Anda di halaman 1dari 5

Review: Aktivitas Farmakologi Senyawa Liriodenin

Fahrina Nur Fadhilah, Kelvin Fernando Pratama, Rikadiana, Elsa Daw Cristin, M. Try Martomo, Ade Zuhrotun Farida
Program Studi S1 Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Sumedang, Jawa Barat, Indonesia
Email: ade.zuhrotun@unpad.ac.id

Abstrak
Liriodenin merupakan senyawa alkaloid yang pertama kali diisolasi dari tumbuhan Liriodendron tulipifera L.
Liriodenin memiliki potensi aktivitas farmakologi yang beragam dan telah dilaporkan memiliki aktivitas sebagai
antikanker, inhibitor topoisomerase, inhibitor dopamin, dan antimikroba. Review ini menyediakan informasi tentang
alur isolasi dan aktivitas farmakologi dari senyawa liriodenin. Penulisan review dilakukan dengan mengumpulkan
artikel ilmiah yang kata kuncinya telah ditentukan. Berdasarkan hasil penelitian yang ada, senyawa liriodenin
berkhasiat sebagai antikanker dengan mekanisme induksi apoptosis, aktivasi caspase-3, dan mengahambat siklus sel
kanker payudara MCF-7, sel kanker ovarium CAOV-3, dan sel kanker paru-paru A549. Selain itu, juga memiliki
aktivitas sebagai inhibitor topoisomerase, inhibitor dopamin intraseluler dengan nilai IC50 8,4 μM, aktivitas
kardiovaskular dan aktivitas antimikroba dengan penghambatan sebesar 25% terhadap Staphylococcus aureus.
Kata kunci: Liriodenin, Aktivitas farmakologi, Isolasi liriodenin.

Abstract
Liriodenine is an alkaloid compound first isolated from Liriodendron tulipifera L. Liriodenine has a diverse potential
pharmacology activity and has been reported as an anticancer, topoisomerase inhibitor, dopamine inhibitor, and
antimicrobial. This review provides information on isolation process and pharmacological activity of liriodenine
compounds. Review writing is done by collecting scientific articles whose keywords have been determined. Based on the
results of existing research, liriodenine compound efficacious as anticancer with apoptosis induction mechanism, activation
of caspase-3, and inhibit the cycle of breast cancer cells MCF-7, ovarian cancer cells CAOV-3, and lung cancer cells A549.
In addition, it also as topoisomerase inhibitor, intracellular dopamine inhibitor with IC50 value of 8.4 μM, cardiovascular
activity, and has antimicrobial activity with 25% inhibition against Staphylococcus aureus.
Keywords: Liriodenine, Pharmacological activity, Isolation of liriodenine.

I. PENDAHULUAN memiliki aktivitas penghambatan terhadap enzim


Liriodenin merupakan senyawa alkaloid topoisomerase II (Zuhrotun et al., 2016).
oksoaporfin yang pertama kali diisolasi dari Berdasarkan aktivitas farmakologi liriodenin
tumbuhan Liriodendron tulipifera L. dan selanjutnya yang beragam, review artikel ini bertujuan untuk
diisolasi dari berbagai famili tumbuhan. Liriodenin menyediakan informasi tentang alur isolasi dan
banyak ditemukan pada tumbuhan famili Araceae, aktivitas farmakologi dari senyawa liriodenin yang
Lauraceae, Magnoliaceae, Menispermaceae, diperoleh dari berbagai famili tanaman.
Monimiaceae, Papaveraceae, Rhamnaceae dan Liriodenin juga dikenal sebagai micheline b
Ranunculaceae (Chacon & Gozales-Esquinca, 2012). adalah anggota golongan senyawa yang dikenal
Selain itu, liriodenin juga terdapat pada tumbuhan sebagai aporfin. Aporfin adalah alkaloid kuinolin
Rollinia emarginata (Tsai & Lee, 2010), Annona yang memiliki struktur cincin kuinolin dibenzo atau
glabra (Tiwari et al., 2019), Enicosanthellum turunan dehidrogenasinya. Struktur liriodenin dapat
pulchrum (Nordin et al., 2015), Michelia Champaca dilihat pada gambar 1.
(Zuhrotun et al., 2016), dan Zanthoxylum nitidum
(Bhattacharya et al., 2009).
Liriodenin dilaporkan memiliki aktivitas
farmakologi yang beragam. Berdasarkan hasil dari
penelitian-penelitian sebelumnya, liriodenin memiliki
aktivitas farmakologi sebagai antitumor (Chen et al.,
2011; Liu et al., 2009), antibakteri (Rahman et al.,
2005), antifungi (Vinche et al., 2020). antiaritmia
(Chang et al., 2005), antivirus (Mohamed et al., Gambar 1. Struktur senyawa liriodenin (NCBI,
2010), antimalaria (Graziose et al., 2011), dan 2019).
Liriodenin merupakan senyawa dengan rumus
kimia C17H9NO3, dengan berat molekul 275,26
g/mol. Liriodenin praktis tidak larut dalam air dengan
nilai kelarutan 0,47 g/L, memiliki nilai pKa 3,47, dan
polarisasi 27,87 ų (NCBI, 2019).

II. METODE
Proses pencarian sumber artikel didapatkan
dengan cara pencarian di google dan google scholar
dengan kata kunci “Liriodenine pharmacology
activity”, “liriodenine chemical profil”. dan
“liriodenine isolation”. Sumber data primer yang
digunakan adalah jurnal yang diterbitkan selama 15
tahun terakhir.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Alur isolasi senyawa lirodenin
Senyawa liriodenin dapat isolasi dengan cara
ekstraksi berturut-turut dengan teknik maserasi
menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat dan
metanol. Etil asetat memiliki kemampuan ekstraksi
yang lebih baik dibandingkan dengan pelarut yang
lain. Ekstrak etil asetat dipisahkan dengan
kromatografi cair vakum menggunakan silika gel tipe
H pada sistem pelarut gradien dengan eluen n-
heksana dan kloroform (100: 0, 70:30, 50:50, 30:70,
dan 0: 100) dan kloroform dan metanol (100: 0,
50:50, dan 0: 100). Fraksi yang didapatkan Gambar 2. Proses isolasi senyawa liriodenin dari tanaman
digabungkan berdasarkan analisis kromatografi lapis Michelia champaca (Zuhrotun et al., 2016).
tipis (Nordin et al., 2015). Selain itu, Zuhrotun et al.
pada tahun 2016 juga mengisolasi senyawa liriodenin
dengan cara maserasi menggunakan pelarut metanol
hingga uji kemurnian senyawa liriodenin (Zuhrotun
et al., 2016). Alur proses isolasi senyawa liriodenin
dari tanaman Michelia champaca dapat dilihat pada
gambar 2 dan alur proses pemisahan fraksi etil asetat
hingga uji kemurnian senyawa liriodenin dapat
dilihat pada gambar 3.
A549. Analisis flow cytometric menunjukkan bahwa
liriodenin memblok siklus sel pada fase G2/M.
Inkubasi sel A549 dengan liriodenin menginduksi
aktivasi caspase dan apoptosis (Chang et al., 2005).

Antikanker ovarium
Dalam penelitian Majd et al. tahun 2015,
liriodenin terbukti memiliki aktivitas antikanker
dengan menginduksi apoptosis pada sel CAOV-3
melalui jalur pensinyalan mitokondria dengan
aktivasi caspase-3 dan caspase-9. Studi menunjukkan
bahwa liriodenin merupakan kandidat potensial
untuk pengobatan kanker ovarium (Majd et al.,
2015).

Inhibitor topoisomerase
Senyawa liriodenin dari tanaman Michelia
champaca diketahui terbukti memiliki aktivitas
sebagai inhibitor topoisomerase I dan topoisomerase
II dengan metode yeast bioassay. Uji aktivitas
menunjukkan bahwa liriodenin aktif terhadap strain
Saccharomyces cerevisiae 1140, 1353, dan 1138
dengan nilai IC12 masing-masing adalah 22,15 ±
1,71, 24,76 ± 0,56, dan 7,02 ± 1,85 μg/ml. Uji
aktivitas liriodenin dilakukan menggunakan sel
terinfeksi SV40 dan uji enzim secara in vitro
(Zuhrotun et al., 2016). Selain itu, liriodenin juga
mempunyai efek antiproliferasi dan antikanker
terhadap sel T yang terinfeksi oleh HTLV-1 (human
T-cell lymphotropic virus type I) dengan nilai EC50
Gambar 3. Proses pemisahan fraksi etil asetat hingga uji 3,62 μM (Egydio-Brandão et al., 2017).
kemurnian senyawa liriodenin (Zuhrotun et al., 2016).
Inhibitor dopamin
B. Aktivitas farmakologi senyawa liriodenin Efek inhibisi liriodenin dalam biosintesis
Antikanker payudara dopamin dan peningkatan jumlah dopamin yang
Pada penelitian Li et al. pada tahun 2017 diinduksi oleh L-DOPA dalam sel PC12 dengan
menunjukkan bahwa liriodenin secara signifikan konsentrasi 5-10 μM secara signifikan menurunkan
menurunkan viabilitas seluler, menginduksi laju kandungan dopamin intraseluler dengan nilai IC50,
apoptosis, meningkatkan pembentukan nukleolus 8,4 μM. Konsentrasi 10 μM liriodenin mengurangi
apoptosis dan meningkatkan aktivasi caspase-3 sel peningkatan yang diinduksi L-DOPA (20–100 μM)
MCF-7. Mekanisme potensial yang mendasari dalam jumlah dopamin dan menghasilkan efek
aktivitas antikanker payudara dari liriodenin perlindungan terhadap sitotoksisitas yang diinduksi
dihasilkan dari penghambatan ekspresi Bcl-2, cyclin L-DOPA (50–-100 μM). Liriodenin tidak bersifat
D1 dan VEGF, dan peningkatan ekspresi p53 (Li et sitotoksik terhadap sel PC12 pada konsentrasi hingga
al., 2017). 20 μM. Selain itu, aktivitas tirosin hidroksilase (TH)
dan asam L-amino dekarboksilase (AADC) juga
Antikanker paru-paru dihambat oleh 10 μM liriodenin menjadi 20–70% dan
Penelitian yang telah dilakukan oleh Chang et al. 10–14%. Liriodenin lebih mempengaruhi aktivitas
2005 menemukan bahwa liriodenin menekan TH dibandingkan aktivitas AADC (Jin et al., 2007).
proliferasi sel adenokarsinoma paru-paru manusia
Aktivitas kardiovaskular Zanthoxylum nitidum Stem Bark. Ethnobotanical Leaflets.
Liriodenin dengan dosis 6 g/kg dapat Vol.13: 540.
mengurangi aktivitas sistolik ventrikel kiri dan Chacon, D.L., and Gonzales-Esquinca, A.R. 2011. Liriodenine
alkaloid in Annona diversifolia during early development.
mengefektifkan aliran arteri. Liriodenin telah terbukti
Natural Product Research. Vol. 26(1): 42-49.
mengurangi tingkat cedera kardiovaskular di bawah Chang, W.L., Chung, C.H., Wu, Y.C., Su, M.J. 2005. The
kondisi iskemia-reperfusi dengan memproduksi nitrat vascular and cardioprotective effects of liriodenine in
oksida. Peningkatan konsentrasi nitrat oksida ischemia-reperfusion injury via NO-dependent pathway.
membatasi cedera reperfusi pada iskimia miokard Nitric Oxide-Biol. Chem. Vol. 11(4): 307-315.
(Chang et al., 2005). Selain itu, liriodenin dapat Chen, Z.F., Liu, Y.C., Peng, Y., Hong, X., et al. 2011.
menghilangkan aktivitas adenosin difosfat yang Synthesis, characterization, and in vitro antitumor
properties of gold(III) compounds with the traditional
menginduksi agregasi platelet dalam darah manusia
Chinese medicine (TCM) active ingredient liriodenine.
(Moharam et al., 2010). Journal of Biological Inorganic Chemistry, Vol.17(2):247-
26
Antimikroba Dalvi, S.M. 2015. Anti-Microbial Activities of Michelia
Alkaloid liriodenin telah dilaporkan memiliki champaca L. Essential Oil. Int. J. of Life Sciences, Vol.
aktivitas antimikroba. Minyak atsiri yang terkandung 3(3): 232-237.
dalam Michelia champaca terbukti memiliki aktivitas Egydio-Brandão, A.P.M., Novaes, P., and Santos, D.Y.A.C.
2017. Alkaloids from Annona: Review from 2005 To
antimikroba yang dideteksi dengan Durham’s
2016. JSM BiochemMolBiol, Vol. 4(3): 1031.
Method. Terdapat penghambatan sebanyak 25% Graziose, R., T. Rathinasabapathy, C. Lategan, A. Poulev, P.
terhadap Staphylococcus aureus dengan uji tabung J. Smith, et al. 2011. Antiplasmodial Activity of
difusi Durham yang menunjukkan prinsip Aporphine Alkaloids and Sesquiterpene Lactones from
antimikroba potensi rendah (Dalvi, 2015). Nilai MIC Liriodendron tulipifera L. J Ethnopharmacol, Vol. 133 (1):
liriodenine terhadap C. albicans, Cryptococcus 26-30.
neoformans, S. aureus, dan Methicillin-resistant S. Jin, C.M., Lee, J.J., Yang, Y.J. et al. 2007. Liriodenine
inhibits dopamine biosynthesis and L-DOPA-induced
aureus (MRS) masing-masing adalah 3.5 / 6.25, 2.0 /
dopamine content in PC12 cells. Arch Pharm Res 30, 984.
12.5, 2.0 / 3.13, dan 2.0 / 3.13 µg/ml (Zhang et al., https://doi-org.unpad.idm.oclc.org/10.1007/BF02993967
2002). Selain itu liriodenine dilaporkan memiliki Li, Z.-H., Gao, J., Hu, P.-H., & Xiong, J.-P. (2017).
potensi besar sebagai pengawet kayu ramah Anticancer effects of liriodenine on the cell growth and
lingkungan (Wu et al., 2012). apoptosis of human breast cancer MCF-7 cells through the
upregulation of p53 expression. Oncology Letters. Vol. 14
IV. KESIMPULAN (2): 1979–1984.
Liu, Y.C., Chen, Z.F., Liu, L.M., Peng, Y, Hong X, et al.
Liriodenin merupakan senyawa alkaloid yang 2009. Divalent later transition metal complexes of the
banyak ditemukan pada tumbuhan famili Araceae, traditional chinese medicine (TCM) liriodenine:
Lauraceae, Magnoliaceae, Menispermaceae, coordination chemistry, cytotoxicity and DNA binding
Monimiaceae, Papaveraceae, Rhamnaceae dan studies. Dalton Trans. 48:10813-10823.
Ranunculaceae. dopamin. senyawa liriodenin Majd, N., Nordin, N., Hashim, N. M., Abd Rahman, M.,
berkhasiat sebagai antikanker dengan mekanisme Hassan, Z., & Mohd Ali, H. 2015. Liriodenine, an
aporphine alkaloid from Enicosanthellum pulchrum,
induksi apoptosis, aktivasi caspase-3, dan
inhibits proliferation of human ovarian cancer cells
mengahambat siklus sel kanker payudara MCF-7, sel through induction of apoptosis via the mitochondrial
kanker ovarium CAOV-3, dan sel kanker paru-paru signaling pathway and blocking cell cycle progression.
A549. Selain itu, juga memiliki aktivitas inhibitor Drug Design, Development and Therapy, 1437.
topoisomerase, inhibitor dopamin intraseluler dengan doi:10.2147/dddt.s77727.
nilai IC50 8,4 μM, aktivitas kardiovaskular, dan Mohamed, S.M., Hassan, E.M., Ibrahim, N.A. 2010.
aktivitas antimikroba dengan penghambatan Cytotoxic and antiviral activities of aporphine alkaloids of
Magnolia grandiflora L. Nat. Prod. Res.,Vol. 24(15):1395-
sebanyak 25% terhadap Staphylococcus aureus.
1402.
Moharam, B.A., Jantan, I., Jalil, J., Shaari, K. 2010.
Inhibitory effects of phylligenin and quebrachitol
V. DAFTAR PUSTAKA isolated from Mitrephora vulpina on platelet activating
Bhattacharya, S., Zaman, M.K., Ghosh, A.K. 2009. factor receptor binding and platelet aggregation.
Histological and Physico-chemical Evaluation of Molecules, Vol. 15(11):7840-7848.
NCBI. 2019. Liriodenine. Diakses online pada
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Liriodenine
[pukul 21.17 WIB].
Nordin, N., Maijid, N.A., Hashim, N.M., Rahman, M.A. 2015.
Liriodenine, an aporphine alkaloid from
Enicosanthellum pulchrum, inhibits proliferation of human
ovarian cancer cells through induction of apoptosis via the
mitochondrial signaling pathway and blocking cell cycle
progression.  Drug Des Devel Ther. Vol. 9 : 1437-1448.
Rahman, M.M., Lopa, S.S., Sadik, G., Harun-Or-Rashid, et
al. 2005. Antibacterial andcytotoxic compounds from the
bark of Cananga odorata. Fitoterapia, Vol. 76 (7-8):758-
761.
Tiwari, N., Kumar, A., Singh, A., Baipaj, S. 2019. Discovery
and Development of Therapeutics from Natural Prodcuts
Against Neglected Tropial Diseases. Natural Product
Drug Discovery.  293-350.
Tsai, S., and Lee, S. 2010. Characterization of
Acetylcholinesterase Inhibitory Constituents From Annona
glabara Assisted by HPLC MIcrofractionation. J. Nat.
Prod. Vol. 73, No. 13.
Vinche, A. D. L., I. C. Chacon, A. R. Gonzalez-Esquinca, J. F.
de Silva, et al. 2020. Antifungal activity of liriodenine on
agents of systemic mycoses, with emphasis on the genus
Paracoccidioides. J Venom Anim Toxins incl Trop Dis,
Vol. 26: 1-12.
Zuhrotun, A., Asep G.S., Komar R.W., dan Marlia S.W. 2016.
Isolation of Bioactive Compound of Michelia champaca
L. Barka and Its Activity Test Using Mechanism-Based
Yeast. Asian J Pharm Clin Res. 9(5): 158-161.

Anda mungkin juga menyukai