Anda di halaman 1dari 2

Komersialisasi Vaksin

Pro: Nabila

Point of View:

 Publik harus mendapatkan akses vaksin seluas-seluasnya. Adanya jual beli vaksin atau
diistilahkan vaksinasi gotong royong mempermudah akses masyarakat untuk
mendapatkan dan memilih vaksin yang akan digunakan. Komersialisasi vaksin juga
sejalan dengan usaha pemerintah dalam aksi percepatan penyebaran vaksin di seluruh
pelosok Indonesia. Pelaksanaan program vaksinasi gotong royong ini bersifat sukarela,
tanpa paksaan dan terbuka bagi siapapun.
 Jikalau vaksinasi belum mencapai 80% dari total masyarakat Indonesia, new normal sulit
untuk diterapkan. Namun jika hanya mengandalkan vaksin gratis bantuan pemerintah,
maka dibutuhkan waktu yang panjang untuk mencapai 80% dari 270,6 juta masyarakat
Indonesia tervaksin. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mencapai herd immunity
menyebabkan terhambatnya pemulihan ekonomi serta pertahanan bangsa pasca pandemi..
 Peraturan Menteri Kesehatan no.19 tahun 2021 tentang perubahan atas permenkes no. 19
thn 2021 yang terbit pada 5 Juli 2021 tentang pelaksanaan vaksinasi dalam rangka
penanggulangan pandemi. Bahwa vaksinasi program pemerintah dapat dilakukan dalam
dua metode yaitu program pemerintah sehingga tidak berbayar dan vaksinasi gotong
royong. Vaksinasi gotong royong diwujudkan untuk mempercepat akses vaksin di
seluruh penjuru negeri Tentu saja dalam pengambilan keputusan ini banyak hal yang
dipertimbangkan oleh Kementerian Kesehatan salah satunya percepatan pemulihan
nasional pasca pandemi dalam rangka mencapai herd immunity.
 Vaksinasi gotong royong adalah program vaksinasi berbasis komersial untuk para
pegawai suatu istansi atau perusahaan yang biaya dibebankan pada suatu perusahaan
maupun instansi. Jenis vaksin yang digunakan berbeda dengan jenis vaksin yang gratis
diberikan oleh pemerintah. Serta biaya yang dtetapkan diatur oleh Keputusan Menteri
Kesehatan nomor HK. 01.07/MENKES?4643/2021. Data masyarakat yang telah divaksin
akan tetap dilaporkan kepada kementerian kesehatan.
 Berdasarkan anggaran kementerian keuangan Republik Indonesia, jumlah anggaran total
untuk vaksinasi masal adalah 13,92 triliun, yang tercatat hingga kini telah digunakan 6.92
triliun sehingga tersisa setengah dari anggaran untuk mentuntaskan proses vaksinasi
massal secara merata ke minimal 80% masyarakat dalam 2 dosis. Berdasarkan data dari
kementerian kesehatan per 11 Agustus capaian vaksinasi covid 19 hanya 12,35%. Artinya
dengan setengah anggaran vaksinasi hanya tercapai 12,35%masyarakat Indonesia. Data
ini menunjukkan anggaran yang disiapkan pemerintah untuk program vaksinasi tidak
cukup untuk memfasilitasi dua dosis vaksin bagi masyarakat. Hal ini yang menyebabkan
vaksinasi gotong royong perlu untuk dilakukan dalam rangka menutup kekurangan
anggaran dari pemerintah sehingga program vaksinasi terlaksana dengan cepat.
 Biofarma adalah suatu Badan Usaha Milik Negara yang yang memproduksi beberapa
produk salah satunya vaksin. Adanya komersialisasi vaksin memberikan kesempatan
untuk BUMN khususnya biofarma untuk terus berkembang.
What to find:
1. Komerialisasi vaksin hanya menguntungkan bumn seperti biofarma sepihak.
Padahal BUMN seperti biofarma kan punya income yg besar. Bagaimana?
2. Biofarma juga mendistribusikan vaksin yang digunakan oleh pemerintah dalam
proses vaksinasi massal (cth. Sinovac). Berarti walaupun nantinya vaksin tidak
dikomersialkan pemerintah akan terus menggunakan vaksin dari biofarma dan
incomenya tetap stabil (maksudnya tetap untung)?
3. Read more about biofarma

Anda mungkin juga menyukai