LATIHAN 1
Diminta:
1. Pernyataan tersebut dapat dibenarkan jika dari hasil analisis likuiditas perusahaan
masih dalam kondisi likuid. Tapi, walaupun dari sisi likuiditas perusahaan masih
likuid, kondisi rugi yang dialami oleh perusahaan merupakan tanda penurunan
kinerja manajemen. Kecuali jika kerugian yang terjadi sebagai akibat dari adanya
kondisi extraordinary (tidak biasa), maka kerugian yang terjadi bukan karena
terjadinya penurunan kinerja manajemen.
Contoh :
Dari tabel diatas dapat diketahui jika perusahaan A dengan aktiva senilai Rp.
10.000.000.000 mampu memperoleh pendapatan sebesar Rp. 4.000.0000,00
sehingga mampu memperoleh laba sebesar Rp. 1.000.000.000,00. Tetapi
perusahaan B kurang mampu memanfaatkan aktiva tetap yang dimilikinya
sehingga pendapatan yang diperoleh belum mampu untuk menutupi beban yang
ditanggung akibat perolehan aktiva tersebut dan beban lainnya yang terjadi akibat
kegiatan operasi perusahaan.
Contoh:
Biaya Akumulasi
Biaya Perolehan Nilai Buku
Depresiasi Depresiasi
Tanggal Perolehan 5.000.000.000 5.000.000.000
Depresiasi Th ke 1 5.000.000.000 500.000.000 500.000.000 4.500.000.000
Depresiasi Th ke 2 5.000.000.000 500.000.000 1.000.000.000 4.000.000.000
Depresiasi Th ke 3 5.000.000.000 500.000.000 1.500.000.000 3.500.000.000
Depresiasi Th ke 4 5.000.000.000 500.000.000 2.000.000.000 3.000.000.000
Depresiasi Th ke 5 5.000.000.000 500.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000
Depresiasi Th ke 6 5.000.000.000 500.000.000 3.000.000.000 2.000.000.000
Depresiasi Th ke 7 5.000.000.000 500.000.000 3.500.000.000 1.500.000.000
Depresiasi Th ke 8 5.000.000.000 500.000.000 4.000.000.000 1.000.000.000
Depresiasi Th ke 9 5.000.000.000 500.000.000 4.500.000.000 500.000.000
Depresiasi Th ke 10 5.000.000.000 500.000.000 5.000.000.000 -
Biaya Akumulasi
Biaya Perolehan Nilai Buku
Depresiasi Depresiasi
Tanggal Perolehan 5.000.000.000 5.000.000.000
Depresiasi Th ke 1 5.000.000.000 500.000.000 500.000.000 4.500.000.000
Depresiasi Th ke 2 5.000.000.000 450.000.000 950.000.000 4.050.000.000
Depresiasi Th ke 3 5.000.000.000 405.000.000 1.355.000.000 3.645.000.000
Depresiasi Th ke 4 5.000.000.000 364.500.000 1.719.500.000 3.280.500.000
Depresiasi Th ke 5 5.000.000.000 328.050.000 2.047.550.000 2.952.450.000
Depresiasi Th ke 6 5.000.000.000 295.245.000 2.342.795.000 2.657.205.000
Depresiasi Th ke 7 5.000.000.000 265.720.500 2.608.515.500 2.391.484.500
Depresiasi Th ke 8 5.000.000.000 239.148.450 2.847.663.950 2.152.336.050
Depresiasi Th ke 9 5.000.000.000 215.233.605 3.062.897.555 1.937.102.445
Depresiasi Th ke 10 5.000.000.000 193.710.245 3.256.607.800 1.743.392.201
Dari contoh diatas terlihat jika perusahaan mengubah metode depresiasi dari
garis lurus ke metode penyusutan saldo menurun (declining balance method)
akan mengakibatkan laba perusahaan setelah tahun ke 1 lebih besar
dibandingkan dengan laba perusahaan dengan menggunakan metode garis
lurus.
Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan antar periode harus
konsisten kecuali:
Contoh :
Jenis & Nama Aktiva Tanggal Perolehan Jumlah Harga Per Metode Usia
Tetap Unit/Set Unit/Per Set Penyusutan Manfaat
(Rp) (Tahun)
Gedung Kantor 1 Juli 1998 1 500.000.000 Garis Lurus 10
Peralaan Kantor:
- Furniture 1 Juli 1998 4 Set 10.000.000
Kendaraan
Operasional:
- Kendaraan Kantor 1 Juli 1998 2 100.000.000
Ditanya:
1. Hitung Beban Penyusutan setiap tahun sejak tanggal perolehan sampai 31-12-
2002
2. Hitung Akumulasi Penyusutan setiap Aktiva Tetap per tanggal 31-12-2002
3. Bila pada 2 Januari 2000 dilakukan overhaul terhadap truk yang dibeli pada
tahun 1998 dengan biaya Rp. 50.000.000 per unit sehingga usi manfaatnya
bertambah 2 tahun, hitung dampaknya terhadap perhitungan penyusutan aktiva
yang bersangkutan.
Jawaban:
1. Beban penyusutan setiap tahun, sejak tanggal perolehan sampai dengan 31-
12-2002.
Diketahui:
Usia Manfaat = 2 tahun tambahan usia akibat overhaul + Sisa usia manfaat
Usia Manfaat = 5,5 tahun
Jadi beban penysutan yang sebelumnya sebesar Rp. 40.000.000,- per tahun
berubah menjadi Rp. 43.636.364,- per tahun.
C. LATIHAN 3
Jenis & Nama Aktiva Tanggal Perolehan Jumlah Harga Per Metode Usia
Tetap Unit/Set Unit/Per Set Penyusutan Manfaat
(Rp) (Tahun)
Gedung Kantor 1 April 2000 1 400.000.000 Garis Lurus 10
Peralaan Kantor:
- Furniture 1 April 200 4 Set 15.000.000
Kendaraan
Operasional:
- Kendaraan Kantor 1 Juli 1998 2 80.000.000
1 Oktober 2000 2 120.000.000
Garis Lurus 5
- Roda Dua 1 Juli 1998 4 5.000.000
Ditanya:
1. Hitung Beban Penyusutan setiap tahun sejak tanggal perolehan sampai 31-12-
2002
2. Hitunga Akumulasi Penyusutan setiap aktiva per tanggal 31-12-2002
3. Bila pada Januari 2001 dilakukan overhaul terhadap seluruh truk yang dibeli
pada tahun 1998 dengan biaya Rp. 60.000.000 per unit sehingga usia manfaatnya
bertambah 2 tahun, hitung dampaknya terhadap perhitungan penyusutan aktiva
yang bersangkutan.
Jawaban:
Diketahui:
Usia Manfaat = 2 tahun tambahan usia akibat overhaul + Sisa usia manfaat
Usia Manfaat = 4,5 tahun
Jadi beban penysutan yang sebelumnya sebesar Rp. 40.000.000,- per tahun
berubah menjadi Rp. 48.888.889,- per tahun.