Anda di halaman 1dari 28

PROPOSAL PENGAJUAN PENELITIAN TUGAS AKHIR

DESAIN ANTILOCK BRAKING SYSTEM PADA PANSER ANOA APC 6X6


DI PT. PINDAD PERSERO (BANDUNG)

OLEH
:
M. JUNDULLOH
SANDITRA MUDA YUSVIVA

2111 100 145


2112 100 067

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2016

PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR


TEKNIK MESIN ITS - PT.PINDAD
PROPOSAL RISET PENELITIAN
PT. PINDAD BANDUNG
I.

Latar Belakang Penelitian


Sistem pengereman dalam kasus ini disc brake adalah sebuah sistem yang
memiliki komponen seperti tuas rem, rem booster, master silinder, reservoir minyak
rem, pipa rem, selang rem, kaliper, dan cakram. Antilock Braking System (ABS)
sendiri mempunyai komponen yang sama dengan disc brake, namun ada tambahan
seperti ABS control unit, kabel interkoneksi, modulator hidrolik (termasuk di
dalamnya katup solenoid dan pompa), warning lamp ABS, sensor kecepatan roda.
ABS pada dasarnya yaitu mendeteksi jika salah satu roda mengunci ketika proses
pengereman dan ABS memastikan bahwa tekanan rem tetap konstan atau berkurang.
Dengan demikian dapat mencegah roda terkunci dan tetap steerable, dimana
kendaraan bisa mengerem atau berhenti dengan cepat maupun aman.
Keamanan menjadi faktor yang perlu dikritisi dimana ada sebuah alat
transportasi manusia yang dinamakan kendaraan yang seharusnya menjadi hal yang
perlu dikaji lagi karena karena banyaknya jumlah kecelakaan kendaraan di Indonesia.
Sama halnya dengan kendaraan militer dalam hal ini Panser Anoa APC 6X6, yang
memerlukan keamanan saat berkendara. Menurut artikel yang ditulis Jawapos.com,
Merdeka.com maupun Tribunnews.com bahwa pada tahun 2014 terjadi kecelakaan
oleh Panser Anoa APC 6X6 di Singosari, Jawa Timur. Insiden disebabkan oleh waktu
pengereman yang kurang pas dan terjadinya slip yang mengakibatkan panser
menabrak pick up dan sepeda motor yang akan berbelok di tikungan. Hal tersebut
dipengaruhi oleh teknologi rem pada Panser Anoa APC 6X6 yang masih
konvensional, sehingga diperlukan sistem pengereman yang lebih baik untuk alasan
keamanan.
Pada tugas akhir ini dilakukan desain sistem pengereman Antilock Braking
System dan menganalisa perilaku Panser Anoa APC 6X6. Dimana metode
perancangan adalah dengan melakukan redesain engineering sistem pengereman ABS
yang telah ada dan menganalisa perilaku dengan simulasi pada MATLAB
SIMULINK. Panser Anoa APC 6X6 ini akan menggunakan Antilock Braking System

PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR


TEKNIK MESIN ITS - PT.PINDAD
pada kedua roda belakangnya. Parameter yang akan ditinjau adalah perilaku ketika
berbelok dan fungsi waktu terhadap jarak pengereman ketika berjalan lurus.
II.

Tujuan

1. Dihasilkan nilai parameter output dari analisa perilaku yang sesuai dengan apa
yang diharapkan.
2. Didapatkan bentuk desain Antilock Braking System (ABS) yang tepat.
3. Menyelesaikan tugas akhir.
III.

Manfaat Penelitian

Manfaat bagi peneliti :


Mahasiswa mampu memodelkan sistem di lapangan beserta karakteristik respon
perilaku untuk memberikan solusi optimal guna meningkatkan keamanan pada sistem
pengereman tersebut.
Manfaat bagi perusahaan :
Hasil dari penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh PT. PINDAD Bandung sebagai bahan
evaluasi untuk pengembangan model sistem pengereman selanjutnya yang lebih
optimal dalam proses penggunaanya.

PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR


TEKNIK MESIN ITS - PT.PINDAD
TINJAUAN PUSTAKA
BAB II
2.1 Sejarah PT. PINDAD
Pada tahun 1808, William Herman Daendels, Gubernur Jenderal Belanda yang tengah
berkuasa saat itu mendirikan bengkel untuk pengadaan, pemeliharaan dan perbaikan alat-alat
perkakas senjata Belanda bernama Contructie Winkel (CW) di Surabaya dan inilah awal
mulanya PT. Pindad (Persero) sebagai satu-satunya industri manufaktur pertahanan di
Indonesia. Selain bengkel senjata, Daendels kala itu juga mendirikan bengkel munisi
berkaliber besar bernama Proyektiel Fabriek (PF) dan laboratorium Kimia di Semarang.
Kemudian, pemerintah kolonial Belanda pun mendirikan bengkel pembuatan dan perbaikan
munisi dan bahan peledak untuk angkatan laut mereka yang bernama Pyrotechnische
Werkplaats (PW) pada tahun 1850 di Surabaya.
Pada tanggal 1 Januari 1851, CW diubah namanya menjadi Artilerie Constructie
Winkel (ACW). Kemudian pada tahun 1961, dua bengkel persenjataan yang berada di
Surabaya, ACW dan PW disatukan di bawah bendera ACW. Kebijakan penggabungan ini,
menjadikan ACW mempunyai tiga instalasi produksi yaitu; unit produksi senjata dan alat-alat
perkakasnya (Wapen Kamer), munisi dan barang-barang lain yang berhubungan dengan
bahan peledak (Pyrotechnische Werkplaats), serta laboratorium penelitian bahan-bahan
maupun barang-barang hasil produksi.
Perang Dunia I pada pertengahan 1914, melibatkan banyak Negara Eropa, termasuk
Belanda.

Demi

kepentingan

strategis,

pemerintah

kolonial

Belanda

pun

mulai

mempertimbangkan relokasi sejumlah instalasi penting yang dinilai lebih aman. Bandung
dinilai tepat sebagai tempat relokasi yang baik.
ACW dipindahkan pertama kali ke Bandung, pada rentang waktu 1918-1920. Pada
tahun 1932, PW dipindahkan ke Bandung, bergabung bersama ACW dan dua instalasi
persenjataan lain yaitu Proyektiel Fabriek (PF) dan laboratorium Kimia dari Semarang, serta
Institut Pendidikan Pemeliharaan dan Perbaikan Senjata dari Jatinegara yang direlokasi ke
Bandung dengan nama baru, Geweemarkerschool. Keempat instalasi tersebut dilebur di
bawah benderta Artilerie Inrichtingen (AI).
Di era pendudukan Jepang, AI tidak mengalami perubahan, penambahan instalasi,
maupun proses produksinya. Perubahan hanya berada pada segi perubahan administrasi dan
organisasi sesuai dengan sistem kekuasaan militer Jepang. Perubahan pun terjadi di segi nama
4

PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR


TEKNIK MESIN ITS - PT.PINDAD
menjadi Daichi Ichi Kozo untuk ACW, Dai Ni Kozo untukGeweemarkerschool, Dai San
Kozo untuk PF, Dai Shi Kozo untuk PW, serta Dai Go Kazo untuk Monrage Artilerie,instalasi
pecahan ACW.
Pada saat Jepang menyerah kepada Sekutu dan terjadi kekosongan kekuasaan di
Indonesia, Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia. Beragam
upaya terjadi guna merebut instalasi-instalasi pertahanan di kota Bandung. Pada akhirnya,
tanggal 9 Oktober 1945, Laskar Pemuda Pejuang berhasil merebut ACW dari tangan Jepang
dan menamakannya Pabrik Senjata Kiaracondong.
Pendudukan pemuda tidak berlangsung lama, karena sekutu kembali ke Indonesia dan
mengambil alih kekuasaan. Pabrik Senjata Kiaracondong dibagi menjadi dua pabrik. Pabrik
pertama yang terdiri dari ACW, PF, dan PW digabungkan menjadi Leger Produktie Bedrijven
(LPB), serta satu pabrik lain yang bernama Central Reparatie Werkplaats, yang sebelumnya
bernama Geweemarkerschool.
Hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda menyatakan bahwa
Belanda mengakui kedaulatan Indonesia kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) pada
tanggal 27 Desember 1949. Seiring dengan hal itu, Belanda harus menyerahkan asset-asetnya
secara bertahap pada pemerintahan Indonesia di bawah pimpinan Presiden Soekarno
termasuk LPB.
LPB kemudian diganti namanya menjadi Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM) yang
pengelolaannya diserahkan kepada Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD).
Sejak saat itu PSM mulai melakukan serangkaian percobaan untuk membuat laras senjata dan
berhasil memproduksi laras senjata berkaliber 9mm dan pada bulan November 1950, PSM
berhasil membuat laras dengan kaliber 7,7 mm.
Namun, PSM mengalami krisis tenaga ahli karena para pekerja asing harus kembali
ke negara asalnya berdasarkan Peraturan Pemerintah. Oleh karena itu terjadi sentralisasi
organisasi dengan merampingkan lini produksi dari 13 menjadi 6 lini dengan lini baru Munisi
Kaliber Kecil (MKK) yang baru dibentuk. PSM juga melakukan modernisasi pabrik dengan
membeli mesin-mesin baru untuk pembuatan senjata dan munisi, suku cadang, material, dan
alat perlengkapan militer lainnya.
Delapan tahun berjalan, PSM pun diubah namanya menjadi Pabrik Alat Peralatan
Angkatan Darat (Pabal AD) pada tanggal 1 Desember 1958. Pabal AD bukan sekedar
memperoduksi senjata dan munisi saja namun juga peralatan milter yang lain, untuk
mengurangi ketergantungan peralatan militer Indonesia pada negara lain. Banyak pemuda
5

PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR


TEKNIK MESIN ITS - PT.PINDAD
potensial yang dikirim ke luar negeri untuk mempelajari persenjataan dan balistik.
Di era Pabal AD ini, terjadi beberapa perkembangan dalam bidang teknologi
persenjataan. Pabal AD menjalin kerjasama dengan perusahaan senjata Eropa untuk
pembelian dan pembangunan satu unit pabrik senjata, yang berhasil membangun pabrik
senjata ringan. Keberhasilan itu membuat Pabal AD menjadi badan pelaksana utama di
kalangan TNI-AD sebagai instalasi industri. Berbagai produk pun berhasil diproduksi Pabal
AD. Di era ini pula, pemerintah Belanda menyerahkan Cassava Factory, pabrik tepung ubi
kayu yang berada di Turen, Malang, Jawa Timur yang kemudian menjadi lokasi Divisi
Munisi PT Pindad (Persero).
Sekitar tahun 1962, nama Pabal AD diubah menjadi Perindustrian TNI Angkatan
Darat (Pindad). Tahapan pengembangan di era Pindad lebih berfokus pada tujuan pembinaan
yang disesuaikan dengan prinsip-prinsip pengelolaan terpadu dan kemajuan teknologi
mutakhir. Proses produksi Pindad pun dilakukan untuk mendukung kebutuhan TNI AD.
Serangkaian percobaan dan evaluasi pembuatan senjata baru pun dilakukan dan
menghasilkan berbagai Surat Keputusan dari Angkatan Bersenjata untuk memakai senjata
Pindad sebagai senjata standar mereka. Setelah itu, senjata pun diproduksi secara massal.
Pada awal tahun 1972, pemerintah Indonesia melakukan penataan departemen,
termasuk Departeman Pertahanan dan Keamanan (Hankam). Karena itu Pindad pun berubah
nama menjadi Kopindad (Komando Perindustrian TNI Angkatan Darat) pada tanggal 31
Januari 1972. Perubahan terjadi hanya pada komando utama pembinaan yaitu unsur
penyelenggara kepemimpinan dan pengelolaan kebijakan teknik. Reorganisasi ini berdampak
positif terhadap kinerja yang semula dianggap lamban menjadi lincah, bergairah dan dinamis.
Dan Pusat Karya yang dirubah menjadi PT Purna Shadana (Pursad) memiliki keleluasaan
untuk meningkatkan produksi kekaryaan untuk mendukung swasembada dan mengurangi
ketergantungan terhadap luar negeri.
Dalam perkembangan selanjutnya, sebagai realisasi Keputusan Menteri Pertahanan
dan Keamanan/Panglima Angkatan Bersenjata No. Kep/18/IV/1976 tertanggal 28 April 1976
tentang Pokok-pokok Organisasi dan Prosedur Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat
nama Kopindad dikembalikan menjadi Pindad. Pindad berubah dari komando utama
pembinaan menjadi badan pelaksana utama di lingkungan TNI-AD. Seiring perubahan
tersebut

Pindad

diharapkan

dapat

mengembangkan

kemampuan

teknologi

dan

produktivitasnya dalam memenuhi kebutuhan logistik TNI-AD sehingga mengurangi


ketergantungan pada luar negeri. Selain itu diharapkan juga dapat mengembangkan sarana
6

PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR


TEKNIK MESIN ITS - PT.PINDAD
prasarana non-militer yang dapat menunjang pembangunan nasional di bidang pertanian,
perkebunan, pertambangan, industri dan transportasi baik untuk instansi pemerintah, swasta
maupun masyarakat luas.
Pada Tahun 1980-an pemerintah Indonesia semakin gencar menggalakan program alih
teknologi, saat inilah muncul gagasan untuk mengubah status pindad menjadi perusahaan
berbentuk perseroan terbatas. Berdasarkan keputusan Presiden RI No.47 Tahun 1981, Badan
Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) yang sudah berdiri sejak tahun 1978, harus lebih
memperhatikan proses transformasi teknologi yang ditetapkan pemerintah Indonesia itu,
termasuk pengadaan mesin-mesin untuk kebutuhan Industri.
Perubahan status Pindad dilatarbelakangi oleh keterbatasan ruang gerak Pindad
sebagai sebuah industri karena terikat peraturan-peraturan dan ketergantungan ekonomi pada
anggaran Dephankam sehingga tidak dapat mengembangkan kegiatan produksinya. Selain
itu, Pindad pun dinilai membebani Dephankam karena biaya penelitian dan pengembangan
serta investasi yang cukup besar. Karena itu Dephankam menyarankan pemisahan antara war
making activities dan war support activities. Kegiatan Pindad memproduksi prasarana dan
perlengkapan militer adalah bagian war support activities sehingga harus dipisahkan dari
Dephankam dan menjadi perseroan terbatas yang sahamnya dimiliki oleh pemerintah
Indonesia.
Ketua BPPT saat itu Prof. DR. Ing. B.J. Habibie kemudian membentuk Tim Corporate
Plan

(Perencana

Perusahaan)

Pindad

melalui

Surat

Keputusan

BPPT

No.

SL/084/KA/BPPT/VI/1981. Tim Corporate Plan diketuai langsung oleh Habibie dan terdiri
dari unsur BPPT dan Departemen Hankam.
Berdasarkan hasil kajian dari Tim Corporate Plan diputuskan komposisi produksi
Pindad adalah 20% produk militer dan 80% komersial atau non militer. Tugas pokok Pindad
adalah menyediakan dan memproduksi produk-produk kebutuhan Dephankam seperti munisi
ringan, munisi berat, dan peralatan militer lain untuk menghilangkan ketergantungan terhadap
pihak lain. Tugas pokok kedua adalah memproduksi produk-produk komersial seperti mesin
perkakas, produk tempa, air brake system, perkakas dan peralatan khusus pesanan.
Dan pada awal 1983 Pindad menjadi badan usaha milik Negara (BUMN) sesuai
dengan keputusan pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) RI No.4 Tahun
1983 tertanggal 11 Februari 1983.
2.2

Visi dan Misi Perusahaan


7

PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR


TEKNIK MESIN ITS - PT.PINDAD
2.2.1

Visi
Perusahaan sehat yang mempunyai inti usaha terpadu beroperasi secara fleksibel serta

mandiri secara finansial.


2.2.2

Misi
Melaksanakan kegiatan usaha dalam bidang alat dan peralatan untuk mendukung

kemandirian pertahanan dan keamanan negara serta alat dan peralatan industrI dengan
mendapatkan laba untuk pertumbuhan melalui keunggulan teknologi dan efisiensi.
2.3

Lokasi Pabrik
Berkantor pusat di Jl Jend. Gatot Soebroto No. 517 Bandung dengan luas areal kurang

lebih 66 Ha. Sedangkan di Turen (Malang) kurang lebih 159 Ha.

Gambar 2.1 Peta Lokasi PT PINDAD (Persero)


2.4

Divisi-Divisi PT. Pindad


PT. Pindad (persero) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri dan

manufaktur untuk sector militer dan non militer. Walaupun lebih terkenal dengan
persenjataan yang dibuat, namun pembagian komposisi produk dari PT. Pindad (persero)
adalah 40% sector militer dan 60% sector non militer. Untuk pemenuhan kebutuhan akan
permintaan, PT. Pindad (persero) membagi perusahaan menjadi beberapa divisi, antara lain :

Senjata
8

PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR


TEKNIK MESIN ITS - PT.PINDAD

Munisi

Kendaraan Khusus

Tempa dan Cor

Alat Berat

Alat Perkeretaapian

Bahan Peledak Komersial

2.4.1 Divisi Senjata


PT Pindad (Persero) telah memproduksi berbagai jenis senjata mulai dari senjata
laras panjang, senjata genggam, pistol, dan lainnya. Setiap produksi diutamakan untuk
mensuplai kebutuhan peralatan pertahanan dan keamanan nasional serta untuk memenuhi
pemesanan dari pihak lain.
Kualitas produksi senjata terus ditingkatkan dengan melakukan penelitian dan
pengembangan dari tenaga-tenaga ahli Pindad bersama dengan pengguna produk untuk
menetapkan spesifikasi yang dibutuhkan. Dalam setiap produksi, proses optimasi kami
lakukan untuk memperoleh unjuk kerja dari senjata yang maksimal. Pemeriksaan dilakukan
pada setiap proses manufaktur mulai dari penerimaan material sampai proses akhir
pembuatan produk. Seluruh produk telah diuji dan memenuhi standar internasional salah
satunya Mil STD. Sistem mutu selalu dipelihara dengan menerapkan sistem mutu ISO 90002008 yang disertifikasi oleh LRQA.
Senjata Pindad memiliki akurasi yang baik dan ketahanan di medan peperangan
sesuai dengan kebutuhan pertahanan dan keamanan. Beberapa senjata telah berhasil meraih
prestasi lomba tembak antar angkatan darat se-Asia Tenggara (AARM) dan lomba tembak
Angkatan Darat se-Asia Pasifik (ASAM), serta Lomba Tembak tahunan yang
diselenggarakan oleh Tentara di Raja Brunei (BISAM).
Beberapa produk yang dihasilkan oleh divisi senjata adalah :

Kompensator square

Senapan Serbu (SS1-V5, SS1-M2, SS2-V5)

Senapan Penembak Runduk (SPR1, SPR2, SPR3)

2.4.2 Divisi Munisi


9

PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR


TEKNIK MESIN ITS - PT.PINDAD
Sebagai perusahan penyedia peralatan pertahanan dan keamanan, PT Pindad
(Persero) terus melakukan produksi munisi dan mengembangkannya sesuai dengan
munculnya senjata-senjata yang semakin beragam. Berbagai tipe munisi dikembangkan
sesuai dengan kaliber senjata yang diproduksi. Keunggulan dari munisi Pindad adalah
banyaknya varian yang dapat disesuaikan dengan hasil yang diinginkan terhadap senjata yang
ditembakkan.
2.4.3 Divisi Tempa dan Cor
Divisi Tempa dan Cor merupakan bagian dari bisnis PT. Pindad (Persero) yang
bertujuan selain mendukung produksi unit usaha internal PT. Pindad (Persero) juga untuk
memenuhi permintaan dan mendukung pasar lokal maupun ekspor dalam bidang jasa
pengecoran logam dan jasa tempa, serta mendukung pembangunan infrastruktur
perkeretaapian Indonesia melalui produk-produk prasarana kereta api.
Produk-produk yang dihasilkan dari jasa pengecoran logam, jasa tempa dan produk
prasarana kereta api diproduksi dengan mengedepankan kualitas berdasarkan standar
internasional maupun nasional dan disertai jaminan mutu produk. Beberapa produk yang
diproduksi oleh divisi tempa dan cor yaitu :

Paku Sumbat

Tabung Elpiji 3 kg

Grey Cast Iron

2.4.4 Divisi Alat Berat


Divisi Mesin Alat Berat PT Pindad (Persero) adalah divisi yang menghasilkan
produk-produk komersial antara lain :

mesin listrik

peralatan kapal laut


Produk mesin listrik yang dihasilkan PT. Pindad meliputi generator dengan

kapasitas sampai 9 MW, motor traksi yang digunakan di kereta api listrik, motor magnet
permanen, serta jasa perbaikan motor listrik.
PT Pindad (Persero) memproduksi Air Brake System dengan lisensi dari KNORR
Bremse AG, Jerman sejak tahun 1983 dan telah disertifikasi oleh UIC (International Union of
Railways). Dengan dukungan alat pengujian yang telah disertifikasi oleh KNORR, PT Pindad
(Persero) mampu memproduksi Air Brake System lebih dari 600 set per tahun. Disamping
10

PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR


TEKNIK MESIN ITS - PT.PINDAD
itu, PT Pindad (Persero) dapat melakukan maintenance untuk komponen Air Brake System
ini.
Produk Peralatan Kapal Laut yang diproduksi oleh PT. Pindad (persero) memiliki
berkualitas dan kompetitif, serta memenuhi persyaratan klasifikasi Nasional & Internasional,
seperti BKI, LR, ClassNK, BV, RINA, GL, ABS, dan lain-lain.
Jasa pemesinan didukung fasilitas mesin bubut horizontal dengan kapasitas hingga
6 meter, bubut vertikal hingga diameter 3 meter, double column, milling machine dengan
kapasitas hingga diatas 2 x 4 meter yang dioperasikan secara komputerisasi (CNC).
2.4.5 Divisi Alat Perkeretaapian
PT Pindad (Persero) juga memiki banyak permintaan untuk pemenuhan untuk industri
kereta api, oleh karena itu didirikan divisi alat perkeretaapian. Divisi ini salah satunya
memproduksi Air Brake System dengan lisensi dari KNORR Bremse AG, Jerman sejak tahun
1983 dan telah disertifikasi oleh UIC (International Union of Railways). Dengan dukungan
alat pengujian yang telah disertifikasi oleh KNORR, PT Pindad (Persero) mampu
memproduksi Air Brake System lebih dari 600 set per tahun. Disamping itu, PT Pindad
(Persero) dapat melakukan maintenance untuk komponen Air Brake System ini.

2.4.6 Divisi Bahan Peledak Komersial


Salah satu lini dari PT Pindad (Persero) adalah Divisi Bahan Peledak Komersial
atau lebih dikenal dengan Handakkom. Keahlian dan pengalaman SDM PT Pindad (Persero)
di bidang persenjataan dan bahan peledak membuat PT Pindad (Persero) untuk
mengembangkan produk dan layanannya. Oleh karena itu, sejak tahun 1991 PT. Pindad telah
memulai memproduksi bahan peledak komerisial seperti :

Booster ( RenEx T)

Booster ( RenEx P)

Seismic Explosive (geoPENTOSEIS)

Seismic Detonator (geoDETOSEIS)

Detonator Listrik (SUPERdet)

Dengan kemampuan PT. Pindad memproduksi bahan peledak komersial, maka PT.
Pindad siap memberikan pelayanan berupa produk dan jasa produksi pertambangan dengan
metoda peledakan sesuai kebutuhan pelanggan.
11

PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR


TEKNIK MESIN ITS - PT.PINDAD

2.4.7 Divisi Kendaraan Khusus


Dimulai dengan proyek Mobil Nasional pada tahun 1993, PT. Pindad mulai
berfokus pada pengembangan teknologi kendaraan bermotor. PT. Pindad (Persero) sejak
tahun 1993, telah bekerja sama dengan berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri dalam
upaya untuk mengembangkan teknologi fungsi kendaraan khusus, termasuk kendaraan antipeluru untuk memenuhi permintaan pasar militer dan instansi.
Penelitian dan pengembangan terus menerus dilakukan untuk mencapai tujuan
masa depan untuk meningkatkan kapasitas bisnis dan teknologi. Produk yang dihasilkan,
seperti: Kendaraan Taktis, Panser untuk TNI dan Polri, konstruksi khusus dan komponen
kendaraan khusus. Hingga saat ini Panser ANOA 6 X 6 yang telah di produksi mencapai
kurang lebih 260 kendaraan dengan berbagai varian yang dibuat sesuai dengan permintaan
dan kebutuhan pelanggan.
Divisi Kendaraan Khusus PT. Pindad Persero memproduksi kendaraan yang sesuai
dengan kebutuhan penggunaanya dan menjadikan setiap Kendaraan Khusus Pindad benarbenar sesuai kebutuhan pengguna.
Dalam memenuhi permintaan dari pelanggan, Divisi Kendaraan Khusus membagi
bagian-bagian pekerjaan menjadi beberapa departemen,antara lain :
Departemen Engineering
o Sub Departemen Engineering System Kendaraan
o Sub Departemen Body Hull
o Sub Departemen Administrasi Teknik
o Sub Departemen Engineering Elektrikal
o Sub Departemen Pemeliharaan
o Ahli Desain
Departemen Rencana Pengendalian Produksi
Departemen Umum
Departemen Fabrikasi
Departemen Perakitan Kendaraan 6x6
o Sub Departemen Power Train
o Sub Departemen Drive Train
o Sub Departemen Elektrikal
o Sub Departemen Finishing
o Sub Departemen Perakita Axle
Departemen Perakitan Kendaraan 4x4

2.5

Anak Perusahaan
12

PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR


TEKNIK MESIN ITS - PT.PINDAD
2.5.1

PT Cakra Mandiri Pratama Indonesia

Nama Usaha :
PT Cakra Mandiri Pratama Indonesia
Pendirian :
Akta Notaris no. 34, Ny. Hj. Imas Tarwiah Soedrajat, S.H., M.H. tanggal 7 Oktober 1992
dan telah diubah dengan akta berita acara RUPS PT Daun Cakra Bhakti No. 88 tanggal 31
Desember 1999 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan HAM RI No.C-21829
HT.01.04 tahun 2002 tanggal 8 Nopember 2002.
Alamat :
Jl. Jend. Gatot SubrotoNo.517 Bandung 40284
Bidang :
Manufaktur, Perniagaan, Jasa Pariwisata dan Jasa Kesehatan
Kepemilikan :
PT Pindad (Persero) = 3.78 lembar saham (Rp 3.78 milyar)
Ir. Wahyu Utomo S., M.M. = 1 lembar saham (Rp 1 Juta)
Direksi :
Ir. Arief Sulistiono
Komisaris Utama :
Silmy Karim
Widjajanto

2.5.2 PT MAN Diesel & Turbo Indonesia


13

PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR


TEKNIK MESIN ITS - PT.PINDAD

Nama Usaha :
PT. MAN DIESEL & TURBO INDONESIA
Pendirian :
Akta Notaris No. 14 dari Notaris Ny. Enimarya Agoes Suwarko,S.H. Tanggal 19 Juni 1996
serta telah disahkan melalui Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI
Nomor : C2-5419HT.01.01.TH.1998 tanggal 27 Mei 1998.

Perubahan telah dinotariatkan

dengan Akta Notaris Ny. Enimarya Agoes Suwarko, S.H. Nomor 5 tanggal 25 Agustus 2010
dan telah disetujui melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor :
AHU- 44388.AH.01.02 tanggal 15 September 2010.
Alamat :
Menara Palma, Unit 17-01 Lantai 17
Jalan H.R. Rasuna Said, Blok X2 Kav.6, Jakarta 12950
Telepon : +62-021-5795 7490
Fax

: +62-021-5795 7491

Bidang :
Pemasangan dan pemeliharaan mesin turbin, perdagangan import (penjualan spareparts) and
instalasi listrik (power plants)
Kepemilikan :
MAN Diesel & Turbo SE : 92,6% (Rp 2,8 milyar)
PT Pindad (Persero)

: 7,4% (Rp 277 juta)

Direksi :
Presiden Direktur :
Ernest Geyer

Direktur :
14

PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR


TEKNIK MESIN ITS - PT.PINDAD
Hery Setyawan
Komisaris :
Komisaris Utama :
Silmy Karim
Komisaris :
Christopher Antes
Ade Bagdja
Stefan Eefting
Klaus Martin Bader
Maik Tiedemann
2.5.3 PT Inti Pindad Mitra Sejati

Nama Usaha

PT Inti Pindad Mitra Sejati (IPMS)


Pendirian :
Akta Notaris No. 31dari Notaris Ny. Nining Puspitaningtyas, S.H. Tanggal26 Juli 2004 dan
telah diubah dengan Akta Notaris No. 20

tanggal 21 Maret 2005 serta

melalui Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI

telah dis hkan


Nomor

: C-

21806HT.01.01.TH.2005 tanggal 5 Agustus 2005. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan


sesuai dengan UU Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas telah dinotariatkan
dengan Akta Notaris Ny. Nining Puspitaningtyas, S.H. Nomor 72 tanggal 24 Nopember 2008
dan telah disetujui melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor :
AHU-100106.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 30 Desember 2008.
Perubahan anggaran dasar perseroan sesuai dengan UU No.40 tahun 2007, tentang perseroan
terbatas telah dinotariatkan dengan Akta Notaris Ny. Nining Puspitaningtyas, SH. No 72
15

PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR


TEKNIK MESIN ITS - PT.PINDAD
tanggal 24 Nopember 2008 dan telah disetujui melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia RI No : AHU-100106.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 30 Desember 2008.
Alamat :
Jl. Jend. Gatot Subroto No. 517 Bandung 40284
Telepon : 62-022-520 1693
Fax

: 62-022-520 3411

Bidang :
Dalam Bidang Pembangunan : pengembang, pemborong, kontruksi gedung, menara,
jembatan, landasan udara, CME, TI, OSP, dll.
Dalam bidang perindustrian : plastik dan sejenisnya, logam, manufaktur dan fabrikasi.
Perdagangan Umum
Kepemilikan :
PT Inti Persero

: 75% (Rp 8,1 Milyar)

PT Pindad (Persero) : 25% (Rp 2,7 Milyar)


Direksi:
Direktur Utama :
Didik Pebrianto
Direktur Operasi & Engineering :
Amien Muliawan
Direktur Keuangan dan Pengembangan Bisnis

Arief Dwiarso
Komisaris :
Komisaris Utama :
Prabang Timur
Komisaris :
Heru Puryanto
Dadang Edi Prasojo

2.6

Struktur Organisasi

16

PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR


TEKNIK MESIN ITS - PT.PINDAD

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. PINDAD (Persero)


2.7 Tinjauan Penelitian
17

PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR


TEKNIK MESIN ITS - PT.PINDAD
Sistem rem anti terkunci atau anti-lock braking system (ABS) merupakan sistem
pengereman pada mobil agar tidak terjadi penguncian roda ketika terjadi pengereman
mendadak/keras.
Sistem ini diadopsi dari teknologi serupa di pesawat terbang. ABS bekerja apabila
pada mobil terjadi pengereman keras sehingga sebagian atau semua roda berhenti sementara
mobil masih melaju, membuat kendaraan tidak terkendali sama sekali. Hal ini tentu sangat
berbahaya terutama di jalan licin dan kelokan. Ketika sensornya mendeteksi ada roda
mengunci, ia akan memerintahkan piston rem untuk melepaskan tekanan kembali ke titik
normal, lalu mengeraskannya kembali begitu roda berputar. Proses itu berlangsung sangat
cepat, bisa mencapai 15 kali/detik. Efeknya adalah mobil tetap dapat dikendalikan dan jarak
pengereman makin efektif sehingga dapat mengurangi tingkat kecelakaan. Kelebihan dari
ABS (antilock braking system) adalah pengereman dapat dilakukan lebih cepat daripada
sistem biasa yang terdapat pada mobil, dan lebih stabil apabila terjadi pengereman mendadak
namun tidak membuat mobil kehilangan pengendalian sebesar 5-30% dibandingkan dengan
pengereman standar yang terdapat di mobil yang umumnya menggunakan dua buah rem
cakram dan dua buah tromol tekanan gas yang diatur oleh pabrik.
2.7.1 Skema Sistem Pengereman Konvensional
Dalam kasus ini, sistem pengereman konvensional nya yaitu disc brake, Karen panser
Anoa APC 6X6 menggunakan jenis rem ini di semua rodanya. Berikut adalah skema system
disc brake dan drum brake dengan analogi pada kendaraan pribadi.

Gambar 2.3 Pengereman Konvensional


2.7.1 Skema Antilock Braking System
18

PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR


TEKNIK MESIN ITS - PT.PINDAD
Sedangkan ABS pada dasarnya yaitu mendeteksi jika salah satu roda mengunci ketika
proses pengereman dan ABS memastikan bahwa tekanan rem tetap konstan atau berkurang.
Dengan demikian dapat mencegah roda terkunci dan tetap steerable, dimana kendaraan bisa
mengerem atau berhenti dengan cepat maupun aman. Komponen ABS sama dengan disc
brake, hanya saja ada tambahan seperti ABS control unit, kabel interkoneksi, modulator
hidrolik (termasuk di dalamnya katup solenoid dan pompa), warning lamp ABS, sensor
kecepatan roda.

Gambar 2.4 Antilock Braking System


ABS dapat disimulasikan dengan MATLAB & SIMULINK, dengan parameter output
stopping distance dan sudut belok di jalan aspal kering maupun off road. Berikut adalah
skema control loop block diagram dari ABS.

Gambar 2.5 Block Diagram Antilock Braking System


19

PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR


TEKNIK MESIN ITS - PT.PINDAD
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ini, langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan
penelitian adalah sebagai berikut:

Gambar 6. Flowchart Penelitian


1. Identifikasi Permasalahan
Melakukan pengamatan langsung ke lokasi yang menjadi objek yakni system rem panser
Anoa APC 3 6X6 pada Pabrik di PT. PINDAD Bandung, sehingga nantinya akan
didapatkan data awal sebagai permasahalan yang akan dibahas.
2. Studi Literatur
Pemahaman secara teoritis mengenai pemodelan brake system agar dapat menentukan
20

PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR


TEKNIK MESIN ITS - PT.PINDAD
parameter output pada hasil simulasi.
3. Pengambilan data
Sebelum melakukan analisa terlebih dahulu dilakukan pengambilan spesifikasi pada
panser Anoa APC 3 6X6.
4. Perhitungan data
Setelah spesifikasi data diketahui maka selanjutnya dilakukan perhitungan untuk
menurukan persamaan gerak dan bentuk model matematis yang akan dikonversi menjadi
block system pada sofware matlab & simulink
5. Simulasi
Block diagram yang merupakan representasi dari primer dan sekunder sistem
disimulasikan dengan beberapa parameter yang telah diketahui dan parameter yang akan
dicari yaitu analisa perilaku ketika berjalan lurus dan berbelok di jalan aspal kering
maupun off road.
6. Intepretasi Hasil Simulasi
Grafik hasil simulasi merupakan informasi yang menyatakan respon parameter output
yang diberikan dari simulasi matlab & simulink.
7. Kesimpulan
Setelah melakukan kegiatan diatas maka dapat diambil kesimpulan dari hasil simulasi.
Apakah tujuan dari penelitian tugas akhir ini telah tercapai atau tidak.

BAB IV
DISKRIPSI KEGIATAN
4.1 PELAKSANAAN KEGIATAN

21

PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR


TEKNIK MESIN ITS - PT.PINDAD
Serangkaian kegiatan riset penelitian akan dilaksanakan kurang lebih selama kurang
lebih 3 hari, yakni mulai tanggal 31 Oktober 2016 sampai dengan 02 November 2016
yang bertempat di PT. PINDAD BANDUNG, Jalan Terusan Gatot Subroto No.517, Kebon
Kangkung, Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat 40284. Di bawah ini adalah tabel
perencanaan jadwal kegiatan selama riset penelitian :
No
.
1

4.2

3
4

Kegiatan
Pengenalan
secara
umum
Studi
Literatur
dan
Observasi
Pengumpul
an data
Konsultasi

Oktober - November
2016
31
01
02

PENYELENGGARA
Riset penelitian dilaksanakan atas kerja sama antara Jurusan Teknik Mesin FTI ITS
Surabaya dengan PT. PINDAD Bandung.
4.3 PESERTA
Riset penelitian ini akan diikuti oleh 2 orang mahasiswa S-1 Jurusan Teknik Mesin
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, yaitu :
1. Nama : Muhammad Jundulloh
NRP

: 2111 100 145

2. Nama : Sanditra Muda Yusviva


NRP

: 2112 100 067

4.4 BIDANG RISET PENELITIAN


Dalam kegiatan riset penelitian ini akan difokuskan pada bidang mechanical
engineering khususnya yang berkaitan dengan desain. Mata kuliah pendukung dari riset
penelitian ini adalah :
1. Dinamika Teknik
2. Sistem Dinamik dan Pengendalian
22

PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR


TEKNIK MESIN ITS - PT.PINDAD
3. Teknologi dan Konstruksi Otomotif
4.5 BENTUK KEGIATAN
Riset penelitian yang dilaksanakan di PT. PINDAD BANDUNG ini akan berlangsung
kurang lebih selama 3 hari. Selama 3 hari tersebut, peserta yang didampingi oleh pemandu
(guide) dari perusahaan akan mengenalkan lebih jauh tentang aktivitas di bidang desain
khususnya divisi mekanik yang ada di PT. PINDAD BANDUNG.
Adapun rincian kegiatan yang akan dilaksanakan kurang lebih 3 hari adalah sebagai
berikut :
Pengenalan secara umum tentang PT. PINDAD BANDUNG dan pengamatan
secara langsung.
Pengenalan dan pengamatan secara langsung.
Melakukan studi literatur yang dilakukan dan observasi untuk memperoleh
data pada bidang kerja yang dituju.

BAB V
PENUTUP
Demikianlah proposal ini kami susun sebagai acuan dalam melaksanakan riset
penelitian. Besar harapan kami akan bantuan segenap direksi dan karyawan PT. Pindad
Bandung untuk turut serta mewujudkan kelancaran serta suksesnya pelaksanaan riset
penelitian yang akan kami laksanakan. Atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.

23

PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR


TEKNIK MESIN ITS - PT.PINDAD
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR
PT. PINDAD (PERSERO)
Surabaya, Oktober 2016

Hormat kami,
Pemohon

Pemohon

Muhammad Jundulloh
(2111 100 145)

Sanditra Muda Yusviva


(2112 000 067)

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Tugas Akhir

Prof. I Nyoman Sutantra, M.Sc., Ph.D.


NIP. 195106051978031002

Mengetahui,
Pembimbing ITS Team Sapuangin
24

Ir. Witantyo, M.Eng.Sc


NIP.196303141988031002

PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR


TEKNIK MESIN ITS - PT.PINDAD
Lampiran 1

Alamat Institusi Pengaju Proposal


Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Gedung C lantai II, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya, 60111
Tel. (031) 5922941,5946230
Fax.(031) 5922941
Email : mesin@me.its.ac.id
Email pemohon riset penelitian:

Muhammad Jundulloh

Sanditra Muda Yusviva

: jundivale@gmail.com
: sanditra.muda@gmail.com

25

PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR


TEKNIK MESIN ITS - PT.PINDAD
Lampiran 2
CURRICULUMVITAE

Nama

:M.Jundulloh

NRP

:2111100145

Tempat,TanggalLahir

:Pasuruan,10Oktober1993

JenisKelamin

:Lakilaki

Agama

:Islam

Status

:Mahasiswa

AlamatAsal

:MutiaraCitraGrahaD2No.3(SidoarjoJawaTimur)

AlamatSekarang

:JalanKlampisSemoloTengahIBlokF22A

NomorTelepon

:081230204690

NamaOrangTua
Ayah

:ArifSolachudin

Ibu

:FanidaHanin

RIWAYATPENDIDIKAN
TAHUN
19992004
20042005
20052008
20082011
2011sekarang

SEKOLAH
SDNegeri07Mataram
SDNegeriCelep02Sidoarjo
SMPArRahmahBoardingSchoolMalang
SMANegeri1Sidoarjo
JurusanTeknikMesinFTI
InstitutTeknologiSepuluhNopember,Surabaya

PENGALAMANORGANISASI
INSTITUSI
JABATAN
SMPArRahmah
OSIS
SMAN1Sidoarjo
TimFutsalSMAN1Sidoarjo
TeknikMesinITS
DirekturPublikasidanDokumentasi

TAHUN
2006/2007
2009/2010
2014

(EventMechanicalCity)

PENGALAMANPELATIHAN
26

PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR


TEKNIK MESIN ITS - PT.PINDAD
INSTITUSI
ITS
BEMITS

Himpunan
MahasiswaMesin
(HMM)ITS

AKTIVITAS
ESQLeadershipTraining
GERIGIITS2011

TAHUN
2011
2011

PRATD2013

2011

PembekalanOrientasidanSosialisasi

2011

(POROS)2011
PelatihanKaryaTulisIlmiah(PKTI)
PelatihanAutoCAD

2011

KursusDasarDasarOtomotif

2013

2012

LembagaBengkel
MahasiswaMesin
FTIITS
PENGALAMANKEPANITIAAN
INSTITUSI
AKTIVITAS
ITS
SieAcaraCommitteIndonesiaEnergy
MarathonChallenge(IEMC)2012
Sie Dokumentasi FOND CHILD

TAHUN
2012
2011

JurusanTeknikMesinFTIITS2011
Sie Publikasi dan Komunikasi M
HMMFTIITS

2011

EFFECTTeknikMesinFTIITS2012
IC(InstructorCommittee)

2012

Rotor Pembekalan Orientasi dan


Sosialisasi(POROS)2012

ITS

Panitia Studi Ekskursi Mesin ITS

2013

2011
Sie Perlengkapan Indonesia Energy

2014

MarathonChallenge(IEMC)2014

27

PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR


TEKNIK MESIN ITS - PT.PINDAD

28

Anda mungkin juga menyukai