Kisah para Rasul 17 23-25

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

Hermen PB I

Nama :
NIM :
Dosen : Pdt. D. S. Sinaga, M.Th

Kisah Para Rasul 17 : 23-25


(Berdasarkan Pendekatan Kritik Naratif)

I. Pendahuluan
Sesuai dengan namnya surat Kisah Para Rasul bukan berarti menceritakan mengenai pekerjaan
semua rasul, namun pada pokonya yang dikisahkan dalam surat ini adalah sebahagian dari
pekerjaan, yang khususnya dilaksanakan oleh Petrus dan Paulus dalam pelayanan pemberitaan Injil.
Oleh karena itulah dalam surat ini lebih banyak diceritakan mengenai pekerjaan mereka. Selain itu
surat ini menceritakan lebih panjang mengenai bimbingan Roh Kudus.
Menurut para ahli PB Kisah Para Rasul ditulis sekitar 70 dan 80 M. Hal ini sesuai pula dengan
peristiwa terakhir, yang mengkisahkan penahan Paulus di Roma (Kis. 28:30) suatu perisriwa, yang
terjadi kira-kira pada tahun 60 M. Kisah Para Rasul dialamatkan kepada Teofilus, yang mulanya
hanya berminat kemudian telah menjadi orang beriman.
Menurut Ds. H.V.D. Brink, Kisah Para Rasul merupakan lanjutan tulisan Lukas (pasal 25:50-53)
dan ayat-ayat permulaan dalam Kisah Para Rasul. Kemudian Lukas mulai menggambarkan
perjananan Injil yang diberkati dari Yerusalem sampai ke Roma. Tulisan ini hendak memberi
pengajaran. Tetapi Lukas melakukan ini dengan melukiskan perjalanan Injil yang terberkati itu,
sebagai bukti dari kesungguhan dan kekuatan kebangkitan Yesus Kristus. Lawan-lawan yang
terbesar terhadap injil-injil ini adalah selalu orang-orang Yahudi. Namun satu hal yang perlu diketahui
dari isi pokok Kisah Para Rasul ini adalah bagaimana Juruselamat yang dimuliakan itu dan Roh
Kudus bekerja dengan perantaraan Para Rasul dan jemat-jemat Kristen yang muda.

1
II. Terjemahan
22. Maka berdirilah Paulus di tengah-tengah Aeropagus itu serta berkata “Hai
orang-orang Atena, menurut kamu kalian yang tampak kepadaku, kamu sangatlah
mengindahkan dewa-dewa.
23. Karena ketika aku berjalan-jalan sambil memperhatikan segala patung
yang kamu sembah maka aku menjumpai juga suatu kurban yang tertulis
demikian, “Kepada tuhan yang tidak dikenal”
24. Sebab itu, barang yang kamu sembah dengan tidak kamu kenal itulah
yang hendah aku nyatakan kepadamu kamu sekalian.
25. Allah yang menjadikan dunia dengan segala isinya, Ia-lah yang
menjadikan langit dan bumi.
26. Ia tiada mendiami rumah-rumah berhala yang dibuat dengan tangan
manusia dan tidak pula Ia menginginkan dilayani dengan tangan manusia seolah-
olah Dia ada kekurangan apa-apa karena ia sendiri mengaruniakan kepada kamu
sekalian hidup dan nafas dan segala sesuatu itu.

III. Analisis
a. Alur Cerita
Paulus mengajarkan mengenai Yesus Kristus dan kebangkitan-Nya. pengajaran ini
mengakibatkan Paulus dituduh golongan Epikuros dan Stoa sebagai pembawa ajaran sesat yaitu
memberitakan dewa-dewa lain/asing. Tuduhan ini akhirnya mengakibatkan Paulus dibawa ke majelis
Aeropagus, namun ketika ditanya Paulus menerangkan bahwa dewa merekalah sesugguhnya yang
asing (tidak dikenal). Pernyataan Paulus yang demikian (mengenai dewa yang tidak dikenal) tidak
dapat diterima oleh sebahagian orang tetapi banyak juga yang menerimanya.

b. Tafsiran
Orang-orang Atena dipengaruhi ajaran Epikuros dan Stoa. Hal ini mengakibatkan mereka
percaya dan menyembah dewa-dewa yang mereka tidak mengenalinya. Kehadiran Paulus di Athena
bertujuan untuk menegur orang-orang Atena karena menyembah dewa-dewa yang tidak dikenal itu.
Namun diawal ketika ia menegur, ia dituduh sebagai pembawa ajaran mengenai dewa-dewa asing.
Oleh karena itu Golongan Epikuros dan Stoa membawanya kehadapan majelis Aeropagus untuk

2
dimintai pertangungjawabannya. Dihadapan majelis Aeropagus Paulus tidak segan-segan tetapi ia
tegas menyatakan bahwa orang-orang Atena telah menyembah dewa yang tidak dikenalinya.
Orang-orang Atena sangat menghormati ilah-ilah dan dewa-dewanya. Oleh karena itu Paulus
ingin mendobrak pola pikir mereka dengan menyatakan bahwa dewa yang mereka tidak kenal itulah
sebenarnya yang ingin diberitakannya. Dengan kata lain Paulus memakai alat dewa-dewa yang
mereka tidak kenal itu sebagai jalan untuk memperkenalkan Allah yang sesungguhnya. Palus
menyatakan bahwa Allah yang sesungguhnya adalah Allah yang menciptakan langit dan Bumi dan
yang berkuasa atasnya. Tuhan bukanlah sesuatu yang tinggal didalam kuil diam tidak bergerak dan
tidak memiliki kuasa. Perkataan Paulus dalam ay. 24 menunjukkan bahwa Tuhan bukanlah
diciptakan oleh tangan manusia melainkan Allahlah yang menciptakan manusia. Dan sudah jelaslah
bahwa tidak mungkin manusia yang menciptakan allah (Dewa) untuk manusia. Bukan hanya itu yang
disamapaikan Paulus lewat kesaksiannya di depan Aeropagus tetapi ia juga menegaskan bahwa
Allah juga tidak dilayani oleh tangan manusia, apalagi menciptakan!. Memang sepintas Ia
kekurangan namun sebenarnya Dialah yang memiliki segalanya memberikan hidup, nafas dan
segala sesuatu kepada semua orang. Dengan kata lain Allah tidak hidup dari pemberian Tuhan tetapi
Manusialah yang hidup dari pemberian Tuhan. Penjelasan Paulus ini bermaksud agar orang Athena
yang percaya kepada ilah yang tidak dikenal itu agar mereka menjalankan Ibadah yang sejati kepada
Allah yang sesungguhnya.
Ketegasan, keberanian Paulus adalah inti dari perikop ini. Paulus ia berani dengan tegas
dihadapan majelis Aeropagus memberitakan bahwa mereka sebenarnya telah menyimpang dari
ibadah yang sejati kepada Allah. melalui penjelasan/pidato Paulus tersebut dapat diketahui
maksud/diperoleh bahwa didunia ini manusia mencari-cari Allah, tetapi usahanya dalam mencari
Allah adalah menyimpang atau dapat dikatakan buta sama sekali akhirnya beribadah kepada ilah
yang tidak dikenal, apakah allah yang disembah itu allah sesungguhnya atau tidak. Paulus ingin
menyatakan bahwa Allah itu sebenarnya dekat sekali dengan manusia. Untuk itu Paulus ingin
manusia yang kritis tidak hanya menerima begitu saja bagai kerbau yang dicucuk hidungnya
(turut/tunduk).

Anda mungkin juga menyukai