Anda di halaman 1dari 35

FUNGSI

PENGORGANISASIAN :
PENGEMBANGAN
STRUKTUR
ORGANISASI

Kartika Anggraeni SP.


MENDESAIN STRUKTUR ORGANISASI

Penyusunan & strukturisasi


pekerjaan untuk mencapai Representasi visual dari
sasaran organisasi. struktur organisasi.

PENGORGANISASIAN STRUKTUR BAGAN DESAIN


ORGANISASI ORGANISASI ORGANISASI

Serangkaian elemen yang Aktivitas menciptakan/


dapat digunakan untuk mengubah struktur
membentuk suatu organisasi. organisasi oleh mana jer.
TUJUAN PENGORGANISASIAN
DESAIN ORGANISASI
melibatkan 6 elemen pengambilan keputusan, yaitu :

Spesialisasi kerja

Departementalisasi

Rantai komando

Rentang kendali

Sentralisasi dan desentralisasi

Formalisasi
DESAIN ORGANISASI :
SPESIALISASI KERJA
Membagi aktivitas pekerjaan
ke dalam tugas-tugas yang terpisah.
Beberapa pandangan mengenai
spesialisasi kerja

1. Sebagai mekanisme organisasi yang penting, karena


membantu pekerja lebih efisien.

Contoh: pada Drive thru Mc Donalds, tiap bagian


pekerjaan dilakukan oleh pegawai khusus.
• Pegawai pencatat pesanan
• Pegawai yang memasak
• Pegawai yang mengambil order
• Kasir dan pemberi pesanan ke konsumen

Spesialisasi kerja di area Drive Thru


Beberapa pandangan mengenai
spesialisasi kerja

2. Pembagian kerja dapat membawa


dampak disekonomi manusia
• Kepenatan
• Kelelahan
• Stress
• Produktivitas yang rendah
• Menurunnya kualitas
• Peningkatan absen
• Perputaran tenaga kerja tinggi
DESAIN ORGANISASI :
DEPARTEMENTALISASI
Dasar pengelompokan bersama dari
beragam tugas kerja.
Terdapat 5 bentuk umum
departementalisasi.
01.
DEPARTEMENTALISASI
FUNGSIONAL

Tim kerja yang terdiri


dari para spesialis dari Mana jer
berbagai fungsi kerja. Pabrik

Mana jer Mana jer Mana jer Mana jer SDM Mana jer
Teknis Akuntansi Manufaktur Pembelian

+ Efisiensi dari pengumpulan spesialisasi yang − Minimnya komunikasi


serupa dan orang dengan kemampuan, antara berbagai bidang
pengetahuan dan orientasi yang sama fungsional
+ Koordinasi di dalam bidang fungsional tersebut − Terbatasnya sudut pandang
+ Spesialisasi yang makin terasah sasaran organisasi
02.
DEPARTEMENTALISASI
GEOGRAFIS

Kelompok pekerjaan
berdasarkan wilayah Wakil Presiden bidang
Penjualan
geografis.

Direktur Direktur Direktur Direktur


Penjualan, Penjualan, Penjualan, Penjualan,
wilayah barat wilayah selatan wilayah timur wilayah barat-
tengah

+ Lebih efektif dan efisien dalam menangani − Duplikasi fungsi


permasalahan yang muncul di wilayah tertentu − Bisa merasa terisolasi dari
+ Memenuhi kebutuhan pasar di wilayah geografis bidang organisasi lainnya
tersebut secara lebih baik
03. Sektor transportasi
Divisi transportasi
massal
DEPARTEMENTALISASI massal
Bombardier-Rotax
PRODUK (Vienna)

Kelompok pekerjaan Divisi produk


rekreasional
berdasarkan lini produk.
Divisi peralatan
Bombardier, Ltd. Sektor kendaraan logistik
rekreasi &
multiguna Divisi peralatan
industri

Bombardier-Rotax
(Gunskirchen)

Sektor produk Divisi produk kereta


kereta api api & diesel

+ Memungkinkan spesialisasi dalam produk dan layanan tertentu − Duplikasi fungsi


+ Manajer bisa menjadi pakar dalam industri yang digeluti − Terbatasnya sudut pandang
+ Lebih dekat dengan pelanggan sasaran organisasi
04.
DEPARTEMENTALISASI
PROSES

Kelompok pekerjaan
berdasarkan basis
produk / aliran
konsumen.
Pimpinan
Pabrik

Mana jer, Dept. Mana jer, Dept. Mana jer, Dept. Mana jer, Dept. Mana jer, Dept. Mana jer, Dept.
Penggerga jian Perencanaan & Perakitan Pernis & Penyelesaian Pengawasan &
Penggilingan Amplas Pengiriman

+ Aliran aktivitas kerja lebih efisien − Hanya bisa diterapkan pada jenis produk tertentu saja
05.
DEPARTEMENTALISASI Bentuk departementalisasi ini menjaga loyalitas konsumen
KONSUMEN dengan berfokus pada pemantauan & tanggapan akan
Kelompok pekerjaan perubahan kebutuhan konsumen.
berdasarkan hakikat spesifik
dan unik konsumen yang
memiliki kebutuhan sama.
Direktur Penjualan

Mana jer, akun Mana jer, akun Mana jer, akun


ritel grosir pemerintah

+ Kebutuhan dan masalah pelanggan − Duplikasi fungsi


bisa ditangani oleh para spesialis − Terbatasnya sudut pandang sasaran organisasi
DESAIN ORGANISASI :
RANTAI KOMANDO
Hierarki wewenang dari tingkat
organisasi yang tinggi ke yang
rendah, menegaskan siapa
melapor kepada siapa.
1. Wewenang
Hak mutlak dalam posisi mana jerial untuk
memerintahkan kepada bawahan tentang
apa yang harus dilakukan & mengharapkan
mereka melakukannya.
§ Wewenang lini : mengharuskan mana jer
mengarahkan pekerjaan pegawainya.
§ Wewenang staf : fungsi yang mendukung,
membantu, memberikan saran kepada
yang memegang wewenang lini.

2. Tanggung Jawab
Kewa jiban / ekspektasi untuk melakukan tugas-tugas yang diberikan.

3. Kesatuan Komando
Prinsip mana jemen yang menegaskan bahwa setiap orang seharusnya hanya melapor pada
satu orang mana jer sa ja.
DESAIN ORGANISASI :
RENTANG KENDALI
Jumlah pekerja yang bisa
dikelola seorang manajer secara
efektif dan efisien.
Rentang kendali penting sebab akan menentukan jumlah tingkatan & mana jer dalam
suatu organisasi, yang meruapakan pertimbangan penting dalam mengukur seefisien
apa suatu organisasi.

Organisasi yang memiliki


rentang kendali lebih luas
memiliki 2 tingkat lebih rendah
& mana jer dapat berkurang
800 orang. Oleh sebab itu lebih
efisien dari segi biaya.
Namun saat ini, banyak faktor lain yang mempengaruhi efisiensi & efektivitas mana jer
dalam mengelola jumlah pekerjanya.

Rentang kendali juga bergantung pada :


• Kemampuan dan keterampilan mana jer dan pekerja
• Karakteristik tugas-tugas yang dikerjakan
• Kesamaan & kompleksitas tugas-tugas yang diemban pekerja
• Kedekatan fisik terhadap bawahan
• Taraf dimana prosedur terstandardisasi ditetapkan
• Kecanggihan sistem informasi organisasi
• Kekuatan budaya organisasi
• Gaya kepemimpinan yang dianut mana jer
DESAIN ORGANISASI :
SENTRALISASI & DESENTRALISASI

Keputusan struktural tentang


siapa yang membuat keputusan
(manajer level atas atau pekerja
level bawah)
Sentralisasi
Kadar dimana pengambilan
keputusan terkonsentrasi pada
tingkat level organisasi yang lebih
tinggi.

Desentralisasi
Kadar dimana pekerja level bawah
bisa memberikan input / bahkan
membuat keputusan.
DESAIN ORGANISASI :
FORMALISASI
Sestandar apakah pekerjaan-
pekerjaan organisasi & taraf
dimana perilaku pekerja dipandu
oleh beragam aturan & prosedur
Organisasi dengan formalisasi tinggi Organisasi dengan formalisasi lebih rendah
• Deskripsi pekerjaan eksplisit • Aturan organisasi tetap ada & dijelaskan
• Sarat dengan aturan organisasi kepada karyawan agar karawan paham
• Prosedur yang terkait proses kerja mengapa peraturan harus ditaati
digambarkan secara jelas • Para pekerja memiliki keleluasaan lebih atas
• Pekerja hanya memiliki sedikit keleluasaan pekerjaan mereka
atas apa yang dikerjakan, kapan • Karyawan diberikan wewenang mengambil
diselesaikan & bagaimana keputusan yang dianggap terbaik pada
menyelesaikannya situasi tertentu
Mendesain/mendesain ulang sebuah struktur organisasi yang sedang berjalan adalah hal
yang penting. Desain organisasional dasar berkisar pada dua bentuk organisasi, yaitu:

01. Mekanistik 02. Organik


Kaku dan sangat ketat terkendali. Sangat adaptif dan fleksibel.
• Spesialisasi tinggi • Tim lintas-fungsional
• Departementalisasi kaku • Tim lintas-hierarkis
• Rantai komando jelas • Informasi mengalir bebas
• Rentang kendali sempit • Rentang kendali yang luas
• Sentralisasi • Desentralisasi
• Formalisasi tinggi • Formalisasi rendah
Faktor-Faktor Kontinjensi yang Mempengaruhi Pilihan Struktur Organisasi:

Strategi Ukuran
Struktur organisasi Ukuran organisasi bisa
hendaknya mendukung memengaruhi strukturnya
strateginya. Jika hingga titik tertentu. Saat
strateginya berubah, organisasi mencapai ukuran
strukturnya sebaiknya tertentu, organisasi cenderung
berubah. menjadi mekanistik.

Derajat ketidakpastian Teknologi


lingkungan • Struktur organik paling efektif
dengan produksi unit &
Semakin banyak ketidakpastian teknologi produksi proses.
lingkungan di organisasi, semakin • Struktur mekanik paling efektif
banyak pula fleksibilitas yang dengan teknologi produksi.
dibutuhkan dalam desain organisasi massal.
nya. Saat ini makin banyak yang
beralih ke struktur organik.
Desain Organisasi Tradisional
&
Desain Organisasi Kontemporer
DESAIN ORGANISASI TRADISIONAL

1 2 3

Struktur simpel Struktur fungsional Struktur Divisional


• Departementalisasi Mengelompokkan keahlian Terdiri dari unit-unit atau divisi
rendah pekerjaan yang serupa/terkait bisnis yang terpisah.
• Rentang kendali luas (departementalisasi fungsional). Setiap divisi memiliki otonomi
• Wewenang terpusat yang terbatas dan perusah aan
pada satu orang induk bertindak sebagai
• Sedikit formalisasi pengawas eksternal untuk
mengoordinasi & mengendalikan
berbagai divisi yang ada.
DESAIN ORGANISASI KONTEMPORER

Struktur Tim Struktur Matriks & Proyek


Keseluruh an organisasi terdiri dari tim-tim Struktur matriks → para spesialis dari berbagai
kerja yang melakukan tugas-tugas organisasi. departemen fungsional bekerja bersama dalam
proyek yang dipimpin oleh seorang mana jer
+: proyek.
Pekerja merasa lebih terlibat & diberdayakan,
mengurangi h ambatan diantara bidang-bidang Struktur proyek → para pekerja secara kontinyu
fungsional. memberikan kontribusi dalam proyek.

-: +:
Tidak ada rantai komando yang jelas, tekanan Desain luwes & fleksibel yang dapat merespon
diberikan kepada tiap tim dalam berkinerja. perubah an lingkungan, pengambilan keputusan
lebih cepat.

-:
Rumitnya menugaskan orang-orang ke dalam
proyek, rawan terjadi konflik pekerjaan &
kepribadian.
DESAIN ORGANISASI KONTEMPORER

Organisasi Tanpa-Batas Organisasi Pembela jar


Organisasi yang desainnya tidak didefinisikan dengan Organisasi yang telah mengembangkan
batasan-batasan (horizontal/vertikal, internal/eksternal) kapasitas untuk terus-menerus bela jar,
yang ditanamkan oleh struktur standarnya. beradaptasi, dan berubah.

Organisasi maya : kelompok inti kecil (para karyawan Karakteristik struktural yang dibutuhkan:
tetap dan para spesialis luar) yang direkrut saat 1. Harus berbagi informasi dan berkolaborasi
dibutuhkan untuk mengerjakan suatu proyek. dalam kegiatan perusahaan
2. Batasan struktural dan fisik yang minim
Organisasi jaringan: memberdayakan para karyawan 3. Pengutamaan kerja kelompok
untuk melakukan aktivitas & jaringan pekerjaan untuk
menyediakan komponen-komponen produk & proses
kerja lain yang dibutuhkan (di luar pemasok yang ada).

+ : Sangat fleksibel & responsif, mendayagunakan


bakat-bakat yang ada.

- : Kurangnya kendali, komunikasi sulit.


Ciri organisasi yang fleksibel :
§ Proporsi dari pekerjaan tetap akan jauh lebih sedikit. Organisasi akan mengandalkan jasa
pekerja kontrak dan paruh waktu.
§ Pekerja akan seperti konsultan lepas. Tugas-tugas bersifat hanya sementara.
§ Permintaan pekerjaan tidak mengharuskan para pekerja berkumpul di satu tempat.
§ Mendorong kolaborasi diantara para pekerja. Beberapa keuntungan & kerugian kolaborasi kerja:

Usaha kolaborasi kerja suatu organisasi dapat bersifat:


a. internal → diantara karyawan yang berada dalam satu organisasi yang sama
b. Eksternal → dengan pemegang saham
KOLABORASI INTERNAL

1 2 3

Tim Lintas Fungsi Satuan Tugas Komunitas Praktik


Kelompok kerja yang terdiri Komite tidak tetap (tim) yang Kelompok individu yang memiliki
dari individu-individu yang dibentuk untuk mengatasi kekh awatiran, masalah atau
berasal dari berbagai masalah jangka pendek yang minat yang sama terh adap
spesialisasi fungsi. memengaruhi beberapa divisi. sebuah topik dan memperdalam
pengetahuan serta keahlian di
bidang itu dengan berinteraksi
pada saat masalah terjadi.
Agar komunitas praktik, dapat bekerja dengan optimal, maka:
KOLABORASI EKSTERNAL

1 Inovasi terbuka
Memperluas pencarian ide-ide baru di luar
batasan organisasi dan memungkinkan
mudahnya pemindah an inovasi, baik ke
dalam/luar organisasi.
Keuntungan & kerugian inovasi terbuka
ialah sebagai berikut :

2 Kemitraan strategis
Hubungan kolaboratif di antara dua/lebih
organisasi, yang menyatukan sumber daya
dan kapabilitas mereka untuk beberapa
tujuan usah a.
Pengaturan-pengaturan kerja yang fleksibel, memberikan organisasi
fleksibilitas untuk memberdayakan karyawan, kapanpun/di manapun dibutuhkan.

Telecomumuting Waktu kerja yang dipadatkan


Pengaturan kerja di mana para Pengaturan kerja di mana para karyawan
karyawan bekerja dari rumah dan bekerja pada:
terhubung ke tempat kerja melalui • Jumlah waktu lebih lama tiap harinya
komputer. • Jumlah hari lebih sedikit tiap minggunya

Flextime Berbagi pekerjaan


Sistem penjadwalan dimana para karyawan: Ketika dua/lebih orang berbagi
• Diharuskan bekerja selama jumlah waktu sebuah pekerjaan tetap.
tertentu setiap minggunya
• Dibebaskan untuk memvariasikan jam kerja,
dalam batasan waktu yang telah ditentukan
TENAGA KERJA KONTINJEN
Pekerja temporer, lepas, atau kontrak yang pekerjaannya bergantung/kontinjen pada
permintaan akan jasa mereka.

Isu-isu pengorganisasian pekerja kontinjen:


1. Mengklasifikasikan siapa yang memiliki kualifikasi sebagai kontraktor independen
2. Membuat proses perekrutan, penyaringan, dan penempatan bagi mereka
3. Menetapkan metode untuk
• Menetapkan tujuan, jadwal, dan tenggat waktu
• Memantau kinerja

Tantangan desain organisasi saat ini:


1. Menjaga para karyawan untuk tetap terhubung
2. Mengatasi masalah-masalah struktural umum

Anda mungkin juga menyukai