PPK-Liken-Simpleks Kronikus RS. Thursina
PPK-Liken-Simpleks Kronikus RS. Thursina
1. Pengertian Peradangan kulit kronis, sering disebabkan oleh faktor psikologis, terasa gatal,
(Definisi) berbentuk sirkusmkripta ditandai dengan penebalan kulit dan garis kulit yang
menonjol menyerupai kulit batang kayu, akibat garukan atau gosokan yang
berulang
2. Anamnesis 1. Rasa gatal yang parah. Gatal dapat bersifat paroksismal, terus menerus
atau sporadis.
2. Gosokan dan garukan dapat dilakukan dengan sangat hebat sampai akhirnya
menggantikan rasa gatal dengan nyeri dan dapat dilakukan secara tidak
sadar selama tidur atau pada waktu senggang.
3. Keparahan rasa gatal diperburuk oleh adanya keringat, panas, atau iritasi.
4. Gatal lebih parah pada saat stres psikologis.
5. Dapat ditemukan riwayat atopi pada pasien atau keluarganya.
3. Pemeriksaan 1. Adanya gosokan dan garukan yang berulang menyebabkan adanya
Fisik penebalan kulit (likenifikasi), dan terdapat plak yang bersisik dengan
ekskoriasi.
2. Biasanya hanya terdapat satu plak, tetapi area yang terkena dapat lebih
dari satu.
3. Area yang paling sering terkena adalah kulit kepala, leher, pergelangan,
sisi ekstensor dari ekstremitas dan daerah anogenital. Atau daerah yang
mudah dijangkau misalnya dorsum pedis.
4. Kriteria 1. Rasa gatal parah, bersifat paroksismal, terus menerus atau sporadis.
Diagnosis 2. Gatal lebih parah pada saat stres psikologis
5. Diagnosis Diagnosis dibuat berdasarkan anamnesis dan gambaran klinis yang biasanya
mudah ditegakkan, karena lokasi dan gambaran klinisnya khas.
6. Diagnosis 1. Dermatitis atopik
Banding 2. Dermatitis kontak alergika
3. Liken planus hipertropik
4. Dermatitis numularis
7. Pemeriksaan Apabila terjadi infeksi sekunder dapat dilakukan pemeriksaan gram dan kultur
Penunjang pus.
8. Terapi 1. Antihistamin yang mempunyai efek sedatif. Contohnya adalah
hydroxyzine,diphenhidramin, chlorpheniramine dan promethazine
2. Topikal steroid potensi kuat
3. Preparat anti pruritus lainnya misalnya mentol, fenol atau
pramoxin dapat juga digunakan
4. Bila terjadi infeksi sekunder dapat diberikan antibiotik topikal
atau sistemik tergantung keparahan penyakit
9. Edukasi 1. Identifikasi dan menghindari faktor pencetus
2. Mandi dengan sabun pH netral
3. Tidak memanipulasi lesi
12. Tingkat C
Rekomendasi
13. Penelaah Kritis Roza Olina,dr.SpKK
Komplikasi
Infeksi sekunder +/- +/- +/- +/- +/- +/-
Asessmen Klinis:
Pemeriksaan dokter
Konsultasi
……………………………….
Pemeriksaan
Penunjang: ...........................
.....
Tindakan: Rawat Luka +/- +/- +/- +/- +/- +/-
Obat obatan: 7 hari
Oral
Anti +/- +/- +/- +/- +/- +/-
histamin
sedatif:hydroxyzine,di
phenhidramin,
chlorpheniramine dan
promethazine +/- +/- +/- +/- +/- +/-
antibiotik
apabila terdapat
infeksi sekunder,
misalnya amoxicillin,
kloksasilin dan
eritromisin.
+/- +/- +/- +/- +/- +/-
Topikal:14 hari
Kortikosteroid topikal +/- +/- +/- +/- +/- +/-
potensi kuat
Preparat anti pruritus
lainnya misalnya
mentol, fenol atau
pramoxin
Nutrisi: Rp
91.000/
org/hr
Mobilisasi:
Hasil (Outcome):
Radang kulit
berkurang
Gatal berkurang
…………………………..
Pendidikan/Rencana
Pemulangan:
Varians: