Energi Dan Perubahannya
Energi Dan Perubahannya
· Fungsi keadaan
· Perbedaan antara kalor reaksi pada tekanan tetap dan volume tetap
2/61
Termokimia
Termokimia adalah studi tentang pelepasan atau penyerapan energi dalam reaksi
kimia.
3/61
1. Energi
4/61
Tipe energi
5/61
Energi kinetika dan potensial
6/61
Faktor yang mempengaruhi energi potensial
1. Gravitasi 3. Interaksi
2. Gerak pegas EP = k
q1 q2
r
1
2
EP = kx
2
7/61
Hukum kekekalan energi
Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan.
Konsekuensi dari hukum kekekalan energi: energi total alam semesta adalah tetap.
8/61
Satuan energi
Joule adalah energi kinetika 2 kg objek yang bergerak dengan kecepatan 1 m/s.
2 2
1 1 1m 1 kg. m
2
1J = mv = (2 kg) ⇒ 1J =
( 1s ) 2
2 2 s
Kalori adalah energi yang diperlukan untuk menaikkan temperatur 1 g air sebesar 1 o C.
1 kal = 4.184 J
9/61
Temperatur
Temperatur sebanding dengan energi kinetika rata-rata dari objek.
1
2
EK = ˉ
mv
2
3 R 3
EK = T = kB T
2 NA 2
· ˉ
v = kecepatan rata-rata partikel/objek
Persamaan di atas menyatakan bahwa semakin tinggi energi kinetika semakin tinggi
temperatur dan juga semakin cepat partikel dalam sistem bergerak.
10/61
Kalor
Kalor adalah jumlah total energi yang ditransfer antar objek akibat perbedaan
temperatur.
Objek panas akan mentransfer energi dengan spontan ke objek yang lebih dingin hingga
temperatur kedua objek sama atau dengan kata lain setelah energi kinetika rata-rata kedua
objek sama (kesetimbangan termal).
11/61
Energi dalam
Energi dalam (E) adalah jumlah semua energi partikel dalam sistem.
E = EK + EP
ΔE = Eakhir − Eawal
ΔE = Eproduk − Ereaktan
Eproduk dan Ereaktan tidak dapat diukur, yang dapat diukur adalah perubahannya atau ΔE .
12/61
2. Kalor
13/61
Kalor dan kapasitas kalor
Kalor (q) tidak dapat diukur secara langsung, tetapi perubahan kalor sebanding dengan
perubahan temperatur (Δt).
q = C × Δt
C = kapasitas kalor, yaitu jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan temperatur objek
sebesar 1 o C. Satuan C .
o
= J/ C
kapasitas kalor (C) termasuk ke dalam besaran ekstensif, yaitu besaran yang nilainya
bergantung pada jumlah zat dan identitas zat.
Berapakah kapasitas kalor suatu objek, bila sebanyak 0.3 gram objek ini memerlukan kalor
sebesar 2510 J agar temperaturnya naik 2 o C?
q 2510 J
o
Cobjek = = = 1255 J/ C
o
Δt 2 C
14/61
Kalor Jenis
Kalor jenis (s) adalah jumlah kalor yang
diperlukan untuk menaikkan temperatur 1 g
zat sebesar 1 o C.
C
s =
m
15/61
Arah aliran kalor
Kalor adalah salah satu bentuk energi yang dapat ditransfer antara dua objek.
Kalor yang hilang dari satu objek akan diterima dengan jumlah yang sama oleh objek yang
lain.
Untuk memahami ke mana arah aliran kalor (q), maka digunakan tanda:
Contoh: Besi panas dimasukan ke dalam gelas kimia berisi air dingin. Andaikan besi kehilangan
10,0 J kalor, sementara air akan menerima 10,0 J kalor,maka
q = −10.0 J q = +10.0 J
besi air
16/61
· Soal-1· solusi-1
17/61
· Soal-2· solusi-2
tersebut.
18/61
Reaksi kimia
Reaksi kimia melibatkan pembentukan dan pemutusan ikatan kimia
· atom-atom yang saling tarik menarik akan · atom-atom yang saling terikat dipaksa
bergerak saling mendekat. saling mejauh
· menurunkan energi potensial sistem reaksi · menaikkan energi potensial sistem reaksi
19/61
Reaksi eksoterm
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang menghasilkan produk dengan energi potensial lebih
rendah dibanding reaktan.
Contoh:
20/61
Reaksi endoterm
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menghasilkan produk dengan energi potensial lebih
tinggi dibanding reaktan.
· reaksi berlangsung dengan menyerap kalor dari lingkungan ke sistem, sehingga temperatur
lingkungan lebih dingin.
· kalor ditambahkan ke dalam sistem, q = positif.
21/61
Kekuatan ikatan
Kekuatan ikatan berkorelasi dengan besarnya energi yang diperlukan untuk memutus
ikatan atau dinyatakan juga dengan besarnya energi yang dilepaskan ketika ikatan
dibentuk.
· Semakin besar energi yang diperlukan untuk memutus ikatan, semakin kuat ikatannya.
· ikatan yang lebih kuat adalah ikatan yang ketika terbentuk melepaskan energi lebih besar.
· Bila reaktan ikatannya lebih lemah dan produk ikatannya lebih kuat, maka akan dihasilkan
energi.
22/61
Kalor reaksi
Kalor reaksi adalah kalor yang diserap atau dilepaskan dalam reaksi kimia
· Kalor reaksi ditentukan dengan mengukur perubahan temperatur lingkungan akibat reaksi
kimia.
· Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur perubahan temperatur akibat
dari reaksi kimia.
· kapasitas kalor kalorimeter telah diketahui, sehingga perubahan temperatur yang terukur
dapat digunakan untuk menentukan kalor reaksi.
- volume tetap: kalor reaksi yang terukur adalah kalor pada volume tetap disimbolkan
sebagai qV
- tekanan tetap: kalor reaksi yang terukur adalah kalor pada tekanan tetap disimbolkan
sebagai qP
23/61
Membandingkan qV dan qP
Perbedaan nilai q
V
dan q
P
dapat signi kan khususnya untuk reaksi yang menghasilkan
perubahan volume, seperti reaksi yang menggunakan gas atau menghasilkan gas.
Untuk menguji perbedaan qV dan qP reaksi dilakukan dalam suatu piston yang dibenamkan ke
dalam ember berisi air. Jadi sistem kalorimeternya adalah ember, air, dan piston.
24/61
Reaksi dalam kalorimeter V tetap
Contoh:
· tawal = 24.00
o
C dan takhir = 28.91
o
C
·
o o
q = −q = −CΔt = −8.101 kJ/ C × (28.91 − 24.00) C = −39.8 kJ
V Cal
25/61
Reaksi dalam kalorimeter P tetap
Hasil reaksi dalam kalorimeter volume
tetap
· tawal = 27.32
o
C dan takhir = 31.54
o
C
q = −q
P Cal
o o
= −CΔt = −8.101 kJ/ C × (31.54 − 27.32) C
= −34.2 kJ
26/61
3. Kerja
27/61
Kerja tekanan-volume
· Hasil eksperimen pada kalorimeter volume tetap, qV = −39.8 kJ
· Kerja yang dilakukan sistem bernilai negatif menyatakan kerja menurunkan energi sistem.
28/61
Konvensi dalam kerja tekanan-volume
Kerja(W ) = −P × ΔV
· ΔV = Vakhir − Vawal
29/61
· Soal-3· solusi-3
Menghitung kerja
Hitung kerja dalam satuan Joule yang berhubungan dengan ekspansi gas dari 152 L ke 189 L
yang dilakukan terhadap tekanan tetap sebesar 17 atm.
30/61
4. Hukum Pertama Termodinamika
31/61
Hukum Pertama Termodinamika
Energi dapat ditransfer sebagai kalor(q) atau kerja(W), tetapi tidak bisa hilang atau
bertambah.
ΔE = q + W
32/61
Sistem dan lingkungan
Sistem adalah bagian yang menjadi pusat perhatian/studi.
33/61
Keadaan objek atau sistem
Keadaan objek/sistem adalah seluruh sifat yang menerangkan keadaan objek.
Untuk kimia, sifat dide nisikan oleh komposisi kimia, tekanan (P), temperatur (T), dan volume
(V).
Fungsi keadaan adalah suatu sifat yang hanya bergantung pada keadaan dan kondisi saat ini.
Tidak bergantung pada metode, lintasan atau mekanisme bagaimana keadaan saat ini dicapai.
· Tekanan (P)
· Temperatur (T)
· Volume (V)
34/61
ΔE adalah fungsi keadaan
Cara-2: Kutub batere disambungkan dengan
motor. Pada kondisi ini, sebagian besar
energi digunakan untuk kerja dan sedikit
kalor.
ΔE2 = q + W (W ≫ q)
ΔE1 = q (W = 0)
35/61
Mengukur ΔE dengan kalorimeter bom
Kalorimeter bom adalah kalorimeter volume
tetap (ΔV = 0 ).
ΔE = q + W
= q − pΔV
= q − 0 (V tetap)
= qV
Jadi ΔE = q
V
bila diukur pada volume
tetap.
36/61
· Soal-4· solusi-4
Menghitung ΔE
Bila 1 g minyak zaitun dibakar sempurna oleh oksigen murni dalam kalorimeter bom, maka
temperatur selimut air naik dari 22 o C ke 26.049 o C.
(A) Tentukan jumlah kalori dalam Cal (1 Cal = 1 kkal) yang terkandung dalam tiap gram minyak
zaitun, bila diketahui kapasitas kalor kalorimeter adalah 9.032 kJ/o C .
(B) Minyak zaitun hampir seluruhnya adalah gliseril trioleat, C
57
H
104
O
6
. Persamaan reaksi
pembakarannya adalah
Tentukan ΔE untuk pembakaran 1 mol gliseril trioleat (MM = 885.4 g/mol), dengan asumsi
minyak zaitun yang terbakar dalam kalorimeter adalah murni gliseril oleat.
37/61
Soal No. 5
Kalorimeter bom memiliki kapasitas kalor sebesar 2.47 kJ/K. Ketika 3.74 x 10-3 mol sampel
etilena dibakar dalam kalorimeter ini, temperatur naik sebesar 2.14 K. Tentukan kalor
pembakaran untuk satu mol etilena.
A. -5.29 kJ/mol
B. 5.29 kJ/mol
C. -148 kJ/mol
D. -1410 kJ/mol
E. 1410 kJ/mol
Submit Show Hint Show Answer Clear
38/61
5. Entalpi
39/61
Pengertian Entalpi
Pada pembahasan sebelumnya, kalor pada volume tetap (qV ) sama dengan nilai ΔE .
Bagaimana dengan kalor pada tekanan tetap (qP ), besaran termodinamika apa yang
setara dengan kalor pada kondisi ini?
Entalpi, H ,adalah besaran termodinamika yang berhubungan dengan kalor pada tekanan
tetap. De nisi entalpi: H = E + PV
ΔH = ΔE + PΔV = (q + W ) + PΔV
P
Bila hanya kerja tekanan-volume yang berlangsung pada sistem, maka W = −PΔV
ΔH = (q + W) − W = q
P P
40/61
Mengukur kalor pada tekanan tetap
Kalor pada tekanan tetap diukur
menggunakan kalorimeter tekanan tetap.
Dikenal sebagai co ee cup calorimeter.
Kalor reaksi:
q = CΔt
P
41/61
· Soal-6· solusi-6
42/61
· Soal-7· solusi-7a· solusi-7b
Ketika 50.0 mL larutan H 2 SO4 0.987 M ditambahkan pada 25.0 mL larutan NaOH 2.00 M pada
25
o
dalam kalorimeter, temperatur larutan naik menjadi 33.9 o C . Tentukan ΔH dalam
C
satuan kJ/mol terhadap reaktan pembatas. Diasumsikan kalor jenis larutan adalah
4.184 J/g.
o
, kerapatan 1.00 g/mL dan kalor yang diserap oleh kalorimeter diabaikan.
C
43/61
Soal No. 8
Sebanyak 43.29 g sampel padatan dipindahkan dari air panas (t = 99.8 o C) ke kalorimeter
tekanan tetap yang berisi 152 g air dengan temperatur 22.5o C. Temperatur air naik menjadi
. Tentukan kalor jenis dari padatan. (sair )
o −1 o −1
24.3 C = 4.184 J. g . C
A. −1.1 × 103 J. g
−1
.
o
C
−1
B. 1.1 × 103 J. g
−1
.
o
C
−1
C. 1.0 J. g−1 . o C
−1
D. 0.35 J. g−1 . o C
−1
E. 0.25 J. g−1 . o C
−1
44/61
Perubahan entalpi dalam reaksi kimia
Keadaan standar dalam termokimia
· Tekanan = 1 atm
· Temperatur = 25 o C
· Jumlah zat = mol dalam persamaan kimia (menggunakan acuan koe sien reaksi bilangan
bulat paling sederhana)
Perubahan energi dalam (ΔE ) dan perubahan entalpi (ΔH) adalah fungsi keadaan dan juga
merupakan besaran ekstensif.
· ΔH
∘
r
adalah perubahan entalpi reaksi pada 1 atm dan 25 o C.
45/61
Contoh reaksi pada keadaan standar
Reaksi 1 mol N (g)
2
dengan 3 mol H (g)
2
menghasilkan 2 mol NH (g)
3
dan melepaskan kalor
sebesar 92.38 kJ pada 25 o C dan 1 atm.
Reaksi:
Karena komposisi mol sama dengan koe sien paling sederhana dan kondisi reaksi pada 25
o
C
dan 1 atm, maka kalor yang dihasilkan adalah entalpi standar reaksi, ΔH .
∘
= −92.38 kJ
46/61
Persamaan termokimia
Persamaan termokimia adalah persamaan kimia yang diikuti nilai perubahan entalpi reaksi
(ΔH r ) .
Contoh:
∘
N (g) + 3 H (g) ⟶ 2 NH (g) ΔH = −92.38 kJ
2 2 3 r
Penulisan persamaan termokimia harus dilengkapi dengan fasa, karena perbedaan keadaan
zat dapat memberikan perubahan entalpi yang berbeda.
Contoh:
∘
CH (g) + 2 O (g) ⟶ CO (g) + 2 H O(l) ΔH = −890.5 kJ
4 2 2 2 r
∘
CH (g) + 2 O (g) ⟶ CO (g) + 2 H O(g) ΔH = −802.3 kJ
4 2 2 2 r
Perbedaan ini setara dengan energi yang diperlukan untuk menguapkan air.
47/61
Membalik persamaan termokimia
Untuk reaksi termokimia berikut:
∘
CH (g) + 2 O (g) ⟶ CO (g) + 2 H O(g) ΔH = −802.3 kJ
4 2 2 2 r
Bila persamaan termokimia di atas dibalik, maka entalpi reaksi harus berubah tanda.
∘
CO (g) + 2 H O(g) ⟶ CH (g) + 2 O (g) ΔH = +802.3 kJ
2 2 4 2 r
48/61
Contoh perhitungan entalpi reaksi
Berdasarkan persamaan termokimia di bawah ini, berapakah jumlah kalor yang diperlukan
(dalam kJ) bila 44 g CO2 (MM = 44.01 g/mol) bereaksi dengan H 2 O?
∘
6 CO (g) + 6 H O(l) ⟶ C H O (s) + 6 O (g) ΔH = 2816 kJ
2 2 6 12 6 2 r
1 mol CO 2
2816 kJ
ΔH r = 44 g CO 2 × × = 470 kJ
44.01 g CO 2 6 mol CO 2
Bila kalor yang tersedia 100 kJ berapa g CO2 yang dapat dikonversi menjadi glukosa?
6 mol CO 2
44 g CO 2
m CO = 100 kJ × × = 9.4 g
2
2816 kJ 1 mol CO 2
49/61
Hukum Hess
Hukum Hess menyatakan untuk setiap reaksi yang dituliskan ke dalam beberapa tahap,
maka nilai ΔH r∘ = ∑ ΔH
∘
r tiap tahap
Contoh:
Reaksi satu tahap sintesis CO2 akan menghasilkan entalpi reaksi yang sama dengan reaksi dua
tahap.
∘
C(s) + O (g) ⟶ CO (g) ΔH r = −393.5 kJ
2 2
1 ∘
tahap − 1 : C(s) + O (g) ⟶ CO(g) ΔH = −110.5 kJ
2 2 r
1 ∘
tahap − 2 : CO(s) + O (g) ⟶ CO (g) ΔH = −283.0 kJ
2 2 2 r
∘
Total : C(s) + O (g) ⟶ CO (g) ΔH = −393.5 kJ
2 2 r
50/61
Diagram entalpi
Reaksi dua tahap sintesis CO2 :
1 ∘
tahap − 1 : C(s) + O (g) ⟶ CO(g) ΔH r = −110.5 kJ
2 2
1 ∘
tahap − 2 : CO(s) + O (g) ⟶ CO (g) ΔH = −283.0 kJ
2 2 2 r
∘
Total : C(s) + O (g) ⟶ CO (g) ΔH = −393.5 kJ
2 2 r
51/61
Contoh penggunaan diagram entalpi
Berdasarkan diagram:
−286 kJ = −188 kJ + ΔH r
ΔH r = −286 kJ + 188 kJ
= −98 kJ
1
H O (l) ⟶ H O(l) + O (g)
2 2 2 2 2
52/61
Aturan manipulasi persamaan termokimia
1. Ketika persamaan termokimia dibalik maka tanda dari ΔH r∘ juga harus dibalik.
2. Bila semua koe sien persamaan termokimia dikali atau dibagi, maka nilai ΔH
∘
r
juga harus
dikali atau dibagi dengan faktor yang sama.
3. Spesi yang sama di dua sisi persamaan termokimia hanya dapat dicoret bila fasa spesinya
sama.
53/61
Contoh penentuan entalpi reaksi
Tentukan entalpi reaksi, ΔH
∘
r
, untuk C(s, grafit) ⟶ C(s, intan) dengan memanfaatkan dua
persamaan termokimia di bawah ini:
∘
C(s, grafit) + O (g) ⟶ CO (g) ΔH r = −394 kJ
2 2
∘
C(s, intan) + O (g) ⟶ CO (g) ΔH = −396 kJ
2 2 r
Untuk mendapatkan persamaan termokimia yang diinginkan reaksi kedua harus dibalik.
∘
C(s, grafit) + O (g) ⟶ CO (g) ΔH = −394 kJ
2 2 r
∘
CO (g) ⟶ C(s, intan) + O (g) ΔH r = +396 kJ
2 2
∘
C(s, grafit) ⟶ C(s, intan) ΔH r = +2 kJ
54/61
· Soal-9· solusi-9
5 ∘
(1) C H (g) + O (g) ⟶ 2 CO (g) + H O(l) ΔH = −1299.6 kJ
2 2 2 2 2 2 r
∘
(2) C(s, grafit) + O (g) ⟶ CO (g) ΔH = −393.5 kJ
2 2 r
1 ∘
(3) H (g) + O (g) ⟶ H O(l) ΔH = −285.8 kJ
2 2 2 2 r
55/61
Latihan 10
Berdasarkan data berikut:
5 ∘
C H (g) + O (g) ⟶ 2 CO (g) + H O(l) ΔH r = −1300 kJ
2 2 2 2 2 2
∘
C(s) + O (g) ⟶ CO (g) ΔH = −394 kJ
2 2 r
1 ∘
H (g) + O (g) ⟶ H O(l) ΔH r = −286 kJ
2 2 2 2
Hitung ΔH reaksi
∘
untuk 2 C(s) + H 2 (g) ⟶ C H (g)
2 2
A. 226 kJ
B. -1980 kJ
C. -620 kJ
D. -226 kJ
E. 620 kJ
Submit Show Hint Show Answer Clear
56/61
Entalpi pembentukan standar
Entalpi pembentukan standar, ΔH
f
∘
adalah kalor yang diserap/dilepaskan ketika 1 mol zat
terbentuk pada 1 atm dan 25o C dari unsur-unsurnya dalam keadaan standar.
Semua unsur dalam bentuk paling stabil dalam keadaan standar memiliki ΔH f∘ = 0 .
1 ∘
2 C(s, gr) + 3 H (g) + O (g) ⟶ C H OH(l) ΔH f = −277.03 kJ/mol
2 2 2 2 5
3 ∘
2 Fe(s) + O (g) ⟶ Fe O (s) ΔH f = −822.2 kJ/mol
2 2 2 3
57/61
Latihan 11
Reaksi manakah yang sesuai dengan de nisi entalpi pembentukan standar dari
NaHCO (s) ΔH
3
, ∘
f
= −947.7 kJ/mol ?
A. Na(s) +
1 3
H (g) + O (g) + C(s, grafit) ⟶ NaHCO (s)
2 2 2 2 3
C. Na
+ + 2 − 4 +
(aq) + H (aq) + 3 O (aq) + C (aq) ⟶ NaHCO (s)
3
D. NaHCO3 (s)
1 3
⟶ Na(s) + H (g) + O (g) + C(s, grafit)
2 2 2 2
58/61
Menentukan ΔH r dari data ΔH f ∘ ∘
Untuk reaksi: aA + bB ⟶ cC + dD
∘ ∘ ∘ ∘ ∘
ΔH = cΔH + dΔH − (aΔH + bΔH
r f,C f,D f,A f,B )
Satuan ΔH
∘
reaksi
adalah kJ, karena koe sien reaksi dikali entalpi pembentukan standar =
kJ
mol × = kJ
mol
59/61
Contoh perhitungan ΔH r dari data ΔH f ∘ ∘
Tentukan ΔH r untuk
∘
∘ ∘ ∘ ∘ ∘
ΔH = 4ΔH + 6ΔH − 4ΔH + 7ΔH
r f,NO (g) f,H O(l) [ f,NH (g) f,O (g) ]
2 2 3 2
= −1395 kJ
60/61
Latihan
Entalpi pembakaran standar untuk xylena, C8 H 10 (l), adalah -3908 kJ/mol. Diketahui entalpi
pembentukan standar (ΔH f∘ ): H 2 O(l) = -285.9 kJ/mol; CO 2 (g) = -393.5 kJ/mol. Entalpi
pembentukan standar C8 H 10 (l) adalah ...
A. -669.5 kJ/mol
B. +3228.6 kJ/mol
C. -3228.6 kJ/mol
D. +4587.4 kJ/mol
E. +8485.5 kJ/mol
Submit Show Hint Show Answer Clear
61/61