Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI

NEGERI SIPIL ANGKATAN 23 KABUPATEN PANDEGLANG


PENGOPTIMALAN PELAYANAN STUNTING

DI WILAYAH KERJA PKM MENES

NAMA : dr. AGI RISTIAGI NUGRAHA

JABATAN : DOKTER UMUM

UNIT KERJA : UPT PUSKESMAS DTP MENES

ISU UTAMA : KURANG OPTIMALNYA PELAYANAN


BALITA STUNTING DI WILAYAH KERJA PKM
MENES

MENTOR : Hj. NONOK NATAESAH, SKM

COACH : IKE YULIAMI, S.Pd, ME

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN BADAN PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH 2019


LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI

JUDUL : Pengoptimalan Pelayanan Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas


Menes
NAMA : dr. Agi Ristiagi Nugraha
NIP : 199010312019021003
ANGKATAN : 23
JABATAN : Dokter Umum
UNIT KERJA : UPT Puskesmas DTP Menes

Pandeglang, November 2019

COACH MENTOR

Ike Yuliami, S.Pd, ME Hj. Nonok Nataesah, SKM

NIP. 198007202009122001 NIP. 196805081987032001

PENGUJI

Endarto, S.Pd

NIP. 197303062001121003

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT, atas berkat rahmat-
Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan Rancangan
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN di Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Banten.

Penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada Kepada widyaiswara pembimbing (coach) Ike Yuliami, S.Pd,
ME yang telah bersedia banyak meluangkan waktu, tenaga dan
fikiran serta dengan sabar membimbing penulis hingga selesainya
rancangan aktualisasi ini.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan di


Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi
Banten dan panitia Pelatihan Dasar CPNS. Yang memberikan
dukungan, semangat, izin, bantuan, tempat serta fasilitas kepada
penulis untuk melaksanakan aktualisasi ini.

Penghargaan yang tulus penulis berikan semua keluarga yang


telah memberikan dukungan moril dan materil dan teman-teman
Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2019 angkatan XXIII yang telah
bekerja sama dan mendukung dalam melaksanakan aktualisasi.

Semoga dengan disusunnya laporan ini, harapannya dapat


bermanfaat bagi penulis untuk melaksanakan tugas sebagai
Aparatur Sipil Negara yang profesional dan konsisten mengamalkan
nilai-nilai dasar ANEKA.

Pandeglang, 18 November 2019


dr. Agi Ristiagi Nugraha

NIP. 199010312019021003

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI.......................……1

KATA PENGANTAR……………………………………………………………2

DAFTAR ISI……………………………………………………………………...3

DAFTAR TABEL.........................................................................................5

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................6

A. Latar Belakang……………………………………………..……………….6

B. Tujuan dan Manfaat………………………………………………………...8

C. Nilai-Nilai Dasat PNS (ANEKA)…………………………………………..9

D. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI……………………………….14

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI...........................................................20

A. Visi, Misi dan Nilai-Nilai Organisasi....................................................20

B. Struktur Organisasi……………………………………………………….22

C. Gambaran Unit Kerja.........................................................................23

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI……………………………………30

A.................................................................................................Identifikasi
Isu…………………………………………………………...30

B.................................................................................................Pemilihan
dan Penetapan Core Isu………………………………….30

C.................................................................................................Analysis
Core Issue Fishbone…………………………………….….32

3
D.................................................................................................Uraian
Kegiatan…………………………………………………………33

E.................................................................................................Rencana
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan……………………………37

BAB IV HASIL AKTUALISASI...............................................................28

A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi……………………………………28

B. Deskripsi Kegiatan Aktualisasi…………………………………………34

C. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi……………………………………….37

D. Pembimbingan…………………………………………………………...40

1. Pembimbingan dengan Mentor…………………………………..40

2. Pembimbingan dengan Coach…………………………………...43


E. Hambatan dan Solusi Pelaksanaan Aktualisasi………………………46
F. Analisis Dampak Implementasi Sikap Prilaku Bela Negara, Nilai-Nilai
Dasar PNS (ANEKA) dan Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI……46

BAB V PENUTUP……………………………………………………………50
A. Kesimpulan………………………………………………………………50
B. Saran……………………………………………………………………...50

DAFTAR PUSTAKA

4
DAFTAR TABEL.........................................................................................5

Tabel 1. Faslitas dan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas...................09

Tabel 2. Identfikasi Isu dengan Anaisis APKL......................................18

Tabel 3. Rancangan Aktualisas............................................................21

Tabel 4. Jadwal Pelaksanaan Rencana Kegiatan...................................32

5
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang sedang


dihadapi Indonesia. Hal ini menjadi penting karena menyangkut
kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa yang akan datang.
Upaya pencegahan dan penurunan angka stunting tidak dapat
dilakukan hanya oleh sector kesehatan, tetapi dengan melibatkan
lintas sektor dan tentunya dari dalam keluarga itu sendiri.

Stunting adalah masalah gizi kronis pada balita yang ditandai


dengan tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak
seusianya. Anak yang menderita stunting akan lebih rentan terhadap
penyakit dan ketika dewasa berisiko untuk mengidap penyakit
degeneratif. Dampak stunting tidak hanya pada segi kesehatan tetapi
juga mempengaruhi tingkat kecerdasan anak. Anak merupakan aset
bangsa di masa depan. Bisa dibayangkan, bagaimana kondisi
sumberdaya manusia Indonesia di masa yang akan datang jika saat
ini banyak anak Indonesia yang menderita stunting. Dapat dipastikan
bangsa ini tidak akan mampu bersaing dengan bangsa lain dalam
menghadapi tantangan global.

Prevalensi balita pendek di Indonesia cenderung statis. Hasil


Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan
prevalensi balita pendek di Indonesia sebesar 36,8%. Pada tahun
2010, terjadi sedikit penurunan menjadi 35,6%. Namun prevalensi
balita pendek kembali meningkat pada tahun 2013 yaitu menjadi
37,2%. Prevalensi balita pendek selanjutnya akan diperoleh dari
hasil Riskesdas tahun 2018 yang juga menjadi ukuran keberhasilan
program yang sudah diupayakan oleh pemerintah.

6
Untuk mencegah hal tersebut, pemerintah mencanangkan
program intervensi pencegahan stunting terintegrasi yang melibatkan
lintas kementerian dan lembaga. Dengan adanya kerjasama lintas
sektor ini diharapkan dapat menekan angka stunting di Indonesia
sehingga dapat tercapai target Sustainable Development Goals
(SDGs) pada tahun 2025 yaitu penurunan angka stunting hingga
40%.

Angka Stunting Kabupaten Pandeglang terbilang cukup tinggi


di Provinsi Banten mencapai angka 38,5 persen. Sebab itu, Bupati
Pandeglang Irna Narulita berharap ada aksi nyata yang dilakukan
sehingga dalam satu tahun kedepan bisa turun 10 persen. Demikian
dikatakan Irna Narulita pada acara pencanangan aksi cegah Stunting
di Rizki Hotel, Kamis (8/8/2019). Irna mengakui, angka stunting ini
cukup tinggi. Namun, kendati demikian dikatakan Irna, pemerintah
bukan tidak bekerja dalam penurunan angka Stunting. “Kita terus
berupaya, semua simpul harus dapat membantu untuk dapat
menurunkan angka stunting di Pandeglang,” tuturnya seperti dikutip
dari Instagram Humas Pemkab Pandeglang.

Irna menyatakan dalam penyelesaian Stunting memang tidak


dapat secara instan. Namun, dirinya sangat serius untuk melakukan
penurunan stunting dengan program terintegrasi dan
kesinambungan. “Upaya kita harus kita perkuat, kita sisir semuanya,
bekerja secara masif dari tingkat desa melalui para kader,
Puskesmas dan Kecamatan sehingga Insnya Allah di 2022 kita
bebas stunting,” ucapnya. Menurut Irna, permasalahan stunting di
Pandeglang sangat serius karena sangat berkaitan dengan indeks
prestasi manusia. “Stunting dimulai dari seribu hari dimulai
kehidupan, asupan gizi harus menjadi perhatian. Oleh sebab itu
dibuat tim koordinasi pencegahan stunting dari beberapa OPD
terkait,” tutupnya.

7
Sementara Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes)
pada Dinas Kesehatan, Eniyati mengatakan, kegiatan ini merupakan
rembug stunting untuk memusyawarahkan dengan Organisasi
Perangkat Daerah (OPD), dalam rangka penurunan angka stunting
di Pandeglang. “Semua OPD akan membuat perencanaan kegiatan
cegah stunting. Kita akan adakan kampanye agar masyarakat tau
tentang pencegahan stunting,” terangnya. Masih kata Eni, rembuk
stunting, ini dilakukan secara konfergensi, dan difokuskan untuk
penurunan stunting. “Kegiatan secara sasaran primer dengan
interpensi spesifik oleh Dinas Kesehatan dan sensitif oleh OPD lain
yang mendukung penurunan stunting,” tutupnya.

B. Tujuan dan Manfaat

Rancangan kegiatan aktualisasi ini diharapkan menjadi


pedoman secara utuh dan permanen dalam mengaktualisasikan nilai
nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, anti
korupsi (ANEKA) dalam profesi Dokter Umum di puskesmas. Tugas
yang dilaksanakan di tempat kerja bersumber dari Sasaran Kerja
Pegawai (SKP), penugasan khusus dari atasan (Mentor), inisiatif
sendiri yang mendapat persetujuan atasan langsung ( mentor).
Rancangan kegiatan yang telah dibuat telah memuat nilai dasar
ANEKA yang di internalisasikan pada uraian tugas sebagai dokter
umum pada puskesmas Menes meliputi kegiatan yang akan
dilaksanakan sesuai rencana dalam rancangan aktualisasi. Dan
secara langsung kegiatan tersebut terkait atau berlandaskan pada
nilai-nilai dasar profesi PNS.

8
C. Nilai-Nilai Dasar PNS (ANEKA)

Aparatur Sipil Negara (ASN) harus memiliki


pemahaman (internalisasi) dan mampu mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar ASN. Nilai dasar yang harus dimiliki oleh
setiap ASN adalah Akuntabilitas ASN, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu,dan Anti korupsi yang diakronimkan
menjadi ANEKA. Setiap ASN yang profesional harus memiliki
integritas untuk menginternalisasi dan mengaktualisasi nilai-
nilai ANEKA dalam menjalankan tugas dan kewajibannya
sehari-hari. Berdasarakan dari kelima nilai dasar ANEKA
tersebut, yang harus ditanamkan kepada setiap pegawai
ASN, maka perlu dijelaskan indikator- indikator dari ANEKA,
sebagai berikut :

a. Akuntabilitas

Adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau


institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya. Amanah seorang pegawai ASN adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Indikator nilai-nilai
dasar akuntabilitas antara lain yaitu :

1. Kepemimpinan

Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah


dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam
menciptakan lingkungannya.

2. Transparansi

Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang


dilakukan oleh individu maupun kelompok/ instansi.

9
3. Integritas

Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam


menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.

4. Tanggung Jawab

Kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya


yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung
jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran
akan kewajiban.

5. Keadilan

Adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai


sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.

6. Kepercayaan

Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.


Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.

7. Keseimbangan

Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja,


maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan, serta harapan dan kapasitas.

8. Kejelasan

Pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab harus


memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi
tujuan dan hasil yang diharapkan.

9. Konsisten

Adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan


sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.

10
b. Nasionalisme

Adalah pondasi bagi aparatur sipil negara untuk


mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan uraian
tugasnya dengan orientasi mementingkan kepentingan
publik, bangsa dan negara dengan non diskriminantif dan
netralitas dengan pola tindak jujur dan adil.

Nilai-nilai dasar nasionalisme adalah : (a). Religius


(patuh kepada ajaran agama), (b). Hormat menghormati, (c).
Kerjasama, (d). Tidak memaksa kehendak, (e). Jujur, (f).
Amanah (dapat dipercaya), (g). Adil, (h). Persamaan derajat,
(i). Tidak diskriminatif, (j). Mencintai sesama manusia, (k).
Tenggang Rasa, (l). Membela kebenaran, (m). Persatuan,
(n). Rela berkorban, (o). Cinta tanah air, (p). Memelihara
ketertiban, (q). Disiplin, Musyawarah, (r). Kekeluargaan, (s).
Menghormati keputusan, (t). Tanggungjawab, (u). Gotong
royong, (v). Sosial, (w). Tidak menggunakan hak yang bukan
miliknya, (x). Hidup sederhana, (y). Kerja keras, (z).
Menghargai karya orang lain.

c. Etika Publik

Merupakan refleksi atas standar, norma yang


menentukan baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan,
perilaku untuk mengarahkan kebijakan publik,pelayan publik
dalam rangka menjalankan tanggungjawab pelayan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara pasal 4, yakni sebagai berikut :

1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara


Pancasila.

11
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar
Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945.

3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.

4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.

5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.

6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.

7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya


kepada public.

8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan


program pemerintah.

9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,


cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun.

10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.

11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.

12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja


pegawai.

13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.

14.Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang


demokratis sebagai perangkat sistem karir.

d. Komitmen Mutu

Merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan


berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen
mutu antara lain mengedepankan komitmen terhadap
kepuasan dan memberikan layanan yang menyentuh hati,

12
untuk menjaga dan memelihara. Nilai-nilai dasar orientasi
mutu dalam memberikan layanan prima sekurang-kurangnya
akan mencakup hal-hal berikut :

a. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan customers/


clients;

b. Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga


dan memelihara agar customers/clients tetap setia;

c. Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi: tanpa


cacat, tanpa kesalahan, dan tidak ada pemborosan;

d. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik


berkaitan dengan pergeseran tuntutan kebutuhan
customers/clients maupun perkembangan teknologi;

e. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam


pemecahan masalah dan pengambilan keputusan;

f. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui


berbagai cara, antara lain pendidikan, pelatihan,
pengembangan ide kreatif, kolaborasi, dan benchmark.

e. Anti Korupsi
Adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang
melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh
keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik
secara langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana
korupsi yang terdiri dari :
a. kerugian keuangan Negara

b. Suap menyuap

c. Pemerasan

13
d. Perbuatan curang

e. Penggelapan dalam jabatan

f. Benturan kepentingan dan pengadaan

g. Gratifikasi

Nilai-nilai dasar anti korupsi sebagai berikut : (1) Jujur, (2)


Peduli, (3) Mandiri, (4) Disiplin, (5) Tanggung Jawab, (6) Kerja Keras,
(7) Sederhana, (8) Berani, (9) Adil.

D. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI

a. Kedudukan ASN
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam system birokrasi selama
ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang
professional. Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka
konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas. Berikut
beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara. Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
1) Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan
2) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat


tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor
induk pegawai secara nasional. Pegawai ASN berkedudukan sebagai
aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan
instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan partai politik.
Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai
politik. Selain untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hal

14
ini dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan
ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran, dan tenaga pada
tugas yang dibebankan kepadanya. Oleh karena itu dalam pembinaan karier
pegawai ASN, khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu
pejabat karier tertinggi.
Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri. Namun
demikian pegawai ASN merupakan satu kesatuan. Kesatuan bagi ASN ini
sangat penting, mengingat dengan adanya desentralisasi dan otonomi
daerah, sering terjadi adanya isu putra daerah yang hampir terjadi dimana-
mana sehingga perkembangan birokrasi menjadi stagnan di daerah-daerah.
Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa.

b. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN
berfungsi sebagai berikut:
1) Pelaksana kebijakan publik;
2) Pelayan public; dan
3) Perekat dan pemersatu bangsa

Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:


1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
2) Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas, dan;
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

Selanjutnya peran dari Pegawai ASN adalah perencana, pelaksana,


dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik
yang professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme.

15
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus
mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan
fungsi dan tugasnya tersebut. Harus mengutamakan pelayanan yang
berorientasi pada kepentingan publik.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan
pelayanan publik yang professional dan berkualitas. Pelayanan publik
merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
peraturan perundang-undangan bagi setiap warganegara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh
penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan. Oleh
karena itu ASN dituntut untuk professional dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan
dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. ASN senantiasa dan taat
sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah. ASN
senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan
kepentingan Negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan
golongan. Dalam UU ASN disebutkan bahwa dalam penyelenggaraan dan
kebijakan manajemen ASN, salah satu diantaranya asas persatuan dan
kesatuan. ASN harus senantiasa mengutamakan dan mementingkan
persatuan dan kesatuan bangsa (Kepentingan bangsa dan Negara di atas
segalanya).

c. Hak dan Kewajiban ASN


Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh
hukum, suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi
maupun umum. Dapat diartikan bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau
layak diterima. Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan

16
ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Hak PNS diatur dalam
UU ASN sebagai berikut PNS berhak memperoleh:
1) Gaji, tunjangan, dan fasilitas;
2) Cuti;
3) Jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
4) Perlindungan; dan
5) Pengembangan Kompetensi.

Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan pasal 70


UU ASN disebutkan bahwa Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan
kesempatan untuk mengembangkan kompetensi. Berdasarkan Pasal 92 UU
ASN Pemerintah juga wajib memberikan perlindungan berupa :
1) Jaminan kesehatan;
2) Jaminan kecelakaan kerja;
3) Jaminan kematian; dan
4) Bantuan hukum.
Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang
bersifat kontraktual. Dengan kata lain kewajiban adalah sesuatu yang
sepatutnya diberikan. Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU
ASN adalah :
1) Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
pemerintah yang sah;
2) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang;
4) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
5) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab;

17
6) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan
dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar
kedinasan;
7) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
8) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

d. Kode Etik dan Kode Perilaku ASN


Dalam UU ASN disebutkan bahwa ASN sebagai profesi
berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku
ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik
dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar Pegawai ASN:
1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi.
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
4) Melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat
yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan.
6) Menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara.
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara
bertanggungjawab, efektif, dan efisien.
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.

18
10) Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN; dan
12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai
disiplin Pegawai ASN.

Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam UU ini menjadi
acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah. Fungsi
kode etik dan kode perilaku ini sangat penting dalam birokrasi dalam
menyelenggarakan pemerintahan. Fungsi tersebut, antara lain:
1) Sebagai pedoman, panduan birokrasi publik/aparatur sipil negara dalam
menjalankan tugas dan kewanangan agar tindakannya dinilai baik;
2) Sebagai standar penilaian sifat, perilaku, dan tindakan birokrasi
publik/aparatur sipil negara dalam menjalankan tugas dan
kewenangannya.
Etika birokrasi penting sebagai panduan norma bagi aparat
birokrasi dalam menjalankan tugas pelayanan pada masyarakat dan
menempatkan kepentingan publik di atas kepentingan priabdi, kelompok
dan organisasinya. Etika diarahkan pada kebijakan yang benar-benar
mengutamakan kepentingan masyarakat luas.

19
BAB II

DESKRIPSI ORGANISASI

F. Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Organisasi

1) VISI PUSKESMAS MENES


Dengan Pelayanan Prima Puskesmas
Menciptakan Masyarakat Menes Sehat yang Mandiri
Dan Berkeadilan Serta Dapat Mengakses Pelayanan
Kesehatan Berdasarkan Gotong Royong.

2) MISI PUSKESMAS MENES


a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
melalui peningkatan pengetahuan dan
mendorong kemandirian untuk hidup sehat.
b. Memberikan pelayanan kesehatan yang
berkualitas kepada masyarakat secara
profesional, bermutu, terjangkau, merata dan
berkeadilan.
c. Menciptakan lingkungan kerja yang aman,
nyaman, efektif dan efisien.

d. Menciptakan management puskesmas yang


berkualitas dan berkesinabungan.
e. Menjalin hubungan kerja yang baik dan
harmonis dengan lintas sektor, tokoh formal dan
informal.

20
3) MOTTO

I : Indah

K : Komunikatif

H : Handal

L : Lancar

A : Aman

S : Sehat
4) NILAI ORGANISASI

1. KERJA CERDAS

2. KERJA IKHLAS

3. KERJA KERAS

4. KERJA TUNTAS

21
G. Struktur Organisasi

22
H. Gambaran Unit Kerja

a. Profil Puskesmas Menes

Dalam tatanan desentralisasi atau otonomi daerah di bidang


kesehatan kualitas sistim informasi kesehatan di tingkat kabupaten
sangat di tentukan oleh sistim informasi yang berkualitas di tingkat
Puskesmas. Oleh karena itu kami membuat profil Puskesmas yang
menyajikan informasi kesehatan secara menyeluruh di wilayah
puskesmas khususnya cakupan pelayanan Kesehatan sebagai dasar
evaluasi tahunan dan pemantauan kinerja bagi petugas kesehatan di
wilayah Puskesmas.
Upaya pelayanan kesehatan dititik beratkan pada pelayanan
dasar sebagai upaya terpadu yang diselenggarakan melalui kegiatan
pokok. Puskesmas merupakan pusat pengembangan kesehatan
masyarakat di samping memberikan pelayanan kepada masyarakat
secara menyeluruh dan terpadu diwilayah kerjanya dalam bentuk
kegiatan pokok (Departemen Kesehatan 1991).
Visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas adalah
tercapainya kecamatan sehat yang merupakan gambaran
masyarakat kecamatan masa depan yang ditandai dengan
penduduknya hidup dalam lingkungan sehat dengan perilaku hidup
sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan
yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, puskesmas juga
melaksanakan upaya-upaya kesehatan berupa promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara menyeluruh,
terpadu dan berkesinambungan. Dengan upaya tersebut diharapkan
terwujud tujuan pembangunan kesehatan dengan tercapainya
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan yang optimal.

23
UPT Puskesmas DTP Menes sebagai salah satu ujung
tombak dalam upaya pembangunan kesehatan tersebut khususnya
di wilayah Kecamatan Menes, dalam mengukur keberhasilan
pembangunan kesehatan melalui beberapa program yang
dilaksanakan akan menggunakan beberapa indikator mengacu
kepada penggabungan Indikator Indonesia Sehat dan indikator
kinerja Standar Pelayanan Minimal.

Untuk mengukur keberhasilan dari program


tersebut, digunakan indikator sebagai berikut :
1. Indikator Derajat Kesehatan sebagai hasil akhir,
yang meliputi indikator mortalitas, morbiditas dan
status gizi.
2. Indikator Hasil Antara, yang meliputi indikator untuk
keadaan lingkungan, perilaku hidup, akses dan
mutu pelayanan kesehatan.
3. Indikator Proses dan Masukan yang meliputi,
indikator pelayanan kesehatan, sumber daya
kesehatan, manajemen kesehatan dan kontribusi
sektor terkait.

Profil Kesehatan UPT Puskesmas DTP Menes ini


merupakan salah satu sarana untuk menggambarkan situasi dan
kondisi kesehatan masyarakat di Kecamatan Menes dan merupakan
salah satu sarana untuk mengevaluasi hasil penyelenggaraan
pembangunan kesehatan di wilayah tersebut berdasarkan indikator-
indikator yang tercantum di atas.

24
Tabel 1. Fasilitas dan Pelayanan di Puskesmas

KEGIATAN FASILITAS PELAYANAN JENIS PELAYANAN

DALAM Ruang Pendaftaran Dan - Melayani pendaftaran


GEDUNG Rekam Medik pasien umum dan BPJS
UTAMA - Melayani administrasi rujukan

Pasien
Ruangan Farmasi - Melayani obat bagi pasien
rawat jalan
- Menyediakan keperluan obat bagi

pelayanan kesehatan di Pusling


KIA/ KB - Pemeriksaan Ibu Hamil

- Pemeriksaan Ibu dan Anak


- Pelayanan KB
(Pemasangan/
Pengangkatan IUD/ Alat
kontrasepsi lainnya
- Imunisasi

- Koordinasi lintas program (Lab,


EKG dan rontgen)
- Konselingn

- Rujukan
BP Umum - Pemeriksaan pasien

- Penetpana diagnosa

- Koordinasi lintas program (Lab,


EKG, Rontgen)
- Rujukan
MTBS (Manajemen Terpadu - Pemeriksaan pasien
Balita Sakit)
- Penetpana diagnosa

- Koordinasi lintas program (Lab,

25
EKG, Rontgen)
- Rujukan
BP Gigi - Pemeriksaan pasien

- Penetapan diagnosa

- Koordinasi lintas program (Lab,


EKG, Rontgen)
- Rujukan
Ruangan Kesehatan Anak - Pemeriksaan anak

- Konsultai kesehatan anak

Ruangan laboratorium - Pemeriksaan laboratorium

Ruangan Gudang Obat - Tempat Penyimpanan Obat

GEDUNG B Ruang Gizi - Kosultasi Gizi

- Penimbangan BB

- Pengukuran TB

- Pelayanan kesehatan balitas


gizi buruk
- Koordinasi lintas program (lab,
Rontgen)
- Rujukan

26
Rujukan - Pembuatan surat rujukan
- Merujuk pasien PONED ke RS
dgn ambulance

LUAR GEDUNG - Puskesmas Keliling Melayani masyarakat yang tinggal


jauh dari Puskesmas dan
- Poskesdes
membutuhkan pelayanan
- Polindes kesehatan

- Posyandu

- Posbindu

- UKS & UKK

b. Uraian Tugas dan Fungsi Unit Kerja

a. Fungsi Pokok Puskesmas

1. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di


wilayahnya.

2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam


rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.

3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan


terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya.

b. Kegiatan Pokok Puskesmas

1. Upaya kesehatan ibu dan anak.


2. Upaya keluarga berencana
3. Upaya perbaikan gizi
4. Upaya kesehatan lingkungan
5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

6. Upaya pengobatan
7. Upaya penyuluhan kesehatan masyarakat
27
8. Upaya kesehatan sekolah

9. Upaya kesehatan olahraga


10. Upaya perawatan kesehatan masyarakat
11. Upaya peningkatan kesehatan kerja
12. Upaya kesehatan gigi dan mulut
13. Upaya kesehatan jiwa
14. Upaya kesehatan mata
15. Upaya pembinaan peran serta masyarakat
16. Upaya pembinaan pengobatan tradisional

c. Uraian Tugas Dokter Umum


a. Fungsi Pokok
Membantu Kepala Puskesmas dalam melaksanakan Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
di wilayah kerja Puskesmas Menes.

b. Tugas Pokok
1. Melakukan pemeriksaan dan pengobatan penderita.
2. Melaksanakan pelayanan kesehatan di Puskesmas secara
kolaborasi sesuai dengan kondisi pasien.
3. Melakukan tindakan medis.
4. Memberikan pelayanan rujukan.
5. Menerima konsultasi tentang pelayanan kesehatan yang di
butuhkan oleh pasien dan keluarga pasien.
6. Memberikan pelayanan surat-surat yang berhubungan dengan
hasil pemeriksaan kesehatan.
7. Membina pengelolaan yang berkaitan dengan obat-obatan
(Farmasi) Puskesmas.
8. Mengkoordinir pelayanan kesehatan yang di lakukan.
9. Berkoordinasi lintas program, lintas sektor.
10. Menghadiri pertemuan atau rapat terkait dengan pelayanan
kesehatan.

28
11. Meningkatkan upaya kesehatan di lingkungan sekolah dengan
penyuluhan, pembinaan kader UKS.
12. Melaksanakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) di Posyandu
balita, lansia dan kelompok masyarakat.

c. Tugas Integrasi
1. Melaksanakan tugas kedinasan lain.
2. Melaksanakan tugas sebagai Tim Peningkatan Kinerja
Puskesmas.
3. Melaksanakan tugas sebagai Komite Mutu Puskesmas.
4. Bersama-sama dengan kepala puskesmas melaksanakan fungsi
managemen Puskesmas.
5. Bertanggung jawab dan melaporkan kegiatan pelayanan
kesehatan yang dilaksanakan kepada Kepala Puskesmas.
6. Mengikuti seminar profesi atau kursus atau pelatihan dalam rangka
peningkatan mutu SDM.

29
BAB III

RANCANGAN AKTUALISI

A. Identifikasi Isu :
1.Kurang optimalnya penanganan balita Stunting
2.Kurangnya pemantauan balita Stunting
3.Rendahnya pengetahuan orangtua penderita terhadap isu Stunting

4.Minimnya pengetahuan 0rangtua terhadap makanan begizi

5.Kesadaran masyarakat untuk melaksanakan Prilaku Hidup


Bersih dan Sehat (PHBS) masih kurang.
6.Ancaman penyakit menular maupun tidak menular pada balita Stunting

B. Pemilihan dan Penetapan Core Isu

Dalam kegiatan pemlihan dan penetapan core isu maka


digunkan metode analiisis APKL (Aktual, Problematic, Khalayak,
Layak). Teknik penggunaan metode dan analisis APKL dalam
penetapan core isu adalah sebagai berkut :

Tabel 2. Identifikasi Isu dengan Analisis APKL


No Identifikasi Isu A P K L Total Score Ranking

1 Kurangnya kesadaran dan kepatuhan 4 4 4 3 15 3


masyarakat yang berkunjung ke PKM
Menes terhadap larangan merokok

2 Kurang optimalnya Pelayanan Stunting di 4 5 5 5 19 1


wilayah kerja PKM Menes
3 Kurangnya Pelayanan Kesehatan Peduli 4 4 4 4 16 2
Remaja (PKPR) di PKM Menes

4 Minimnya pengetahuan tentang standar 3 3 3 3 12 5


UKS di Sekolah Dasar di wilayah kerja
PKM Menes
5 Lemahnya penerapan rekam medis di Poli 4 4 3 3 14 4
Umum Pkm Menes

30
Isu Yang Diangkat Kurang optimalnya pelayanan Balita Stunting di
wilayah kerja PKM Menes
Gagasan Pemecahan Masalah Pengoptimalan pelayanan Stunting di wilayah kerja
PKM Menes

Keterangan ;

A : Aktual K : Khalayak

P : Problematic L : Layak

5: Sangat 4 : Urgent 2 : Kurang

1 : tidak 2 : Kurang

31
C. Analysis Core Issue Fishbone

Man Material

Kurangnya tenaga
kesehatan di bidang gizi Tidak adanya handout
yang dapat di berikan
kepada orangtua
balita stunting Tidak adanya
Kurangnya pengetahuan kartu
para orang tua tentang isu monitoringstatus
stunting gizi anak
Kurang
optimalnya
Pelayanan Balita
Stunting di
wilayah kerja
Kurangnya PKM Menes
pemantauan balita Kurangnya
Kurangnya pemberian Stunting dukungan
makanan tambahan dan obat lintas Sektor
terhadap balita stuntingt

Environmet
Method

32
D. Uraian Kegiatan

Tabel 3. Uraian Kegiatan


Kontribusi
Terhadap Visi Penguatan
Output/Hasil Nilai-Nilai Dasar
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Misi Nilai-Nilai
Kegiatan
Organisasi Organisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Koordinasi dengan 1. Penentuan jadwal 1. Surat undangan 1. Akuntabilitas : Transparansi Kegiatan ini berkontribusi Kegiatan ini menguatkan
Kepala pertemuan dengan pertemuan. (keterbukaan atas semua terhadap visi nilai organisasi
Puskesmas Kepala PKM dan 2. Documentasi tindakan dan kebijakan yang organisasi yaitu pada :
dan Penanggung jawab pertemuan dan dilakukan oleh individu “Dengan Pelayanan 1. Kerja cerdas
Penanggung program gizi daftar hadir maupun kelompok/ instansi). Prima Puskesmas
2. Kerja ikhlas
jawab Program Puskesmas pertemuan. 2. Nasionalisme : Musyawarah. Menciptakan
Gizi Menes. 3. Jadwal dan 3. Etika Publik : Memelihara dan Masyarakat Menes
Puskesmas 2. Melakukan rencana menjunjung tinggi standar Sehat yang Mandiri
Menes pertemuan dengan kegiatan etika luhur. Dan Berkeadilan Serta
Kepala Puskesmas aktualisasi yang 4. Komitmen Mutu : Melakukan Dapat Mengakses
dan Penanggung di tandatangani upaya perbaikan secara Pelayanan Kesehatan
jawab program gizi Kepala berkelanjutan melalui berbagai Berdasarkan Gotong
Puskesmas Puskesmas. cara, antara lain pendidikan, Royong” dan
Menes. 4. Kartu pelatihan, pengembangan ide berkontribusi terhadap
3. Membuat jadwal monitoring kreatif, kolaborasi, dan misi :
dan rencana. status gizi benchmark. 1. Menciptakan
kegiatan anak. 5. Manajemen ASN : management
aktualisasi. Menunjukkan integritas dan puskesmas yang
4. Membuat kartu keteladanan dalam sikap, berkualitas dan
monitoring status perilaku, ucapan dan tindakan berkesinabungan.
gizi anak. kepada setiap orang, baik di 2. Menjalin hubungan
dalam maupun di luar kerja yang baik dan
kedinasan. harmonis dengan

33
6. Whole of Government : Koalisi lintas sektor, tokoh
sosial. formal dan informal.

2 Pendataan Balita 1. Membuat surat tugas 1. Surat tugas 1. Akuntabilitas : Tanggung Kegiatan ini berkontribusi Kegiatan ini menguatkan
Stunting pendataan balita. 2. List pemakaian jawab (kesadaran manusia terhadap visi nilai organisasi
2. Menyiapkan alat medis dan akan tingkah laku atau organisasi yaitu pada :
peralatan medis dan obat perbuatannya yang di sengaja “Dengan Pelayanan 1. Kerja cerdas
obat. 3. Surat maupun yang tidak di Prima Puskesmas
2. Kerja ikhlas
3. Membuat dan pemberitahuan sengaja). Menciptakan
3. Kerja keras
membagikan surat 4. Daftar balita yang 2. Nasionalisme : Mencintai Masyarakat Menes
pemberitahuan di datangi dan sesama manusia dan hormat Sehat yang Mandiri
kepada kepala desa. documentasi menghormati. Dan Berkeadilan Serta
4. Mendatangi balita 5. Documentasi dan 3. Etika Publik : Memelihara dan Dapat Mengakses
Stunting. kartu monitoring menjunjung tinggi standar Pelayanan Kesehatan
5. Melakukan yang sudah di isi etika luhur, memberikan Berdasarkan Gotong
pemeriksaan fisik layanan kepada publik secara Royong” dan
dan pemberian obat jujur, tanggap, cepat, tepat, berkontribusi terhadap
serta mencatat akurat, berdaya guna, berhasil misi :
hasilnya di kartu guna, dan santun. 1. Memberikan
monitoring. 4. Anti Korupsi : Jujur dan pelayanan
tanggung jawab. kesehatan yang
5. Manajemen ASN : berkualitas kepada
Memberikan pelayanan public masyarakat secara
yang professional dan profesional,
berkualitas. bermutu,
6. Pelayanan Publik : Efektif dan terjangkau, merata
efisien. dan berkeadilan.
2. Menciptakan
lingkungan kerja
yang aman,
nyaman, efektif dan
efisien
3 Penyuluhan 1. Membuat bahan 1. Materi tayang 1. Akuntabilitas : Keadilan (kondisi
Kegiatan ini berkontribusi Kegiatan ini menguatkan

34
tentang tayang penyuluhan. penyuluhan. kebenaran ideal secara moral terhadap visi nilai organisasi
Stunting dan 2. Membuat draft buku 2. Draft buku saku. mengenai sesuatu hal, baik organisasi yaitu pada :
Prilaku Hidup saku tentang 3. Buku saku. menyangkut benda atau orang) “Dengan Pelayanan 1. Kerja cerdas
Bersih dan Stunting dan PHBS. 4. List pemakaian dan tanggung jawab Prima Puskesmas
2. Kerja Ikhlas
Sehat di 3. Pencetakan buku alat untuk (kesadaran manusia akan Menciptakan
3. Kerja Keras
wilayah kerja saku. penyuluhan. tingkah laku atau perbuatannya Masyarakat Menes
Puskesmas 4. Menyiapkan 5. Surat yang di sengaja maupun yang Sehat yang Mandiri
Menes peralatan untuk pemberitahuan. tidak di sengaja). Dan Berkeadilan Serta
penyuluhan. 6. Daftar hadir, 2. Nasionalisme : Sosial, cinta Dapat Mengakses
5. Membuat surat documentasi dan tanah air dan tidak diskriminatif. Pelayanan Kesehatan
pemberitahuan notulensi 3. Etika Publik : Memberikan Berdasarkan Gotong
penyuluhan tentang layanan kepada publik secara Royong” dan
stunting dan PHBS jujur, tanggap, cepat, tepat, berkontribusi terhadap
kepada Kepala desa. akurat, berdaya guna, berhasil misi :
6. Melakukan guna, dan santun. 1. Meningkatkan
penyuluhan dan 4. Komitmen Mutu : Memberikan derajat kesehatan
pemberian buku layanan yang menyentuh hati, masyarakat melalui
saku. untuk menjaga dan memelihara peningkatan
agar customers/clients tetap pengetahuan dan
setia. mendorong
5. Anti Korupsi : Peduli dan kemandirian untuk
Tanggung jawab. hidup sehat.
6. Manajemen ASN : 2. Memberikan
Menunjukkan integritas dan pelayanan
keteladanan dalam sikap, kesehatan yang
perilaku, ucapan dan tindakan berkualitas kepada
kepada setiap orang, baik di masyarakat secara
dalam maupun di luar profesional,
kedinasan. bermutu,
7. Pelayanan Publik : Tidak terjangkau, merata
Diskriminatif. dan berkeadilan.
4 Pemantauan balita 1. Sosialisasi jadwal 1. Bahan sosialisasi 1. Akuntabilitas : Integritas Kegiatan ini berkontribusi Kegiatan
Stunting di berkunjung balita dan documentasi. (konsistensi dan keteguhan terhadap visi ini
35
wilayah kerja Stunting di 2. Documentasi. yang tak tergoyahkan dalam organisasi yaitu men
Puskesmas Puskesmas Menes 3. Kartu monitoring menjunjung tinggi nilai-nilai “Dengan Pelayanan guat
Menes kepada bagial yang terisi hasil luhur dan keyakinan dan Prima Puskesmas kan
pelayanan pemantauan. konsisten (sebuah usaha untuk Menciptakan nilai
Puskesmas Menes. terus dan terus melakukan Masyarakat Menes orga
2. Pemantauan berkala sesuatu sampai pada tercapai Sehat yang Mandiri nisa
balita Stunting. tujuan akhir). Dan Berkeadilan Serta si
3. Penerapan status 2. Etika Publik : Menjalankan Dapat Mengakses pada
fisik di kartu tugas secara profesional dan Pelayanan Kesehatan :
monitoring dan tidak berpihak. Berdasarkan Gotong 1. Kerja cerdas
rekam medis. 3. Komitmen Mutu : Melakukan Royong” dan
2. Kerja ikhlas
upaya perbaikan secara berkontribusi terhadap
3. Kerja tuntas
berkelanjutan melalui berbagai misi :
cara, antara lain pendidikan, 1. Memberikan
pelatihan, pengembangan ide pelayanan
kreatif, kolaborasi, dan kesehatan yang
benchmark. berkualitas kepada
4. Manajemen ASN : masyarakat secara
Melaksanakan tugasnya profesional,
dengan cermat dan disiplin. bermutu,
5. Pelayanan Publik : Efektif dan terjangkau, merata
efisien. dan berkeadilan.
2. Menciptakan
management
puskesmas yang
berkualitas dan
berkesinabungan.
5 Evaluasi kegiatan 1. Menyusun tahapan 1. Ceklis tahapan 1. Akuntabilitas : Transparansi Kegiatan ini berkontribusi Kegiatan ini menguatkan
evaluasi. evaluasi (keterbukaan atas semua terhadap visi nilai organisasi
2. Melakukan Evaluasi. 2. Laporan evaluasi tindakan dan kebijakan yang organisasi yaitu pada :
dilakukan oleh individu “Dengan Pelayanan 1. Kerja cerdas
maupun kelompok/ instansi) Prima Puskesmas
2. Kerja ikhlas
dan tanggung jawab Menciptakan
36
(kesadaran manusia akan Masyarakat Menes 3. Kerja tuntas
tingkah laku atau Sehat yang Mandiri
perbuatannya yang di sengaja Dan Berkeadilan Serta
maupun yang tidak di sengaja. Dapat Mengakses
Tanggung jawab juga berarti Pelayanan Kesehatan
berbuat sebagai perwujudan Berdasarkan Gotong
kesadaran akan kewajiban). Royong” dan
2. Etika Publik : Mengutamakan berkontribusi terhadap
pencapaian hasil dan misi :
mendorong kinerja pegawai. 1. Menciptakan
3. Komitmen Mutu : Melakukan lingkungan kerja
upaya perbaikan secara yang aman,
berkelanjutan melalui berbagai nyaman, efektif dan
cara, antara lain pendidikan, efisien
pelatihan, pengembangan ide 2. Menciptakan
kreatif, kolaborasi, dan management
benchmark. puskesmas yang
4. Anti Korupsi : Jujur dan berkualitas dan
tanggung jawab. berkesinabungan.

E. Rencana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Waktu pelaksanaan kegiatan aktualisasi dari tanggal 14 Oktober-16 November 2019. Tempat mengaktualisasikan
nilai-nilai ANEKA yakni di tempat dimana CPNS tersebut bekerja, yakni di puskesmas Menes yang disesuaikan dengan
tugas dan fungsi CPNS tersebut.

37
Tabel 4. Jadwal Pelaksanaan Rencana Kegiatan
No Kegiatan Waktu Pelaksanaan
Oktober November
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Koordinasi
dengan Kepala
Puskesmas dan
Penanggung
Jawab Program
Gizi Puskesmas
Menes
2 Pendataan balita
Stunting
3 Penyuluhan
tentang Stunting
dan Prilaku Hidup
Bersih dan Sehat
di wilayah kerja
Puskesmas
Menes
4 Pemantauan
balita Stunting di
wilayah kerja
Puskesmas
Menes
5 Evaluasi kegiatan

38
39

Anda mungkin juga menyukai