Anda di halaman 1dari 9

Hubungan Dukungan Sosial Spiritual Dengan Motivasi Sembuh Klien

Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit St. Carolus Borromeus Kupang

Oleh
Paulina Bau
Universitas Citra Bangsa Kupang
E-mail: paullinabau@gmail.com/085253230297

Abstrak

Spiritualitas merupakan faktor penting yang membantu individu mencapai


keseimbangan yang diperlukan untuk memelihara kesehatan dan kesejahteraan
serta untuk beradaptasi dengan penyakit. Pasien dengan kurangnya dukungan
sosial spiritual akan mempengaruhi motivasi atau dorongan dalam diri pasien
untuk sembuh. Motivasi untuk sembuh sangatlah penting untuk pasien karena hal
ini akan menjadi salah satu faktor yang akan mempercepat kesembuhan pasien.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Dukungan Sosial Spiritual
Dengan Motivasi Sembuh KlienDi Ruang Rawat InapRumah Sakit St. Carolus
Borromeus Kupang. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian
kuantitatif dan rancangan penelitiannya adalah cross sectional yang dilakukan di
Rumah Sakit St. Carolus Borromeus Kupang dengan jumlah populasi target 51
responden, pengambilan sampel menggunakan Teknik Purposive Sampling
terhadap 47 responden. Data dikumpulkan menggunakan lembar kuesioner.
Berdasarkan hasil penelitian Hubungan Dukungan Sosial Spiritual Dengan
Motivasi Sembuh KlienDi Ruang Rawat InapRumah Sakit St. Carolus Borromeus
Kupang di dapatkan dari 47 responden yang memilikidukungan sosial spiritual
yang baik 26 responden (55,3%) dan 21 responden (44,7%) dukungan sosial
spiritual cukup baik.
Sedangkan pada motivasi sembuh klien sebanyak 24 responden (51,1%)
memiliki motivasi sembuh baik dan 23 responden (48,9%) memiliki motivasi
sembuh cukup baik.Hasil uji statistik Spearman rho (r2) hubungan tingkat depresi
dengan kualitas tidur lansia didapatkan nilai p= 0.004 lebih kecil dari nilai α
(0.05), maka Ho ditolak artinya ada hubungan dukungan sosial spiritual dengan
motivasi sembuh klien.
Dari hasil penelitian ini diharapkan dukungan sosial spiritual yang baik
harus tetap dipertahankan agar dapat meningkatkan motivasi sembuh klien dan
memodifikasi pelayanan spiritual yang lebih baik lagi (pelayanan spiritual
diberikan setiap hari untuk semua agama).

Kata Kunci: Dukungan Sosial Spiritual, Motivasi Sembuh, Pasien Rawat


Inap.

120
Abstract

Spirituality is an essential factor that helps people in achieving the balance


needed for nurture health, well-being and to survive the illness. The lack of social
and spiritual support will affect patients' healing motivation. Healing motivation is
very important for patients as it is one of the factors that will speed up the patient's
recovery process. This study aimed to determine the relationship between
spiritual-social support and clients' healing motivation in the Inpatient room of
Hospital St. Carolus Borromeus Kupang. The research method used was
quantitative research and the study design was cross-sectional conducted in the
Hospital St. Carolus Borromeus Kupang with a target population of 51
respondents, sampling was conducted by using purposive sampling technique on
47 respondents. Data was collected by relying on the questionnaire sheet.
Based on the results of research on the relationship between spiritual-
social support and clients' healing motivation in the Inpatient room of Hospital St.
Carolus Borromeus Kupang, it was found that 26 respondents (55.3%) out of 47
respondents had fair social-spiritual support and 21 respondents (44.7%) out of 47
respondents had excellent social-spiritual support. It was also found that 24
respondents (51.1%) out of 47 respondents had fair healing motivation and 23
respondents (48.9%) out of 47 respondents had excellent healing
motivation.Spearman rho statistical test results (r2) on the relationship between
the level of depression with sleep quality in the elderly obtained p-value of 0.004
that was lower than the value of α (0.05), then Ho was denied and resulted with
the fact that there was a relationship between spiritual-social support with client's
healing motivation.
From the results of this study, it is expected that good social-spiritual
support will be maintained in order to increase the client's healing motivation and
modify even better spiritual services (spiritual services are daily provided for all
religions).

Keywords: Social-Spiritual Support, Healing Motivation, Inpatient

Pendahuluan mempengaruhi motivasi atau


dorongan dalam diri pasien untuk
Manusia dipandang sebagai
sembuh menurun. Motivasi untuk
individu yang utuh atau makhluk
sembuh sangatlah penting untuk
holistik yang terdiri dari bio – psiko –
pasien karena hal ini akan menjadi
sosial – spiritual (Budiono & Sumirah,
salah satu faktor yang akan
2015). Kondisi sakit yang dialami
mempercepat kesembuhan pasien.
pasien akan berakibat mengalami
Jumlah pasien yang dirawat di ruang
distress spiritual. Spiritualitas dapat
rawat inap Rumah Sakit St. Carolus
mempengaruhi proses penyembuhan
Borromeus Kupang pada tahun 2017
kekuatan motivasi serta harapan untuk
sebanyak 2.124 orang dan pada tahun
hidup. Dengan kurangnya dukungan
2018 jumlah pasien rawat inap
sosial spiritual pada pasien maka akan

121
sebanyak 2.448 orang di Rumah Sakit kesehatan dan kesejahteraan serta
St. Carolus Borromeus Kupang. untuk beradaptasi dengan penyakit
Pasien yang dirawat di ruang rawat dalam penelitian Nining (2017).
inap mempunyai beberapa penyakit Spiritualitas juga memberikan
kronis seperti hipertensi, stroke, individu energi yang dibutuhkan untuk
diabetes melitus dan peyakit menemukan diri mereka untuk
lainnya.Hasil wawancara peneliti pada beradapatasi dengan situasi yang sulit
Rabu, 14 November 2018 dengan dan untuk memelihara kesehatan
salah seorang perawat pelaksana di (Potter & Perry, 2010). Dengan
RSU St. Carolus Borromeus Kupang melihat pentingnya dukungan sosial
yaitu dukungan spiritual telah spiritual pada pasien yang menjalani
diterapkan di Rumah Sakit St. Carolus perawatan selama sakit maka saya
Borromeus Kupang. Dukungan akan meneliti “hubungan dukungan
spiritual yang biasanya diberikan yaitu sosialspiritual dengan motivasi
dengan menunjukkan rasa kehadiran sembuh klien di ruang rawat inap
(memberikan kedekatan dengan Rumah Sakit St. Carolus Borromeus
klien), berdoa mendukung hubungan Kupang”.
yang menyembuhkan (hubungan dari
keluarga, teman atau sahabat)
Metode Penelitian
sehingga menimbulkan motivasi pada
pasien dalam menghadapi penyakitnya Penelitian ini merupakan penelitian
serta mendukung ritual kuantitatif dengan desain penelitian
keagamaan.RSU St. Carolus korelasi karena penelitian ini bertujuan
Borromeus Kupang mempunyai untuk mengetahui hubungan antara
kegiatan keagamaan seperti dukungan sosial spiritual dengan motivasi
pembagian komuni, memberikan sembuh klien di ruang rawat inap rumah
bimbingan rohani kepada pasien sakit St. Carolus Borromeus Kupang
(renungan rohani) dan memberikan dengan rancangan penelitian Cross
pendampingan spiritual kepada pasien. Sectional. Populasi dalam penelitian ini
Setiap hari pasien diberikan komunio adalah semua pasien yang dirawat diruang
bagi yang beragama Katolik rawat inap rumah sakit St. Carolus
sedangkan bagi agama Protestan dan Borromeus Kupang dengan jumlah rata-
Islam ketika ada permintaan dari rata tiga bulan terakhir 52 orang. Sampel
pasien untuk mendatangkan para pada penelitian ini adalah 47 orang.
tokoh agama maka para tokoh agama Instrumen yang digunakan dalam
akan diundang untuk memberikan penelitian ini adalah kuesioner dukungan
pendampingan rohani.RSU St. sosial spiritual diambil dari Nursalam
Carolus Borromeus Kupang (2015) yang dimodifikasi dan sudah
mempunyai program Pastoral Care. dilakukan uji validitas oleh peneliti yang
Dimana program Pastoral Care sudah terdiri dari 12 pertanyaan. Hasil uji
dijalankan dan menjadi salah satu validitas dari 12 pertanyaan memiliki nilai
program untuk mendukung validitas > 0,360 dari nilai R tabel. Uji
pemenuhan dukungan spiritual. RSU reliabilitas dilakukan dengan
St. Carolus Borromeus Kupang menggunakan analisis cronbach alpha
merupakan salah satu rumah sakit dengan hasil koefisien 0,909. Kuesioner
yang mempunyai latar belakang motivasi sembuh menggunakan kuesioner
keagamaan.Spiritualitas merupakan yang diuji oleh Giovani Nunuhitu (2018)
faktor penting yang membantu yang terdiri dari 13 pertanyaan. Hasil uji
individu mencapai keseimbangan validitas dari 13 pertanyaan memiliki nilai
yang diperlukan untuk memelihara validitas > 0,514 dari nilai R tabel,

122
sedangkan pada pertanyaan nomor 2. Uji Berdasarkan tabel 4.2 diatas, dapat
reliabilitas dilakukan dengan dilihat karakteristik responden berdasarkan
menggunakan analisis cronbach alpha agama menunjukan bahwa jumlah
dengan hasil koefisien > 0,959. terbanyak adalah responden dengan agama
Protestan sebanyak 24 orang (51,1%)
responden.
Hasil dan Pembahasan
Pekerjaan Responden
Data Umum
Tabel 4.3: Karakteristik Responden
Di bawah ini disajikan karakteristik Berdasarkan Pekerjaandi Rumah Sakit St.
responden berdasarkan jenis kelamin, Carolus Borromeus Kupang
agama, pekerjaan, pendamping.
Pekerjaan Jumlah Presentase(%)
Jenis Kelamin Responden
PNS
Tabel 4.1: Karakteristik Responden
Berdasarkan Jen]is Kelamin Responden di Polri/TNI 5 10.6
Rumah Sakit St. Carolus Borromeus Swasta 3 6.4
Kupang Wiraswasta 6 12.8
Buru 1 2.1
Jenis Jumlah Presentase(%)
Kelamin Tidak Bekerja 11 23.4
Lain-lain (Petani) 21 44.7
Laki-laki Total 47 100
25 53.2
Sumber: Data Primer April-Mei 2019
Perempuan 22 46.8 Berdasarkan tabel 4.3 di atas,
Total 47 100 karakteristik responden berdasarkan
pekerjaan menunjukan bahwa jumlah
Sumber: Data Primer April-Mei 2019 terbanyak responden bekerja sebagai lain-
Berdasarkan tabel 4.1 diatas, dapat lain sebanyak 21 (44,7%) responden.
dilihat karakteristik responden berdasarkan Pendamping
jenis kelamin menunjukan bahwa proposi
terbanyak adalah responden dengan jenis Tabel 4.4: karakteristik responden
kelamin laki-laki sebanyak 25 orang berdasarkan pendamping di Rumah Sakit
(53,2%) responden St. CarolusnBorromeus Kupang

Agama Responden Pendamping Jumlah Presentase(%)


Tabel 4.2: Karakteristik Responden Keluarga 45 95.7
Berdasarkan Agama di Rumah Sakit St.
Carolus Borromeus Kupang Lain-lain 2 4.3
Total 47 100.0
Sumber: Data Primer April-Mei 2019
Agama Jumlah Presentase(%) Berdasarkan tabel 4.4 di atas,
Protestan 24 51.1 karakteristik responden berdasarkan
Katolik 22 46.8 pendamping menunjukan bahwa jumlah
Islam 1 2.1 terbanyak didampingi oleh keluarga
Total 47 100 sebanyak 45 (95, 7%) responden.
Sumber: Data Primer April-Mei 2019

123
Data Khusus Sumber: Data Primer April-Mei 2019
Berikut ini merupakan data hasil Dari tabel 4.6 di atas,
penelitian tentang hubungan dukungan dapat kita ketahui bahwa
sosial spiritual dengan motivasi sembuh sebagian besar responden
klien di ruang rawat inap Rumah Sakit St. mempunyai motivasi baik untuk
Carolus Borromeus Kupang. sembuh sebanyak 24 (51,1%)
responden.
Dukungan Sosial Spiritual
Tabel 4.5: Dukungan Sosial Spiritual di Hubungan Dukungan Sosial Spiritual
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit St. Dengan Motivasi Sembuh Klien di
Carolus Borromeus Kupang Ruang Rawat Inap Rumah Sakit St.
Carolus Borromeus Kupang
Dukungan Jumlah Presentase(%)
Tabel 4.7 Tabulasi Silang Hubungan
Sosial (orang)
Dukungan Sosial Spiritual Dengan Motivasi
Spiritual
Sembuh Klien di Ruang Rawat Inap Rumah
Baik 26 55,3
Sakit St. Carolus Borromeus Kupang
Cukup 21 44,7 Dukungan Sosial Motivasi Sembuh
Baik Spiritual Baik Cukup Baik
Total 47 100 N % N % N %
Sumber: Data Primer April-Mei 2019 Baik 26 100% 9 34,6% 17 65,4%
Cukup 21 100% 16 76,2% 5 23,8%
Dari tabel 4.5 diatas, dapat kita ketahui Baik
bawah sebagian besar responden Total 47 100% 25 (53,2%) 22 (46,8%)
mengatakan adanya dukungan sosial Sumber: Data Primer April-Mei 2019
spiritual seperti pelayanan komunio bagi
yang beragama Katolik, bimbingan rohani Tabel 4.8 Hasil uji statistik Spermen-Rho
(renungan Kitab Suci dan Alqura’n) bagi Hubungan Dukungan Sosial Spiritual
agama Katolik, Protestan dan Islam serta Dengan Motivasi Sembuh Klien di Ruang
adanya kunjungan dari Rawat Inap Rumah Sakit St. Carolus
Rohaniwan/Pemuka Agama dan keluarga Borromeus Kupang
di ruang rawat inap Rumah Sakit St. Variabel: Hubungan Dukungan Sosial
Carolus Borromeus Kupangsebanyak 26 Spiritual dengan Motivasi Sembuh
responden (55,3%)adanya dukungan sosial Klien di Ruang Rawat Inap Rumah
spiritual. Sakit St. Carolus Borromeus Kupang
n : 47
Motivasi Sembuh Klien P-Value : 0,004
Tabel 4.6: Motivasi Sembuh Klien di r : -414
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit St. Melalui uji hipotesis Sperman-Rho
Carolus Borromeus Kupang dengan menggunakan perangkat software
SSPS 24 didapatkan nilai ρ-value (0,004)
Motivasi Jumlah Presentase yaitu< nilai alfa (0,05) maka H0ditolak
Sembuh (orang) (%) dan H1diterima. Disimpulkan bahwa ada
Klien hubungan antara dukungan sosial spiritual
Baik 24 51,1 dengan motivasi sembuh klien di ruang
rawat inap Rumah Sakit St. Carolus
Cukup Baik 23 48,9 Borromeus Kupang dengan nilai r = -414
sehingga hubungan antara sosial spiritual
Total 47 100
dengan motivasi sembuh dikatakan
sedang. Dimana dukungan sosial
124
spiritualnya berkategori baik tetapi dari keluarga, teman atau sahabat) dan
motivasi sembuh cukup baik, begitupun mendukung ritual keagamaan.
dukungan sosial spiritualnya berkategori Peneliti berpendapat bahwa
cukup baik tetapi motivasi sembuh baik. dukungan sosial spiritualresponden baik di
sebabkan karena adanya bimbingan rohani
Pembahasan dan mendapatkan kunjungan rohani dari
Dukungan Sosial Spiritual pemuka agama serta adanya dukungan
Hasil penelitian menunjukan sosial spiritual yang baik dari keluarga
bahwa dari 47 responden,sebanyak 26 serta tenaga kesehatan dan dukungan
orang (55,3%) menyatakan bahwa adanya sosial spiritual cukup baik disebabkan
dukungan sosial spiritual yang baik karena karena responden tidak menceritakan sakit
adanya kunjungan dari rohaniwan dan yang dialami kepada pemuka
keluarga, responden diberikan dukungan agama/rohaniwan maupun keluarga untuk
dari keluarga maupun perawat untuk mendapatkan kekuatan dalam menghadapi
minum obat, dan 21 responden (44,7%) sakit yang dialami, responden tidak minum
menyatakan bahwa dukungan sosial obat secara teratur walaupun sudah
spiritual cukup baik karena ada beberapa diberikan informasi untuk minum obat,
responden tidak mendapat kunjungan dari responden belum merasakan siraman
rohaniwan maupun keluarga. rohani secara mendalam meskipun sudah
Spiritual merupakan kompleks mendapatkan kunjungan dari
yang unik pada tiap individu dan Rohaniwan/Pemuka Agama.
bergantung pada budaya, perkembangan,
pengalaman hidup, kepercayaan dan ide-
ide tentang kehidupan seseorang Motivasi Sembuh Klien
(Mubarak, dkk. 2015).Menurut Taylor dan
Craven (1997) dalam Mubarak, dkk Hasil penelitian menunjukan
(2015), faktor-faktor yang mempengaruhi bahwa dari 47 responden sebanyak 24
spiritual seseorang adalah sebagai berikut, responden (51,1%) memiliki motivasi
tahap perkembangan seseorang, keluarga, sembuh baik karena responden merasa
latar belakang etnik dan budaya, kuat menghadapi penyakit yang dialami,
pengalaman hidup sebelumnya, krisis dan responden merasa pasti akan pulih setelah
perubahan,terpisah dari ikatan spiritual, isu melakukan perawatan di rumah sakit,
moral terkait dengan terapi dan agama responden merasa minum obat akan
yang dianut. mendorong pasien sembuh 23 responden
Hasil penelitian ini didukung (48,9%) memiliki motivasi sembuh cukup
dengan penelitian yang dilakukan oleh baik karena responden tidak menghabiskan
Wahyuni (2014) dalam penelitiannya jatah makanan dari rumah sakit, responden
tentang hubungan pemenuhan kebutuhan merasa tidak nyaman dengan lingkungan
spiritual dengan motivasi kesembuhan rumah sakit pada saat dirawat.
menunjukan bahwa mayoritas responden Menurut Stooner (1992)
dengan pemenuhan kebutuhan spiritual dalam Notoadmodjo (2010)
terpenuhi pada pasien rawat inap di Rumah motivasi adalah sesuatu hal yang
Sakit Ibnu Sina Yw- Umi Makassar berada menyebabkan dan yang
pada kategori tinggi. Hal ini dipengaruhi mendukung tindakan atau perilaku
oleh para perawat yang mampu seseorang. Menurut Lestari (2015),
melaksanakan perannya dengan baik. ada beberapa faktor-faktor yang
Peran tersebut yaitu memberikan mempengaruhi motivasi sembuh
pemenuhan spiritual dengan menunjukan yaitu, faktor fisik, faktor herediter,
rasa kehadiran, berdoa, mendukung faktor instrinsik seseorang, fasilitas
hubungan yang menyembuhkan (hubungan (sarana dan prasarana), situasi dan

125
kondisi, audio visual (media) dan 4.2.2 Hubungan Dukungan Sosial
umur. Spiritual Dengan Motivasi
Hasil penelitian ini Sembuh Klien
didukung dengan penelitian yang Berdasarkan uji statistik
dilakukan oleh Giovani, Nunuhitu menggunakan uji Spearman-Rho
(2018). Didapatkan bahwa didapatkan nilai ρ-value = 0,004,
sebagian besar responden memiliki dimana nilai ρ-value = 0,004 lebih
motivasi sembuh yang berkategori kecil dari nilai signifikansi 0,05
baik. Hal ini disebabkan karena yakni ada hubungan yang
responden cenderung lebih patuh signifikan antara dukungan sosial
untuk meminum obat dan spiritual dengan motivasi sembuh
responden yakin pasti sembuh dari klien di ruang rawat inap yang
penyakit. dapat diartikan bahwa dukungan
sosial spiritual yang baik akan
Peneliti berpendapat bahwa memberikan motivasi sembuh pada
berdasarkan jawaban responden pasien.
pada kuesioner motivasi sembuh Pada penelitian ini
didapatkan bahwa responden yang menunjukan bahwa responden
memiliki motivasi sembuh baik dengan dukungan sosial spiritual
dikarenakan responden yakin pasti baik yang memiliki motivasi
sembuh dari penyakitnya. Hal ini kesembuhan baik yaitu sebanyak
akan mempengaruhi pikiran 26 (55,3%). Hal ini disebabkan
responden untuk melakukan usaha- karena dukungan sosial spiritual
usaha dalam kesembuhan dirinya sudah diterapkan melalui
dari penyakit salah satunya dengan bimbingan rohani maupun
teratur minum obat dan yakin akan kunjungan dari pemuka
sembuh setelah minum obat di agama/rohaniwan sehingga adanya
tambah lagi adanya dukungan dari motivasi sembuh yang baik bagi
perawat maupun keluarga yang pasien. Penelitian ini juga
baik serta adanya hubungan yang menunjukan bahwa responden
baik antara pasien dan perawat dengan dukungan sosial spiritual
inilah yang menguatkan motivasi cukup baik yang memiliki motivasi
pasien untuk sembuh dari kesembuhan baik yaitu 21
penyakitnya. Berdasarkan jawaban responden (44,7%). Hal ini
responden pada kuesioner motivasi disebabkan karena responden
sembuh juga didapatkan bahwa mengatakan tidak menceritakan
responden yang memiliki motivasi sakit yang dialami kepada pemuka
sembuh cukup baik dikarenakan agama/rohaniwan maupun keluarga
responden tidak menghabiskan untuk mendapatkan kekuatan
jatah makanan yang diberikan dari dalam menghadapi sakit yang
rumah sakit, responden merasa dialami, responden tidak minum
tidak nyaman dengan lingkungan obat secara teratur walaupun sudah
rumah sakit pada saat dirawat. Hal diberikan informasi untuk minum
ini akan mempengaruhi obat, responden belum merasakan
kesembuhan dalam dirinya dari siraman rohani secara mendalam
penyakit yang dialami. meskipun sudah mendapatkan
kunjungan dari
Rohaniwan/Pemuka Agama.

126
Dukungan adalah sesuatu yang spiritual cukup baik tetapi
diberikan secara positif terhadap responden tetap mempunyai
setiap individu baik secara langsung motivasi sembuh yang baik.
maupun tidak langsung. Dukungan Menurut pendapat peneliti
sosial spiritual adalah sesuatu yang sesuai dengan hasil penelitian dan
diberikan secara rohani, kejiwaan, teori yang mendukung berdasarkan
batin, mental dan moral serta secara jawaban responden pada kuesioner
sosial dari sesama yang berpengaruh dukungan sosial spiritual
terhadap motivasi. Motivasi adalah didapatkan bahwa responden yang
dorongan atau pembangkit semangat memiliki dukungan sosial spiritual
seseorang agar mau melaksankan baik memiliki motivasi untuk
atau memperlihatkan perilaku sembuh yang baik karena
tertentu yang telah direncanakan responden yakin pasti sembuh dari
untuk mencapai tujuan. penyakitnya merupakan salah satu
kebutuhan rasa aman seseorang
Hal ini sesuai dengan sehingga dengan kebutuhan
penelitian yang dilakukan oleh tersebut maka timbul motivasi
Wahyuni (2014) dalam internal dari dalam dirinya. Dan
penelitiannya tentang hubungan berdasarkan jawaban responden
pemenuhan kebutuhan spiritual juga didapatkan bahwa responden
dengan motivasi sembuh pada yang memiliki dukungan sosial
pasien rawat inap di Rumah Sakit spiritual cukup baik tetapi memiliki
Ibnu Sina Yw- Umi Makassar motivasi sembuh yang baik karena
menunjukan berada pada kategori responden diberikan dukungan dan
tinggi nilai signifikan pada dorongan untuk sembuh dari
penelitian ini adalah 0,000 < 0,05 keluarga, tenaga kesehatan maupun
yang berarti bahwa terdapat tempat responden dirawat.
hubungan yang signifikan antara
dukungan sosial spiritual dengan Simpulan dan saran
motivasi sembuh pasien. Dengan Mayoritas dukungan sosial spiritual
memberikan dukungan sosial di ruang rawat inap Rumah Sakit St.
spiritual dengan menunjukan rasa Carolus Borromeus Kupang sebagian besar
kehadiran, berdoa, mendukung berkategori baik. Motivasi sembuh klien di
hubungan yang menyembuhkan ruang rawat inap Rumah Sakit St. Carolus
dan mendukung ritual keagamaan. Ada pula hubungan yang signifikan antara
Keterlibatan agama dan dukungan sosial spiritual dengan motivasi
spiritualitas dapat meningkatkan sembuh klien di ruang rawat inap Rumah
kesehatan yang baik seperti Sakit St. Carolus Borromeus Kupang.
kemampuan untuk bertahan hidup Dukungan sosial spiritual yang baik harus
dan tidak menunjukan rasa cemas. tetap dipertahankan agar dapat
Oleh karena itu pasien sangat meningkatkan motivasi sembuh klien dan
membutuhkan dukungan sosial memodifikasi pelayanan spiritual yang
spiritual dari tenaga medis, lebih baik lagi (pelayanan spiritual
keluarga maupun para rohaniwan diberikan setiap hari untuk semua agama).
atau pemuka agama dalam proses
penyembuhan. Sehingga bila
dengan adanya dukungan sosial
spiritual yang baik maka motivasi
sembuh pasien akan baik.
Sebaliknya jika dukungan sosial

127
Daftar Pustaka .(2015). Manajemen Keperawatan:
Aplikasi dalam Praktik
Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta:
Keperawatan. Jakarta: EGC Selemba Medika
Budiono & Sumirah. (2015). Konsep Dasar Notoadmodjo, Soekidjo. (2010). Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Bumi Perilaku Kesehatan. Jakarta:
Medika Rineka Cipta
Fetriana. Widyastuti. (2013).Hubungan Perry & Potter. (2010). Fundamental
Dukungan Spiritual Perawat Keperawatan. Buku 2 Ed. 7.
Dengan Pemenuhan Kebutuhan Jakarta: Salemba Medika
Spiritual Pasien Di RSU PKU Purwanto, Ngalim. (2010). Psikologi
Muhammadiyah Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Bantul.http://repository.unjaya.ac.id/ Rosdakarya
867/Diakses pada tanggal 22 Setiadi. (2008). Konsep dan Proses
Agustus 2018 pukul 12.15 Keperawatan Keluarga.
Hasdianah, dkk. (2015). Buku Ajar Dasar- Yogyakarta: Graha Ilmu
Dasar Riset Keperawatan. Setiadi. (2013). Konsep dan Praktik
Yogyakarta. Nuha Medika Penulisan Riset Keperawatan.
Hidayat. (2009). Metode Penelitian Yogyakarta: Graha Ilmu
Keperawatan Dan Teknik Analisa Suryabrata, Sumadi. (2016). Metodologi
Data. Ed. 2. Jakarta: Salemba Penelitian. Jakarta: Rajawali
Medika PersSeti
Khairani, Makmun. (2016). Psikologi Umum. Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun
Yogyakarta: Aswaja Pressindo
2009
Lestari Titik. (2015). Kumpulan Teori Untuk
Wahyuni. A. Firda. (2014). Hubungan
Kajian Pustaka Penelitian
Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Pemenuhan Kebutuhan
Medika. Spiritual Dengan Motivasi
Mubarak, dkk. (2015). Buku Ajar Ilmu Kesembuhan Pasien Rawat
Keperawatan Dasar. Jakarta: Inap Di Rumah Sakit Ibnu Sina
Salemba Medika Yw-Umi
Nining. Yustina. (2017). Hubungan Makasar.http://repositori.uin-
Dukungan Spiritual dengan alauddin.ac.id/6822/. Diakses
Penerimaan Diri Pasien Kanker Di pada tanggal 20 Agustus 2018
Ruang Mutis pukul 14.10
RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes K
upang. Diakses di Perpustakaan
STIKes Citra Husada Mandiri
Kupangpada Tanggal 15 Oktober
2015 2018 Pukul 09.20
Nunuhitu. Giovani . (2018). Hubungan
Komunikasi Terapeutik
PerawatDengan Motivasi Sembuh
Pada Pasien Tubercolosis (Tbc) Di
Ruang Tulip RSUD Prof. Dr. W. Z
. Johannes Kupang. Diaksesdi
Perpustakaan STIKes Citra Husada
Mandiri Kupangpada Tanggal 15
September 2018 Pukul 08.40

Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian


Ilmu Keperawatan. Jakarta:
Selemba Medika

128

Anda mungkin juga menyukai