Anda di halaman 1dari 2

TUGAS SEJARAH GEREJA I

Leo Kristian Eka Putra Diarsa // 2017510017

St. Leo Agung

1. Riwayat Hidup
St. Leo adalah seorang Paus ke-45 dalam sejarah Gereja Katolik. Leo lahir di Tuscany,
Italia pada tahun 400. Ia diangkat menjadi Paus pada 29 September 440, menggantikan Paus Sixtus
III yang wafat pada Agustus 440. Selama masa pontifikalnya, Leo menghadapi banyak serangan
baik dari segi militer maupun ajaran iman. Pada masa hidupnya ia juga dikenal sebagai aristrokat
Romawi kuno. Ia menjadi Paus pertama yang digelari dengan gelar “Agung”. Leo sangat dikenang
atas jasanya dalam mencegah kampanye militer yang dipelopori Attila dari Hun. Pada tahun 452,
Attila menyerang Italia dengan tujuan ke kota Roma. Bangsa Hun dikenal sangat kejam dengan
cara membakar kota. Kota Roma diliputi rasa panik saat itu. Demi menyelamatkan kota Roma,
Paus Leo pergi dengan kuda sejauh kurang lebih 320 km, bertemu dengan Attila untuk membujuk
Attila dan pasukannya membatalkan rencana mereka menggempur kota Roma. Pertemuan pun
terjadi. Dan tak disangka, Attila yang dikenal sangat kejam itu akhirnya tunduk pada nasihat Paus
Leo.
Paus Leo juga dikenal sebagai seorang teolog, dan figur pemimpin sentral dalam
mengorganisir Gereja Katolik Roma. Dalam menghadapi serangan terhadap ajaran iman, yang
pada masa pontifikalnya berhadapan dengan Eutykhes. Eutykhes adalah seorang menentang
doktrin mengenai keilahian dan kemanusiaan Kristus. Eutykhes dan para pengikutnya berpendapat
bahwa Kristus hanya memiliki pribadi ilahi saja. Akhirnya pada Konsili Efesus tahun 449, Paus
Leo mengirim utusan bernama Flavianus, seorang Batrik Kontantinopel untuk membawakan
traktat Paus Leo dalam konsili tersebut. Akan tetapi, hasil konsili tersebut memenangkan para
bidaah dengan bantuan para rahib-rahib liar. Selain itu, para Uskup pada waktu konsili juga
mendapat desakan dari tentara-tentara kaisar. Paus Leo mengutuk konsili tersebut, dan
menyelenggarakan konsili yang benar di Khalsedon, dua tahun setelahnya, 451. Paus Leo wafat
pada 10 November 461. Pada tanggal tersebut, Gereja menetapkannya sebagai peringatan wajib.
Leo adalah Paus non-martir pertama dalam sejarah Gereja.

2. Pemikiran
Doktrin Paus Leo terdapat pada traktat yang ia titipkan pada Flavianus, Batrik
Kontantinopel pada Konsili Efesus, 449. Flavianus bersama beberapa Uskup menjadi perwakilan
Gereja pada konsili tersebut. Dengan kata lain, Paus Leo terlibat secara pasif dalam konsili
tersebut. Traktat itu disebut Tomus ad Flavianum, berisi karya sastra teologis, dan terlihat sebuah
doktrin ortodoks dalam traktar tersebut. Berikut isi traktat tersebut:
“Dengan tetap utuh dua kodrat dan dua substansi, bersatu di dalam satu pribadi, Yang
Dimuliakan mengenakan kerendahan, kekuatan kelemahan, keabadian kemartiran. Allah
yang benar lahir dengan kodrat lengkap dan sempurna dari manusia yang sungguh-
sungguh, sempurna dalam kodrat ilahi-Nya dan sempurna dalam kita. Dia yang tidak
terlihat lantaran kodrat-Nya, menjadi terlihat lantaran kodrat kita. Dia yang berada di luar
setiap ruang, ingin dibatasi dalam suatu ruang. Dia, yang ada sebelum waktu memiliki
awal, menjadi dalam waktu. Allah yang tidak dapat disengsarakan memperlayakan Diri
untuk menjadi manusia, menanggung penderitaan. Tuhan, yang tidak mati, taat pada
hukum kematian. Dia, yang adalah Allah yang benar, adalah juga manusia yang benar...
sebagaimana Allah tidak diubah lantaran dorongan belaskasihan-Nya, demikian manusia
tidak ditekan oleh martabat ilahi. Masing-masing (dua) kodrat bekerja dalam kesatuan
dengan yang lain, yang adalah kodratnya. Hanya ada satu dan pribadi yang sama yang
berada dalam waktu yang sama benar-benar Putera Allah dan benar-benar Putera Manusia.
Dalam Tuhan Yesus, Allah dan manusia, menjadi hanya satu pribadi, tetapu perendahan
dan kemuliaan, yang mencerminkan-Nya, berasal dari setiap sumber yang berbeda.”
Inti ajarannya ialah bahwa Yesus memiliki dua kodrat, yakni kodrat ilahi dan kodrat
manusia. Doktrin Paus Leo tersebut tersirat dalam Flp 2 : 6-11. Dalam Konsili di Khalsedon sekitar
enamratus Uskup yang hadir, bermufakat menyetujui surat Paus Leo, dan mengakuinya sebagai
pernyataan ajaran Gereja yang benar: “Kami percaya akan satu Yesus Kristus, sungguh Tuhan dan
sungguh manusia; keilahian-Nya dan kemanusiaan-Nya tidak terpisah dan tidak tercampur”.
Dengan demikian Paus Leo menjaga kemurniaan ajaran iman yang pada saat itu sangat
rawan terserang oleh kelompok-kelompok bidaah. Karyanya ini (Tomus ad Flavianum) suatu hari
nanti kembali dikaji dalam Konsili Nicea-Konstantinopel, dan akhirnya menghasilkan kredo yang
cukup panjang.

DAFTAR PUSTAKA

Eddy Kristiyanto OFM., 2002, Gagasan Yang Menjadi Peristiwa, Yogyakarta : Kanisius.
Adolf Heuken SJ., 1993, Ensiklopedi Orang Kudus, Jakarta : Cipta Loka Caraka.
Everett Ferguson., 2005, Church History : From Christ to Pre-Reformation, Michigan :
Zondervan.
http://katakombe.org/para-kudus/item/leo-agung.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Paus_Leo_I

Anda mungkin juga menyukai