Nurul Aini
Email : aan.nurulaini88@gmail.com
berkenaan dengan masalah pribadi dan Mahasiswa (BEM) tetapi hal ini tidak berlaku
kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan di Universitas NU Sidoarjo yang mewajibkan
pengembangan karir, serta kegiatan ekstra seluruh mahasiswanya untuk mengikuti
kurikuler. kegiatan LDKM.
Banyak cara dan strategi dalam Berdasarkan penjelasan di atas, dapat
melakukan pembinaan kemahasiswaan. diketahui akan pentingnya kegiatan LDKM
Meskipun pemerintah telah memberikan sehingga peneliti ingin mengetahui lebih
bagaimana pola dan strategi pembinaan dalam tentang esensi kegiatan LDKM. Maka
melalui UU No. 20 tahun 2003 tetapi di era peneliti mengangkat judul “Latihan Dasar
otonomi ini sangat mungkin bila sekolah Kepemimpinan Mahasiswa sebagai Program
menerapkan cara-cara baru yang lebih inovatif, Pengembangan Diri (Studi pada kegiatan
kreatif, dan memberikan wawasan maupun LDKM di Universitas NU Sidoarjo)”.
cara pandang baru terhadap pola dan strategi Rumusan Masalah yang diajukan
pembinaan kemahasiswaan. adalah:
Penanaman jiwa-jiwa kepemimpinan, 1. Bagaimana jenis kegiatan
individual,
mempertimbangkan agar bisa kelompok dan atau klasikal melalui
mencapai goal dari permainan ini penyelenggaraan:
yaitu memasukkan paku dalam botol 1. Layanan dan kegiatan pendukung
2) Bisik berantai. Dibutuhkan konseling
kemampuan sebagai pendengar 2. Kegiatan ekstrakurikuler
sekaligus penyampai pesan yang 3. Kegiatan pengembangan diri secara tidak
baik agar dapat menyampaikan pesan terprogram
yang benar dari awal hingga akhir.
c. Pemberian materi kepemimpinan yang Metode Penelitian
dibagi dalam beberapa sessi, seperti : Penelitian ini merupakan penelitian
1) Sesi Kepemimpinan: Penyuluhan deskriptif kualitatif yakni mendeskripsikan
mengenai karakter pemimpin yang suatu gejala peristiwa, kejadian yang terjadi
benar. pada masa sekarang (Ali,1983:159). Dalam hal
2) Sesi Komunikasi: Penyuluhan ini peneliti mendeskripsikan kejadian dan
mengenai cara-cara berkomunikasi peristiwa yang terjadi di Universitas NU
yang benar sebagai layaknya seorang Sidoarjo untuk mengetahui peranan LDKM
pemimpin. sebagai alternatif program pengembangan diri.
3) Sesi Problem Solving / Challange: Penelitian kualitatif lebih memusatkan
Penyuluhan mengenai cara-cara perhatian pada proses daripada hasilnya.
seorang pemimpin memecahkan Dalam penelitian ini peneliti merupakan
masalah secara efektif dan benar. instrumen utama dalam pengumpulan data.
4) Sessi Dinamika Kelompok: Berupa Fokus penelitiannya ada pada persepsi dan
permainan pengalaman informan dan cara mereka
Pengembangan Diri memandang kehidupan (Hamid,2007:58).
Menurut UU No.20 tahun 2003, Model evaluasi pendekatan sistem (System
pengertian pengembangan diri adalah sebagai Approach)
berikut: Model evaluasi pendekatan sistem,
1. Kegiatan pengembangan diri merupakan dikembangkan oleh Bushnell. Model
upaya pembentukan watak dan evaluasi ini menekankan pada pengukuran
34 INOVASI, Volume XX, Nomor 1, Januari 2018
empat kriteria yaitu input, process, output tanggapan (pendapat) peserta tentang
dan outcome, keempat kriteria tersebut dapat kegiatan dan tentang Latihan Dasar
dijelaskan sebagai berikut (Djamaludin Ancok, Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM)
2003:145). sebagai program pengembangan diri.
1. Input berkaitan dengan segala sesuatu 4. Outcome merupakan dampak
yang digunakan untuk melaksanakan pelaksanaan program baik terhadap
program seperti kualifikasi peserta dan peserta maupun organisasi meliputi
kemampuan pelatih. manfaat yang diperoleh dari kegiatan
2. Process mencakup perencanaan, tersebut.
perancangan, pengembangan, dan Model evaluasi ini memastikan suatu
pelaksanaan program. program dirancang dengan baik atau tidak
3. Output menunjukkan hasil yang dan mampu mencapai sasaran atau tidak.
diperoleh dari pelaksanaan program Kerangka Berfikir
mencakup reaksi peserta, pengetahuan dan Adapun Kerangka berpikir dalam penelitian
keterampilan yang diperoleh, dan ini yaitu :
LDKM. Tujuan dari pengamatan ini adalah dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
untuk mengamati pelaksanaan program mengorganisasikan data, memilah-milahnya
pengembangan diri dalam LDKM seperti menjadi satuan yang dapat dikelola,
waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan mensistesiskannya, mencari dan menemukan
LDKM, pelaku dalam kegiatan LDKM, pola, menemukan apa yang penting dan apa
jenis kegiatan serta pelaksanaan kegiatan yang dipelajari dan memutuskan apa yang
LDKM, tujuan dari kegiatan LDKM, dapat diceritakan kepada orang lain.
perasaan mahasiswa selama mengikuti Data dalam penelitian kualitatif
kegiatan kegiatan LDKM. berwujud kata-kata. Data tersebut telah
2. Wawancara dikumpulkan dengan berbagai macam cara
Wawancara adalah bentuk antara lain: pengamatan, wawancara, dan
komunikasi antara dua orang, melibatkan dokumentasi. Sebelum digunakan data
seseorang yang ingin memperoleh diproses terlebih dahulu dengan menyusunnya
informasi dari orang lain dengan ke dalam teks yang diperluas. Kemudian
mengajukan pertanyaan-pertanyaan dianalisis menggunakan teknik triangulasi.
berdasarkan tujuan tertentu (Deddy, Proses triangulasi ada empat macam antara
2004:180). lain: sumber, metode, penyidik, teori. Dalam
Penelitian ini menggunakan penelitian ini menggunakan trianggulasi
wawancara tidak berstruktur untuk sumber. Triangulasi sumber adalah
mengetahui secara mendalam mengenai membandingkan dan mengecek balik derajat
peranan LDKM serta esensi kegiatan kepercayaan suatu informasi yang diperoleh
LDKM sehingga dijadikan sebagai melalui waktu dan alat yang berbeda
alternatif program pengembangan diri. (Moleong, 2005 : 331). Menurut Moleong
Wawancara mendalam disini yaitu peneliti triangulasi sumber dapat dilakukan dengan
pada awalnya memberikan pertanyaan beberapa cara yaitu : (1) membandingkan data
secara garis besar saja. Jika jawaban hasil pengamatan wawancara, (2)
responden belum bisa menjawab rumusan membandingkan apa yang dikatakan di depan
masalah, maka peneliti mengajukan umum dengan apa yang dikatakan secara
pertanyaan berikutnya terhadap setiap pribadi, (3) membandingkan apa yang
jawaban responden yang lebih terarah pada dikatakan orang-orang tentang situasi
suatu tujuan yang diharapkan. penelitian dengan apa yang dikatakan
3. Dokumentasi sepanjang waktu, (4) membandingkan keadaan
Selain metode pengamatan dan dan perspektif seseorang dengan berbagai
wawancara, penelitian ini juga memerlukan pendapat dan pandangan orang seperti rakyat
metode dokumentasi. Metode dokumentasi biasa, orang yang berpendidikan menengah
yaitu metode untuk mencari data mengenai atau tinggi , orang berada, (5) membandingkan
hal-hal atau variabel yang berupa catatan, hasil wawancara mendalam dengan isi suatu
transkip, buku, surat kabar, majalah, dokumen yang relevan. Setelah semua data
prasasti, notulen rapat, agenda, foto, dan dianalisis dengan proses triangulasi, tahap
dokumen-dokumen lainnya akhir yang dilakukan peneliti adalah
(Arikunto,2006:231). melakukan verifikasi.
Dalam penelitian ini metode
dokumentasi digunakan untuk Hasil dan Pembahasan
mendapatkan data yang berkaitan dengan Kegiatan pada program Latihan Dasar
program pengembangan diri dalam Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM)
kegiatan LDKM di Universitas NU sehingga dapat dikatakan sebagai bentuk
Sidoarjo. Data tersebut antara lain program program pengembangan diri dengan
kegiatan LDKM tahun 2016, foto, dan lain- menggunakan Penerapan model evaluasi
lain. pendekatan sistem (system approach)
Teknik Analisis Data Evaluasi terhadap program LDKM
Setelah semua data yang diperlukan yang dilaksanakan oleh Universitas NU
sudah terkumpul, kemudian data tersebut Sidoarjo dengan menggunakan model evalusi
dianalisis secara kualitatif. Menurut Bogdan pendekan sistem yang didasarkan pada empat
dan Biklen dalam (Moleong, 2005:248) kriteria yaitu input, process, output dan
analisis data kualitatif adalah upaya yang
36 INOVASI, Volume XX, Nomor 1, Januari 2018
ini biasa disebut dengan out bound. kesalahan gerakan yang diinstruksikan
Instruksi materi dinamika kelompok, oleh instruktur pada kegiatan PBB ini.
antara lain : 3. Output
1) Jaring laba-laba (Spider’s web) Output merupakan langkah sesudah
Intruksi kegiatan: Peserta dibuat process. Output didukung dari observasi
dua team dengan masing-masing dan wawancara. Output ini meliputi antara
team disediakan sebuah jaring laba- lain :
laba yang berdekatan.kedua team itu a. Reaksi peserta
dibuat saling berseberangan Reaksi peserta dapat dilihat dari
menghadap menghadap jaring laba- antusias serta semangat peserta.
laba. Peserta diminta untuk Walaupun sebagian peserta yang
menyeberangkan seluruh anggotanya mengikuti kegiatan ini sudah pernah
dari sebelah net kesebelah net lainya. mengikuti LDKM sebelumnya, tetapi
Setiap anggota kelompok harus mereka sangat menyukainya. Walaupun
diseberangkan melalui lubang jaring sebelumnya sudah pernah
laba-laba yang ada. Setiap lubang mengikutinya, tetapi peserta sangat
hanya boleh dilalui oleh seorang senang, seperti yang di kemukakan oleh
anggota, disaat menyeberangi lubang Latifa (Mahasiswa PGSD)
tersebut anggota badan orang, yang “…Menurut saya LDKM yang
diseberangkan maupun orang yang dilaksanakan itu merupakan
membantu tidak boleh menyentuh pembelajaran sekaligus rekreasi, karena
jaring/net. Kalau terjadi sentuhan didalam kegiatan tersebut terdapat
pada net, maka anggota tersebut beberapa permainan yang menjadikan
harus mengulangi kita bisa merasa senang dan terdapat
penyeberangannya. unsur -unsur yang menyenangkan serta
2) Bola gelap (Dark ball) kekompakan-kekompakan kerjasama
Intruksi kegiatan: Peserta di dalam team, melalui kegiatan ini saya
instruksikan untuk menutup mata, merasa keatifitas dan cara bersosialisasi
permainan ini dilakukan satu persatu. diperhatikan.”
selanjutnya peserta di instruksikan Dari pengamatan, sikap antusias
untuk melewati rintangan tali dengan serta semangat peserta disebabkan
berbagai posisi sesuai komando dengan adanya pembelajaran yang
ketua kelompoknya. Setelah sampai menghasilkan pengalaman yang
finis bola yang dibawa peserta yang menyenangkan, apalagi bisa jalan jalan.
bermain dimasukkan pada keranjang b. Pengetahuan Peserta
yang sudah disediakan. Tentang pengetahuan peserta
3) Jaring pendarat (Landing Ship) LDKM Universitas NU Sidoarjo secara
Intruksi kegiatan: Peserta bersiap otomatis bertambah. Yang biasanya
didepan jaring kemudian harness malas sudah terlihat semangat serta
dikaitkan dengan system belay. gembira. Peserta juga mendapatkan
Peserta mulai melakukan permainan banyak pengetahuan tentang cara
setelah mendapat instruksi. Peserta berorganisasi yang baik serta
naik untuk mencapai puncak mengetahui makna dari dinamika
kemudian turun melewati sisi yang kelompok yang diberikan pada kegiatan
berbeda.anggota yang lain menjadi LDKM tahun akademik 2015/2016 itu
penyemangat bagi anggota yang sendiri.
sedang memanjat. Pengetahuan peserta ini
e. Materi PBB (Peraturan Baris Berbaris) bertambah dapat dilihat dari serangkaian
Materi PBB diberikan di luar kegiatan yang telah dilakukan, banyak
ruangan dan dipraktekkan secara peserta yang mengikuti alur materi yang
langsung, untuk mempercepat proses disampaikan dengan beberapa
pemahaman peserta terhadap materi ini, pertanyaan-pertanyaan. Yang pada
instruktur membuat kontrak belajar kegiatan belajar mengajar biasannya
diantaranya instruktur berhak peserta cenderung pasif.
menghukum peserta yang melakukan
38 INOVASI, Volume XX, Nomor 1, Januari 2018
diterima mereka yang secara tidak langsung pengembangan diri ini sangat dipertahankan
akan terjadi proses pembelajaran yakni melalui oleh Universitas NU Sidoarjo mengingat
Experietial Learning. kontribusi yang diberikan dari pelaksanaan
Universitas NU Sidoarjo melakukan kegiatan ini sangat besar.
upaya ini dalam situasi yang menyenangkan,
menggunakan strategi, metode, materi/bahan, Simpulan
media yang menarik, serta mudah diikuti oleh Bentuk pengembangan diri yang ada
anak melalui bermain anak diajak untuk dari setiap kegiatan dan materi yang diberikan
bereksplorasi, menemukan dan memanfaatkan pada kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan
objek-objek yang dekat dengannya sehingga Mahasiswa (LDKM) yang diselenggarakan
pembelajaran menjadi bermakna. Maka oleh Universitas NU Sidoarjo dapat dikatakan
melihat kontribusi yang sangat besar dari bahwa LDKM sebagai program
kegiatan LDKM yang berkenaan dengan pengembangan diri. Universitas NU Sidoarjo
program pengembangan diri peserta didik melakukan upaya kegiatan LDKM dalam
maka LDKM dijadikan upaya pencarian situasi yang menyenangkan, menggunakan
identitas diri peserta didik Universitas NU strategi, metode, materi/bahan, media yang
Sidoarjo. Mengingat tujuan utama kegiatan menarik, serta mudah diikuti oleh mahasiswa.
Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa Mahasiswa diajak untuk bereksplorasi,
(LDKM) Universitas NU Sidoarjo, adalah : menemukan dan memanfaatkan objek-objek
1. Membantu mengenal kekuatan dan yang dekat dengannya sehingga pembelajaran
kelemahan dirinya, sehingga kedua potensi menjadi bermakna. Dengan mengemas
tersebut dapat dioptimalkan dalam meraih kegiatan dalam bentuk leadership program di
prestasi. alam terbuka yang akan memadukan unsur-
2. Membantu peserta mengembangkan unsur kegiatan Fisik, Sikap dan mental,
disiplin pribadi, kemampuan bertindak Apresiasi Seni dan Budaya, serta Berbagai
cepat dan tepat serta bertanggung jawab. Kegiatan Motivational.
3. Meningkatkan inner motivation yang LDKM memiliki kontribusi yang
merupakan kekuatan besar dalam merubah sangat besar dalam pengembangan diri
paradigma individu ke arah yang positif. mahasiswa sehingga keberadaan/ eksistensi
4. Meningkatkan self confidence sehingga LDKM di Universitas NU Sidoarjo sangat
dapat meningkatkan kepekaan dan potensi dipertahankan dan merupakan hal yang wajib
invdividu dalam analisis faktor-faktor diikuti oleh seluruh mahasiswa Universitas
kegagalan dan keberhasilan. NU Sidoarjo, hal ini dapat dilihat pada
5. Memiliki sikap pantang menyerah untuk program tahunan yang dicanangkan oleh pihak
mencari alternatif solusi dalam menghadapi universitas.
permasalahan.
6. Memahami dan memiliki keinginan dan Daftar Pustaka
kebutuhan untuk meningkatkan kualitas Ancok, Djamaluddin. 2003. Outbound
prestasi Management Training : Aplikasi Ilmu
7. Memiliki sikap besar hati menerima Perilaku dalam Pengembangan Sumber
masukan dan kritik dari orang lain / rekan Daya Manusia. Yogjakarta : Universitas
atas kekurangan dan kelemahan diri, serta Islam Indonesia Press.
memotivasi diri bertekat untuk Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
memperbaikinya. Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Keberadaan LDKM di Universitas NU Jakarta: Rineka Cipta.
Sidoarjosangat dipertahankan, hal ini dapat Desmita. 2007. Psikologi Perkembangan.
dilihat pada program tahunan yang Bandung : Remaja Rosdakarya
dicanangkan oleh pihak sekolah. Universitas Dwiwibawa, Rudi F. 2008. Siap Jadi
NU Sidoarjo ingin lebih meningkatkan Pemimpin?. Yogyakarta : Kanisius.
kualitas mahasiswa maupun kualitas tenaga Gunawan, K Adi. 2002. Kamus Lengkap.
pendidik maka kegiatan ini dilakukan oleh Surabaya : Kartika
para dosen Universitas NU Sidoarjo. Hadi Sutrisno.2004. Metodologi Research
Berdasarkan penjelasan di atas dapat Yogyakarta : Andi Press.
diketahui bahwa eksistensi atau keberadaan
kegiatan LDKM dalam upaya program
Nurul Aini, Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM) Sebagai Program 41