Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH HASIL EVALUASI USAHA SALON KECANTIKAN

Yasinta Amanda Eka Mariana

XII Tata Kecantikan 4

29
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sanpaikan kepada Allah SWT yang telah memberikan
petunjuk Nya dalam menyelesaikan makalah ini, shalawat salam juga
terpanjatkan kehadirat Rasulullah Muhammad SAW.
Terimakasih penulis sampaikan pula kepada bapak Suranta, SE selaku
Dosen matakuliah Manajemen Produksi Lanjutan fakultas Ekonomi
Manajemen Unwir atas bimbingannya. Juga kepada pihak yang
bersangkutan yang membantu penyelesaian makalah ini.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas Ujuian Tengah Smester
matakuliah Manajemen Produksi Lanjutan smester V.
Mungkin dalam makalah ini terdapat beberapa kekurangan yang disengaja
ataupun yang tidak disengaja. Oleh karena itu penulis mohon
memekluminya, karena pembuatan makalah ini tidak lain adalah salah
satu proses pembelajara.
Dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua

Tulungagung, 10 Agustus 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………    i


DAFTAR ISI ………………………………………………………………..     ii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………..    1
1.1 Latar Belakang …………………………………………………....      1
1.2 Tinjauan Pustaka ……………………………………….…………      2
BAB II PEMBAHASAN ………………………….………………………..    3
2.1 Modal …………………………………………………..................      3
2.2 Tempat usaha ……………………………………………………..      4
2.3 Manajemen Sumber daya manusia ……………………………..…      4
2.4 Manajemen Keuangan …………………………………………….     5
2.5 Manajemen Operasional ( Produksi) …………..………………….      8
2.6 Manajemen Pemasaran …………………………………………....      10
2.7 continuitas Usaha  …... …………………………………………….    13
BAB III PENUTUP……………………………………………………..…...    14
3.1 Kesimpulan ……………………………………………….….……     14
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………..…...…    15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Membuka usaha memang menjadi impian banyak orang, sebab banyak


sekali keuntungan yang bisa kita dapatkan dari situ. Selain bisa menjadi
bos dari diri sendiri, jam kerja bisa diatur dengan fleksibel juga potensi
penghasilan yang bisa lebih besar dibandingkan bekerja sebagai
karyawan. Selain itu dengan membuka usaha sendiri kita tidak hanya
membantu diri kita tetapi juga membantu orang lain dengan memberi
kesempatan mereka bekerja pada usaha kita. Karena itu saya turut
mendukung niat Anda untuk membuka usaha.
Adapun bidang usaha yang penulis minati adalah usaha salon, dengan
alasan kebutuhan akan jasa kecantikan ini tidak pernah habis. Terutama
wanita yang sedari dulu sudah sangat sadar perlunya merawat kecantikan
dari ujung kaki sampai ujung kepala. Wanita dulu biasa melakukan
perawatan tubuhnya sendiri di rumah dengan ramuan kecantikan
tradisional yang diolah sendiri. Jaman sekarang yang serba praktis ini,
wanita tidak lagi membuat ramuan kecantikan sendiri namun bisa
membelinya dalam kemasan siap pakai di toko-toko. Namun, walau
banyak alternatif perawatan tubuh yang dapat dilakukan sendiri di rumah,
namun beberapa hal tetap harus dibantu orang lain misalnya gunting
rambut dan blow. Lagipula pada dasarnya wanita senang dimanjakan,
sehingga walaupun bisa mencuci rambut sendiri, luluran, creambath, facial
atau gunting kuku mereka tetap saja jika orang lain yang
mengerjakannya. Layaknya putri raja yang dilayani para dayang, begitulah
perasaan wanita di salon.
Wanita juga berharap penampilan menjadi lebih cantik dengan rambut
yang tertata, baik cuma di-blow biasa, blow variasi , pengeritingan,
rebonding atau disanggul, alis yang dibentuk bak bulan sabit, kuku tangan
dan kaki yang lentik dan berkilat, semua hal tersebut membutuhkan jasa
salon sebab sulit dilakukan sendiri. Datang ke salon juga menjadi lebih
menyenangkan sebab jasa perawatan kecantikannya semakin variatif
misalnya pelangsingan, pemutihan kulit, bahkan perawatan kesehatan
seperti refleksi kaki dan back therapy juga ditawarkan. Jasa salon sudah
menjadi bagian hidup wanita, ibaratnya tidak mungkin wanita tidak ke
salon. Bahkan cewek paling tomboy sekalipun memotong rambutnya di
salon bukan?
Bukan hanya wanita, namun pria juga tidak mau ketinggalan. Buat pria
yang peduli dengan penampilannya maka sekedar gunting rambut dan
pijat saja tidak cukup. Pria saat ini juga ingin punya penampilan bak
model dan peragawan . Tampil dengan kulit wajah yang halus, kulit tubuh
yang lebih terawat, tidak terlalu banyak bulu, kuku yang rapi,
juga gaya rambut ala "Tao Ming Tse”. Tren pria metro seksual memang
"menjadi pemicu meningkatnya jumlah pria yang datang ke salon.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perencanaan Modal

Usaha Salon kecantikan ini adalah milik bersama yang beranggotakan 2


orang, modal awalnya adalah 7.000.000,-. Dan masingmasing anggota
menginfestasikan uang/modalnya sebesar 3.500.000,- uang tersebut
digunakan untuk membeli peralatan-peralatan dan perlengkpan-
perlengkapan, seperti halnya usaha lain usaha ini memiliki perencanaan
baik dari segi, SDM, pemasaran, produksi dan keuangannya, adapun
pembelanjaan uang tersebut adalah :

2.      Peralatan
-          Alat kecantikan : Rp. 1.000.000.-
-          Kosmetik : Rp. 2.000.000,-
3.      Perlengkapan :
-          Cermin dll : Rp. 500.000,-

Keseluruhan pengeluaran peralatan dan perlenglapan adalah Rp.


3.500.000, dan sisanya akan diunakan untuk biaya oprasional yang
dipastikan akan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Modal yang kita
punya ini sangat sedikit, namun dengan uang hanya bermodal Rp.
7.000.000,- bias mendirikan usaha salon sderhana, untuk pembesaran
usaha adalah proses dari kehidupan usaha salon kecantikan ini.

Usaha ini didirikan dikawasan kota yang letaknya tidak jauh dari
perumahan masyarakat dengan maksud mempermudah
membangun  komunikasi dan proses pemasarannya, gedung dan tanah ini
kami sewa dengan harga Rp250.000 / bulan, dengan biaya sewa air dan
listrik sendiri, karena latar belakangusaha ini adalah memberikan
pelayanan berupa periasan dan hal lain yang berkaitan dengan
kecantikan.

2.2 Karyawan Salon

Bisnis ini adalah milik bersama dengan modal gabungan, adapun tenaga
kerja yang di gunakan hanya 2 orang, dan dibutuhkan keahlian husus bagi
karyawan yang direkreut seperti hairstylist, kapster, dll., oleh karena itu
pengrekrutan karyawan kita lakukan dengan cara :

1.      Memasang pengumuman membutuhkan tenaga hairstylis & kapster


berpengalaman. Caranya, dengan menempelkan kertas di salon Anda,
memasang iklan membutuhkan tenaga kerja di surat kabar setempat atau
meminta referensi dari hairstylist.
2.      Kerjasama dengan sekolah penata rambut atau kursus kecantikan
dalam menyalurkan siswanya. Biasanya siswa training center belajar
sekaligus praktek kerja selama jangka waktu tertentu . Setelah masa
belajar selesai dan mendapat sertfikat siswa bebas memilih bekerja di
salon lain. Untuk tenaga kerja, kami pilih yang sudah berpengalaman
sebelumnya dan mempunyai sertifikat, untuk menjaga mutu salon.

. jika sudah didapatkan kriteria karyawan yang diinginkan maka pelatihan


tenaga kerja tersebut adalah dengan memberikannya konsep konsep
pemeliharaan kecantikan dari bukubuku dan dari sumberlain dari internet
maupun pengalaman individu dari ahli yang sudah terbukti masakannya.
Kompensasi dari masing-masing tenaga kerja tersebut adalah Rp.
700.000,- juga kami berikan fasilitas makan. Semua tenaga kerja
diberikan fasilitas dan kompensasi yang sama, karena tidak ada posisi
atatau hirarki yang signifikan,  semua pekerja adalah karyawan. Adapun
sistem penggajian tersebut diatas yang kita pilih dari beberapa konsep
penggajian. Tapi juga kita tawarkan konsep penggajian lain kepada
karyawan. yang kita gunakan beberapa konsep penggajian karyawan
salon :
1.      Uang makan perhari. Uang makan ditetapkan harian untuk satu kali
makan sejumlah tertentu misalnya Rp 7.500,- perhari dan diberikan
bulanan. Uang makan diberikan proporsional, sehingga jika mereka tidak
masuk kerja maka uang makan bisa dipotong sejumlah hari tidak masuk
kerja. Disini kita  mempunyai sistem absensi yang bisa mendeteksi hadir
tidaknya seorang pegawai.
2.      Bagi hasil dari pelanggaan yang dilayani.Untuk berbagai perawatan
bisa ditetapkan bagi hasil dari ongkos perawatan yang masuk antara salon
dengan tenaga kerja. Misalnya untuk potong rambut bagi hasil 70% untuk
salon dan 30% untuk hairstylist. Jika ongkos potong rambut Rp 15.000,-
per pelanggan dan hairstylist kita telah melayani 3 pelanggan maka dia
mendapat bagi hasil Rp 15.000 x 3x 30% = Rp 13.500,- , sisanya adalah
bagian salon kita. Sehingga makin mahal ongkos perawatan maka makin
besar juga bagi hasilnya. Untuk perawatan seperti manicure/ pedicue,
luluran, refleksi kaki bisa ditetapkan prosentase yang sama atau berbeda,
dan lain sebagainya.
3.      Jika tidak menerapkan bagi hasil maka bisa juga diterapkan sistem
komisi yang besarnya tetap dari tiap pelanggan yang dilayani. Misalnya
dari komisi Rp 5.000,- dari tiap pelanggan yang dilayani tenaga kerja
salon. Jika dia melayani 10 orang perhari maka dia mendapat Rp 50.000,-
per hari. Disini berapapun jumlah ongkosnya maka komisi yang didapat
tetap sama.
4.      tidak lupa juga bahwa para tenaga kerja di salon kami juga
kemungkinan mendapat tip dari para pelanggan.Namun tip ini tentu
sepenuhnya menjadi milik mereka, bukan milik salon. Yang pasti semakin
banyak pelanggan yang dilayani dengan pelayanan yang memuaskan
kemungkinan mendapatkan tips juga lebih besar.
2.3   Rencana kegiatan Operasional

Kegitan oprasional atau produksi Usaha ini dilakukan ditempat sendiri


yang dapat ngontrak, dimulai dari persiapan pekerjaan, menyiapkan alat-
alat make up salon, dan perawatan lainnya, pemotongan rambut dngan
gunting dll.
Selanjutnya karyawan akan standbay menunggu pelanggan, jika ada
pelanggan lalu ditawarkan jasa pelayana yang kami sediakan untuk
kemudian dikerjakan.
 Proses pekerjaannya sendiri dilakukan oleh 2 orang karyawan yang
dipekerjakan secara bersamaan, dengan dengan melayani 1 orang
pelanggan oleh 1 orang, adapun jasa pelayanan yang kami sediakan
adalah  :
1. Gunting cuci blow : Rp. 20.000,- _Rp. 30.000,-
2. Creambath buah : Rp. 20.000,-
3. Hair Energy : Rp.30.000,- _ Rp. 40.000,-
4. Hair Aroma therapy (anti stress) : Rp. 40.000,- _ Rp.50.000,-
5. Bonacure hair therapy : Rp.100.000,-
6. Clinical hair treatment : Rp. 60.000,- _ Rp. 80.000,-
7. cat Uban : Rp. 50.000,- _ Rp. 80.000,-
8. Rebonding : Rp. 120.000,-
9. perming : Rp. 60.000,- _ Rp. 120.000,-
10. make Up : Rp. 50.000,- _ Rp. 300.000,-
11. Sanggul : Rp. 30.000,-
12. Hair do : Rp. 30.000,-
13. body scrub : Rp. 60.000,-
14. Ficial Scrub : Rp. 20.000,-
15. Pedicure : Rp. 30.000,-
16. Refleksi : Rp. 30.000,-
17. Potong Rambut : Rp. 15.000,-
2.4  Manajemen Keuangan

Modal yang digunakan adalah modal 100% milik sendiri, usaha milik
bersama yang sumbernya dari 2 orang. dan modal  pertama bisnis ini
adalah sebesar Rp. 7.000.000,- yang dibagi masing-masing orang Rp.
3.500.000 dan digunakan untuk membeli
1.      Peralatan
-          Alat kecantikan : Rp. 1.000.000.-
-          Kosmetik : Rp. 2.000.000,-
2.      Perlengkapan :
-          Cermin dll : Rp. 500.000,-
3.      biaya Perawatan Rp.100.000,- / Bulan
4.       gaji 2 orang @ Rp 700.000,-.  / Bulan
5.      Biaya listrik Rp. 150.000,- / Bulan
6.      tambahan Modal salon : Rp. 500.000,- / Bulan
7.      sewa gedung : Rp. 250.000,- / Bulan

Dengan perincian diatas dapat dihitung perkiraan pendapatan bisnis ini


dalam jangka waktu 1 Tahun, Usaha kecil ini tidaklah memerlukan
perincian yang rumit, oleh karena itu akan lebih jelas tergambarkan
dengan pembukuan sebagai  berikut :
Jurnal

No Keterangan Debit Kredit


Rp 7.000.000,-
- Kas Rp 7.000.000,-
1. - Modal Rp 3.000.000,-
- Peralatan Rp 3.000.000,-
2. - Kas Rp. 500.000,-
- Perlengkapan Rp. 500.000,-
3. - Kas Rp. 1.200.000,-
- Biaya Perawatan Rp. 1.200.000,-
4.  Kas Rp.
- Biaya tenaga kerja 2 orang 16.800.000,- Rp.
5. - Kas 16.800.000,-
- Biaya listrik Rp. 1.800.000,-
6. - kas Rp. 1.800.000,-
- Biaya tambahan modal salon Rp.6.000.000
7 - Kas Rp. 6.000.000,-
- Sewa gedung Rp 3.000.000,-
8.. - kas Rp 3.000.000,-

Minimal Pendapatan dalam 1 bulan :


1. Dari potong Rambut : 3.000.000,-/ bulan
2. Dari penyucian dan perawatan Rambut : 3.000.000,- / bulan
3. Dari makeup : 3.000.000,- / bulan
Jumlah minimal pendapatan / bulan                                               : Rp.
9.000.000,-
Laporan Laba-rugi dalam 1 bulan

Pendapatan
1. Dari potong Rambut : 3.000.000,-/ bulan
2. Dari penyucian dan perawatan Rambut :
3.000.000,- / bulan
3. Dari makeup : 3.000.000,- / bulan
Jumlah minimal pendapatan 1
Tahun                                           : Rp. 108.000.000,-

Biaya- Biaya
-    Peralatan                             : Rp. 3.000.000,-
-    Perlengkapan                      : Rp. 500.000,-
-    biaya Perawatan                 : Rp.1.200.000,-
-    gaji 2 orang @                    : Rp 16.200.000,-.
-    Biaya listrik                        : Rp. 1.800.000,-.
-    Tambahan modal salon      : Rp.6.000.000,-
-    Sewa                                  : Rp 3.000.000,-
Jumlah Biaya Rp. 31.700.000,-

Laba Bersih Rp. 76.300.000,-


2.6 Rencana Pemasaran

Bisnis Usaha salon kecantikan ini mungkin sudah banyak yang mendirikan,
namun disamping itu masih banyak juga pelayanan yang kurang
memuaskan pelanggan, layaknya candu, jika seseorang sudah mencoba
suatu salon dan merasa nyaman, maka orang tersebut akan jadi
pelanggan tetap, oleh karena itu pelayanan yang ekstra adalah langkah
awal dalam memulai persaingan dengan usaha lain.
Promosi yang lain adalah dengan membuat brosur dan pasang iklan di
beberapa media, termasuk internet..
Penelitian tentang saingan pun akan berpengaruh bagi proses pemasaran
produk makanan ini, oleh karena itu kami pun meneliti para pesaing
dengan meneliti jenis-jenis pelayanan, ekurangan dan kelebihannya
secara spesifik, shingga perusahaan salon kecantikan ini mempunyai nilai
lebih dari salon biasa, yaitu dengan harga yang murah dan prlayanan
yang lebih memuaskan.
Selain itu kita juga menggunakan beberapa konsep bauran promosi,
manfaatnya dengan mengoptimalkan proses promosi maka akan lebi
mudah juga dalam memasarkan produk usaha ini, kita akan coba semua
teori tentang bauran promosi, dan kemudian akan kami seleksi cara yang
mana yang lebih efektif dan efisien. Adapun jenis bauran promosi tersebut
antara lain :

1.      Periklanan (Advertising): Merupakan alat utama bagi pengusaha


untuk mempengaruhi konsumennya. Periklanan ini dapat dilakukan oleh
pengusaha lewat surat kabar, radio, majalah, bioskop, televisi, ataupun
dalam bentuk poster-poster yang dipasang dipinggir jalan atau tempat-
tempat yang strategis.
2.      Penjualan Pribadi (Personal selling): Merupakan kegiatan
perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan calon
konsumennya. Dengan kontak langsung ini diharapkan akan terjadi
hubungan atau interaksi yang positif antara pengusaha dengan calon
konsumennya itu. Yang termasuk dalam personal selling adalah: door to
door selling, mail order, telephone selling, dan direct selling.
3.      Promosi Penjualan (Sales Promotion): Merupakan kegiatan
perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkarlnya sedemikian
rupa sehingga konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan
dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu, maka produk tersebut
akan menarik perhatian konsumen.
4.      Publsitas (Pubilicity): Meripakan cara yang biasa digunakan juga
oleh perusahaan untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung
kepada konsumen, agar mereka menjadi tahu, dan menyenangi produk
yang dipasarkannya, hal ini berbeda dengan promosi, dimana didalam
melakukan publisitas perusahaan tidak melakukan hal yang bersifat
komersial. Publisitas merupakan suatu alat promosi yang mampu
membentuk opini masyarakat secara tepat, sehingga sering disebut
sebagai usaha untuk "mensosialisasikan" atau "memasyarakatkan ".

2.7 Kelanjutan Usaha

Rencana Usaha kecil ini adalah salah satu bentuk usaha yang gampang
beradaptasi dilokasi dan waktu apapun,karena segi peralatan yang
sederhana dan bahan baku yang gampang di dapat.
Selanjutnya jika usaha kecil ini sukses dalam waktu 1 tahun, maka akan di
usahakan terus supaya keuntungannya tetap seimbang bahkan bisa lebih
besar, dengan cara dasar yang sudah tertulis diatas, menggunakan
beberapa strategi pemasaran dan meneliti kelemahan pesaing maka akan
lebih mempermudah menarik pelanggan.
Dalam segi keuangan sendiri akan jelas terealisasikan jika keuntungan
sebesar Rp. 76.300.000,- , dan akan kami gunakan untuk pembelian
bahan baku makanan selanjutnya dengan taksiran biaya 30% dari
keuntungan dan 20% persen akan kita tabungkan, lalu yang 50% akan
kami bagi keuntungannya. Memang tidak terlalu besar dari pembagian
keuntungannya, namun ini adalah awal dari usaha yang akan terus
berkembang yang ahirnya akan meraup keuntungan yang lebih dari layak.
BAB III

PENUTUP

                        Kesimpulan

Jenis usaha yang akan didirikan adalah menyediakan pelayanan salon


kecantikan, mulai dari perawatan rambut, wajah dan anggota tubuh
lainnya, selain itu juga menerima periasan atau make up pada pelanggan
untuk acara tertentu..
Dengan beberapa bauran promosi dan meneliti kelemahan dan kelebihan
pesaing akan bias mencari cela dimana usaha ini akan menggaet para
pelanggan, jaringan yang luas serta didukung dengan pelayanan yang
maksimal, maka dipastikan usaha ini layak dan akan jelas kelangsungan
hidup usahanya. Keuntungan yang tidak mengecewakan bagi usaha
seperti ini akan memberi jaminan bagi kelangsungan usaha dan tenaga
kerja.
Dengan perkiraan keuntungan diatas maka dapat dipastikan juga
perluasan usaha ini akan mudah terealisasikan.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://google.com
2. http://wikipedia.com/Usahasalon/html.
3. http://wikipedia.com/layoutpemasaran/html
4. http://scribd.com/salonkecantikan/html
5. Gitosudanno, Indriyo, Manajemen Pemasaran, BPFE Yogyakarta,
1994
6. Jauch, lawrence R, Manajemen Strategis Dan Kebijakan
Perusahaan, Erlangga, Jakarta, 1993

Tahun ajaran 2021/2022

Anda mungkin juga menyukai