Anda di halaman 1dari 5

Untuk menghitung ini, biasanya kita menggunakan tabel perhitungan air limbah

standar (saya lupa taro dimana filenya nanti saya upload). Namun untuk mudahnya,
Anda dapat menggunakan standar dibawah ini yang saya rumuskan berdasarkan
pengalaman dalam mendesain IPAL.

 Kegiatan Toilet (Buang Air) : 30 – 50 Liter/orang


 Kegiatan Cuci : 30 Liter/Kendaraan
 Kegiatan Masak : 5 Liter/Porsi (ini sudah menghitung nyuci piring)
 Kegiatan Siram Taman : 3 Liter/m2 taman
 Air terbuang sia-sia : max. 5% dari debit air total terpakai.

Setelah melihat daftar diatas, tentu sobat pembaca sebelum mendesain tangki IPAL
harus memperhitungkan juga kegiatan karyawan yang ada dipabrik apa saja. Maka
bisa didapatkan nilai air limbah domestik yang terbuang dengan lebih spesifik.

Untuk perhitungan jumlah air limbah domestik yang lebih simple. Maka bisa dibuat
perhitungan setiap jumlah karyawan dikalikan dengan 60-80 Liter per orang
karyawan.

Misal, Anda memiliki sebuah kantor dengan perkiraan jumlah karyawan atau
pengguna adalah sekitar 1000 orang. Maka sobat bisa mengkalikan dengan 60 Liter
atau maksimal 80 Liter perorang.

Maka 1000 orang akan bernilai air limbah domestik sebesar 1000 x 60 L = 60.000
Liter air limbah perhari atau 60 m3 air limbah (minimal) dengan nilai maksimal 1.000
x 80L = 80.000 Liter air limbah perhari atau setara dengan nilai maksimal 80 m3.

Perhitungan Air Limbah Dari Aktifitas Heat Engineering

Oh iya, selain yang tadi sobat juga harus menambahkan penggunaan air yang
diperuntukan untuk aktifitas pengaturan panas yang digunakan dalam proses
produksi. Perhitungan air yang ini sering terlewat juga dan kadang malah tidak
dihitung padahal jumlahnya besar juga.

Beberapa equipment ataupun alat yang biasa menggunakan ini biasanya adalah :

 Boiler : Sobat harus menghitung berapa banyak air yang dibuang dalam
proses blow down boiler. Di lihat rasio air masuk dan yang diblow down
dalam saturated condensat ataupun lainnya. Perhitungkan juga rasio
waktunya berapa kali dilakukan dalam satu hari. Bila sanggup (soalnya repot
nih) sobat juga disarankan untuk menghitung berapa banyak air yang
digunakan ketika boiler sobat ini terjadi maintenance.
 Cooling Tower : Sobat proses-air.net dapat melihat berapa jumlah blow down
air dalam satu hari. Biasanya dilakukan blow down ketika tds atau
conductivity air mencapai nilai tertentu. Beberapa cooling tower (seperti yang
kami pasang) menggunakan TDS/Conductivity meter dalam prosesnya
sehingga blow down menjadi automatis sehingga bisa didapatkan rasio
waktunya. Kalau yang manual, biasanya minimal ada history log booknya.
 Chimney atau Cerobong : Chimney biasanya juga menghasilkan air limbah
yang terjadi akibat adanya penyiraman air terhadap asap hitam akibat
pembakaran. Asap hitam tersebut biasanya terjadi karena adanya partikel
tersuspensi yang ikut terbawa oleh udara. Maka ketika dilakukan penyiraman
partikel tersebut akan turun dan masuk ke pit air limbah.

Untuk perhitungan yang ini, saya tidak bisa memberikan angka perkiraan (sulit
aslinya memberikan perkiraan untuk perhitungan air limbah dari proses heat
engineering). Sebab perhitungan untuk proses yang satu ini akan dipengaruhi
beragam hal seperti ; kualitas air baku yang digunakan, proses heat treatment yang
dipilih, chemical treatment pendukung (Anti Rust, Anti Scale, dsb), pemilihan dan
pengaturan parameter blow down, cuaca dan temperatur sekitar dan seabreg faktor
lain yang perhitungannya jelimet (Sobat harus kursus sama saya 3 bulan kayaknya
hahaha).

Maka untuk yang ini, saya sarankan menggunakan experience as the best teacher.
Gunakan history, log book untuk melihat jumlah air limbah yang dihasilkan. Atau bisa
juga dengan melihat industri sejenis ataupun kompetitor lalu diberikan faktor safety
dalam perhitungannya.

Cara Potong Kompas Untuk Perhitungan Debit Air Limbah Lebih


Singkat

Wow.. Om Ei, ribet amat sih cara menghitungnya? (Sambil garuk-garuk kepala walau
ga gatel)

Sebenarnya ada sih cara buat menghitung yang lebih mudah yakni dengan
menggunakan beberapa cara sebagai berikut :

 Lihat data tagihan air bulanan : Hitung tagihan air bulanan dari industri yang
sobat miliki atau sobat tangani. Lalu konversikan dengan jumlah air yang
digunakan, berikan spare 5% sebagai margin error (Misal bocor dsb). Dari
sana lalu ambil nilai 20% untuk industri yang menggunakan air atau 90%
untuk industri yang tidak menggunakan air sebagai bahan baku.

Contoh perhitungannya sebagai berikut :


Sebuah industri air minum yang menggunakan PDAM sebagai raw water memiliki
Tagihan air berjumlah 5.000.000 dan harga air perkubik adalah 6.000 Rupiah. Maka
total penggunaan yang terhitung adalah 834 kubik. Kurangi dengan faktor bocor
yakni 5%, yakni 834 x (100-5%) maka akan keluar hasil 792 kubik perbulan. Dari
sana gunakan hitungan kasar 20% menjadi limbah, maka akan keluar nilai 160
(pembulatan ke atas dari 158). Berarti nilai air limbah industri sobat adalah 160
m3/bulan (Misalkan…)

 Menggunakan Flow Meter : Cara yang lebih males eh mudah adalah dengan
memasangan flow meter pada inlet tank/sumpit air limbah yang sobat miliki.
Dari sana bisa dilihat berapa sih sebenarnya air limbah yang dihasilkan dari
pabrik kita ini.

Kekurangan metode Potong Kompas :

A. Tidak bisa untuk membangun IPAL di awal

Kedua metode diatas, hanya bisa digunakan untuk pabrik yang sudah berjalan dan
tidak bisa diterapkan jika pabrik tersebut belum dibangun. Sehingga itu artinya sama
dengan perusahaan sobat akan mencemari lingkungan terlebih dahulu, baru deh
berusaha mengolah limbahnya. Pencemar Lingkungan Huh!

B. Margin Error untuk Sistem IPAL WWTP menjadi besar

Karena perhitungannya lewat jalan pintas, tentu akan membuat margin error dalam
penentuan jumlah air limbah industri pabrik menjadi besar dibandingkan dengan
perhitungan engineering yang dijabarkan disini.

Ya gimana ga error, wong ga dihitung satu persatu proses, karyawan, rekayasa


lainnya kok. Padahal suatu sistem pengolahan air limbah yang benar serta bisa
bertahan lama tentu harus memperhitungkan hal tersebut.

Kita harus ingat bahwa semua komponen di IPAL dari mulai tangki, pompa, blower,
mixing time, volume chemical, dan sebagainya sebagainya akan berdasarkan dari
jumlah debit si air limbah. Maka jika perhitungannya memiliki margin error yang
besar maka kita punya potensi error pada IPAL juga besar.

Hal ini tentu bisa diakali dengan membuat IPAL lebih besar sekitar 20% dari aslinya.
Namun tentu akan membuat cost investasi pada IPAL juga besar.
Cara Paling Mudah dan Tepat Plus Hemat Dalam Menghitung

Nah, kalau sobat udah pusing dan mumet dalam menentukan debit air limbah dan
plus kira-kira karakternya. Maka lebih baik sobat serahkan pada ahlinya hehehe.
Pilihlah Expert Person atau Company yang bisa memberikan perhitungan yang
akurat dengan dasar yang jelas.

CHEMINUSA telah membangun lebih dari 36 IPAL di seluruh Indonesia dengan


beragam background industri. Sehingga kami yakni dapat membantu sobat dalam
menghitung secara lebih akurat dan detail (promosi dikit hehe).

Kesimpulan Cara Menghitung Jumlah Air Limbah Pabrik

Kesimpulan dari postingan ini dapat sobat rangkum sendiri ya hehehe. Sebab pada
dasarnya setiap industri memiliki spesifikasinya sendiri-sendiri dari mulai cara
produksi, waktu produksi, bahan baku dan lain sebagainya. Untuk itu pasti cara dan
metode perhitungan air limbah juga pasti berbeda.

Walau begitu, jikalau sobat mengikuti cara-cara yang dijabarkan dalam postingan ini
maka Insya ALLAH akan mendekati nilai sebenarnya dan tidak mubazir dalam
proses desainya.

Sekian postingan kita kali ini. Mohon doanya agar saya bisa terus memberikan ilmu
yang bermanfaat di website proses-air.net.

Salam Hangat,

Om Ei
Specialist in Water and Waste Treatment Engineering

KATEGORI
 Ilmu Lingkungan

 
 Pengelolaan Limbah
 
 Waste Water Treatment

TAG
 air limbah

 
 anggi nurbana
 
 ipal
 
 menghitung debit limbah
 
 wwtp
Artikel sebelumnya
Parameter Air Limbah Rumah Tangga Domestik
Artikel selanjutnya
Langkah dan Cara Mendesain Tangki Equalisasi
dan Sum Pit Air 

Anda mungkin juga menyukai