Anda di halaman 1dari 5

54

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitaian

Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library Research)

yaitu jenis penelitian yang berusaha menghimpun data penelitian dari

khazanah literatur dan menjadikan “dunia seks” sebagai objek utama

analisisnya. Penelitian kepustakaan merupakan jenis penelitian kualitatif

yang pada umumnya tidak terjun ke lapangan dalam pencarian sumber

datanya. Penelitian kepustakaan merupakan metode yang digunakan dalam

pencarian data, atau cara pengamatan secara mendalam untuk menemukan

jawaban dari masalah yang diteliti. Jadi yang dimaksud penelitian

kepustakaan adalah hanya berdasarkan atas karya tulis atau memperdalam

kajian teoritis.1

Penelitian ini juga disebut penelitian kualitatif oleh karena itu,

metode yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan menggunakan

teknik penulisan deskriptif. Hal ini dimaksudkan tidak untuk menguji

hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu

variabel, gejala atau keadaan.

B. Sumber Data Penelitian

Karena jenis penelitian kepustakaan murni, maka metode

pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan, yaitu dengan

1
Tasman Hamami, dkk., Panduan Penulisan Skripsi, (Yogyakarta: Jurusan
Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga, 2004) hlm. 21
55

mengkaji dan menelaah berbagai buku maupun tulisan-tulisan, baik jurnal

maupun majalah, yang mempunyai relevansi dengan tema sentral dalam

pembahasan skripsi ini. Adapun yang dapat dijadikan sumber data dapat

dikelompokan menjadi dua bagian:

a. Sumber Primer

Sumber primer adalah suatu informasi yang mempunyai

wewenang dan tanggung jawab terhadap pengumpulan dan

penyimpanan data.2

Fokus penelitian ini terletak pada pemikiran Penafsiran Hamka

pada surat an-Nisa ayat 34-35, untuk itu yang menjadi sumber primer

dalam pembahasan skripsi ini adalah kitab Tafsir al-Azhar Juz V surat

an-Nisa’ ayat 34-35 karya Hamka yang diterbitkan oleh penerbit

Pustaka Panjimas Jakarta. Tafsir “Al-Azhar” adalah salah satu Tafsir

karya putra Bangsa yang diakui oleh dunia.

b. Sumber Sekunder

Sumber sekunder adalah informasi yang tidak secara langsung

mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap informasi yang

ada.3 Sumber sekunder diantaranya Tasir Ibn. Katsir karya Ismail bin

Umar Al-Quraisy bin Katsir,Tafsir Jalalain karya Imam Jalaluddin al-

Mahalli dan Jalaluddin as-Sayuti, Tafisr al-Maraghi karya Ahmad

Musthafa al-Maraghi, Tafsir Muyassar karya Dr. Hikmat Basyir, Dr.

Hazim Haidar, Dr. Musthafa Muslim, Dr. Abdul Aziz Isma’il, an


2
Muh Ali., Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi, (Bandung: Angkasa,
1984), hlm.42
3
bid.,
56

tulisan-tulisan yang terkait dengan tema pembahasan skripsi ini, baik

buku, majalah, jurnal, maupun data dari internet.

C. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, data diperoleh dari berbagai literatur dengan

menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi. Artinya,

pengumpulan data mempelajari data meliputi dokumentasi atau arsip

seperti buku, ensiklopedi, jurnal, majalah, surat kabar dan sebagainya 4.

Penulis mengumpulkan data dengan menghimpun dan mengklarisifikasikan

bahan-bahan yang telah diperoleh dari berbagi Tafsir atau buku tentang

Tafsir Surat an-Nisa ayat 34-35.

Dalam penelitian ini penulis menegaskan bahwa peran Hakam

dalam dalam menyelsaikan Nyusus suami-istri menurut Hamka telaah tafsir

al-Azhar (surat an-Nisa ayat 34-35).

D. Teknik Analisa Data

Analisa adalah upaya sistematik untuk mempelajari pokok

persoalan penelitian dengan memilah-milahkan atau menguaraikan

komponen informasi yang telah dikumpulkan kedalam bagian-bagian atau

unit-unit analisis.5 Analisis data merupakan bagian yang terpenting dalam

metode ilmiah, karena dengan analisislah data tersebut dapat berguan

dalam memecahkan masalah penelitian. Analisis data adalah kegiatan


4
Suharismi Arikunto, Prosedur PenelitianSuatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:
Rineka Cipta. 1992), h.200
5
Mestka Zet, op.cit.,h. 70
57

mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberi tanda atau kode dan

mengkategorikan data sehingga dapat ditemukan dan dirumuskan hipotesis

kerja berdasarkan data tersebut.6

Dalam mengolah data yang telah penulis peroleh maka penulis

akan menganalisis data dengan menggunakan teknik analisis isi (Content

Analysis) yaitu suatau teknik dengan analisis dalam kajian kepustakaan

dengan menganalisis terhadap berbagai sumber informasi termasuk bahan

cetak (buku teks, esay, koran, novel, artikel majalah, gambar, dan semua

jenis komonikasi yang dapat dianalisis.) dan bahan non cetak sepeti

gambar.7 Secara Intuitif, analisis isi dapat dikarakterisasikan sebagai

metode penelitian simbolik pesan-pesan. 8 ada dua hal yang diperhatikan: 9

Pertama, pesan-pesan mempunyai banyak makna ganda yang bersifat

terbuka. Data selalu dapat dilihat dari beberpa perspektif, kususnya apabila

data tersebut benar-benar bersifat simbolik. Kedua, makna harus tidak

tersebar, walaupun tidk konsensus atau persetujuan intersubjektif sebagai

makna sebuah pesan akan sangat memudahkan analisis. Konsensus tersebut

hanya berlaku untuk aspek yang jelas atau manifest dari komonikasi, atau

hanya untuk sedikit orang yang kebetulan mempunya perspektif cultural

dan sosio-politik yang sama. Dengan demikian, kesepakatan akan makna

hampir tidak dapat dijadikan persyaratan sebagai analisis.

6
Leky J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda
Karya, 1998), h.10
7
Prasetyo Irawan, Penelitian Kulitatif dan Kuantitaif, (Jakarta: Dia Fisif UI,
2006),H. 60
8
Klaus Krippendorff, Terj. Farid Wajdi (Jakarta: Rajawali Press, 1991), h.15
9
Ibid.,
58

Teknik ini digunakan untuk menganalisis pandangan Buya Hamka

mengenai Peranan Hakam dalam dalam menyelsaikan Nusyuz suami-istri

menurut Tafsir Al-Azhar surat an-Nisa ayat 34-35.

Anda mungkin juga menyukai