Anda di halaman 1dari 2

Pertanyaan:

1. Analisis kritis terhadap perumusan pancasila dan dinamika yang menyertainnya.


2. Pandangan tentang kelompok atau gerakan yang ingin mendekonstruksi pancasila
sebagai dasar negara

Jawab :

1. Seperti yang telah diketahui bersama, tentang perumusan pancasila ini terdapat
banyak sekali dinamika yang menyertai. Berikut adalah beberapa analisis yang telah
saya dapatkan setelah membaca tentang perumusan pancasila,
a) Pantia sembilan beranggotakan sembilan orang anggota BPUPKI, diantaranya
adalah Soekarno. Tugas panitia sembilan adalah untuk merumuskan lagi
pemikiran dari tiga tokoh saat sidang pertama BPUPKI yaitu Moh.Yamin,
Soepomo, dan Soekarno sendiri. Kemudian menghasilkan suatu pemikiran
yang disebut Piagam Jakarta. Dimana ketiga tokoh dalam sidang itu
mempunyai pemikiran yang berbeda. Lalu mengapa diantara tiga tokoh itu
hanya Soekarno saja yang turut menjadi anggota panitia sembilan ? bukankah
seharusnya lebih adil jika memang turut menyertakan ketiga tokoh tersebut
dalam panitia sembilan. Dalam suatu perundingan, eloknya adalah
menyertakan tokoh yang memberikan pemikiran-pemikiran untuk disimpulkan
dan hasilnya menjadi satu pemikiran yang sejalan. Atau jika memang ingin
menghasilkan keputusan yang netral atau tidak memihak kepada salah satu
tokoh, lebih eloknya adalah ketiga tokoh tadi tidak disertakan sama sekali
dalam panita sembilan dan biarlah anggota-anggota BPUPKI lain untuk
merundingkan keputusan yang final.
b) Hasil final piagam Jakarta. Seperti yang telah diketahui bersama selama ini
saat masa sekolah kita selalu diajarkan tentang hasil sidang berupa 5 butir sila
dari piagam Jakarta yang menjadi cikal bakal Pancasila. Dimana Sila pertama
dipermasalahkan oleh beberapa utusan dari Indonesia Timur karena berbunyi
“Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemulknya”. Utusan dari Indonesia Timur tidak setuju dengan pertimbangan
bahwa di wilayah timur, banyak orang yang beragama non-islam. Pertanyaan
saya adalah apakah saat panitia sembilan merumuskan Piagam Jakarta tidak
terpikirkan oleh anggota bahwa wilayah Indonesia nantinya juga meliputi
wilayah timur dan disana banyak penduduk beragama non-muslim ? sampai
memutuskan hasil final Piagam Jakarta dengan bunyi sila pertama seperti telah
disebutkan diatas tadi?

2. Sebelumnya, saya tekankan lagi bahwa tidak perlu diperdebatkan lagi Pancasila
adalah merupakan dasar negara Indonesia yang final. Diibaratkan bangunan yang
telah lama berdiri, pancasila adalah pondasinya. Kalau pondasi ini sampai diganti,
atau dihancurkan secara otomatis bangunan yang berdiri diatasnya akan roboh. Hal ini
sama dengan Pancasila sebagai dasar negara yang final dan tidak dapat diganggu
gugat karena jika dikaji lebih dalam Pancasila ini diambil dari kepribadian bangsa dan
sangat sesuai dengan wawasan nusantara. Sehingga tidak ada alasan untuk menolak
Pancasila sebagai dasar negara. Lalu bagaimana dengan kelompok atau gerakan yang
menolak adanya pancasila ? menurut saya untuk masa reformasi ini perlu ditekankan
serta disosialisasikan kembali mengenai pentingnya Pancasila kepada seluruh warga
negara. Saat ini pemerintah pusat telah membentuk suatu Badan utuk menangani
pembinaan ideologi Pancasila, yaitu BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila).
Namun peranannya belum begitu terlihat di masyarakat, melalui BPIP ini seharusnya
dimasifkan pengenalan kembali mengenai Pancasila itu. Karena gerakan-gerakan
penolak Pancasila biasanya timbul dari pemahaman yang kurang mengani pancasila
itu sendiri. Akhirnya mereka merasa bahwa ideologi-ideologi lain layak untuk
menjadi dasar negara menggantikan Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai