Anda di halaman 1dari 8

Cahaya Al-Qur’an yang

Memancarkan Spiritual dan


Kekuatan Bangsa

(Ajeng Irma Suryani)

“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah


menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan, kemudian Kami
jadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku agar kamu saling
mengenal. Sungguh, yang paling mulia
di antara kamu di sisi Allah ialah orang
yang bertakwa. Sungguh, Allah Maha
Mengetahui, MahaTeliti.” {Q.S. Al
Hujurat, 49 : 13}

Al-Qur’an sebagai petunjuk dan


penuntun hidup setiap insan yang telah
dibawa dan diajarkan oleh Rasulullah
Shallallahu’alaihiwasallam pasti akan
memberikan cahaya bagi setiap insan
yang mau membaca, mentadaburi,
mengamalkan, serta mendakwahkannya.
Setiap ayat yang kita baca pasti akan
mendatangkan ketenangan jiwa dan
kekuatan ruhani. Setiap arti yang kita
pelajari selalu menyadarkan kita bahwa
betapa hina dan lemahnya kita sebagai
manusia yang bahwasannya kita harus
selalu bersyukur kepada Allah yang telah
memberikan buku panduan hidup yang
paling lengkap ini.

Segala hal mulai yang kecil seperti


bersuci hinga yang besar seperti
kepemimpinan telah Allah terangkan
dalam kitab yang mulia ini. Bahkan,
semua yang terkandung dalam Al-
Qur’an selalu ada kaitannya dengan
kehidupan didunia dan diakhirat. Serta
keterkaitan hubungan antara sesama
manusia baik laki-laki maupun
perempuan serta kehidupan berbangsa
telah Allah jelaskan seperti dalam Q.S
Al Hujurat yang sudah saya kutipkan
diatas.

Lalu, adakah korelasi antara diri sendiri


dan sesama manusia bahkan antara
wanita dan pria dalam hidup berbangsa
dan bernegara dari Al-Qur’an?.
Jawabannya tentu ada, karena semuanya
sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an. Kitab
mulia ini tidak hanya menjadi petunjuk
jalan bagi manusia tetapi juga bisa
menjadi pembangkit spiritual manusia
khususnya kaum muslim dan merupakan
salah satu aspek yang mutlak dijadikan
pegangan kuat untuk bangsa Indonesia
tercinta ini.

Dalam sebuah hadits Rasulullah


Shallallahu’alaihiwasallam bersabda :
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang
belajar Al-Qur’an dan
mengajarkannya.” (HR.Al-Bukhari Abu
Dawud, dan At-Tirmidzi). Dari hadits
tersebut jelas membuktikan bahwa Al-
Qur’an begitu berpengaruh dalam
kebangkitan spiritual kaum muslim.
Seorang atau sekelompok muslim yang
berusaha belajar lalu mengajarkan Al-
Qur’an akan membuat spiritualnya
semakin kuat serta mendorong dirinya
untuk selalu berbuat baik kepada
siapapun dengan hanya mengharapkan
ridha-Nya.

Lantas apakah relevansinya jika


dikaitkan dalam konteks kekuatan
bangsa? Tentu amat relevan. Bangsa
Indonesia sebagai “rumah” populasi
muslim yang terbanyak di dunia ini
sesungguhnya mengemban tugas serta
tanggung jawab yang besar. Jika bangsa
ini sanggup menunjukkan identitasnya
sebagai negara yang berpopulasi muslim
terbesar dengan segala pemanfaatan
sumber daya yang ada serta berpegang
teguh pada Al-Qur’an, tentu Indonesia
dapat mencetak pribadi-pribadi Qur’ani
yang nantinya mampu membawa
Indonesia semakin jaya. Oleh karena itu
mutlak diperlukan kapemimpinan
Qur’ani yang kuat, tidak hanya pandai
berbicara melainkan juga yang tindak-
tanduknya bisa menerjemahkan isi-isi
dalam Al-Qur’an melalui penguasaan
dalam segala bidang ilmu pengetahuan.

Namun satu hal yang tidak boleh


terlewatkan yaitu rasa toleransi yang
tinggi, karena Indonesia juga bukanlah
negara yang memaksakan kehendak
warganya untuk beragama Islam. Justru
hal itulah yang juga diajarkan oleh Al-
Qur’an. Mulai dari kekuatan spiritual
diri sendiri yang bersatu dengan yang
lain hingga kepemimpinan yang Qur’ani
ala peradaban Islam di Andalusia yang
diharapkan bisa ditiru bangsa ini, semua
itu hanya bisa terwujud jika diri ini serta
“kamu” para pejuang jihad Islam
bersungguh-sungguh mempelajari dan
mengamalkan apa yang sudah termuat
dalam Al-Qur’an. Tanpa adanya proses
literasi tersebut dan keengganan
memanfaatkan potensi setiap individu
umat Islam, mustahil peradaban islam
yang agung dapat diimplementasikan di
Indonesia.

Namun memang tak jarang ditengah-


tengah usaha kaum muslim di Indonesia
menggabungkan tujuan dan menepiskan
perbedaan, muncul gagasan/ pengaruh
dari dalam maupun dari luar yang
bersifat kontradiktif dengan usaha
tersebut. Itulah yang sejatinya menjadi
tantangan bersama demi tercapainya
sebuah cita-cita peradaban yang sudah
mengendap dalam jiwa-jiwa muslim
yang sejati. Semua hal itu, patut kita
jadikan sebagai cambuk yang
mengobarkan semangat kita untuk
semakin yakin dapat mewujudkan
kejayan Islam Indonesia dengan selalu
saling mendukung satu sama lain dan
berpegang teguh dengan Al-Qur’an.
Karena memang proses menuju
Indonesia yang sesuai Al-Qur’an tidak
hanya berkembang secara ilmiah dan
begitu saja, tetapi juga terencana dan
terarah.

Yang menjadi pokok pembahasan diatas


yaitu cahaya Al-Qur’an itulah yang bisa
membawa inovasi untuk generasi
Qur’ani Indonesia agar berjuang saling
mengokohkan satu sama lain demi
membawa Indonesia menuju peradaban
mulia yang telah lama dicita-citakan.

Akhir kata, diharapkan setiap umat


muslim baik diri ini dan juga kamu
sekalian dapat berintropeksi sekaligus
menyadari segala sumber daya dan
potensi yang bisa diasah dan
dikembangkan untuk kembali menjadi
umat yang berdedikasi berdasarkan Al-
Qur’an meskipun ditengah-tengah
gencarnya kemerosotan moral ini.
Karena sejatinya antara diri ini dan kamu
saudara seiman serta bangsa Indonesia
terus membutuhkan cahaya yang berasal
dari Al-Qur’an.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://ricodwi.wordpress.com/2013/
10/04/contoh-esai-yang-lolos-untuk-
lomba/amp/
2. Faqihpackman.blogspot.co.id/2015/1
0/esai-islam-nusantara-antara-
idealisme.htnl?m=1
3. Bentukdanisi.blogspot.co.id/2017/07/
islam-ideal-di-wilayah-
indonesia.html?m=1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama = Ajeng Irma Suryani
Alamat = Dsn Tanjunganom, RT
01 RW 02, Desa Banjarnegoro,
Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten
Magelang.
Sekolah = SMA N 4 Magelang
No HP = 085802123661

Anda mungkin juga menyukai