Proses secondary metallurgy merupakan suatu proses yang diperlukan untuk membuat
baja khusus dengan paduan dan requirement tertentu. Baja khusus ini tentu saja tidak mungkin
kita dapatkan dengan hanya menggunakan proses primary metallurgy karena keterbatasan grade
baja yang dihasilkan. Selain itu, beberapa kekurangan lain jika kita menggunakan primary steel
making untuk membuat baja khusus adalah waktu proses yang lama, biaya yang tinggi, dan
produktifitas yang rendah. Tujuan utama dari proses secondary metallurgy adalah:
[1]
M.Ekaditya Albar / 0806331683 Tugas PPBB
membentuk slag pada permukaan baja yang akan dihilangkan sebelum metal dicetak.
Beberapa jenis baja butuh kandungan gas yang sangat kecil. Gas-gas tersebut dapat
dihilangkan melalui proses vacuum degassing. Proses ini meliputi penggoyangan
(shaking) molten metal pada tekanan yang sangat rendah. Proses ini akan menghilangkan
gas-gas impurities seperti oksigen untuk keluar dari molten metal.
Proses-proses yang terjadi saat molten metal mengalami secondary metallurgy umumnya
meliputi:
Deoksidasi Decarburization
Desulfurisasi Alloy addition
Clean sheets Reheating
Dehydrogenation
Pengelompokan proses secondary metallurgy yang umum dipakai saat ini adalah sebagai berikut:
Immersion Process
Proses secondary metallurgy tertua dan umumnya hanya untuk proses desulfurisasi
dengan penambahan Ca atau Mg bersamaan dengan coke ke torpedo car agar pig iron
terdesulfurisasi.
[2]
M.Ekaditya Albar / 0806331683 Tugas PPBB
Vacuum Process
Vacuum Degassing (VD)
Proses selama VD adalah
degassing, deoksidasi,
dekarburisasi, desulfurisasi
dan alloying yang terjadi
pada kondisi vakum.
Keuntungan proses VD:
Kadar C,O2,H2,N2 dan S
rendah
Didapat baja yang bersih
dari oksida dan sulfide
Biaya investasi dan
operasi yang rendah
[3]
M.Ekaditya Albar / 0806331683 Tugas PPBB
Keuntungan RH Process:
Temperature yang hilang sedikit
Waktu treatment yang singkat
Dekarburisasi optimal (< 15ppm)
Dapat mengontrol kadar karbon
Dapat untuk alloying
Memungkinkan chemical heating
Kadar gas terlarut rendah
Meningkatkan steel cleanliness
Mendapatkan komposisi kimia yang
eksak
Pada proses secondary metallurgy, molten metal tidak harus mengalami seluruh proses di
atas. Proses yang dipilih adalah proses yang sesuai dengan tipe dan sifat baja yang ingin dibuat,
serta ketersediaan proses tersebut di suatu pabrik. Umumnya proses secondary metallurgy yang
dilakukan menggunakan kombinasi dari beberapa proses tersebut di atas.
Dalam pembahasan ini, ada tiga jenis baja yang dapat digolongkan sebagai baja khusus
untuk keperluan tertentu yang harus melalui proses secondary metallurgy untuk memenuhi
requirement dari customer, yaitu:
[4]
M.Ekaditya Albar / 0806331683 Tugas PPBB
Sifat Mekanik :
Yield Strength : 429 MPa
UTS : 537 MPa
% El : 25
Mikrostruktur :
Ferrite + ~15% Pearlite
Mean Grain Size : 6.6 μm
Sifat Mekanik :
Yield Strength : 180-280 MPa
UTS : 310-375 MPa
% El : 34-40
[5]
M.Ekaditya Albar / 0806331683 Tugas PPBB
Sifat Mekanik :
Yield Strength : 448 MPa
TS : 530 MPa
% El : 23.5
Selain beberapa jenis baja khusus di atas, ada beberapa baja lain yang harus melewati
proses secondary metallurgy dalam pembuatannya, yaitu
Sumber:
www.sms-mevac.com/media/Mevac_SecMet_D_sp.pdf
http://resources.schoolscience.co.uk/corus/14-16/steel/msch4pg3.html
http://www.emt-india.net/process/iron_steel/sec_steel.htm
http://www.keytometals.com/page.aspx?ID=CheckArticle&site=kts&NM=220
[6]