Anda di halaman 1dari 2

HIKMAT ALLAH SEBAGAI POLA UTAMA DALAM

PERSEKUTUAN JEMAAT
1 KORINTUS 2:1-16

1. Pemberitaan (ayat 1-2)


a. EKSPOSIS:
Ke datangan paulus bukan untuk memamerkan perkataan yang indah, tinggi dan baik,
atau hikmat filsafat dlm pemberitaannya akan rahasia Allah. Secara internal surat ini,
istilah kesaksian lebih baik dari pada istilah rahasia /misteri yang merupakan terjemahan
banyak naskah kuno). Tidak ada petunjuk dari nas ini, maupun dari KPR 17, bahwa
Paulus memberitakan berita sederhana mengenai Kristus disalibkan itu karena ia merasa
gagal (sebagai mana di ungkapkan oleh sejumlah teolog) waktu mengenai pedekatan
filosafis di atena. Sesungguhnya, pendekatan di atena tidak bersifat filosofis. Khotbah
Paulus di sana di awali dengan pernyataan Alkitab tentang penciptaan (bdg. Kis.17:24)
dan berakhir dengan soal kebangkitan (kis. 17:31). “kesaksian” yang jg “rahasia”, atau
“misteri” yang rasul Paulus maksudkan adalah Kristus yang adalah perwujudan konkrit
Allah, dan gereja adalah ekspresi Kristus (Rm 16:25-26; kol 1:26-27, 2:2, 4:3; Ef 3:4-6,9).
Kristus yang disalibkan merupakan satu-satunya pokok, sentral, isi dan subtansi dari
pelayanan Paulus. Karena itu, ketika ia akan melayankan perkataan kesaksian Allah
kepada orang –orang Yunani yang menyanjung kata kata yang indah dan menyanjung
hikmat filsafat, ia memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa selain Kristus yang
almuhit dan Dia yang di salibkan.
Paulus dengan nama besar dan Gelar (ceritakan latar belakang Paulus) seolah oleh
semua itu merupakan sia-sia bagi Paulus, bahkan paulus menganggapnya sampah
(kotoran binatang).
Yesus Krsitus menunjukan Persona Tuhan. Manusia sempurna dan Allah sempurna. Dia
yang disalibkan menyingung tentang model penghidupan, pergerakan, pekerjaan, dan
perjalanan Tuhan, meyatkan kerendahan diri-Nya. Untuk mmeruntuhkan kesombangan
orang-orang Yunani yang menjunjung tiggi hikmat, di sini Paulus tidak menyinggung
tentang kebangkitanNya dalam kemulian (Luk. 24:26), atau kenaikan-Nya ke sorga dan
pengakantan-Nya (Kis 2:33,36)

b. ILUSTRASI:
c. APLIKASI:

2. Metode (ayat (3-4)


a. EKSPOSISI:
“kelemahan” mengacu kepada kelemahan jasmani paulus , yang kemungkinan terdapat
dalam tubuhnya karena penganiayaan yang ia terima saat memberitakan injil. Paulus
tidak menunjukkan dirinya sebagai oorang yang kuat perkasa dalam tubuh jasmani
ketika berada di antara orang-orang Yunani, yang mencari kekuatan secara psikologis
atau filsafat, tetapi atas olah raga fisik atas olah raga mereka. Takut adalah perasaan di
dalam, gentar adalah penampilan yang di luar. Ketika Paulus menunaikan pelayanannya
kpd orang-orang Yunani yang mencari hikmat, di dalam batin ia merasa takut kehilangan
Kristus, di luar ia gentar kalau-kalau ia terpengaruh oleh ke gairahan kedambaan mereka
terhadap hikmat. Karena takut dan gentar sedemikian, maka ia menurut visi surgawi
menghindari penyimpangan dan dengan setia berdiri tegug dalam ppelayanan yang
Allah amanatkan kepadanya. Para agamawan Yahudi yang bergairah membanggakan
agama tradisonal ereka ; orang-orang Yunani yang menyangjung filsafat
menyombongkan hikmat duniawi mereka. Ketika melayani Kristus kepada kedua
golongan orang ini, Paulus berada dalam ke adaan takut dan gentar. Betapa bedanya ke
adaan rasul dan mereka. Ay. 4. bukan dengan usaha membujuk manusia . metode
paulus menggunakan Keyakinan akan kekuatan Roh. Kata Keyakinan mengacu kepada
tindakan pemberitaan bukti dalam suatu sidang dalam pengadilan. Hidup baru dari
jemaat di korintus merupakan bukti yang menyakinkan tentang kuasa Allah di dalam diri
mereka (bdg 1 tes 1:5) . Perkataan yang rasul katakan, firman yang ia beritakan, bukan
berasal dari pikiran yang diucapkan berdasarkan tafsiran, melainkan berasal dari rohnya.

b. ILUSTRASI:
c. APLIKASI:
3. Motif (ayat 5)
a. EKSPOSIS:
Supaya adalah kata yg menunjuk kepada alasan. Khotbah Paulus yg sederhana
dimaksudkan agar orang-orang di Korintus tidak memiliki iman yang berlandaskan
kepada argumentasi logika dan Filsafat, suatu iman yang bisa tunduk pada argumentasi
lainnya. “sesuatu yang tergantung pada argumentasi yang lebih cerdik”. Tetapi iman
yang didirikan di atas kekuatan Allah memiliki landasan yang kokoh dan bertahan lama.
Bahkan Hikmat manusia adaah filsafat tingkat dasar; kekuatan Allah adalah Kristus yang
Hikmat (perencanaan dan ketetapan) Allah.

b. ILUSTRASI:

c. APLIKASI:

Anda mungkin juga menyukai