Anda di halaman 1dari 3

Makalah adalah sebuah karya ilmiah yang secara prinsipil mengikuti pedoman karya ilmiah seperti logis,

sistematis, faktual, mempedomani tata bahasa yang baik dan benar, metode dan tata penulisan, jujur,
etis dan estetik serta bermanfaat. Makalah disusun berdasarkan pedoman di atas berdasarkan sumber-
sumber yang outentik dan ilmiah dari buku cetak, elektronilk dan wawancara. Silahkan membaca buku-
buku penelitian dan penulisan karya ilmiah untuk memperkaya kalian.

Beberapa yang krusial akan saya sampaikan di bawah ini untuk mempecepat penulisan makalah,
selebihnya akan diuraikan secara lisan dalam kelas dan kalian membaca buku-buku yang sudah
dismpaikan di atas.

1.Makalah adalah karya ilmiah yang dimengerti dan dirumuskan dari berbagai sumber sesuai pokok
bahasan dan menuliskannya menjadi karya ilmiah sesuai kebutuhan dan level. Dalam konteks ini,
pikirkan bahwa sumber-sumber sangat beragam, itulah yang kalian fahami, uraikan, analisis, komentary
dengan argumentasi serta menuliskannya dalam bahasa kalian sendiri (bukan lagi bahasa ketiga sumber
di atas). Karena makalah adalah untuk konsumsi kalian. Makalah harus dimengerti oleh penulis makalah
dan disampaikan untuk dimengerti peserta/mahasiswa, termasuk jika ada pertanyaan tentang makna
kata, kalimat, paragraf dan seluruh tulisan harus dijelaskan dengan benar.

2.Pertanyaan adalah, bagaimana menuliskan makalah dengan memakai sumber dari orang lain (buku
cetak, on line dan wawancara) ? ada petunjuk dan etika yang harus diikuti, agar sesuai dengan prinsip
keilmiahan. Mengutip pandangan, ide, gagasan, analisis, argumen seseorang dari sumber sangat wajar
dalam penulisan ilmiah. Namun supaya tidak menjiplak, menyontek, melanggar hak cipta, ada aturan
yang harus di jalankan. Secara umum dijelaskan dalam hal “mengutip” sumber-sumber tadi, kemudian
mencatatkannya dalam catatan kaki (foot note, end note atau catatan perut) dan mencantumkannya
dalam daftar pustaka diakhir makalah.

3.Kutipan secara umum ada dua cara, pertama kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan
langsung dibutuhkan untuk menjelaskan pentingnya kutipan tersebut untuk menegaskan,
mengargumentasikan dst. Kutipan langsaung artinya langsung “mengangkat” 100 % dari sumber, tidak
sedikitipun boleh diedit (titik, koma, kata, kalimat, ejaan dst). Kalau kutipan langsung kurang dari dua
setengah baris, diketikkan dengan dirangkaikan dengan kalimat yang ada. Jika lebih dari dua setengah
baris, maka harus diketik secara khusus (contoh nanti lihat dibawah). Setelah diketikkan kutipan
langsung dituliskan sumber dengan catatan kaki saja (lihat contoh di bawah). Kutipan tidak langsung
adalah mengutip gagasan “sumber” dengan cara mensarikan gagasan tersebut dari beberapa paragraf,
halaman menjadi satu gagasan kutipan. Setelah itu dibuat kutipan dgn catatan perut (lihat contoh
dibawah).

Pengertian Agama

Dalam menguraikan pengertian agama mendasari pembahasan judul penulis pada makalah ini,
maka penulis akan lebih dahulu menjelaskan pengertian agama. Tujuannya agar bahasan
berikutnya bisa terarah seperti yang diharapkan melalui penjelasan tentang agama. Menurut
KBBI, agama adalah “sistem, prinsip kepercayaan kepada Tuhan (dewa dsb) dengan ajaran
kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu” (Kridalaksana,
1996, hl.10). Konsep ini menolong kita mengerti bahwa aspek-aspek agama yang diinspirasi
oleh kepercayaan memiliki kaitan satu dengan yang lain. Tujuan sistem kepercayaan dan ibadah
serta aspek lainnya, agar manusia setia dan menyembah sang khalik. Tentu ada harapan
manusia penganut suatu agama bisa mencapai tujuan agama yang dimaksudkan (Michael , 1999,
hl.1210).

Dalam Ensiklopedia Islam Indonesia, kata agama dijelaskan berhubungan dengan kata dharma
(Hinduisme), din (Arab) dan religi (Latin). Kalau dipadukan pengertian agama dari ketiga istilah di atas
agama rtinya Tidak kacau, tradisi dan kebiasaan dan jalan penunjuk hidup (way of life), dengan tujuan
hidup yang tertip, damai dan tidak kacau. Hal itu terjadi kerena penganut suatu agama ada pengakuan
akan tenaga supranatural (ilahi), sikap manusia dalam rasa hormat, takut, cinta, harapan dan pasrah
pada supranatural, kemudian hal ini semua berefek pada sikap ibadah, kehidupan sehari (peduli, kasih),
kompak seagama (Nasution, Hakim, 1992, hl.63).

Pengertian lain tentang agama difahami dari kata religion (Inggris) yang menjelaskan
hubungan antara manusia dengan Yang Maha Kuasa. Kehadiran yang maha kuasa dan suci
mendatangkan ketundukan pada melalui ibadah dan kehidupan lainnya. Manusia mengenal,
mencintai dan menyembah-Nya, agar manusia memiliki karakter manusia Tuhan. Dalam
sejarahnya ada agama lahir dari komunitas sejarah atau agama non-samawi (Budha, Hindu,
Shinto, Tao) dan ada agama berdasarkan wahyu dari Tuhan atau samawi (Yahudi, Kristen dan
Islam). Dalam konteks makna religion sebagai agama ada unsur-unsur agama seperti : percaya
kepada Tuhan atau Yang Maha kuasa, memiliki hubungan dengan Yang Maha kuasa, memilik
ajaran dan sikap hidup yang dilahirkan agama (Shadily, 1996, hl.104-106).

Berangkat dari rumusan tentang agama di atas, sama seperti pendapat Konjaraningrat seperti
yang dikutip oleh Tim Redaksi Tirto, menegaskan bahwa dalam Buku

“Kebudayaan, Mentalitet dan Pembangunan (1974) memaparkan, di Indonesia, istilah


agama digunakan untuk menyebut enam agama yang diakui resmi negara: Islam, Katolik,
Protestan, Hindu, Budhisme, dan Khonghuchu.” ( "Apa Itu Agama Menurut Para Ahli:
Sejarah, Macam, & Perkembangan", https://tirto.id/gaHK , dikutip Senin 23 Agustus 2021.”

Anda mungkin juga menyukai