RMK 1 - KLP 3 - Maksi Reg C - Akmen
RMK 1 - KLP 3 - Maksi Reg C - Akmen
Oleh:
Kelompok 3
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
AKUNTANSI MANAJEMEN
Akuntansi manajemen dapat dipandang dari dua sudut: akuntansi manajemen sebagai suatu tipe akuntansi dan
akuntansi manajemen sebagai suatu tipe informasi. Akuntansi manajemen merupakan salah satu tipe akuntansi
yang memiliki karakteristik berlainan dengan akuntansi keuangan. Akuntansi manajemen dapat dipandang pula
sebagai suatu tipe informasi yang merupakan keluaran yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi yang
ditujukan untuk menyediakan informasi keuangan bagi kepentingan manajemen. Trend yang menyebabkan
perubahan akuntansi manajemen adalah:
Akuntansi Manajemen sangat berbeda dengan akuntansi keuangan, jika akuntansi keuangan adalah tipe yang
mengelola informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen puncak (internal) dan pihak luar organisasi
(eksternal) maka akuntansi manajemen adalah tipe yang mengelola informasi keuangan yang hanya dibutuhkan
oleh pihak manajemen saja (internal) sebagai bahan untuk pengambilan keputusan dan pengendalian organisasi.
Informasi yang dihasilkan oleh akuntansi manajemen adalah kebijakan-kebijakan yang tidak dipublikasikan untuk
pihak eksternal.
Akuntansi manajemen mempunyai peranan yang besar dalam perusahaan, yaitu untuk membantu pihak – pihak
internal perusahaan dalam pengambilan keputusan. Adapun ruang lingkup akuntansi manajemen adalah :
Sistem manajemen biaya adalah kerangka kerja atau system suatu perusahaan yang dibarengi dengan biaya
untuk operasional perusahaan yang menunjang masa depan perusahaan atau merupakan manajemen
perencanaan dan system pengawasan dengan tujuan-tujuan :
1. Menghitung biaya sumber daya yang digunakan untuk aktivitas penting perusahaan dan mengukur biaya
untuk sumber daya yang tidak digunakan.
2. Mencari biaya yang masuk kategori non value added dan berusaha menghilangkan biaya non value added
ini. Penghilangan biaya ini tidak boleh mengurangi kualitas produk dan jasa yang diberikan, kinerja produk
maupun manfaat yang dirasakan pelanggan.
3. Berusaha meningkatkan efektifitas dan efisiensi semua aktivitas utama yang dijalankan perusahaan.
4. Berusaha mencari aktivitas-aktivitas baru yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan dimasa yang akan
datang
System manajemen biaya ini menekankan aktivitas perusahaan sehingga sering disebut activity based costing
atau disebut system ABC. System ABC ini adalah suatu metode yang digunakan dalam menghitung biaya
berdasarkan aktivitas. Perhitungan yang dihasilkan akan bermanfaat bagi manajemen untuk menelusuri
keterangan mengenai aktivitas apa saja yang diperlukan dan yang tidak diperlukan perusahaan dalam proses
produksi.
Akuntansi manajemen berkembang dari yang konvesional atau tradisional kemodern atau yang juga sering dikenal
dengan istilah akuntansi manajemen kontemporer. Akuntansi manajemen kontemporer berkembang sebagai
akibat dari perubahan yang signifikan pada lingkungan bisnis bersaing di perusahaan jasa dan manufaktur. Tujuan
keseluruhan system manajemen biaya kontemporer adalah untuk meningkatkan kualitas, kepuasan, relevansi,
dan penetapan waktu informasi biaya. Fokus akuntansi manajemen konvensional adalah pada hasil yang berasal
dari informasi keuangan, sedangkan fokus akuntansi manajemen kontemporer adalah pada proses dan
konsumen.
Perananan pendorong/ penggerak diperluas dengan mengidentifikasi pendorong/ penggerak yang tidak
berhubungan dengan volume produk yang diproduksi. Penggunaan pendorong/ pengerak unit dan non unit
meningkatkan keakuratan pembebanan biaya, mutu dan relevansi informasi secara keseluruhan. Sistem akuntansi
yang menggunakan pendorong/ penggerak unit dan non unit untuk membebankan biaya ke obyek biaya disebut
sistem biaya berdasarkan kegiatan. Perhitungan harga pokok produk pada sistem manajemen biaya kontemporer
cenderung fleksibel untuk berbagai tujuan manajerial termasuk untuk kepentingan pelaporan eksternal.
Perhitungan harga pokok produk pada sistem manajemen biaya kontemporer lebih menekankan pada
perencanaan , pengendalian dan pengambilan keputusan yang lebih baik.
Bila dilihat dari perspektif pengendalian, maka pengendalian biaya kontemporer sangat berbeda dengan sistem
tradisional. Pada sistem tradisional tekanannya adalah pada manajemen biaya, sementara pada sistem
kontemporer tekanannya adalah manajemen kegiatan dan manajemen kegiatan bukan lah biaya. Inti jantung
sistem pengendalian operasional kontemporer adalah manajemen berdasarkan kegiatan. Manajemen
berdasarkan kegiatan memfokuskan pada manajemen kegiatan dengan tujuan meningkatkan nilai yang diterima
oleh pelanggan dan laba yang diterima dengan menyediakan seperangkat nilai tersebut. Manajemen berdasarkan
kegiatan mencakup analisis pendorong, analisis kegiatan dan evaluasi kinerja. Pendekatan manajemen
berdasarkan kegiatan memfokuskan pada pertangungjawaban kegiatan dibanding biaya, menekankan
maksimisasi kinerja sistem dibandingkan kinerja individu. Kegiatan yang melintasi fungsi, lini departemen berfokus
pada sistem dan membutuhkan pendekatan global untuk pengendaliannya. Sistem pengendalian kontemporer
berpandangan bahwa memaksimumkan efisiensi subunit individu tidak selalu berarti mengarah pada efisiensi
maksimum sistem secara keseluruhan. Dengan demikian pada sistem kontemporer baik ukuran kinerja keuangan
dan non keuangan adalah sama pentingnya.
DAFTAR PUSTAKA