Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN KASUS

Jurnal Radiologi Dentomaksilofasial Indonesia Desember 2019, Volume 3, Nomor 3: 49-51


P-ISSN.2685-0249 | E-ISSN.2686-1321

http://jurnal.pdgi.or.id/index.php/jrdi/index

Gambaran sementoblastoma tahap awal pada cone beam


computed tomography (CBCT) 3D: laporan kasus

Rellyca Sola Gracea1*, Ria Noerianingsih Firman2

ABSTRACT

Objectives: The purpose of this study was to report internal structure of the radiointermediet with clear
a case of mandibular cementoblastoma with and firm boundaries, surrounded by a halo
radiologic approach and describe its characteristics. radiolucent. Cementoblastoma radiodiagnosis is
established. The patient was referred for surgery.
Case Report: : A 32-year-old female came to the
Hospital and complained of swelling of the left side Conclusion: Cementoblastoma was a benign tumor
of the lower jaw. Clinical examination showed a with radiographic characteristics in the form of
strong swelling in the buccal region of teeth 44-45, clearly demarcated radiopaque lesion with
with the same soft tissue color as the surrounding radiolucent halo. Some early-stage lesions can show
tissue. In the picture cone beam computed lower density.
tomography appears as a rounded lesion, the

This work is licensed under a


Creative Commons Attribution 4.0
Keywords: Cementoblastoma, odontogenic tumor, CBCT
Cite this article: Gracea RS, Firman RN. Gambaran sementoblastoma tahap awal pada Cone Beam Computed Tomogra-
phy (CBCT). Jurnal RadioIogi Dentomaksilofasial Indonesia 2019;3(2):49-51. https://doi.org/10.32793/jrdi.v3i3.446

PENDAHULUAN LAPORAN KASUS

Sementoblastoma merupakan lesi jinak langka Seorang wanita berusia 32 tahun datang ke
yang mewakili kurang dari 1% tumor odontogenik. RSGM Universitas Padjajaran untuk memeriksakan
Tumor jinak ini berasal dari ektomesenkim kondisi rongga mulutnya. Pasien mengeluhkan
odontogenik. Karakteristik dari tumor ini yaitu gusinya membengkak pada daerah rahang bawah
berkembang dari jaringan yang menyerupai kiri yang mulai disadari sejak 3 bulan yang lalu,
sementum.1 Lesi ini sering ditemukan di mandibula, menurut pengakuan pasien pembengkakan pada
paling umum pada regio premolar dan molar.2 gusi tumbuh secara perlahan. Pasien tidak
Nyeri dan bengkak merupakan gejala yang biasa mengeluhkan adanya nyeri spontan maupun saat
dirasakan, namun dapat bersifat asimtomatik dan digunakan untuk mengunyah makanan.
ditemukan sebagai temuan insidentil saat Pemeriksaan klinis menunjukkan adanya
pemeriksaan rutin.2,3 Gigi yang terlibat dengan pembengkakan keras pada regio bukal gigi 44-45,
sementoblastoma menunjukkan tanda vital, namun dengan warna jaringan lunak sama seperti jaringan
pada beberapa kasus tahap lanjut ditemukan pada sekitarnya. Pada gigi 44 dan 45 tidak ditemukan
kondisi gigi yang non-vital.4 adanya karies, dan pemeriksaan obyektif
Kondisi ini tidak dapat ditegakkan hanya dari menunjukkan bahwa gigi tersebut vital. Dokter gigi
1
Departemen Radiologi Kedokteran pemeriksaan klinis. Diagnosis final biasanya yang memeriksa mencurigai pasien mengalami
Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Univer-
sitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indo-
ditegakkan secara histopatologis, namun diagnosis osteoma, kemudian pasien dirujuk untuk
nesia, 55281 klinis dapat dilakukan dengan mudah dengan melakukan pemeriksaan CBCT.
2
Departemen Radiologi Kedokteran bantuan pemeriksaan radiografi, seperti panoramik Hasil pemeriksaan CBCT (Gambar 1 & 2)
Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Univer- dan cone beam computed tomography (CBCT). menunjukkan adanya lesi radiointermediet pada
sitas Padjadjaran, Bandung, Indonesia, Sebagian besar kasus sementoblastoma dilaporkan bukal akar gigi 44 berbentuk bulat berbatas jelas
40132
menunjukkan gambaran radiografis berupa dengan dikelilingi halo radiolusen. Lesi tampak
gambaran radiopak, tetapi tumor radiolusen dapat berhubungan dengan sementum akar gigi 44.
*
Correspondence to: muncul dalam jumlah kasus yang jarang. Tindakan Potongan koronal menunjukkan lesi mengalami
Rellyca Sola Gracea
✉ rellycasolagracea@ugm.ac.id
bedah enukleasi pada massa merupakan tindakan ekspansi ke bukal dan menyebabkan penipisan
yang dapat dilakukan.5 tulang kortikal sisi bukal. Untuk memastikan apakah
Laporan kasus ini mendeskripsikan suatu lesi berhubungan dengan sementum gigi maka
Received on: October 2019 temuan lesi sementoblastoma dengan gambaran inverted view diaktifkan pada gambaran koronal
Revised on: December 2019 radiografis yang jarang ditemui. Lesi melekat pada CBCT. Inverted view menunjukkan lesi menempel
Accepted on: January 2020
sisi bukal gigi premolar pertama rahang bawah. langsung pada akar gigi, tidak tampak adanya ruang
Kondisi gambaran radiografis menunjukkan ligamen periodontal dan lamina dura yang
radiointermediet pada hasil pemeriksaan CBCT. memisahkan antara lesi dan sementum gigi

49 © 2020 JRDI. Published by Ikatan Radiologi Kedokteran Gigi Indonesia. All rights reversed.
LAPORAN KASUS

(Gambar 2A). Potongan sagital (Gambar 2B) densitas dentin dan tidak tampak adanya pola radial
menunjukkan lesi berbentuk sirkuler dengan ukuran pada struktur internal. Hal ini mungkin disebabkan
lesi 8,4 mm x 9,5 mm. Pengukuran densitas karena lesi masih dalam tahap awal, sehingga
menunjukkan nilai rata-rata sebesar 372,2 pixel densitas lesi masih tampak rendah. Subramani, et
values yang tampak sebagai gambaran al. menyatakan bahwa spektrum gambaran
radiointermediet. Terdapat halo radiolusen yang radiografis dari sementoblastoma tergantung pada
derajat mineralisasinya.4 Sementoblastoma
mengelilingi lesi. Gambar 2C menunjukkan
berkembang dengan gambaran awal lesi radiolusen,
potongan aksial, tampak lesi mengalami ekspansi ke
kemudian menjadi gambaran radiolusen dan
bukal dan menempel pada akar gigi.
radiopak bercampur, dan lesi matur menunjukkan
Pemeriksaan klinis dan radiografis mengarah gambaran radiopak.3
pada diagnosis klinis berupa sementoblastoma. Lesi tahap awal menunjukkan gambaran yang
Pasien kemudian dirujuk ke klinik bedah mulut lebih radiolusen dan dapat dibedakan dari
untuk mendapatkan tindakan enukleasi. mineralisasi periapikal, lesi inflamasi periapikal
seperti focal sclerosing osteitis dan osteomyelitis.
Untuk gambaran lesi pada tahap akhir akan sulit
DISKUSI dibedakan dari hipersementosis, cementoosifying
fibroma, osteoma, osteoblastoma, odontoma, dan
Sementoblastoma adalah tumor odontogenik lesi radiopak lainnya.4
yang tumbuh lambat dan jinak, dan ditandai dengan Pemeriksaan histologis dari sementoblastoma
pembentukan jaringan seperti sementum yang akan menunjukkan jaringan menyerupai sementum
berhubungan dengan akar gigi. Kasus dengan banyak garis reversal dan sementoblas yang
sementoblastoma yang dilaporkan lebih banyak aktif.5 Pada batas lesi, terdapat tepi jaringan ikat
ditemui pada wanita dibanding pria. Kelainan ini yang mengelilingi dan sel kolumnar menyebar dari
juga lebih sering ditemukan pada mandibula jaringan yang tidak termineralisasi. Batas tepi lesi
daripada maksila.6 Tanda dan gejala klinis dapat ini yang tampak sebagai zona radiolusen pada
muncul sebagai asimtomatik, namun dapat juga gambaran radiograf.7 Sesuai dengan kasus yang
muncul sebagai pembengkakan dengan nyeri yang didapatkan, terdapat halo radiolusen pada
mengganggu pada sisi bukal atau lingual/palatal sekeliling lesi yang merupakan ciri dari
tulang alveolar. Tes vitalitas pada gigi yang terlibat sementoblastoma.
biasanya menunjukkan hasil positif. Tanda klinis Gambaran halo radiolusen tidak hanya
lainnya adalah adanya ekspansi kortikal dan ditemukan pada sementoblatoma saja. Beberapa
asimetri fasial.4 lesi juga menunjukkan gambaran tepi radiolusen,
Secara radiografis, sementoblastoma muncul seperti osteoblastoma, periapical cemento-osseous
sebagai lesi radiopak berbentuk bulat, berbatas dysplasia, focal cemento-osseous dysplasia, florid
jelas dan dikelilingi halo radiolusen. Salah satu ciri cemento-osseous dysplasia, dan odontoma.8
khas yang mungkin tampak adalah Osteoblastoma sendiri memiliki fase maturasi
sementoblastoma memiliki pola radial pada seperti sementoblastoma, yaitu berawal dari lesi
struktur internalnya menyerupai roda. Beberapa radiolusen, kemudian menjadi lesi radiopak dan
tumor, terutama yang berulang, mungkin benar- radiolusen bercampur, dan matur dalam gambaran
benar radiolusen karena mineralisasi yang kurang.3 radiopak.3 Secara histopatologis, osteoblastoma
Meskipun sementoblastoma merupakan tumor juga menunjukkan gambaran yang mirip dengan
jinak, namun beberapa kasus dapat menunjukkan sementoblastoma. Sementoblastoma dapat
sifat agresif seperti destruksi tulang, ekspansi dibedakan dari osteoblastoma dengan melihat
tulang, erosi tulang kortikal, dan displacement gigi batas lesi dengan gigi. Lesi sementoblastoma akan
didekatnya.5 terlihat menempel dan fusi pada akar gigi yang
Pada kasus didapatkan lesi radiointermediet terlibat, sedangkan pada osteoblastoma masih
berbentuk bulat, dengan densitas lebih rendah dari tampak adanya celah antara gigi dengan lesi.9

Gambar 1. Tampilan multiplanar reconstruction (MPR) pada regio gigi 44

Jurnal Radiologi Dentomaksilofasial Indonesia 2019; 3(3); 49-51 | DOI: 10.32793/jrdi.v3i3.446 50


LAPORAN KASUS

B C
Gambar 2. Tampilan regio gigi 44 dalam pandangan (A) koronal dan koronal inverted-view; (B) sagital; dan (C) aksial

Sementoblastoma termasuk dalam tumor jinak, SIMPULAN


namun beberapa kasus dilaporkan menunjukkan
perkembangan agresif.3 Tumor dapat menyebabkan Sementoblastoma merupakan tumor jinak
berbagai jumlah resorpsi eksternal, ekspansi tulang, dengan ciri khas radiografis berupa lesi radiopak
perpindahan gigi yang berdekatan, dan pada berbatas jelas dengan halo radiolusen dan
beberapa kasus, perforasi kortikal, deformitas menempel pada gigi yang terlibat. Beberapa lesi
rahang, dan fraktur patologis.10 Hal ini sesuai tahap awal dapat menunjukkan densitas yang lebih
dengan kasus, dimana lesi tampak mengalami rendah. Pemeriksaan radiografi diperlukan untuk
ekspansi ke bukal dan menyebabkan penipisan membantu penegakan diagnosis. CBCT dapat
tulang kortikal bukal. Beberapa kasus dilaporkan menunjukkan detail gambaran dan perluasan lesi
bahwa lesi sementoblastoma mengalami dengan baik dibanding radiograf konvensional 2D.
rekurensi.4 Perawatan yang tepat untuk mencegah
rekurensi adalah pengangkatan tumor dengan
ekstraksi gigi yang terlibat, kuretasi, dan ostektomi DAFTAR PUSTAKA
periferal.5
Penentuan diagnosis sementoblastoma sangat 1. Kumar S, Angra R, Prabhakar V. Infected cementoblastoma.
terbantu dengan adanya pemeriksaan penunjang Natl J Maxillofac Surg. 2011;2(2):200.
radiologi. Pemeriksaan radiografi dua dimensi (2D) 2. Milani CM, Thomé CA, Sayuri R, et al. Mandibular
akan sulit membedakan sementoblastoma dengan cementoblastoma: Case report. Open J Stomatol. 2012;2
(March):50-3.
lesi lainnya seperti osteoblastoma, terlebih jika lesi 3. Dogra KS, Sharma A, Sharma N, Sharma A. Cementoblastoma
masih dalam lesi tahap awal. Kebutuhan radiografi a Rare Odontogenic Tumor -A Case Report and Differential
untuk mendukung pemeriksaan dan penegakkan Diagnosis Cementoblastoma a Rare Odontogenic Tumor - A
Case Report and Differential Diagnosis. 2016;(September):5-8.
diagnosis mendorong pengembangan teknologi 4. Subramani V, Narasimhan M, Ramalingam S, Anandan S,
radiografi kedokteran gigi. Kebutuhan akan Ranganathan S. Revisiting Cementoblastoma with a Rare Case
teknologi yang lebih tepat dan akurat membuat Presentation. Case Rep Pathol. 2017;2017:1-3.
pemeriksaan radiografi tidak hanya terbatas pada 5. Sharma N. Benign cementoblastoma: A rare case report with
review of literature. Contemp Clin Dent. 2014;5(1):92-4.
gambar 2D seperti periapikal atau panoramik. 6. Nuvvula S, Manepalli S, Mohapatra A, Mallineni SK.
Sistem pencitraan multiplanar seperti Cone Beam Cementoblastoma Relating to Right Mandibular Second
Computed Tomography (CBCT) dapat menjadi Primary Molar. Case Rep Dent. 2016;2016(Figure 2):1-5.
7. Huber AR, Folk GS. Cementoblastoma. Head Neck Pathol.
pilihan karena dapat menggambarkan detail objek 2009;3(2):133-5.
dan mengatasi pencitraan superimposisi citra yang 8. Mortazavi H, Baharvand M, Rahmani S, Jafari S, Parvaei P.
biasa ditemukan pada pencitraan 2D konvensional. Radiolucent rim as a possible diagnostic aid for differentiating
Dengan pemeriksaan CBCT, dapat dinilai jaw lesions. Imaging Sci Dent. 2015;45(4):253-261.
9. Sankari LS, Ramakrishnan K. Benign cementoblastoma. J Oral
keterlibatan lesi sementoblastoma terhadap gigi Maxillofac Pathol. 2011;15(3):358-360.
yang terlibat, batas tepi lesi, dan perluasan lesi, 10. White SC, Pharoah MJ. Oral Radiology Principle and
sehingga praktisi atau klinisi dapat lebih terbantu Interpretation. 7th ed. Missouri: Elsevier; 2014.
dalam menyimpulkan diagnosis sementoblastoma
dengan melihat ciri khas pada radiograf.

51 Jurnal Radiologi Dentomaksilofasial Indonesia 2019; 3(3); 49-51 | DOI: 10.32793/jrdi.v3i3.446

Anda mungkin juga menyukai