Soal Sistem Pengendalian Manajemen
Soal Sistem Pengendalian Manajemen
Konsep-Konsep Dasar
Proses pengendalian manajemen adalah proses dimana manajer pada seluruh tingkatan
memastikan bahwa orang-orang yang mereka awasi mengimplementasikan strategi yang
dimaksudkan. Organisasi pada umumnya dipimpin oleh CEO (Chief Executive Officer) yang
memutuskan strategi organisasi kemudian mengkomunikasikannya pada manajer di level
unit bisnis diteruskan hingga ke karyawan di seluruh organisasi tersebut.
Sistem adalah suatu cara tertentu dan biasanya bersifat repetitif atau berulang-ulang untuk
melakukan suatu atau sekelompok aktivitas. Cirri-ciri sistem yaitu rangkaian langkah
berirama, terkoordinasi dan berulang untuk mencapai tujuan tertentu.
Page 1 of 13
Tujuan anggota dari organisasi harus selaras dan sejalan dengan tujuan organisasi. Sistem
pengendalian manajemen dirancang dan dioperasikan dengan prinsip keselarasan tujuan.
Pengendalian manajemen berfokus pada pelaksanaan strategi yang dipengaruhi oleh
struktur organisasi, kebudayaan, dan manajemen SDM. Pengendalian manajemen meliputi
aspek financial dan non-finansial.
Perumusan strategi merupakan proses untuk menentukan tujuan organisasi dan strategi
yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Perumusan strategis tidak sistematis
karena ancaman, kesempatan dan gagasan baru tidak terjadi pada jangka waktu yang
tetap. Pengendalian tugas adalah proses untuk memastikan bahwa tugas-tugas spesifik
(job description) telah dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Internet memiliki beberapa manfaat yaitu akses mudah dan cepat, komunikasi multi-target,
komunikasi berbiaya rendah, menampilkan citra tertentu, serta pergeseran kekuatan dan
kendali kepada individu.
SOAL 1
Page 2 of 13
BAB 2
MEMAHAMI STRATEGI
Tujuan
Sebagian besar tujuan perusahaan ditentukan oleh CEO (Chief Executive Officer) dengan
mempertimbangkan nasihat yang diberikan oleh manajer senior lainnya. Profit pada
umumnya menjadi tujuan dari organisasi bisnis. 2 rasio yang mengukur profitabilitas
perusahaan adalah persentase margin laba (profit margin percentage) dan perputaran
investasi (investment turnover). Hasil dari 2 rasio ini bila digabungkan adalah pengembalian
atas investasi (return on investment – ROI). Tujuan mencari laba bagi perusahaan bukan
hanya sekedar laba saja tetapi juga untuk memaksimalkan nilai pemegang saham.
Pemegang saham merupakan stakeholder yang dapat diidentifikasi secara langsung, tetapi
masih ada konsumen, pegawai, pemasok dan masyarakat yang juga merupakan
stakeholder perusahaan.
Konsep Strategi
Setiap organisasi hendaknya memiliki 1 strategi atau lebih walaupun strategi tersebut tidak
dinyatakan secara eksplisit. Strategi digunakan pada 2 tingkatan yaitu strategi untuk
organisasi keseluruhan dan strategi untuk unit bisnis dalam organisasi. Perumusan strategi
perusahaan dilakukan dengan :
Analisis strategi tingkat korporat menghasilkan keputusan yang melibatkan bisnis yang
akan ditambah, bisnis yang akan dipertahankan, bisnis yang akan ditekan, bisnis yang akan
dikurangi perhatiannya, dan bisnis yang didivestasi atau dijual.
Page 3 of 13
Untuk menterjemahkan misi unit bisnis perusahaan, ada beberapa model perencanaan
yang digunakan, yaitu :
Bangun : tujuan menambah pangsa pasar dengan mengorbankan laba jangka pendek dan
arus kas
Pertahankan : tujuan melindungi pangsa pasar unit bisnis dan posisi persaingan
Panen : Tujuan memaksimalkan laba jangka pendek dan arus kas, dengan mengorbankan
pangsa pasar
Divestasi : Tujuan untuk mundur dari bisnis melalui proses likuidasi perlahan atau penjualan
segera
Matriks Portofolio
Tinggi Pemenang Pemenang Tanda Tanya
Daya Tarik
Rata-rata Pemenang Bisnis Rata-rata Kalah
Industri
Rendah Penghasil Laba Kalah Kalah
Kuat Rata-rata Lemah
Kekuatan Bisnis
1. Analisis Industri
Intensitas persaingan diantara para pesaing yang ada, daya tawar pelanggan, daya
tawar pemasok, ancaman dari barang substitusi, dan ancaman pendatang baru.
SOAL 2
1. Pada saat pengembangan strategi, ada tahapan analisis yang harus dilakukan oleh
perusahaan. Jelaskan! (Nilai 10)
2. Mengapa strategi diversifikasi yang memiliki performance paling tinggi seharusnya
adalah related diversification? Jelaskan! (Nilai 7)
3.
Page 5 of 13
BAB 3
PERILAKU ORGANISASI
Seperti yang sudah dijelaskan pada bab pertama, sistem pengendalian manajemen
bertujuan untuk memastikan tingkat keselarasan tujuan organisasi.
1. Faktor Eksternal
Norma-norma yang berlaku.
2. Faktor Internal
Budaya, gaya manajemen, organisasi informal, serta persepsi dan komunikasi.
Aturan-aturan digunakan sebagai seperangkat tulisan yang memuat semua jenis instruksi
dan pengendalian. Jadi aturan merupakan pedoman kerja bagi setiap anggota organisasi.
Beberapa jenis aturan, yaitu pengendalian fisik, manual, pengaman sistem, dan sistem
pengendalian tugas.
Jenis-jenis Organisasi
3 klasifikasi umum :
Fungsi Kontroler
SOAL 3
Page 6 of 13
BAB 4
Dalam organisasi, pasti setiap departemen bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas yang
dilakukannya. Sifat pusat tanggung jawab berguna untuk mewujudkan satu atau lebih
maksud yang disebut dengan cita-cita (tujuan). Setiap departemen/unit bisnis memiliki input
masing-masing dan melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas dari departemen/unit bisnis
tersebut untuk menghasilkan output tertentu. Ukuran input dan output biasanya dapat dinilai
dengan uang. Kinerja pusat tanggung jawab dinilai dari efektivitas dan efisiensi pusat
tanggung jawab tersebut. Efisiensi diartikan sebagai rasio output terhadap input, atau
jumlah output per unit input. Dengan kata lain, efisiensi melihat bagaimana penggunaan
input yang minimal dapat menghasilkan output maksimal. Efektif ditentukan oleh hubungan
antara output yang dihasilkan oleh pusat tanggung jawab (unit bisnis/departemen) dan
tujuannya. Jadi, suatu pusat tanggung jawab haruslah efektif dan efisien. Laba menjadi
tolak ukur yang penting atas efektivitas karena tujuan perusahaan pada umumnya adalah
mencari laba. Sedangkan laba sendiri merupakan selisih antara pendapatan (output)
dengan biaya (input), maka dapat dikatakan bahwa ini juga menjadi tolak ukur bagi efisiensi
pusat tanggung jawab. Ada 5 jenis pusat tanggung jawab, yaitu pusat biaya teknik, pusat
biaya kebijakan, pusat pendapatan, pusat laba, dan pusat investasi.
Pusat Pendapatan
Pusat pendapatan biasanya merupakan unit pemasaran yang tidak memiliki wewenang
untuk menetapkan harga jual dan tidak bertanggung jawab atas harga pokok penjualan dari
barang-barang yang mereka pasarkan.
Pusat Biaya
Pusat biaya adalah pusat tanggung jawab yang secara moneter, namun tidak
mengukur outputnya. Ada 2 jenis pusat biaya pada umumnya, yaitu pusat biaya teknik dan
pusat biaya kebijkan.
Ciri-ciri pengendalian umum adalah persiapan anggaran, variasi biaya, jenis
pengendalian keuangan, dan pengukuran kinerja. Persiapan anggaran untuk pusat biaya
kebijakan disebut sebagai manajemen berdasarka tujuan, yaitu sebuah proses formal
dimana pembuat anggaran mengusulkan untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu dan
menyarankan ukuran yang akan dipakai dalam evaluasi kinerja.
Anggaran inkremental menggunakan tingkat biaya sekarang dari pusat biaya
kebijakan sebagai titik awalnya. Jumlah ini disesuaikan dengan tingkat inflasi, perubahan-
perubahan beban pekerjaan yang diantisipasi, pekerjaan khusus, dan biaya dari berbagai
pekerjaan yang dapat dibandingkan dalam unit yang sama. Tinjauan berdasarkan nol
(zero-base review) membuat analisis menyeluruh dari setiap pusat biaya kebijakan pada
jadwal yang terus bergulir, sehingga semuanya ditinjau setidaknya sekali setiap lima tahun.
Jenis pengendalian keuangan dalam pusat biaya kebijakan berbeda dengan pusat
biaya teknik. Pusat biaya teknik berpusat menjadi kompetitif dalam biaya dengan
menentukan standard an mengukur biaya aktual terhadap standar tersbeut. Pusat biaya
kebijakan berpusat pada pengendalian biaya dengan mengikutsertakan para manajer guna
berperan serta dalam perencanaan.
Page 7 of 13
Pusat administrasi terdiri atas manajemen senior korporat dan manajemen unit bisnis, serta
manajer unit pendukung. Pusat pendukung merupakan unit yang menyediakan layanan
kepada pusat tanggung jawab. Permasalahan dalam pengendalian manajemen adalah
pengendalian atas beban administratif. Hal ini cukup sulit karena masalah yang ada dalam
pengukuran output dan ketidaksesuaian antara cita-cita staf departemen dan cita-cita
perusahaan secara keseluruhan.
Pusat Pemasaran
2 aktivitas utama dalam pusat pemasaran adalah aktivitas pemenuhan pesanan atau
pesanan logistik dan aktivitas pemasaran atau pencarian pesanan.
SOAL 4
Page 8 of 13
BAB 5
PUSAT LABA
Organisasi fungsional adalah organisasi dimana fungsi produksi data pemasaran utama
dilakukan oleh unit organisasi yang terpisah. Keputusan pertimbangan biaya/pendapatan
harus memenuhi 2 kondisi, yaitu manajer harus memiliki akses ke informasi relevan yang
dibutuhkan dalam membuat keputusan serupa dan harus ada semacam cara untuk
mengukur efektivitasnya suatu trade-off yang dibuat oleh manajer.
1. Kualitas keputusan dapat meningkatkan karena keputusan tersebut dibuat oleh para
manajer yang paling dekat dengan titik keputusan.
2. Kecepatan dari pengambilan keputusan operasional dapat meningkat karena tidak
perlu mendapat persetujuan terlebih dahulu dari kantor pusat.
3. Manajemen kantor pusat bebas dari pengambilan keputusan harian sehingga dapat
berkonsentrasi pada hal-hal yang lebih luas
4. Manajer yang tunduk pada hanya sedikit batasan pada korporat, lebih bebas untuk
menggunakan imajinasi dan inisiatifnya
5. Karena pusat laba serupa dengan perusahaan yang independen, maka pusat laba
memberikan tempat pelatihan yang sempurna bagi manajemen umum
6. Kesadaran laba dapat ditingkatkan karena para manajer yang bertanggung jawab
atas laba akan selalu mencari cara untuk meningkatkan labanya
7. Pusat laba memberikan informasi yang siap pakai bagi manajemen puncak
mengenai profitabilitas dari komponen-komponen individual perusahaan
8. Karena keluaran yang dihasilkan telah siap pakai, maka pusat laba sangat
responsive terhadap tekanan untuk meningkatkan kinerja kompetitifnya
Para manajer berperan untuk mempengaruhi pendapatan dan beban sedemikian rupa
sehingga dapat dianggap bertanggung jawab atas laba bersih. Wewenang seorang manajer
dapat dibatasi dengan berbagai cara yaitu batasan dari unit bisnis lain dan batas dari
manajemen korporat.
Mengukur Profitabilitas
2 jenis pengukuran yang biasanya digunakan dalam mengevaluasi suatu pusat laba, yaitu
kinerja manajemen dan kinerja ekonomis. Jenis-jenis ukuran kinerja manajer dapat
dievaluasi dengan margin kontribusi, laba langsung, laba yang dapat dikendalikan, laba
sebelum pajak, dan laba bersih. Pemilihan metode pengakuan pendapatan haruslah tepat.
SOAL 5
PT Sukses memiliki 3 divisi, diantaranya divisi alpha yang ditetapkan sebagai pusat laba.
Divisi alpha menghasilkan produk X yang dijual dengan harga Rp28.000 per unit. Berikut ini
adalah data yang diperlukan untuk mengukur kinerja manajer divisi alpha (kinerja
management) dan kinerja divisi alpha (kinerja ekonomis) pada tahun 2013:
a) Kapasitas produksi yang tersedia sebanyak 60.000 unit per tahun, sedangkan
penjualan hanya mencapai 50.000 unit pertahun
b) Biaya produksi produk X per unit terdiri dari: bahan langsung = Rp 8.000 ; Upah
langsung = Rp 6.000 per unit ; BPTL-Variabel =Rp 2.000 ; dan BPTL – Tetap = Rp
4.000.
c) Beban operasional variabel = Rp 1.000,- per unit, sedangkan beban operasional
tetap berjumlah Rp.90.000.000,- per tahun.
d) Beban operasional variabel =Rp 1.000 per unit sedangkan beban operasional tetap
berjumlah Rp 90.000.000., per tahun
Dari jumlah beban tetap (fixed cost) yang terjadi pada divisi alpha sebanyak 60%
merupakan beban tetap yang dapat dikendalikan oleh manajer divisi alpha.
Sedangkan sisanya merupakan beban tetap yang tidak dapat dikendalikan oleh
manajer divisi alpha.
Page 10 of 13
1) Mengukur kinerja manejemn divisi alpha dengan menggunakan 5 (lima) ukuran
profitabilitas (contribution margin,direct profit,controllable profit, income before taxes,
net income) (Nilai 10)
2) Mengukur kinerja ekonomis divisi alpha (Nilai 5)
3) Jelaskan kelemahan dari masing-masing pengukuran yang digunakan untuk
mengukur kinerja manajemen pada pertanyaan nomor 1 (Nilai 5)
Page 11 of 13
BAB 6
Istilah harga transfer hanya pada nilai yang diberikan atas suatu transfer barang atau jasa
dalam suatu transaksi di mana setidaknya salah satu dari kedua pihak yang terlibat adalah
pusat laba. Prinsip dasar penentuan harga transfer adalah bahwa harga transfer sebaiknya
serupa dengan harga yang akan dikenakan seandainya produk tersebut dijual ke konsumen
luar atau dibeli dari pemasok luar. Situasi ideal adalah dimana suatu harga transfer
didasarkan pada harga pasar akan menghasilkan keselarasan cita-cita jika beberapa
kondisi terpenuhi. Kondisi tersebut adalah orang-orang yang kompeten, atmosfer yang baik,
harga pasar, kebebasan memperoleh sumber daya, informasi penuh, dan negosiasi. Ada
beberapa hambatan mencari sumber daya, yaitu pasar yang terbatas dan kelebihan atau
kekurangan kapasitas industri.
Jika harga kompetitif tidak tersedia, maka harga transfer dapat ditentukan berdasarkan
biaya ditambah laba. Ada 2 keputusan yang harus dibuat dalam sistem harga transfer
berdasarkan biaya adalah bagaimana menentukan besarnya biaya dan bagaimana
menghitung markup laba. Jika pusat laba terakhir menyadari adanya biaya tetap dan laba,
maka pusat laba itu mungkin enggan untuk mengurangi labanya guna mengoptimalkan laba
perusahaan. Ada 2 langkah penentuan harga, yaitu untuk setiap unit yang terjual,
pembebanan biaya dilakukan dalam jumlah yang sama dengan biaya variable standar
produksi, dan pembebanan biaya berkala dilakukan dalam jumlah yang sama dengan biaya
tetap yang berkaitan dengan fasilitas yang disediakan untuk unit pembelian.
SOAL 6
PT Sultana memiliki 3 divisi Alpha, divisi Beta dan Divisi Gamma. Produk X yang dihasilkan
divisi alpha hanya digunakan untuk keperluan internal dalam entitas. Divisi beta dapat
menjual produk Y kepada Divisi Gamma dan ke pasar eksternal (pihak diluar entitas).
Produk Z dijual ke pasar eksternal.
Data yang diperoleh dari ketiga divisi tahun 2015 sebagai berikut:
Divisi Alpha:
Biaya produksi standar produk X per unit: biaya utama (Prime Cost) = Rp. 10.000,-; biaya
produksi variabel = Rp 12.000,-; Tarif BPTL = Rp 6.000,- Jumlah Aset Rp 200.000.000,-.
Page 12 of 13
Harga transfer produk X per unit ditetapkan sebesar biaya produksi standar ditambah 10%
tingkat pengembalian atas asset.
Divisi Beta:
Kapasitas produksi yang tersedia sebanyak 10.000 unit, dan penjualan eksternal mencapai
6000 unit dengan harga jual Rp 40.000,- per unit. Tambahan biaya standar untuk
menghasilkan produk Y pada divisi Beta terdiri dari bahan langsung = Rp 4000,- per unit;
upah langsung = Rp 2000,- per unit; BPTL variabel = Rp 1000,- per unit. BPTL tetap = Rp
40.000.000,- per tahun. Selain itu Beban opersional variable yang dikeluarkan = Rp 2000,-
per unit dan Beban operasional tetap = Rp 25.000.000,- per tahun. Apabila terjadi
penjualan internal (antar divisi) maka beban operasional variabel dapat dihindarkan sebesar
40%. Jumlah asset divisi Beta = Rp 250.000.000,-
Divisi Gamma:
Tambahan biaya standar untuk menghasilkan produk Z terdiri dari upah langsung = Rp
5.000,- per unit, BPTL variabel = Rp 4000,- per unit, BPTL tetap = Rp 3000,-. Beban
operasional variabel = 3000,- per unit, Beban operasional tetap = Rp 40.000.000 per tahun.
Jumlah asset divisi Gamma = Rp 400.000.000,- Harga jual produk Z ditetapkan dengan
menambahkan mark-up sebesar 30% dari biaya produksi standarnya dan Jumlah penjualan
mencapai 8000 unit.
Page 13 of 13