMUSAN MASALAH Studi literature ini disusun berdasarkan pembelajaran dari
Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa rumusan beberapa sumber di internet, makalah pembelajaran, dan jural
masalah, yaitu : tentang shelter yang kemudian dituliskan kembali secara
• Apa pengertian shelter ? deskriptif agar penulis dan pembaca lebih mudah memahami isi
• Apa jenis bangunan shelter ? dari studi literature tentang shelter ini. Studi literature ini
• Apa hal – hal yang harus diperhatikan dalam merancang disajikan dalam bentuk makalah.
shelter ?
• Apa material – material yang digunakan dalam membangun
shelter ?
• Apa saja properti yang diperlukan untuk mendukung fungsi
shelter ?

1
BAB II Berikut contoh shelter :
PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN SHELTER


Istilah “shelter” memiliki defenisi yang sangat luas,
mencakup semua tempat berlindung dari bencana badai yang dapat
berupa sebuah pohon, gubuk, gedung publik, dan rumah. Dengan
kata lain, semua objek fisik yang dapat digunakan untuk
melindungi diri dari hal yang mengganggu kenyamanan dan
keamanan dapat didefenisikan sebagai shelter.
Pada umumnya shelter yang dibangun di daerah pesisir
pantai digunakan untuk tempat berteduh dari peristiwa alam
seperti hujan, tempat rekreasi, tempat tinggal, dan tempat
berlindung dari bencana alam . Terdapat juga kasus di mana shelter
itu dibangun setelah terjadi bencana alam dikarenakan saat
bencana alam sedang terjadi tidak terdapat shelter untuk
berlindung, sehingga setelah bencana alam terjadi dan dibutuhkan
tempat pengungsian darurat barulah shelter dibangun seadanya
yang dapat berupa tenda darurat yang sekiranya layak dan
memadai.

2
2.2. JENIS – JENIS SHELTER
Terdapat banyak shelter yang dapat ditemui dengean desain
yang beragam yang disesuaikan dengan fungsi, estetika, dan
bahkan keinginan client. Berikut merupakan jenis – jenis shelter:
A. JENIS SHELTER BERDASARKAN LOKASI

1) SHELTER DI DAERAH DATARAN TINGGI


• BAMBOO CANOPY AND PAVILLION
Bangunan ini terletak di dekat sungai Li, Guangsi, Cina.
Bangunan ini dulunya adalah pabrik bambu yang sekarang Gambar 1.3 Sumber : https://www.archdaily.com/942465/la-petite-maison-arba/5ef50396b35765b262000245-
la-petite-maison-arba-photo
menjadi galeri.
2) SHELTER DI DAERAH DATARAN RENDAH
• RAIN SHELTER
Terdapat rain shelter yang terdapat di daerah Bantul, DIY,
Indonesia yang berfungsi untuk membatasi pengairan pada cabai
saat musim hujan dan mengurangi probabilitas terkena hama
agar petani cabai tidak mengalami kerugian.

Gambar 1.1 Sumber : https://www.allcadblocks.com/bamboo-bamboo-canopy-and-pavilions-iilab/

• LA PETITE MAISON
Shelter ini berfungsi sebagai tempat tinggal mini yang
berlokasi di kota Rue des Communautes, Prancis.

3
• WICKER PAVILION
Bangunan shelter ini berada di sebuah taman di Perancis yang
berfungsi sebagai tempat berteduh.

Gambar 1.2 Wicker Pavilion, Prancis. Sumber http://www.annecy-paysages.com/en/wicker-pavilion-2/

• EARTH SHELTERED
Earth Sheltered merupakan bangunan lama yang terdapat di
daerah perairan Deep Creek Lake, Maryland, Amerika Serikat.
Pada masanya, bangunan ini digunakan oleh wanita Hidatsa
(suku Indian) untuk berlindung dari musim dingin.

Gambar 1.6. Sumber : https://id.pinterest.com/pin/303852306082998153/

4
3) SHELTER DI DAERAH HUTAN
• CHURCH STONE SHELTER
Shelter ini dirancang oleh arsitek asal Finlandia, Malin Moisio.
Bangunan ini merupakan tempat persinggahan untuk penjelajah
hutan karena shelter ini dibangun di daerah hutan
Kintulammi,Tempere,Finlandia.

Gambar 1.7. Sumber : https://id.pinterest.com/pin/526006431474750891/

Gambar 1.8. Sumber : https://www.nps.gov/articles/knri-hidatsa-women-earthlodges-cultural-


landscape.htm

5
6
• SHELTER HOUSE
Shelter house ini merupakan tempat penampungan korban
bencana yang terdapat di Bandung, Jawa Barat.

7
4) SHELTER DI DAERAH PESISIR PANTAI 5) SHELTER DI DAERAH PERKOTAAN
• SHIVER HOUSE (RUMAH MENGGIGIL) • SAFEZONE SHELTER
Shelter ini merupakan sebuah pondok tradisional yang Terletak di depan Grand Postal Building selama Bangkok
berada di Finlandia. Shelter ini di desain oleh NEON dengan Design Week 2020, Safezone Shelter merupakan intervensi
tujuan menimbulkan kesan emosional pengunjung dengan sementara, yang bertujuan untuk memurnikan udara dan
lanskap di sekitar memberikan kenyamanan bagi orang-orang, sekaligus
meningkatkan kesadaran tentang “polusi udara,” yang
menjadi perhatian kritis banyak masyarakat.

Gambar 1.4

Gambar 1.5. Sumber (1.4 dan 1.5) : https://www.archdaily.com/942956/functional-shelter-and-


experiential-device-600-kinetic-shingles-shape-neons-shiver-
house?ad_source=search&ad_medium=search_result_all

8
9
B. JENIS SHELTER BERDASARKAN FUNGSI • EARTH SHELTERED
Earth Sheltered merupakan bangunan lama yang terdapat di
1) SEBAGAI TEMPAT PERSINGGAHAN daerah perairan Deep Creek Lake, Maryland, Amerika
• CHURCH STONE SHELTER Serikat. Pada masanya, bangunan ini digunakan oleh wanita
Shelter ini dirancang oleh arsitek asal Finlandia, Malin Moisio. Hidatsa (suku Indian) untuk berlindung dari musim dingin.
Bangunan ini merupakan tempat persinggahan untuk
penjelajah hutan karena shelter ini dibangun di daerah hutan
Kintulammi,Tempere,Finlandia.

Gambar 1.6. Sumber : https://id.pinterest.com/pin/303852306082998153/

2) SEBAGAI TEMPAT BERLINDUNG


Shelter juga memiliki fungsi sebagai tempat berlindung dari
bencana alam dan kondisi alam yang sedang berlangsung,
seperti : hujan, panasi terik, dll.
Berikut merupakan contoh – contoh shelter yang berfungsi
Gambar 1.7. Sumber : https://id.pinterest.com/pin/526006431474750891/
sebagai tempat berlindung :

10
Contoh shelter yang menggunakan material bamboo yang ramah lingkungan.

Gambar 1.8. Sumber : https://www.nps.gov/articles/knri-hidatsa-women-earthlodges-cultural-


landscape.htm 3) SEBAGAI TEMPAT REKREASI & TEMPAT
• SHELTER HOUSE TINGGAL SEMENTARA
Shelter house ini merupakan tempat penampungan korban Shelter juga dapat didesain dengan indah, tetapi juga masih
bencana yang terdapat di Bandung, Jawa Barat. mementingkan fungsi. Berikut merupakan contoh shelter
untuk tempat rekreasi & tempat tinggal sementara :
•BAMBOO CANOPY AND PAVILION
Bangunan ini terletak di dekat sungai Li, Guangsi, Cina.
Bangunan ini dulunya adalah pabrik bambu yang sekarang
menjadi galeri.

Gambar 1.1 Sumber : https://www.allcadblocks.com/bamboo-bamboo-canopy-and-pavilions-iilab/


11
• WICKER PAVILION • SHIVER HOUSE (RUMAH MENGGIGIL)
Bangunan shelter ini berada di sebuah taman di Perancis yang Shelter ini merupakan sebuah pondok tradisional yang
berfungsi sebagai tempat berteduh. berada di Finlandia. Shelter ini di desain oleh NEON dengan
tujuan menimbulkan kesan emosional pengunjung dengan
lanskap di sekitar

Gambar 1.2 Wicker Pavilion, Prancis. Sumber http://www.annecy-paysages.com/en/wicker-pavilion-2/

• LA PETITE MAISON
Shelter ini berfungsi sebagai tempat tinggal mini yang
Gambar 1.4
berlokasi di kota Rue des Communautes, Prancis.

Gambar 1.5. Sumber (1.4 dan 1.5) : https://www.archdaily.com/942956/functional-shelter-and-


experiential-device-600-kinetic-shingles-shape-neons-shiver-
house?ad_source=search&ad_medium=search_result_all
Gambar 1.3 Sumber : https://www.archdaily.com/942465/la-petite-maison-
arba/5ef50396b35765b262000245-la-petite-maison-arba-photo

12
4) SEBAGAI POS PENJAGA DI TEPI PANTAI
Shelter di tepi pantai biasanya difungsikan sebagai pos penjaga
untuk mengawasi hal – hal yang terjadi di pantai dan
melakukan tindakan pertolongan atau peringatan.
Berikut contoh shelter sebagai pos jaga :
• POS JAGA PANTAI LUMBAN BULBUL
Pos jaga ini terdapat di salah satu pantai di daerah tepi Danau
Toba, Sumatera Utara, Indonesia.

• POS JAGA DKP SULAWESI BARAT


Pos jaga ini terdapat di Pantai Mampie, Sulawesi Barat yang
berfungsi juga untuk mengawasi segala kegiatan yang
terjadi di pantai.

13
2.3. MATERIAL SHELTER - Aspek Lingkungan (Lokasi)
Shelter yang layak dihuni adalah shelter yang menggunakan Sebelum membuat desain shelter, hal yang paling wajib
material yang aman baik bagi lingkungan dan penghuni (keamanan diperhatikan adalah lokasinya. Lokasi menunjukkan apa
material yang berkontribusi terhadap kesehatan pengungsi dari segi tujuan dari shelter tersebut dibangun.
vektor dan hama). Material yang dipilih adalah yang memiliki Contoh : Pembangunan yang dilakukan di daerah hutan
kekuatan struktur dan ketahanan yang layak untuk tujuan shelter. harus melakukan pertimbangan terhadap ber- kurangnya
Saat intervensi shelter akan melibatkan pembangunan massal, saran habitat flora & fauna akibat penebangan hutan.
teknik rekayasa mengenai rancangan atau material khusus dapat - Aspek cuaca, iklim dan suhu
memastikan pemenuhan standar keamanan. Cuaca, iklim dan suhu sangat mempengarhu kondisi dan
Standard minimum material shelter : kualitas ruang shelter tersebut.
• Tahan api sesuai standard resmi nasional Contoh : Konstruksi atap ringan biasanya memakai satu
• Tidak beracun bagi manusia atau dua lapisan, yaitu penutup atapnya sendiri dan langit-
• Tidak beracun bagi lingkungan langit yang terpisah oleh lapisan udara. Panas yang jatuh ke
• Meminimalisir sudut sudut yang tajam atap sebagian akan hilang ke lingkungan sekitar melalui
• Material bangunan harus diperkirakan cukup kuat untuk proses konveksi, juga sebagian ditransmisikan ke
menahan beban langitlangit terutama dengan proses radiasi.
- Aspek fungsi
2.4. ASPEK – ASPEK PERANCANGAN SHELTER Aspek ini berkaitan langsung dengan kualitas ruang. Aspek
ini mencakup beberapa elemen suatu bangunan yang
Shelter memiliki fungsi sebagai tempat untuk berteduh dan diantaranya yaitu lantai, kolom, dinding, bukaan-bukaan,
berlindung sehingga terdapat aspek – aspek penting yang harus atap dan langit-langit.
diperhatikan saat merancang sebuah shelter untuk mencapai Contoh : Shelter untuk pengungsi bencana harus memiliki
keamanan dan kenyamanan di dalam shelter. Berikut merupakan ruang yang luas untuk menampung jumlah pengungsi.
beberapa aspek yang harus diperhatikan saat merancang shelter : - Nilai estetika
Selain kualitas ruang, kenyamanan ruang shelter juga harus
diperhatikan agar tercapai sebuah ruang indah yang nyaman
untuk ditempati.

14
2.5. KELAYAKAN SHELTER BAB III
Shelter yang difungsikan sebagai tempat berlindung dari PENUTUP
bencana alam, seperti gempa bumi, tsunami harus memiliki 3.1. KESIMPULAN
beberapa “standard kelayakan” bangunan, seperti :
Berdasarkan hasil studi literature dan analisa, maka
• Merupakan bangunan shelter yang tahan gempa.
dalam perencanaan shelter harus memperhatikan banyak
• Merupakan bangunan shelter yang tahan tsunami.
aspek, seperti aspek fungsional untuk keamanan pengungsi,
• Mampu menampung banyak orang.
aspek keindahan yang berkaitan dengan kenyamanan
• Terdapat fasilitas yang memadai selama pengungsian di
pengungsi, ketahanan bangunan, material shelter yang
shelter.
ramah lingkunan, perubahan iklim yang terjadi, aspek
• Merupakan bangunan ramah lingkungan kebudayaan, dan pemeliharaan shelter bagi pengungsi yang
2.6. SESUAI IKLIM membutuhkan waktu untuk kembali mendapatkan tempat
Satu pertimbangan penting dalam memastikan bahwa shelter tinggal yang layak.
layak dan nyaman adalah efek iklim terhadap pilihan material dan
rancangan. Variasi berdasarkan wilayah dapat sangat berpengaruh
dan dapat berdampak besar pada kenyamanan penghuni shelter
pascabencana sehingga menimbulkan kebutuhan akan bantuan
shelter. Karena beberapa keluarga mungkin harus tinggal dalam
shelter selama lebih dari satu tahun, pastikan shelter sesuai dengan
perubahan iklim yang terjadi sepanjang tahun.
2.7. PEMELIHARAAN SHELTER
Jika shelter diperkirakan akan dihuni untuk waktu yang cukup
lama, penting untuk bekerja sama dengan anggota komunitas dan
para ahli di bidang teknis untuk merancang strategi pemeliharaan.
Agar efektif, strategi seperti ini menggunakan material dan
keahlian setempat, berbiaya rendah, didokumentasikan dengan baik
dan didistribusikan dalam komunitas.

15
DAFTAR PUSTAKA

Prideaux, Fabian. 2019. Panduan Shelter untuk Kemanusiaan.


Jakarta. Creative Commons Attribution-NonCommercial-
ShareAlike 4.0 International License.
Setyo Soetiadji Soepadi (1997), Anatomi Utilitas, Djambatan,
Jakarta.
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/4714/05.1%2
0bab%201.pdf?sequence=5&isAllowed=y
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-31875-3407100074-
Paper.pdf
http://www.annecy-paysages.com/en/wicker-pavilion-2/
https://www.allcadblocks.com/bamboo-bamboo-canopy-and-
pavilions-iilab/
:https://www.archdaily.com/942465/la-petite-maison-
arba/5ef50396b35765b262000245-la-petite-maison-arba-photo

:https://www.archdaily.com/942956/functional-shelter-and-
experiential-device-600-kinetic-shingles-shape-neons-shiver-
house?ad_source=search&ad_medium=search_result_all

https://id.pinterest.com/pin/526006431474750891/

https://www.nps.gov/articles/knri-hidatsa-women-earthlodges-
cultural-landscape.htm

16

Anda mungkin juga menyukai