Laporan PKL Di Apotek Res PDF Free
Laporan PKL Di Apotek Res PDF Free
Disusun oleh:
Nama : Faisal
Nim : 13.05.004
Semester : IV (Empat)
LAPORAN
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
DI APOTEK IFA FARMA
DISETUJUI OLEH
Pembimbing I Pembimbing II
SAHRANI
MENGETAHUI
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt atas rahmat dan hidayah Nya sehingga
kami dapat melaksanakan Praktek Kerja lapangan (PKL) di apotek Resky Farma
kepada masyarakat.
dan lancar tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak pada kesempatan ini
5. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu demi satu yang telah
ii
Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya. Oleh
karena itu segala saran dan kritik demi kesempurnaan sangat kami harapkan.
Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi pembacanya dan semua pihak yang
apotek.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
iv
B. Kegiatan Mahasiswa Di Apotek Resky Farma..................................... 38
A. Kesimpulan ......................................................................................... 44
B. Saran .................................................................................................. 44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pelayanan di Rumah Sakit, Apotek, maupun Puskesmas. Oleh karena itu perlu
untuk memenuhi persyaratan efektif, aman, rasional dan murah. Pemilihan jenis
obat yang tepat dan efektif sangat mempengaruhi proses penyembuhan pasien
penyakit.
suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan
dengan Sediaan Farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk
membutuhkan obat publik. Untuk mengetahui jenis dan jumlah obat publik yang
seleksi ilmiah, medis dan statistik yang memberikan efek terapi jauh lebih baik
dibandingkan dengan risiko efek samping yang ditimbulkan.Lalu jenis obat yang
1
Apabila jenis obat dengan indikasi sama dalam jumlah banyak, maka kita
Dengan demikian sebagai seorang farmasis dirasa perlu membekali diri dengan
farmasi di apotek dan juga sebagai wadah untuk mengaplikasikan ilmu yang
selama ini didapatkan dari perkuliahan sesuai dengan fungsi dan kompetensi Ahli
Farmasi.
1. Tujuan Umum
kefarmasian di Apotek.
2. Tujuan Khusus
2
d) Membangkitkan sifat entrepreneurship sehingga suatu saat mampu
farmasi.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Apotek
kefarmasian oleh apoteker (PP no. 51 tahun 2009 pasal 1 ayat 13).
Sediaan farmasi yang dimaksud adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan
Nomor 1027/MenKes/SK/IX/2004).
kepada masyarakat”.
“Perbekalan farmasi adalah obat, bahan obat, obat asli indonesia (obat
tradisional), bahan obat asli indonesia (bahan obat tradisional), alat kesehatan
dan kosmetika”.
4
A. Tugas dan Fungsi Apotek
farmasi antara lain obat, bahan baku obat, obat tradisional, dan
kosmetika.
obat tradisional.
Apotek
5
2. Sediaan Farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan
kosmetika.
5. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan
Farmasi/Asisten Apoteker.
Pekerjaan Kefarmasian.
10. Fasilitas Distribusi atau Penyaluran Sediaan Farmasi adalah sarana yang
6
11. Fasilitas Pelayanan Kefarmasian adalah sarana yang digunakan untuk
perundang-undangan.
14. Toko Obat adalah sarana yang memiliki izin untuk menyimpan obat-obat
pelayanan kefarmasian.
18. Asosiasi adalah perhimpunan dari perguruan tinggi farmasi yang ada di
Indonesia.
Indonesia.
20. Surat Tanda Registrasi Apoteker selanjutnya disingkat STRA adalah bukti
diregistrasi.
7
21. Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian selanjutnya disingkat
STRTTK adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Menteri kepada Tenaga
22. Surat Izin Praktik Apoteker selanjutnya disingkat SIPA adalah surat izin
23. Surat Izin Kerja selanjutnya disingkat SIK adalah surat izin yang diberikan
Farmasi yang tidak boleh diketahui oleh umum sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
26. Menteri adalah menteri yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang
kesehatan.
8
2. Dengan menggunakan formulir APT-2, Kepala Dinas Kesehatan
melakukan kegiatan.
formulir APT-5.
9
7. Terhadap Surat Penundaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 6,
penundaan.
C. Persyaratan Apotek
untuk mendapatkan izin apotek, Apoteker bekerja sama dengan pemilik sarana
termasuk sediaan farmasi dan perbekalan farmasi yang lain yang merupakan
1. Sarana Apotek dapat didirikan pada lokasi yang sama dengan pelayanan
sediaan farmasi.
adalah :
2. Bangunan
10
Bangunan di apotek sekurang-kurangnya terdiri dari :
a) Ruang tunggu
yang berfungsi baik, ventilasi dan system sanitasi yang baik dan memenuhi
syarat higienis, papan nama yang memuat nama apotek, nama Apoteker
3. Perlengkapan
11
E. Tugas dan Tanggung Jawab Apoteker Pengelola Apotek
sebagainya.
b. Di bidang administrasi
2) Membuat laporan-laporan
3) Menyelenggarakan surat-menyurat.
perusahaan.
12
c. Di bidang komersil
yang berlaku.
Kesehatan RI.
profesi kefarmasian.
F. Pengelolaan Apotek
Pengelolaan apotek adalah segala upaya dan kegiatan yang dilakukan oleh
Apoteker Pengelola Apotek dalam rangka tugas dan fungsi apotek yang meliputi
13
1. Pengelolaan Obat
pelayanan. Pengeluaran obat memakai sistem FIFO (First In First Out) dan
a. Perencanaan
1) Metode konsumsi
yang perlu diperhatikan adalah pengumpulan data dan pengolahan data, analisis
data untuk informasi dan evaluasi, dan perhitungan perkiraan kebutuhan obat.
14
2) Metode epidemiologi
Langkah yang perlu dilakukan adalah menentukan jumlah penduduk yang akan
3) Metode campuran
epidemiologi.(Amiruddin Ridwan,2006)
pelayanan di apotek.
14 - 30 hari.
2) Kontan
15
3) Konsinyasi/titipan
Dimana apotek menerima titipan barang yang akan dijual dalam waktu
maksimal 3 bulan.
c. Penyimpanan
1) Disimpan dalam wadah tertutup rapat, untuk obat yang mudah menguap
2) Disimpan terlindung dari cahaya untuk obat seperti tablet, kaplet, dan
sirup.
kapsul.
4) Disimpan pada suhu kamar (pada suhu 15-30 C) untuk obat seperti tablet,
5) Disimpan pada tempat sejuk (pada suhu 5-15 C) untuk obat seperti salep
c. Lemari dibagi menjadi dua fungsi dengan kunci yang berlainan. Fungsi
yang pertama untuk perbekalan dan bahan baku morfin, petihidin, dan
garam-garamnya.
16
d. Lemari khusus narkotika ditempatkan pada dinding tembok atau lantai,
tidak boleh digunakan untuk keperluan lain, tidak boleh dilihat oleh
sistem alfabetis. Dapat pula diatur menurut pabrik. Obat antibiotik perlu
Tujuan persediaan obat adalah menjaga agar pelayanan obat oleh apotek
mendadak.
apotek masing-masing.
metode, yaitu :
1) Metode harga standar yaitu merupakan suatu harga yang ditetapkan lebih
dahulu untuk jangka pendek atau bukan untuk jangka waktu panjang.
2) Metode FIFO (First In First Out), yaitu menurut harga pertama dibeli jadi
meskipun harga sudah naik tetap digunakan harga lama pada waktu obat
dibeli.
3) Metode LIFO (Last In First Out), yaitu menurut harga pembelian terakhir.
17
f. Gambaran umum penggolongan obat
a) Obat bebas
Obat bebas adalah obat yang dapat dijual bebas kepada umum tanpa
resep dokter, tidak termasuk dalam daftar narkotika, psikotropika, obat keras,
ataupun obat bebas terbatas dan sudah terdaftar di DepKes R.I Contoh: Minyak
S.K Menkes RI Nomor 2380/A/SK/1983 tentang tanda khusus untuk obat bebas
dan obat bebas terbatas. Tanda khusus untuk obat bebas yaitu lingkaran bulat
warna hijau dengan garis tepi berwarna hitam,seperti terlihat pada gambar
berikut:
Obat bebas terbatas adalah obat keras yang dapat diserahkan kepada
pemakainya tanpa resep dokter. Obat keras terbatas adalah obat yang masuk
18
Syarat-syarat penyerahan obat bebas terbatas adalah sebagai berikut :
1) Obat tersebut hanya boleh dijual dalam bungkusan asli dari pabriknya
atau pembuatnya.
tanda.
tanda khusus untuk obat bebas terbatas berupa lingkaran berwarna biru dengan
garis tepi berwarna hitam. Seperti terliha pada gambar berikut ini :
Obat keras atau obat daftar G menurut bahasa Belanda “G” singkatan dari
19
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI yang menetapkan atau
dengan cara pemakaian lain dengan jalan merobek rangkaian asli dan
jaringan.
obat itu sendiri dalam substansi dan semua sediaan yang mengandung
obat itu, terkecuali apabila dibelakang nama obat disebutkan ketentuan lain, atau
ada pengecualian.
lingkaran bulat berwarna merah dengan garis tepi berwarna hitam dengan huruf
20
Gambar 1.5 Lambang obat narkotik
tentang Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan
kedalam golongan I, II, III. Menurut UU RI No. 35 Tahun 2009 narkotika dibagai
3 golongan yakni:
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi serta mempunyai potensi yang
21
(2) Narkotika golongan II
terakhir dan akan digunakan dalam terapi atau buat pengembangan ilmu
tentang psiktropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan
saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
(1) Golongan I
dan Psilosibina.
(2) Golongan II
digunakan dalam terapi atau ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat
22
(3) Golongan III
digunakan dalam terapi atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai
Amobarbitaldan Phenobarbital.
(4) Golongan IV
digunakan dalam terapi atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai
Klordiazepoksida.
Perbedaan cara pengelolaan obat bebas, bebas terbatas, obat keras daftar
narkotika.
dengan dokternya.
23
4) Cara pelaporan : Laporan obat narkotika dan psikotropika selain
Farma).
pemusnahan. Cara pemusnahan obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras
h. Cara Pemesanan
3) Surat pesanan narkotika yang berwarna putih, kuning dan biru untuk PBF
24
i. Prosedur pelaporan
Provinsi, kepala Balai POM, PBF Kimia Farma dan salinan 1 arsip.
2. Pengelolaan Resep
a. Pengertian Resep
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, maupun dokter
hewan kepada apoteker untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien
b. Komponen Resep
1) Nama, alamat, nomor izin praktek Dokter, Dokter gigi, Dokter hewan.
6) Jenis hewan dan nama serta alamat pemiliknya untuk resep Dokter
hewan.
7) Tanda seru dan paraf Dokter untuk resep yang mengandung obat yang
25
c. Pelayanan resep meliputi:
(SIP), alamat praktek dokter, tanggal penulisan resep, nama obat, jumlah
obat, cara penggunaan, nama pasien, umur pasien, dan jenis kelamin
pasien.
Jika resep yang diterima berupa racikan maka hal-hal yang harus
2) Peracikan obat.
3) Pemberian etiket warna putih untuk penggunaan oral atau dalam dan
4) Memasukkan obat kedalam wadah yang sesuai dan terpisah untuk obat
yang berbeda untuk menjaga mutu obat dan penggunaan yang salah.
Setelah obat sudah disiapkan maka obat tersebut siap untuk diserahkan
26
etiket, cara penggunaan serta jenis dan jumlah obat. Hal ini sangat
d. Penyimpanan Resep
terlebih dahulu dipisahkan dari resep lainnya, tandai dengan garis merah di
bawah nama obatnya. Resep yang telah disimpan selama lebih dari 3 tahun
dapat dimusnahkan dengan cara dibakar atau cara lain yang memadai.
e. Pemusnahan Resep
sesuai dengan bentuk yang telah ditentukan, rangkap 4 ditandatangani oleh APA
rusak, dilarang, dan kadaluwarsa dilakukan dengan cara dibakar, ditanam, atau
27
Pemusnahan tersebut harus dilaporkan oleh APA secara tertulis kepada
dimusnahkan.
5) Cara pemusnahan.
3. Administratif
yang diperlukan dapat dilihat dari buku data-data obat yang mau dipesan
dari bagian penerimaan resep atau obat bebas di counter muka maupun dari
petugas gudang.
barang, yang ditulis oleh seorang asisten apoteker dari peracikan. Buku tersebut
memuat kolom nama barang jumlah yang diminta, jumlah yang diberikan, sisa
persediaan dan keterangan. Dari kolom sisa persediaan dapat dipakai sebagai
alat bantu untuk pengadaan barang (defecta untuk pesanan membeli barang
28
c) Stock opname tahunan
narkotika,diadakan stock opname tiap bulan sekali dan dilaporkan kepada Dinas
blanko faktur penjualan, blanko surat penjualan, blanko salinan resep, blanko
c. Memiliki STRA.
lainnya
c. Perjanjian kerja
29
Dalam memimpin sebuah apotek, diperlukan:
langsungnya, wewenangnya.
a. Apoteker
selalu belajar sepanjang karier dan membantu memberi pendidikan dan memberi
2) Apoteker Pendamping
3) Apoteker Pengganti
berhalangan melakukan tugasnya pada jam buka apotek, maka APA harus
30
Pendamping berhalangan juga dalam melakukan tugasnya maka APA menunjuk
tugasnya di apotek serta mengawasi kinerja Asisten Apoteker dan kayawan lain.
farmasi/asisten apoteker.
Menurut KepmenkesNo. 679 Tahun 2003 tentang registrasi dan izin kerja
dan Makanan Jurusan Analis Farmasi Dan Makanan Politeknik Kesehatan sesuai
Pasal 3 ayat 1:
Departemen Kesehatan, dan Instansi diluar Depkes baik di tingkat pusat maupun
di tingkat daerah.”
b) Melakukan konsultasi
31
d) Menghitung harga resep
komoditi lain
b) Menganalisis permintaan
komoditi lain
d) Memberi pilihan harga obat bebas, bebas terbatas, dan komoditi lain
kadaluarsa
32
4) Pengelolaan pencatatan
Dan Sulasmono,2007)
33
BAB III
34
Mengarahkan
Menilai mahasiswa
Melayani pelanggan yang bagaimana cara
4 dalam melayani
membeli obat di apotek melayani dengan
pelanggan
baik dan benar
Memberikan pengarahan
Meracik obat puveres, Memberikan
7 sekaligus memberikan
kapsul dan salep pengarahan
penjelasan
35
Memfasilitasi
pelayanan non R/
Melakukan pelayanan non Sebagai pembimbing
9 termasuk OWA
R/ termasuk OWA. sekaligus penggarah
dan membimbing
siswa
Menjelaskan
Menilai mahasiswa
Menerima barang atau bagaimana cara
11 dalam menerima barang
obat dari PBF menerima barang
atau obat
dari PBF
Memberikan
buku pembellian
36
BAB IV
1. Lokasi Apotek
Menurut peraturan yang ada terkait dengan jarak antara apotek adalah
tidak lagi adanya pembatasan terhadap jarak apotek yang telah di selengarakan
dengan apotek yang telah ada. Namun sebaiknya harus mempertimbangkan segi
37
2. Bangunan Apotek
a. Gudang obat
b. Apotek terdiri dari Ruang Obat, Tempat Meracik, Ruang Tunggu, Poli
Saraf, Poli Anak, Ahli Penyakit Dalam, Poli THT-KL, Poli Gigi,
Laboratorium, dan WC
stemper
b) Perlengkapan dan alat perbekalan farmasi seperti : botol, lemari atau rak
d) Alat administrasi seperti: blanko pesanan obat, kartu stock obat, salinan
resep, kwaitansi, blanko faktur dan nota penjualan, buku pembelian, buku
e) Buku standar yang ada seperti: ISO dan farmakope Indonesia edisi III
orang PSA, 1 orang Apoteker pengelola apotek (APA), 1 orang asisten apoteker
38
PSA (Pemilik Saran Apotek)
SAHRANI
APOTEKER
STAF
CLEANIN SERVICE
1. Kegiatan Manajerial
1) Perencanaan
pengumpulan data obat-obatan yang akan di tulis dalam buku defacta. Sebelum
39
Sesuai dengan peraturan Menkes No.1027 tahun 2004, dalam membuat
a) Pola peresepan
b) Pola penyakit
d) Budaya masyarakat
2) Pengadaan
buat dan di sesuaikan dengan anggaran keuangan yang ada. Pengadan barang
pembayaran.
berdasarkan catatan yang ada dalam buku habis berisi catatan barang-
barang yang hampir habis atau yang sudah habis di apotek. Sebelum
dilakukan order, obat yang tertulis dalam buku habis dicocokkan dengan
buku defacta.
kode supplie, nama barang, satuan barang, dan jumlah barang. SP akan
datang order bisa dilakukan melalui telpon (untuk obat selain narkotika
dan psikotropika)
40
c) Mengatasi pemesanan obat akibat waktu antara pemesanan dan
kredit.
b. Penerimaan Obat
yang datang dengan faktur dan SP. Kesesuain meliputi : nama barang, jumlah
barang, satuan, harga, diskon, dan nama PBF serta mengecek masa
kadaluarsanya. Faktur di periksa tanggal pesan dan tanggal jatuh temponya, lalu
di tanda tangani dan di cap oleh Apoteker pengelola Apotek (APA) atau Asisten
Apoteker (AA), yang mempunnyai SIK. Kemudian faktur yang sudah di tanda
harian sedangkan uang yang keluar tercatat dalam buku pengeluaran apotek.
Obat dan bahan obat harus di simpan dalam wadah yang cocok dan harus
yang berlaku.
bahan padat di pisahkan dari bahan cair atau bahan yang setengah padat di
pisahkan dari bahan cair. Hal ini bertujuan untuk menghindarkan zat-zat yang
terbakar dan obat-obat yang mudah rusak dan meleleh pada suhu kamar.
41
Penyimpanan dilakukan dengan cara/berdasarkan nama penyakit, khasiat obat,
dan nama generik dan paten untuk memudahkan pengambilan obat saat
diperlukan.
kesehatan, serta barang lain yang dapat dijual tanpa resep dokter. Misalnya :
1) Pasien datang
b. Pelayanan Resep
42
3) Bila ada obat yang akan diganti (merk lain) mintakan persetujuan pasien
1) Siapkan alat yang akan digunakan dan bersihkan meja untuk meracik
cara mencampur
3) Siapkan etiket dan wadah obat sertakan bersama obat dan instruksinya
untuk diracik.
5) Siapkan bat sesuai resep dan cocokkan dengan yang tertera pada
struknya
6) Jika ada bahan yang harus ditimbang maka persiapkan lebih dahulu
10) kemudian serahkan pada petugas lain untuk diperiksa dan diserahkan
43
d. Pelayanan KIE
obat dengan benar dan tepat yang diberikan kepada pasien atau pembeli,
6) Pola hidup
7) Kepatuhan pasien
44
BAB V
A. Kesimpulan
yang pertama ini seorang farmasis harus hadir dengan wajah yang
pemerintah
B. Saran
pada waktu yang lebih lama agar siswa-siswi lebih dapat memahami
universitas
45
LAMPIRAN
1) Kelengkapan Resep
2) Kandungan
3) Indikasi Kegunaan
Meringankan rasa sakit pada keadaan sakit pada keadaan sakit kepala,
sakit gigi, menurunkan deman yang disertai influenza dan deman setelah
imunisasi.
4) Kontra Indikasi
5) Efek Samping
kerusakan hati
b. Reaksi hipersensivitas
6) Perhatian khusus
ginjal
b. Bila setelah 2 hari deman tidak menurun atau setelah 5 hari nyeri
7) Aturan Pakai
1) Kelengkapan Resep
2) Kandungan
mg, vitamin B6 5 mg, vitamin B12 5 mcg, vitamin D 100 iu, dexpanthenol 3
3) Indikasi Kegunaan
mencegah defisiensi.
4) Aturan Pakai