Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif dengan desain deskriptif korelatif. Studi korelasi adalah suatu

penelitian atau penelaahan hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau

sekelompok objek. Pada penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara

satu variabel dengan variabel yang lain, yaitu variabel independen (peran serta

masyarakat) terhadap variabel dependen (pemanfaataan tanaman obat), pada

umumnya survei deskriptif digunakan untuk membuat suat penilaian terhadap

suatu kondisi dan penyelenggaraan dimasa sekarang, kemudian hasilnya

digunakan untuk menyusun perencanaan perbaikan program tersebut

(Notoatmodjo, 2012).

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah adalah cross

sectional. Keuntungan metode cross sectional ini adalah kemudahan dalam

melakukan penelitian, sederhana, ekonomis, dalam hal waktu dan hasilnya dapat

diperoleh dengan cepat (Nursalam, 2009).

29
30

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah binaan yaitu kelurahan Slipi

Puskesmas Kecamatan Palmerah Jakarta Barat.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini telah dilakukan pada bulan 26 Desember 2017 sampai 19

Januari 2018.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah semua elemen yang terdiri dari individu, objek atau

substansi yang memiliki kriteria tertentu untuk dapat digunakan dalam

penelitian (Notoatmodjo, 2010). Populasi adalah seluruh subyek atau data

dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti (Nursalam, 2009). Jumlah

populasi yaitu warga kelurahan slipi RW 07 yang telah memiliki Toga adalah

sebanyak 59 responden.

2. Sampel

Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh

populasi ini. Dalam mengambil sampel penelitian ini digunakan cara atau

teknik-teknik tertentu sehingga sampel tersebut sedapat mungkin mewakili

populasinya. Teknik ini biasanya disebut metode sampling atau teknik

sampling (Notoatmodjo, 2012).


31

Agar karakteristik sampel tidak menyimpang dari populasi yang

diinginkan peneliti, maka sebelum dilakukan pengambilan sampel perlu

ditentukan kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi adalah kriteria yang

perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel.

Sedangkan kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat

diambil sampel (Notoatmodjo, 2010). Peneliti telah menentukan kriteria untuk

sampel yang akan diteliti, meliputi:

a. Kriteria Inklusi

1) Memiliki tanaman obat keluarga.

2) Merupakan warga binaan Puskesmas Kecamatan Palmerah.

3) Bisa membaca dan menulis.

4) Kooperatif.

b. Kriteria Eksklusi

1) Tidak memiliki tanaman obat keluarga.

2) Bukan merupakan warga binaan Puskesmas Kecamatan Palmerah.

3) Tidak bisa membaca dan menulis.

4) Tidak kooperatif.

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Random

Sampling yaitu pengambilan sampel secara random atau acak, tekhnik random

sampling ini digunakan apabila setiap unit atau anggota populasi itu bersifat

homogen atau diasumsikan homogen, hal ini berarti setiap anggota populasi itu

mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel.


32

Langkah pertama dalam pengambilan jumlah sampel dilakukan dengan

menggunakan rumus Slovin (Sujarweni, 2014), yaitu:

n= 59
1 + 59 (0,052)
n= 59

1,1475

n = 51 Responden

Maka, peneliti menetapkan jumlah sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah 51 responden, untuk menghindari sampling eror

ditambahkan 10 % sehingga jumlah sample menjadi 56 responden.yang

memiliki TOGA di Puskesmas Kecamatan Palmerah Jakarta Barat.

D. Etika Penelitian

Etika penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk setiap

kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang diteliti

(subjek penelitian) dan masyarakat yang akan memperoleh dampak hasil

penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2012).

Menurut Notoatmodjo (2012), Ada empat prinsip yang di harus di pegang

teguh dalam melaksanakan penelitian yaitu :

1. Menghormati harkat dan martabat manusia

Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak responden penelitian untuk

mendapatkan informasi tentang tujuan peneliti melakukan penelitianini.

Disampingitu, peneliti juga memberikan kebebasan kepada responden untuk


33

memberikan informasi atau tidak memberikan informasi

(berpartisipasi).Sebagai ungkapan, peneliti menghormati harkat dan martabat

responden penelitian, peneliti sebaiknya mempersiapkan formulir persetujuan

subjek (inform concent). Didalam informed concent dijelaskan tujuan

melakukan penelitian dan manfaatnya.

2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian

Setiap orang mempunyai hak-hak dasar individu termasuk privasi dan

kebebasan individu dalam memberikan informasi.Setiap orang berhak untuk

tidak memberikan apa yang diketahuinya kepada orang lain. Oleh karena itu,

peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas dan

kerahasiaan identitas subjek.Peneliti sebaiknya cukup menggunakan coding

sebagai pengganti identitas responden.

3. Keadilan dan inklusivitas atau keterbukaan

Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan kejujuran,

keterbukaan, dan kehati-hatian.Untuk itu, lingkungan penelitian perlu

dikondisikan sehingga memenuhi prinsip keterbukaan, yakni dengan

menjelaskan prosedur penelitian.Prinsip keadilan ini menjamin bahwa semua

subjek penelitian memperoleh perlakuan dan keuntungan yang sama, tanpa

membedakan gender, agama, etnis, dan sebagainya.

4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan

Sebuah penelitian hendaknya memperoleh manfaat semaksimal mungkin

bagi masyarakat pada umumnya, dan subjek penelitian pada khususnya.Peneliti

hendaknya berusaha meminimalisasi dampak yang merugikan bagi subjek.Oleh


34

sebab itu, pelaksanaan penelitian harus dapat mencegah atau paling tidak

mengurangi rasa sakit, cedera, stress, maupun kematian subjek penelitian.

E. Instrumen Penelitian dan Uji Instrumen

Instrumen penelitian adalah alat yang akan digunakan untuk pengumpulan

data.Pada penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner sebagai instrument

pengumpulan data. Kuesioner tersebut berisi pertanyaan tertutup agar mudah

mengarahkan jawaban responden dan mudah diolah dimana responden hanya

memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda yang telah ditentukan oleh

peneliti (Nursalam, 2009).

Jenis instrumen yang digunakan adalah kuesioner, pada penelitian ini

jumlah keseluruhanyaitu ada 45 kuesioner. Untuk pengaruh psikologis

menggunakan skala likert yang dibuat sendiri oleh peneliti dengan mengacu pada

teori dan konsep dengan pilihan jawaban: Selalu ,Sering, Kadang-kadang, Jarang,

Tidak Pernah.

Peneliti telah melakukan uji intrumen dari 48 item didapatkan 45 item yang

valid kemudian item yang tidak valid dikeluarkan/ dibuang karena hasilnya < r

table = 0,288. Dari hasil uji Rebilitas didapatkan alpha Crombach 0,788 yang

artinya intrumen cukup bagus digunakan pada penelitian


35

F. Analisa Data

Analisis dalam suatu penelitian, biasa melalui prosedur bertahap antara lain :

1. Univariat

Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk analisis univariate tergantung

dari jenis datanya. Untuk data numeric digunakan nilai mean atau rata-rata,

median dan standar deviasi. Pada umumnya dalam analisis ini hanya

menghasilkan distribusi frekuensi dan presentasi dari tiap variabel

(Notoatmodjo, 2012).

2. Bivariat

Apabila telah dilakukan analisa univariat, hasilnya akan diketahui

karakteristik atau distribusi setiap variabel, dan dapat dilanjutkan analisis

bivariat. Analisis bivariat yang di lakukan terhadap dua variabel yang diduga

berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2012).

Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga

berkorelasi. Untuk mengetahui hubungan peran serta masyarakat terhadap

pemanfaatan tanaman obat di Puskesmas Kecamatan Palmerah Jakarta Barat,

menggunakan analisis dari hasil uji statistik, yakni Chi Square. Melihat hasil

ini akan dapat disimpulkan adanya hubungan dua variabel tersebut bermakna

atau tidak bermakna (Hastono, 2010).


36

Rumus uji Chi Square:

χ2 = Σ (o-e)2

e , dengan df=(b-1)(k-1)

Keterangan :

χ2 = Uji Chi Square

O = Frekuensi Observasi (Observer Frequency)

e = Frekuensi harapan (Ekspected Frequency)

df = derajat keabsahan

k = jumlah kolom

b = Jumlah baris

Kesimpulan:

Dengan membandingkan nilai p-value dengan nilai α (0,05)

1.P-value< nilai α (0,05) maka Ho ditolak (ada hubungan).

2. P-value ≥ nilai α (0,05) maka Ho diterima (tidak ada

hubungan).

Atau dengan membandingkan nilai χ² hitung dan χ² tabel

1. Jikahasil χ² lebih besar dari pada χ²tabel distribusi t dengan

α; df, maka Ho ditolak (ada hubungan).

2. Jikahasil χ² lebih kecil dari pada χ²tabel distribusi t dengan

α; df, maka Ho gagal ditolak (tidak ada hubungan).

Anda mungkin juga menyukai