standar (saya lupa taro dimana filenya nanti saya upload). Namun untuk mudahnya,
Anda dapat menggunakan standar dibawah ini yang saya rumuskan berdasarkan
pengalaman dalam mendesain IPAL.
Setelah melihat daftar diatas, tentu sobat pembaca sebelum mendesain tangki IPAL
harus memperhitungkan juga kegiatan karyawan yang ada dipabrik apa saja. Maka
bisa didapatkan nilai air limbah domestik yang terbuang dengan lebih spesifik.
Untuk perhitungan jumlah air limbah domestik yang lebih simple. Maka bisa dibuat
perhitungan setiap jumlah karyawan dikalikan dengan 60-80 Liter per orang
karyawan.
Misal, Anda memiliki sebuah kantor dengan perkiraan jumlah karyawan atau
pengguna adalah sekitar 1000 orang. Maka sobat bisa mengkalikan dengan 60 Liter
atau maksimal 80 Liter perorang.
Maka 1000 orang akan bernilai air limbah domestik sebesar 1000 x 60 L = 60.000
Liter air limbah perhari atau 60 m3 air limbah (minimal) dengan nilai maksimal 1.000
x 80L = 80.000 Liter air limbah perhari atau setara dengan nilai maksimal 80 m3.
Oh iya, selain yang tadi sobat juga harus menambahkan penggunaan air yang
diperuntukan untuk aktifitas pengaturan panas yang digunakan dalam proses
produksi. Perhitungan air yang ini sering terlewat juga dan kadang malah tidak
dihitung padahal jumlahnya besar juga.
Beberapa equipment ataupun alat yang biasa menggunakan ini biasanya adalah :
Boiler : Sobat harus menghitung berapa banyak air yang dibuang dalam
proses blow down boiler. Di lihat rasio air masuk dan yang diblow down
dalam saturated condensat ataupun lainnya. Perhitungkan juga rasio
waktunya berapa kali dilakukan dalam satu hari. Bila sanggup (soalnya repot
nih) sobat juga disarankan untuk menghitung berapa banyak air yang
digunakan ketika boiler sobat ini terjadi maintenance.
Cooling Tower : Sobat proses-air.net dapat melihat berapa jumlah blow down
air dalam satu hari. Biasanya dilakukan blow down ketika tds atau
conductivity air mencapai nilai tertentu. Beberapa cooling tower (seperti yang
kami pasang) menggunakan TDS/Conductivity meter dalam prosesnya
sehingga blow down menjadi automatis sehingga bisa didapatkan rasio
waktunya. Kalau yang manual, biasanya minimal ada history log booknya.
Chimney atau Cerobong : Chimney biasanya juga menghasilkan air limbah
yang terjadi akibat adanya penyiraman air terhadap asap hitam akibat
pembakaran. Asap hitam tersebut biasanya terjadi karena adanya partikel
tersuspensi yang ikut terbawa oleh udara. Maka ketika dilakukan penyiraman
partikel tersebut akan turun dan masuk ke pit air limbah.
Untuk perhitungan yang ini, saya tidak bisa memberikan angka perkiraan (sulit
aslinya memberikan perkiraan untuk perhitungan air limbah dari proses heat
engineering). Sebab perhitungan untuk proses yang satu ini akan dipengaruhi
beragam hal seperti ; kualitas air baku yang digunakan, proses heat treatment yang
dipilih, chemical treatment pendukung (Anti Rust, Anti Scale, dsb), pemilihan dan
pengaturan parameter blow down, cuaca dan temperatur sekitar dan seabreg faktor
lain yang perhitungannya jelimet (Sobat harus kursus sama saya 3 bulan kayaknya
hahaha).
Maka untuk yang ini, saya sarankan menggunakan experience as the best teacher.
Gunakan history, log book untuk melihat jumlah air limbah yang dihasilkan. Atau bisa
juga dengan melihat industri sejenis ataupun kompetitor lalu diberikan faktor safety
dalam perhitungannya.
Wow.. Om Ei, ribet amat sih cara menghitungnya? (Sambil garuk-garuk kepala walau
ga gatel)
Sebenarnya ada sih cara buat menghitung yang lebih mudah yakni dengan
menggunakan beberapa cara sebagai berikut :
Lihat data tagihan air bulanan : Hitung tagihan air bulanan dari industri yang
sobat miliki atau sobat tangani. Lalu konversikan dengan jumlah air yang
digunakan, berikan spare 5% sebagai margin error (Misal bocor dsb). Dari
sana lalu ambil nilai 20% untuk industri yang menggunakan air atau 90%
untuk industri yang tidak menggunakan air sebagai bahan baku.
Menggunakan Flow Meter : Cara yang lebih males eh mudah adalah dengan
memasangan flow meter pada inlet tank/sumpit air limbah yang sobat miliki.
Dari sana bisa dilihat berapa sih sebenarnya air limbah yang dihasilkan dari
pabrik kita ini.
Kedua metode diatas, hanya bisa digunakan untuk pabrik yang sudah berjalan dan
tidak bisa diterapkan jika pabrik tersebut belum dibangun. Sehingga itu artinya sama
dengan perusahaan sobat akan mencemari lingkungan terlebih dahulu, baru deh
berusaha mengolah limbahnya. Pencemar Lingkungan Huh!
Karena perhitungannya lewat jalan pintas, tentu akan membuat margin error dalam
penentuan jumlah air limbah industri pabrik menjadi besar dibandingkan dengan
perhitungan engineering yang dijabarkan disini.
Kita harus ingat bahwa semua komponen di IPAL dari mulai tangki, pompa, blower,
mixing time, volume chemical, dan sebagainya sebagainya akan berdasarkan dari
jumlah debit si air limbah. Maka jika perhitungannya memiliki margin error yang
besar maka kita punya potensi error pada IPAL juga besar.
Hal ini tentu bisa diakali dengan membuat IPAL lebih besar sekitar 20% dari aslinya.
Namun tentu akan membuat cost investasi pada IPAL juga besar.
Cara Paling Mudah dan Tepat Plus Hemat Dalam Menghitung
Nah, kalau sobat udah pusing dan mumet dalam menentukan debit air limbah dan
plus kira-kira karakternya. Maka lebih baik sobat serahkan pada ahlinya hehehe.
Pilihlah Expert Person atau Company yang bisa memberikan perhitungan yang
akurat dengan dasar yang jelas.
Kesimpulan dari postingan ini dapat sobat rangkum sendiri ya hehehe. Sebab pada
dasarnya setiap industri memiliki spesifikasinya sendiri-sendiri dari mulai cara
produksi, waktu produksi, bahan baku dan lain sebagainya. Untuk itu pasti cara dan
metode perhitungan air limbah juga pasti berbeda.
Walau begitu, jikalau sobat mengikuti cara-cara yang dijabarkan dalam postingan ini
maka Insya ALLAH akan mendekati nilai sebenarnya dan tidak mubazir dalam
proses desainya.
Sekian postingan kita kali ini. Mohon doanya agar saya bisa terus memberikan ilmu
yang bermanfaat di website proses-air.net.
Salam Hangat,
Om Ei
Specialist in Water and Waste Treatment Engineering
KATEGORI
Ilmu Lingkungan
Pengelolaan Limbah
Waste Water Treatment
TAG
air limbah
anggi nurbana
ipal
menghitung debit limbah
wwtp
Artikel sebelumnya
Parameter Air Limbah Rumah Tangga Domestik
Artikel selanjutnya
Langkah dan Cara Mendesain Tangki Equalisasi
dan Sum Pit Air