Injury, poisoning and certain other consequences of external cause (S00-T98), yang terdapat 21
Blok.
Dalam koding untuk kondisi yang disebabkan oleh obat-obatan dan zat kimia lain, terdapat
perbedaan antara keracunan (poisoning atau toxic effect) dan efek samping (adverse event).
yang dimaksud poisoning atau keracunan adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh obat-
obatan, ramuan, dan substansi biologik manakala digunakan secara tidak wajar atau tidak
sesuai dengan petunjuk dokter. Beberapa contoh keracunan (poisoning) adalah :
Perlu di perhatikan bahwa dalam kategori T51 “alcohol” dimaksud bukan sebagai zat
adiktif seperti dalam minuman keras. Jadi kebiasaan mabuk (drunkennes) dan
ketergantungan alkohol (intoksikasi alkohol) tidak masuk dalam kategori ini. Jika akan
mengkode suatu keracunan atau reaksi terhadap penggunaan obat-obatan yang tidak
sewajarnya (salah dosis, salah cara minum, dan lain-lain) maka cara kodingnya adalah :
kode keracunannya terlebih dahulu, baru kode manifestasinya.
Contoh :
Jika dokter menuliskan diagnosis seperti “Syncope akibat keracunan obat pestisida
golongan Organophosphat”, maka langkah kodingnya adalah sebagai berikut :
a) Pertama-tama kita cari kata kunci “syncope” dalam indeks alfabetik.
b) Selanjutnya mencari kode terkait keracunannya, yaitu keracunan pestisida golongan
"organophosphat". Dalam koding keracunan obat-obatan dan atau zat kimia,
selanjutnya akan mencari kata kunci pada Indeks Alfabetik Volume 3, pada Section 3
Table of Drugs and Chemicals.
c) Selanjutnya pada Section 3 mencarinya pada huruf “O” untuk zat kimia
Organophosphat. Seperti pada gambar di bawah ini yang merupakan Indeks
alfabetik untuk Organophosphates.
d) Didapatkan kode keracunan Organophosphate adalah T60.0. Lalu kita akan cross
check ke Volume 1
Berbeda dengan kasus keracunan, maka koding untuk efek samping atau adverse event.Efek
samping obat adalah manakala pasien diberikan atau menerima pengobatan secara benar,
namun mengalami efek samping obat, seperti syok anafilaktik, toxicity, synergistic reaction, side
effect, dan idiosyncratic reaction.
Blok kategori yang disediakan untuk kategori Efek Samping adalah termasuk dalam koding
Sebab Luar (Excternal Causes), dan akan dibahas pada Bab 9 dan 10 yang akan datang. Untuk
efek samping, cara kodingnya adalah kode manifestasi klinisnya terlebih dulu, baru
ditambahkan kode terkait efek samping.
Contoh :
Jika dokter menuliskan diagnosis “dispepsia setelah minum obat analgetik ibuprofen”, maka
kodingnya adalah sebagai berikut :
a) Pertama buka indeks alfabetik untuk diagnosis dispepsia yang dituliskan oleh dokter,
pada Section 1 huruf “D” seperti pada gambar di bawah ini.
c) Selanjutnya mencari kode untuk menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan efek
samping dari obat Ibuprofen. Dalam koding efek samping obat maka akan merujuk pada
Section 3 Table of Drugs and Chemicals pada Volume 3 ICD-10 huruf “I”. Dan akan
didapatkan kode sementara Y45.2 seperti pada gambar indeks alfabetik di bawah ini.
d) Selanjutnya melakukan cross check ke volume 1 terlebih dahulu untuk kode Y45.2
tersebut.
e) Setelah di dapat untuk efek samping ibuprofen dengan kode Y45.2. kode ini
sesungguhnya merupakan kode sebab luar.
f) Jadi, sesuai kaidah koding maka untuk kasus efek samping obat, maka kode yang tepat
untuk diagnosis “dispepsia setelah minum obat analgetik ibuprofen” adalah: K30 dan
Y45.2
REFERENSI :
Nuryati dan Kresnowati, Lily. 2018. Klasifikasi Dan Kodefikasi Penyakit Dan Masalah Terkait III
Anatomi, Fisiologi, Patologi, Terminologi Medis Dan Tindakan Pada Sistem Panca Indra Saraf
Dan Mental.