Anda di halaman 1dari 4

Sambutan Wakil Presiden RI Pembukaan MTQ Nasional Ke-7 Antar Pondok

Pesantren, MTQ Internasional Ke-1 Antar Lembaga Al-Qu'ran, MUNAS Ke-4


Jam'iyyatul Qurra'wal Huffazh Tahun 2012

Pontianak, 3 Juli 2012

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa memberikan karunia, taufiq hidayah serta
keberkahan-Nya sehingga kita dapat berkumpul di sini dalam Musabaqoh Tilawatil Qur’an
(MTQ) Nasional Ke-7 Antar Pondok Pesantren, Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ)
Internasional Ke-1 Antar Lembaga Al-Quran, Musyawarah Nasional (Munas) Ke-4 Jam’iyyatul
Qurra’Wal Huffazh.

Shalawat dan salam, kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta
keluarga, para sahabat, dan pengikut-pengikut Rasulullah hingga akhir zaman.

Pertama-tama saya ingin menyampaikan rasa bahagia saya bahwa pada hari ini kita dapat
bersilaturrahmi dan bertatap muka dengan para qori-qoriah, hafidz-hafidzah, para pecinta dan
ulama al-Quran, Peserta MTQ, baik dari dalam negeri maupun dari negara sahabat.            

Di samping itu segenap Pimpinan Pengurus dan Anggota Jam’iyyatul Qurra’Wal Huffazh
Nahdlatul Ulama dari seluruh penjuru tanah air juga berkumpul bersama di Kota Pontianak,
Kalimantan Barat ini untuk melaksanakan Musyawarah Nasional.

Saudara-saudara sekalian,

Bagi kaum muslim, Al-Qur’an merupakan kitab yang diimani bersama, sebagai petunjuk dan
penuntun kehidupan untuk memperoleh kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Al-Qur’an
tidak hanya berisi prinsip-prinsip keimanan, namun juga sumber nilai-nilai universal, ilmu
pengetahuan, hingga hikayat kehidupan, yang dikemas dengan bahasa yang indah, penuh dengan
filosofi keteladanan, serta pesan moral yang luhur dan agung. Al-Qur’an memberi tuntunan
kepada kita agar membangun kehidupan yang harmonis, saling bertoleransi, hidup dalam
kedamaian dan hidup untuk saling mengenal, saling mengasihi, saling memberi maaf, dan tidak
membenci satu sama lain.

Al-Qur’an mengajak manusia untuk bekerjasama dalam kebaikan dan ketaqwaan, bukan dalam
kejahatan dan permusuhan.

Bagi kaum muslim, al-Qur’an adalah sumber petunjuk dan pedoman hidup yang tidak pernah
kering. Meski al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT dalam bahasa manusia untuk dapat
dipahami oleh manusia, namun menurut para Ulama, pemahaman manusia terhadap al-Qur’an
masih bertingkat-tingkat.
Ada yang sebatas pemahaman harfiah, namun ada juga pemahaman yang lebih tinggi, dan itu
memerlukan ketekunan dan kesungguhan agar benar-benar paham akan arti dan tafsir
sesungguhnya.   

Kegiatan Musabaqah Tilawatil Qura'an tidak semata-mata menjadi ajang  untuk berlatih dan
bertanding membaca al-Qur’an saja, tetapi juga untuk makin memahami substansi dari  ayat-ayat
suci al-Quran dengan benar dan tepat,

Dengan makin memahami dan mendalami kandungan yang terdapat di dalam al-Qur’an, Insya
Allah, kita mampu memperkuat jati diri dan karakter bangsa melalui nilai-nilai keagamaan,
aturan hukum, serta kerukunan antar umat beragama, sejalan dengan nilai-nilai universal ajaran
terkandung di dalam al-Qur’an.

Saudara-saudara sekalian,

Kegiatan memperbanyak penghafal atau Huffadz al-Quran sebagai bagian dari Musabaqoh ini
adalah upaya yang mulia.    

Para Huffadz al-Qur’an sesungguhnya telah ikut berperan dalam memelihara dan menjaga
keaslian dan kelestarian al-Qur’an sampai hari akhir.

Dalam rangka menjaga keaslian al-Qur’an, para Huffadz dan umat Islam wajib melestarikan
nilai-nilai mulia dan universal yang diajarkan al-Qur’an. Dalam memaknai Tauhid, umpamanya,
setiap Muslim harus  memposisikan Tuhan sebagai Dia yang tertinggi sedang segala yang lain
berderajat jauh di bawahnya.

Dengan demikian kita akan menjadi makhluk yang selalu tahu diri akan keterbatasan dan
kekurangan diri kita sebagai abdi Tuhan, sehingga kita menjelma menjadi manusia yang di satu
sisi selalu bersikap rendah hati, jauh dari keangkuhan, dan di sisi lain terus berupaya
mendekatkan diri kepada sang Khalik dengan meningkatkan derajat kita melalui iman dan amal
saleh.

Tidak kurang pentingnya pula nilai keadilan yang selalu ditekankan dalam al-Qur’an. Tidaklah
lengkap keislaman seseorang bila dia masih berbuat zalim kepada sesamanya. Keadilan sebagai
nilai universal harus terus diupayakan baik dalam hubungan antar manusia, antar negara, antara
pemimpin dan yang dipimpin, antara majikan dan buruh, antara guru dan murid, antara hakim
dan yang dihakimi, dan terutama antara yang kuat dan yang lemah. Kedua nilai utama dalam
Islam itu, yakni Tauhid atau Keesaan Tuhan dan Keadilan sesungguhnya merupakan bagian
penting dari ideologi negara kita yang diamanatkan oleh para pendiri negara ini dalam sila-sila
yang tercantum dalam Pancasila.

Tidaklah berkelebihan bila saya mengatakan bahwa sesungguhnya sila-sila dalam Pancasila
seluruhnya paralel dengan nilai-nilai luhur yang dianut oleh umat Islam sesuai ajaran al-Qur’an.
Disamping Keesaan Tuhan dan prinsip keadilan seperti yang saya sebutkan tadi, prinsip
Persatuan, Kemanusiaan yang Beradab, dan Musyawarah untuk Mufakat merupakan pula
perintah Allah SWT yang tersebar dalam berbagai ayat suci al-Qur’an. Itulah sebabnya, bila
negeri kita ingin meraih kesuksesan di dunia dan kebahagiaan kekal di akhirat, maka kita semua
harus sungguh-sungguh melaksanakan prinsip-prinsip mulia tersebut dengan konsisten dan
konsekwen.

Nahdhatul Ulama sebagai ormas besar Islam dalam sejarahnya yang panjang telah membuktikan
peranannya yang besar dan saya yakin akan terus berperan dalam mewujudkan Indonesia yang
sejahtera, damai, rukun, dan bermartabat.

Saudara-saudara sekalian,

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Jam’iyyatul Qurra’Wal Huffazh didirikan untuk
mengorganisasi para pencinta dan ulama al-Qur’an baik para qori-qoriah pembaca al-Qur’an,
maupun para hafidz-hafidzah penghafal al-Qur’an yang ada di berbagai pondok-pondok
pesantren dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran al-Qur’an.

Dan di dalam perjalanan sejarahnya sejak didirikan pada tahun 1371 Hijriah atau tahun 1951
Masehi, telah melahirkan qori-qoriah dan ulama al-Qur’an yang bertaraf nasional dan
internasional.

Saudara-saudara sekalian,

Pada kesempatan ini, perkenankan saya menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada para
Ulama Muslim dan segenap Pengurus Jam’iyyatul Qurra’Wal Huffazh beserta Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama, yang dalam rentang waktu yang cukup panjang, telah berkontribusi kepada
bangsa dan negara melalui pembinaan para generasi muda kita di berbagai sekolah dan pondok
pesantren di Indonesia.

Saya percaya Saudara-saudara para pengurus dan anggota Jam’iyyatul Qurra’Wal Huffazh dalam
Musyawarah Nasional ke-4 yang diselenggarakan selama dua hari ke depan akan dapat
merumuskan dan menggali berbagai strategi dan program/ kegiatan yang inovatif bagi
pengajaran dan pendidikan al-Qur’an sehingga dapat mengantarkan hasil-hasil yang bermakna
bagi peningkatan kualitas generasi bangsa yang kita cintai ini dalam rangka mencapai masa
depan negara yang lebih baik.

Semoga ke depan, eksistensi Jam’iyyatul Qurra’Wal Huffazh Nahdlatul Ulama dapat semakin
dirasakan di tengah dinamika kehidupan masyarakat Indonesia dan semoga upaya baik ini
senantiasa menjadi menjadi panutan dan tauladan yang menyejukkan bagi umat dalam menjalani
kehidupan berbangsa, bernegara, dan beragama di tanah air yang kita cintai ini.

Saya sampaikan selamat kepada Pengurus Besar NU dan Jam’iyyatul Qurra’Wal Huffazh
Nahdaltul Ulama atas terselenggaranya perhelatan akbar ini. Penghargaan saya sampaikan pula
kepada Jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Pemerintah Kota Pontianak yang telah
bekerja keras mendukung terwujudnya perhelatan yang bertaraf nasional dan internasional ini.
Saya sampaikan selamat kepada seluruh masyarakat Kalimantan Barat khususnya masyarakat
Kota Pontianak yang bertindak sebagai tuan rumah dari perhelatan penting ini.
Kepada para qori-qoriah, hafidz-hafidzah dari dalam dan luar negeri, selamat bertanding,
capailah prestasi terbaik dan sekaligus perdalam terus pemahaman saudara-saudara semua
mengenai kitab suci Al-Qur’an dan yang lebih penting lagi, mari kita semua makin
meningkatkan pengamalannya dalam kehidupan kita sehari-hari.

Demikianlah sambutan saya. Akhirnya, dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahiim saya buka


secara resmi Musabaqah Tilawatil Qur'an Nasional Ke-7 Antar Pondok Pesantren, Musabaqah
Tilawatil Qur'an Internasional Ke-1 Antar Lembaga Al-Quran, serta Musyawarah Nasional Ke-4
Jam'iyyatul Qurra'wal Huffazh Tahun 2012.

Selamat berlomba dan selamat bermusyawarah. Semoga Allah SWT selalu meridhoi langkah kita
semua.

Terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Wakil Presiden Republik Indonesia


Boediono

Anda mungkin juga menyukai