Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS PENGELOLAAN ARSIP STATIS BERDASARKAN

TINGKAT PENDIDIKAN PETUGAS ARSIP DI KANTOR DATA,


KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN BREBES

Nabila Prayumaulida*), Alamsyah

Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro,


Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275

Abstrak

Skripsi ini berjudul “Analisis Pengelolaan Arsip Statis Berdasarkan Tingkat Pendidikan Petugas
Arsip di Kantor Data, Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Brebes”. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui bagaimana pengelolaan arsip statis yang telah dikelola oleh petugas arsip
yang memiliki tingkat pendidikan yang berbeda-beda di Kantor Data, Kearsipan dan Perpustakaan
Kabupaten Brebes. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif jenis deskriptif dan
menggunakan pendekatan studi kasus. Pengambilan informan dilakukan dengan menggunakan teknik
purposive sampling, yaitu teknik yang digunakan dengan menentukan kriteria khusus terhadap
informan yang diambil, terutama orang-orang yang dianggap ahli. Jumlah informan adalah 6 orang
petugas arsip. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menyatakan bahwa pengelolaan arsip statis di Kantor
Data, Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Brebes dalam pelaksanaannya petugas arsip yang
memiliki tingkat pendidikan SMA hanya diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan preservasi arsip
karena mereka tidak memahami tentang apa dan bagaimana kegiatan pengelolaan arsip statis. Untuk
petugas arsip yang memiliki tingkat pendidikan Diploma IV, mereka dapat melaksanakan kegiatan
pengelolaan arsip statis secara keseluruhan karena mereka memiliki bekal ilmu kearsipan yang
didapat dari bangku kuliah dan Praktek Kerja Lapangan. Begitu pula dengan petugas arsip yang
memiliki tingkat pendidikan Sarjana di luar bidang kearsipan yang dapat melaksanakan kegiatan
pengelolaan arsip statis karena mendapatkan ilmu dari atasan atau Kasi terdahulu dan dari
workshop yang pernah diikuti.

Kata Kunci: arsip statis; petugas arsip; pengelolaan arsip statis; tingkat pendidikan petugas arsip

Abstract

The study entitled “Analysis of the Static Archives Management Based on Archives Officer’s Level
Education at the Data Office, Archival and Library in Brebes. The purpose of the study is to
understand how the static archives management which has been managed by archives officer who
have the different level education at the Data Office, Archival and Library in Brebes . This study was
designed in descriptive qualitative with a case study approach. The informants were taken by using
purposive sampling technique, which is a technique used to determine the specific criteria of the

..................................................................................

*) Penulis Korespondesni

E-mail: nabilaprayuprayu@gmail.com

informants were taken, especially those who are considered experts. Total informants in this study are
6 archive officers. The data were gained from observation, interview and documentation. The result
shows that the implementation of the static archives management at the Data Office, Archival and
Library in Brebes, the archives officer who has a high school education level is only given the task of
conducting the archives preservation because they do not understand on what and how the
management of archives. For the archivist who has a Diploma IV education level, they can undertake
the overall management of the static archives because they have a stock of archival knowledge gained
from college and Job Training. Similarly, the archivist who has a Bachelor's degree of education
outside the field of archives that can carry out the management of the static archives as gain
knowledge of supervisor or head and of the workshop have been followed.

Keywords: archive officer; archive officers’ education level; management of static archive, static
archives

A. Pendahuluan melalui pendidikan formal dan/ atau


Setiap pegawai baik di instansi pendidikan dan pelatihan kearsipan serta
pemerintah maupun swasta dituntut bekerja mempunyai fungsi, tugas, dan tanggung jawab
secara efektif, efisien, dan cekatan sesuai melaksanakan kegiatan kearsipan.
kompetensi bidangnya. Oleh karena itu, Kompetensi petugas arsip menurut
seorang pegawai harus memiliki pengetahuan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
sesuai dengan latar belakang pekerjaannya Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
yang diperoleh melalui pendidikan. Indonesia Nomor 48 Tahun 2014 tentang
Menurut Undang-Undang No. 20 Jabatan Fungsional Arsiparis menyebutkan
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan bahwa kompetensi yang harus dimiliki oleh
Nasional, Pasal 1 menjelaskan bahwa arsiparis/ petugas arsip dalam mengelola arsip
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana statis ada 12, yaitu:
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses 1. Memiliki kemampuan untuk melakukan
pembelajaran agar peserta didik secara aktif identifikasi dan analisa arsip dalam
mengembangkan potensi dirinya untuk rangka penyusunan Daftar Pencarian
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, Arsip (DPA).
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, 2. Memiliki kemampuan untuk melakukan
akhlak mulia, serta keterampilan yang identifikasi dan analisa dalam rangka
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan menyusun pertimbangan pemberian
negara. Pasal 3 menjelaskan, tujuan penghargaan atau imbalan atas
pendidikan nasional adalah mengembangkan perlindungan dan penyelamatan arsip
potensi peserta didik agar menjadi manusia statis.
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan 3. Memiliki kemampuan untuk melakukan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, penataan dan penyimpanan arsip statis.
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi 4. Memiliki kemampuan untuk melakukan
warga negara yang demokratis serta penyusunan sarana bantu penemuan
bertanggung jawab. kembali arsip statis.
Begitu pula dengan petugas arsip, para 5. Memiliki kemampuan untuk melakukan
petugas arsip harus memiliki kompetensi yang pengelolaan arsip sejarah lisan.
sesuai dengan bidang kearsipan. Menurut 6. Memiliki kemampuan untuk melakukan
Mulyasa (2004: 37) menyebutkan bahwa preservasi arsip statis.
kompetensi merupakan perpaduan dari 7. Memiliki kemampuan untuk melakukan
pengetahuan, keterampilan nilai dan sikap identifikasi dan penilaian arsip yang akan
yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir direproduksi/alih media,
dan bertindak. 8. Memiliki kemampuan untuk melakukan
Berdasarkan Peraturan Rektor identfikasi dan penilaian arsip statis yang
Universitas Negeri Semarang Nomor 24 akan diautentifikasi,
Tahun 2013 menyatakan bahwa arsiparis/ 9. Memiliki kemampuan untuk melakukan
petugas arsip adalah seseorang yang memiliki identifikasi dan penilaian penerbitan
kompetensi dibidang kearsipan yang diperoleh naskah sumber arsip.
10. Memiliki kemampuan untuk menyebutkan bahwa setiap arsiparis/ petugas
merencanakan dan meaksanakan arsip harus menempuh pendidikan formal
pameran arsip tekstual dan virtual. minimal Diploma III.
11. Memiliki kemampuan untuk melakukan Petugas arsip yang memiliki latar
pelayanan arsip statis, dan belakang pendidikan di luar bidang kearsipan,
12. Memiliki kemampuan untuk diharapkan untuk mengikuti pendidikan
melakukan evaluasi dan penilaian pelatihan dasar kearsipan untuk selanjutnya
pengelolaan arsip statis. bisa melanjutkan jenjang kearsipan yang lebih
Untuk menjadi petugas arsip yang tinggi dan agar dapat melaksanakan kegiatan
berkompeten, diperlukan 4 (empat) syarat kearsipan dengan baik.
menurut Gie (2009: 150) yaitu ketelitian, Kantor Data, Kearsipan dan
kecerdasan, kecekatan, dan kerapian. Perpustakaan Kabupaten Brebes memiliki
Kompetesi petugas arsip tersebut didapatkan petugas arsip baik lulusan Sekolah Menengah
melalui pendidikan formal maupun pelatihan Atas (SMA), Diploma IV kearsipan, serta
petugas arsip. Sarjana di luar bidang kearsipan.
Menurut Peraturan Menteri Negara Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: Pendayagunaan Aparatur Negara Pasal 6
PER/3/M.PAN/3/2009 tentang Jabatan menyebutkan bahwa unsur dan sub unsur
Fungsional Arsiparis dan Angka Kreditnya kegiatan arsiparis yang dapat dinilai angka
menyebutkan pendidikan petugas arsip adalah kreditnya adalah pendidikan arsiparis,
unsur kegiatan yang merupakan proses pengelolaan arsip, pembinaan kearsipan,
pengembangan pengetahuan, kemampuan dan pengembangan profesi arsiparis, dan
keterampilan melalui proses pembelajaran penunjang profesi arsiparis. Dapat
yang meliputi pendidikan formal (sekolah/ disimpulkan bahwa kriteria pengelolaan arsip
akademik), pendidikan dan pelatihan (diklat) yang baik adalah dengan bagaimana arsiparis/
pra jabatan, diklat jabatan fungsional arsiparis, petugas arsip dapat mengelola arsip sesuai
diklat teknis kearsipan, diklat dasar kearsipan dengan ketentuan.
dan diklat peningkatan profesi arsiparis. Kantor Data, Kearsipan dan
Tujuan dari pendidikan petugas arsip adalah Perpustakaan Kabupaten Brebes (KDKP)
agar petugas arsip mendapatkan pengetahuan merupakan sebuah instansi yang memiliki
dan kemampuan tentang bagaimana cara peran sangat penting sebagai kantor pembina
mengelola arsip yang baik dan benar, dan agar kearsipan di daerah. Lembaga ini menyimpan
petugas arsip dapat lebih mudah dan mengelola arsip-arsip statis di daerah
melaksanakan kegiatan pengelolaan kearsipan. Brebes.
Dari penjelasan di atas dapat Arsip statis yang dikelola di Kantor
disimpulkan bahwa kompetensi petugas arsip Data, Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten
sangat diperlukan bagi pelaksanaan kegiatan Brebes bermacam-macam, mulai arsip berupa
kearsipan. Kompetensi tersebut didapatkan dokumen-dokumen dari Satuan Kerja
dari pendidikan petugas arsip. Dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Brebes, arsip
mengikuti pendidikan formal atau pelatihan foto (foto mantan Bupati Kabupaten Brebes,
kearsipan, maka petugas arsip mendapatkan foto zaman penjajahan di Kabupaten Brebes),
pengetahuan dan kemampuan tentang cara dan arsip peta wilayah Kabupaten Brebes.
mengelola arsip dengan benar sesuai dengan Menurut Undang-Undang Nomor 43
peraturan yang sudah ditetapkan oleh Tahun 2009 tentang Kearsipan, yang
pemerintah. dimaksud dengan arsip statis adalah arsip yang
Pendidikan formal kearsipan bisa dihasilkan oleh pencipta arsip karena memiliki
didapatkan melalui sekolah. Untuk petugas nilai guna kesejahteraan, telah habis
arsip, tingkat pendidikan paling rendah yaitu retensinya, dan berketerangan dipermanenkan
Diploma III baik bidang kearsipan maupun di yang telah diferivikasi baik secara langsung
luar bidang kearsipan. Hal tersebut telah maupun tidak langsung oleh Arsip Nasional
dijelaskan di dalam Peraturan Menteri Republik Indonesia dan/atau Lembaga
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Kearsipan.
Reformasi Birokrasi Birokrasi Republik Pengelolaan arsip statis menurut
Indonesia Nomor 48 Tahun 2014 tentang Keputusan Presiden Nomor 105 Tahun 2004
Jabatan Fungsional Arsiparis yang pasal 1 menyebutkan pengelolaan arsip statis
adalah suatu rangkaian kegiatan pengumpulan, informasional (reference value) atau nilai
penyimpanan, perawatan, penyelamatan, penelitian (research value) (Ricks, 1992:
penggunaan dan pembinaan atas pelaksanaan 309-310).
serah arsip dalam satu kesatuan sistem
kearsipan. Pengelolaan arsip statis meliputi 4 Setelah melaksanakan kegiatan akuisisi
(empat) hal yaitu akuisisi arsip statis, arsip, kemudian dilakukan kegiatan
pengolahan arsip statis, preservasi arsip statis, pengolahan arsip statis. Menurut Peraturan
dan akses arsip statis. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Pengertian akuisisi arsip menurut Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Nomor 48 Tahun 2014 tentang Jabatan
Nrgara dan Reformasi Birokrasi Republik Fungsional Arsiparis menyebutkan bahwa
Indonesia Nomor 48 Tahun 2014 tentang pengolahan arsip statis adalah proses
Jabatan Fungsinal arsiparis adalah proses pembuatan sarana bantu penemuan kembali
penambahan khazanah arsip statis pada arsip statis berdasarkan kaidah-kaidah
lembaga kearsipan yang dilaksanakan melalui kearsipan yang berlaku.
kegiatan penyerahan arsip statis dan Dalam kegiatan pengolahan, terdapat
pengelolaannya dari pencipta arsip kepada prosedur Pengolahan Arsip statis yaitu
lembaga kearsipan. berdasarkan PERKA ANRI No. 27 Tahun
Saat melaksanakan kegiatan akuisisi 2011 tentang Pedoman Penyusunan Sarana
arsip statis, terdapat proses penilaian arsip. Bantu Penemuan Kembali Arsip Statis
Proses penilaian arsip adalah hal yang paling menjelaskan bahwa prosedur pengolahan arsip
penting dalam proses akuisisi. Penilaian arsip statis dalam rangka penyusunan sarana bantu
menurut Keputusan Ketua ANRI No. 07 penemuan kembali arsip statis dibagi menjadi
Tahun 2001 tentang Pedoman Penilaian Arsip 3 (tiga) bagian, yaitu:
Bagi Instansi Pemerintah, Badan Usaha dan 1. Prosedur Penyusunan Guide Arsip Statis
Swasta adalah, a. Identifikasi
“Proses menentukan jangka waktu Penyusunan guide arsip statis dimulai
simpan dan nasib akhir dilihat dari dari kegiatan identifikasi informasi arsip
aspek fungsi dan substansi pada daftar arsip statis dan inventaris
informasinya serta karakteristik arsip untuk mengetahui hal-hal yang
fisik/nilai intrinsiknya yang dilakukan berkaitan dengan:
melalui langkah-langkah teknis 1) pencipta arsip (provenance);
pengaturan secara sistematis dalam 2) periode arsip;
unit-unit informasi”. 3) volume arsip; dan
4) sistem penataan dan kondisi fisik
Di dalam penilaian sendiri ada kegiatan arsip.
yang harus dilakukan, yaitu: b. Penyusunan Rencana Teknis
1. Seleksi Arsip (records selection) Berdasarkan hasil identifikasi tersebut di
Seleksi arsip yaitu kegiatan atas tahapan kegiatan berikutnya adalah
pengidentifikasian tentang arsip apa yang menyusun rancangan kerja atau rencana
akan disimpan dan dipelihara, siapa teknis dengan menguraikan perkiraan
pengguna arsip itu kelak, apa jenis rincian yang berkaitan dengan
arsipnya, apakah seluruh bentuk dan corak pelaksanaan kegiatan pembuatan guide
arsip yang ada pada instansi perlu arsip statis, seperti:
disimpan, unit kerja mana yang paling 1) jadwal kegiatan;
banyak menghasilkan arsip yang penting 2) langkah-langkah kegiatan atau
dipelihara organisasi, dan sebagainya. tahapan kerja;
Kemudian kegiatan penentuan tipe arsip 3) peralatan;
(records type), umumnya tipe arsip yang 4) sumber daya manusia (SDM); dan
disimpan adalah kertas. Tetapi ada juga 5) biaya.
yang menyimpan arsip dengan media film,
negatif foto, kaset, mikrofilm, mikrofis, c. Melaksanakan Penelusuran Sumber Arsip
atau cetak biru (blue print). Penelusuran sumber arsip dilakukan
2. Penentuan nilai arsip, yaitu menentukan melalui daftar arsip statis dan inventaris
apakah arsip itu mempunyai nilai referensi/ arsip yang tersedia pada lembaga
kearsipan sebagai bahan penyusunan mengetahui hal-hal yang berkaitan
guide arsip statis sesuai kebutuhan baik dengan:
dalam penyusunan guide arsip statis 1) pencipta arsip;
khazanah dan/atau guide arsip statis 2) sistem penataan;
tematis. Di samping itu dilakukan 3) jenis arsip;
pengumpulan data atau referensi yang 4) kurun waktu;
relevan dengan penyusunan guide arsip 5) jumlah/volume; dan
statis. 6) kondisi fisik.
d. Penulisan Guide Arsip Statis b. Penyusunan Rencana Teknis
Setelah semua data dan informasi Rencana teknis disusun berdasarkan
terkumpul dilakukan penulisan materi identifikasi arsip yang telah dilakukan.
guide arsip statis yang dituangkan dalam Kegiatan ini dilaksanakan untuk
format guide arsip statis berdasarkan merancang rincian terhadap hal-hal yang
hasil identifikasi informasi pada daftar berkaitan dengan:
arsip statis, sistem penataan maupun 1) jadwal kegiatan;
pencipta arsip (provenance) yang 2) langkah-langkah kegiatan atau
disimpan pada lembaga kearsipan. Pada tahapan kerja;
kegiatan ini dibuat skema penulisan yang 3) peralatan;
terdiri atas komponen: 4) SDM; dan
1) judul; 5) biaya.
2) kata pengantar; c. Melaksanakan Penelusuran Sumber Data
3) daftar isi; Penelusuran sumber data dilakukan
4) pendahuluan; terhadap sumber-sumber tertulis atau
5) daftar pustaka; referensi yang relevan dengan objek
6) uraian informasi (khazanah dan/atau arsip yang akan dibuat daftarnya.
tema); d. Penyusunan Skema Sementara
7) indeks; dan Pengaturan Arsip
8) daftar singkatan. Skema pengaturan arsip merupakan
e. Penilaian dan Penelaahan struktur pengelompokan arsip yang
Setelah penulisan draft guide arsip statis sistematis dan logis yang mencerminkan
selesai, tahap selanjutnya adalah sistem pengaturan arsip dan kegiatan
penilaian dan telaah terhadap isi materi pencipta arsip.
dan redaksi guide arsip statis yang telah Skema sementara pengaturan
disusun untuk mendapat masukan dan arsip disusun berdasarkan asas aturan
koreksi dari pimpinan unit pengolahan asli. Apabila asas aturan asli tidak
arsip statis. ditemukan, skema pengaturan arsip
f. Perbaikan atas Hasil Penilaian dan disusun berdasarkan fungsi
Penelaahan organisasi/peran pencipta arsip atau
Apabila penilaian dan penelaahan draft subjek yang terdapat di dalam arsip
guide arsip statis telah selesai, dilakukan dengan memperhatikan asas/prinsip
perbaikan dan editing atas draft guide alternative sebagaimana diuraikan ada
arsip statis tersebut. huruf A.2. skema sementara pengaturan
g. Pengesahan Draft arsip digunakan sebagai petunjuk untuk
Guide arsip statis yang telah melakukan rekonstruksi arsip.
disempurnakan ditandatangani oleh e. Rekonstruksi Arsip
pejabat yang bertanggung jawab Terhadap arsip yang sudah tersusun
terhadap pengolahan arsip statis sebagai sesuai dengan aturan asli tidak perlu
tanda pengesahan. dilakukan rekonstruksi arsip. Aturan asli
2. Prosedur Penyusunan Daftar Arsip Statis tersebut harus tetap dipertahankan.
a. Identifikasi Arsip Sedangkan terhadap arsip yang
Penyusunan daftar arsip statis dimulai susunannya sudah mengalami perubahan
dari kegiatan identifikasi informasi arsip maka perlu dilakukan rekonstruksi arsip
statis yang akan diolah dan dibuat sarana sesuai dengan skema sementara
bantu penemuannya. Identifikasi pengaturan arsip.
informasi arsip statis dilakukan untuk f. Deskripsi Arsip Statis
Deskripsi arsip statis dilaksanakan untuk secara berurut mengikuti skema definitif
menggambarkan unit informasi arsip. pengaturan arsip.
Deskripsi arsip statis dapat mengacu j. Manuver Fisik dan Penomoran Arsip
pada standar deskripsi yang berlaku Manuver fisik adalah proses
secara nasional dan internasional. Namun penggabungan arsip sesuai dengan
demikian, deskripsi arsip statis dapat nomor definitif pada kartu deskripsi dan
menggunakan unsur-unsur unit informasi aplikasi komputer, selanjutnya dilakukan
arsip sekurang-kurangnya memuat: pemberian nomor pada arsip.
1) jenis arsip/bentuk redaksi; k. Pemberian Label Arsip dan Penataan
2) ringkasan informasi; dalam Boks Arsip
3) kurun waktu; Setelah manuver fisik dan penomoran
4) tingkat keaslian; dan arsip selesai, selanjutnya dilakukan
5) jumlah. pemberian label pada arsip dan penataan
Dalam deskripsi arsip perlu arsip ke dalam boks arsip. Label arsip
memperhatikan: terdiri atas: nama pencipta dan nomor
1) kemudahan pengguna arsip dalam arsip.
mengakses; l. Pemberian Label Boks dan Penataan
2) bentuk, media, dan pencipta arsip; Boks
dan Setelah arsip dimasukkan ke dalam boks
3) tingkat atau hirarki unit informasi arsip, selanjutnya dilakukan pemberian
arsip; label pada boks arsip. Arsip yang
Deskripsi arsip statis dapat dimasukkan dalam boks disesuaikan
dilakukan secara manual dengan dengan kapasitas boks arsip, baik boks
menggunakan kartu deskripsi atau secara arsip yang berukuran besar (20 cm x 27
elektronik dengan menggunakan cm x 38 cm) maupun boks arsip yang
komputer. Deskripsi arsip statis harus berukuran kecil (10 cm x 27 cm x 38
mencantumkan nomor deskripsi sebagai cm). Label boks arsip memuat
nomor unik/identitas arsip. keterangan:
g. Manuver/ Penyatuan Informasi 1) nama pencipta arsip;
Arsip Statis Manuver/ penyatuan 2) periode arsip;
informasi arsip statis dapat dilakukan 3) nomor boks; dan
secara manual dan elektronik dengan 4) nomor arsip;
mengacu kepada skema sementara Ketepatan pemberian label boks
pengaturan arsip. akan mempermudah proses penataan
Manuver informasi arsip statis arsip pada tempat penyimpanan arsip.
secara manual dilakukan dengan cara m. Penulisan Draft Daftar Arsip Statis
mengelompokkan kartu-kartu deskripsi Setelah semua data dan informasi arsip
sesuai dengan skema sementara statis terkumpul maka dilakukan
pengaturan arsip. Manuver informasi penulisan draft daftar arsip statis yang
arsip statis secara elektronik dilakukan terdiri atas komponen:
dengan cara mengelompokkan informasi 1) judul daftar arsip statis;
pada sistem aplikasi komputer. 2) kata pengantar;
h. Penyusunan Skema Definitif Pengaturan 3) daftar isi;
Arsip 4) uraian deskripsi arsip; dan
Skema definitif pengaturan arsip disusun 5) penutup.
setelah diketahui secara pasti struktur n. Penilaian dan Uji Petik
pengaturan arsip dari hasil manuver Draft daftar arsip statis yang telah
informasi arsip statis. disusun kemudian dinilai dan diuji
i. Penomoran Definitif ketepatannya oleh pimpinan unit kerja
Penomoran definitif adalah proses penanggung jawab dalam pengolahan
pemberian nomor pasti pada kartu arsip.
deskripsi dan aplikasi komputer yang o. Perbaikan atas Hasil Penilaian dan Uji
selanjutnya akan menjadi nomor unik/ Petik
identitas arsip dalam daftar arsip statis. Apabila terdapat koreksi atas substansi
Pemberian nomor definitif dilakukan dan redaksi daftar arsip statis, dilakukan
perbaikan atas hasil penilaian dan uji dengan skema sementara pengaturan
petik terhadap daftar arsip statis. arsip.
p. Pengesahan Daftar Arsip Statis
Daftar arsip statis yang telah diperbaiki f. Deskripsi Arsip
ditandatangani oleh pejabat yang Menuliskan elemen data yang
bertanggung jawab terhadap pengolahan terkandung dalam arsip secara lengkap
arsip statis sebagai tanda pengesahan. sesuai standar deskripsi yang diacu.
3. Prosedur Penyusunan Inventaris Arsip g. Penyusunan Skema Definitif Pengaturan
a. Identifikasi Arsip Arsip
Penyusunan inventaris arsip dimulai dari Dari hasil deskripsi arsip, apabila
kegiatan identifikasi informasi dari daftar terdapat tambahan data/informasi yang
arsip statis yang akan diolah dan dibuat berkaitan dengan pengelompokan unit
sarana bantu penemuannya. Identifikasi informasi pada skema sementara
dilakukan untuk mengetahui hal-hal yang pengaturan arsip, maka dibuat skema
berkaitan dengan: definitif (tetap) pengaturan arsip sebagai
1) sejarah, fungsi/peran dan tugas pengganti skema sementara pengaturan
pencipta arsip serta riwayat arsip; arsip.
2) sistem Penataan; h. Manuver/Penyatuan Informasi dan Fisik
3) jumlah/volume; Arsip
4) jenis dan kondisi fisik; dan Setelah skema definitif pengaturan arsip
5) kurun waktu. tersusun, selanjutnya arsip
Pemahaman terhadap hal-hal dikelompokkan sesuai dengan skema
tersebut akan mempermudah proses tersebut.
penyusunan rencana teknis. i. Penomoran Definitif
b. Penyusunan Rencana Teknis Setelah manuver arsip sesuai dengan
Rencana teknis disusun berdasarkan skema definitif pengaturan arsip selesai,
identifikasi arsip yang telah dilakukan. selanjutnya dilakukan penomoran
Kegiatan ini dilaksanakan untuk definitif pada kartu deskripsi dan
merancang rincian terhadap hal-hal yang arsipnya.
berkaitan dengan: j. Pemberian Label Arsip dan Penataan
1) waktu; dalam Boks Arsip
2) peralatan; Setelah manuver dan penomoran arsip
3) SDM; dan selesai, selanjutnya dilakukan pemberian
4) biaya. label pada arsip dan penataan arsip ke
c. Melaksanakan Penelusuran Sumber Data dalam boks arsip. Label arsip terdiri atas:
Penelusuran sumber data dilaksanakan nama pencipta dan nomor arsip.
dalam rangka penyusunan skema k. Pemberian Label Boks dan Penataan
sementara pengaturan arsip. Boks
d. Penyusunan Skema Sementara Setelah arsip dimasukkan ke dalam boks
Pengaturan Arsip arsip, selanjutnya dilakukan pemberian
Setelah penelusuran pada berbagai label pada boks arsip. Arsip yang
sumber data terkumpul, selanjutnya dimasukkan dalam boks disesuaikan
disusun skema sementara pengaturan dengan kapasitas boks arsip, baik boks
arsip untuk digunakan sebagai dasar arsip yang berukuran besar (20 cm x 27
pengelompokkan informasi dan fisik cm x 38 cm) maupun boks arsip yang
arsip. berukuran kecil (10 cm x 27 cm x 38
e. Rekonstruksi Arsip cm).
Terhadap arsip yang sudah tersusun Label boks arsip terdiri atas:
sesuai dengan aturan asli tidak perlu 1) nama pencipta arsip;
dilakukan rekonstruksi arsip. Aturan asli 2) periode arsip;
tersebut harus tetap dipertahankan. 3) nomor urut boks; dan
Sedangkan terhadap arsip yang 4) nomor urut arsip.
susunannya sudah mengalami perubahan, Ketepatan pemberian label boks
perlu dilakukan rekonstruksi arsip sesuai akan mempermudah proses penataan
arsip pada tempat penyimpanan arsip.
l. Penulisan Draft Inventaris Arsip d. Terhindar dari kemungkinan serangan
Setelah semua data dan informasi api, serangga, dan sebagainya.
terkumpul maka dilakukan penulisan 2. Tempat penyimpanan arsip
draft inventaris arsip yang terdiri atas Tempat penyimpanan arsip hendaknya
komponen: diatur secara renggang agar udara ada di
1) judul inventaris arsip; antara berkas yang disimpan.
2) kata pengantar; 3. Penggunaan bahan-bahan pencegah
3) daftar isi; rusaknya arsip
4) pendahuluan yang berisi: sejarah Salah satu cara agar dapat mencegah
organisasi, sejarah arsip dan rusaknya arsip adalah dengan meletakkan
pertanggungjawaban pengolahan kapur barus (kamper) di tempat
arsip statis; penyimpanan arsip atau mengadakan
5) uraian deskripsi arsip statis; penyemprotan dengan bahan kimia secara
6) daftar pustaka; berkala.
7) lampiran-lampiran yang berisi: indeks, 4. Larangan
daftar singkatan, daftar istilah asing, Perlu adanya peraturan yang harus
dan struktur organisasi; dan dilaksanakan, antara lain:
8) penutup. a. Dilarang membawa makanan ditempat
penyimpanan arsip;
m. Penilaian dan Uji Petik b. Dalam ruangan penyimpanan arsip
Draft inventaris arsip yang telah disusun dilarang merokok (karena percikan api
kemudian dinilai dan diuji ketepatannya dapat menimbulkan bahaya kebakaran).
oleh pimpinan unit kerja penanggung 5. Kebersihan
jawab dalam pengolahan arsip. Arsip selalu dibersihkan dan dijaga dari
n. Perbaikan atas Hasil Penilaian dan Uji noda karat dan lainnya. Selain itu
Petik penggunaan fumigasi, restorasi, diperlukan
Apabila terdapat koreksi atas substansi untuk menghindari kerusakan dari faktor
dan redaksi inventaris arsip, dilakukan biologis seperti binatang pengerat.
perbaikan atas hasil penilaian dan uji Sedangkan Sedarmayanti (2003: 3)
petik terhadap inventaris arsip. mengungkapkan bahwa konservasi merupakan
o. Pengesahan Inventaris Arsip kebijaksanaan dan cara tertentu yang dipakai
Inventaris arsip yang telah diperbaiki untuk melindungi koleksi arsip dari kerusakan
ditandatangani oleh pejabat yang dan kehancuran, termasuk metode dan teknik
bertanggung jawab terhadap pengolahan yang diterapkan oleh petugas teknis. Kegiatan
arsip statis sebagai tanda pengesahan. perawatan arsip statis mencangkup:
1. Membersihkan arsip
Setelah arsip diolah, kemudian 2. Menghilangkan noda/bercak
dilakukan kegiatan preservasi arsip untuk 3. Menangani arsip basah
melindungi arsip dari kerusakan. 4. Memutihkan kertas
Preservasiarsip statis dilakukan secara berkala 5. Pencucian
tergantung kebijakan dari suatu instansi. 6. Menambal dan menyambung
Sedarmayanti (2003: 110) menjelaskan 7. Laminasi.
“pemeliharaan arsip adalah kegiatan
membersihkan arsip secara rutin untuk Aspek kegiatan pengelolaan arsip statis
mencegah kerusakan akibat beberapa sebab”. yang terakhir adalah akses arsip statis.
Pemeliharaan arsip secara fisik dapat Pengertian akses arsip statis menurut Undang-
dilakukan dengan cara: Undang Republik Indonesia No. 43 Tahun
1. Pengaturan ruangan 2009 tentang Kearsipan adalah kegiatan yang
Ruang penyimpanan arsip harus: dilakukan untuk kepentingan pemanfaatan,
a. Dijaga agar tetap kering (temperatur ideal pendayagunaan, dan pelayanan publik dengan
antara 60-75 Celcius F, dengan memperhatikan prinsip keutuhan, keamanan,
kelembaban antara 50-60%); dan keselamatan arsip.
b. Terang (terkena sinar matahari tak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
langsung); mengetahui bagaimana pengelolaan arsip
c. Mempunyai ventilasi yang merata; statis yang telah dikelola oleh petugas arsip
yang memiliki tingkat pendidikan yang Sarjana di luar bidang Karsipan berjumlah 1
berbeda-beda di Kantor Data, Kearsipan dan orang. Dari 6 petugas arsip di KDKP, hanya 1
Perpustakaan Kabupaten Brebes (satu) orang petugas arsip dengan tingkat
pendidikan Sarjana di luar bidang kearsipan
B. Metode Penelitian yang sudah pernah mengikuti workshop
Pada penelitian ini, peneliti tentang kearsipan desa, sedangkan 5 petugas
menggunakan desain penelitian kualitatif arsip lainnya belum pernah mengikuti
dengan jenis penelitian deskriptif dan workshop kearsipan.
pendekatan studi kasus untuk mengetahui
bagaimana pengelolaan arsip statis 2. Analisis Pengelolaan Arsip Statis di
berdasarkan tingkat pendidikan yang ada di Kantor Data, Kearsipan dan Perpustakaan
Kantor Data, Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Brebes
Kabupaten Brebes. Jumlah informan dalam Kantor Data, Kearsipan dan
penelitian ini adalah 6 orang yang dipilih Perpustakaan Kabupaten Brebes sudah
berdasarkan teknik purposive sampling melaksanakan kegiatan pengelolan arsip statis
dengan menentukan kriteria khusus terhadap yang disesuaikan dengan kondisi di
informan. Informan tersebut adalah lulusan lingkungan Kantor Data, Kearsipan dan
Sekolah Menengah Atas (SMA) berjumlah 3 Perpustakaan Kabupaten Brebes. Kegiatan
orang, Diploma IV di bidang kearsipan pengelolaan arsip tersebut meliputi akusisi
berjumlah 2 orang, dan Sarjana di luar bidang arsip statis, pengolahan arsip statis, preservasi
kearsipan berjumlah 1 orang. Kriteria arsip statis, dan akses arsip statis.
pemilihan informan adalah petugas arsip yang Dari hasil observasi dan wawancara
melakukan pengelolaan arsip statis. dapat dijelaskan bahwa para petugas arsip
Teknik pengumpulan data yang memiliki tingkat pendidikan SMA tidak
menggunakan observasi nonpartisipatif, mengetahui tentang bagaimana pengelolaan
wawancara terstruktur, dan dokumentasi. Data arsip statis, mereka hanya melaksanakan
yang telah diperoleh direduksi kemudian perintah dari atasan dan mereka mengetahui
disajikan dalam bentuk naratif dan ditarik hanya sedikit tentang pengelolaan arsip statis
kesimpulan. yang telah diajarkan oleh atasan mereka. Para
petugas arsip lulusan Sarjana di luar bidang
C. Hasil dan Pembahasan kearsipan memahami pengelolaan arsip statis
1. Identitas Informan dari atasan mereka dan dari workshop yang
Informan yang dipilih dalam
telah penelitian
diikuti. Petugas arsip lulusan Diploma
ini adalah informan yang bekerja sebagai IV kearsipan mengetahui pengelolaan arsip
petugas arsip yang memiliki latar belakang statis dari teori saat perkuliahan dan Praktek
pendidikan minimal Sekolah Menengah Atas Kerja Lapangan (PKL).
(SMA). Nama yang digunakan dalam kegiatan
wawancara merupakan nama asli dari masing- a. Akuisisi Arsip Statis
masing informan. Kegiatan wawancara yang Menurut Peraturan Menteri
dilakukan oleh peneliti sebelumnya telah Pendayagunaan Aparatur Nrgara dan
mendapatkan izin dari instansi terkait dan dari Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
masing-masing informan. Nomor 48 Tahun 2014 tentang Jabatan
Pada penelitian ini, peneliti memilih 6 Fungsinal arsiparis, akuisisi arsip statis adalah
informan yang akan diwawancarai yaitu 3 proses penambahan khazanah arsip statis pada
orang lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), lembaga kearsipan yang dilaksanakan melalui
2 orang lulusan Diploma IV Kearsipan, dan 1 kegiatan penyerahan arsip statis dan
orang lulusan Sarjana Ekonomi. pengelolaannya dari pencipta arsip kepada
lembaga kearsipan.
a. Tingkat Ppendidikan Petugas Arsip Berikut adalah beberapa tahapan untuk
Kondisi tingkat pendidikan petugas melaksanakan kegiatan penerimaan arsip
arsip di Kantor Data, Kearsipan dan statis:
Perpustakaan Kabupaten Brebes bervariasi, a) Arsip yang dikirim atau dipindahkan oleh
mulai dari yang terendah yaitu Sekolah Unit Kerja (Satuan Kerja Perangkat
Menengah Atas (SMA) berjumlah 3 orang, Daerah Pemkab Brebes) merupakan arsip
Diploma IV Kearsipan berjumlah 2 orang, dan
dinamis inaktif yang telah habis masa Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten
retensinya; Brebes.
b) Arsip yang dikirim/dipindahkan
dikelompokan berdasarkan masalah; b. Pengolahan Arsip Statis
c) Arsip kemudian diberi label dan nomor; Pengolahan arsip statis merupakan
d) Dibuatkan Daftar Pertelaan Pemindahan kegiatan yang sangat penting dalam proses
Arsip Statis yang sekurang– kurangnya kegiatan pengelolaan arsip statis karena dalam
berisi permasalahan arsip, tahun arsip dan pengolahan arsip statis tersebut terdapat
jumlah arsip; kegiatan mulai dari pendeskripsian arsip
e) Unit Kerja mengkonfirmasikan tentang sampai kegiatan penyimpanan arsip.
kapan arsip itu bisa dikirim; Langkah-langkah pengolahan arsip
f) Setelah kedua belah pihak sepakat statis di Kantor Data, Kearsipan dan
mengenai waktunya baru arsip siap untuk Perpustakaan Kabupaten Brebes adalah
dikirim dengan melampirkan Daftar sebagai berikut:
Pertelaan Arsip Statis rangkap 3; a) Arsip dipilah mana yang memiliki nilai
g) Arsip yang diterima oleh pusat arsip informasi untuk pendidikan ataupun
(Kantor Data, Kearsipan dan penelitian atau yang bersifat tidak akan
Perpustakaan Kabupaten Brebes) harus dimusnaahkan;
disertai dengan Berita Acara Penerimaan b) Kemudian setelah dipilah arsip tersebut
Arsip (BAPA) dan Daftar Pertelaan Arsip diklasifikasikan berdasarkan
Statis; permasalahannya;
h) Setelah itu petugas mengecek kesesuaian c) Setelah proses klasifikasi kemudian arsip
antara Daftar Pertelaan Arsip Statis dibungkus dengan menggunakan kertas
dengan fisik arsip yang dikirim; khusus dan diberikan daftar arsip atau
i) Jika semua sudah sesuai maka berita deskripsi arsip berdasarkan
acara serah terima arsip ditanda tangani permasalahannya dan tahun kejadian, dan;
oleh kedua belah pihak dan semenjak itu d) Yang terakhir arsip yang telah dibungkus
pengelolaannya menjadi tanggung jawab menggunakan kertas khusus kemudian
Kantor Data, Kearsipan dan Perpustakaan dimasukkan ke dalam boks untuk
Kabupaten Brebes selaku pusat arsip; disimpan di roll o’pack.
j) Berita acara kemudian disimpan oleh
kedua belah pihak. Untuk petugas arsip dengan tingkat
Dari hasil penelitian denga para pendidikan Diploma IV dan Sarjana
petugas arsip tentang akuisisi arsip statis, mengetahui tentang apa saja kegiatan
dapat dijelaskan bahwa petugas arsip yang pengolahan arsip statis dan bagaimana
memiliki tingkat pendidikan SMA kegiatan pengolahan arsip statis yang ada di
mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui Kantor Data, Kearsipan dan Perpustakaan
apa itu kegiatan akuisisi arsip statis dan apa Kabupaten Brebes. Berbeda dengan petugas
saja kegiatan yang ada di dalamnya. Berbeda arsip yang memiliki tingkat pendidikan SMA
dengan petugas arsip yang memiliki tingkat yang tidak mengetahui apa saja kegiatan
pendidikan Diploma IV kearsipan, walaupun pengolahan arsip statis dan bagaimana
kurang memahami bagaimana langkah atau kegiatan pengolahan di Kantor Data,
proses pelaksanaan kegiatan akusisi arsip Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten
statis yang dilakukan di Kantor Data, Brebes.
Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten
Brebes namun mereka mengetahui tentang d. Preservasi arsip statis
dasar kegiatan akuisisi arsip statis yang Pemeliharaan arsip statis baik di
merupakan kegiatan pemindahan penyerahan Kantor Data, Kearsipan dan Perpustakaan
arsip statis dan dalam kegiatan akuisisi arsip Kabupaten Brebes yaitu sebagai berikut :
statis terdapat kegiatan pemilahan arsip statis. 1) Penentuan tata ruang, beban muatan dan
Untuk petugas arsip dengan tingkat kapasitas ruangan, perhitungan mengenai
pendidikan Sarjana, dapat disimpulkan bahwa hal ini sangat penting dalam menjaga
petugas arsip tersebut mengetahui apa atau memelihara arsip dari berbagai
kegiatan akuisisi arsip statis dan bagaimana ancaman kerusakan arsip;
kegiatan akuisisi arsip statis di Kantor Data,
2) Pengaturan suhu dan kelembaban udara, Pemerintah Kabupaten Brebes untuk
untuk menjaga atau memelihara arsip arsip dinamis aktif dan inaktif serta
dari kerusakan terutama pada arsip yang SKPD atau masyarakat umum untuk
mempunyai nilai guna permanen perlu arsip statis dengan menyebutkan ciri
adanya pengaturan suhu dan kelembaban arsip;
ruangan agar stabil sesuai dengan standar 2) Pencarian Arsip
penyimpanan arsip yaitu dengan Setelah ada permintaan dari pengguna,
memasang Air Conditioner (AC); petugas arsip melakukan pencarian arsip
3) Pemberian kapur barus, kegiatan ini sesuai dengan arsip yang dibutuhkan;
dilakukan dalam rangka memelihara 3) Pencatatan Arsip
arsip dari berbagai perusak seperti kecoa, Pencatatan arsip dilakukan untuk
jamur dan serangga lainnya; mengendalikan dan
4) Pembersihan debu dan kotoran lainnya, mempertanggungjawabkan arsip yang
ini sangat penting untuk dilakukan dalam dipinjam pada formulir peminjaman
rangka pemeliharaan arsip agar tidak yang memuat keterangan judul, jenis
rusak dengan menggunakan alat arsip, jumlah arsip, tanggal peminjaman,
tradisional maupun alat modern seperti tanggal pengembalian, siapa
vacum cleaner, dan; peminjamnya, siapa yang jadi petugas,
5) Disimpan di dalam kertas khusus yang tanda tangan kedua belah pihak dan
kandungan asamnya rendah dan keterangan lain sesuai karakteristik arsip;
dimasukan ke dalam boks kemudian 4) Peminjaman Arsip
disimpan di roll o’pack, hal ini dilakukan Setelah kedua belah pihaksepakat, maka
agar keawetan arsip tetap terjaga. dilakukan serah terima arsip sesuai
dengan ketentuan yang sudah disepakati
Preservasi arsip statis merupakan diformulir peminjaman;
kegiatan yang dilakukan untuk melindungi 5) Pengembalian Arsip
arsip dari kerusakan. Para petugas arsip baik Pengembalian dilakukan sesuai dengan
yang memiliki tingkat pendidikan SMA, tanggal yang sudah disepakati pada
Diploma IV, dan Sarjana memahami apa saja formulir peminjaman, apabila telat
cara untuk melaksanakan kegiatan preservasi petugas wajib menegurnya.
arsip statis. Mereka juga menjelaskan bahwa
kegiatan preservasi arsip statis yang biasa Dalam kegiatan akses arsip statis, ada
dilakukan di Kantor Data, Kearsipan dan sebagian petugas arsip yang tidak mengetahui
Perpustakaan Kabupaten Brebes meliputi bagaimana prosedur akses arsip statis. Namun
kegiatan fumigasi, pemberian kapur barus, untuk petugas arsip yang memiliki tingkat
foto copy, dan pemberian AC di ruangan pendidikan Diploma IV kearsipan dan Sarjana
penyimpanan untuk menjaga kelembapan di luar bidang kearsipan, serta 1 orang petugas
udara. arsip dengan tingkat pendidikan SMA
mengetahui bagaimana proses akses arsip
c. Akses Arsip Statis statis yang biasanya harus membuat surat
Akses arsip statis yang dilakukan oleh perijinan terlebih dahulu. Selama ini di Kantor
Kantor Data, Kearsipan dan Perpustakaan Data, Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten
Kabupaten Brebes adalah dengan cara belum pernah ada yang mengakses arsip statis
peminjaman arsip statis. Tahapan-tahapan untuk dipinjam, hanya ada yang mengakses
dalam kegiatan tersebut adalah sebagai arsip statis untuk kepentingan penelitian dan
berikut: hanya dibaca di tempat.
1) Permintaan Arsip
Dilakukan oleh pengguna arsip yaitu
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

e. Pengelolaan Arsip Statis di Kantor Data, berlaku mulai dari akuisisi arsip statis sampai
Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten akses arsip statis. Namun penerapan peraturan
Brebes tersebut tetap disesuaikan dengan keadaan
Pengelolaan arsip statis di kantor Kantor Data, Kearsipan dan Perpustakaan
tersebut sudah sesuai dengan peraturan yang Kabupaten Brebes. Para petugas arsip juga
menjelaskan bahwa pengetahuan tenntang Perpustakaan Kabupaten Brebes. Mereka
ilmu kearsipan didapatkan dari teori yang hanya mengetahui tentang bagaimana cara
didaptakan di bangku kuliah dan Praktek untuk melaksanakan kegiatan preservasi arsip
Kerja Lapangan (PKL)/ magang oleh petugas statis dan pelaksanaannya di Kantor Data,
arsip tingkat Diploma IV. Petugas arsip Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten
dengan tingkat pendidikan SMA mendapatkan Brebes. Tetapi mereka memiliki peran dalam
ilmu tentang kaersipan dari Kasi terdahulu dan kegiatan preservasi arsip statis. Untuk
hanya diajarkan sekilas saja. Untuk petugas kegiatan pengelolaan lainnya, dikerjakan oleh
arsip dengan tingkat pendidikan Sarjana di petugas arsip yang memiliki tingkat
luar bidang kearsipan, dijelaskan bahwa pendidikan di atas SMA dan pengelolaan
mendapatkan ilmu tentang kearsipan dari tersebut tetap berjalan dengan lancar.
workshop yang telah diikuti dan hasil Untuk petugas arsip yang memiliki
pengajaran oleh Kasi sebelumnya. tingkat pendidikan Diploma IV kearsipan dan
Sarjana di luar bidang kearsipan mengetahui
3. Pegelolaan Arsip Statis Berdasarkan tentang apa saja kegiatan yang ada di dalam
Tingkat Pendidikan Petugas Arsip di pengelolaan arsip statis dan bagaimana
Kantor Data, Kearsipan dan Perpustakaan kegiatan pengelolaan arsip statis di Kantor
Kabupaten Brebes Data, Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten
Setelah mengetahui bagaimana Brebes.
kegiatan pengelolaan arsip statis dan apa saja Para petugas arsip menjelaskan bahwa
tingkat pendidikan petugas arsip yang ada di pengelolaan arsip statis yang dilakukan oleh
Kantor Data, Kearsipan dan Perpustakaan petugas arsip dengan tingkat pendidikan SMA
Kabupaten Brebes dapat diketahui bahwa para tidak dapat melaksanakan kegiatan
petugas arsip dengan tingkat pendidikan SMA pengelolaan arsip statis, untuk petugas arsip
tidak dapat melaksanakan kegiatan dengan tingkat pendidikan Diploma IV
pengelolaan arsip statis, untuk petugas arsip Kearsipan dan Sarjana di luar bidang
dengan tingkat pendidikan Diploma IV kearsipan dapat menjalankan kegiatan
Kearsipan dan Sarjana di luar bidang kearsipan. Dengan semakin tingginya tingkat
kearsipan dapat menjalankan kegiatan pendidikan maka memiliki pengalaman yang
kearsipan. Mereka beranggapan bahwa dengan lebih banyak dibandingkan dengan petugas
semakin tinggi tingkat pendidikan dan sesuai arsip yang memiliki tingkat pendidikan rendah
dengan latar belakang pekerjaan maka mereka dan mereka yang memiliki tingkat pendidikan
bisa lebih berpengalaman dan memiliki lebih tinggi dan pekerjaan yang mereka miliki
wawasan yang lebih baik, sehingga dapat sesuai dengan latar belakang pendidikannya
melaksanakan pekerjaan dengan baik. maka mereka akan lebih mengetahui tentang
teori yang mereka dapatkan dan dapat
D. Kesimpulan menjalankan pekerjaannya dengan baik.
Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan, kegiatan pengelolaan arsip statis di Daftar Pustaka
Kantor Data, Kearsipan dan Perpustakaan Arsip Negara Republik indonesia. 2009.
Kabupaten Brebes sudah dilaksanakan dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun
baik. Pengolahan, penyimpananan, dan 2009 tentang Kearsipan. Jakarta:
preservasi arsip statis dilakukan dengan baik Sekretariat Negara.
dan rapih. Kegiatan pengelolaan arsip statis Gie, The Liang. 2009. Administrasi
juga sudah sesuai dengan Peraturan Perkantoran Modern.
Pemerintah. Hanya saja, untuk kegiatan akses Yogyakarta : Liberty.
arsip statis belum berjalan dengan baik karena Keputusan Ketua ANRI No. 07 Tahun 2001
kurangnya masyarakat yang mengakses arsip tentang Pedoman Penilaian Arsip Statis
statis. Bagi Instansi Pemerintah, Badan Usaha
Petugas arsip yang melaksanakan dan Swasta. Sumber
kegiatan pengelolaan arsip statis terutama <www.anri.go.id>. Diunduh [9
yang memiliki tingkat pendidikan SMA, tidak Desember 2016].
begitu memahami kegiatan apa saja yang ada Keputusan Presiden Republik Indonesia
dalam pengelolaan arsip statis dan Nomor 105 Tahun 2004 tentang
pelaksanaannya di Kantor Data, Kearsipan dan Pengelolaan Arsip Statis.
Mulyasa, E. 2004. “Kurikulum Berbasis
Kompetensi : Konsep, Karakteristik,
dan Implementasi”. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor:
PER/3/M.PAN/3/2009 tentang Jabatan
Fungsional Arsiparis dan Angka
Kreditnya. Sumber <www.anri.go.id>.
Diunduh [15 Maret 2016].
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 48 Tahun
2014 tentang Jabatan Fungsional
Arsiparis. Sumber <www.anri.go.id>.
Diunduh [15 Maret 2016].
Peraturan Rektor Universitas Negeri
Semarang Nomor 24 Tahun 2013
tentang Pedoman Pegelolaan Arsip
Dinamis. Sumber <www.unnes.ac.id>.
Diakses [9 Desember 2016].
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Sumber <www.inherent-
dikti.net/files/sisdiknas.pdf>. Diunduh
[15 Maret 2016].

Anda mungkin juga menyukai