Anda di halaman 1dari 2

Dapat diketahui hasil pengamatan pencemaran air dengan menggunak detergen sebagai

larutan dari kondisi air juga menggunakan ikan nila sebagai objek percobaan, dalam
percobaan pencemaran air ditemukan bawa ikan pada gelas plastik dengan kontrrol 0% atau
bisa disebut air murni tanpa larutan detergen dengan rentan waktu 10, 20, hingga 40 menit
Ikan nila pada gelas kontrol 0% terlihat sangat sehat dikarenakan Ikan nila (O.niloticus)
merupakan ikan air tawar yang mempunyai tingkat adaptasi yang bagus. Ikan nila sendiri
pada konsentrasi detergen 0% tidak mengalami perubahan apapun atau normal serta tidak
tercemar detergen. ikan masih aktif meloncat-loncat dari menit ke 10 sampai 40, tidak
mengalami perubahan pada insang tidak mengeluarkan feses dan air pada gelas kontrol 0%
masih terlihat bersih dan tidak keruh.

Sedangkan pada gelas kontrol 100% dapat dilihat bahwa rentan waktu kehidupan ikan
nila setelah dimasukkan kedalam gelas kontrol dengan larutan detergen 100% mengalami
kematian pada waktu kurang dari 10 menit, pada waktu 1 menit kurang ikan masih bergerak
sangat aktif dan ingin keluar dari gelas plastik dengan larutan detergen 100%, namun pada
waktu 1 menit lebih ikan dalam gelas kontrol 100% sudah terlihat kejang-kejang dan pada
waktu 3 menit lebih ikan terlihat sudah mati, pada menit ke 10 dapat dilihat perubahan air
pada gelas plastik dengan kontrtol 100% mengalami perubahan warna air menjadi keruh
karena ika mengeluarkan feses juga berlendir dengan tubuh menggambang, insang bengkak,
menggeluarkan sedikit darah dengan mata melotot.

Lalu pada gelas kontrol 50% atau larutan detergen dengan ukuran 50% detergen juga
mengalami kematian awal meskipun lebih lambat dibandingkan ikan dengan larutan 100%,
pada waktu kurang dari 10 menit ikan pada gelas kontrtol 100% telah ditemukan mati pada
waktu 1 menit gerakan ikan amat cepat dan ingin melompat keluar dengan feses yang keluar
tidak terlalu banyak, lalu ditemukan mati pada waktu 3 menit. Namun, pada waktu 10 menit
ikan menggeluarkan lendir dan sedikit berdarah, lalu pada rentan waktu 20 hingga 40 menit
ditemukan perubahan pada ikan dimana insang ikan membengkak, tubuh yang menggambang
secara terbalik, serta air yang menjadi keruh pada gelas kontrol 50% akibat campuran dari
feses dan lendir ikan.

Dan ditemukan keadaan ikan pada gelas kontrol 25% jsudah kejang-kejang dan tidak
lama kemudian meninggal dengan feses mengalami kematian meskipun dengan rentan waktu
lebih lambat dibandingkan ikan pada gelas kontrol 100% dan 50%, dalam waktu hampir 2
menit ikan masih meloncat loncat normal dan ingin keluar dari gelas kontrol 25% , lalu pada
waktu 2 menit lebih ikan terlihat kejang-kejang dengan lendir keluar banyak dan gerakan
semakin aktif. Lalu pada waktu kurang dari 4 menit ikan sudah terlihat mati. Lalu pada waktu
kurang dari 10 menit insang ikan menggalami pembengkakan, keluar sedikit darah, dan mata
melotot, lalu pada menit 20 menit air pada gelas kontrol menjadi keruh karena ikan
menggeluarkan banyak feses dan lendir dengan tubuh terbalik dan mengambang dengan mata
melotot dan veses yang keluar banyak.

Diketahui ikan juga mengalami kematian awal sebelum menit ke 10 dengan


konsentrasi detergen 12,5%, dengan rentan waktu kematian sekita 4 menit lebih ikan sudah
mati. Lalu pada menit ke 10 ikan menggalami perubahan dengan insang bengkak, keluar
sedikit darah, dan keluar lendir, hingga waktu 20 sampai 40 menit air pada gelas kontrol 12,5
terlihat keruh karena ikan menggeluarkan banyak feses dan lendir ikan tmpak menggambang
dengan tubuh terbalik dan mata melotot.

Dari hasil analisis ikan dengan konsentrasi air 6,25% mengalami rentan hidup lebih
lama dibandingkan dengan konsentrasi detergen yang lain, bahkan larutan detergen 3,1%
ikan ditemukan mati sebelum waktu ke 10 menit. Namun pada gelas kontrol 6,25% ikan
dapat bertahan dengan rentan waktu 10 menit lebih. Lalu ditemukan mati pada waktu 15
menit dengan menggeluarkan lendir, darah, juga pada menit ke 30 ikan menggeluarkan
sedikit feses, insang yang membengkak, serta tubuh menggambang terbalik. Diketahui ikan
masih hidup lebih dari 10 menit merupakan ikan yang paling besar di bandingkan dengan ke
7 ikan lainnya sehingga ikan memiliki daya tahan tubuh lebih kuat dari ikan lain.

Pada gelas kontrol dengan konsentrasi detergen 3,1% juga mengalami hal yang sama
dengan ikan lainnya, ikan pada konsentrasi 3,1% masih melompat lompat pada menit awal
lalu pada waktu 8 menit ikan terlihat sudah mati. Karena konsentrasi detergen yang rendah
menyebabkan ikan mati lebih lambat dibandingkan dengan gelas kontrol yang lain kecuali
pada konsentrasi air 6,25% yang mati dengan rentan waktu lebih dari 10 menit. Lalu pada
menit ke 20 ikan menggeluarkan feses, lendir, dan sedikit darah meskipun tidak terlalu
banyak dibandingkan dengan yang lainnya juga menggalami pembengkakan pada insang.

Anda mungkin juga menyukai