Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Tujuan Percobaan


1. Mempelajari karakteristik menara atau kolom yaitu bilangan satuan
transfer

unit keseluruhan (NTU), faktor bahan isian (m) dan eksponensial (n).

2. Mempelajari pengaruh kenaikan temperatur air masuk menara terhadap


Ntu.

3. Mempelajari pengaruh L/Ga terhadap NTU.

1.2 Latar Belakang Percobaan


Dalam suatu proses industri penggunaan menara pendingin adalah
sangat penting, untuk keberlangsungan industri tersebut.
Pengetahuan tentang sistem proses dan segala yang berkaitan dengan
menara pendingin harus dipelajari agar dapat menetapkan berapa jumlah air
yang ditambahkan untuk mengganti air yang hilang atau untuk mengetahui
karakteristik penting dari sebuah menara pendingin.
Mengingat betapa pentingnya faktor karakteristik menara pendingin
dan jumlah air yang menguap, maka dilaksanakan percobaan ini yang
mempunyai tujuan untuk mencari faktor dan banyaknya air yang menguap
karena proses pendinginan.

1.3 Tinjauan Pustaka

Menara pendingin adalah suatu menara yang digunakan untuk


mendinginkan air pendingin yang telah menjadi panas pada proses
pendinginan, sehingga air pendingin yang telah dingin itu dapat digunakan
untuk proses pendinginan selanjutnya.

Adapun prinsip umum kerja dalam cooling tower adalah kontak


langsung antara permukaan air dengan udara kering. Apabila air panas
berkontak dengan udara yang lebih dingin maka air akan mengalami

1
penurunan temperatur (pendinginan). Penurunan temperatur ini disebabkan
oleh penguapan sebagian dari cairannya dan kehilangan panas sensibelnya,
sebaliknya udara akan menjadi panas dan mengalami pelembaban.

(Hardjono, 1989)

Dalam menara pendingin, aliran air panas didinginkan dengan


merubah panas laten dan panas sensible uap air dengan aliran udara kering
pada arus yang berlawanan. Air panas dimasukkan dari atas menara dan
dikeluarkan dari bagian dasar menara. Aliran udara mengalir secara counter
current terhadap aliran air. Pada bagian atas menara panas ditransfer dari air
panas ke udara, temperatur air lebih tinggi daripada lapisan antar muka pada
film gas-cair (interface) dan temperatur interface biasanya lebih tinggi
daripada temperatur udara. Panas sensibel ini dipindahkan dari air ke udara.
Pada bagian dasar menara temperatur air dan interface, keduanya lebih
rendah daripada udara dengan panas sensibel ditransfer cairan dan udara ke
interface dimana diserap sebagai panas laten dalam proses penguapan air.

(Brown, 1978)

Muatan panas (air panas) pada bagian atas kolom dinyatakan dengan
cara yang sama sebagai L (lb/jam.ft2). Umumnya kita dapat menyatakan
suplai air make up sebagai Lo (lb/jam.ft2) dari air. Jika Q adalah kecepatan
panas (Btu/jam) lewat kondensor, maka kita dapat mendefinisikan muatan
panas per ft2 sebagai q/A, di mana A adalah luas area aliran dalam menara
pendingin.

(Kern, D.Q., 1989)

2
Prinsip kerja Menara Pendingin digambarkan sebagai berikut :

Lo, T1 (G,H2)

Heater

Packed Tower

(G,H1)

Basin

Lo, To pompa (L-Lo) ,T2

Neraca energi sekitar sistem untuk harga udara hasil pendinginan adalah :

Q + Lo . Cp . To = G ( H2 – H1 ) .......................................................... ( 1 )

Persamaan ini menggunakan temperatur referensi pada oF udara kering, dengan


panas uap masuk dalam lb udara kering.

(Kern, D.Q., 1989)

Neraca energi untuk komposisi air :

Q = L. Cp ( T1 – T2 ) + Lo . Cp ( T2 – To ) ……………………………….. ( 2 )

Kombinasi dari kedua persamaan diatas adalah :

Cp . T1 . ( H2-H1 ) = L . ( T1 – T2 ) + Lo . Cp . T2………………………….. ( 3 )

Maka jumlah air make up untuk mengganti penguapan adalah :

Lo = G ( X2 – X1 )………………………………………………………….. ( 4 )

Dalam menara pendingin, udara pendingin digunakan untuk mendinginkan


air panas. Air yang telah lewat kolom, temperaturnya lebih rendah dari temperatur
udara kering masuk, tetapi tidak akan lebih rendah daripada temperatur bola basah
udara masuk.

3
Dalam daerah teratas dari kolom, air panas mula-mula berkontak dengan
udara kering yang lebih dingin dari air panas. Dapat dinyatakan juga sebagai
penurunan total kuantitas air atau penguapan. Entalpi air total atau pertambahan
entalpi campuran udara adalah setara.

dq = d ( L. Cp . T ) = G . dH……………………………………............( 5 )

Muatan udara yang melewati menara pendingin adalah tetap karena dinyatakan
dalam basis udara kering. Tetapi muatan air tidak persis konstan karena ada yang
hilang oleh penguapan dengan nilai yang lebih kecil dari sirkulasi (2%), maka
dapat diasumsikan harga L adalah konstan.

(Kern, D.Q., 1989)

d ( L .Cp .T ) = L .Cp .dT ................................................................... ( 6 )

L .Cp .dT = G .dH ............................................................................... (7)

Menurut Lewis dalam sistem campuran udara dan air persamaannya


dapat dinyatakan sebagai berikut :

L .Cp .dT – G .dH = k ( H’ – H ) a .dV .............................................. (8)

Dari persamaan ( 8 ) didapat :

Ka.V dT
Ntu   ....................................................... (9)
L ( H ' H )

Di mana Cp air diasumsikan = 1 Btu/lboF

Data-data dalam menara pendingin sering digambarkan dalam bentuk


V L
k .a. Vs untuk variasi temperatur cooling tower .
L G

Hubungan antara NTU dengan L/Ga dapat didekati dengan persaman


polinomial yaitu :

y = ax2 + bx + c

y = NTU

x = L/Ga

4
Media Pendingin

Di dalam suatu proses pendinginan air panas hasil proses diperlukan media
pendingin yang sangat efektif dan efisien. Di dalam menara pendingin, untuk
proses pendinginan biasanya menggunakan media pendingin yang dapat
mendinginkan zat panas yang ingin kita dinginkan, biasanya mempunyai nilai
panas laten dan sensibel yang besar, agar zat panas tersebut cepat dingin atau
berubah fasanya dengan temperatur yang lebih kecil sehingga memudahkan
proses.

Media pendingin yang biasa digunakan adalah:

1. Udara
2. Air :
a. Air Laut
b. Air Sungai
3. Refrigerant :
a. Dowtherm
b. Freon
c. NH3
d. Propanol
e. Brine
Media pendingin yang biasanya digunakan dalam industri adalah udara, hal ini
disebabkan :

1. Murah dan mudah didapat


2. Bebas dari bahan korosi
3. Tidak memerlukan treatment yang rumit seperti treatment dalam
penggunaan air
4. Pendirian suatu industri dapat dilakukan dimana saja, tidak tergantung
letak sumber air pendingin
5. Tidak memerlukan pemasangan instalasi pipa seperti halnya jika
menggunakan pendingin air

5
Di dalam menara pendingin terdapat bahan isian, dimana bahan isian ini
berfungsi untuk memperbesar permukaan bidang kontak antara permukaan air
panas yang akan didinginkan dengan udara dingin yang dihembuskan dalam
menara secara searah atau berlawanan arah.

(Treybal, R.E., 1968)

Dengan adanya bahan isian ini maka transfer panas dan transfer massa
antara air dengan udara dapat berjalan dengan maksimal, sehingga penurunan
temperatur dapat berjalan dengan cepat.

Untuk itu bahan isian yang digunakan untuk mempercepat pendinginan


harus mempunyai sifat – sifat, diantaranya :

1. Mempunyai permukaan bidang kontak yang luas.


2. Mempunyai sifat pembasahan yang baik.
3. Mempunyai volume rongga yang besar.
4. Tahan terhadap panas, korosi dan reaksi kimia.
5. Murah dan mudah didapat.
(Treybal, R.E., 1968)

6
BAB II

PELAKSANAAN PERCOBAAN

2.1 Bahan-bahan

1. Air

2. Udara

2.2 Alat

Gambar 2.1 Rangkaian alat cooling tower

Keterangan Gambar :

1. Blower 7. Tangki air dingin

2. Pompa 8. Heater

3. Termometer air panas 9. Tangki air panas

4. Kolom pendingin 10. Kran pengatur rotameter

5. Termometer bola kering 11. Rotameter

6. Termometer bola basah 12. Saklar

7
2.3 Cara Kerja

1. Memeriksa rangkaian alat.

2. Mengamati dan mencatat suhu yang terbaca pada termometer bola basah
(Twm) dan termometer bola kering (Tdm).

3. Mengisi tangki air panas dengan air dan menyalakan heater sampai
dicapai temperatur yang ditentukan kemudian heater dimatikan.

4. Menyalakan pompa dan blower secara bersamaan.

5. Mengatur skala rotameteryang telah ditentukan sampai keadaan


rotameter stabil.

6. Memastikan temperatur air pada tangki air panas tetap, bila terjadi
penurunan suhu kemudian heater dinyalakan.

7. Setelah semua keadaan konstan dan berada pada kondisi yang ditentukan
kemudian mencatat:

- Suhu bola basah (Tw)

- Suhu bola kering (Td)

- Suhu air keluar menara (T2)

- Debit (Q)

8. Mengulangi langkah 3-7 untuk variasi suhu air (oC) di dalam tangki air
panas.

9. Mengulangi langkah percobaan tersebut untuk variasi temperatur masuk


menara pendingin yang berada sebagai variabel pebah kedua

8
JURNAL PERCOBAAN
COOLING TOWER

DATA PERCOBAAN
Kecepatan aliran fluida (G) = 360 cm3/det
Diameter kolom = 39,17 cm
Tinggi bahan isian = 47 cm
Diameter pipa dalam aliran = 1,74 cm
0
T wet masuk (Twm) = 29 C
0
T dry masuk (Tdm) = 32 C

Percobaan I
Tabel : Variasi laju air masuk menara (L) pada suhu air masuk menara (T)
konstan
No Kecepatan air (L) T air T air Udara keluar
masuk keluar 0C
Skala Tw (0C) Td(0C)
0
C
1. 3.5 40 29,5 28 30

2. 4 40 30 28 30

3. 4.5 40 30 28 30

4. 5 40 31 28 30

5. 5.5 40 31,5 28 30

9
Percobaan II
Tabel : Variasi suhu air masuk menara (T) pada laju alir masuk menara (L)
konstan
No Kecepatan air (L) T air T air Udara keluar

Skala masuk 0C keluar 0C Tw (0C) Td(0C)

1. 3 40 30 28,5 30
2. 3 45 34 29 30,5
3. 3 50 35 30 31
4. 3 55 37,5 30 31
5. 3 60 40 30 31

Yogyakarta, 4 desember 2012


Asissten pembimbing

( Aprilita Zamharin)

10
BAB III
ANALISIS PERHITUNGAN

A.Variasi laju alir masuk menara (L) pada suhu air masuk (T) konstan.
1.Menghitung harga (L/Ga)
a.Menghitung harga Ga
Diketahui:
- Twm = 290C=84,20F
-G =360 cm³/detik =0,7628 ft³/menit
- Dk =39,17 cm = 1,2851 ft
Pada Tw 84,2 0F dicari harga Vs dari tabel 12-1 Perry’s
ChemicalEngineer’s hanbook,Vs=14,2712 cuft udara/ lb udara kering. Jadi, berat
udara kering tiap cuft udara (ρ) adalah:
- ρ = 1/ Vs = 1/14,2712 = 0,0701 lb udara kering/cuft udara
- Ak = (1/4) x п x Dk²
= (1/4) x п x (1,2851)² ft²
= 1,2964 ft²
- Ga = ( G x ρ ) / Ak
=( (0,7628 ft³/menit) x (0,0701 lb udara kering/cuft)) /1,2964 ft²
= 0,0412 lb udara kering / ft² menit

Harga Ga ini sama untuk setiap data.

b. Menghitung harga L
Untuk data nomor 1
Diketahui:
- Q = 3,5 ft³/menit = 99,1221 liter/menit
- D pipa = 1,74 cm = 0,0571 ft
0
- ρ air pada suhu 40 C =( (992,215 kg/m³) x (0,001 m³/L)) / 0,453592 kg/lb
= 2,1875 lb/L

11
- M = ρair x Q
= (2,1875 lb/L) x (99,1221 L/menit )
= 216,8296 lb/menit

- L = M / Ak
= (216,8296 lb/menit) / (1,2964 ft²)
= 167,2552 lb/ ft² menit

Sehingga : L/Ga= (167,2552 lb/ ft² menit ) / (0,0412 lb udara kering/ ft² menit)
= 4059,5913
Dengan cara yang sama dihitung L/Ga untuk data nomor 1 sampai dengan
nomor 5,didapat hasil :
Tabel 1. Hubungan L/Ga dengan Q,M,dan L
No Q( ft³ / menit ) M( lb/menit ) L(lb/ft² menit ) L/Ga
1 3,5 216,7967 167,2298 4058,9757
2 4 247,8052 191,1486 4639,5312
3 4,5 278,7808 215,0423 5219,4726
4 5 309,7564 238,9359 5799,4139
5 5,5 340,7321 262,8294 6379,3554

2. Mencari harga NTU


NTU = ka /V = ∫dT / (H’-H)

Harga NTU dicari dengan integrasi numerik untuk data nomor 1:


T1 = 40 0C = 104 0F
T2 = 28 0C = 82,4 0F

Untuk mencari harga 1 /(H’-H) ,T1 sampai T2 dibagi menjadi 10 interval.


ΔT = (T1-T2) /2 = (104-82,4) / 2 = 2,16 0F

12
Untuk mencari H’ pada tiap-tiap suhu digunakan tabel 12.1 Perry’s
chemical engineer’s handbook. Harga H pada suhu 82,4 0F adalah sama dengan
harga entalphi uap jenuh 84,2 0F yaitu sebesar 48,704 Btu / lb udara kering .
Untuk menghitung harga H pada 84,56 0F digunakan rumus:
H 84,56 0F = H 84,2 0F + ( ( 1/Ga) x ΔT )
= 48,704 + (4058,9757 x 2,16 )
= 8816,0915 Btu/lb
Data nomor 1:
T1 = 40 0C = 104 0F
T2 = 29,5 0C = 85,1 0F
ΔT = (104-85,1)/10 = 1,89
Tabel 2. Hubungan suhu dengan entalphi.
T°F ΔT H' H H'-H 1/(H'-H) Y
85,1 1,89 49,562 48,464 1,098 0,910747 y0
86,99 1,89 51,93215 7719,928 -7668 -0,00013 y1
88,88 1,89 54,418 15391,39 -15337 -6,5E-05 y2
90,77 1,89 57,02725 23062,86 -23005,8 -4,3E-05 y3
92,66 1,89 59,7667 30734,32 -30674,6 -3,3E-05 y4
94,55 1,89 62,63625 38405,78 -38343,1 -2,6E-05 y5
96,44 1,89 65,6482 46077,25 -46011,6 -2,2E-05 y6
98,33 1,89 68,8075 53748,71 -53679,9 -1,9E-05 y7
100,22 1,89 72,1359 61420,18 -61348 -1,6E-05 y8
102,11 1,89 75,63395 69091,64 -69016 -1,4E-05 y9
104 1,89 79,31 76763,1 -76683,8 -1,3E-05 y10

NTU = (ΔT/3) x (y0 + (4 x(y2+y4+y6+y8)) + (2x(y1+y3+y5+y7+y9)) + y10 )


= (1,89/3) x 0,909724
= 0,573126 lb udara kering/ Btu

13
Data nomor 2:
T1 = 40 °C = 104 °F
T2 = 30 °C = 86 °F
ΔT = (104-86)/10 = 1,8
Tabel 3. Hubungan suhu dengan entalphi.
T°F ΔT H' H H'-H 1/(H'-H) Y
86 1,8 50,66 48,464 2,196 0,455373 Y0
87,8 1,8 52,973 9442,092 -9389,12 -0,00011 Y1
89,6 1,8 55,39 18835,72 -18780,3 -5,3E-05 Y2
91,4 1,8 57,925 28229,35 -28171,4 -3,5E-05 Y3
93,2 1,8 60,574 37622,97 -37562,4 -2,7E-05 Y4
95 1,8 63,345 47016,6 -46953,3 -2,1E-05 Y5
96,8 1,8 66,244 56410,23 -56344 -1,8E-05 Y6
98,6 1,8 69,28 65803,86 -65734,6 -1,5E-05 Y7
100,4 1,8 71,8038 75197,48 -75125,7 -1,3E-05 Y8
102,2 1,8 75,809 84591,11 -84515,3 -1,2E-05 Y9
104 1,8 79,31 93984,74 -93905,4 -1,1E-05 Y10

NTU = (ΔT/3) x (y0 + (4 x(y2+y4+y6+y8)) + (2x(y1+y3+y5+y7+y9)) + y10 )


= (1,8/3) x 0,454538
= 0,272723 lb udara kering/ Btu

Data nomor 3:
T1 = 40 °C = 104 °F
T2 = 30 °C = 86 °F
ΔT = (104-86)/10 = 1,8

14
Tabel 4. Hubungan suhu dengan entalphi.
T°F ΔT H' H H'-H 1/(H'-H) Y
86 1,8 50,66 48,464 2,196 0,455373 Y0
87,8 1,8 52,973 9442,092 -9389,12 -0,00011 Y1
89,6 1,8 55,39 18835,72 -18780,3 -5,3E-05 Y2
91,4 1,8 57,925 28229,35 -28171,4 -3,5E-05 Y3
93,2 1,8 60,574 37622,97 -37562,4 -2,7E-05 Y4
95 1,8 63,345 47016,6 -46953,3 -2,1E-05 Y5
96,8 1,8 66,244 56410,23 -56344 -1,8E-05 Y6
98,6 1,8 69,28 65803,86 -65734,6 -1,5E-05 Y7
100,4 1,8 71,8038 75197,48 -75125,7 -1,3E-05 Y8
102,2 1,8 75,809 84591,11 -84515,3 -1,2E-05 Y9
104 1,8 79,31 93984,74 -93905,4 -1,1E-05 Y10

NTU = (ΔT/3) x (y0 + (4 x(y2+y4+y6+y8)) + (2x(y1+y3+y5+y7+y9)) + y10 )


= (1,8/3) x 0,454538
= 0,272723 lb udara kering/ Btu

Data nomor 4:
T1 = 40 = 104 °F
T2 = 31 = 87,8 °F
ΔT = (104-87,8)/10 = 1,62
Tabel 5. Hubungan suhu dengan entalphi.
T°F ΔT H' H H'-H 1/(H'-H) Y
87,8 1,62 52,973 48,464 4,509 0,221779 Y0
89,42 1,62 55,147 9442,089 -9386,94 -0,00011 Y1
91,04 1,62 57,412 18835,71 -18778,3 -5,3E-05 Y2
92,66 1,62 59,7667 28229,34 -28169,6 -3,5E-05 Y3
94,28 1,62 62,211 37622,96 -37560,8 -2,7E-05 Y4

15
95,9 1,62 64,7625 47016,59 -46951,8 -2,1E-05 Y5
97,52 1,62 67,4356 56410,21 -56342,8 -1,8E-05 Y6
99,14 1,62 70,2422 65803,84 -65733,6 -1,5E-05 Y7
100,76 1,62 73,1322 75197,46 -75124,3 -1,3E-05 Y8
102,38 1,62 76,1591 84591,09 -84514,9 -1,2E-05 Y9
104 1,62 79,31 93984,71 -93905,4 -1,1E-05 Y10

NTU = (ΔT/3) x (y0 + (4 x(y2+y4+y6+y8)) + (2x(y1+y3+y5+y7+y9)) + y10 )


= (1,62/3) x 0,220944
= 0,11931 lb udara kering/ Btu

Data nomor 5:
T1 = 40 = 104 °F
T2 = 31,5 = 88,7 °F
ΔT = (104-88,7)/10 = 1,53

Tabel 6. Hubungan suhu dengan entalphi.


T°F ΔT H' H H'-H 1/(H'-H) Y
88,7 1,53 54,175 48,464 5,711 0,175101 Y0
90,23 1,53 56,257 9807,398 -9751,14 -0,0001 Y1
91,76 1,53 58,438 19566,33 -19507,9 -5,1E-05 Y2
93,29 1,53 60,708 29325,27 -29264,6 -3,4E-05 Y3
94,82 1,53 63,062 39084,2 -39021,1 -2,6E-05 Y4
96,35 1,53 65,499 48843,14 -48777,6 -2,1E-05 Y5
97,88 1,53 68,031 58602,07 -58534 -1,7E-05 Y6
99,41 1,53 70,697 68361 -68290,3 -1,5E-05 Y7
100,94 1,53 73,46 78119,94 -78046,5 -1,3E-05 Y8

16
102,47 1,53 76,334 87878,87 -87802,5 -1,1E-05 Y9
104 1,53 79,31 97637,81 -97558,5 -1E-05 Y10

NTU = (ΔT/3) x (y0 + (4 x(y2+y4+y6+y8)) + (2x(y1+y3+y5+y7+y9)) + y10 )


= (1,53/3) x 0,174297
= 0,088891 lb udara kering/ Btu

Mencari persamaan:
Rumus :
NTU = m x

Log NTU = log m + n log ( )

Persamaan ini identik dengan persamaan garis


y = a + bx
dimana: y = log NTU
x = log ( )

a = log m
b=n
Tabel 7. Hubungan NTU vs L/Ga
No NTU log (X) log NTU XY
(Y)
1 4058,976 0,573126 3,608416 -0,24175 13,02067 -0,87233
2 4639,531 0,272723 3,666474 -0,56428 13,44303 -2,06891
3 5219,473 0,272723 3,717627 -0,56428 13,82075 -2,09778
4 5799,414 0,11931 3,763384 -0,92332 14,16306 -3,47482
5 6379,355 0,083339 3,804777 -1,07915 14,47633 -4,10593
Jumlah 26096,75 1,321221 18,56068 -3,37278 68,92384 -12,6198

17
Harga m dan n dicari dengan metode least square:
∑y = n a + b ∑x
∑xy = a ∑x + b ∑x²
5a + 18,56068 b = -3,37278 (1)
18,56068 a + 68,92384 b = -12,6198 (2)

Eliminasi persamaan (1) dan (2),sehingga didapat:


a = 16,0852
b = -4,514
a = log m , maka m = (1,2167 x( ))

Sehingga didapat persamaan:


NTU = m x

NTU = (1,2167 x( )) x

% Kesalahan = | (ydata-yhitung)/ydata | x 100%

Tabel 8. Hubungan antara NTU Vs

No NTUdata NTUhitung % Kesalahan

1 4058,976 0,573126 0,5682 0,8545


2 4639,531 0,272723 0,3268 19,8458
3 5219,473 0,272723 0,2008 26,3776
4 5799,414 0,11931 0,1298 8,8330
5 6379,355 0,0833391 0,0875 5,0392
% Kesalahan rata-rata 12,1900

18
Grafik 1. Hubungan L/Ga Va NTU

B.Variasi laju alir masuk menara (L) pada suhu air masuk (T) konstan.
1.Menghitung harga (L/Ga)
a.Menghitung harga Ga
Diketahui:
- Twm = 290C=84,20F
-G =360 cm³/detik=0,7628 ft³/menit
- Dk =39,17 cm

Pada Tw 84,2 0F dicari harga Vs dari tabel 12-1 Perry’s


ChemicalEngineer’s hanbook,Vs=14 cuft udara/ lb udara kering. Jadi, berat udara
kering tiap cuft udara (ρ) adalah:
- ρ = 1/ Vs = 1/14,2712 = 0,0701 lb udara kering/cuft udara
- Ak = (1/4) x п x Dk²
= (1/4) x п x (1,2851)² ft²
= 1,2964 ft²
- Ga = ( G x ρ ) / Ak
=( (0,7628 ft³/menit) x (0,0701 lb udara kering/cuft)) /1,2964 ft²

19
= 0,0412 lb udara kering / ft² menit
Harga Ga ini sama untuk setiap data.
b. Menghitung harga L
Untuk data nomor 1
Diketahui:
- Q = 3 ft³/menit
- ρ air pada suhu 400C = (992,215 kg/m³) x ( 2,204623 lb/kg) x ( 1 m³
/3,28084 ft³)
= 61,9419 lb/ft³
- M = ρair x Q
= (62,9419 lb/ft³) x (3 ft³/menit)
= 188,8257 lb/menit
- L = M / Ak
= (188,8257 lb/menit) / (1,2964 ft²)
= 145,6539 lb/ ft² menit
Sehingga : L/Ga= (145,6539 lb/ ft² menit ) / (0,0412 lb udara kering/ ft² menit)
= 3535,2888
Dengan cara yang sama dihitung L/Ga untuk data nomor 1 sampai
dengan nomor 5,didapat hasil :
Tabel 9. Hubungan L/Ga dengan Q,M,dan L
No Q( ft³ / menit ) M( lb/menit ) L(lb/ft² menit ) L/Ga
1 3 188,8257 145,6539 3535,2888
2 3 185,4516 143,0512 3472,1165
3 3 185,0439 142,7367 3464,4830
4 3 184,6056 142,3986 3456,2767
5 3 184,1382 142,0381 3447,5267

20
2. Mencari harga NTU
NTU = ka /V = ∫dT / (H’-H)

Harga NTU dicari dengan integrasi numerik untuk data nomor 1:


T1 = 40 0C = 104 0F
T2 = 27 0C = 80,6 0F

Untuk mencari harga 1 /(H’-H) ,T1 sampai T2 dibagi menjadi 10 interval.


ΔT = (T1-T2) /2 = (104-80,6) / 2 = 2,34 0F

Untuk mencari H’ pada tiap-tiap suhu digunakan tabel 12.1 Perry’s


chemical engineer’s handbook. Harga H pada suhu 80,60F adalah sama dengan
harga entalphi uap jenuh 84,2 0F yaitu sebesar 48,464 Btu / lb udara kering .
Untuk menghitung harga H pada 84,56 0F digunakan rumus:
H 82,94 0F = H 84,2 0F + ( ( L/Ga) x ΔT )
= 48,464 + (3535,2888 x 2,34 )
= 8321,0398 Btu/lb

Data nomor 1:
T1 = 40 0C = 104 0F
T2 = 30 0C = 86 0F
ΔT = (104-86)/10 = 1,8
Tabel 10. Hubungan suhu dengan entalphi.
T°F ΔT H' H H'-H 1/(H'-H) Y
86 1,8 50,66 48,464 2,196 0,455373 Y0
87,8 1,8 52,973 9442,092 -9389,12 -0,00011 Y1
89,6 1,8 55,39 18835,72 -18780,3 -5,3E-05 Y2
91,4 1,8 57,925 28229,35 -28171,4 -3,5E-05 Y3
93,2 1,8 60,574 37622,97 -37562,4 -2,7E-05 Y4
95 1,8 63,345 47016,6 -46953,3 -2,1E-05 Y5

21
96,8 1,8 66,244 56410,23 -56344 -1,8E-05 Y6
98,6 1,8 69,28 65803,86 -65734,6 -1,5E-05 Y7
100,4 1,8 71,8038 75197,48 -75125,7 -1,3E-05 Y8
102,2 1,8 75,809 84591,11 -84515,3 -1,2E-05 Y9
104 1,8 79,31 93984,74 -93905,4 -1,1E-05 Y10

NTU = (ΔT/3) x (y0 + (4 x(y2+y4+y6+y8)) + (2x(y1+y3+y5+y7+y9)) + y10 )


= (1,8/3) x 0,454538
= 0,272723 lb udara kering/ Btu
Data nomor 2:
T1 = 45 0C = 113 0F
T2 = 34 0C = 93,20F
ΔT = (113-93,2)/10 = 1,98
Tabel 11. Hubungan suhu dengan entalphi
T°F ΔT H' H H'-H 1/(H'-H) Y
93,2 1,98 60,574 48,464 12,11 0,082576 Y0
95,18 1,98 63,63 6923,255 -6859,62 -0,00015 Y1
97,16 1,98 66,84 13798,05 -13731,2 -7,3E-05 Y2
99,14 1,98 70,225 20672,84 -20602,6 -4,9E-05 Y3
101,12 1,98 73,796 27547,63 -27473,8 -3,6E-05 Y4
103,1 1,98 77,5595 34422,42 -34344,9 -2,9E-05 Y5
105,08 1,98 81,53 41297,21 -41215,7 -2,4E-05 Y6
107,06 1,98 85,72 48172 -48086,3 -2,1E-05 Y7
109,04 1,98 90,14 55046,79 -54956,6 -1,8E-05 Y8
111,02 1,98 94,81 61921,58 -61826,8 -1,6E-05 Y9
113 1,98 99,75 68796,37 -68696,6 -1,5E-05 Y10

22
NTU = (ΔT/3) x (y0 + (4 x(y2+y4+y6+y8)) + (2x(y1+y3+y5+y7+y9)) + y10 )
= (1,98/3) x 0,081434
= 0,053747lb udara kering/ Btu

Data nomor 3:
T1 = 500C = 122 0F
T2 = 35 0C = 950F
ΔT = (122-95)/10 = 2,7
Tabel 12. Hubungan suhu dengan entalphi
T°F ΔT H' H H'-H 1/(H'-H) Y
95 2,7 63,345 48,464 14,881 0,0672 Y0
97,7 2,7 67,734 9402,568 -9334,83 -0,00011 Y1
100,4 2,7 72,468 18756,67 -18684,2 -5,4E-05 Y2
103,1 2,7 77,56 28110,78 -28033,2 -3,6E-05 Y3
105,8 2,7 83,009 37464,88 -37381,9 -2,7E-05 Y4
108,5 2,7 85,65 46818,98 -46733,3 -2,1E-05 Y5
111,2 2,7 95,244 56173,09 -56077,8 -1,8E-05 Y6
113,9 2,7 102,0535 65527,19 -65425,1 -1,5E-05 Y7
116,6 2,7 109,449 74881,3 -74771,8 -1,3E-05 Y8
119,3 2,7 117,412 84235,4 -84118 -1,2E-05 Y9
122 2,7 125,98 93589,51 -93463,5 -1,1E-05 Y10

NTU = (ΔT/3) x (y0 + (4 x(y2+y4+y6+y8)) + (2x(y1+y3+y5+y7+y9)) + y10 )


= (2,7/3) x 0,06636
= 0,059724 lb udara kering/ Btu
Data nomor 4:
T1 = 55 0C = 131 0F
T2 = 37,5 0C = 99,5 0F
ΔT = (131-99,5)/10 = 3,15

23
Tabel 13. Hubungan suhu dengan entalphi
T°F ΔT H' H H'-H 1/(H'-H) Y
99,5 3,15 70,855 48,464 22,391 0,044661 Y0
102,65 3,15 76,6843 10935,74 -10859,1 -9,2E-05 Y1
105,8 3,15 83,009 21823,01 -21740 -4,6E-05 Y2
108,95 3,15 90,4605 32710,28 -32619,8 -3,1E-05 Y3
112,1 3,15 97,4365 43597,55 -43500,1 -2,3E-05 Y4
115,25 3,15 105,6975 54484,82 -54379,1 -1,8E-05 Y5
118,4 3,15 114,676 65372,09 -65257,4 -1,5E-05 Y6
121,55 3,15 124,531 76259,37 -76134,8 -1,3E-05 Y7
124,7 3,15 135,355 87146,64 -87011,3 -1,1E-05 Y8
127,85 3,15 147,223 98033,91 -97886,7 -1E-05 Y9
131 3,15 160,3 108921,2 -108761 -9,2E-06 Y10

NTU = (ΔT/3) x (y0 + (4 x(y2+y4+y6+y8)) + (2x(y1+y3+y5+y7+y9)) + y10 )


= (3,15/3) x 0,043939
= 0,046136 lb udara kering/ Btu

Data nomor 5:
T1 = 60 0C = 140 0F
T2 = 40 0C = 104 0F
ΔT = (140-104)/10 = 3,6
Tabel 14. Hubungan suhu dengan entalphi
T°F ΔT H' H H'-H 1/(H'-H) Y
104 3,6 79,31 48,464 30,846 0,032419 Y0
107,6 3,6 86,89 12459,56 -12372,7 -8,1E-05 Y1
111,2 3,6 95,244 24870,66 -24775,4 -4E-05 Y2
114,8 3,6 104,478 37281,75 -37177,3 -2,7E-05 Y3
118,4 3,6 114,676 49692,85 -49578,2 -2E-05 Y4

24
122 3,6 125,98 62103,94 -61978 -1,6E-05 Y5
125,6 3,6 138,64 74515,04 -74376,4 -1,3E-05 Y6
129,2 3,6 152,66 86926,14 -86773,5 -1,2E-05 Y7
132,8 3,6 168,42 99337,23 -99168,8 -1E-05 Y8
136,4 3,6 186 111748,3 -111562 -9E-06 Y9
140 3,6 205,7 124159,4 -123954 -8,1E-06 Y10

NTU = (ΔT/3) x (y0 + (4 x(y2+y4+y6+y8)) + (2x(y1+y3+y5+y7+y9)) + y10 )


= (3,6/3) x 0,031786
= 0,038143 lb udara kering/ Btu
Mencari persamaan:
Rumus :
NTU = m x

Log NTU = log m + n log (L/Ga)


Persamaan ini identik dengan persamaan garis
y = a + bx
dimana: y = log NTU
x = log

a = log m
b=n
Tabel 15. Hubungan NTU vs L/Ga
No L/Ga NTU log log NTU X^2 XY
L/Ga(X) (Y)
1 4058,976 0,27272 3,608416 -0,56428 13,02067 -2,03615
2 4639,531 0,05375 3,666474 -1,26965 13,44303 -4,65512
3 5219,473 0,05972 3,717627 -1,22385 13,82075 -4,54982
4 5799,414 0,04614 3,763384 -1,33596 14,16306 -5,02773
5 6379,355 0,03814 3,804777 -1,41859 14,47633 -5,3974
Jumlah 26096,75 0,470473 18,56068 -5,81232 68,92384 -21,6662

25
Harga m dan n dicari dengan metode least square:
∑y = n a + b ∑x
∑xy = a ∑x + b ∑x²

5a + 18,56068 b = -5,81232 (1)


18,56068a + 68,92384b = -21,6662 (2)

Eliminasi persamaan (1) dan (2),sehingga didapat:


a = 12,7287
b = -3,7421
a = log m , maka m = (5,3543 x ( ))

Sehingga didapat persamaan:


NTU = m x

NTU = (5,3543 x (10^12)) x

% Kesalahan = | (ydata-yhitung)/ydata | x 100%

Tabel 16. Hubungan antara NTU Vs

No L/Ga NTUdata NTUhitung % Kesalahan

1 4058,976 0,27272 0,1681 38,3511


2 4639,531 0,05375 0,1020 89,6862
3 5219,473 0,05972 0,0656 9,8558
4 5799,414 0,04614 0,0442 4,1255
5 6379,355 0,03814 0,0310 18,8231
% Kesalahan rata-rata 32,1683

26
Grafik 3. Hubungan L/Ga Vs NTU

27
BAB IV
PEMBAHASAN

Dari data yang diperoleh pada variasi laju alir masuk menara(L) dapat
dilihat bahwa semakin besar laju alir masuk menara maka temperatur air keluar
menara akan semakin besar. Hal ini disebakan karena semakin besar laju alir(L),
waktu kontak antara air dan udara kering semakin sedikit sehingga jumlah panas
yang ditransfer ke udara semakin kecil, sehingga temperatur air yang keluar
menara semakin besar, begitu juga sebaliknya.
Berdasarkan hasil data percobaan pada variasi temperatur masuk menara
dapat dilihat bahwa,semakin besar temperatur air panas yang masuk maka,
semakin besar pula temperatur air keluar menara. Hal ini disebabkan karena
semakin besar laju alir, waktu kontak antara air dengan udara kering semakin
sedikit,sehingga jumlah panas yang ditransfer ke udara semakinsedikit, sehingga
temperature/ suhu air keluar menara semakin besar.
Adanya persen kesalahan disebabkan karena pengambilan data pada saat
percobaan kurang tepat dan akurat dan kurang bisa menjaga kondisi tetap yang
sesuai.

28
BAB V
KESIMPULAN

Dari hasil percobaan diperoleh:


1) Persamaan karakteristik menara untuk variasi laju aliran masuk menara
pada suhu air konstan adalah:
NTU = (1,2167 x( )) x

% Kesalahan rata-rata = 12,1900 %


2) Persamaan karakteristik menara untuk variasi suhu air masuk menara pada
laju aliran air masuk konstan adalah:
NTU = (5,3543 x ( )) x

% Kesalahan rata-rata = 32,1683 %

29
DAFTAR PUSTAKA

Brown, G.G., 1978 , “Unit Operation “, Fourteenth Printing, John Wiley and
Sons, New York.

Hardjono, 1989, “Operasi Teknik Kimia II”, Teknik Kimia UGM, Yogyakarta.

Kern, D.Q., 1965, “Process Heat Transfer”, Mc Graw Hill Book Company , Inc.,
Japan.

Perry, R.H., 1984, “Chemical Engineer’s Handbook”, 6th edition, Mc Graw Hill
Book Company, Inc., New York .

Treybal, R.E., 1984, “Mass – Transfer Operation”, 2nd edition, Mc Graw Hill

Book Company, Inc., New York.

30
TANYA JAWAB

1. Gilang Rheza P (121100064)

Pertanyaan : Apa itu NTU?

Jawaban : NTU adalah bilangan satuan transfer unit keseluruhan


Ka.V dT
dimana Ntu  
L ( H ' H )

Karakteristik menara ini sangat tergantung pada kondisi lingkungan,


dan sering digunakan oleh industri untuk menentukan unjuk kerja
termal menara pendingin pada kisaran kondisi operasi.

2. Esti Suryandini (121100083)


Pertanyaan : apa saja macam macam bahan isian?
Jawaban :
1) Media Isian Penciprat (Splash Film). Media isian splash
menciptakan area perpindahan panas yang dibutuhkan melalui
cipratan air diatas media pengisi menjadi butiran air yang kecil.
Luas permukaan butiran air adalah luas permukaan perpindahan
panas dengan udara.
2). Media Isian Selaput (Film Fill). Pada isian film, air membentuk
lapisan tipis pada sisi-sisi lembaran pengisi. Luas permukaan
dari lembaran pengisi adalah luas perpindahan panas dengan udara
sekitar. Bahan pengisi film dapat menghasilkan penghematan
listrik yang signifikan melalui kebutuhan air yang lebih sedikit dan
head pompa yang lebih kecil.
3). Bahan isian/pengisi sumbatan rendah(Low-clog film fills).
Bahan pengisi sumbatan rendah dengan ukuran flute (galur) yang
lebih tinggi saat ini dikembangkan untuk menangani air yang
keruh, yang merupakan pilihan terbaik untuk air laut karena
menghemat daya dan kinerjanya lebih baik dibanding isian penciprat
konvensional.

31

Anda mungkin juga menyukai