Anda di halaman 1dari 23

Dena Eka Pujiwisanti Putri/K3-4C 0519040079

MAKALAH BAHASA INDONESIA

PERAN BAHASA INDONESIA DALAM PEMBANGUNAN

DISUSUN OLEH :

DENA EKA PUJIWISANTI PUTRI

0519040079

K3-4C

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

2021
Dena Eka Pujiwisanti Putri/K3-4C 0519040079

Kata Pengantar

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah Swt,
karena atas berkat rahmat serta karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat
berhasil menyelesaikan makalah ini yang tepat pada waktunya dan berjalan dengan
baik serta lancar. Makalah yang berjudul “ Peran Bahasa Indonesia Dalam
Pembangunan”. Makalah ini berisikan pemaparan peranan bahasa Indonesia dalam
pembangunan dan fungsi serta kedudukan bahasa Indonesia.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan-


kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi. Hal ini disebabkan karena
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu penyusun
menerima dengan senang hati kritik dan saran dari pembaca sehingga dapat
menyempurnakan pembuatan makalah ini.

Penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak, terutama kepada
bapak Denny Oktavina Radianto, S.pd., M.Pd. selaku dosen bahasa Indonesia yang
telah memberikan bimbingan dan bantuan, sehingga makalah ini dapat
diselesaikan. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca. Walaupun makalah masih jauh dari kata sempurna. Penulis
mohon untuk kritik dan sarannya. Terima kasih.

Surabaya, 11 April 2021

Penulis

Dena Eka P.P

ii
Dena Eka Pujiwisanti Putri/K3-4C 0519040079

DAFTAR ISI

Sampul ..................................................................................................................... i
Kata Pengantar ........................................................................................................ ii
Daftar Isi ................................................................................................................ iii
Bab I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................... 3
Bab II. PEMBAHASAN
A. Peran dan Kedudukan Bahasa Indonesia .............................................. 5
B. Peran bahasa Indonesia dalam Pembangunan Bangsa
Indonesia……………………………………………………………....7
C. Bahasa Indonesia Dalam Pendidikan……………………………...…..9
D. Pembangunan Karakter Bangsa Melalui Bahasa Indonesia………….13
E. Bahasa Indonesia Sebagai Pemersatu Bangsa……….…………….…15

Bab III. PENUTUP


A. Simpulan ............................................................................................. 17
B. Saran.................................................................................................... 18
Daftar Pustaka ...................................................................................................... 19

iii
Dena Eka Pujiwisanti Putri/K3-4C 0519040079

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahasa Indonesia mempunyai peranan dan fungsi penting sebagai
alat berkomunikasi dan berinteraksi di dalam kehidupan masyarakat sehari-
hari. Bahasa Indonesia juga berkedudukan sebagai bahasa nasional dan
juga sebagai bahasa Negara Indonesia. Sebagai alat komunikasi, bahasa
mempunyai peran andil yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
Bahasa dapat menunjukan tingkat peradaban dan jati diri suatu bangsa
dengan ditunjukan oleh cara berbahasa masyarakat yang dapat dicerminkan
dari pribadi setiap orang, dengan diidentifikasi dari perkataan yang
diucapkan. Menurut Hidayah, N. (2015) Penggunaan bahasa Indonesia akan
dapat diketahui perangai, sifat, dan watak kita sebagai pemakainya. Untuk
itu, sebagai bangsa Indonesia kita harus menjaganya jangan sampai ciri
kepribadian kita tidak mencerminkan nilai-nilai luhur sebagai identitas
bangsa Indonesia.
Penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari dapat
menanamkan rasa cinta dan kebangaan terhadap bangsa, sehingga
membangun karakter bangsa. Dengan semangat bangsa yang kuat, maka
dari itu terjadi peningkatan kualitas bangsa ditunjukan oleh cerminan
karakter Indonesia di setiap aktivitas. Jalur pendidikan mengambil peran
penting dalam upaya pencapaian tujuan ini. Sebagai alat ekspresi diri
pribadi, alat ekspresi diri makhluk sosial, alat ekspresi diri warga negara,
dan alat ekspresi diri professional, bahasa menjadi kebutuhan dasar dalam
dunia pendidikan (Lestyarini, 2012). Menurut Ali, M. (2009) Program
pendidikan yang dapat menghasilkan sumber daya manusia pembangunan
harus diagendakan secara tepat jalur dan menjadi prioritas dalam program
pembangunan nasional ini. Bila agenda pembangunan pendidikan berada
pada jalur yang kurang tepat dan tidak menjadi prioritas pembangunan
nasional dikhawatiran menjadi bangsa Indonesia sebagai bangsa mandiri
dan berdaya saing tinggi sesuai dengan visi pembangunan nasional jangka

1
Dena Eka Pujiwisanti Putri/K3-4C 0519040079

panjang tidak terealisasi. Maka dari itu Dalam mewujudkan pembangunan


nasional menuju bangsa Indonesia yang mandiri dan berdaya saing tinggi
tidak dapat terlepas dari program pendidikan, karena penggerak utama
pembangunan bangsa sendiri digerakan oleh pendidikan.
Pendidikan dapat dijadikan tolak ukur kemajuan suatu bangsa, yang
diukur bedasarkan kualitas dan sistem pendidikan yang ada. Tanpa
pendidikan, suatu negara akan jauh tertinggal dari negara lain. Maka
semakin berkualitas pendidikan pada negara semakin berkualitas pula
bangsa itu. Kualitas pendidikan di Indonesia sendiri sangat
memprihatinkan. Dengan dibuktikan melalui data dari UNESCO (2000)
tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development
Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan,
dan penghasilan per kepala yang menunjukkan bahwa indeks
pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Maka dari itu
perlunya peran pemerintah dan masyarakat untuk memperbaiki kualitas
pendidikan di Indonesia. Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah
pengembangan pembelajaran bahasa Indonesia karena banyak masyarakat
yang masih salah dalam menggunakan dan mengaplikasikan bahasa
Indonesia dalam bentuk tulisan penelitian maupun berbahasa baku. Dimana
bahasa Indonesia sendiri berperan sebagai penunjang keberhasilan dalam
mempelajari semua bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sesuai dengan isi tujuan dari Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012
yaitu mengembangkan potensi mahasiswa agar menjadi manusia berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk
kepentingan bangsa. Sehingga menghasilkan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi melalui Penelitian yang memperhatikan dan menerapkan nilai
Humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan
peradaban dan kesejahteraan umat manusia. Maka dari itu pada penulisan
penelitian dibutuhkan pengetahuan dan sikap positif terhadap bahasa
Indonesia sebagai bahasa Negara dan mampu menggunakannya secara baik
dan benar untuk mengungkapkan pemahaman. Dalam kegiatan penelitian
dan pembelajaran tak terlepas dari penggunaan daya komputasi dan data

2
Dena Eka Pujiwisanti Putri/K3-4C 0519040079

yang tidak terbatas akibat perkembangan internet dan teknologi digital yang
masif sebagai tulang punggung pergerakan dan konektivitas manusia dan
mesin menyebabkan segala hal menjadi tanpa batas (borderless). Era ini
juga akan mendisrupsi berbagai aktivitas manusia, termasuk di dalamnya
bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, tanpa kecuali bidang
pendidikan (Suwandi, 2018).
Seperti kita ketahui bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dewasa
ini dikuasai oleh bangsa-bangsa barat , sehingga tak dipungkiri bahasa asing
lebih mendominasi dan menurunkan eksistensi bahasa Indonesia. Dengan
ditunjukkan melalui penggunaan bahasa tidak resmi dalam aktivitas
berbahasa seperti menulis dan berbicara menjadi sebuah hal yang kerap
ditemui di ruang kelas. Di atas lembar jawaban ulangan, dalam tugas
mahasiswa dan dalam presentasi di depan kelas, banyak dari mereka dalam
melakukan penulisanpun penggunaan bahasa baku masih belum benar
(Rahayu, 2015). Sehingga diperlukan suatu inovasi dan pengembangan
pada pendidikan bahasa Indonesia agar tidak tertinggal dan menjadikan
perkembangan teknologi sebagai keterbukaan informasi pembelajaran
bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Oleh karena itu Pada makalah kali
ini penyusun akan menjelaskan peranan bahasa Indonesia menjadi
pembangun bangsa melalui program pendidikan sehingga dapat
mewujudkan visi misi dari pembangunan nasional.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang didasarkan pada permasalahan pada latar
belakang diatas adalah sebagai berikut :
1.Apa fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia dalam pembangunan
nasional ?
2.Bagaimana peran bahasa Indonesia dalam pembangunan nasional ?
3.Bagaimana menumbuhkan karakter bangsa dalam pembelajaran bahasa
Indonesia dalam pendidikan?

3
Dena Eka Pujiwisanti Putri/K3-4C 0519040079

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian yang dilaukan adalah sebagai berikut :
1.Menelaah fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia dalam pembangunan
nasional.
2.Memaparkan peranan bahasa Indonesia dalam pembangunan nasional.
3.Menciptakan karakter bangsa dalam pembelajaran bahasa Indonesia
dalam pendidikan.
1.4 Manfaat
1.Mengetahui gambaran tentang peran bahasa Indonesia dalam
pembangunan.
2.Meningkatkan rasa cinta tanah air terutama terhadap bahasa persatuan,
bahasa Indonesia.
3.Sebagai referensi dan lietratur acuan bagi peneliti selanjutnya yang
berminat pada permasalahan yang terkait.

4
Dena Eka Pujiwisanti Putri/K3-4C 0519040079

BAB II

PEMBAHASAN

A. Peran dan Kedudukan Bahasa Indonesia


Menurut Sukartha, I. N., & dkk. (2015) Fungsi bahasa yang utama
adalah sebagai alat untuk berkomunikasi di dalam kehidupan manusia
bermasyar- akat. Untuk berkomunikasi sebenarnya dapat juga digunakan
cara atau alat lain, misalnya, tanda-tanda gambar atau isyarat. Namun,
bahasalah sebagai alat komunikasi yang paling sempurna. Bahasa Indonesia
berkedudukan sebagai bahasa nasional sejak dicetuskan Sumpah Pemuda,
28 Oktober 1928 dengan fungsi sebagai lambang kebanggaan, lambang
identitas, alat pemersatu, dan alat perhubungan. Selanjutnya, sebagai bahasa
negara secara resmi berlaku sejak diundangkannya UUD 45, 18 Agustus
1945 dengan fungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, pendidikan,
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, dan iptek (Putrayasa, 2017).
Bahasa Indonesia yang berkedudukan sebagai bahasa nasional dan juga
sebagai bahasa negara di Indonesia mempunyai fungsi sebagai berikut.
1. Fungsi Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional
Bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa nasional bagi bangsa Indonesia,
karena bahasa Indonesia digunakan sebagai alat pemersatu bangsa
Indonesia. Hal itu berkaitan dengan terobosan persatuan pemuda-pemuda
Indonesia. Mereka menyadari bahwa bahasa daerah tidak mungkin dapat
dijadikan sebagai alat perhubungan antar suku, sebab lawan bicara yang
diajak berkomunikasi memiliki bahasa daerah tersendiri, sehingga hal
tersebut membatasi perhubungan antar suku. Maka dari itu pemuda-pemuda
Indonesia menetapkan bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional. Bahasa
Indonesia atau bahasa persatuan dipakai sebagai lingua franca sehingga
tidak mengurangi fungsi bahasa daerah. Bahasa Indonesia diresmikan
menjadi bahasa nasional melalui konggres pemuda pada tanggal 25-28
Februari 1975 di Jakarta, dengan dilaksanakan Seminar Politik Bahasa
Nasional yang menegaskan bahwa dalam kedudukannya bahasa nasional,
bahasa Indonesia berfungsi sebagai :

5
Dena Eka Pujiwisanti Putri/K3-4C 0519040079

a) Lambang Kebanggan Nasional


Bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial dan budaya luhur
bangsa Indonesia. Dengan keluhuran nilai yang dicerminkan bangsa
Indonesia maka kita harus merasa bangga dan menjunjung tinggi
bahasa Indonesia. Sebagai realisasi kebanggaan terhadap bahasa
Indonesia kita harus memakai bahasa Indonesia tanpa ada perasaan
malu dan rasa rendah diri serta memelihara dan mengembangkan
bahasa Indonesia.
b) Lambang Identitas Nasional
Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional, maka bahasa
Indonesia merupakan lambang bangsa Indonesia. Dengan demikian
penggunaan Bahasa Indonesia dapat diketahui siapa kita, yaitu sifat,
perangai, dan watak kita sebagai bangsa Indonesia. Oleh karena itu
dalam penggunaan bahasa Indonesia harus dijaga dan jangan sampai
sifat yang dicerminkan tidak menunjukkan gambaran bangsa
Indonesia yang sebenarnya.
c) Alat Pemersatu Berbagai Masyarakat yang Berbeda-Beda Latar
Belakang Sosial Budaya dan Bahasanya
Pada fungsi yang ketiga memungkinkan masyarakat yang berbeda-
beda suku bangsa dapat bersatu dan menyatu dalam kebangsaan.
Dalam kenyataannya bahwa dengan menggunakan bahasa
Indonesia, identitas suku dan nilai-nilai sosial budaya daerah masih
tercermin dalam bahasa daerah masing-masing. Kedudukan dan
fungsi bahasa daerah masih tegar dan tidak bergoyah sedikit pun.
Bahkan, bahasa daerah diharapkan dapat memperkaya khazanah
bahasa Indonesia.
d) Alat Perbuhungan Antar Budaya dan Daerah
Keragaman budaya dan penduduk pada bangsa Indonesia memiliki
adat yang berbeda-beda. Dengan fungsi bahasa Indonesia sebagai
alat perhubungan maka masyarakat Indonesia dapat bersatu
walaupun berasal dari suku bangsa yang berbeda. Bahasa Indonesia
bermanfaat sebagai media komunikasi yang menjembatani antara

6
Dena Eka Pujiwisanti Putri/K3-4C 0519040079

suku-suku, sehingga setiap orang dapat memepelajari kebudayaan


dari daerah lain.
2. Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara
Selain berkedudukan sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia juga
berkedudukan sebagai bahasa negara; sesuai dengan ketentuan yang tertera
di dalam Udang-Undang Dasar tahun 1945, Bab XV, Pasal 36. Adapun
beberapa fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara
yaitu : bahasa resmi negara, bahasa pengantar resmi di dunia pendidikan,
bahasa resmi dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, bahasa resmi
dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta
teknologi modern. Bahasa negara sama saja dengan bahasa nasional atau
bahasa persatuan artinya bahasa negara merupakan bahasa primer dan baku
yang acapkali digunakan pada kesempatan yang formal. Pada peranan
fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara memiliki pengertian sebagai
berikut :
a) Bahasa Resmi Negara
Pembuktian bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi yaitu
dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi
kemerdekaan RI 1945. Sehingga mulai pada saat itu penggunaan
bahasa Indonesia selalu digunakan dalam kegiatan-kegiatan resmi
kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.
b) Bahasa Pengantar Resmi di Dunia Pendidikan
Fungsi bahasa Indonesia sendiri sangat penting dalam penyampaian
dunia pendidikan mulai dari taman kanak-kanak hingga perguruan
tinggi. Oleh karena itu pemerintah mempunyai andil agar sebaiknya
buku-buku yang digunakan juga menggunakan bahasa Indonesia
sehingga membantu pelajar dalam proses pembelajaran bahasa
Indonesia.
c) Bahasa Resmi dalam Perhubungan pada Tingkat Nasional untuk
Kepentingan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan serta
Pemerintah.

7
Dena Eka Pujiwisanti Putri/K3-4C 0519040079

Bahasa Indonesia dipakai dalam hubungan antar badan


pemerintahan dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat.
Sehubungan dengan itu pemerintah perlu diadakannya
penyeragaman sistem administrasi dan mutu media massa. Hal ini
bertujuan untuk informasi yang disampaikan kepada masyarakat
dapat dipahami secara cepat dan tepat.
d) Bahasa Resmi dalam Pengembangan Kebudayaan dan Pemanfaatan
Ilmu Pengetahuan Serta Teknologi Modern.
Di dalam hubungan ini, fungsi bahasa Indonesia adalah satu-satunya
alat yang memungkinkan masyarakat membina dan
mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga
bahasa Indonesia memiliki ciri-ciri dan identitasnya sendiri, yang
membedakannya dengan kebudayaan daerah. Sebagai contoh saat
mempelajari kebudayaan dari daerah tertentu maka bahasa yang
digunakan saat menyampaikan informasi dan ilmu yaitu
menggunakan bahasa Indonesia bukan bahasa daerah dari daerah
tersebut karena memudahkan penyampaian ilmu kepada orang yang
mempelajari kebudayaan di berbagai penjuru Indonesia. Dalam
fungsi ini bahasa Indonesia menjadi jembatan dalam penyampaian
informasi kebudayaan dan Ilmu pengetahuan serta teknologi
modern.

Maka dari itu bahasa Indonesia fungsi utamanya adalah sebagai alat
berkomunikasi dan pembangunan dalam setiap kegiatan yg dilakukan
sehari-hari. Fungsi lain bahasa Indonesia dijelaskan dalam kedudukanya
merupakan alat pemersatu bangsa. Dimana bahasa Indonesia dapat
memberikan kecintaan terhadap bangsa sehingga kepentingan bangsa
menjadi prioritas utama dan menyatukan berbagai macam suku, budaya,
daerah, dengan latar belakang yang berbeda, sehingga tidak terjadi suatu
perpecahan pada bangsa. Bahasa Indonesia dicetuskan sebagai bahasa
nasional pada sumpah pemuda alenia ketiga dan diatur dalam UUD 1945
pasal 36 bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara. Mengingat
kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia tersebut, peran pendidikan sangat

8
Dena Eka Pujiwisanti Putri/K3-4C 0519040079

menentukan keterlaksanaannya terutama dalam pembelajaran bahasa


Indonesia yang dibelajarkan kepada peserta didik.

Dalam hal ini, guru dalam pelaksanaan pembelajaran hendaknya


menyadari bahwa dalam pembelajaran Bahasa ada penenanaman nilai-nilai
karakter terhadap peserta didik. Peserta didik akan tahu bahwa bahasa yang
mereka gunakan mencerminkan nilai-nilai sosial budaya luhur bangsa
Indonesia (Hidayah, 2015). Dapat diketahui bahwa pendidikan merupakan
sarana terlaksananya fungsi dari kedudukan bahasa Indonesia, dimana
bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dari ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dipelajari, sehingga berperan penting dalam pembangunan
bangsa karena bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi Negara yang
digunakan untuk memajukan pembangunan masyarakat dalam berbagai
aspek.

B. Peran Bahasa Indonesia dalam Pembangunan Bangsa


Pada hakekatnya pembangunan nasional dirumuskan sebagai
pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya dan seutuhnya dengan
Pancasila sebagai dasar, tujuan dan pedomannya. Dan bertujuan untuk
menciptakan masyarakat yang adil dan makmur dalam berbagai aspek.
Pembangunan ini dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan dalam
jangka panjang hingga tercapai tujuan yang diinginkan. Pembangunan
adalah upaya mewujudkan tujuan nasional bangsa Indonesia yang maju,
mandiri, sejahtera, berkeadilan, berdasarkan iman dan takwa kepada
Tuhan Yang Maha Kuasa. Sesuai tujuan yang tercantum dalam alinea
keempat Pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa hakikat pembangunan
nasional adalah: mencerdaskan kehidupan bangsa, menciptakan
kesejahteraan umum, melindungi seluruh tumpah darah Indonesia, dan
membantu melaksanakan ketertiban dunia dan perdamaian abadi.
Fungsi bahasa Indonesia dalam pembangunan bangsa terdapat
dalam pernyataan sikap "bertanah air satu, tanah air Indonesia; berbangsa
satu bangsa Indonesia; dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia" dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Hal ini merupakan

9
Dena Eka Pujiwisanti Putri/K3-4C 0519040079

perwujudan politik bangsa Indonesia yang menempatkan bahasa Indonesia


sebagai bahasa persatuan (nasional) bangsa Indonesia (Putrayasa, 2017).
Dimana bahasa Indonesia menyatukan dan menyerasikan kehidupan
bangsa Indonesia tanpa meninggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan
kepada nilai-nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa etnik yang
bersangkutan. Bahkan, lebih dari itu, dengan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan ini, kepentingan nasional diletakkan jauh di atas
kepentingan daerah dan golongan. Selain itu peranan bahasa Indonesia
dalam pembangunan nasional sangat strategis, dengan ditunjukan bahasa
Indonesia digunakan sebagai alat komunikasi bangsa dalam pembangunan.
Baik di bidang pendidikan, penyuluhan, pelatihan, dokumen penting
Negara, surat kenegaraan semuanya dikemas dalam bahasa Indonesia.
Dengan demikian penggunaan bahasa Indonesia menjadi bahasa Negara
dapat mencegah terjadinya perpecahan bangsa hanya karena
misscomunication.
Bahasa Indonesia memiliki kedudukan sebagai bahasa ilmu.
Bahasa Indonesia berfungsi sebagai pendukung ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK)untuk kepentingan pembangunan nasional. Penyebaran
IPTEK dan perluasannya menggunakan bahasa Indonesia dalam
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan bangsa. Dalam kedudukan
dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara menempatkan bahwa
pengunaan bahasa Indonesia dalam pengantar Ilmu pengetahuan,
Teknologi, dan Seni (IPTEKS) merupakan bahasa resmi yang harus
digunakan dalam setiap kegiatan formal. Dimana tujuan penggunaan
bahasa Indonesia adalah Sebagai wahana dan piranti untuk membangun
kesepahaman, kesepakatan, dan persepsi yang memungkinkan terjadinya
kelancaran pembangunan masyarakat di berbagai bidang pembelajaran
dan pembangunan bangsa. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi,
dan Seni sendiri seiring dengan berjalannya waktu mengalami
perkembangan dalam kehidupan bermasyarakat Indonesia, sehingga perlu
dukungan teknologi dan informasi untuk menyokong perkembangan
seperti internet, email, TV-edukasi, youtube, email, dan lain-lain. Dengan

10
Dena Eka Pujiwisanti Putri/K3-4C 0519040079

pemahaman bahasa Indonesia dengan baik dan benar mampu mewujudkan


tujuan bangsa dalam hal pembangunan bangsa melalui pendidikan.
C. Bahasa Indonesia Dalam Pendidikan
Pendidikan dan ilmu pengetahuan satu kesatuan yang merupakan
Kunci utama dalam mencapai keberhasilan pembangunan bangsa Indonesia.
Dengan memajukan pendidikan dan ilmu pengetahuan menambah wawasan
berpikir setiap masyarakat dan menjadikan setiap sumber daya manusia
Indonesia memiliki mutu yang tinggi dalam membangun bangsa ini. Dalam
menyampaikan ilmu sendiri tak luput dari peran bahasa, pendidikan di
Indonesia mayoritas penggunaan bahasa pengantarnya adalah
menggunakan bahasa Indonesia. Menurut (Widyastri, 2019) Bahasa dalam
pendidikan digunakan sebagai alat dalam pengajaran.Bahasa Indonesia
diajarkan pada setiap jenjang sekolah mulai dari jenjang sekolah dasar,
menengah, sampai ke perguruan tinggi. Semua sekolah di Indonesia
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi dalam
menyampaikan dan menerima materi dalam pembelajaran.
Dengan perkembangan jaman yang semakin maju sehingga
memudahkan setiap orang mengakses serta belajar melalui internet dan
terbatasnya juga peran bahasa Indonesia dalam perkembangan ilmu
pengetahuan, hal ini menyebabkan tersingkirnya dan menurunkan eksistensi
bahasa Indonesia. Sehingga tak dipungkiri banyak generasi-generasi muda
yang lebih memahami dengan baik bahasa asing daripada bahasa Indonesia
sendiri, maka dari itu adapun langkah-langkah pencegahan dan
penanggulangan bahasa Indonesia agar tetap terjaga dan tidak tersingkar
dengan bahasa asing menurut Rahayu, A. P. (2015) pertama, langkah-
langkah pencegahan adalah menjadikan lembaga pendidikan sebagai basis
pembinaan bahasa. Bahasa baku sebagai simbol masyarakat akademis dapat
dijadikan sarana pembinaan bahasa yang dilakukan oleh para pendidik. Para
pakar kebahasaan, misalnya Keraf, Badudu, Kridalaksana, Sugono,
Sabariyanto, Finoza, serta Arifin dan Amran memberikan batasan bahwa
bahasa Indonesia baku merupakan ragam bahasa yang digunakan dalam
dunia pendidikan berupa buku pelajaran, buku-buku ilmiah, dalam

11
Dena Eka Pujiwisanti Putri/K3-4C 0519040079

pertemuan resmi, administrasi negara, perundang-undangan, dan wacana


teknis yang harus digunakan sesuai dengan kaidah bahasa yang meliputi
kaidah fonologis, morfologis, sintaktis, kewacanaan, dan semantis.
Kedua, perlunya pemahaman terhadap Bahasa Indonesia yang baik
dan benar. Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa yang digunakan
sesuai dengan norma kemasyarakatan yang berlaku. Misalnya, dalam situasi
santai dan akrab, seperti di warung kopi, pasar, di tempat arisan, dan di
lapangan sepak bola hendaklah digunakan Bahasa Indonesia yang tidak
terlalu terikat pada patokan. Dalam situasi formal seperti kuliah, seminar,
dan pidato kenegaraan hendaklah digunakan Bahasa Indonesia yang resmi
dan formal yang selalu memperhatikan norma bahasa. Sedangkan bahasa
Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia yang digunakan sesuai
dengan aturan atau kaidah bahasa Indonesia yang berlaku. Kaidah bahasa
itu meliputi kaidah ejaan, kaidah pembentukan kata, kaidah penyusunan
kalimat, kaidah penyusunan paragraf, dan kaidah penataan penalaran. Jika
kaidah ejaan digunakan dengan cermat, kaidah pembentukan kata ditaati
secara konsisten, pemakaian bahasa dikatakan benar. Sebaliknya jika
kaidah-kaidah bahasa kurang ditaati, pemakaian bahasa tersebut dianggap
tidak benar atau tidak baku.
Ketiga, diperlukan adanya Undang-Undang kebahasaan. Dengan
adanya undang-undang penggunaan bahasa diarapkan masyarakat
Indonesia mampu menaati kaidahnya agar tidak mencintai bahasa gaul di
negeri sendiri. Sebagai contoh nyata, banyak orang asing yang belajar
bahasa Indonesia merasa bingung saat mereka berbicara langsung dengan
orang Indonesia asli, karena Bahasa yang mereka pakai adalah formal,
sedangkan kebanyakan orang Indonesia berbicara dengan bahasa informal
dan gaul.
Keempat, peran variasi bahasa dan penggunaannya. Variasi bahasa
terjadi akibat adanya keberagaman penutur dalam wilayah yang sangat luas.
Penggunaan variasi bahasa harus disesuaikan dengan tempatnya (diglosia),
yaitu antara bahasa resmi atau bahasa tidak resmi. Variasi bahasa tinggi
(resmi) digunakan dalam situasi resmi seperti, pidato kenegaraan, bahasa

12
Dena Eka Pujiwisanti Putri/K3-4C 0519040079

pengantar pendidikan, khotbah, suat menyurat resmi, dan buku pelajaran.


Variasi bahasa tinggi harus dipelajari melalui pendidikan formal di sekolah-
sekolah. Sedangkan ariasi bahasa rendah digunakan dalam situasi yang
tidak formal, seperti di rumah, di warung, di jalan, dalam surat-surat pribadi
dan catatan untuk dirinya sendiri. Variasi bahasa ini dipelajari secara
langsung dalam masyarakat umum, dan tidak pernah dalam pendidikan
formal.
Kelima, menjunjung tinggi bahasa Indonesia di negeri sendiri.
Sebenarnya apabila kita mendalami bahasa menurut fungsinya yaitu sebagai
bahasa nasional dan bahasa negara, maka bahasa Indonesia merupakan
bahasa pertama dan utama di negara Republik Indonesia. Bahasa daerah
yang berada dalam wilayah republik bertugas sebagai penunjang bahasa
nasional, sumber bahan pengembangan bahasa nasional, dan bahasa
pengantar pembantu pada tingkat permulaan di sekolah dasar di daerah
tertentu untuk memperlancar pengajaran bahasa Indonesia dan mata
pelajaran lain. Jadi, bahasa-bahasa daerah ini secara sosial politik
merupakan bahasa kedua.
D. Pembangunan Karakter Bangsa Melalui Bahasa Indonesia
Peran penting bahasa Indonesia adalah alat untuk membentuk
kepribadian dan karakter. Pada awal pertumbuhan bahasa Indonesia, setiap
warga dalam penggunaan bahasa Indonesia sangat berhati-hati saat
berbicara karena bahasa (yang digunakan pemakainya) adalah sebagai
refleksi kepribadian. Istilah “budi bahasa” merujuk kepada pentingnya
bahasa digunakan untuk mengekspresikan sikap dan kepribadian terpuji.
Jika dikatakan “pelihara budi bahasa” maka nasihat itu bertujuan untuk
menjaga prilaku yang sopan dan bahasa yang santun. Sopan dapat dirujuk
pada prilaku atau perbuatan dan santun dapat dirujuk kepada pembicaraan
yang terpelihara dan hal ini membuktikan bahwa misi pertama
menggunakan bahasa Indonesia adalah untuk membentuk prilaku atau
karakter. Harapan yang ditumpukan kepada pengguna bahasa Indonesia
adalah agar selalu menjaga kesantunan dalam berprilaku dan berbahasa
hingga dimunculkan suatu istilah “bahasa menunjukkan bangsa”, dengan

13
Dena Eka Pujiwisanti Putri/K3-4C 0519040079

mengadopsi istilah itu dapat juga dielaborasi menjadi “bahasa menjukkan


karakter atau bahasa menunjukkan kepribadian”. Dengan demikian tidak
terlalu salah jika kita ingin mengemas bahasa Indonesia sebagai salah satu
aspek untuk membentuk karakter kepribadian bangsa pada masyarakat
Indonesia masa kini terutama masyarakatnya yang terdidik (Solin, 2010).
Dalam era globalisasi ketahanan bahasa Indonesia diuji karena
mulai menurunnya kecintaan dan kebanggaan masyarakat berbahasa
persatuan di negeri ini. Bahasa Indonesia harus dikembangkan dan
diaktualisasikan dengan perkembangan global saat ini. Pemakaian bahasa
Indonesia mulai mengalami kelunturan. Generasi muda seolah kehilangan
kepercayaan diri apabila tidak menggunakan istilah asing dalam setiap
percakapan maupun tulisan (Azzahra, 2017). Menurut Rahayu, A. P. (2015)
seiring dengan perkembangan zaman ke zaman khususnya di Negara
Indonesia semakin terlihat pengaruh yang diberikan oleh bahasa gaul
terhadap bahasa Indonesia dalam penggunaan tata bahasanya. Penggunaan
bahasa gaul oleh masyarakat luas menimbulkan dampak negatif terhadap
perkembangan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa pada saat
sekarang dan masa yang akan dating.
Dewasa ini, masyarakat sudah banyak yang memakai bahasa gaul
dan parahnya lagi generasi muda Indonesia juga tidak terlepas dari
pemakaian bahasa gaul ini. Bahkan generasi muda inilah yang banyak
memakai bahasa gaul daripada pemakaian bahasa Indonesia. Untuk
menghindari pemakaian bahasa gaul yang sangat luas di masyarakat,
seharusnya kita menanamkan kecintaan dalam diri generasi bangsa terhadap
bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Kenyataan penggunaan bahasa
asing atau gaul secara tidak proporsional, musnahnya bahasa daerah, dan
berleluasanya pengambilan aset budaya Indonesia oleh negara tetangga
merupakan fakta bahwa bangsa Indonesia sedang menghadapi atau
mengalami krisis jati diri yang dahsyat sebagai bangsa dan sebagai suku
bangsa. Hal ini terjadi akibat ketidaktahuan terhadap peran bahasa dalam
kehidupan dan kualitas hidup yang rendah.
E. Bahasa Indonesia Sebagai Pemersatu Bangsa

14
Dena Eka Pujiwisanti Putri/K3-4C 0519040079

Sebagai mahkluk sosial, manusia senantiasa melakukan interaksi,


sehingga peran bahasa sangat dibutuhkan untuk alat berkomunikasi dan
mengekspresikan pemikiran yang akan disampaikan. Bahasa Indonesia
merupakan bagian kehidupan dari masyarakat Indonesia, bahasa Indonesia
sendiri memiliki kedudukan dan fungsi didalam kehidupan masyarakat,
bangsa, dan negara Indonesia. Kedudukan bahasa Indonesia sangat penting
yang dimana tercantum pada ikrar ke tiga sumpah pemuda tahun 1928
berbunyi kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan
bahasa Indonesia . Oleh karena itu, pemahaman terhadap kedudukan dan
fungsi bahasa Indonesia oleh para penggunanya sangat berperan penting
bagi bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi antarsuku bangsa, maupun
antarnegara.
Pada hakikatnya bahasa Indonesia merupakan bahasa yang mampu
menyatukan berbagai suku, etnik, dan latar belakang yang berbeda-beda.
Jika dibandingkan dengan negara lain, hampir sulit ditemukan negara yang
memiliki kondisi serupa, yakni menaungi ratusan juta penduduk dengan
ribuan latar belakang budaya yang berbeda-beda (Aziz, 2015). Menurut
Marsudi, M. (2008) dalam era globalisasi seperti saat ini, bahasa menjadi
sangat penting bagi kelangsungan eksistensi persatuan bangsa, baik sebagai
lambang jati diri maupun sebagai sarana komunikasi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Bahkan, bahasa Indonesia
berpotensi sebagai bahasa perhubungan luas karena digunakan oleh
penduduk besar di kawasan Asia Tenggara dan kini bahasa Indonesia
banyak dipelajari di berbagai negara.
Bahasa Indonesia sangat berperan dalam mempersatukan belbagai
suku bangsa yang beraneka adat dan budayanya. Dalam mengemban
misinya, bahasa Indonesia terus berkembang seiring dengan keperluan dan
perkembangan bangsa Indonesia, walaupun ada perkembangan yang
menggembirakan dan ada perkembangan yang menyedihkan dan
membahayakan, Dualisme perkembangan ini memang merupakan dinamika
dan konsekuensi bahasa yang hidup. Akan tetapi, karena bahasa Indonesia
sudah diposisikan sebagai bahasa yang berkedudukan tinggi oleh bangsa

15
Dena Eka Pujiwisanti Putri/K3-4C 0519040079

Indonesia, bahasa Indonesia harus dikembangkan ke arah yang lebih baik


dan penuh tanggung jawab sehingga ungkapan ”bahasa menunjukkan
bangsa” benar-benar mengkristal dalam bahasa Indonesia.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional sejak
dicetuskan Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928 dengan fungsi
sebagai lambang kebanggaan, lambang identitas, alat pemersatu,
dan alat perhubungan. Selanjutnya, sebagai bahasa negara secara
resmi berlaku sejak diundangkannya UUD 45, 18 Agustus 1945

16
Dena Eka Pujiwisanti Putri/K3-4C 0519040079

dengan fungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, pendidikan,


perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, dan iptek.
2. Peran bahasa Indonesia dalam pembangunan nasional sendiri
bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, menciptakan
kesejahteraan umum, melindungi seluruh tumpah darah Indonesia,
dan membantu melaksanakan ketertiban dunia dan perdamaian
abadi. Pendidikan merupakan sarana terlaksananya fungsi dari
kedudukan bahasa Indonesia, dimana bahasa Indonesia sebagai
bahasa pengantar dari ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dipelajari, sehingga berperan penting dalam pembangunan bangsa
karena bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi Negara yang
digunakan untuk memajukan pembangunan masyarakat dalam
berbagai aspek.
3. Bahasa Indonesia berperan dalam membetuk karakter dan
kepribadian masyarakat melalui penggunaan bahasa Indonesia
seperti berbicara, mendengar, membaca dan menulis dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang benar. Semakin intensif
penggunaan bahasa dan semakin teliti dan benar pilihan bahasa yang
digunakan diyakini semakin tinggi karakter dan kepribadian orang
yang menggunakannya. Penggunaan bahasa Indonesia dapat
mencerminkan pribadi bangsa melalui yaitu sifat, perangai, dan
watak kita sebagai bangsa Indonesia. Oleh karena itu dalam
penggunaan bahasa Indonesia harus dijaga dan jangan sampai sifat
yang dicerminkan tidak menunjukkan gambaran bangsa Indonesia
yang sebenarnya.
3.2 Saran
1. Masyarakat khususnya pelajar atau mahasiswa harus berpartisispasi
dalam pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia agar
tercapainya pemakaian yang cermat, tepat, dan efisien.
2. Pemerintah mendukung secara aktif dengan mengadakan program-
program serta kegiatan terkait bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan.

17
Dena Eka Pujiwisanti Putri/K3-4C 0519040079

3. Pemerintah turut mendukung menciptakan budaya literasi dengan


mencetak buku berbahasa Indonesia, kepada masyarakat untuk
memperkaya ilmu pengetahuan.
4. Sebagai generasi muda bangsa diharapkan untuk lebih mencintai
dan bangga terhadap penggunaan bahasa Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Azzahra, I. S. (2017). Peranan Bahasa Indonesia Dalam Pembangunan Karakter.


Emawati. (2020). Dirupsi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Pada Era
Digital. PROSIDING Seminar Nasional Pendidian Program
Pascasarjana . Palembang: UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG.
Hidayah, N. (2015). Penanaman Nilai-Nilai Karakter Dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar
, 190-191.

Putrayasa, I. G. (2017). Fungsi dan Peran Bahasa Indonesia dalam Pembangunan


Bangsa.

18
Dena Eka Pujiwisanti Putri/K3-4C 0519040079

Sukartha, I. N., & dkk. (2015). Bahasa Indonesia Akademik untuk Perguruan .
Suwandi, S. (2018). Tantangan Mewujudkan Pembelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia yang Efektif di Era Revolusi Industri 4.0. Makalah
dipresentasikan dalam Kongres Bahasa Indonesia XI yang
diselenggarakan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 28-31.
Rahayu, A. P. (2015). Menumbuhkan bahasa Indonesia yang baik dan benar
dalam pendidikan dan pengajaran. Jurnal Paradigma, 2(1), 1-15.
Widyastri, P. L. (2019). Peran Bahasa Indonesia Dan Bahasa Inggris Dalam
Persebaran Ilmu Pengetahuan Dan Pendidikan Di Indonesia.
Ali, M. (2009). Pendidikan Untuk Pembangunan Nasional. Jakarta: Imtima.

Solin, M. (2010). Peranan Bahasa Indonesia Dalam Membangun Karakter


Bangsa. Jurnal Bahas, 20(03).

Aziz, A. L. (2014). Penguatan identitas bahasa Indonesia sebagai lambang


identitas nasional dan bahasa persatuan jelang penerapan Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Jurnal Studi Sosial, 6(1), 14-20.

Marsudi, M. (2008). Eksistensi Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Persatuan.


JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH), 1(2), 172-184.

19

Anda mungkin juga menyukai