(PERSERO)
YOGYAKARTA
2018
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Kerja Praktek yang dilaksanakan di PT. Pindad (Persero) mulai tanggl
18 Desember 2017 sampai dengan 2 Februari 2018 disusun oleh:
NPM 14 06 07977
ii
SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK DARI PT.
PINDAD (Persero)
(Terlampir)
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan bimbingan-Nya, Saya dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek tepat
pada waktunya di PT. Pindad (Persero).
Tujuan dari disusunnya Laporan Kerja Praktek ini adalah sebagai laporan
kegiatan yang telah dilakukan selama kerja praktek dan sebagai syarat untuk
menyelesaikannya Program Strata I Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi
Industri, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta. Laporan kerja praktek ini disusun
berdasarkan kegiatan di Divisi Alat Berat yang dikunjungi selama kegiatan kerja
praktek. Pada laporan ini juga akan membahas tinjauan umum perusahaan,
tinjauan sistem perusahaan, serta tinjuan pekerjaan penulis.
Pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu dan berpartisipasi dalam penyusunan laporan Kerja
Praktek selama satu bulan ini diantaranya:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menjadi sumber kekuatan dan
pengharapan bagi penyusun dalam melaksanakan kerja praktek dan
penyusunan laporan.
4. Saudara Jeffry Firman, Andreas Willi, dan Valentinus yang dapat bekerja
sama dan saling membantu selama melaksanakan kerja praktek.
5. Semua karyawan yang ada di PT. Pindad (Persero) yang telah membantu
dan membimbing selama pelaksanaan kerja praktek.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK..............................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI.........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii
DAFTAR GRAFIK...............................................................................................ix
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1. Latar Belakang............................................................................1
1.2. Perumusan Masalah...................................................................2
1.3. Tujuan Penelitian.........................................................................2
BAB 5 PENUTUP...............................................................................................45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
1
a. Mengenali ruang lingkup perusahaan
b. Mengikuti proses kerja di perusahaan secara kontinu
c. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan, supervisor atau pembimbing
lapangan
d. Mengamati perilaku sistem
e. Menyusun laporan dalam bentuk tertulis (setelah pelaksanaan Kerja Praktek
berakhir)
f. Melaksanakan ujian Kerja Praktek
Secara khusus, dalam lingkup Teknik Industri haruslah selalu disadari bahwa
yang dikaji adalah kesatuan elemen sistem yang terdiri atas Manusia, Mesin,
Material, Metode, Uang, Energi, Lingkungan dan Informasi. Artinya, dalam
melaksanakan aktivitas yang menjadi tanggung jawabnya, Sarjana Teknik
Industri harus selalu memandang aktivitasnya dalam kerangka sistem yang
melingkupi aktivitas itu.
1.2. Tujuan
Hal-hal yang ingin dicapai melalui pelaksanaan Kerja praktek ini adalah:
a. Melatih kedisiplinan.
b. Melatih kemampuan berinteraksi dengan bawahan, rekan kerja, dan atasan
dalam perusahaan.
c. Melatih kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja.
d. Mengamati secara langsung aktivitas perusahaan dalam berproduksi dan
menjalankan bisnis.
e. Melengkapi teori yang diperoleh di perkuliahan dengan praktek yang ada di
perusahaan.
f. Menambah wawasan mengenai sistem produksi dan sistem bisnis.
Selama pelaksanaan kerja praktek, Penulis ditempatkan pada Divisi Tempa Cor
& Alat Perkeretapaian, Departemen Tempa dan Cor di bawah pengawasan
Bapak Herman selaku pembimbing lapangan.
BAB 2
Pada sub bab ini menjelaskan tentang sejarah singkat PT.PINDAD dari awal
mulai berdiri perusahaan hingga saat ini beroperasi di Bandung.
PT. PINDAD (Persero) berlokasi di Bandung - Jawa Barat dan Turen – Jawa
Timur. Area pabrik dan perkantoran di Bandung seluas 66 ha dengan 3.734
karyawan, sedangkan di Turen area pabrik dan perkantoran seluas 159 ha
dengan 1.312 karyawan. Sebelum PT. PINDAD (Persero) dibentuk, nama
perusahaan mengalami beberapa kali perubahan.
Berdiri pada tahun 1908 sebagai bengkel peralatan militer di Surabaya dengan
nama Artillerie Constructie Winkel (ACW), bengkel ini berkembang menjadi
sebuah pabrik dan sesudah mengalami perubahan nama pengelola menjadi
Artillerie Inrichtingen (AI) kemudian dipindahkan lokasinya ke Bandung pada
tahun 1923.
Pada tahun 1942, di masa penjajahan Jepang, namanya berganti menjadi Dai
Ichi Kozo (DIK) dan pada tahun 1947 berganti nama menjadi Leger Productie
Bedrijven (LPB).
Pada tahun 1962 Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM) berubah menjadi sebuah
industri alat peralatan militer yang dikelola oleh Angkatan Darat, sehingga
namanya menjadi Perindustrian Angkatan Darat (PINDAD).
PT. PINDAD berubah status menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan
nama PT. PINDAD (Persero) pada tanggal 29 April 1983, kemudian pada tahun
1989 perusahaan ini berada di bawah pembinaan Badan Pengelola Industri
Strategis (BPIS) yang kemudian pada tahun 1999 berubah menjadi PT. Prakarya
Industri (Persero) dan kemudian berubah lagi namanya menjadi Bahana
Prakarya Industri Strategis (Persero).
Tahun 2002 PT. BPIS (Persero) di bubarkan oleh Pemerintah, dan sejak itu PT.
PINDAD beralih status menjadi PT. PINDAD (Persero) yang langsung di bawah
pembinaan Kementrian BUMN.
Pada sub bab ini menjelaskan Profil dari PT.PINDAD (Persero) dengan logo
perusahaan dan cirri khas dari perusahaan serta penghargaan, pencapaian dan
juga produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
Lambang anak panah yang ada menuju ke bagian roda gigi dan bintang tersebut
menunjukkan gerak dan laju pengendalian yang serasi.
Pada Lambang tersebut memiliki arti dari tiap-tiap kata yang ditekankan dalam
budaya perusahaan PT. Pindad (Persero) yang akan di jelaskan sebagai berikut :
i. JUJUR (J)
- Jujur dalam sikap, kata dan tindakan
- Bebas dari kepentingan
- Menjaga Integritas di setiap aspek
ii. BELAJAR (B)
- Belajar tanpa henti, mengajari tanpa henti
-Terus mengembangkan diri
- Melakukan perbaikan berkelanjutan
iii. Unggul (U)
- Menjaga keunggulan mutu, harga dan waktu
- Berdaya saing tinggi
- Mampu menjadi pemain global
iv. SELAMAT (S)
- Menjunjung tinggi aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
menjaga Lingkungan hidup
- Menaati hukum dan perundang-undangan
- Menjalankan prinsip Good Corporate Governance (GCG)
Pengharagaan proper biru 2015 dari kementrian lingkungan hidup dan kehutanan
untuk PT.Pindad (Persero).
Produk utama yang di hasilkan PT. Pindad (Persero) adalah peralatan– peralatan
miiliter, yang artinya untuk mendukung pertahanan Negara sekaligus untuk
dipasarkan di area global seperti senjata, amunisi, kendaraan khusus. Selain
membuat peralatan–peralatan militer atau alutista Negara PT.Pindad (Persero)
dan juga membuat produk-produk non militer yang berkomersil seperti excavator,
generator, peralatan pertanian, peralatan kapal laut, alat perkeretaapian serta
jasa tempa cor dan perbaikan peralatan.
Manufaktur
Kekhasan yang ada pada PT. Pindad (Persero) adalah pada perusahaan ini
tidak terdapat angka kecelakaan kerja yang terjadi (Zero accident). Hal ini dapat
terjadi karena pada tiap sudut perusahaan ditekankan K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja) pada perusahaan yang selalu dipatuhi oleh karyawanya.
Alasan dilakukannya hal tersebut karena yang diproduksi pada PT. Pindad
(Persero) ini adalah produk yang sangat penting dan berbahaya (senjata).
a. Direktur Utama
b. Direktur Keuangan & Kinerja
c. Direktur Produk Bisnis dan HANKAM
d. Direktur Produk Bisnis dan INDUSTRIAL
e. Direktur Teknologi dan Supply
2) Divisi Perusahaan
a. Sekretaris Perusahaan
b. Kepala Divisi Pengawasan Internal
c. Kepala Divisi Pengamanan & Pengolahan Aset
d. Kepala Divisi Perencaanaan & Kinerja Perusahaan
e. Kepala Divisi Akuntansi & Keuangan
f. Kepala Divisi Human Capital & Pengembangan Organisasi
g. Kepala Divisi Sistem Informasi Manajemen
h. Kepala Divisi Bisnis HANKAM
i. Kepala Divisi Bisnis Industrial
j. Kepala Divisi Manajemen Senjata
k. Kepala Divisi Teknologi & Pengembangan
l. Kepala Divisi Quality Assurance & K3LH
m. Kepala Divisi Supply Chain
n. General Manajer Senjata
o. General Manajer Amunisi
p. General Manajer Kendaraan Khusus
q. General Manajer Alat Berat
r. General Manajer Tempa Cor & Alat Perkeretaapian
s. General Manajer Bahan Peledak Komersial
Gambar 2.14. Struktur Organisasi PT.PINDAD (Persero)
13
Gambar 2.15. Struktur Organisasi Divisi Tempa – Cor & Alat Perkeretaapian PT. Pindad (Persero)
14
2.3. Manajemen Perusahaan
Misi Perusahaan :
2.3.2 . Ketenagakerjaan
PT. PINDAD juga memiliki beberapa fasilitas yang di mana fasilitas tersebut
dibuat guna mensejahterakan karyawan yang ada agar kinerja dari karyawan
bisa berjalan dengan baik. Fasilitas – fasilitas yang ada pada PT. PINDAD
berlaku bagi semua karyawan dari PT. PINDAD dengan fasilitas – fasilitas yang
ada seperti :
15
2) Kantin
PT.Pindad (Persero) mempunyai satu kantin utama yang cukup besar
merupakan fasilitas yang di berikan oleh perusahaan. Pada jam istirahat
karyawan dari berbagai divisi berkumpul di kantin ini untuk makan
prasmanan secara gratis. Selain itu karyawan juga akan mendapat susu segar
setiap harinya sebagai dari kesejahteraan karyawan tersebut.
3) Koperasi
PT. Pindad (Persero) mempunyai satu koprasi yang menyediakan peralatan-
peralatan yang dibutuhkan oleh karyawan-karyawan PT. Pindad (Persero)
tersebut mulai dari alat tulis, seragam pegawai, seragam wearpack untuk
operator PT. Pindad (Persero) dan selain itu juga di dalam koperasi tersebut juga
menjual berbagai macam pernak pernik aksesoris seperti gantungan kunci
dengan logo PT. Pindad (Persero), stiker,topi serta barang lain yang biasanya
digunakan untuk oleh-oleh.
6) Fasilitas Komunikasi
Untuk beberapa divisi di dalam PT. Pindad (Persero) terdapat suatu pekerjaan
atau job desk yang mengharuskan karyawan - karyawan tersebut
berhubunngan antara divisi yang satu dengan divisi yang lainnya dan juga untuk
berhubungan dengan pihak luar seperti costumer atau supplier. PT. Pindad
(Persero) telah memberikan fasilitas yaitu berupa telepon dan juga komputer
yang tersabung ke jaringan internet supaya memudahkan para pegawai untuk
melakukan komunikasi baik komunikasi antar divisi atau komunikasi dengan
pihak luar.
7) Area Parkir
PT. Pindad (Persero) menyediakan area parkir yang luas untuk semua
karyawannya dan tamu perusahaan. Area parkir tersebut juga dipisah untuk area
parkir mobil dan area parkir motor.
8) Safety tools
Di dalam Lingkungan kerja PT. Pindad (Persero) sangat mengutamakan
Keselamatan Kesehatan Kerja para karyawannya terutama di area lini produksi
dan permesinan. Baik pengunjung dan karyawan diwajibkan memakai helm
keselamatan pada saat memasuki area produksi dan juga diwajibkan untuk
berjalan di area yang telah di sediakan supaya mencegah hal-hal yang
tidak diinginkan terjadi. Dan juga para operator yang bekerja di bagian lantai
produksi juga diwajibkan untuk mengenakan peralatan safety seperti kaca mata
pelindung, helm keselamatan dan sarung tangan. Penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di PT. Pindad tersebut telah memperoleh penghargaan zero
accident.
9) Fasilitas Sepeda
Setiap divisi di dalam PT. Pindad (Persero) terdapat sepeda yang berfungsi
untuk alat transportasi pegawai yang akan menuju divisi satu ke divisi lainnya
karena jarak antar divisi di PT. Pindad (Persero) letaknya cukup berjauhan.
2.3.4. Pemasaran
Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai tinjauan pada sistem perusahaan,
khususnya pada Divisi Tempa Cor dan Alat Perkeretaapian.
Mulai
Permintaan
pemesanan produk Menerima permintaan
pesanan produk
Konsultasi permintaan
pesanan produk
Pengecekan jadwal
pemenuhan pesanan
Proses finishing
pesanan
Proses delivery
Menerima pesanan pesanan
Selesai
a. Bucket Teeth
Produk pengecoran ini yaitu produk yang digunakan pada alat berat khususnya
pada excavator. Produk ini digunakan sebagai kuku pada excava yang memiliki
fungsi untuk mengeruk tanah, dll. Produk ini juga biasa digunakan pada proses
pertambangan.
Gambar 3.2. Produk Bucket Teeth
b. Casing Block
Produk pengecoran ini yaitu casing block adalah produk yang memiliki fungsi
sebagai cover pada suatu block mesin diesel. Agar suatu block mesin diesel
aman maka dilindungi oleh casing block.
c. Kabel Protektor
Produk pengecoran ini yaitu kabel protektor yang dimana memiliki fungsi sebagai
pelindung pada kabel agar kabel tidak mudah mengelupas, sobek atau putus.
Gambar 3.4. Produk Kabel Protektor
d. Pompa Air
Pada produk pengecoran ini yaitu pompa air. Produk ini digunakan sebagai alat
untuk memompa air. Pada divisi pengecoran PT. PINDAD memproduksi pompa
air seperti pada gambar 3.5.
e. Walking Beam
Produk ini yaitu merupakan produk dari divisi pengecoran PT. PINDAD (Persero)
yang dinamakan walking beam. Walking beam sendiri memiliki fungsi sebagai
lengan atau penggerak ke rangkaian pompa angguk yang berada di dalam
sumur bor yang biasa digunakan pada proses pertambangan.
Gambar 3.6. Produk Walking Beam
f. Counter Weight
Produk ini merupakan bagian pompa angguk. Produk ini merupakan pemberat
pada pompa angguk yang digunakan dalam proses pertambangan dan memiliki
fungsi untuk memberikan keseimbangan pada pumping unit terhadap berat yang
diembannya.
g. Start Handle
Produk ini merupakan produk dari lini disamatik dan diproduksi dalam jumlah
yang banyak. Produk ini memiliki fungsi sebagai tuas atau alat yang digunakan
untuk menyalakan mesin diesel sehingga bisa menyala.
Gambar 3.8. Produk Start Handle
Produk ini merupakan produk dari lini disamatik yang biasanya diproduksi dalam
jumlah yang banyak. Produk ini memiliki fungsi sebagai sebagai penambat rel
pada rel kereta api. Penambat rel ini adalah sebagai pengikat rel ke bantalan rel
kereta api.
i. Base Plate
Produk ini merupakan produk dari lini disamatik yang biasanya diproduksi dalam
jumlah yang banyak. Produk ini memiliki fungsi sebagai sebagai bantalan rel
pada rel kereta api. Produk ini memiliki dua tipe produk yaitu base plate R42 dan
base plate R54.
Proses produksi disamatic line sendiri dimulai dari pengadaan bahan baku, saat
melakukan pengadaan tersebut kemudian dilakukan inspeksi pertama
tersehadap bahan baku tersebut. Jika bahan baku tidak sesusai degan
spesifikasi maka bahan baku tersebut dikembalikan ke supplier dan jika diterima
maka lanjut ke proses berikutnya. Proses berikutnya adalah persiapan cetak.
Komposisi dari cetakan yaitu pasir bekas, pasir baru, Bentonite,
Coaldust/Carboneus, air. Setelah persiapan cetak sudah siap maka diteruskan
dengan proses pengolahan pasir. Setelah itu dilakukan pemeriksaan lagi untuk
menguji komposisi pasir apakah sudah sesuai atau belum, jika belum maka akan
kembali ke proses pengolahan pasir dan jika sudah benar maka akan lanjut ke
proses berikutnya. Proses berikutnya yaitu pembuatan cetakan dan pemasangan
inti. Proses berikutnya ada pemeriksaan lagi yang dimana jika dalam pembuatan
cetakan dan pemasangan inti masih tidak lolos dalam pemeriksaan maka tidak
dilakukan proses pengecoran dan cetakan dibongkar dan kembali ke proses
pengolahan pasir, tetapi jika lolos dalam pemeriksaan maka akan lanjut ke
proses penuangan. Setelah selesai dari proses penuangan maka akan dilakukan
pembongkaran cetakan. Setelah itu proses selanjutnya yaitu pembersihan debu
dari proses pembongkaran cetakan. Untuk lebih jelasnya mengenai proses
produksi pada disamatic line akan digambarkan melalui flowchart berikut.
Salah satu lini produksi dalam departemen cor adalah lini peleburan atau
melting. Untuk mendukung proses melting, PT.PINDAD (Persero) mempunyai
fasilitas mesin sebagai berikut:
1.) Tiga unit of induction furnance MF 2000
Dari ketiga unit mesin induction furnance, mesin 3 unit of induction furnace
MF 2000 ini mempunyai kapasitas sebesar 2 ton dengan lama waktu
peleburan 2,5 jam dan dilengkapi dengan 2 unit power track. Mesin ini
digunakan hanya untuk meleburkan material baja pada proses pengecoran.
Lini produksi pada Moulding Facilities adalah lini produksi untuk melakukan
kegiatan pembuatan cetakan. Proses ini didukung dengan fasilitas sebagai
berikut:
Mesin ini memiliki kapasitas 200 moulding/jam tanpa inti pada cetakan. Jika
terdapat inti maka kapasitas yang dapat dihasilkan 125-150 moulding/jam.
Pada mesin ini juga digunakan green sand atau pasir basah. Pada lini
disamatik, pasir yang digunakan adalah green sand yaitu pasir basah
dengan tekstur pasir yang lebih halus. Komposisi dalam proses disamatik
juga ditambahi dengan perekat bentonit. Produk yang dihasilkan dalam lini
disamatik yaitu produk – produk yang memiliki dimensi yang lebih kecil.
Sistem pengoperasian dari lini disamatik berjalan secara otomatis sehingga
tidak ada campur tangan dari operator atau pekerja.
Mesin ini memiliki kapastias pasir ± 10 ton/hari. Pada lini furan, pasir yang
digunakan adalah pasir dry sand dengan tekstur pasir yang lebih kasar
daripada pasir green sand. Komposisi dalam proses furan juga ditambahi
dengan perekat resin binder. Produk yang dihasilkan dalam lini disamatik
yaitu produk – produk yang memiliki dimensi yang lebih besar dan panjang.
Sistem pengoperasian dari lini disamatik berjalan secara manual sehingga
diperlukan campur tangan dari operator atau pekerja.
3.) Dua unit mesin line shell moulding (resin coated sand process/ RCS)
Mesin ini memiliki kapasitas sebesar 16L dan 25L. Pada proses ini dilakukan
dengan cold box. Proses cold box yaitu proses pembuatan inti dengan
proses dingin dengan menggunakan gas amin dan dicampur dengan pasir
silika.
Mesin ini memiliki kapasitas 25 blow/jam. Pada proses ini dilakukan dengan
hot box. Proses hot box yaitu proses pembuatan inti dengan proses
pemanasan dengan pembakaran dan dicampur dengan pasir silika dan
resin.
Proses penjaminan kualitas dan mutu produk yang dihasilkan dari setiap proses
produksi departemen cor ini didukung dengan fasilitas sebagai berikut:
1.) Spectrometer shimatsu
Alat ini digunakan dalam proses quality control dan memiliki fungsi sebagai
pengecek komposisi kadar dari suatu produk. Jika kadar yang dihasilkan
sesuai dengan standard dan toleransi maka produk tersebut layak untuk
dikirim kepada konsumen.
2. Pembuatan Cetakan
Pada proses pembuatan cetakan, maka bahan – bahan yang digunakan dapat
dilihat pada gambar 4.3. yaitu tabel karakteristik dari pembuatan cetakan. Pada
lini disamatik khususnya produk shoulder dalam pembuatan cetakan bahan yang
digunakan dicampur dengan bentonite. Untuk spesifikasi dari carbonous material
dalam pembuatan cetakan adalah sebagai berikut :
3. Pembuatan Inti
Pada proses pembuatan inti, maka bahan – bahan yang digunakan dapat dilihat
pada gambar 4.4. yaitu tabel karakteristik dari pembuatan inti. Pada produk
shoulder maka dibutuhkan pembuatan inti untuk lubang dari produk tersebut.
Untuk spesifikasi dari bahan aktivator polyisoeynate, resin coated sand dan resin
phenolic dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Aktivator Polyisoeynate
- Polyisoeynate > 70%
- Distilate Solvent < 30%
b. Resin Coated Sand
- Silica Sand > 93% (98,4 SiO2)
- Phenolic Resin > 1%
c. Resin Phenolic
- Resin Phenolic = 48 – 58%
- Ester = 17 – 32%
- Distilate Solvent = 10 – 30%
Gambar 4.4. Tabel Karakteristik Pembuatan Inti
4. Finishing
Pada proses finishing, maka bahan – bahan, dimensi dan sifat mekanik yang
diinginkan dapat dilihat pada gambar 4.4. yaitu tabel karakteristik dari proses
finshing. Dimensi dan sifat mekanik dapat dilihat sesuai dengan standard yang
sudah ditentunkan. Produk yang sudah selesai dicetak, masih diperlukan mesin
gerinda untuk proses penghalusan getting system dari produk jika produk
tersebut dilihat masih kurang halus. Proses finishing untuk produk shoulder juga
menggunakan jasa outsourcing karena jika dilakukan dengan menggunakan
pekerja internal maka biaya yang akan dikeluarkan lebih banyak atau mahal dan
tidak efisien dari sisi perusahaan.
1. Checksheet Casting
Beku Dini
0.02
Axis Title
0.01 UCL
LCL
0.01 Noncon/unit
0.00
12345678
Inklusi Pasir
0.0035
0.003
Axis Title
0.0025
0.002 Noncon/unit
0.0015 UCL LCL
0.001
0.0005
0
12345678
Bagian ini akan dibahas mengenai inklusi pasir dari produk shoulder. Nilai UCL
pada grafik ini tidak konstan dan nilai LCL nya adalah 0. Untuk nilai UCL, didapat
hasil tidak konstan karena hasil yang di dapat terlalu kecil sehingga nilsi UCL
pada grafik tidak konstan. Jika dilkukan pembulatan maka nilai UCL akan terlihat
lurus atau konstan. Hal ini juga dipengaruhi dari banyaknya jumlah inspeksi yang
dilakukan berbeda – beda pada setiap minggunya. Sedangkan nilai pada LCL
tidaklah 0 tetapi diperoleh dengan angka yang negative maka nilai LCL dianggap
0. Pada grafik terdapat produksi minggu pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima
dan kedelapan tidak terdapat probabilitas terjadinya produk cacat dan dalam
kondisi aman sedangkan pada minggu keenam dan ketujuh terdapat probabilitas
terjadinya produk cacat yang melebihi batas. Probabilitas yang paling tinggi
adalah pada minggu keenam dengan angka 0,0028 sehingga melewati pada
batas atas. Pada grafik juga dapat dilihat bahwa kenaikan angka pada grafik
hanya sedikit atau terlalu kecil maka dari itu hasil grafik sesuai pada gambar
grafik tersebut.
Inklusi Terak
0.0009
0.0008
0.0007
0.0006
Axis Title
0.0005
0.0004 Noncon/unit
0.0003 UCL LCL
0.0002
0.0001
0
12345678
Bagian ini akan dibahas mengenai inklusi pasir dari produk shoulder. Nilai UCL
pada grafik ini tidak konstan dan nilai LCL nya adalah 0. Untuk nilai UCL, didapat
hasil tidak konstan karena hasil yang di dapat terlalu kecil sehingga nilsi UCL
pada grafik tidak konstan. Jika dilkukan pembulatan maka nilai UCL akan terlihat
lurus atau konstan. Hal ini juga dipengaruhi dari banyaknya jumlah inspeksi yang
dilakukan berbeda – beda pada setiap minggunya. Sedangkan nilai pada LCL
tidaklah 0 tetapi diperoleh dengan angka yang negative maka nilai LCL dianggap
0. Pada grafik terdapat produksi minggu pertama, kedua, ketiga, keempat,
kelima, keenam, ketujuh dan kedelapan tidak terdapat probabilitas terjadinya
produk cacat dan dalam kondisi aman. Probabilitas yang paling tinggi adalah
pada minggu pertama dengan angka 0,0005 tetapi tidak melewati pada batas
atas. Pada grafik juga dapat dilihat bahwa kenaikan angka pada grafik hanya
sedikit atau terlalu kecil maka dari itu hasil grafik sesuai pada gambar grafik
tersebut.
d. Mengukur Rontok Cetakan
Rontok Cetakan
0.0006
0.0005
Axis Title
0.0004
Noncon/unit
0.0003 UCL LCL
0.0002
0.0001
0
12345678
Berdasarkan dari peta kendali yang sudah dibuat, dapat disimpulkan bahwa
proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan sudah berjalan dengan baik.
Akan tetapi, dengan melihat masih adanya reject yang terjadi pada produk
seperti beku dini, rontok cetakan, inklusi terak dan inklusi pasir maka masih perlu
adanya perbaikan yang dilakukan oleh perusahaan guna memperkecil peluang
terjadinya produk cacat dengan cara seperti maintanenance mesin dan alat - alat
yang digunakan dalam proses produksi secara teratur, melakukan pelatihan
kepada operator baik operator casting, pembuatan cetakan dan proses finishing.
Selain itu perlu melakukan pengujian kandungan dari bahan atau material yang
digunakan dalam proses peleburan dan pembuatan cetakan sehingga komposisi
dari setiap proses sesuai dengan standard dan menghasilkan produk yang baik.
BAB 5
PENUTUP
https://www.linkedin.com/pulse/ferro-siliconsi-72si-7510-50mm-richard-wu
diakses pada tanggal 22 Januari 2018
http://digilib.polman-bandung.ac.id/index.php?p=show_detail&id=11744 diakses
pada tanggal 22 Januari 2018